SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 14
1 Mei 2012   [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”]




                                     BAB I

                              PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

       Penggunaan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temukan
dimana saja dengan mudah. Dari mulai peralatan rumah tangga, perkantoran,
pabrik dan lain-lain. Seiring dengan bertamabahnya populasi manusia tiap tahun
membuat meningkatnya jumlah penggunaan peralatan yang menggunakan energi
listrik . Diantaranya merupakan alat transportasi seperti sepada motor dan mobil
yang terus bertambah jumlahnya .

       Pada dasarnya energi listrik tidak dapat diperbaharui. Apabila manusia
tidak dapat menggunakannya secara efektif dan efisien, maka energi listrik akan
cepat habis. Secara tidak langsung, hal ini juga akan memperbesar efek
pemanasan global yang mengancam kehidupan manusia. Semakin banyak
penggunaan alat-alat listrik, maka semakin banyak pula gas rumah kaca yang
dihasilkan bumi.
       Semua peralatan yang menggunakan energi listrik akan membutuhkan
energi lagi demi kelangsungan pemakaianya, yang paling jelas dapat terlihat dari
alat transportasi dimana selain menggunakan pembakaran untuk menghasilkan
daya gerak alat ini juga menggunakan energi listrik untuk menjalankan sistem
kerja lainnya dalam alat tersebut.

       Energi listrik dihasilkan dari sebuah alat yang dinamakan generator,
generator merupakan sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari energi
mekanik dan biasanya menggunakan induksi elektromagnet dalam sistem
kerjanya.




                                                                              1
1 Mei 2012   [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”]




       Generator sekarang ini terbagi menjadi berbagai jenis dengan berbagai
kegunaannya, dan satu diantaranya Generator pada kendaraan atau sering disebut
juga Alternator . Alternator memiliki system kerja yang sama dengan generator,
kinerja dari Alternator melingkupi daerah proses kerja pada sebuah kendaraan.
Dimana Alternator berfungsi untuk mensuply arus listrik untuk keperluan
kendaraan.

       Dalam kendaraan bermotor baterai atau aki kendaraan tidak akan mampu
mensuply arus listrik ke kendaraan sendirian. Sifat baterai adalah sebagai
penampung listrik yang dihasilkan dari Alternator . Pada saat mesin kendaraan di
nyalakan , maka Alternator akan bekerja untuk menghasilkan listrik menggantikan
fungsi baterai atau aki.

I.2 TUJUAN PENULISAN

       Berdasarakan pemamaparan latar belakang di atas maka tujuan yang dapat
dirumuskan dalam pembuatan makalah ini adalah :

       1. Menjelaskan secara sistematik bagaimana energi listrik dapat di
             hasilkan dalam Alternator

       2. Memahami cara kerja dari sebuah Alternator pada kendaraan.

       3. Mengetahui komponen yang terdapat pada Alternator beserta
             fungsinya

       4. Menjelaskan tentang jenis pengisian konvensional dan pengisian
             elektrik.

       5. Menerangkan kerusakan pada system dan prosedur pemeriksaan.




                                                                              2
1 Mei 2012   [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”]




I.3 BATASAN MASALAH

       Pada makalah ini kami sebagai penyusun membahas tentang kinerja dan
aspek-aspek dari sebuah alternator . Dengan menjelaskan dan menerangkan secara
jelas dan tepat semua hal yang mengenai hal tersebut sehingga dapat membuat
masalah yang selama ini di dapati dapat dimengerti dan dapat diselesaikan
permasalahannya.

       Beberapa diantara bahan yang akan kami bahas di makalah ini sebagai
berikut bagaimana penjelasan tentang alternator pada mobil, komponen yang
dipakai pada bagian alternator, fungsi dan prinsip kerja alternator serta
menjelaskan bagaimana prosedur pemeriksaaan pada bagian mana yang terjadi
masalah pada saat pengisian baterai.

       Penyusun lebih mengetengahkan semua hal yang masih di bilang umum
pada alternator dan selalu mengaitkan hal tersebut pada prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan yang digunakan. Karena dengan begitu akan memperluas pengertian
terhadap alternator dan apa saja prinsip yang dapat diterapkan dalam proses
penggunaan dan aplikasinya dalam kehidupan.

       Semua masalah dasar pada alternator yang telah dibahas pada paragraf
sebelumnya akan dengan mudah dapat dimengerti oleh pembaca makalah ini.
Kami juga sebagai penyusun menyajikan permasalahan pada Alternator ini
dengan bantuan gambar yang sistematik yang jelas arah dan pola nya. Hal tersebut
bertujuan agar para pembaca makalah ini tidak mendapati kesulitan dalam melihat
berbagai masalah yang tengah dibahas.

       Pembatasan masalah yang dibahas dala ruang lingkup sistem adalah yang
utama dengan tidak mencampuri masalah-masalah lain yang sesungguhnya
memang layak untuk dibahas.Seperti bagaimana memperbaiki Alternator yang




                                                                              3
1 Mei 2012   [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”]




rusak? Dan lain sebagainya. Ini berguna untuk mendapati solusi dalam sebuah
permasalahan pada alternator dengan baik.

                                   BAB II

                              PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Altenator

       Pada dasarnya listrik merupakan kondisi dari partikel subatomik tertentu,
seperti elektron dan proton yang menyebabkan penarikan dan penolakan di
antaranya dengan landasan itu bisasanya penghasil listrik menggunakan suatu
energi guna di konversikan menjadi ernergi listrik, pada Alternator juga terjadi
demikian dimana Alternator merupakan peralatan elektromekanis yang mampu
mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik.




                             Gambar 1. Alternator

       Dalam Alternator memiliki sistem penghasil listrik yang menggunakan
input energi mekanis, seperti yang di gambarkan pada gambar berikut :




                                                                              4
1 Mei 2012   [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”]




           Gambar 2. Proses Alternator dalam menghasilkan listrik

       Dalam gamabar tersebut energi mekanis yang merupakan input dalam
menghasilklan energi listrik menggerakan rotor, dimana rotor adalah kumparan
yang terdapat dalam alternator dan berputar (bergerak) dan       magnet   dalam
Alternator yang diam (tidak bergerak) disebut stator. Pada saat kumparan (rotor)
sejajar dengan arah medan magnet (membentuk sudut 0o ), belum terjadi arus
listrik dan belum terjadi GGL induksi . Ketika kumparan atau rotor berputar
perlahan-lahan , arus dan GGL beranjak naik sampai kumparan membentuk sudt
90o. Saat itu posisi rotor tegak lurus terhadap arah medan magnet . Pada
kedudukan ini nilah arus dan GGL menunjukkan nilai maksimum. Selanjutnya
kumparan terus berputar , arus dan GGL makin berkurang hingga mencapai sudut
180o kedudukan kumparan sejajar dengan arah medan magnet maka GGL induksi
dan arus induksi menjadi nol. Putaran berikutnya arus dan tegangan mulai naik
lagi dengan arah yang berlawanan . Pada saat rotor membentuk sudut 270o , terjadi
lagi kumparan bearus tegak lurus dengan arah medan magnet. Pada kedudukan
kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai maksimum lagi namun arahnya
berbeda. Putaran kumpran selanjutnya, arus dan teganan turun perlahan-lahan
hingga membentuk sudut 360o.




                                                                               5
1 Mei 2012   [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”]




Kumparan dan magnet yang berputar menyebabkan terjadinya GGL induksi pada
kumpran . Energi mekanik yang diberikan di ubah ke dalam bentuk energi gerak
rotasi. Hal ini menyebabkan GGL induksi secara terus menerus dan dengan pola
yang berulang secara periodik. Prinsip dasarnya bekerja karena adanya gerakan
yang memotong garis gaya magnet sehingga dapat menimbulkan/ mengahasilkan
energi listrik.

II.2 Blok Diagram

        Alternator merupakan generator listrik yang menghasilkan arus bolak-
balik (AC), dalam kendaraan bermotor arus yang dihasilkan oleh aki merupakan
arus searah (DC) dan hal tersebut tidak mampu mensupply arus listrik pada
kendaraan.Dengan begitu alternator sangat menunjang kebutuhan energi listrik
dalam kendaraan, dan kita dapat melihat cara kerja dari Alternator dengan melihat
diagram blok di bawah ini.




                   Gambar 3. Cara kerja Alternator dalam kendaraan




                                                                               6
1 Mei 2012   [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”]




II.2.1 Penjelasan Blok Diagram Pada Gambar Diatas :

Regulator : Menghasilkan tegangan naik turun, sebelum masuk ke komponen
             kelistrikan mobil tegangan dibuat stabil biasanya tegangan listrik pada
             mobil adalah 12 volt.

Rotor    : Rotor terdiri dari sebuah lilitan dari kawat membungkus di sekitar
             inti besi. Arus melalui kumparan kawat menghasilkan medan
             magnetik sekitar inti. Kekuatan medan saat ini menentukan kekuatan
             medan magnet. Dengan kata lain, arus mengalir dalam satu arah saja,
             dan disediakan untuk kumparan kawat set kuas dan slip cincin. Medan
             magnet yang dihasilkan memiliki magnet apapun, kutub utara dan
             Selatan. Rotor didorong oleh katrol alternator, berputar sebagai mesin
             berjalan.

Stator   :     Menghasilkan arus bolak-balik memiliki kumparan di bagian
             dalamnya. Stator memiliki tiga kumparan yang pada salah satu
             ujungnya dijadikan satu. Umumnya konstruksi yang dipakai adalah
             model Y atau bintang tiga phase. Bagian tengah yang menjadi satu
             adalah pusat gulungan yang disebut titik netral atau terminal N. Pada
             bagian ujungnya stator arus listrik bolak-balik berasal. Ketiga ujung
             stator dihubungkan dengan diode.

Dioda        : Bagian-bagian kelistrikan mobil membutuhkan arus searah untuk
             kerjanya dan baterai memerlukan arus searah untuk pengisian.
             Alternator menghasilkan arus bolak – balik tiga fase tetapi system
             pengisian tidak dapat menggunakannya kecuali jika diubah menjadi
             arus searah. Mengubah arus bolak – balik menjadi arus searah disebut
             penyearahan. Penyearahan dapat dilakukan dengan beberapa cara
             tetapi alternator mobil menggunakan dioda yang sederhana dan
             efektif.




                                                                                  7
1 Mei 2012   [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”]




Dioda Output :    Arus AC kurang bermanfaat dalam system Arus DC jika
                 digunakan dalam sistem kelistrikan mobil, sehingga dapat
                 dikonversi ke DC sebelum dapat digunakan. Konversi AC ke
                 DC berlangsung di jembatan Penyearah. Dioda memiliki
                 properti memungkinkan arus untuk mengalir dalam hanya satu
                 arah, sementara memblokir arus mengalir dalam arah lain.
                 Jembatan Penyearah terdiri dari enam dioda, satu pasang untuk
                 setiap berkelok-kelok. Salah satu pasangan adalah negatif
                 setengah siklus, dan yang lainnya untuk positif setengah siklus.

Aki / Baterai   : Baterai pada mobil berfungsi untuk memberikan tenaga listrik
                 dalam jumlah yang cukup pada bagian-bagian kelistrikan mobil
                 seperti starter, lampu-lampu besar dan wiper. Akan tetapi
                 kapasitas baterai terbatas dan tidak mapu memberikan semua
                 tenaga yang diperlukan mobil. oleh karena itu, baterai harus
                 selau terisi secara penuh agar mampu memberikan tenaga listrik
                 yang diperlukan pada saat diperlukan oleh bagian-bagian
                 kelistrikan.

Kunci Kontak : Sebagai saklar pemutus dan penyambung pada rangkaian
                 altenator, jika di sambungkan saklar kontak ini maka mobil akan
                 menyala dan altenator brgerak tetapi setelah mesin mobil
                 dipakai maka jika di putuskan seluruh komponen yang bergerak/
                 bekerja akan mati seluruhnya.

Lampu Indikator: Lampu indikator akan menyala, apabila alternator tidak
                 mengirimkan jumlah listrik yang normal. Ini terjadi jika
                 tegangan dari terminal N alternator kurang dari jumlah yang
                 diperlukan. Lampu indikator accu akan menyala terus saat
                 mesin hidup pertanda terjadi masalah pada sistem pengisian.
                 Penyebabnya bisa karena undercharge atau overcharge.




                                                                                    8
1 Mei 2012   [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”]




                 Sesudah mesin hidup dan rotor berputar, tegangan listrik
                 dibangkitkan dalam stator coil. Selanjutnya, tegangan neutral
                 dipergunakan untuk mengaktifkanvoltage relay. Karena itu
                 lampu charge menjadi mati.

II.3 Rangkaian Skematik beserta Jenis Pengisian

1. Pengisian konvensional

       Sistem Pengisian Konvensional merupakan salah satu sistem pengisian
dengan menggunakan sebuah relay sebagai pengatur tegangan yang masuk ke
baterai. Relay tesebut berfungsi memutus, menyambung, memperbesar, dan
memperkecil tegangan yang masuk ke batrai dari alternator, Relay tersebut sering
disebut Regulator. Regulator terpasang terpisah dengan alternator sehingga
rangkaian lebih rumit.




                Gambar Skematik Regulator dengan Alternator




                                                                              9
1 Mei 2012   [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”]




                         Rangkaian Skematik Altenator

2. Pengisian Elektrik

       Sistem Pengisian Elektrik merupakan salah satu jenis sistem pengisian
yang dalam aktualnya menggunakan elektrik yang didalamnya terdapat mickro
controler (IC) untuk mengatur tegangan yang akan menuju ke batrai. Mikro
controler ini terpasang langsung pada alternator sehingga sistem alitan tegangan
lebih mudah.




                                                                             10
1 Mei 2012   [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”]




                  Rangkaian Sistem Pengisian IC Regulator

II.4 Fungsi Sistem Pengisian dan Penjelasan Komponen yang Dipakai

       Sistem pengisian berfungsi untuk mengisi kembali baterai setelah
digunakan untuk starting dan menyuplai kebutuhan listrik ke sistem kelistrikan
saat mesin hidup. Arus baterai yang digunakan untuk menghidupkan starter sangat
banyak sehingga memerlukan sistem pengisian untuk mengisinya kembali. Baterai
berfungsi sebagai sumber tenaga listrik terhadap seluruh sistem kelistrikan pada
kendaraan. Kunci kontak berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus listrik
yang mengalir ke regulator. Lampu indikator berfungsi sebagai tanda peringatan
jika adanya kerusakan pada sistem pengisian.




                                                                             11
1 Mei 2012   [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”]




                       Komponen yang ada pada Alternator

Alternator memiliki komponen di dalamnya yang fungsinya antara lain:

    •   Pulley        : Tempat fanbelt memindahkan gerak putar crankshaft ke
        rotor.

   •    Bearing     : Mengurangi gaya gesek dua benda yang berputar.

   •    Rotor       : Menghasilkan medan magnet/kemagnetan.

   •    Stator      : Tempat terbangkitnya energi listrik.

   •    Rectifier    : Menyearahkan arus AC yang telah dibangkitkan stator
        menjadi DC.

   •    Brush         : Menurunkan tahanan mesin.




                                                                               12
1 Mei 2012     [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”]




        Regulator pada sistem pengisian ada dua macam yaitu tipe IC yang
terpasang menjadi satu dengan alternator dan tipe mekanis yang terpasang terpisah
dari alternator. Regulator berfungsi:

   •    Meregulasi tegangan dan arus yang menuju ke kumparan rotor sehingga
        tegangan dan arus yang dihasilkan alternator sesuai kebutuhan.

   •    Mengukur tegangan baterai

   •    Pengukuran arus dan tegangan yang masuk ke rotor.

II.5 Kerusakan Pada Sistem

Berikut ini adalah kerusakan yang mungkin terjadi pada sistem pengisian:

   1. Ketika alternator membangkitkan listrik (ketika di bawah voltage yang
        dibangkitkan).

   2. Ketika alternator membangkitkan listrik (jika voltage di atas).

   3. rotor coil terbuka

   4. rotor coil terputus

   5. terminal S terputus

   6.    terminal B terputus

   7. antara terminal F dan terminal E terputus.

Prosedur Pemeriksaan

  1. Pengetesan kebocoran

  2. Pengeteasan hubungan dengan massa (ground test)

  3. Periksa bantalan kemungkinan aus atau kasar.

  4. Periksa bahwa terdapat hubungan antara tiap-tiap ujung kabel stator.




                                                                              13
1 Mei 2012   [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”]




  5. Periksa bahwa tidak terdapat hubungan antara tiap-tiap ujung kabel dengan
      inti stator.

  6. Ukur panjang sikat

  7. Pengeteasan pada rectifier

  Kondisi Normal

   Sistem pengisian dapat dikatakan normal apabila mampu mengisi baterai yang
terkuras akibat starting setelah mesin hidup. Mampu menyearahkan arus dari
baterai (AC menjadi DC) melalui diode/rectifier. Mampu mengubah energi gerak
(putar) menjadi energi listrik untuk mengisi kembali tegangan baterai. Mampu
mengukur tegangan yang ada di baterai. Mampu menyuplai kebutuhan tegangan
ke komponen listrik lainnya.




                                                                            14

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinCharis Muhammad
 
Motor asinkron
Motor asinkronMotor asinkron
Motor asinkronKevin Adit
 
Tugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralelTugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralelhanung hermawan
 
Turbin Uap, Sudu gerak, daya turbin dan Nosel
Turbin Uap, Sudu gerak, daya turbin dan NoselTurbin Uap, Sudu gerak, daya turbin dan Nosel
Turbin Uap, Sudu gerak, daya turbin dan NoselIr. Najamudin, MT
 
03 Motor DC 01 Prinsip kerja dan konstruksi motor listrik DC.pptx
03 Motor DC 01 Prinsip kerja dan konstruksi motor listrik DC.pptx03 Motor DC 01 Prinsip kerja dan konstruksi motor listrik DC.pptx
03 Motor DC 01 Prinsip kerja dan konstruksi motor listrik DC.pptxShendy4
 
Plt angin ppt
Plt angin pptPlt angin ppt
Plt angin pptattiesh
 
Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)
Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)
Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)Hikmah Fatwa Nurodin
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineAhmad Faozi
 
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga DieselLaporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga DieselYogi Faturahman
 
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptxKang Nabil
 
Makalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromolMakalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromolChanny Windsor
 
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 PhaseKonversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 PhaseHamid Abdillah
 
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)Zhafran Anas
 
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntHendy Winata
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrikalfath756
 

Was ist angesagt? (20)

Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor BensinMesin Konversi Energi - Motor Bensin
Mesin Konversi Energi - Motor Bensin
 
Motor asinkron
Motor asinkronMotor asinkron
Motor asinkron
 
Tugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralelTugas TTL Generator AC paralel
Tugas TTL Generator AC paralel
 
Turbin Uap, Sudu gerak, daya turbin dan Nosel
Turbin Uap, Sudu gerak, daya turbin dan NoselTurbin Uap, Sudu gerak, daya turbin dan Nosel
Turbin Uap, Sudu gerak, daya turbin dan Nosel
 
03 Motor DC 01 Prinsip kerja dan konstruksi motor listrik DC.pptx
03 Motor DC 01 Prinsip kerja dan konstruksi motor listrik DC.pptx03 Motor DC 01 Prinsip kerja dan konstruksi motor listrik DC.pptx
03 Motor DC 01 Prinsip kerja dan konstruksi motor listrik DC.pptx
 
Motor ac
Motor acMotor ac
Motor ac
 
Plt angin ppt
Plt angin pptPlt angin ppt
Plt angin ppt
 
MACAM-MACAM MOTOR
MACAM-MACAM MOTOR MACAM-MACAM MOTOR
MACAM-MACAM MOTOR
 
Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)
Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)
Mesin Sinkron (Generator Sinkron/serempak)
 
Modul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engineModul pemeliharaan komponen engine
Modul pemeliharaan komponen engine
 
Motor stater
Motor stater Motor stater
Motor stater
 
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga DieselLaporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Laporan Operasi Sistem Energi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
 
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
01 Dasar-Dasar Generator Sinkron.pptx
 
Makalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromolMakalah rem cakram_dan_rem_tromol
Makalah rem cakram_dan_rem_tromol
 
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 PhaseKonversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
Konversi Enegi dan Motor Induksi 3 Phase
 
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
Sistem Penggerak Hidrolik (HYDRAULIC CONTROL SYSTEM)
 
Motor dc.
Motor dc.Motor dc.
Motor dc.
 
Makalah generator kelompok 04
Makalah generator kelompok 04Makalah generator kelompok 04
Makalah generator kelompok 04
 
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe ShuntMakalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
Makalah hendi Karakteristik Generator Eksitasi Terpisah dan Sendiri Tipe Shunt
 
Motor listrik
Motor listrikMotor listrik
Motor listrik
 

Andere mochten auch

Membongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternatorMembongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternatorZainal Abidin
 
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorCharis Muhammad
 
Makalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraanMakalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraaniyoes tobing
 
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
Pemeriksaan sistem pengisian
Pemeriksaan sistem pengisianPemeriksaan sistem pengisian
Pemeriksaan sistem pengisiannanik setiyowati
 
Ball and bearing nomenclature
Ball and bearing nomenclatureBall and bearing nomenclature
Ball and bearing nomenclatureiwan andriyanto
 
CBS WATCH - Travel - Istanbul
CBS WATCH - Travel - IstanbulCBS WATCH - Travel - Istanbul
CBS WATCH - Travel - IstanbulMichele Shapiro
 
Monitoring plain bearings with ultrasound
Monitoring plain bearings with ultrasoundMonitoring plain bearings with ultrasound
Monitoring plain bearings with ultrasoundBarrak Al Fares
 
THERMAL STRESS ANALYSIS OF A BALL BEARING BY FINITE ELEMENT METHOD
THERMAL STRESS ANALYSIS OF A BALL BEARING BY FINITE ELEMENT METHODTHERMAL STRESS ANALYSIS OF A BALL BEARING BY FINITE ELEMENT METHOD
THERMAL STRESS ANALYSIS OF A BALL BEARING BY FINITE ELEMENT METHODIAEME Publication
 
12. sistem pengisian
12. sistem pengisian12. sistem pengisian
12. sistem pengisianMUGI YONO
 
Improving Bearing Life and Performance with Computational Testing
Improving Bearing Life and Performance with Computational TestingImproving Bearing Life and Performance with Computational Testing
Improving Bearing Life and Performance with Computational TestingSentient Science
 
Removing metal fatigue for wind turnbine operators
Removing metal fatigue for wind turnbine operatorsRemoving metal fatigue for wind turnbine operators
Removing metal fatigue for wind turnbine operatorsDermott Reilly
 
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterCharis Muhammad
 

Andere mochten auch (20)

Modul sistem pengisian
Modul sistem pengisianModul sistem pengisian
Modul sistem pengisian
 
Membongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternatorMembongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternator
 
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
 
Laporan psg (piston)
Laporan psg (piston)Laporan psg (piston)
Laporan psg (piston)
 
Makalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraanMakalah tune up kendaraan
Makalah tune up kendaraan
 
Altenator
AltenatorAltenator
Altenator
 
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-6-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
Pemeriksaan sistem pengisian
Pemeriksaan sistem pengisianPemeriksaan sistem pengisian
Pemeriksaan sistem pengisian
 
Ball and bearing nomenclature
Ball and bearing nomenclatureBall and bearing nomenclature
Ball and bearing nomenclature
 
SSBTR - M.Asaulov
SSBTR - M.AsaulovSSBTR - M.Asaulov
SSBTR - M.Asaulov
 
CBS WATCH - Travel - Istanbul
CBS WATCH - Travel - IstanbulCBS WATCH - Travel - Istanbul
CBS WATCH - Travel - Istanbul
 
Monitoring plain bearings with ultrasound
Monitoring plain bearings with ultrasoundMonitoring plain bearings with ultrasound
Monitoring plain bearings with ultrasound
 
THERMAL STRESS ANALYSIS OF A BALL BEARING BY FINITE ELEMENT METHOD
THERMAL STRESS ANALYSIS OF A BALL BEARING BY FINITE ELEMENT METHODTHERMAL STRESS ANALYSIS OF A BALL BEARING BY FINITE ELEMENT METHOD
THERMAL STRESS ANALYSIS OF A BALL BEARING BY FINITE ELEMENT METHOD
 
Wind Drivetrain Bearing Reliability
Wind Drivetrain Bearing ReliabilityWind Drivetrain Bearing Reliability
Wind Drivetrain Bearing Reliability
 
LCsimulator
LCsimulatorLCsimulator
LCsimulator
 
12. sistem pengisian
12. sistem pengisian12. sistem pengisian
12. sistem pengisian
 
Modul tuneup 1
Modul tuneup 1Modul tuneup 1
Modul tuneup 1
 
Improving Bearing Life and Performance with Computational Testing
Improving Bearing Life and Performance with Computational TestingImproving Bearing Life and Performance with Computational Testing
Improving Bearing Life and Performance with Computational Testing
 
Removing metal fatigue for wind turnbine operators
Removing metal fatigue for wind turnbine operatorsRemoving metal fatigue for wind turnbine operators
Removing metal fatigue for wind turnbine operators
 
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
 

Ähnlich wie OPTIMASI ALTERNATOR

Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)Septian Muna Barakati
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02
Makalahalternator 120506091754-phpapp02Makalahalternator 120506091754-phpapp02
Makalahalternator 120506091754-phpapp02Septian Muna Barakati
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)Septian Muna Barakati
 
Paralel Generator AC & Paralel Motor AC
Paralel Generator AC & Paralel Motor ACParalel Generator AC & Paralel Motor AC
Paralel Generator AC & Paralel Motor ACprakosobagas
 
Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015yusupade
 
Paralel GeneratorAC
Paralel GeneratorACParalel GeneratorAC
Paralel GeneratorACprakosobagas
 
Teknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator acTeknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator acyusupade
 
Makalah generator ac
Makalah generator ac Makalah generator ac
Makalah generator ac Surya Andika
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptxzainal968005
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
Sistem pengisian
Sistem pengisianSistem pengisian
Sistem pengisianvaniasrofi
 
Robotika mesin dc
Robotika mesin dc Robotika mesin dc
Robotika mesin dc rudi33
 
Teknik tenaga listrik
Teknik tenaga listrikTeknik tenaga listrik
Teknik tenaga listriknanangekoc
 
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor acdivian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor acdivianyusi
 

Ähnlich wie OPTIMASI ALTERNATOR (20)

Makalahalternator 120506091754-phpapp02
Makalahalternator 120506091754-phpapp02Makalahalternator 120506091754-phpapp02
Makalahalternator 120506091754-phpapp02
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(2)
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02
Makalahalternator 120506091754-phpapp02Makalahalternator 120506091754-phpapp02
Makalahalternator 120506091754-phpapp02
 
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
Makalahalternator 120506091754-phpapp02(1)
 
Paralel Generator AC & Paralel Motor AC
Paralel Generator AC & Paralel Motor ACParalel Generator AC & Paralel Motor AC
Paralel Generator AC & Paralel Motor AC
 
Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015Ade yusup ttl 2015
Ade yusup ttl 2015
 
Paralel GeneratorAC
Paralel GeneratorACParalel GeneratorAC
Paralel GeneratorAC
 
Teknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator acTeknik tenaga listrik generator ac
Teknik tenaga listrik generator ac
 
Makalah generator ac
Makalah generator ac Makalah generator ac
Makalah generator ac
 
3
33
3
 
Motor Listrik_Kelompok 4.pptx
Motor Listrik_Kelompok 4.pptxMotor Listrik_Kelompok 4.pptx
Motor Listrik_Kelompok 4.pptx
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator Set - Materi 8 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Sistem pengisian
Sistem pengisianSistem pengisian
Sistem pengisian
 
Robotika mesin dc
Robotika mesin dc Robotika mesin dc
Robotika mesin dc
 
Teknik tenaga listrik
Teknik tenaga listrikTeknik tenaga listrik
Teknik tenaga listrik
 
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor acdivian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
divian yusi saputra tugas teknik tenaga listrik generator ac dan motor ac
 
Materi Aktuator
Materi AktuatorMateri Aktuator
Materi Aktuator
 

OPTIMASI ALTERNATOR

  • 1. 1 Mei 2012 [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”] BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Penggunaan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari dapat kita temukan dimana saja dengan mudah. Dari mulai peralatan rumah tangga, perkantoran, pabrik dan lain-lain. Seiring dengan bertamabahnya populasi manusia tiap tahun membuat meningkatnya jumlah penggunaan peralatan yang menggunakan energi listrik . Diantaranya merupakan alat transportasi seperti sepada motor dan mobil yang terus bertambah jumlahnya . Pada dasarnya energi listrik tidak dapat diperbaharui. Apabila manusia tidak dapat menggunakannya secara efektif dan efisien, maka energi listrik akan cepat habis. Secara tidak langsung, hal ini juga akan memperbesar efek pemanasan global yang mengancam kehidupan manusia. Semakin banyak penggunaan alat-alat listrik, maka semakin banyak pula gas rumah kaca yang dihasilkan bumi. Semua peralatan yang menggunakan energi listrik akan membutuhkan energi lagi demi kelangsungan pemakaianya, yang paling jelas dapat terlihat dari alat transportasi dimana selain menggunakan pembakaran untuk menghasilkan daya gerak alat ini juga menggunakan energi listrik untuk menjalankan sistem kerja lainnya dalam alat tersebut. Energi listrik dihasilkan dari sebuah alat yang dinamakan generator, generator merupakan sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari energi mekanik dan biasanya menggunakan induksi elektromagnet dalam sistem kerjanya. 1
  • 2. 1 Mei 2012 [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”] Generator sekarang ini terbagi menjadi berbagai jenis dengan berbagai kegunaannya, dan satu diantaranya Generator pada kendaraan atau sering disebut juga Alternator . Alternator memiliki system kerja yang sama dengan generator, kinerja dari Alternator melingkupi daerah proses kerja pada sebuah kendaraan. Dimana Alternator berfungsi untuk mensuply arus listrik untuk keperluan kendaraan. Dalam kendaraan bermotor baterai atau aki kendaraan tidak akan mampu mensuply arus listrik ke kendaraan sendirian. Sifat baterai adalah sebagai penampung listrik yang dihasilkan dari Alternator . Pada saat mesin kendaraan di nyalakan , maka Alternator akan bekerja untuk menghasilkan listrik menggantikan fungsi baterai atau aki. I.2 TUJUAN PENULISAN Berdasarakan pemamaparan latar belakang di atas maka tujuan yang dapat dirumuskan dalam pembuatan makalah ini adalah : 1. Menjelaskan secara sistematik bagaimana energi listrik dapat di hasilkan dalam Alternator 2. Memahami cara kerja dari sebuah Alternator pada kendaraan. 3. Mengetahui komponen yang terdapat pada Alternator beserta fungsinya 4. Menjelaskan tentang jenis pengisian konvensional dan pengisian elektrik. 5. Menerangkan kerusakan pada system dan prosedur pemeriksaan. 2
  • 3. 1 Mei 2012 [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”] I.3 BATASAN MASALAH Pada makalah ini kami sebagai penyusun membahas tentang kinerja dan aspek-aspek dari sebuah alternator . Dengan menjelaskan dan menerangkan secara jelas dan tepat semua hal yang mengenai hal tersebut sehingga dapat membuat masalah yang selama ini di dapati dapat dimengerti dan dapat diselesaikan permasalahannya. Beberapa diantara bahan yang akan kami bahas di makalah ini sebagai berikut bagaimana penjelasan tentang alternator pada mobil, komponen yang dipakai pada bagian alternator, fungsi dan prinsip kerja alternator serta menjelaskan bagaimana prosedur pemeriksaaan pada bagian mana yang terjadi masalah pada saat pengisian baterai. Penyusun lebih mengetengahkan semua hal yang masih di bilang umum pada alternator dan selalu mengaitkan hal tersebut pada prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang digunakan. Karena dengan begitu akan memperluas pengertian terhadap alternator dan apa saja prinsip yang dapat diterapkan dalam proses penggunaan dan aplikasinya dalam kehidupan. Semua masalah dasar pada alternator yang telah dibahas pada paragraf sebelumnya akan dengan mudah dapat dimengerti oleh pembaca makalah ini. Kami juga sebagai penyusun menyajikan permasalahan pada Alternator ini dengan bantuan gambar yang sistematik yang jelas arah dan pola nya. Hal tersebut bertujuan agar para pembaca makalah ini tidak mendapati kesulitan dalam melihat berbagai masalah yang tengah dibahas. Pembatasan masalah yang dibahas dala ruang lingkup sistem adalah yang utama dengan tidak mencampuri masalah-masalah lain yang sesungguhnya memang layak untuk dibahas.Seperti bagaimana memperbaiki Alternator yang 3
  • 4. 1 Mei 2012 [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”] rusak? Dan lain sebagainya. Ini berguna untuk mendapati solusi dalam sebuah permasalahan pada alternator dengan baik. BAB II PEMBAHASAN II.1 Pengertian Altenator Pada dasarnya listrik merupakan kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton yang menyebabkan penarikan dan penolakan di antaranya dengan landasan itu bisasanya penghasil listrik menggunakan suatu energi guna di konversikan menjadi ernergi listrik, pada Alternator juga terjadi demikian dimana Alternator merupakan peralatan elektromekanis yang mampu mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Gambar 1. Alternator Dalam Alternator memiliki sistem penghasil listrik yang menggunakan input energi mekanis, seperti yang di gambarkan pada gambar berikut : 4
  • 5. 1 Mei 2012 [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”] Gambar 2. Proses Alternator dalam menghasilkan listrik Dalam gamabar tersebut energi mekanis yang merupakan input dalam menghasilklan energi listrik menggerakan rotor, dimana rotor adalah kumparan yang terdapat dalam alternator dan berputar (bergerak) dan magnet dalam Alternator yang diam (tidak bergerak) disebut stator. Pada saat kumparan (rotor) sejajar dengan arah medan magnet (membentuk sudut 0o ), belum terjadi arus listrik dan belum terjadi GGL induksi . Ketika kumparan atau rotor berputar perlahan-lahan , arus dan GGL beranjak naik sampai kumparan membentuk sudt 90o. Saat itu posisi rotor tegak lurus terhadap arah medan magnet . Pada kedudukan ini nilah arus dan GGL menunjukkan nilai maksimum. Selanjutnya kumparan terus berputar , arus dan GGL makin berkurang hingga mencapai sudut 180o kedudukan kumparan sejajar dengan arah medan magnet maka GGL induksi dan arus induksi menjadi nol. Putaran berikutnya arus dan tegangan mulai naik lagi dengan arah yang berlawanan . Pada saat rotor membentuk sudut 270o , terjadi lagi kumparan bearus tegak lurus dengan arah medan magnet. Pada kedudukan kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai maksimum lagi namun arahnya berbeda. Putaran kumpran selanjutnya, arus dan teganan turun perlahan-lahan hingga membentuk sudut 360o. 5
  • 6. 1 Mei 2012 [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”] Kumparan dan magnet yang berputar menyebabkan terjadinya GGL induksi pada kumpran . Energi mekanik yang diberikan di ubah ke dalam bentuk energi gerak rotasi. Hal ini menyebabkan GGL induksi secara terus menerus dan dengan pola yang berulang secara periodik. Prinsip dasarnya bekerja karena adanya gerakan yang memotong garis gaya magnet sehingga dapat menimbulkan/ mengahasilkan energi listrik. II.2 Blok Diagram Alternator merupakan generator listrik yang menghasilkan arus bolak- balik (AC), dalam kendaraan bermotor arus yang dihasilkan oleh aki merupakan arus searah (DC) dan hal tersebut tidak mampu mensupply arus listrik pada kendaraan.Dengan begitu alternator sangat menunjang kebutuhan energi listrik dalam kendaraan, dan kita dapat melihat cara kerja dari Alternator dengan melihat diagram blok di bawah ini. Gambar 3. Cara kerja Alternator dalam kendaraan 6
  • 7. 1 Mei 2012 [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”] II.2.1 Penjelasan Blok Diagram Pada Gambar Diatas : Regulator : Menghasilkan tegangan naik turun, sebelum masuk ke komponen kelistrikan mobil tegangan dibuat stabil biasanya tegangan listrik pada mobil adalah 12 volt. Rotor : Rotor terdiri dari sebuah lilitan dari kawat membungkus di sekitar inti besi. Arus melalui kumparan kawat menghasilkan medan magnetik sekitar inti. Kekuatan medan saat ini menentukan kekuatan medan magnet. Dengan kata lain, arus mengalir dalam satu arah saja, dan disediakan untuk kumparan kawat set kuas dan slip cincin. Medan magnet yang dihasilkan memiliki magnet apapun, kutub utara dan Selatan. Rotor didorong oleh katrol alternator, berputar sebagai mesin berjalan. Stator : Menghasilkan arus bolak-balik memiliki kumparan di bagian dalamnya. Stator memiliki tiga kumparan yang pada salah satu ujungnya dijadikan satu. Umumnya konstruksi yang dipakai adalah model Y atau bintang tiga phase. Bagian tengah yang menjadi satu adalah pusat gulungan yang disebut titik netral atau terminal N. Pada bagian ujungnya stator arus listrik bolak-balik berasal. Ketiga ujung stator dihubungkan dengan diode. Dioda : Bagian-bagian kelistrikan mobil membutuhkan arus searah untuk kerjanya dan baterai memerlukan arus searah untuk pengisian. Alternator menghasilkan arus bolak – balik tiga fase tetapi system pengisian tidak dapat menggunakannya kecuali jika diubah menjadi arus searah. Mengubah arus bolak – balik menjadi arus searah disebut penyearahan. Penyearahan dapat dilakukan dengan beberapa cara tetapi alternator mobil menggunakan dioda yang sederhana dan efektif. 7
  • 8. 1 Mei 2012 [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”] Dioda Output : Arus AC kurang bermanfaat dalam system Arus DC jika digunakan dalam sistem kelistrikan mobil, sehingga dapat dikonversi ke DC sebelum dapat digunakan. Konversi AC ke DC berlangsung di jembatan Penyearah. Dioda memiliki properti memungkinkan arus untuk mengalir dalam hanya satu arah, sementara memblokir arus mengalir dalam arah lain. Jembatan Penyearah terdiri dari enam dioda, satu pasang untuk setiap berkelok-kelok. Salah satu pasangan adalah negatif setengah siklus, dan yang lainnya untuk positif setengah siklus. Aki / Baterai : Baterai pada mobil berfungsi untuk memberikan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup pada bagian-bagian kelistrikan mobil seperti starter, lampu-lampu besar dan wiper. Akan tetapi kapasitas baterai terbatas dan tidak mapu memberikan semua tenaga yang diperlukan mobil. oleh karena itu, baterai harus selau terisi secara penuh agar mampu memberikan tenaga listrik yang diperlukan pada saat diperlukan oleh bagian-bagian kelistrikan. Kunci Kontak : Sebagai saklar pemutus dan penyambung pada rangkaian altenator, jika di sambungkan saklar kontak ini maka mobil akan menyala dan altenator brgerak tetapi setelah mesin mobil dipakai maka jika di putuskan seluruh komponen yang bergerak/ bekerja akan mati seluruhnya. Lampu Indikator: Lampu indikator akan menyala, apabila alternator tidak mengirimkan jumlah listrik yang normal. Ini terjadi jika tegangan dari terminal N alternator kurang dari jumlah yang diperlukan. Lampu indikator accu akan menyala terus saat mesin hidup pertanda terjadi masalah pada sistem pengisian. Penyebabnya bisa karena undercharge atau overcharge. 8
  • 9. 1 Mei 2012 [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”] Sesudah mesin hidup dan rotor berputar, tegangan listrik dibangkitkan dalam stator coil. Selanjutnya, tegangan neutral dipergunakan untuk mengaktifkanvoltage relay. Karena itu lampu charge menjadi mati. II.3 Rangkaian Skematik beserta Jenis Pengisian 1. Pengisian konvensional Sistem Pengisian Konvensional merupakan salah satu sistem pengisian dengan menggunakan sebuah relay sebagai pengatur tegangan yang masuk ke baterai. Relay tesebut berfungsi memutus, menyambung, memperbesar, dan memperkecil tegangan yang masuk ke batrai dari alternator, Relay tersebut sering disebut Regulator. Regulator terpasang terpisah dengan alternator sehingga rangkaian lebih rumit. Gambar Skematik Regulator dengan Alternator 9
  • 10. 1 Mei 2012 [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”] Rangkaian Skematik Altenator 2. Pengisian Elektrik Sistem Pengisian Elektrik merupakan salah satu jenis sistem pengisian yang dalam aktualnya menggunakan elektrik yang didalamnya terdapat mickro controler (IC) untuk mengatur tegangan yang akan menuju ke batrai. Mikro controler ini terpasang langsung pada alternator sehingga sistem alitan tegangan lebih mudah. 10
  • 11. 1 Mei 2012 [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”] Rangkaian Sistem Pengisian IC Regulator II.4 Fungsi Sistem Pengisian dan Penjelasan Komponen yang Dipakai Sistem pengisian berfungsi untuk mengisi kembali baterai setelah digunakan untuk starting dan menyuplai kebutuhan listrik ke sistem kelistrikan saat mesin hidup. Arus baterai yang digunakan untuk menghidupkan starter sangat banyak sehingga memerlukan sistem pengisian untuk mengisinya kembali. Baterai berfungsi sebagai sumber tenaga listrik terhadap seluruh sistem kelistrikan pada kendaraan. Kunci kontak berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus listrik yang mengalir ke regulator. Lampu indikator berfungsi sebagai tanda peringatan jika adanya kerusakan pada sistem pengisian. 11
  • 12. 1 Mei 2012 [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”] Komponen yang ada pada Alternator Alternator memiliki komponen di dalamnya yang fungsinya antara lain: • Pulley : Tempat fanbelt memindahkan gerak putar crankshaft ke rotor. • Bearing : Mengurangi gaya gesek dua benda yang berputar. • Rotor : Menghasilkan medan magnet/kemagnetan. • Stator : Tempat terbangkitnya energi listrik. • Rectifier : Menyearahkan arus AC yang telah dibangkitkan stator menjadi DC. • Brush : Menurunkan tahanan mesin. 12
  • 13. 1 Mei 2012 [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”] Regulator pada sistem pengisian ada dua macam yaitu tipe IC yang terpasang menjadi satu dengan alternator dan tipe mekanis yang terpasang terpisah dari alternator. Regulator berfungsi: • Meregulasi tegangan dan arus yang menuju ke kumparan rotor sehingga tegangan dan arus yang dihasilkan alternator sesuai kebutuhan. • Mengukur tegangan baterai • Pengukuran arus dan tegangan yang masuk ke rotor. II.5 Kerusakan Pada Sistem Berikut ini adalah kerusakan yang mungkin terjadi pada sistem pengisian: 1. Ketika alternator membangkitkan listrik (ketika di bawah voltage yang dibangkitkan). 2. Ketika alternator membangkitkan listrik (jika voltage di atas). 3. rotor coil terbuka 4. rotor coil terputus 5. terminal S terputus 6. terminal B terputus 7. antara terminal F dan terminal E terputus. Prosedur Pemeriksaan 1. Pengetesan kebocoran 2. Pengeteasan hubungan dengan massa (ground test) 3. Periksa bantalan kemungkinan aus atau kasar. 4. Periksa bahwa terdapat hubungan antara tiap-tiap ujung kabel stator. 13
  • 14. 1 Mei 2012 [IMPLEMENTASI GENERATOR “ ALTERNATOR”] 5. Periksa bahwa tidak terdapat hubungan antara tiap-tiap ujung kabel dengan inti stator. 6. Ukur panjang sikat 7. Pengeteasan pada rectifier Kondisi Normal Sistem pengisian dapat dikatakan normal apabila mampu mengisi baterai yang terkuras akibat starting setelah mesin hidup. Mampu menyearahkan arus dari baterai (AC menjadi DC) melalui diode/rectifier. Mampu mengubah energi gerak (putar) menjadi energi listrik untuk mengisi kembali tegangan baterai. Mampu mengukur tegangan yang ada di baterai. Mampu menyuplai kebutuhan tegangan ke komponen listrik lainnya. 14