Dalam terjadinya keefektifan manajemen proyek dibutuhkan tim yang handal,kompak dengan kemampuan yang mumpuni.Dalam keberlangsungan sebuah proyek sering terjadinnya sebuah konflik antar anggota tim.Negosiasi dibutuhkan untuk keberlangsungan dan keberhasilan sebuah proyek tim dalam ppt ini kami mencoba membahas hal-hal tersebut.
2. Kelompok Survival
Amalia dista shabrina 041112185
Evi Maria Ulfah 041211231097
Indra yudhastya putra 041211231251
Fauzi Aliakbar Siregar 041211232005
3. Subab Pembahasan
1.Building the project team
2.Characteristing of effective project teams
3.States in Group development
4.Conflict Management & Negotiation
4. 1.Building team project
• Tim proyek yang efektif tidak terjadi secara kebetulan.Ada
tahap-tahap untuk mengembangkan tim proyek.Tahap-tahap
penting tersebut ialah:
1.Identifikasi Team yang diperlukan.Tahap melakukan
penilaian yang realistis dari jenis keterampilan anggota tim
untuk saling melengkapi satu sama lain .
2. Identifikasi Orang yang Cocok dengan Keterampilan
penilaian pelengkap ketersediaan anggota dengan keterampilan
yang diperlukan.Menyewa personil baru atau Melatih personil
yang ada.
3. Membicarakan Potensi Anggota Tim,Bernegosiasi dengan
Kepala Fungsional. Komunikasi dengan kandidat tim dan
menilai tingkat ketertarikan mereka untuk bergabung dengan
proyek tersebut.
Negosiasi dengan kepala fungsional untuk calon anggota tim
proyek.
5. Continue…….
• 4. Membangun Posisi Pengganti.Pilihan ketika Sumberdaya terlatih tidak
tersedia.ada tiga alternatif dasar :
Cobalah untuk Negosiasi Bantuan Partial.Prinsip ini berpendapat daripada
memiliki setengah roti daripada tidak.
Penyesuaian Jadwal Proyek sesuai Prioritas.Ketika sumber daya utama
tidak tersedia jadual proyek harus disesuaikan dengan realita.
Beritahu Manajemen Atas Konsekuensi . Gagal untuk mendapatkan
sumber daya yang diperlukan harus dilaporkan ke manajemen puncak dan
sponsor utama proyek.
5.Mengumpulkan Tim.Tahap terakhir adalah mengumpulkan tim dan
menjelaskan peran dan tanggung jawab semua anggota tim terhadap
proyek tersebut
6. 2 Karakteristik Efektif Proyek
• Keefektifan dan Kesuksesan tim dikarenakan:
Misi yang jelas. penentu utama keberhasilan proyek adalah proyek yang misi yang
jelas bahwa rasa misi harus dipahami dan diterima oleh semua anggota tim.
saling ketergantungan Produktif
Ketergantungan mengacu pada tingkat kegiatan bersama dan tingkat pengetahuan
anggota tim yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
Kekompakan.adalah level dasar. Manajer proyek harus membangun sebuah tim
yang kohesif sebagai titik awal untuk melakukan tugas-tugas mereka., manajer
perlu memanfaatkan semua sumber daya yang mereka miliki, untuk mendorong
anggota tim untuk mencurahkan waktu dan energi dalam memajukan tujuan tim.
Kepercayaan
kepercayaan dapat dipahami sebagai tingkat kenyamanan tim dengan masing-
masing anggota individu. kepercayaan terjadi pada beberapa tingkatan:
a. kepercayaan yang berkaitan dengan interaksi profesional dan harapan
kompetensi orang lain ("Saya percaya Anda bisa menyelesaikan tugas")
b. kepercayaan yang terjadi pada tingkat integritas ("Saya percaya Anda untuk
menghormati komitmen Anda")
c. kepercayaan yang ada pada tingkat emosional berdasarkan intuisi ("Rasanya
tepat untuk memungkinkan Anda untuk membuat keputusan ini")
7. Continue…
Antusiasme
Antusiasme adalah kunci untuk menciptakan energi dan semangat yang
mendorong upaya proyek yang efektif. Untuk menarik rasa Antusiasme
manajer proyek, perlu menciptakan lingkungan yaitu:
• Menantang
• Mendukung
• Secara pribadi menguntungkan
Hasil orientasi
Hasil orientasi menunjukkan bahwa setiap anggota tim proyek berkomitmen
untuk mencapai tujuan proyek. Manajer proyek harus menekankan
pentingnya kinerja tugas dan proyek hasil-hasil bahwa semua anggota tim
bersatu menuju orientasi yang sama.
8. 3.States in Group development
• Tahap-tahap perkembangan kelompok menurut pendapat dari
beberapa pakar, yaitu:
1.Menurut Krettner dan Kinicki (1992; 324-235), suatu kelompok
timbul dan berkembang melalui enam tahap:
Pada tahap pertama, yaitu orientasi. Para anggota masih meraba-
raba meskipun mereka setuju turut menjadi anggota kelompok itu.
Pada tahap kedua, yaitu konflik dan tantangan. Mereka saling
beradu pendapat dan saling berjaga–jaga.
Pada tahap ketiga, yaitu kelekatan. Konflik dan tantangan reda,
akhirnya mereka menyetujui keputusan-keputusan yang hasilnya
dari konflik–konflik dan mulai membentuk kedamaian dan
kerukunan.
.
9. Continue…
Pada tahap keempat, yaitu delusi. Delusi adalah suasana setelah
melepas pertikaian dan bentuk kerukunan, pada tahap ini terasa
adanya partisipasi para anggota pada apa yang di inginkan oleh
kelompok
Pada tahap kelima, yaitu disilusi. Disilusi yang artinya menyadari
kesalahan persepsi terhadap kelompoknya yang dikatakan baik,
yaitu dengan adanya harmoni atau kerjasama diantara para anggota
yang sebenarnya tidak realistis itu, mulai timbul konflik–konflik
karena dirasakan bahwa kelompok tidak terbuat seperti yang dicita-
citakan semula menurut persetujuan bersama.
Pada tahap keenam, yaitu penerimaan. Artinya adalah setelah
tahap sebelumnya dapat dilalui dengan menerima cacian, kritikan,
dan lain-lain, maka kemudian kembali menepati cita-cita kelompok.
10. Continue..
Menurut Robbins (1991; 276-277), tahap-tahap perkembangan
kelompok yaitu melalui:
• Forming, yaitu tahap pembentukan yang sifatnya masih
mencari-cari
• Storming ialah beradu pendapat karena perbedaan–perbedaan
pandangan.
• Norming ialah pembentukan aturan yang digunakan sebagai
norma perilaku kelompok dan para anggotanya dalam mencapai
tujuan.
• Performing, dalam tahap ini kelompok melaksanakan norma dan
bekerja untuk mencapai tujuan.
• Adjourning, yaitu selesainya pencapaian tujuan,
.
11. Continue…
Northcraft & Neale (1990-290-291) sama pendapatnya
dengan Albanese & Van Vleet ( 1983-259), yaitu:
• Formation (pembentukan), pada tahap awal, yang pada tahap ini
semua calon anggota belum kenal dengan baik mengenai orang-
orangnya, tujuannya, dan tugas-tugannya.
• Differentiation, adanya perbedaan-perbedaan pendapat sehingga
menimbulkan sub-kelompok dan saling ber-argumentasi mengenai
tujuan, cara mencapainya, dan siapa pemimpinnya.
• Intergration, sudah ada kesamaan pandangan, ada norma,
ada kerukunan, dan persetujuan mengapa mereka bersama-sama
dalam kelompok.
• Maturity (kedewasaan), kematangan sebagai kelompok dalam
melaksanakan kegiatan mencapai tujuan
12. 4.Conflict Management & Negotiation
• Konflik: Dimana terjadi interaksi Yang saling menjatuhkan
antara satu dengan yang lain.
Konflik dibagi menjadi beberapa kategori:
a.Konflik berorientasi pada tujuan dikaitkan dengan
perbedaan pendapat mengenai hasil, prioritas proyek dan
tujuan.
b.Konflik administrasi muncul melalui pengelolaan
hirarki,struktur organisasi perbedaan pendapat tentang
hubungan pelaporan,konflik ini muncul dalam struktur
organisasi matriks.
c.Konflik interpersonal terjadi dengan perbedaan
kepribadian antara anggota tim proyek dan
stakeholder proyek.
13. Continue..
• Sumber Konflik banyak potensi sumber konflik dalam proyek-
proyek. Beberapa sumber yang paling umum adalah kompetisi,
pelanggaran kelompok atau organisasi, norma, perbedaan
pendapat atas tujuan penghinaan pribadi dan ancaman terhadap
keamanan kerja, dan prasangka
Metode untuk Menyelesaikan Konflik
1.Mediasi. Dengan pihak ketiga yang netral membantu mencari
solusi . Manajer proyek dapat menggunakan defusi atau konfrontasi
Defusi menyiratkan bahwa manajer proyek kurang peduli dengan
sumber konflik .Konfrontasi, yang biasanya melibatkan bekerja
dengan kedua belah pihak untuk mendapatkan akar penyebab
konflik.
2.Arbritasi.Pihak yang bertikai menyerahkan kewenangan pada
pihak ketiga yang netral untuk memberikan putusan.
14. Continue..
• 3.Mengontrol Konflik.Menunggu beberapa waktu
untuk kedua pihak yang bertikai untuk
berbaikan,membatasi interaksi antara kedua
pihak yang bertikai.
• 4.Menerima Konfilk.Tidak semua konflik dapat
dikelola,terkadang konflik telah terjadi antara
anggota tim jauh sebelum proyek dan terus
berlanjut sampai proyek selesai.
• 5.Menghilangkan Konflik.Melakukan perbaikan
pada tim proyek memberikan sanksi,hukuman
pada pihak yang jelas-jelas bersalah
15. Negotiation
Negosiasi adalah sebuah proses yang didasarkan pada kemampuan
seorang manajer untuk menggunakan pengaruhnya
produktif.Keterampilan negosiasi sangat penting karena sebagian
besar kehidupan seorang manajer proyek diambil dalam
perundingan bernegosiasi dengan berbagai pemangku kepentingan
organisasi untuk sumber daya, pertimbangan kontrak,syarat dan
kondisi. proyek yang efektif hati-hati menganalisis sifat negosiasi,
mereka berharap untuk mencapai, dan berapa banyak mereka
bersedia menawarkan untuk mencapai tujuan penting mereka.
Berprinsip negosiasi, tujuan utama win-win alternatif yang
memungkinkan kedua belah pihak untuk bernegosiasi untuk
mendapatkan
tujuan mereka.