2. Salah satu instrumen penting dalam
perencanaan program :
• Logical Framework Approach (LFA) atau
biasa juga disebut sebagai Pendekatan
Kerangka Kerja Logis (KKL)
3. Merupakan suatu instrumen yang bersifat analitis,
presentasional, dan manajemen yang dapat
membantu perencana dan manajer dalam :
– Menganalisa situasi yang sedang berjalan selama
persiapan proyek
– membuat suatu jenjang logika tentang tujuan yang
dapat dicapai
– mengidentifikasi resiko-resiko yang berpotensi
muncul
– melihat bagaimana outputs dan outcomes dapat di
monitoring dan di evaluasi secara maksimal
– membuat laporan akhir dari suatu projek dalam
format yang baku, dan
– mengawasi dan menyimpulkan projek selama
penerapannya.
4. • Dalam penggunaannya, Logical
Framework Approach (LFA) dipasangkan
dengan Logical Framework Matrix.
• Logical Framework Approach (LFA) terdiri
dari (1) analisa masalah, (2) analisa dari
para stakeholder, (3) membuat suatu
tujuan yang berjenjang, dan (4) memilih
strategi-strategi yang mungkin untuk
diterapkan.
5. • Hasil dari LFA ini adalah suatu matriks
yang disebut sebagai Logframe, matriks
ini menyimpulkan projek mana yang
penting untuk dilakukan dan bagaimana
cara melakukannya, apa asumsi-asumsi
yang penting, dan bagaimana
memonitoring dan mengevaluasi outputs
dan outcomes yang dicapai.
6. • Logical Framework dapat juga dikatakan
sebagai suatu framework yang logic atau
suatu kerangka kerja yang bersifat logis.
• Dilihat dari dua tahap, yaitu pada tahap
proses pembuatan kerangka tersebut
(Logical Framework Approach/LFA) dan
pada tahap hasil dari LFA itu (Logical
Framework Matrix/Logframe).
7. Proses pembuatannya (LFA):
• Menganalisa situasi/masalah dengan
melibatkan para stakeholder,
• Menyusun tujuan-tujuan dari yang paling
mungkin dicapai atau tujuan jangka
pendek hingga tujuan jangka panjang,
• Membuat strategi-strategi yang mungkin
dalam usaha pencapaian tujuannya.
8. • Selain dari proses pembuatannya, dapat
dilihat juga dari produk LFA yaitu Logical
Framework Matrix (Logframe).
• Logframe terdiri dari suatu tabel 4x5
(empat kolom dan lima baris).
9. Logframe
Deskripsi
Projek
Indikator Means of
Verification
Asumsi dan
resiko
Tujuan Indikator yang
menunjukkan
kondisi
tercapainya
maksud
program/project
Bukti fisik/
kualitatif yang
digunakan untuk
mengukur
indikator
Asumsi yang
digunakan
dengan melihat
faktor external
Outcomes
Component
objectives
Outputs
Kegiatan
10. Membaca matrik dari bawah ke atas (baris).
• Suatu kegiatan yang dilakukan akan
menghasilkan suatu outputs.
• Outputs adalah hasil (baik berupa barang
maupun jasa) dari kegiatan yang langsung bisa
diukur.
• Keluaran dari setiap output ini akan membawa
outcome dan dari outcome tersebut dapat dilihat
manfaat-manfaat.
• Apabila manfaat-manfaat tersebut sudah
diketahui maka tujuan dari sebuah program
dapat dikatakan berhasil.
11. Membaca matrik dari kiri ke kanan (kolom).
• Yaitu penjabaran dari setiap baris (dari tujuan,
manfaat, outcome, output, kegiatan).
• Indikator-indikator dalam setiap baris,
• cara untuk mendapatkan data untuk
membuktikan indikator,
• dan juga asumsi maupun resiko yang mungkin
muncul.
• Jadi logic-nya adalah suatu tujuan tidak mungkin
langsung tercapai ketika kegiatan baru berjalan.
12. • Hubungan kausalitas atau sebab akibat,
ini yang menunjukkan bahwa suatu
Logframe dapat dikatakan logis.
• Dimana suatu projek dapat tercapai
apabila projek sebelumnya berhasil, atau
berdasarkan urutan.
• Setiap projek menjelaskan mulai dari
bagaimana cara pencapaian sampai
kepada hambatan-hambatannya.
13. Contoh Logframe
Deskripsi Projek Indikator Means of Verification Asumsi dan resiko
Tujuan : meningkatkan
IPM Jabar
IPM Prov Jabar tahun
2014 meningkat 1 %
Angka IPM Provinsi
Outcomes :
Peningkatan
kesejahteraan
masyarakat
Angka kemiskinan
semakin menurun
Sensus Penduduk
Component objectives :
A.Stakeholder
pendidikan
B. Stakeholder
kesehatan
C. Stakeholder
ekonomi
A. Kerjasama dalam
bidang pendidikan
A.MoU dalam bidang
pendidikan
A.Penyeragaman
persepsi dan tujuan
Outputs :
A.1.Partisipasi sekolah
meningkat
A.2.Buta huruf
menurun
A.1. Angka partisipasi
sekolah meningkat
menjadi 75%
A.1.1. Jumlah siswa
yang melanjutkan PT
meningkat
A.1.2.Penyerapan dana
BOS
A.1.Kerjasama dengan
PT berjalan lancar
Kegiatan :
A.1.a.Pendataan
penduduk usia sekolah
A.1.b.Sosialisasi ke
orang tua
A.1.c. Beasiswa
A.1.d. dst
A.1.a.1.Terkumpulnya
data peduduk usia
sekolah yang valid
A.1.a.2.Terkumpulnya
informasi mengenai
permasalahan
pendidikan
A.1.a. Laporan
assessment penduduk
usia sekolah
A.1.b.Daftar hadir
kegiatan sosialisasi
A.1.a.Keterbatasan
tenaga lapangan
A.1.b.Resistensi
masyarakat