Ayat jurnal penyesuaian (AJP) digunakan untuk menyesuaikan saldo akun agar sesuai dengan keadaan aktual dengan membuat dua jenis AJP, yaitu antisipasi untuk transaksi yang belum dicatat dan transitoris untuk transaksi yang perlu disesuaikan. Contoh AJP antisipasi meliputi beban yang masih harus dibayar, pendapatan yang belum diterima, dan penyusutan, sedangkan contoh AJP transitorisnya adalah beban
1. Ayat Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa
Oleh : Stiady Chilla
Pada umunnya AJP (ayat jurnal penyesuaian) dibuat untuk akun tertentu,
pada hakikatnya adalah untuk mengkoreksi akun-akun tersebut agar
mencerminkan keadaan / saldo yang sebenarnya terjadi pada periode
tersebut.
Ada dua macam keadaan dimana jurnal penyesuaian dibuat :
1. Keadaan dimana suatu transaksi telah terjadi tapi belum dicatat yang
biasanya disebut ayat antisipasi. Contohnya :
a. Beban yang masih harus dibayar. Contohnya :hutang gaji
b. pendapatan yang seharusnya sudah diterima tetapi belum dicatat
oleh perusahaan contohnya : Piutang Pendapatan
c. Penyusutan Aktiva tetap.
2. Keadaan dimana suatu transaksi sudah dicatat tetapi sampai akhir periode
masih perlu di koreksi/disesuaikan yang biasa disebut ayat transitoris
contohnya :
a. Beban dibayar dimuka
b. Pendapatan diterima dimuka
c. Pemakaian perlengkapan
Contoh kasus……
1. Beban yang masih harus dibayar
Belum dibayar gaji karyawan untuk 2 bulan terhitung dari 1 september
2007 sampai dengan 1 november 2007 sebesar Rp. 5.000.000
2. AJP Biaya gaji Rp. 5.000.000
Hutang gaji Rp. 5.000.000
Jurnal Pembalik Biaya Gaji Rp. 5.000.000
Hutang Gaji Rp. 5.000.000
2. Pendapatan yang masih harus diterima
Belum diterima denda atas keterlambatan pembayaran oleh PT. ASIS
sebesar Rp. 200.000
AJP Piutang Denda Rp. 200.000
Pendapatan denda Rp. 200.000
Jurnal pembalik Pendapatan denda Rp. 200.000
Piutang denda Rp. 200.000
3. Penyusutan Aktiva Tetap
Mesin disusutkan dengan metode garis lurus dan diketahui harga
perolehan mesin Rp. 400.000.000, taksiran umur ekonomis selama 5 tahun
dan taksiran nilai residu sebesar Rp. 40.000.000
Depresiasi = (HP – NR)/ UE = (Rp. 400.000.000 – Rp. 40.000.000)/5 th
= Rp. 360.000.000 / 5 = Rp. 72.000.000
AJP Biaya Penyusutan Mesin Rp. 72.000.000
Akumulasi Penyusutan Mesin Rp. 72.000.000
3. 4. Beban dibayar dimuka
Dibayar asuransi untuk masa 1 tahun terhitung mulai tanggal 1 september
2009 – 1 september 2010 sebesar Rp. 6.000.000 dicatat dengan
menggunakan pendekatan harta / neraca dan pendekatan Biaya / Laba-rugi
• Pendekatan Harta / Neraca
o Saat pembayaran Biaya dimuka
JU Asuransi dibayar dimuka Rp. 6.000.000
Kas Rp. 6.000.000
o Saat Penyesuaian
AJP Biaya Asuransi Rp. 2.000.000
Asuransi Dibayar dimuka Rp. 2.000.000
Hitungan : 4/12 x Rp. 5.000.000 = Rp. 2.000.000
• Pendekatan Biaya / Laba rugi
o Saat pembayaran dimuka
JU Biaya Asuransi Rp. 6.000.000
Kas Rp. 6.000.000
o Saat penyesuaian
AJP Asuransi dibayar dimuka Rp. 4.000.000
Biaya asuransi Rp. 4.000.000
Hitungan : 8/12 x Rp. 6.000.000 = Rp. 4.000.000
Jurnal pembalik/ Reverse Biaya Asuransi Rp. 4.000.000
Asuransi dibayar dimuka Rp. 4.000.000
4. 5. Pendapatan diterima dimuka
Diterima pendapatan sewa untuk masa 1 tahun terhitung sejak tanggal 1
oktober 08 sampai dengan 1 oktober 09 sebesar 2.000.000 dicatat dengan
menggunakan pendekatan hutang/neraca dan pendekatan pendapatan/
Laba rugi.
• Pendekatan hutang / neraca
o Saat penerimaan pendapatan
JU Kas 2.000.000
Pendapatan sewa diterima dimuka 2.000.000
o Saat penyesuaian
AJP Pendapatan sewa diterima dimuka 500.000
Pendapatan sewa 500.000
Hitungan : 3/12 x 2.000.000 = 500.000
• Pendekatan pendapatan / Laba rugi
o Saat penerimaan pendapatan
JU Kas 2.000.000
Pendapatan sewa 2.000.000
o Saat penyesuaian
AJP Pendapatan sewa 1.500.000
Pendapatan sewa diterima dimuka 1.500.000
Hitungan : 9/12 x 2.000.000 = 1.500.000
Jurnal pembalik Pendapatan sewa diterima dimuka 1.500.000
Pendapatan sewa 1.500.000
6. Pemakaian Perlengkapan
Setelah dilakukan supplies oppname diketahui perlengkapan yang terpakai
senilai 3.000.000