1. ARTIKEL ANNELIDA
KELOMPOK VI ANNELIDA
1. DENDEN AGUSTIAN 115040173
2. RIA WAHYUNI 115040143
3. NURUL KINDY 115040201
4. DESI PURTI LESTARI 115040167
5. RISMAWATI 115040208
6. SAKTI SAKA S 115040169
7. JAJANG MIHARJA 115040181
2. Filum Annelida
Pengertian
Annelida (dalam bahasa latin, annulus adalah cincin) atau cacing gelang adalah
kelompok cacing dengan tubuh bersegmen.
Habitat
Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit
dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia. Habitat annelida umumnya
berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di
tanah atau tempat-tempat lembap. Annelida hidup diberbagai tempat dengan
membuat liang sendiri.
Klasifikasi
Filumk Annelida terdiri dari 15 ribu jenis. Annelida dikelompokkan menjadi
tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak). Oligochaeta (cacing
berambut sedikit), dan Hirudinea.
1 Kelas Polychaeta
Polychaeta (Yunani,poly = banyak, chaetae = rambut kaku) merupakan Annelida
berambut banyak.
Morfologi dan Anatomi
Permukaan luar dinding tubuh terdiri dari epitel kolumnar sederhana ditutupi
oleh kutikula tipis. Di bawah kutikula terdapat jaringan ikat yang tipis, kemudian
ada lapisan otot melingkar, otot longitudinal, dan sekitarnya peritoneum rongga
tubuh. Kutikula dibangun oleh serabut kolagen yang saling berhubungan dengan
ketebalan 200nm-13mm.
Umumnya tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah kepala atau prostomium
dengan mata, antenna, dan sensor palpus. Segmen pertama atau peristomium
yang mengelilingi mulut dapat dilengkapi dengan seta, palpus, dan rahang
berkitin. Mulut Polychaeta berbeda-beda tergantung jenis makanannya. Hewan
ini memiliki sepasang rahang dan faring yang dapat bergerak dengan cepat, yang
memungkinkan untuk menangkap mangsanya. Pada beberapa spesies, faring
diubah menjadi belalai panjang.
Fisiologi
3. Alat gerak
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia
(tunggal adalah parapodium) pada setiap segmen tubuhnya. Parapodia berfungsi
sebagai alat gerak.
Sistem pencernaan
Saluran pencernaan merupakan tabung sederhana, biasanya dengan bagian
perut di setiap segmen.
Sistem peredaran darah
Parapodia juga mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat berfungsi
sebagai insang untuk bernapas. Darah mengalir maju dalam pembuluh dorsal, di
atas perut, dan kembali kembali ke tubuh dalam pembuluh ventral, di bawah usus.
Pembuluh darah sendiri kontraktil, membantu untuk mendorong darah bersama,
sehingga sebagian besar spesies tidak membutuhkan hati. Sebaliknya, beberapa
spesies memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali sistem peredaran darah,
mengangkut oksigen dalam selom cairan yang mengisi rongga tubuh mereka.
Sistem reproduksi
Polychaeta memiliki kelamin terpisah. Perkembangbiakannya dilakukan dengan
cara seksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh. Telur yang telah dibuahi
tumbuh menjadi larva yang disebut trakoforai. Dalam beberapa kasus, otot
analog pompa jantung ditemukan di berbagai bagian dari sistem. Sebaliknya,
beberapa spesies memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali sistem peredaran
darah, mengangkut oksigen dalam selom cairan yang mengisi rongga tubuh
mereka. Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica)
yang berwarna cerah. Sedangkan yang dapat bergerak bebas, misalnya Nereis
virens, Marphysa sanguinea, Eunice viridis (cacing palolo), Lysidice oele (cacing
wawo).
Polychaeta dibagi dalam dua kelompok; polycaeta Erratia dan Sedentaria.
Penggolongan itu di dasarkan perkrmbangan anterior dan cara hidup hewan dari
masing-masing kelompo.
a. Subkelas Sedentaria
Segmen tubuh & parapodium tidak sama. Faring tidak punya rahang. Sedentari &
bersembunyi dalam lumpur / hidup dalam tabung di lumpur. Parapodia & organ
4. saraf mereduksi. Bentuk kepala mengalami berbagai modifikasi sesuai fungsinya
sebagai ciliary feeder, contoh:
1. Sabella (cacing kipas), struktur dikepala seperti bulu yang disebut radiola
2. Chaetopterus ; hidup dalam tabung berbentuk huruf U, notopodium
mengsekresi kantong lendir yang menjaring makanan dari air. Kantong secara
periodik akan masuk ke dalam mulut ventral suckers.
3. Arenicola ; Hidup dalam tabung berbentuk huruf J
b. Subkelas Errantia
Segmen tubuh sama dari kepala – ekor. Parapodia sama dari depan – belakang,
hidup bebas, pelagis, merayap, lubang. Organ indera berkembang baik. Contoh:
Tomopteris (berenang bebas & bioluminescen)
2 Kelas Oligochaeta
Ciri-ciri Oligichaeta
Sebagian besar hidup di tanah yang basah dan air tawar, hanya memiliki
sedikit setae, dan sedikit parapoda. Hewan ini tidak memiliki appendage pada
bagian kepala, an tidak memiliki larva trochopor.
Fisiologi
Sistem pencernaan
Tanah yang mengandung sisa makanan ditelan masuk mulut pharynix, disini
terdapat sekresi dan kelenjar calciferous guna menetralisir makanan yang
bersifat asam. Gizzard sebagai alat penggiling bekerja menghancurkan bahan-
bahan makanan yang tercampur dengan darah. Pada akhirnya zat-zat makanan
akan diserap dan sisa-sisa makanan akan dibuang.
Sistem pernafasan dan ekskresi
Pernafasan dilakukan oleh permukaan tubuhnya. Ekskresi biasanya dilakukan
oleh metanefridia yang berupa saluran kecil. Oligochaeta yang hidup di darat
biasanya mengekskresikan urea, sedangkan Oligochaeta yang hidup di air
biasanya mengeluarkan ammonia, yang mudah larut dalam air.
Sistem peredaran darah
Sistem pembuluh darah Oligochaeta terdiri dari dua pembuluh utama yang
5. dihubungkan oleh pembuluh lateral. Darah dibawa ke depan dalam pembuluh
dorsal (di bagian atas tubuh) dan kembali melalui pembuluh ventral (bawah),
sebelum diteruskan ke sinus yang mengelilingi usus. Beberapa pembuluh kecil
yang berotot memebentuk hati. Sebagian besar Oligochaeta memiliki hemoglobin
di dalam darahnya, tetapi sebagian kecil tidak.
Sistem syaraf
Sistem saraf terdiri dari dua tali saraf ventral, yang biasanya menyatu
menjadi struktur tunggal, dan tiga sampai empat pasang saraf yang lebih kecil
berada pada setiap segmen tubuh. Beberapa Oligochaeta memiliki mata dan
sebagian lagi hanya berupa ocelli. Meskipun demikian, pada kulitnya terdapat
fotoreseptor yang digunakan untuk mendeteksi keberadaab cahaya, lalu menggali
tanah untuk menjauhi cahaya agar tubuh tidak mengalami kekeringan. Tubuh
mereka juga memiliki kemoreseptor untuk mengetahui keberadaan lingkungannya
yang berada pada tiap ujung kulitnya.
Sistem reproduksi
Proses perkawinan pada cacing ini jika dua buah cacing akan melakukan
pperkawinan maka kedu cacing tersebut akan menempelkan tubuhnya dengan
ujung kepala berlawanan. Sel telur yang telah dibuahi akan masuk kedalam cocoon
dan bersama-sama dengan cocoon akan melorot dan lepas dari tubuh cacing.
Telur tersebut akan menetas didalam cocoon dan keluar dari cocoon menjadi
individu baru.
Pada oligochaeta terdapat beberapa ordo yakni:
Ordo 1 Moniligastrida, gonopore jantan terletak di belakang ruas yang
mengandung testis. Contoh: Moniligaster
Ordo 2 Haplotaxida, gonopore jantan sedikit satu ruas di belakang ruas yang
mengandung testis. Contoh: Limnodrillus, Chaetogaster
Ordo 3 Torriselae, bersifat terrestrial, yaitu hidup di dalam tanah. Contoh
Lumbricus, Allolophobora, Eutyphocus.
3 Kelas Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas Annelida yang jenisnya paling sedikit
6. dibandingkan Polychaeta dan Oligochaeta. Jumlah kelas Hirudinea sekitar 300
spesies.
Morfologi
Hewan ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.
Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung
anterior dan posterior yang meruncing. Pada anterior dan posterior terdapat alat
pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak.
Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.
Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan Hirudo (lintah).
Fisiologi
Alat Gerak
Sebagian aktif malam, juga siang. Bergerak dengan cara melekukkan badan,
melekat dengan sucker
Berenang dengan cara menggelombangkan badan.
Sistem Respirasi dan ekskresi
Menggunakan anyaman kapiler di bawah epidermis. Dan menggunakan Insang:
Piscicolidae. Ekskresi 10-17 pasang nephridia, mengeluarkan amonia
Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum,
anus. Anus terletak pada bagian dorsal. Proses pencernaan penghisap anterior
mulut, faring, tembolok, usus , usus buntu, anus, penghisap posterior. faring otot
yang dilengkapi rahang bergigi /probosis berotot. Di kerongkongan tempat
isapannya terdapat tiga rahang yang berbentukseperti setengah gergaji yang
dihiasi sampai 100 gigi kecil. Dalam waktu 30 menit lintah bisa menyedot darah
sebanyak 15 ml kuota yang cukup untuk hidupnya selama setengah tahun. Air
ludahnya pun mengandung zat aktif yang sekurang-kurangnya berisi 15 unsur.
Contohnya, zat putih telur hirudin yang bermanfaat untuk mengencerkan darah,
dan mengandung penisilin.
Sistem Reproduksi
Monoceous, jantan: 4-12 pasang testis. 1 pasang ductus spermaticus. Betina: 2
ovarium & Oviduct yang berhubungan dengan kelenjar albumin& vagina di median
yang bermuara di belakang porus genitalia jantan. Tidak ada tingkat larva, lintah
7. membentuk kokon yang mengandung telur yang telah dibuahi & kokon akan
diletakkan dalam air/tanah.
Saraf dan Indera
Memiliki ruas 5 & 6 terdapat lingkar saraf ganglia: “otak”.
Kelas Hirudinae terdapat 4 ordo yaitu sebagai berikiut:
Ordo 1 Acanthobdellia, mempunyai setae; hanya satu marga yang ada, ditemukan
di Finlandia dan Rusia. Tidak mempunyai alat isap pada anterior. Tidak punya alat
isap pada anterior. Pada segmen 2-4 terdapat dua pasang seta tiap ruas. Contoh:
Acanthobdella
Ordo 2 Gnathobdellia, mempunyai alat isap pada anterior dan posterior. Lintah
bergigi tiga buah, mulut lebar, hampir menyatu denga bibir batil isap oral;
biasanya barmata 5 pasang. Punya 3 buah rahang, faring tidak dapat dijulurkan.
Contoh: Hirudo medicinalis, Haemadipsa
Ordo 3 Rhynchobdellida, lintah dengan probosis yang eversible; mulut kecil, di
tengah batil isap oral; kelompok glossiphoniid hidup di air tawar, kelompok
piscicolid hidup sebagai parasit ikan, contoh: Galssiphonia. Mempunyai anterior
sucker. Tidak mempunyai rahang, tapi mempunyai belalai. Contoh: Piscicola,
Helobdella.
Ordo 4 Pharyngobdellida, mirip dengan Gnathobbdellida, tetapi faring yang tidak
bergigi; bermata 6-8 pasang; kebanyakan berhabitat di air tawar, pemakan larva
insekta dan moluska. Contoh: Erphobdella. Faring tidak dapat dijulurkan. Tidak
punya gigi, tapi punya 1-2 stylet. Contoh: Erpobdella, Dina.
http://darwisbiosfer.blogspot.com/2012/04/filum-annelida.html
8. Filum Annelida
1. Ciri Umum
a. Pengertian
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang
berarti bentuk. Dari namanya, Annelida dapat disebut sebagai cacing yang
bentuk tubuhnya bergelang-gelang atau disebut juga cacing gelang. Annelida
dapat hidup di berbagai tempat, baik di air tawar, air laut, atau daratan.
Umumnya hidup bebas, meskipun ada juga yang bersifat parasit. Cacing ini
Filum Annelida terdiri dari cacing berbuku-buku seperti cacing tanah.
Perkembangan buku-buku badan ini memungkinkan adanya pembentukan
fungsi yang berbeda dalam ruas badan (segmentasi) yang berbeda. Annelida
memiliki coelom yang besar untuk mengakomodasi organ dalam yang lebih
kompleks. Terdapat sekitar 12,000 jenis di laut, air tawar dan daratan,
terbagi menjadi tiga kelas.
b. Struktur Tubuh
Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati
sehingga disebut triploblastik selomata. Annelida memiliki sistem peredaran
darah tertutup, dengan pembuluh darah memanjang sepanjang tubuhnya
serta bercabang-cabang di setiap segmen. Annelida mempunyai bentuk
tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan
kutikula. Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-ruas tubuhnya dan satu sama
lain dibatasi dengan sekat (septum). Meskipun demikian, antara ruas satu
dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang
terkoordinasi.Sistem saraf annelid terdiri dari sebuah otak yang
terhubunga dengan
serabut saraf ventral, dengan sebuah ganglion di setiap segmen. Annelida
memiliki sistem pencernaan yang lengkap termasuk faring, lambung, usus,
dan kelenjar pencernaan.
Pengeluaran dengan nefridia di setiap segmen mengumpulkan zat sampah
dari coelom dan mengekskresikannya keluar tubuh.
9. 2. Klasifikasi
a. Polychaeta
Kebanyakan Polychaeta hidup di laut serta memiliki parapodia dan setae.
Parapodia adalah kaki seperti dayung (sirip) digunakan untuk berenang
sekaligus bertindak sebagai alat pernafasan. Setae adalah bulu-bulu yang
melekat pada parapodia, yang membantu
polychaeta melekat pada substrat dan juga membantu mereka bergerak.
Cacing kerang, seperti Nereis adalah pemangsa yang aktif. Banyak yang
memiliki kepala yang berkembang baik, dengan rahang bagus, mata dan
organ peraba lainnya.
10. b. Oligochaeta
Oligochaeta contohnya adalah cacing tanah, yang cenderung memiliki sedikit
setae yang bergerombol secara langsung dari tubuhnya. Cacing tanah
memiliki kepala atau parapodia yang kurang berkembang. Pergerakannya
dengan gerak terkoordinasi dari otot-otot tubuh dibantu dengan setae.
Cacing tanah tinggal dalam tanah lembab, karena badan yang lemnan
digunakan untuk pertukaran udara. Cacing tanah adalah pemakan sampah
yang mengekstraks sisa-sisa bahan organic dari tanaha yang dimakan. Faring
berotot menarik makanan ke mulut, makanan yang sudah dicerna disimpan di
tembolok lalu ke rempela.
Sistem pembuangan (ekskresi) berupa tabung nephridia bergelung di setiap
segmen dengan dua lubang; satu corong bersilia yang mengumpulkan cairan
11. coelom, dan satu lainnya adalah lubang keluar tubuh. Antar dua lubang itu,
tabung nephridia membuang zat sampah dari saluran peredaran darah.
Darah merah bergerak ke arah dengan sebuah pembuluh darah dorsal dan
dipompa oleh lima pasang jantung (lengkung aorta) menuju pembuluh ventral.
Cacing tanah bersifat hermaphrodit, memilliki testis dengan saluran semen,
dan ovarium dengan penerima semen. Perkawinan dilakukan dengan
melibatkan dua cacing yang saling parallel dalam posisi berlawanan dan
saling bertukar sperma. Setiap cacing memiliki klitellum yang mengeluarkan
lendir, untuk melindungi sperma dan telur dari kekeringan.
c. Hirudinea
Kelas Hirudinea contohnya lintah. Kebanyakan tinggal di air tawar, tetapai
ada yang di laut atau daratan. Setiap gelang tubuh memiliki beberapa alur
mendatar. Lintah memunculkan pengisap anterior kecil sekitar mulutnya dan
pengisap posterior yang besar. Meskipun beberapa diantaranya adalah
predator yang hidup bebas, kebanyakan adalah pemakan cairan. Pengisap
darah dapat mencegah penggumpalan darah dengan zat hirudin yang
dikeluarkan dari ludah.
3. Peranan
Peranan Platyhelminthes dalam kehidupan :
12. a. Cacing tanah dapat menyuburkan tanah, karena membantu menghancurkan
tanah dan membantu aerasi tanah.
b. Cacing palolo dan cacing wawo dimanfaatkan msayarakat di daerah tertentu
dijadikan sSebagai makanan
c. Lintah menghasilkan zat hirudin atau zat antikoagulan atau zat anti
pembekuan darah.
http://hermanypk.blogspot.com/2010/04/filum-annelida.html
13.
14. Filum Annelida (Cacing Gelang)
Struktur Cacing tanah
Annelida berasal dari kata annulus yang berarti cincin-cincin kecil, gelang-gelang
atau ruas-ruas, dan oidus yang berarti bentuk. Oleh sebab itu, Annelida juga
dikenal sebagai cacing gelang. Cacing tanah sebagai anggota Annelida dapat
digunakan untuk memberi gambaran struktur umum dari filum ini. Tubuh acing
tanah memiliki selom bersepta (bersekat), tetapi saluran pencernaan, pembuluh
saraf dan tali saraf memanjang menembus septa itu. Sistem pencernaan terdiri
atas: faring, esophagus, tembolok,nempedal, dan usus halus. Sistem sirkulasi
tertutup tersusun atas jaringan pembuluh darah yang memiliki hemoglobin.
Pembuluh darah kecil pada permukaan tubuh cacing tanah berfungsi sebagai
organ pernapasan.
15. Proses perkembangbiakan pada
cacing tanah
Pada masing-masing segmen tubuh cacing tanah terdapat organ ekskretoris
berupa metanephridia bersilia, yang disebut nefrostom. Sistem saraf tersusun
atas ganglion saraf yang dihubungkan dengan sepasang tali saraf memanjang
disepanjang arah posterior. Cacing tanah merupakan hewan
hermafrodit, mereka melakukan pembuahan secara silang. Sel sperma yang
dipertukarkan disimpan dalam klitelum untuk kemudian diselubungi mukus (lendir)
membentuk kokon. Kokon dilepas dalam tanah dan berkembang menjadi embrio
yang siap menjadi individu baru. Perkembangbiakan vegetatifnya dengan cara
fragmentasi tubuh yang diikuti dengan regenerasi.
Filum Annelida dibagi dalam tiga kelas, yaitu: Oligochaeta,
Polychaeta, dan Hirudinea.
Karakteristik kelas-kelas dari filum Annelida
16. Terdapat sekitar 15.000 spesies Annelida yang telah diketahui menghuni habitat
laut, air tawar dan tanah yang lembab. Annelida yang hidup di tanah, berperan
penting dalam memperbaiki struktur tanah untuk pertanian dan mengembalikan
mineral yang penting untuk menjaga kesuburan tanah. Beberapa contoh kelas
Oligochaeta yang penting adalah Pheretima (cacing tanah) yang mampu
menghancurkan sampah dan membantu proses sirkulasi bahan organik di tanah
serta sebagai makanan sumber protein bagi ternak. Contoh lainnya adalah
Perichaeta (cacing hutan), Tubifex (cacing air), Lumbricus rubellus yang
banyak diternakkan orang karena berkhasiat untuk mengobati penyakit tifus,
ekstraknya sebagai minuman kesehatan dan bahan kosmetik. Kelas Polychaeta,
misalnya Nereis vireus (kelabang laut), Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice oele
(cacing palolo) merupakan cacing yang menghuni lautan. Hirudinea merupakan
kelas dari Annelida yang mampu menghasilkan zat hirudin, semacam bahan kimia
yang mencegah coagulasi atau pembekuan darah, contohnya Hirudo medicinalis,
Haemodipsa javanica.
http://info-gudangilmu.blogspot.com/2012/05/filum-annelida-cacing-gelang.html
17. Pegertian annelida
Annelida dalam bahasa latin ( annulus = cincin, oidos = bentuk ) atau cacing
gelang adalah adalah kelompok cacing dengan ubuh bersegmen. Berbeda dengan
Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan tripoblastik
yang sudah memiliki rongga tubuh sejati ( hewan selomata ).Namun Annelida
merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana. Annelida adalah
filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, dengan sekitar 15.000 spesies
modern, antara lain cacing tanah dan lintah. Filum ini ditemukan di sebagian
besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut. Panjang anggotanya mulai
dari dibawah satu milimeter sampai tiga meter. Filum ini dikelompokkan menjadi
tiga kelas yaitu Polychaeta, Oligachaeta, dan Hiruden.
Ciri – ciri Annelida
· Bentuk tubuh bulat panjang, bersegmen – segmen.
· Dikenal juga sebagai Annulata ( cacing bersegmen ).
· Setiap segmen dipisahkan oleh septum / sekat.
· Bersifat metameri ( antara segmen yang satu dengan yang lainnya sama
baik bentuk luar maupun alat – alat tubuhnya.
· Memiliki sistem saraf.
18. · Reproduksi secara seksual dan aseksual, termasuk hewan hemaprodit.
· Mempunyai rongga tubuh sejati.
· Bersifat bebas dan bersifat parasit.
· Memiliki tiga lapisan penyusun tubuh yaitu endoderma, mesoderma,
ektoderma.
· Dinding luar kantong melekat pada ektoderma, disebut lapisan somatik dan
dinding dalamnya melekat pada endoderma disebut lapisan splanknik.
· Memiliki otot yang terdiri dari otot melingkar ( sirkuler ) dan otot
memanjang ( longitudinal ).
Sistem Organ dalam Annelida
Sistem Organ Keterangan
Sistem Pencernaan Saluran pencernaanya lengkap,
Makanan yaitu terdiri dari mulut yang
berhubungan dengan faring,
esofagus( kerongkongan ),
tembolok, empela, intestinum (
usus halus ), dan anus.
Sistem Ekskresi Memiliki sepasang nefridia,
nefrostom, dan nefrotor. Nefridia
(tunggal–nefridium) merupakan
organ ekskresi yang terdiri dari
saluran. Nefrostom merupakan
corong bersilia dalam
tubuh.Nefrotor merupakan pori
permukaan tubuh tempat kotoran
keluar . Terdapat sepasang organ
ekskresi tiap segmen tubuhnya.
Sistem Pernafasan Alat pernafasannya berupa
kulit dan ingsan.
19. Sistem Reproduksi Bereproduksi secara seksual
dengan pembentukan gamet dan
secara aseksual yaitu fragmentasi.
Sistem Saraf Sistem saraf annelida adalah
sistem saraf tangga tali. Ganglia
otak terletak di depan faring pada
anterior.
Sistem Peredaran darah Cacing ini sudah memiliki
pembuluh darah sehingga memiliki
sistem peredaran darah tertutup.
Darahnya mengandung hemoglobin,
sehingga berwarna merah.
Pembuluh darah yang mengelilingi
esofagus berfungsi memompa
darah ke seluruh tubuh.
Kelas Polychaeta
Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku)
merupakan annelida berambut banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi
daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus.
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia
(tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah
sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat
berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut
kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.
Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang
berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa
sanguinea, Eunice viridis (cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo).
Ciri – ciri :
· Memiliki rambut yang lebat.
· Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina.
20. · Memiliki parapodia ( semacam kaki ).
· Panjang tubuhnya antara 5 – 10 cm, berdiameter 2-10 mm.
· Pada bagian anterior tubuh, terdapat kapala yang dilengkapi mata,
tentakel, serta mulut yang berahang.
Kelas Oligochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku)
yang merupakan annelida berambut sedikit. Contoh Oligochaeta yang paling
terkenal adalah cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing tanah
Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing merah
(Tubifex sp), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani).Cacing ini
memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali
tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan
tanah.Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat,
dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.
Ciri – ciri :
· Oligochaeta tidak memiliki parapodia.
· Memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.
· Memiliki sedikit rambut.
· Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba / tentakel dan mata.
· Mengalami penebalan antara segmen ke 32 – 37, yang disebut klitelum.
· Fertilisasi terjadi secara internal.
· Pernafasan secara difusi.
Kelas Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.. Pada anterior
dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan
bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan
tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia.Hirudinea
parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup
dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh Hirudinea parasit
21. adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).Saat merobek atau membuat
lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya
tidak akan menyadari adanya gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan
mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah
dapat mengisap darah sebanyak mungkin. Hirudin dari lintah sering digunakan
dokter-dokter dahulu untuk mengeluarkan darah dan nanah dari bisul.
Contoh :
· Hirudo medicinalis, lintah yang merupakan penghasil anti pembekuan darah
(zat hirudin)
· Hirudinaria javanica, lintah kuning
· Haemadipsa zeylanice, pacet
Ciri – ciri :
· Hewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.
· Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.
· Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.
· Tubuhnya tidak memiliki rambut.
· Memiliki zat anti koagulan.
PERANAN POSITIF :
· Sebagai sumber protein, misalnya Cacing Palolo dan Cacing Wawo.
· Menggemburkan dan menyuburkan tanah, misalnya Cacing Tanah.
· Sebagai obat dan bahan kosmetik, misalnya Perichaeta ( cacing hutan ),
Tubifex ( cacing air ) , dan Lumbricus rubellus.
· Mencegah koagulasi atau pembekuan darah, misalnya Hirudo medicinalis.
PERANAN NEGATIF :
· Sebagai vektor penyakit, misalnya nereis virens
http://adzikasbintara.blogspot.com/2012/04/filum-annelida.html
22. Filum Annelida
Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin) atau cacing gelang adalah
kelompok cacing dengan tubuh bersegmen.
Berbeda dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan
hewan tripoblastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan
selomata).Namun Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling
sederhana.
Ciri tubuh
Ciri tubuh annelida meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk tubuh
Annelida memiliki panjang tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m.Contoh annelida yang
panjangnya 3 m adalah cacing tanah Australia.Bentuk tubuhnya simetris bilateral
dan bersegmen menyerupai cincin.
Struktur dan fungsi tubuh
Annelida memiliki segmen di bagian luar dan dalam tubuhnya.Antara satu segmen
dengan segmen lainya terdapat sekat yang disebut septa.Pembuluh darah, sistem
ekskresi, dan sistem saraf di antara satu segmen dengan segmen lainnya saling
berhubungan menembus septa.
Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida
dan sekaligus melibatkan kontraksi otot.
Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal).
Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus
(kerongkongan), usus, dan anus.Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah
sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup.Darahnya mengandung
hemoglobin, sehingga berwarna merah.Pembuluh darah yang melingkari esofagus
berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
Sistem saraf annelida adalah sistem saraf tangga tali.Ganglia otak terletak di
depan faring pada anterior.Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri
dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.Nefridia ( tunggal – nefridium ) merupaka
organ ekskresi yang terdiri dari saluran.Nefrostom merupakan corong bersilia
dalam tubuh.Nefrotor merupaka npori permukaan tubuh tempat kotoran
keluar.Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen tubuhnya.
Cara hidup dan habitat
Sebagian besar annelida hidup dengan bebas dan ada sebagian yang parasit
dengan menempel pada vertebrata, termasuk manusia.Habitat annelida umumnya
berada di dasar laut dan perairan tawar, dan juga ada yang segaian hidup di
23. tanah atau tempat-tempat lembap.Annelida hidup diberbagai tempat dengan
membuat liang sendiri.
Reproduksi
Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan
gamet.Namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian
beregenerasi.Organ seksual annelida ada yang menjadi satu dengan individu
(hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris).
Klasifikasi
Annelida dibagi menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak),
Oligochaeta (cacing berambut sedikit), dan Hirudinea.
Polychaeta
polychaeta
Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku)
merupakan annelida berambut banyak.Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi
daerah kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus.
Polychaeta memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia
(tunggal = parapodium) pada setiap segmen tubuhnya.Fungsi parapodia adalah
sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh darah halus sehingga dapat
berfungsi juga seperti insang untuk bernapas.Setiap parapodium memiliki rambut
kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin.
Contoh Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte indica) yang
berwarna cerah.Sedangkan yang bergerak bebas adalah Nereis virens, Marphysa
sanguinea, Eunice viridis(cacing palolo), dan Lysidice oele(cacing wawo).
Oligochaeta
24. cacing-tanah
Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang
merupakan annelida berambut sedikit.Oligochaeta tidak memiliki parapodia,
namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.Contoh Oligochaeta yang
paling terkenal adalah cacing tanah.Jenis cacing tanah antara lain adalah cacing
tanah Amerika (Lumbricus terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima), cacing
merah (Tubifex), dan cacing tanah raksasa Australia (Digaster longmani).Cacing
ini memakan oarganisme hidup yang ada di dalam tanah dengan cara menggali
tanah.Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam menggemburkan
tanah.Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan kosmetik, obat,
dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak.
Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit.Hewan ini tidak
memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.Panjang Hirudinea
bervariasi dari 1 – 30 cm.Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior
yang meruncing.
Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk
menempel dan bergerak.Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit
pada permukaan tubuh inangnya.Inangnya adalah vertebrata dan termasuk
manusia.Hirudinea parasit hidup denga mengisap darah inangnya, sedangkan
Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput.Contoh
Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan hirudo (lintah).
Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik
(penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya
gigitan.Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah
yaitu hirudin.Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak
mungkin.
http://dimas-zone.blogspot.com/2010/04/filum-annelida.html