3. Proses Pengambilan Keputusan
Model pengambilan keputusan yang rasional
menurut Kreitner dan Kinicki (1992, pp. 554-
557) melalui empat langkah yaitu: identifikasi
masalah, pengembangan alternatif solusi,
pemilihan solusi, serta implementasi dan
evaluasi solusi.
4. Tipe Keputusan
• Keputusan yang diprogram (programmed
decision) keputusan yang dibuat menurut
kebiasaan, aturan, atau prosedur serta
cenderung berulang-ulang dan rutin.
• Keputusan yang tidak diprorgam (non-
programmed decision) keputusan yang
berkenaan dengan masalah-masalah baru,
khas atau khusus.
5. Robbins mengemukakan tiga model pengambilan
keputusan:
1. Optimizing decision-making model bagaimana
individu harus berperilaku dalam rangka
memaksimumkan hasil (outcome) yang ingin dicapai.
2. Satisfying model pengambil keputusan memilih
solusi pertama yang cukup baik, memuaskan, dan
memadai.
3. Implicit favorite model setiap individu
menyederhanakan proses dalam memecahkan
masalah kompleks dan secara implisit memilih
alternatif yang disukai pada tahap awal proses
pengambilan keputusan dan cenderung mengabaikan
alternatif lainnya.
6. Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan menurut Gibson,
et. Al. (1991, p. 576-580):
menetapkan tujuan dan sasaran spesifik,
identifikasi masalah,
mengembangkan berbagai alternatif,
evaluasi terhadap masing-masing alternatif,
memilih alternatif yang terbaik,
melaksanakan keputusan, serta
melakukan pengendalian dan evaluasi.
7. Pengambilan Keputusan
Objektif dan Subjektif
1. Pengambilan keputusan objektif bersifat logis dan
sistematis. Asumsi: manajer memiliki waktu dalam
setiap proses pengambilan keputusan secara
sistematis, tersedianya informasi yang lengkap dan
akurat, serta manajer bebas menentukan pilihan yang
dianggap paling baik.
2. Pengambilan keputusan subjektif didasarkan pada
intuisi, pengalaman, dan informasi yang tidak lengkap.
Asumsi: pengambil keputusan berada di bawah
tekanan, terbatas waktunya, dan beroperasi dengan
informasi yang terbatas.
8. Metode Pemecahan dan Pencegahan
Timbulnya Masalah
Dua model pemecahan masalah dan perbaikan
berkesinambungan:
Siklus Deming
mengembangkan rencana untuk perbaikan (plan),
melaksanakan rencana yang dibuat (do), memeriksa hasil yang
dicapai (study), dan melakukan penyesuaian bila diperlukan
(act).
Metode Perry Johnson
membentuk tim pemecahan masalah, mendiskusikan daftar
masalah yang dihadapi, membatasi daftar masalah,
mendefinisikan masalah, memilih dna memprioritaskan
masalah yang akan diatasi, mengumpulkan informasi
mengenai masalah yang dihadapi, berusaha menemukan
solusi optimal, dan mengimplementasikan solusi optimum.
9. Alat-alat Pemecahan Masalah dan
Pengambilan Keputusan
Menurut Deming:
Diagram Sebab dan Akibat
Check Sheet
Diagram Pareto
Run Chart dan Control Chart
Histogram
Stratifikasi
Scatter Diagram
10. Selain tujuh alat statistik menurut Deming, Imai
(1992, pp. 225-226) menambahkan tujuh alat
baru dalam penyempurnaan kualitas produk,
yaitu:
Diagram hubungan (relation chart)
Diagram afinitas
Diagram pohon
Diagram matriks
Diagram matriks analisis data
Process Decision Program Chart (PDPC)
Diagram Panah
11. Pengambilan Keputusan dan
Pemecahan Masalah Secara Ilmiah
Inti dari metode perbaikan kualitas adalah
pendekatan ilmiah. Metode ini menggunakan
berbagai data, alat, dan teknik statistika.
Dengan menggunakan pendekatan ilmiah:
pengambilan keputusan lebih didasarkan pada
data daripada dugaan,
mencari sumber penyebab suatu masalah, bukan
bereaksi pada gejala, dan
mencari solusi permanen, bukannya
mendasarkan pada perbaikan dalam waktu
singkat.
12. Jenis-jenis Kompleksitas
dalam Pengambilan Keputusan
1. Kesalahan dan kerusakan
2. Kemacetan dan kelambatan
3. Inefisiensi
4. Variasi/penyimpangan
Variasi umum (common variation)
Variasi khusus (special variation)
13. Aspek-aspek dalam
Pengambilan Keputusan
Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan
keputusan dapat menyebabkan karyawan ikut
merasa memiliki dan bertanggung jawab atas
keputusan yang proses pembuatannya melibatkan
mereka.
Informasi dalam situasi persaingan yang ketat,
pengetahuan dan akases terhadap sumber informasi
merupakan kekuatan yang bisa menghasilkan
keunggulan dari keputusan yang dibuat.
Kreativitas kreativitas dapat dipandang sebagai
suatu pendekatan dalam pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan yang bersifat imajinatif, orisinil,
dan inovatif.
14. Proses kreatif berlangsung dalam empat tingkatan:
Persiapan (preparation)
Inkubasi (mengembangkan, mengubah,
menumbuhkan, dan memperkokoh ide-ide)
Wawasan/pengertian (insight)/momen inspirasi
Verifikasi (meliputi peninjuan dan pemeriksaan)
Strategi merangsang kreativitas:
Idea vending
Listening
Idea attribution