SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 33
KEPEMIMPINAN
Oleh
Agung Santosa (05402241026)
Kardilah A (05402241030)
Ani Suryati (05402241031)
Uri Kustantri (05402241044)
Pengertian Kepemimpinan




Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk
memperbaiki kelompok dan budayanya.
Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan
motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan
seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat
tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu
dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang
bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.
Beberapa devinisi kepemimpinan menurut para ahli.






Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli
sebagai berikut :
1] Koontz & O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan
sebagai proses mempengaruhi sekelompok orang
sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk
meraih tujuan kelompoknya.
2] Wexley & Yuki [1977], kepemimpinan mengandung
arti mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha
mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah
tingkah laku mereka.






3] Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi orang-orang untuk bersedia berusaha
mencapai tujuan bersama.
4] Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu
proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau
sekelompok orang.
Dari keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
sudut pandangan yang dilihat oleh para ahli tersebut
adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan bersama.




Definisi lain, para ahli kepemimpinan merumuskan
definisi, sebagai berikut:
[1] Fiedler [1967], kepemimpinan pada dasarnya
merupakan pola hubungan antara individu-individu yang
menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap
kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk
mencapai tujuan [2] John Pfiffner, kepemimpinan adalah
kemampuan mengkoordinasikan dan memotivasi orangorang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di
kehendaki.


[3] Davis [1977], mendefinisikan kepemimpinan adalah
kemampuan untuk mengajak orang lain mencapai tujuan
yang sudah ditentukan dengan penuh semangat . [4] Ott
[1996], kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai
proses hubungan antar pribadi yang di dalamnya
seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan
khususnya perilaku orang lain.


[5] Locke et.al. [1991], mendefinisikan kepemimpinan
merupakan proses membujuk orang lain untuk
mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama
Dari kelima definisi ini, para ahli ada yang meninjau
dari sudut pandang dari pola hubungan, kemampuan
mengkoordinasi, memotivasi, kemampuan
mengajak, membujuk dan mempengaruhi orang lain.
Unsur-unsur Kepemimpinan
Dari beberapa definisi di atas, ada beberapa
unsur pokok yang mendasari atau sudut
pandang dan sifat-sifat dasar yang ada dalam
merumuskan definisi kepemimpinan, yaitu:




Unsur-unsur yang mendasari
Sifat dasar kepemimpinan
a.

Unsur-unsur yang mendasari
Unsur-unsur yang mendasai kepemimpinan dari
definisi-definis yang dikemukakan di atas, adalah:
[1] Kemampuan mempenga ruhi orang lain [kelom
pok/bawahan]. [2] Kemampuan mengarahkan atau
memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.
[3] Adanya unsur kerja sama untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
b. Sifat dasar kepemimpinan
Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah
kecakapan memimpin. Paling tidak, dapat dikatakan
bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur
kecakapan pokok, yaitu:
[1] Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui
bahwa setiap manusia mempunyai daya motivasi yang
berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang
berlainan.
[2] Kemampuan untuk menggugah semangat dan
memberi inspirasi.
[3] Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara
yang dapat mengembangkan suasana [iklim] yang mampu
memenuhi dan sekaligus menimbulkan dan mengendalikan
motivasi-motivasi [Tatang M. Amirin, 1983:15]. Pendapat
lain, menyatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup
tiga unsure pokok yang mendasarinya, yaitu :
[1] Seseorang pemimpin harus memiliki kemampuan
persepsi sosial [sosial perception].
[2] Kemampuan berpikir abstrak [abilitiy in abstrakct
thinking].
[3] Memiliki kestabilan emosi [emosional stability].


Kemudian dari definisi Locke, yang dikemukakan di
atas, dapat dikategorikan kepemimpinan menjadi 3
[tiga] elemen dasar, yaitu:
1] Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi
[relation consept], artinya kepemimpinan hanya ada
dalam relasi dengan orang lain, maka jika tiadak ada
pengikut atau bawahan, tak ada pemimpin. Dalam
defines Locke, tersirat premis bahwa para pemimpin
yang efektif harus mengetahui bagaimana
membangkitkan inspirasi dan berelasi dengan para
pengikut mereka.
2] Kepemimpinan merupakan suatu proses,
artinya proses kepemimpinan lebih dari sekedar
menduduki suatu otoritas atau posisi jabatan
saja, karena dipandang tidak cukup memadai
untuk membuat seseorang menjadi pemimpin,
artinya seorang pemimpin harus melakukan
sesuatu. Maka menurut Burns [1978], bahwa
untuk menjadi pemimpin seseorang harus dapat
mengembangkan motivasi pengikut secara terus
menerus dan mengubah perilaku mereka menjadi
responsive.
3] Kepemimpinan bearti mempengaruhi orang-orang
lain untuk mengambil tindakan, artinya seorang
pemimpin harus berusaha mempengaruhi pengikutnya
dengan berbagai cara, seperti menggunakan otoritas
yang terlegitimasi, menciptakan model [menjadi
teladan], penetapan sasaran, memberi imbalan dan
hukuman, restrukrisasi organisasi, dan
mengkomunikasikan sebuah visi. Dengan demikian,
seorang pemimpin dapat dipandang efektif apabila
dapat membujuk para pengikutnya untuk meninggalkan
kepentingan pribadi mereka demi keberhasilan
organisasi [Bass, 1995. Locke et.al., 1991., dalam
Mochammad Teguh, dkk., 2001:69.
Teori Kelahiran Pemimpin





Para ahli teori kepemimpinan telah
mengemukakan beberapa teori tentang
timbulnya Seorang Pemimpin. Dalam hal
ini terdapat 3 [tiga] teori yang menonjol
[Sunindhia dan Ninik Widiyanti, 1988:18],
yaitu:
teori genetis
teori sosial
teori ekologis


Teori Genetik
Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu
dilahirkan dan bukan dibentuk” [Leaders are born and
not made]. Pandangan terori ini bahwa, seseorang
akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia
telah dilahirkan dengan “membawa bakat”
kepemimpinan. Teori keturunan ini, dapat saja terjadi,
karena seseorang dilahirkan telah “memiliki potensi”
termasuk “memiliki potensi atau bakat” untuk
memimpin dan inilah yang disebut dengan faktor
“dasar”. Dalam realitas, teori keturunan ini biasanya
dapat terjadi di kalangan bangsawan atau keturunan
raja-raja, karena orang tuanya menjadi raja maka
seorang anak yang lahir dalam keturunan tersebut
akan diangkan menjadi raja.




Teori Sosial
Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang
menjadi pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan [Leaders
are made and not born]. Penganut teori berkeyakinan
bahwa semua orang itu sama dan mempunyai potensi
untuk menjadi pemimpin. Tiap orang mempunyai potensi
atau bakat untuk menjadi pemimpin, hanya saja paktor
lingkungan atau faktor pendukung yang mengakibatkan
potensi tersebut teraktualkan atau tersalurkan dengan
baik dan inilah yang disebut dengan faktor “ajar” atau
“latihan”.
Setiap orang dapat dididik, diajar, dan dlatih untuk
menjadi pemimpin. Intinya, bahwa setiap orang memiliki
potensi untuk menjadi pemimpin, meskipun dia bukan
merupakan atau berasal dari keturunan dari seorang
pemimpin atau seorang raja, asalkan dapat dididik, diajar
dan dilatih untuk menjadi pemimpin.


Teori Ekologik
Penganut teori ini berpendapat bahwa,
seseorang akan menjadi pemimpin yang
baik “manakala dilahirkan” telah memiliki
bakat kepemimpinan. Kemudian bakat
tersebut dikembangkan melalui
pendidikan, latihan, dan pengalamanpengalaman yang memungkinkan untuk
mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat
yang telah dimiliki.









Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan
menjadi pemimpin merupakan perpaduan antara faktor
keturunan, bakat dan lungkungan yaitu faktor
pendidikan, latihan dan pengalaman-pengalaman yang
memungkinkan bakat tersebut dapat teraktualisasikan
dengan baik.
Selain ketiga teori tersebut, muncul pula teori keempat
yaitu Teori Kontigensi atau Teori Tiga Dimensi.
Penganut teori ini berpendapat bahwa, ada tiga faktor
yang turut berperan dalam proses perkembangan
seseorang menjadi pemimpin atau tidak, yaitu:
[1] Bakat kepemimpinan yang dimilikinya.
[2] Pengalaman pendidikan, latihan kepemimpinan yang
pernah diperolehnya,
3] Kegiatan sendiri untuk mengembangkan bakat
kepemimpinan tersebut.


Teori ini disebut dengan teori serba
kemungkinan dan bukan sesuatu yang pasti,
artinya seseorang dapat menjadi pemimpin
jika memiliki bakat, lingkungan yang
membentuknya, kesempatan dan
kepribadian, motivasi dan minat yang
memungkinkan untuk menjadi pemimpin.
Gaya dasar kepemimpinan dalam
proses pembuatan keputusan





Gaya instruksi (G1)
Gaya konsultasi (G2)
Gaya Delegasi (G4)
Gaya Partisipasi




Gaya instruksi (G1)
Merupakan perilaku pemimpin yang tinggi tugas dan
rendah hubungan. Komunikasi yang terjalin antara
pimpinan dan bawahan satu arah. Pemimpin
memberikan batasn peranan bawahannya.
Gaya konsultasi (G2)
Merupakan perilaku pemimpin yang tinggi tugas dan
tinggi hubungan. Pemimpin dengan menerapkan gaya
ini masih banyak memberikan pengarahan, dan masih
mendominasi pelaksanaan keputusan, namun juga
diikuti oleh usaha meningkatkan komunikasi dua arah
atau perilaku hubungan.




Gaya Partisipasi
Merupakan perilaku pemimpin yang mempunyai ciriciri tinggi hubungan dan rendah tugas. Pemimpin
dengan pola gaya ini menunjukkan perilaku
memberikan kewenangan kepada bawahan dalam
pemecahan masalah serta pengambilan keputusan
secara bergantian ataupun bersama-sama.
Gaya Delegasi (G4)
Merupakan perilaku pemimpin yang ciri-ciri rendah
hubungan dan rendah tugas. Pemimpin dalam proses
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
berdiskusi bersama bawahan sehingga tercapai
kesepakatan, proses pengambilan keputusan
didelegasikan secara keseluruhan kepada bawahan.


Teori Blanchard sering disebut juga dengan teori siklus
kehidupan. Konsep dasar teori ini menyatakan bahwa
pemilihan gaya kepemimpinan tergantung pada faktor
situasional dan terutama didasarkan pada kedewasaan atau
ketidakdewasaan para bawahan atau pengikut. Kedewasaan
para bawahan (maturity) dapat dirumuskan sebagai suatu
kemampuan dan kemauan dari orang-orang untuk bertanggung
jawab dalam mengarahkan perilakunya sendiri.


Tingkat kedewasaan bawahan atau tingkat kesiapan
pengikut secara kontinum terbagi dalam empat tingkat:
rendah (M1), rendah ke sedang (M2), sedang ke tinggi
(M3), dan tinggi (M4). Tiap tingkat perkembangan
menunjukkan kombinasi kemampuan dan kemauan
yang berbeda-beda seperti ditunjukkan dalam gambar
berikut.
Pemilihan gaya kepemimpinan bila
dikaitkan dengan tingkat
kedewasaan






Gaya
Gaya
Gaya
Gaya

Instruksi
Konsultasi
Partisipasi
delegasi






Gaya Instruksi
Bila tingkat kedewasaan rendah (M1), maka gaya yang
efektif adalah yang bersifat mengarahkan atau
memerintah secara rinci tugas-tugas yang harus
dilaksanakan.
Gaya Konsultasi
Bila tingkat kedewasan M2, maka gaya yang efektif
adalah kombinasi antara penugasan tinggi dengan
hubungan persahabatan yang tinggi pula.




Gaya Partisipasi
Jika kedewasaan pada tingkat M3, maka diprioritaskan
pada hubungan kemanusiaan dengan komunikasi dua
arah yang persuasif dan penugasan rendah.
Gaya delegasi
Bila kedewasaan berada pada tingkat M4, maka gaya
kepemimpinan yang cocok adalah pendelegasian
tugas, tanggung jawab dan wewenang yang cukup
besar pada bawahan.
Model Jalur – Tujuan – House – Mitchel (Path–
Goal Model)










Ada empat macam gaya utama kepemimpinan menurut
teori path–goal sebagai berikut:
Ada empat macam gaya utama kepemimpinan menurut
teori path–goal sebagai berikut:
Kepemimpinan direktif atau instruktif (directive
leadership).
Kepemimpinan yang mendukung (supportive
leadership).
Kepemimpinan partisipatif (participative leadership).
Kepemimpinan yang berorientasi prestasi (achievement
oriented leadership).


Kepemimpinan direktif atau instruktif (directive
leadership). Tipe ini sama dengan tiper otokratis.
Memberitahukan kepada bawahan apa yang
diharapkan dari mereka, memberi pedoman yang
spesifik, meminta bawahan untuk mengikuti peraturanperaturan dan prosedur-prosedur, mengatur waktu dan
mengkoordinasikan pekerjaan mereka.




Kepemimpinan yang mendukung (supportive
leadership). Gaya kepemimpinan yang menunjukkan
kesediaan bersahabat dan mudah didekati, mempunyai
perhatian kemanusiaan kepada bawahan.
Kepemimpinan partisipatif (participative leadership).
Pemimpin meminta dan mempergunakan saran-saran
bawahan dalam pengambilan keputusan.


Kepemimpinan yang berorientasi prestasi
(achievement oriented leadership). Gaya
kepemimpinan yang menetapkan serangkaian tujuan
yang menantang para bawahan untuk berpartisipasi
dan memberikan keyakinan pada mereka mampu
melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan dengan
baik.
www.perkofashion.com

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)nenkazrie
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHarles Janang
 
Power point kepemimpinan
Power point kepemimpinanPower point kepemimpinan
Power point kepemimpinanEmelia Ginting
 
Kepemimpinan Efektif
Kepemimpinan EfektifKepemimpinan Efektif
Kepemimpinan Efektifdefiranita
 
Organisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan ManajemenOrganisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan ManajemenJuni S
 
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Vallen Hoven
 
Studi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinanStudi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinanAhmad Fajar
 
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumImplementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumnatal kristiono
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen KonflikFormasi Org
 
Memahami Kerja Sama Tim
Memahami Kerja Sama TimMemahami Kerja Sama Tim
Memahami Kerja Sama TimMeida Midut
 
Fungsi-Fungsi Kepemimpinan
Fungsi-Fungsi KepemimpinanFungsi-Fungsi Kepemimpinan
Fungsi-Fungsi KepemimpinanSiti Sahati
 
Pendekatan Efektivitas Organisasi
Pendekatan Efektivitas OrganisasiPendekatan Efektivitas Organisasi
Pendekatan Efektivitas OrganisasiSiti Sahati
 
Pancasila sebagai etika politik dan ham
Pancasila sebagai etika politik dan hamPancasila sebagai etika politik dan ham
Pancasila sebagai etika politik dan hamSurveyan Adhi Laksana
 

Was ist angesagt? (20)

Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)
 
Hubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lainHubungan adm dengan ilmu lain
Hubungan adm dengan ilmu lain
 
Power point kepemimpinan
Power point kepemimpinanPower point kepemimpinan
Power point kepemimpinan
 
Kepemimpinan Efektif
Kepemimpinan EfektifKepemimpinan Efektif
Kepemimpinan Efektif
 
Organisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan ManajemenOrganisasi Dan Manajemen
Organisasi Dan Manajemen
 
Fungsi pergerakan
Fungsi pergerakanFungsi pergerakan
Fungsi pergerakan
 
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
Politik dan Strategi Nasional (Kewarganegaraan)
 
Studi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinanStudi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinan
 
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukumImplementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
Implementasi politik strategi nasional di bidang politik dan hukum
 
kepemimpinan leadership
kepemimpinan leadershipkepemimpinan leadership
kepemimpinan leadership
 
Teamwork dalam organisasi
Teamwork dalam  organisasiTeamwork dalam  organisasi
Teamwork dalam organisasi
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Gaya Kepemimpinan
Gaya KepemimpinanGaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan
 
Manajemen Konflik
Manajemen KonflikManajemen Konflik
Manajemen Konflik
 
Memahami Kerja Sama Tim
Memahami Kerja Sama TimMemahami Kerja Sama Tim
Memahami Kerja Sama Tim
 
Fungsi-Fungsi Kepemimpinan
Fungsi-Fungsi KepemimpinanFungsi-Fungsi Kepemimpinan
Fungsi-Fungsi Kepemimpinan
 
3. tipe dan fungsi kepemimpinan!
3. tipe dan fungsi kepemimpinan!3. tipe dan fungsi kepemimpinan!
3. tipe dan fungsi kepemimpinan!
 
Pendekatan Efektivitas Organisasi
Pendekatan Efektivitas OrganisasiPendekatan Efektivitas Organisasi
Pendekatan Efektivitas Organisasi
 
Pancasila sebagai etika politik dan ham
Pancasila sebagai etika politik dan hamPancasila sebagai etika politik dan ham
Pancasila sebagai etika politik dan ham
 
Manajemen SDM - Kepemimpinan
Manajemen SDM - KepemimpinanManajemen SDM - Kepemimpinan
Manajemen SDM - Kepemimpinan
 

Andere mochten auch

Leadership
LeadershipLeadership
LeadershipHer Di
 
kepemimpian situasional
kepemimpian situasionalkepemimpian situasional
kepemimpian situasionalSomewhere
 
Introduction To Businnes 1 (Pengantar Bisnis) -BISNIS DAN LINGKUNGAN
Introduction To Businnes 1 (Pengantar Bisnis)-BISNIS DAN LINGKUNGANIntroduction To Businnes 1 (Pengantar Bisnis)-BISNIS DAN LINGKUNGAN
Introduction To Businnes 1 (Pengantar Bisnis) -BISNIS DAN LINGKUNGANDunia Pendidikan
 
Pengantar bisnis 4.2
Pengantar bisnis 4.2Pengantar bisnis 4.2
Pengantar bisnis 4.2Ilhab Abadi
 
New microsoft power point presentation
New microsoft power point presentationNew microsoft power point presentation
New microsoft power point presentationIlhab Abadi
 
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan 2
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan 2Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan 2
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan 2Dunia Pendidikan
 
Bab 2 jeff madura
Bab 2 jeff maduraBab 2 jeff madura
Bab 2 jeff maduraIlhab Abadi
 
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar BisnisManajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnisyunisarosa
 
Ketrampilan komputer dan pengetahuan informasi
Ketrampilan komputer dan pengetahuan informasiKetrampilan komputer dan pengetahuan informasi
Ketrampilan komputer dan pengetahuan informasiDunia Pendidikan
 
Bab 3 jeff madura
Bab 3 jeff maduraBab 3 jeff madura
Bab 3 jeff maduraIlhab Abadi
 
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak PenghasilanAkuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak PenghasilanDunia Pendidikan
 
Bab 4 jeff madura
Bab 4 jeff maduraBab 4 jeff madura
Bab 4 jeff maduraIlhab Abadi
 
Bab 6 jeff madura
Bab 6 jeff maduraBab 6 jeff madura
Bab 6 jeff maduraIlhab Abadi
 
Bab 8 jeff madura
Bab 8 jeff maduraBab 8 jeff madura
Bab 8 jeff maduraIlhab Abadi
 
INTRODUCTION TO BUSINNES (Pengantar Bisnis) BISNIS DAN LINGKUNGAN
INTRODUCTION TO BUSINNES(Pengantar Bisnis) BISNIS DAN LINGKUNGANINTRODUCTION TO BUSINNES(Pengantar Bisnis) BISNIS DAN LINGKUNGAN
INTRODUCTION TO BUSINNES (Pengantar Bisnis) BISNIS DAN LINGKUNGANguest8f29a73
 
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNISMEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNISDunia Pendidikan
 

Andere mochten auch (20)

Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
kepemimpian situasional
kepemimpian situasionalkepemimpian situasional
kepemimpian situasional
 
Introduction To Businnes 1 (Pengantar Bisnis) -BISNIS DAN LINGKUNGAN
Introduction To Businnes 1 (Pengantar Bisnis)-BISNIS DAN LINGKUNGANIntroduction To Businnes 1 (Pengantar Bisnis)-BISNIS DAN LINGKUNGAN
Introduction To Businnes 1 (Pengantar Bisnis) -BISNIS DAN LINGKUNGAN
 
PERLUASAN BISNIS
PERLUASAN BISNISPERLUASAN BISNIS
PERLUASAN BISNIS
 
Pengantar bisnis 4.2
Pengantar bisnis 4.2Pengantar bisnis 4.2
Pengantar bisnis 4.2
 
New microsoft power point presentation
New microsoft power point presentationNew microsoft power point presentation
New microsoft power point presentation
 
PENDANAAN II
PENDANAAN IIPENDANAAN II
PENDANAAN II
 
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan 2
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan 2Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan 2
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan 2
 
Bab 2 jeff madura
Bab 2 jeff maduraBab 2 jeff madura
Bab 2 jeff madura
 
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar BisnisManajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
 
Ketrampilan komputer dan pengetahuan informasi
Ketrampilan komputer dan pengetahuan informasiKetrampilan komputer dan pengetahuan informasi
Ketrampilan komputer dan pengetahuan informasi
 
Bab 3 jeff madura
Bab 3 jeff maduraBab 3 jeff madura
Bab 3 jeff madura
 
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak PenghasilanAkuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
 
Bab 4 jeff madura
Bab 4 jeff maduraBab 4 jeff madura
Bab 4 jeff madura
 
PENDANAAN
PENDANAANPENDANAAN
PENDANAAN
 
Bab 6 jeff madura
Bab 6 jeff maduraBab 6 jeff madura
Bab 6 jeff madura
 
Bab 8 jeff madura
Bab 8 jeff maduraBab 8 jeff madura
Bab 8 jeff madura
 
INTRODUCTION TO BUSINNES (Pengantar Bisnis) BISNIS DAN LINGKUNGAN
INTRODUCTION TO BUSINNES(Pengantar Bisnis) BISNIS DAN LINGKUNGANINTRODUCTION TO BUSINNES(Pengantar Bisnis) BISNIS DAN LINGKUNGAN
INTRODUCTION TO BUSINNES (Pengantar Bisnis) BISNIS DAN LINGKUNGAN
 
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNISMEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
MEMILIH BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 

Ähnlich wie Kepemimpinan

Bab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinanBab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinankangklinsman
 
Bang pim pertemuan 3 2016 2017
Bang pim pertemuan 3 2016 2017Bang pim pertemuan 3 2016 2017
Bang pim pertemuan 3 2016 2017Mohamad Noor
 
konsep-kepemimpinan-std.ppt
konsep-kepemimpinan-std.pptkonsep-kepemimpinan-std.ppt
konsep-kepemimpinan-std.pptRama116497
 
Makalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanMakalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanSariana Csg
 
education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)
education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)
education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)elmabb
 
Muhamad ikbal (tugas 7&8)
Muhamad ikbal (tugas 7&8)Muhamad ikbal (tugas 7&8)
Muhamad ikbal (tugas 7&8)ikbalbale95
 
Administrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdfAdministrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdfZukét Printing
 
Administrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docxAdministrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docxZukét Printing
 
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi KepemimpinanMakalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi KepemimpinanAhmad Fajar
 
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOHKEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOHsitimasyriqoh
 
Ohio Leadership style (Kepemimpinan Kepala Sekolah)
Ohio Leadership style (Kepemimpinan Kepala Sekolah)Ohio Leadership style (Kepemimpinan Kepala Sekolah)
Ohio Leadership style (Kepemimpinan Kepala Sekolah)Muhammad Rozi
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN.pptx
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN.pptxTEORI-TEORI KEPEMIMPINAN.pptx
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN.pptxRestyc
 
Kepemimpinan
Kepemimpinan Kepemimpinan
Kepemimpinan fikh
 

Ähnlich wie Kepemimpinan (20)

kepimpinan
kepimpinankepimpinan
kepimpinan
 
Bab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinanBab ii kepemimpinan
Bab ii kepemimpinan
 
I
II
I
 
Bang pim pertemuan 3 2016 2017
Bang pim pertemuan 3 2016 2017Bang pim pertemuan 3 2016 2017
Bang pim pertemuan 3 2016 2017
 
3 kepemimpinan
3 kepemimpinan3 kepemimpinan
3 kepemimpinan
 
konsep-kepemimpinan-std.ppt
konsep-kepemimpinan-std.pptkonsep-kepemimpinan-std.ppt
konsep-kepemimpinan-std.ppt
 
Makalah Kepemimpinan
Makalah KepemimpinanMakalah Kepemimpinan
Makalah Kepemimpinan
 
education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)
education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)
education management (kepemimpinan dan supervisi pendidikan)
 
Muhamad ikbal (tugas 7&8)
Muhamad ikbal (tugas 7&8)Muhamad ikbal (tugas 7&8)
Muhamad ikbal (tugas 7&8)
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Strategi Pemimpinan
Strategi PemimpinanStrategi Pemimpinan
Strategi Pemimpinan
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Administrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdfAdministrasi Pendidikan.pdf
Administrasi Pendidikan.pdf
 
Administrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docxAdministrasi Pendidikan.docx
Administrasi Pendidikan.docx
 
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi KepemimpinanMakalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
 
Kepimpinan
KepimpinanKepimpinan
Kepimpinan
 
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOHKEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
KEPEMIMPINAAN KEPALA SEKOLAH DI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM SITI MASYRIQOH
 
Ohio Leadership style (Kepemimpinan Kepala Sekolah)
Ohio Leadership style (Kepemimpinan Kepala Sekolah)Ohio Leadership style (Kepemimpinan Kepala Sekolah)
Ohio Leadership style (Kepemimpinan Kepala Sekolah)
 
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN.pptx
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN.pptxTEORI-TEORI KEPEMIMPINAN.pptx
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN.pptx
 
Kepemimpinan
Kepemimpinan Kepemimpinan
Kepemimpinan
 

Mehr von Dunia Pendidikan

STRATEGI PRODUK & HARGA IV
STRATEGI PRODUK & HARGA IVSTRATEGI PRODUK & HARGA IV
STRATEGI PRODUK & HARGA IVDunia Pendidikan
 
STRATEGI PRODUK & HARGA III
STRATEGI PRODUK & HARGA IIISTRATEGI PRODUK & HARGA III
STRATEGI PRODUK & HARGA IIIDunia Pendidikan
 
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTUMENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTUDunia Pendidikan
 
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIALETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIALDunia Pendidikan
 
Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Dae...
Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi  Dae...Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi  Dae...
Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Dae...Dunia Pendidikan
 
MOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO
MOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKROMOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO
MOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRODunia Pendidikan
 
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)Dunia Pendidikan
 
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANDunia Pendidikan
 
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)Dunia Pendidikan
 

Mehr von Dunia Pendidikan (16)

Perkofashion
PerkofashionPerkofashion
Perkofashion
 
STRATEGI PROMOSI II
STRATEGI PROMOSI IISTRATEGI PROMOSI II
STRATEGI PROMOSI II
 
STRATEGI PROMOSI I
STRATEGI PROMOSI ISTRATEGI PROMOSI I
STRATEGI PROMOSI I
 
Obserfasi Fisik
Obserfasi FisikObserfasi Fisik
Obserfasi Fisik
 
STRATEGI DISTRIBUSI
STRATEGI DISTRIBUSISTRATEGI DISTRIBUSI
STRATEGI DISTRIBUSI
 
STRATEGI PRODUK & HARGA IV
STRATEGI PRODUK & HARGA IVSTRATEGI PRODUK & HARGA IV
STRATEGI PRODUK & HARGA IV
 
STRATEGI PRODUK & HARGA III
STRATEGI PRODUK & HARGA IIISTRATEGI PRODUK & HARGA III
STRATEGI PRODUK & HARGA III
 
STRATEGI PRODUK & HARGA
STRATEGI PRODUK & HARGASTRATEGI PRODUK & HARGA
STRATEGI PRODUK & HARGA
 
STRATEGI PRODUK & HARGA I
STRATEGI PRODUK & HARGA ISTRATEGI PRODUK & HARGA I
STRATEGI PRODUK & HARGA I
 
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTUMENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS & MUTU
 
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIALETIKA BISNIS DAN  TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
 
Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Dae...
Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi  Dae...Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi  Dae...
Peran, Fungsi dan Tugas PR di Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Dae...
 
MOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO
MOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKROMOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO
MOTIVASI DIRI DALAM PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO
 
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
 
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
 
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
 

Kürzlich hochgeladen

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Kepemimpinan

  • 1. KEPEMIMPINAN Oleh Agung Santosa (05402241026) Kardilah A (05402241030) Ani Suryati (05402241031) Uri Kustantri (05402241044)
  • 2. Pengertian Kepemimpinan   Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri. Beberapa devinisi kepemimpinan menurut para ahli.
  • 3.    Beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut : 1] Koontz & O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya. 2] Wexley & Yuki [1977], kepemimpinan mengandung arti mempengaruhi orang lain untuk lebih berusaha mengarahkan tenaga, dalam tugasnya atau merubah tingkah laku mereka.
  • 4.    3] Georger R. Terry, kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang-orang untuk bersedia berusaha mencapai tujuan bersama. 4] Pendapat lain, kepemimpinan merupakan suatu proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang. Dari keempat definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sudut pandangan yang dilihat oleh para ahli tersebut adalah kemampuan mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
  • 5.   Definisi lain, para ahli kepemimpinan merumuskan definisi, sebagai berikut: [1] Fiedler [1967], kepemimpinan pada dasarnya merupakan pola hubungan antara individu-individu yang menggunakan wewenang dan pengaruhnya terhadap kelompok orang agar bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan [2] John Pfiffner, kepemimpinan adalah kemampuan mengkoordinasikan dan memotivasi orangorang dan kelompok untuk mencapai tujuan yang di kehendaki.
  • 6.  [3] Davis [1977], mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk mengajak orang lain mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan penuh semangat . [4] Ott [1996], kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses hubungan antar pribadi yang di dalamnya seseorang mempengaruhi sikap, kepercayaan, dan khususnya perilaku orang lain.
  • 7.  [5] Locke et.al. [1991], mendefinisikan kepemimpinan merupakan proses membujuk orang lain untuk mengambil langkah menuju suatu sasaran bersama Dari kelima definisi ini, para ahli ada yang meninjau dari sudut pandang dari pola hubungan, kemampuan mengkoordinasi, memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan mempengaruhi orang lain.
  • 8. Unsur-unsur Kepemimpinan Dari beberapa definisi di atas, ada beberapa unsur pokok yang mendasari atau sudut pandang dan sifat-sifat dasar yang ada dalam merumuskan definisi kepemimpinan, yaitu:   Unsur-unsur yang mendasari Sifat dasar kepemimpinan
  • 9. a. Unsur-unsur yang mendasari Unsur-unsur yang mendasai kepemimpinan dari definisi-definis yang dikemukakan di atas, adalah: [1] Kemampuan mempenga ruhi orang lain [kelom pok/bawahan]. [2] Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok. [3] Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  • 10. b. Sifat dasar kepemimpinan Sifat-sifat yang mendasari kepemimpinan adalah kecakapan memimpin. Paling tidak, dapat dikatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsur kecakapan pokok, yaitu: [1] Kecakapan memahami individual, artinya mengetahui bahwa setiap manusia mempunyai daya motivasi yang berbeda pada berbagai saat dan keadaan yang berlainan. [2] Kemampuan untuk menggugah semangat dan memberi inspirasi.
  • 11. [3] Kemampuan untuk melakukan tindakan dalam suatu cara yang dapat mengembangkan suasana [iklim] yang mampu memenuhi dan sekaligus menimbulkan dan mengendalikan motivasi-motivasi [Tatang M. Amirin, 1983:15]. Pendapat lain, menyatakan bahwa kecakapan memimpin mencakup tiga unsure pokok yang mendasarinya, yaitu : [1] Seseorang pemimpin harus memiliki kemampuan persepsi sosial [sosial perception]. [2] Kemampuan berpikir abstrak [abilitiy in abstrakct thinking]. [3] Memiliki kestabilan emosi [emosional stability].
  • 12.  Kemudian dari definisi Locke, yang dikemukakan di atas, dapat dikategorikan kepemimpinan menjadi 3 [tiga] elemen dasar, yaitu: 1] Kepemimpinan merupakan suatu konsep relasi [relation consept], artinya kepemimpinan hanya ada dalam relasi dengan orang lain, maka jika tiadak ada pengikut atau bawahan, tak ada pemimpin. Dalam defines Locke, tersirat premis bahwa para pemimpin yang efektif harus mengetahui bagaimana membangkitkan inspirasi dan berelasi dengan para pengikut mereka.
  • 13. 2] Kepemimpinan merupakan suatu proses, artinya proses kepemimpinan lebih dari sekedar menduduki suatu otoritas atau posisi jabatan saja, karena dipandang tidak cukup memadai untuk membuat seseorang menjadi pemimpin, artinya seorang pemimpin harus melakukan sesuatu. Maka menurut Burns [1978], bahwa untuk menjadi pemimpin seseorang harus dapat mengembangkan motivasi pengikut secara terus menerus dan mengubah perilaku mereka menjadi responsive.
  • 14. 3] Kepemimpinan bearti mempengaruhi orang-orang lain untuk mengambil tindakan, artinya seorang pemimpin harus berusaha mempengaruhi pengikutnya dengan berbagai cara, seperti menggunakan otoritas yang terlegitimasi, menciptakan model [menjadi teladan], penetapan sasaran, memberi imbalan dan hukuman, restrukrisasi organisasi, dan mengkomunikasikan sebuah visi. Dengan demikian, seorang pemimpin dapat dipandang efektif apabila dapat membujuk para pengikutnya untuk meninggalkan kepentingan pribadi mereka demi keberhasilan organisasi [Bass, 1995. Locke et.al., 1991., dalam Mochammad Teguh, dkk., 2001:69.
  • 15. Teori Kelahiran Pemimpin    Para ahli teori kepemimpinan telah mengemukakan beberapa teori tentang timbulnya Seorang Pemimpin. Dalam hal ini terdapat 3 [tiga] teori yang menonjol [Sunindhia dan Ninik Widiyanti, 1988:18], yaitu: teori genetis teori sosial teori ekologis
  • 16.  Teori Genetik Penganut teori ini berpendapat bahwa, “pemimpin itu dilahirkan dan bukan dibentuk” [Leaders are born and not made]. Pandangan terori ini bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin karena “keturunan” atau ia telah dilahirkan dengan “membawa bakat” kepemimpinan. Teori keturunan ini, dapat saja terjadi, karena seseorang dilahirkan telah “memiliki potensi” termasuk “memiliki potensi atau bakat” untuk memimpin dan inilah yang disebut dengan faktor “dasar”. Dalam realitas, teori keturunan ini biasanya dapat terjadi di kalangan bangsawan atau keturunan raja-raja, karena orang tuanya menjadi raja maka seorang anak yang lahir dalam keturunan tersebut akan diangkan menjadi raja.
  • 17.   Teori Sosial Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang yang menjadi pemimpin dibentuk dan bukan dilahirkan [Leaders are made and not born]. Penganut teori berkeyakinan bahwa semua orang itu sama dan mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin. Tiap orang mempunyai potensi atau bakat untuk menjadi pemimpin, hanya saja paktor lingkungan atau faktor pendukung yang mengakibatkan potensi tersebut teraktualkan atau tersalurkan dengan baik dan inilah yang disebut dengan faktor “ajar” atau “latihan”. Setiap orang dapat dididik, diajar, dan dlatih untuk menjadi pemimpin. Intinya, bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin, meskipun dia bukan merupakan atau berasal dari keturunan dari seorang pemimpin atau seorang raja, asalkan dapat dididik, diajar dan dilatih untuk menjadi pemimpin.
  • 18.  Teori Ekologik Penganut teori ini berpendapat bahwa, seseorang akan menjadi pemimpin yang baik “manakala dilahirkan” telah memiliki bakat kepemimpinan. Kemudian bakat tersebut dikembangkan melalui pendidikan, latihan, dan pengalamanpengalaman yang memungkinkan untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki.
  • 19.      Jadi, inti dari teori ini yaitu seseorang yang akan menjadi pemimpin merupakan perpaduan antara faktor keturunan, bakat dan lungkungan yaitu faktor pendidikan, latihan dan pengalaman-pengalaman yang memungkinkan bakat tersebut dapat teraktualisasikan dengan baik. Selain ketiga teori tersebut, muncul pula teori keempat yaitu Teori Kontigensi atau Teori Tiga Dimensi. Penganut teori ini berpendapat bahwa, ada tiga faktor yang turut berperan dalam proses perkembangan seseorang menjadi pemimpin atau tidak, yaitu: [1] Bakat kepemimpinan yang dimilikinya. [2] Pengalaman pendidikan, latihan kepemimpinan yang pernah diperolehnya, 3] Kegiatan sendiri untuk mengembangkan bakat kepemimpinan tersebut.
  • 20.  Teori ini disebut dengan teori serba kemungkinan dan bukan sesuatu yang pasti, artinya seseorang dapat menjadi pemimpin jika memiliki bakat, lingkungan yang membentuknya, kesempatan dan kepribadian, motivasi dan minat yang memungkinkan untuk menjadi pemimpin.
  • 21. Gaya dasar kepemimpinan dalam proses pembuatan keputusan     Gaya instruksi (G1) Gaya konsultasi (G2) Gaya Delegasi (G4) Gaya Partisipasi
  • 22.   Gaya instruksi (G1) Merupakan perilaku pemimpin yang tinggi tugas dan rendah hubungan. Komunikasi yang terjalin antara pimpinan dan bawahan satu arah. Pemimpin memberikan batasn peranan bawahannya. Gaya konsultasi (G2) Merupakan perilaku pemimpin yang tinggi tugas dan tinggi hubungan. Pemimpin dengan menerapkan gaya ini masih banyak memberikan pengarahan, dan masih mendominasi pelaksanaan keputusan, namun juga diikuti oleh usaha meningkatkan komunikasi dua arah atau perilaku hubungan.
  • 23.   Gaya Partisipasi Merupakan perilaku pemimpin yang mempunyai ciriciri tinggi hubungan dan rendah tugas. Pemimpin dengan pola gaya ini menunjukkan perilaku memberikan kewenangan kepada bawahan dalam pemecahan masalah serta pengambilan keputusan secara bergantian ataupun bersama-sama. Gaya Delegasi (G4) Merupakan perilaku pemimpin yang ciri-ciri rendah hubungan dan rendah tugas. Pemimpin dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah berdiskusi bersama bawahan sehingga tercapai kesepakatan, proses pengambilan keputusan didelegasikan secara keseluruhan kepada bawahan.
  • 24.  Teori Blanchard sering disebut juga dengan teori siklus kehidupan. Konsep dasar teori ini menyatakan bahwa pemilihan gaya kepemimpinan tergantung pada faktor situasional dan terutama didasarkan pada kedewasaan atau ketidakdewasaan para bawahan atau pengikut. Kedewasaan para bawahan (maturity) dapat dirumuskan sebagai suatu kemampuan dan kemauan dari orang-orang untuk bertanggung jawab dalam mengarahkan perilakunya sendiri.
  • 25.  Tingkat kedewasaan bawahan atau tingkat kesiapan pengikut secara kontinum terbagi dalam empat tingkat: rendah (M1), rendah ke sedang (M2), sedang ke tinggi (M3), dan tinggi (M4). Tiap tingkat perkembangan menunjukkan kombinasi kemampuan dan kemauan yang berbeda-beda seperti ditunjukkan dalam gambar berikut.
  • 26. Pemilihan gaya kepemimpinan bila dikaitkan dengan tingkat kedewasaan     Gaya Gaya Gaya Gaya Instruksi Konsultasi Partisipasi delegasi
  • 27.     Gaya Instruksi Bila tingkat kedewasaan rendah (M1), maka gaya yang efektif adalah yang bersifat mengarahkan atau memerintah secara rinci tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Gaya Konsultasi Bila tingkat kedewasan M2, maka gaya yang efektif adalah kombinasi antara penugasan tinggi dengan hubungan persahabatan yang tinggi pula.
  • 28.   Gaya Partisipasi Jika kedewasaan pada tingkat M3, maka diprioritaskan pada hubungan kemanusiaan dengan komunikasi dua arah yang persuasif dan penugasan rendah. Gaya delegasi Bila kedewasaan berada pada tingkat M4, maka gaya kepemimpinan yang cocok adalah pendelegasian tugas, tanggung jawab dan wewenang yang cukup besar pada bawahan.
  • 29. Model Jalur – Tujuan – House – Mitchel (Path– Goal Model)      Ada empat macam gaya utama kepemimpinan menurut teori path–goal sebagai berikut: Ada empat macam gaya utama kepemimpinan menurut teori path–goal sebagai berikut: Kepemimpinan direktif atau instruktif (directive leadership). Kepemimpinan yang mendukung (supportive leadership). Kepemimpinan partisipatif (participative leadership). Kepemimpinan yang berorientasi prestasi (achievement oriented leadership).
  • 30.  Kepemimpinan direktif atau instruktif (directive leadership). Tipe ini sama dengan tiper otokratis. Memberitahukan kepada bawahan apa yang diharapkan dari mereka, memberi pedoman yang spesifik, meminta bawahan untuk mengikuti peraturanperaturan dan prosedur-prosedur, mengatur waktu dan mengkoordinasikan pekerjaan mereka.
  • 31.   Kepemimpinan yang mendukung (supportive leadership). Gaya kepemimpinan yang menunjukkan kesediaan bersahabat dan mudah didekati, mempunyai perhatian kemanusiaan kepada bawahan. Kepemimpinan partisipatif (participative leadership). Pemimpin meminta dan mempergunakan saran-saran bawahan dalam pengambilan keputusan.
  • 32.  Kepemimpinan yang berorientasi prestasi (achievement oriented leadership). Gaya kepemimpinan yang menetapkan serangkaian tujuan yang menantang para bawahan untuk berpartisipasi dan memberikan keyakinan pada mereka mampu melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan dengan baik.