SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 42
ETIKA, HUKUM DAN PERILAKU YANG
  ADIL DALAM MANAJEMEN SDM
Pada bab 14 ini,
1.membahas tentang etika perlakuan yang adil
  saat bekerja,
2.faktor-faktor yang membentuk perilaku etis
  saat bekerja,
3.peran SDM dalam meningkatkan etika di
  tempat kerja,
4.displin karyawan
5.privasi
6.pengelolaan pemberhentian
Apa yang dimaksud dengan Etika ?



 Pengertian Etika (Etimologi), berasal
 dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang
 berarti watak kesusilaan atau adat
 kebiasaan (custom)
Etika adalah prinsip-prinsip melaksanakan
pengaturan terhadap individu atau suatu
kelompok; khususnya standar-standar yang anda
gunakan untuk memutuskan bagaiman cara anda
melaksanakan sesuatu.
Para ahli umumnya mendefinisikan
hukum organisasional dalam tiga
komponen

1.Hukum Distributive
2. Hukum Procedural
3.Hukum Interaksional atau
  Interpersonal
1. Hukum distributif : mengacu pada
keadilan dan dari hasil suatu keputusan.
Hukum prosedural : mengacu pada keadilan
suatu proses yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengalokasikan kenaikan
tunjangan
Hukum Interaksional atau Interpersonal :
mengacu pada perilaku saat manajer
melakukan hubungan antarpersonal mereka
mereka dengan para karyawan, dan
khususnya pada tingkatan mana mereka
memperlakukan karyawan dengan rasa
hormat sebagai lawan dari tindak kekerasan
dan ketidakhormatan.
Faktor apa saja yang membentuk perilaku
etis saat bekerja ?

1.   Faktor- Faktor Perorangan.
2.   Faktor-Faktor Keorganisasian.
3.   Pengaruh Atasan
4.   Aturan Hukum dan Kebijakan Etika
5.   Budaya Organisasi
Beberapa cara tentang bagaimana para penyelia secara
sadar (atau tidak sadar) mengarahkan bawahan untuk
melakukan hal yang tidak benar:
•Mengatakan pada para staf untuk melakukan apa pun
yang diperlukan untuk mencapai hasil.

•Membebani berlebihan orang-orang dengan kinerja
puncak untuk memastikan pekerjaan tersebut selesai.

•Mencari jalan lain saat terjadi hal-hal ilegal.

•Mengambil hasil kerja orang lain atau menghindari
kesalahan
peran manager untuk menciptakan
   karakteristik nilai-nilai perusahan
1.Mengklarifikasi harapan.
2.Gunakan Sinyal dan Simbol
3.Menyediakan Dukungan Fisik
4. Menggunakan Sejarah
5.Mengatur Ritual dan Upacara
Langkah –langkah pengusaha untuk meneggakkan
perilaku etis untuk para karyawan

•Penyusunan Staf dan Seleksi yang tepat
•Pelatihan Karyawan
•Penilaian Standar Kinerja
•Sistem penghargaan dan Pendisplinan
•Agresi dan Pelanggaran di Tempat Kerja
pedoman pendisiplinan yang adil
•Memastikan ada bukti yang mendukung bahwa karyawan itu
telah melakukan kesalahan.
•Pastikan bahwa sepanjang proses tersebut hak-hak karyawan
dilindungi.
•Memperingatkan karyawan tentang konsekuensi
pendisiplinan.
•Aturan yang dituntut telah dilanggar harus punya kaitan yang
jelas dengan operasi yang aman dan efisien di lingkungan
kerja yang bersangkutan.
•Menyelidiki masalah dengan adil dan dapat diterima sebelum
melaksanakan displin.
•Penyelidikan tersebut harus menghasilkan bukti yang
substansial dari kesalahan.
•Aturan, perintah, atau hukuman harus diaplikasikan dengan
adil tanpa pembedaan.
•Hukuman harus berkaitan dengan kesalahan dan sejarah
pekerjaan karyawan yang lalu.
•Menjaga hak karyawan untuk mendapatkan saran.
•Jangan merampas harga diri bawahan.
•Ingatlah bawa beban untuk memberikan bukti-bukti ada
pada kita.
•Dapatkan fakta-fakta, jangan mendasarkan bukti-bukti pada
gosip atau pada kesan kita secara umum.
•Jangan bertindak saat marah
Disiplin Tanpa Hukuman
 1.Mengeluarkan peringatan dengan kata-kata

 2.Bila pelangggaran meningkat dalam enam
 minggu, keluarkan peringatan tertulis

 3.Berikan cuti

 4.Jika tidak terjadi lagi pelanggaran dalam setahun ke
 depan, cuti satu hari yang dibayar tersebut dihapus dari
 file pribadinya
Privasi Karyawan
a.Pelanggaran terhadap area pribadi (pengintipan di
ruang ganti dan kamar mandi),

b. Publikasi masalah pribadi.

c. membuka catatan kesehatan.

d. pemanfaatan nama karyawan atau kemiripan dengan
karyawan tersebut untuk tujuan komersial.
Ada empat dasar pemberhentian yakni:

•Kinerja yang tidak memuaskan

 •Perilaku yang tidak dapat diterima.

 •Tidak memenuhi kualifikasi pekerjaan.

•Perubahan persyaratan (atau eliminasi)
pekerjaan
Ketidakpatuhan
Ketidakpatuhan adalah bentuk dari perilaku yang
tidak dapat diterima, kadang kala menjadi
penyebab pemberhentian.
•Tidak menghargai secara langsung kewenangan atasan.

•Sangat tidak patuh, atau menolak untuk mematuhi perintah
atasan.

•Penolakan keras yang terus-menerus terhadap kebijakan,
peraturan dan perundang-undangan dan prosedur perusahaan
yang telah dinyatakan dengan jelas.

•Kritik di depan umum terhadap atasan.
•Tidak mematuhi secara terbuka instruksi yang masuk
akal.

•Menunjukkan rasa tidak menghargai atau tidak
menghargai; misalnya membawa komentar yang
kasar, terutama menunjukkan hal ini saat bekerja.

•Tidak menghargai rantai perintah.

•Berpartisipasi dalam atau memimpin usaha untuk
merusak dan menghilangkan kekuasaan atasan.
Wawancara Pemberhentian
•Rencanakan wawancara dengan hati-hati semisal

•Langsung pada intinya

•Jelaskan situasi

•Dengarkan

•Reviu semua elemen paket pembayaran
pemberhentian.
•Identifikasikan langkah selanjutnya.
Konseling Penempatan Kembali


 •Konseling penempatan kembali adalah
 proses sistematis di mana orang yang
 diberhentikan untuk dilatih dan diberikan
 bantuan dalam teknik penilaian diri dan
 mengamankan posisi yang baru.
HUBUNGAN PEKERJA DAN
PERSETUJUAN KOLEKTIF
1.Pergerakan Pekerja

2.Sejarah Singkat dari Pergerakan Serikat
Pekerja Amerika Serikat

3.SERIKAT PEKERJA DAN UNDANG-UNDANG
Periode Dorongan Kuat: UU Norris-LaGuardia
                   (1932)
dan National Labor Relations atau Wagner Act
                   (1935)
Praktik Pekerja Serikat Pekerja yang
            Tidak Adil
Praktik Pekerja Pengusaha yang Tidak
Adil Wagner Act menganggap lima
praktik pekerja tidak adil sebagai
"kesalahan UU" (tetapi bukan
kejahatan) yang digunakan oleh
pengusaha:
1.Tidak adil bagi pengusaha bila "intervensi terhadap, membatasi, atau
  memaksa karyawan" dalam melaksanakan sanksi legal mereka dari
  organisasi sendiri
2. Perwakilan perusahaan yang mendominasi atau melakukan intervensi
    baik terhadap formasi atau administrasi serikat pekerja dianggap
    praktik yang tidak adil.
3. Pengusaha dilarang melakukan diskriminasi dalam cara apa pun
terhadap karyawan atas aktivitas serikat pekerja legal mereka.
4. Pengusaha dilarang memberhentikan atau melakukan diskriminasi
terhadap karyawan hanya karena karyawan mengajukan tuntutan praktik
tidak adil terhadap perusahaan.
5. Akhirnya, merupakan praktik pekerja yang tidak adil bagi pengusaha
bila menolak untuk membuat persetujuan secara kolektif dengan
perwakilan karyawan mereka yang telah dipilih.
Gerakan dan pemilihan serikat pekerja
untuk mewakili karyawan. Proses ini
memiliki lima langkah dasar
Langkah 1. Kontak Awal
Langkah 2. Menperoleh, Kartu Otorisasi

Langkah 3. Melaksanakan Pemeriksaan

Langkah 4. Kampanye

Langkah 5. Pemilihan
Bagaimana agar Kalah dalam Pemilihan
NLRB
Alasan 1. Tidak Menyadari Perubahan

Alasan 2. Menunjuk Sebuah Komite

Alasan 3. Berkonsentrasi pada Uang dan Tunjangan

Alasan 4. Titik Lemah Industri

Alasan 5. Mendelegasikan Terlalu Banyak Tanggung
Jawab kepada Divisi
Terdapat beberapa langkah yang dapat
Anda ambil untuk secara sah melarang
aktivitas pengorganisasian serikat pekerja
 1.Para pengusaha selalu dapat melarang orang yang
 bukan karyawan untuk mengumpulkan karyawan selama
 waktu kerja mereka—yaitu, saat karyawan sedang
 bertugas dan bukan pada saat istirahat

 2.Pengusaha biasanya dapat menghentikan karyawan
 agar tidak berkumpul dengan karyawan lainnya untuk
 suatu tujuan
3. Sebagian besar pengusaha (tidak termasuk toko
eceran, pusat perhelanjaan, dan pengusaha tertentu
lainnya) dapat melarang orang yang bukan karyawan
untuk berada pada bagian dalam gedung dan daerah
kerja sebagai hal pribadi pemilik

4. Pengusaha dapat menolak akses karyawan yang
sedang atau bebas tugas untuk masuk ke luar atau
dalam perusahaan
Desertifikasi Pemilihan
hak untuk bergabung dengan serikat pekerja
kepada para karyawan juga memberikan
mereka cara yang sah untuk menghentikan
serikat pekerja untuk mewakili karyawan
mereka.
PROSES PERSETUJUAN KOLEKTIF
Apa yang Dimaksud dengan Persetujuan
Kolektif?
 persetujuan secara kolektif adalah proses kewajiban kerja
 sama antara pengusaha dan perwakilan karyawan untuk
 bertemu pada waktu yang tepat dan dengan maksud baik
 dengan memerhatikan upah, jam kerja, dan syarat serta
 kondisi pekerjaan, atau negosiasi kesepakatan, atau adanya
 pertanyaan yang muncul saat itu, dan pelaksanaan kontrak
 tertulis yang menggabungkan kesepakatan yang diraih jika
 diminta oleh salah satu pihak, tetapi kewajiban demikian
 tidak mengharuskan salah satu pihak untuk setuju dengan
 sebuah usulan atau meminta pembuatan sebuah konsesi.
Tim yang Bernegosiasi

Hal-hal Persetujuan
Tahap-tahap Persetujuan

Jalan buntu, Mediasi, dan Pemogokan

Keterlibatan Pihak Ketiga
Kesepakatan Kontrak
Bagian utama dari kontrak biasa mencakup subyek
seperti:

(1) hak-hak manajemen,
(2) keamanan serikat pekerja dan pengurangan iuran
pembayaran gaji otomatis,
(3) prosedur keluhan
(4) arbitrase keluhan,
(5) prosedur disiplin,
(6) tarif kompensasi,
(7) jam kerja dan lembur,
8) tunjangan: liburan, hari libur, asuransi, pensiun,

(9) ketetapan kesehatan dan keamanan,

(10) ketetapan senioritas keamanan karyawan, dan

(11) tanggal berakhirnya kontrak.
KELUHAN
Sumber Keluhan

Prosedur Keluhan

Panduan untuk Menangani Keluhan
GERAKAN SERIKAT
PEKERJA SAAT INI DAN
Dl MASA DEPAN
Karyawan Publik dan Serikat Pekerja

Mengorganisasikan Para Profesional dan Pekerja
Kerah Putih
SAHABAT YANG BAIK ADALAH SAHABAT YANG
  BERKATA BENAR, DAN BUKANNYA HANYA
       MEMBENARKAN KATA-KATA.

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

High performance leadership
High performance leadershipHigh performance leadership
High performance leadership
Ujang Gumilar
 
Manajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinanManajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinan
conesti08com
 
pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai
pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawaipengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai
pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai
Rika septiani
 
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Eky Yohana
 
Wewenang dan delegasi
Wewenang dan delegasiWewenang dan delegasi
Wewenang dan delegasi
Ega Jalaludin
 

Was ist angesagt? (20)

KERANGKA KERJA MANAJEMEN SDM
KERANGKA KERJA MANAJEMEN SDMKERANGKA KERJA MANAJEMEN SDM
KERANGKA KERJA MANAJEMEN SDM
 
Materi seminar work life balance di bsn
Materi seminar work life balance di bsnMateri seminar work life balance di bsn
Materi seminar work life balance di bsn
 
High performance leadership
High performance leadershipHigh performance leadership
High performance leadership
 
Manajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinanManajemen kepemimpinan
Manajemen kepemimpinan
 
Workload Analysis Workshop
Workload Analysis WorkshopWorkload Analysis Workshop
Workload Analysis Workshop
 
Budaya Organisasi
Budaya OrganisasiBudaya Organisasi
Budaya Organisasi
 
PERENCANAAN KEUANGAN.ppt
PERENCANAAN KEUANGAN.pptPERENCANAAN KEUANGAN.ppt
PERENCANAAN KEUANGAN.ppt
 
perilaku organisasi
perilaku organisasiperilaku organisasi
perilaku organisasi
 
pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai
pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawaipengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai
pengaruh budaya organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai
 
makalah analisis jabatan
makalah analisis jabatanmakalah analisis jabatan
makalah analisis jabatan
 
prilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversityprilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversity
 
Manajemen karir 1
Manajemen karir 1Manajemen karir 1
Manajemen karir 1
 
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
 
Evaluasi jabatan
Evaluasi jabatanEvaluasi jabatan
Evaluasi jabatan
 
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
 
Analisis Jabatan & Beban Kerja 085881153889
Analisis Jabatan & Beban Kerja 085881153889Analisis Jabatan & Beban Kerja 085881153889
Analisis Jabatan & Beban Kerja 085881153889
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Employee engagement in indonesia (2016)
Employee engagement in indonesia (2016)Employee engagement in indonesia (2016)
Employee engagement in indonesia (2016)
 
Wewenang dan delegasi
Wewenang dan delegasiWewenang dan delegasi
Wewenang dan delegasi
 
Evaluasi Kinerja - Performance Appraisal
Evaluasi Kinerja - Performance AppraisalEvaluasi Kinerja - Performance Appraisal
Evaluasi Kinerja - Performance Appraisal
 

Ähnlich wie Tugas sdm

9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
lexipel
 
7. Tindakan Pencegahan dan Perbaikan.pptx
7. Tindakan Pencegahan dan Perbaikan.pptx7. Tindakan Pencegahan dan Perbaikan.pptx
7. Tindakan Pencegahan dan Perbaikan.pptx
SitiRahmawatisari
 

Ähnlich wie Tugas sdm (20)

chapter 13 manajemen sumber daya manusia
chapter 13 manajemen sumber daya manusiachapter 13 manajemen sumber daya manusia
chapter 13 manajemen sumber daya manusia
 
sumber daya manusia
sumber daya manusiasumber daya manusia
sumber daya manusia
 
mengelola retensi dan keterlibatan karyawan
mengelola retensi dan keterlibatan karyawanmengelola retensi dan keterlibatan karyawan
mengelola retensi dan keterlibatan karyawan
 
Bab 3 mengelola msdm
Bab 3 mengelola msdmBab 3 mengelola msdm
Bab 3 mengelola msdm
 
Kelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptx
Kelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptxKelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptx
Kelompok 2_ACTION, PERSONNEL, AND CULTURAL CONTROLS (1).pptx
 
Etika bisnis
Etika bisnisEtika bisnis
Etika bisnis
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Ethics & Conflict Interest, Universita...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Ethics & Conflict Interest, Universita...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Ethics & Conflict Interest, Universita...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Ethics & Conflict Interest, Universita...
 
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
6, be & gg, rame priyanto, hapzi ali, ethical issues in humas resources m...
 
Ppt framework rendi herdiansyah
Ppt framework rendi herdiansyahPpt framework rendi herdiansyah
Ppt framework rendi herdiansyah
 
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...
11,be&gg,dyah ruth wulandari,hapzi ali,etika & bisnis,ethical decisio...
 
Rian mey sudrajat
Rian mey sudrajatRian mey sudrajat
Rian mey sudrajat
 
Rian mey sudrajat
Rian mey sudrajatRian mey sudrajat
Rian mey sudrajat
 
9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...
9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...
9, be gg, novita dewi purnama,hapzi ali corporate ethics rights privileges pr...
 
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
9, be gg, alex arifiansyah, hapzi ali, forum and quiz corporate ethics rights...
 
PPT Etika Profesi Materi 10 Kelompok 9.pptx
PPT Etika Profesi Materi 10 Kelompok 9.pptxPPT Etika Profesi Materi 10 Kelompok 9.pptx
PPT Etika Profesi Materi 10 Kelompok 9.pptx
 
STAR SAFETY ETIKA BEKERJA DI TEMPAT.pptx
STAR SAFETY ETIKA BEKERJA DI TEMPAT.pptxSTAR SAFETY ETIKA BEKERJA DI TEMPAT.pptx
STAR SAFETY ETIKA BEKERJA DI TEMPAT.pptx
 
7. Tindakan Pencegahan dan Perbaikan.pptx
7. Tindakan Pencegahan dan Perbaikan.pptx7. Tindakan Pencegahan dan Perbaikan.pptx
7. Tindakan Pencegahan dan Perbaikan.pptx
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Ethics in hrd
Ethics in hrdEthics in hrd
Ethics in hrd
 
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali,Ethics and Business : Philosophical Ethics and ...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali,Ethics and Business : Philosophical Ethics and ...BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali,Ethics and Business : Philosophical Ethics and ...
BE & GG, Edi Putra, Hapzi Ali,Ethics and Business : Philosophical Ethics and ...
 

Mehr von adi (20)

Ujian sidang tesis 29 agustus 2013
Ujian sidang tesis 29 agustus 2013Ujian sidang tesis 29 agustus 2013
Ujian sidang tesis 29 agustus 2013
 
Himana toki
Himana tokiHimana toki
Himana toki
 
Uchi ni terebi ga arimasuka
Uchi ni terebi ga arimasukaUchi ni terebi ga arimasuka
Uchi ni terebi ga arimasuka
 
Perkenalan Diri
Perkenalan DiriPerkenalan Diri
Perkenalan Diri
 
Nihongo no jugyou wa doudesuka
Nihongo no jugyou wa doudesukaNihongo no jugyou wa doudesuka
Nihongo no jugyou wa doudesuka
 
Nangatsu nannichi
Nangatsu nannichiNangatsu nannichi
Nangatsu nannichi
 
Nama-nama hari
Nama-nama hariNama-nama hari
Nama-nama hari
 
Kinou terebi wo mimashitaka
Kinou terebi wo mimashitakaKinou terebi wo mimashitaka
Kinou terebi wo mimashitaka
 
Kazoku
KazokuKazoku
Kazoku
 
Hiragana no chibi
Hiragana no chibiHiragana no chibi
Hiragana no chibi
 
Donna hitodesuka
Donna hitodesukaDonna hitodesuka
Donna hitodesuka
 
Donna fuku desuka
Donna fuku desukaDonna fuku desuka
Donna fuku desuka
 
Chichi wa kyoushi desu
Chichi wa kyoushi desuChichi wa kyoushi desu
Chichi wa kyoushi desu
 
Benda benda di sekolah
Benda benda di sekolahBenda benda di sekolah
Benda benda di sekolah
 
Benda benda di ruang kelas
Benda benda di ruang kelasBenda benda di ruang kelas
Benda benda di ruang kelas
 
Bagian tubuh
Bagian tubuhBagian tubuh
Bagian tubuh
 
Angka
AngkaAngka
Angka
 
Ikura desuka
Ikura desukaIkura desuka
Ikura desuka
 
Nangai ni arimasuka
Nangai ni arimasukaNangai ni arimasuka
Nangai ni arimasuka
 
MARIA SAN NO HEYA
MARIA SAN NO HEYAMARIA SAN NO HEYA
MARIA SAN NO HEYA
 

Kürzlich hochgeladen

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 

Kürzlich hochgeladen (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

Tugas sdm

  • 1. ETIKA, HUKUM DAN PERILAKU YANG ADIL DALAM MANAJEMEN SDM
  • 2. Pada bab 14 ini, 1.membahas tentang etika perlakuan yang adil saat bekerja, 2.faktor-faktor yang membentuk perilaku etis saat bekerja, 3.peran SDM dalam meningkatkan etika di tempat kerja, 4.displin karyawan 5.privasi 6.pengelolaan pemberhentian
  • 3. Apa yang dimaksud dengan Etika ? Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom)
  • 4. Etika adalah prinsip-prinsip melaksanakan pengaturan terhadap individu atau suatu kelompok; khususnya standar-standar yang anda gunakan untuk memutuskan bagaiman cara anda melaksanakan sesuatu.
  • 5. Para ahli umumnya mendefinisikan hukum organisasional dalam tiga komponen 1.Hukum Distributive 2. Hukum Procedural 3.Hukum Interaksional atau Interpersonal
  • 6. 1. Hukum distributif : mengacu pada keadilan dan dari hasil suatu keputusan.
  • 7. Hukum prosedural : mengacu pada keadilan suatu proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengalokasikan kenaikan tunjangan
  • 8. Hukum Interaksional atau Interpersonal : mengacu pada perilaku saat manajer melakukan hubungan antarpersonal mereka mereka dengan para karyawan, dan khususnya pada tingkatan mana mereka memperlakukan karyawan dengan rasa hormat sebagai lawan dari tindak kekerasan dan ketidakhormatan.
  • 9. Faktor apa saja yang membentuk perilaku etis saat bekerja ? 1. Faktor- Faktor Perorangan. 2. Faktor-Faktor Keorganisasian. 3. Pengaruh Atasan 4. Aturan Hukum dan Kebijakan Etika 5. Budaya Organisasi
  • 10. Beberapa cara tentang bagaimana para penyelia secara sadar (atau tidak sadar) mengarahkan bawahan untuk melakukan hal yang tidak benar: •Mengatakan pada para staf untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapai hasil. •Membebani berlebihan orang-orang dengan kinerja puncak untuk memastikan pekerjaan tersebut selesai. •Mencari jalan lain saat terjadi hal-hal ilegal. •Mengambil hasil kerja orang lain atau menghindari kesalahan
  • 11. peran manager untuk menciptakan karakteristik nilai-nilai perusahan 1.Mengklarifikasi harapan. 2.Gunakan Sinyal dan Simbol 3.Menyediakan Dukungan Fisik 4. Menggunakan Sejarah 5.Mengatur Ritual dan Upacara
  • 12. Langkah –langkah pengusaha untuk meneggakkan perilaku etis untuk para karyawan •Penyusunan Staf dan Seleksi yang tepat •Pelatihan Karyawan •Penilaian Standar Kinerja •Sistem penghargaan dan Pendisplinan •Agresi dan Pelanggaran di Tempat Kerja
  • 13. pedoman pendisiplinan yang adil •Memastikan ada bukti yang mendukung bahwa karyawan itu telah melakukan kesalahan. •Pastikan bahwa sepanjang proses tersebut hak-hak karyawan dilindungi. •Memperingatkan karyawan tentang konsekuensi pendisiplinan. •Aturan yang dituntut telah dilanggar harus punya kaitan yang jelas dengan operasi yang aman dan efisien di lingkungan kerja yang bersangkutan. •Menyelidiki masalah dengan adil dan dapat diterima sebelum melaksanakan displin. •Penyelidikan tersebut harus menghasilkan bukti yang substansial dari kesalahan.
  • 14. •Aturan, perintah, atau hukuman harus diaplikasikan dengan adil tanpa pembedaan. •Hukuman harus berkaitan dengan kesalahan dan sejarah pekerjaan karyawan yang lalu. •Menjaga hak karyawan untuk mendapatkan saran. •Jangan merampas harga diri bawahan. •Ingatlah bawa beban untuk memberikan bukti-bukti ada pada kita. •Dapatkan fakta-fakta, jangan mendasarkan bukti-bukti pada gosip atau pada kesan kita secara umum. •Jangan bertindak saat marah
  • 15. Disiplin Tanpa Hukuman 1.Mengeluarkan peringatan dengan kata-kata 2.Bila pelangggaran meningkat dalam enam minggu, keluarkan peringatan tertulis 3.Berikan cuti 4.Jika tidak terjadi lagi pelanggaran dalam setahun ke depan, cuti satu hari yang dibayar tersebut dihapus dari file pribadinya
  • 16. Privasi Karyawan a.Pelanggaran terhadap area pribadi (pengintipan di ruang ganti dan kamar mandi), b. Publikasi masalah pribadi. c. membuka catatan kesehatan. d. pemanfaatan nama karyawan atau kemiripan dengan karyawan tersebut untuk tujuan komersial.
  • 17. Ada empat dasar pemberhentian yakni: •Kinerja yang tidak memuaskan •Perilaku yang tidak dapat diterima. •Tidak memenuhi kualifikasi pekerjaan. •Perubahan persyaratan (atau eliminasi) pekerjaan
  • 18. Ketidakpatuhan Ketidakpatuhan adalah bentuk dari perilaku yang tidak dapat diterima, kadang kala menjadi penyebab pemberhentian.
  • 19. •Tidak menghargai secara langsung kewenangan atasan. •Sangat tidak patuh, atau menolak untuk mematuhi perintah atasan. •Penolakan keras yang terus-menerus terhadap kebijakan, peraturan dan perundang-undangan dan prosedur perusahaan yang telah dinyatakan dengan jelas. •Kritik di depan umum terhadap atasan.
  • 20. •Tidak mematuhi secara terbuka instruksi yang masuk akal. •Menunjukkan rasa tidak menghargai atau tidak menghargai; misalnya membawa komentar yang kasar, terutama menunjukkan hal ini saat bekerja. •Tidak menghargai rantai perintah. •Berpartisipasi dalam atau memimpin usaha untuk merusak dan menghilangkan kekuasaan atasan.
  • 21. Wawancara Pemberhentian •Rencanakan wawancara dengan hati-hati semisal •Langsung pada intinya •Jelaskan situasi •Dengarkan •Reviu semua elemen paket pembayaran pemberhentian. •Identifikasikan langkah selanjutnya.
  • 22. Konseling Penempatan Kembali •Konseling penempatan kembali adalah proses sistematis di mana orang yang diberhentikan untuk dilatih dan diberikan bantuan dalam teknik penilaian diri dan mengamankan posisi yang baru.
  • 24. 1.Pergerakan Pekerja 2.Sejarah Singkat dari Pergerakan Serikat Pekerja Amerika Serikat 3.SERIKAT PEKERJA DAN UNDANG-UNDANG
  • 25. Periode Dorongan Kuat: UU Norris-LaGuardia (1932) dan National Labor Relations atau Wagner Act (1935)
  • 26. Praktik Pekerja Serikat Pekerja yang Tidak Adil
  • 27. Praktik Pekerja Pengusaha yang Tidak Adil Wagner Act menganggap lima praktik pekerja tidak adil sebagai "kesalahan UU" (tetapi bukan kejahatan) yang digunakan oleh pengusaha:
  • 28. 1.Tidak adil bagi pengusaha bila "intervensi terhadap, membatasi, atau memaksa karyawan" dalam melaksanakan sanksi legal mereka dari organisasi sendiri 2. Perwakilan perusahaan yang mendominasi atau melakukan intervensi baik terhadap formasi atau administrasi serikat pekerja dianggap praktik yang tidak adil. 3. Pengusaha dilarang melakukan diskriminasi dalam cara apa pun terhadap karyawan atas aktivitas serikat pekerja legal mereka. 4. Pengusaha dilarang memberhentikan atau melakukan diskriminasi terhadap karyawan hanya karena karyawan mengajukan tuntutan praktik tidak adil terhadap perusahaan. 5. Akhirnya, merupakan praktik pekerja yang tidak adil bagi pengusaha bila menolak untuk membuat persetujuan secara kolektif dengan perwakilan karyawan mereka yang telah dipilih.
  • 29. Gerakan dan pemilihan serikat pekerja untuk mewakili karyawan. Proses ini memiliki lima langkah dasar Langkah 1. Kontak Awal Langkah 2. Menperoleh, Kartu Otorisasi Langkah 3. Melaksanakan Pemeriksaan Langkah 4. Kampanye Langkah 5. Pemilihan
  • 30. Bagaimana agar Kalah dalam Pemilihan NLRB Alasan 1. Tidak Menyadari Perubahan Alasan 2. Menunjuk Sebuah Komite Alasan 3. Berkonsentrasi pada Uang dan Tunjangan Alasan 4. Titik Lemah Industri Alasan 5. Mendelegasikan Terlalu Banyak Tanggung Jawab kepada Divisi
  • 31. Terdapat beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk secara sah melarang aktivitas pengorganisasian serikat pekerja 1.Para pengusaha selalu dapat melarang orang yang bukan karyawan untuk mengumpulkan karyawan selama waktu kerja mereka—yaitu, saat karyawan sedang bertugas dan bukan pada saat istirahat 2.Pengusaha biasanya dapat menghentikan karyawan agar tidak berkumpul dengan karyawan lainnya untuk suatu tujuan
  • 32. 3. Sebagian besar pengusaha (tidak termasuk toko eceran, pusat perhelanjaan, dan pengusaha tertentu lainnya) dapat melarang orang yang bukan karyawan untuk berada pada bagian dalam gedung dan daerah kerja sebagai hal pribadi pemilik 4. Pengusaha dapat menolak akses karyawan yang sedang atau bebas tugas untuk masuk ke luar atau dalam perusahaan
  • 33. Desertifikasi Pemilihan hak untuk bergabung dengan serikat pekerja kepada para karyawan juga memberikan mereka cara yang sah untuk menghentikan serikat pekerja untuk mewakili karyawan mereka.
  • 35. Apa yang Dimaksud dengan Persetujuan Kolektif? persetujuan secara kolektif adalah proses kewajiban kerja sama antara pengusaha dan perwakilan karyawan untuk bertemu pada waktu yang tepat dan dengan maksud baik dengan memerhatikan upah, jam kerja, dan syarat serta kondisi pekerjaan, atau negosiasi kesepakatan, atau adanya pertanyaan yang muncul saat itu, dan pelaksanaan kontrak tertulis yang menggabungkan kesepakatan yang diraih jika diminta oleh salah satu pihak, tetapi kewajiban demikian tidak mengharuskan salah satu pihak untuk setuju dengan sebuah usulan atau meminta pembuatan sebuah konsesi.
  • 36. Tim yang Bernegosiasi Hal-hal Persetujuan Tahap-tahap Persetujuan Jalan buntu, Mediasi, dan Pemogokan Keterlibatan Pihak Ketiga Kesepakatan Kontrak
  • 37. Bagian utama dari kontrak biasa mencakup subyek seperti: (1) hak-hak manajemen, (2) keamanan serikat pekerja dan pengurangan iuran pembayaran gaji otomatis, (3) prosedur keluhan (4) arbitrase keluhan, (5) prosedur disiplin, (6) tarif kompensasi, (7) jam kerja dan lembur,
  • 38. 8) tunjangan: liburan, hari libur, asuransi, pensiun, (9) ketetapan kesehatan dan keamanan, (10) ketetapan senioritas keamanan karyawan, dan (11) tanggal berakhirnya kontrak.
  • 40. GERAKAN SERIKAT PEKERJA SAAT INI DAN Dl MASA DEPAN
  • 41. Karyawan Publik dan Serikat Pekerja Mengorganisasikan Para Profesional dan Pekerja Kerah Putih
  • 42. SAHABAT YANG BAIK ADALAH SAHABAT YANG BERKATA BENAR, DAN BUKANNYA HANYA MEMBENARKAN KATA-KATA.