SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 49
BAPPENAS
www.dadangsolihin.com   2
Materi
•   Pengertian Assessment Center
•   Pengertian Kompetensi
•   Kompetensi Aparatur
•   Reformasi Birokrasi
•   Permasalahan Aparatur
•   Mengenal Berbagai Metode Penilaian
•   Bias-bias dalam Penilaian
•   Lebih Jauh tentang Assessment Center
•   Penutup


                     www.dadangsolihin.com   3
Pengertian Assessment Center
•   Assessment Center adalah evaluasi
    perilaku yang terintegrasi yang
    menggunakan berbagai teknik evaluasi
    yang dirancang untuk mengukur
    kompetensi pegawai.
•   Evaluasi perilaku dapat diperoleh melalui
    bermacam teknik, mencakup
    penggunaan tes yang berhubungan
    dengan pekerjaan melalui wawancara,
    kuesioner, dan simulasi.




                            www.dadangsolihin.com   4
Pengertian Kompetensi
• Kompetensi adalah
  karakteristik yang mendasar
  yang dimiliki seseorang
• yang berpengaruh langsung
  terhadap --atau dapat
  memprediksi-- kinerja yang
  sangat baik.




                     www.dadangsolihin.com   5
Kompetensi Aparatur
•   Integritas
•   Kepemimpinan
•   Kemampuan Manajerial
•   Kemampuan Team Work
•   Kemampuan Sosial
•   Kemampuan Teknis




               www.dadangsolihin.com   6
• Integritas
   Bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan
    organisasi serta kode etik profesi dengan mempertahankan
    norma-norma sosial dan organisasi.
   Terdapat satu kesatuan antara kata dan perbuatan.


• Kepemimpinan
   Kemampuan untuk memimpin orang lain melalui tindakan
    mempengaruhi/meyakinkan orang lain,
   Memberikan arah/petunjuk,
   Mendorong motivasi/ komitmen orang lain untuk melakukan
    rencana kerja dalam organisasi.




                         www.dadangsolihin.com                    7
1.   Kemampuan Manajerial
     Kemampuan untuk merencanakan dan mengatur pelaksanaan
     pekerjaan di unit kerjanya

•    Kemampuan Team Work
     Kemampuan membangun kerjasama dengan orang lain dan
     menjadi bagian dari kelompok dalam melaksanakan tugas.

•    Kemampuan Sosial
     Kemampuan untuk membangun hubungan kerja yang harmonis
     dan menyesuaikan diri dengan situasi kerja yang beragam dan
     dinamis.

•    Kemampuan Teknis
     Tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang
     diperlukan dalam melaksanakan tugas.

                         www.dadangsolihin.com                     8
www.dadangsolihin.com   9
Pengertian Birokrasi
•   Birokrasi diartikan sebagai sistem pemerintahan yang dijalankan
    oleh pegawai berdasarkan penunjukan atau ditunjuk (appointed)
    dan bukan dipilih (elected)
•   Birokrasi di dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan
    pembangunan (termasuk di dalamnya penyelenggaraan pelayanan
    publik) diberi kesan adanya proses panjang dan berbelit-belit
    apabila masyarakat menyelesaikan urusannya berkaitan dengan
    pelayanan aparatur pemerintahan.




                          www.dadangsolihin.com                   10
Target dan Sasaran Reformasi Birokrasi

Terbentuknya
• Birokrasi yang bersih, yaitu birokrasi yang anti KKN dan
  berkurangnya perilaku koruptif pegawai negeri.
• Birokrasi yang efisien dan hemat dalam menggunakan sumber
  daya yang terbatas (man, money, material, methode, and time).
• Birokrasi yang transparan, yakni birokrasi yang seluruh kebijakan
  dan aktivitasnya diketahui masyarakat dan masyarakat dapat
  mengaksesnya dengan mudah.
• Birokrasi yang melayani, yaitu birokrasi yang tidak minta dilayani,
  tetapi birokrasi yang melayani masyarakat.
• Birokrasi yang terdesentralisasi, yaitu kewenangan pengambilan
  keputusan terdesentralisasi kepada pimpinan unit kerja terdepan.



                          www.dadangsolihin.com                     11
www.dadangsolihin.com   12
Permasalahan Aparatur
1.   Formasi
2.   Rekruitmen
3.   Promosi
4.   Mutasi
5.   Pola Karir
6.   Remunerasi
7.   Pengembangan dan Disiplin Pegawai
8.   Kompetensi Pegawai




                     www.dadangsolihin.com   13
1. Formasi
   Penentuan formasi yang diusulkan oleh setiap SKPD masih
    belum menggunakan standar yang jelas.
   Adanya tekanan dari pihak-pihak tertentu dalam penetapan
    formasi pegawai, formasi jabatan eselon II, III, dan IV.

3. Rekruitmen
   Belum adanya pola rekruitmen pegawai yang bersifat
    indepenpenden (pihak ketiga) dan sebagian besar daerah belum
    menerapkan Assesment Center.
   Rekruitmen pegawai mengabaikan kompetensi pegawai, karena
    yang menjadi dasar pertimbangan adalah masa kerja dan usia.




                       www.dadangsolihin.com                   14
1. Promosi
       Belum semua daerah menerapkan promosi atas dasar hasil
        Assessment Center kerjasama dengan pihak ketiga, misalnya
        kerjasama dengan Fakultas Psikologi pada Perguruan yang
        kompeten.


•   Mutasi
       Adanya pengkotak-kotakan seolah-olah pegawai Kabupaten
        adalah milik Kabupaten, dan pegawai provinsi adalah milik
        provinsi sehingga sulit untuk melakukan mutasi.




                          www.dadangsolihin.com                     15
1. Pola Karir
    Belum semua daerah mampu menerapkan pedoman karir yang
     telah disusunnya.
    Sebagian besar pejabat ditempatkan pada jabatannya tidak
     sesuai dengan pengalaman dan pendidikan.

3. Remunerasi
    Adanya kesenjangan pemberian tunjangan bagi pejabat eselon
     antar daerah, karena daerah dapat menambah jumlah tunjangan
     berdasarkan kemampuan keuangan daerah masing-masing.




                       www.dadangsolihin.com                  16
1. Pengembangan dan Disiplin Pegawai
   Adanya kegiatan diklat yang overlapping antara pemerintah
    pusat dengan pemerintah daerah.
   Penegakan displin dan etika dari pengawasan internal antara
    lain apel pagi rutin dan absensi harian masih belum efektif.

3. Kompetensi Pegawai
   Kondisi aparatur pemerintah daerah umumnya masih relatif
    rendah, karena masih ada aparatur yang hanya berpendidikan
    SD dan SMP.
   Tidak semua daerah memiliki pedoman standar kompetensi
    jabatan.




                        www.dadangsolihin.com                      17
www.dadangsolihin.com   18
Metode Penilaian
•   Rating Scale (Skala Peringkat)
•   Checklist
•   Critical Incident Method (Metode Insiden Kritikal)
•   Behaviorally Anchored Rating Scale/BARS (Skala Peringkat
    berkaitan dengan Perilaku)
•   Field Review Method (Metode Evaluasi Lapangan)
•   Test and Observation (Tes dan Observasi)
•   Comparative Approach (Pendekatan Komparatif)
•   Self Appraisal (Penilaian Diri Sendiri)
•   Management by Objectives / MBO (Manajemen berdasarkan
    Sasaran)
•   Psychological Appraisal (Penilaian Psikologis)
•   Assessment Center (Pusat Penilaian)


                         www.dadangsolihin.com                 19
• Rating Scale (Skala Peringkat)
     Penilai memberikan evaluasi subyektif terhadap prestasi kerja
      pegawai dengan skala tertentu.
     Misalnya “amat baik” (nilai 90 – 100), “baik” (nilai 80 – 89),
      “cukup” (nilai 70 – 79), “kurang” (nilai 60 – 69), dan “sangat
      kurang” (nilai 0 – 59).
     Penilaian hanya atas dasar pendapat penilai sendiri yang
      membandingkan prestasi pegawai dengan kriteria-kriteria yang
      dianggap penting bagi pelaksanaan pekerjaan.




                         www.dadangsolihin.com                     20
1. Checklist
     Berupa formulir isian di mana penilai memberikan bobot
      penilaian tertentu yang berbeda untuk pekerjaan yang satu
      dengan yang lainnya sehingga penilaian akan terkait dengan
      tugas pekerjaan seseorang.
     Misalnya bobot bagi faktor kepemimpinan akan tinggi bagi
      seseorang yang menjabat suatu jabatan manajerial.
     Sebaliknya bobot kepemimpinan akan rendah atau bahkan
      tidak dinilai bagi pegawai yang melaksanakan kegiatan
      operasional dan tidak punya bawahan sama sekali.




                        www.dadangsolihin.com                      21
• Critical Incident Method (Metode Insiden
  Kritikal)
     Teknik yang berdasarkan pada catatan-catatan penilai tentang
      perilaku pegawai baik yang sifatnya positif maupun yang
      negatif dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugasnya.


• Behaviorally Anchored Rating Scale/BARS
  (Skala Peringkat berkaitan dengan Perilaku)
     Kelebihan teknik ini ialah berkurangnya tingkat subyektivitas
      dalam penilaian.
     Deskripsi prestasi kerja yang baik maupun yang tidak
      memuaskan dibuat oleh pegawai sendiri, rekan kerja dan
      atasan langsung masing-masing.




                         www.dadangsolihin.com                        22
•   Field Review Method (Metode Evaluasi
    Lapangan)
       Merupakan teknik penilaian dengan cara ikut melibatkan staf
        ahli penilaian dari bagian kepegawaian untuk menilai prestasi
        kerja pegawai.
       Hasil dari penilaian akan disampaikan kepada atasan langsung
        pegawai untuk diteliti dan kepada pegawai yang dinilai.
•   Test and Observation (Tes dan Observasi)
       Pegawai yang dinilai diuji kemampuan dan keterampilannya
        baik secara tertulis maupun presentasi, yang langsung diamati
        oleh penilai.
•   Comparative Approach (Pendekatan
    Komparatif)
       Dengan cara membandingkan prestasi kerja seseorang dengan
        orang lain yang memiliki pekerjaan sejenis, lalu ditentukan
        peringkat prestasi dari yang terbaik sampai yang terburuk.


                           www.dadangsolihin.com                    23
•   Self Appraisal (Penilaian Diri Sendiri)
       Setiap pegawai akan dapat mencapai tingkat kedewasaan mental,
        intelektual dan psikologisnya, berarti ia akan mampu untuk menilai
        dirinya sendiri termasuk potensinya baik hal-hal yang bersifat positif
        (kebaikannya) maupun yang bersifat kelemahannya.


•   Management by Objectives / MBO
    (Manajemen berdasarkan Sasaran)
       Dengan cara melibatkan pegawai dalam menentukan berbagai sasaran
        prestasi kerja yang ingin dicapai dan ukuran-ukuran obyektif yang
        digunakan dalam kurun waktu tertentu di masa depan.
       Sehingga ia akan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar dalam
        pencapaian sasaran tersebut dibandingkan bila sasaran dan ukuran
        tersebut hanya ditentukan oleh atasannya.




                               www.dadangsolihin.com                             24
•   Psychological Appraisal (Penilaian Psikologis)
     Dilakukan dengan cara wawancara yang mendalam, tes
      psikologi, diskusi dengan supervisor.
     Cara tersebut dapat memperkirakan prestasi kerja pegawai
      bersangkutan di masa depan dengan melakukan penilaian
      intelektualnya, emosi dan motivasinya yang berhubungan
      dengan pekerjaannya.
     Keterandalan metode ini akan tergantung dari tingkat
      pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman psikolog
      yang menilainya.
     Teknik ini sangat akurat dalam penempatan, dan
      pengembangan karir pegawai.




                         www.dadangsolihin.com                   25
•   Assessment Center (Pusat Penilaian)
       Teknik ini digunakan untuk menilai para manager tingkat
        menengah yang diperkirakan memiliki potensi untuk menduduki
        jabatan manajerial yang lebih tinggi.
       Bentuk dari penilaian ini seperti tes psikologi, tes toleransi
        terhadap tekanan dan ketidakjelasan, kreativitas, wawancara
        yang mendalam, dan simulasi.
       Keunggulannya, baik untuk digunakan dalam menentukan
        program pengembangan karier pegawainya, penempatan
        pegawai, promosi dan mutasi.




                           www.dadangsolihin.com                    26
www.dadangsolihin.com   27
Bias-bias dalam Penilaian
1.   Hallo Effect
2.   Liniency and Severity Effect
3.   Central Tendency
4.   Assimilation and Differential Effect
5.   First Impression Error
6.   Recency Effect
7.   Stereotypes
8.   Subjective Standards
9.   Opportunity Bias




                             www.dadangsolihin.com   28
1. Hallo Effect
     Hallo Effect terjadi karena penilai menyukai atau tidak
      menyukai sifat pegawai yang dinilainya.
     Oleh karena itu cenderung akan memperoleh nilai positif pada
      semua aspek penilaian bagi pegawai yang disukainya, dan
      begitu pula sebaliknya, seorang pegawai yang tidak disukainya
      akan mendapatkan nilai negatif pada semua aspek penilaian;

3. Liniency and Severity Effect
     Liniency effect ialah kecenderungan penilai yang
      beranggapan bahwa mereka harus berlaku baik terhadap
      karyawan, sehingga mereka cenderung memberi nilai yang
      baik terhadap semua aspek penilaian.
     Severity effect ialah kecenderungan penilai yang
      berpandangan yang sebaliknya terhadap karyawan sehingga
      cenderung akan memberikan nilai yang buruk.


                        www.dadangsolihin.com                     29
1. Central Tendency
    Penilai tidak ingin menilai terlalu tinggi dan juga tidak terlalu
     rendah kepada bawahannya (selalu berada ditengah-tengah).
    Karena toleransi penilai yang terlalu berlebihan tersebut
     sehingga cenderung menilai sebagian besar dengan nilai yang
     rata-rata.

3. Assimilation and Differential Effect
    Assimilation effect yaitu kecenderungan penilai untuk
      menyukai karyawan yang mempunyai ciri-ciri atau sifat seperti
      mereka, sehingga akan memberikan nilai yang lebih baik
      dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki kesamaan
      sifat dan ciri-ciri dengannya.
    Differential effect yaitu kecenderungan penilai untuk menyukai
      karyawan yang memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri yang tidak ada
      pada dirinya, tapi sifat-sifat itulah yang mereka inginkan,
      sehingga penilai akan memberinya nilai yang lebih baik
      dibanding yang lainnya.

                           www.dadangsolihin.com                     30
1. First Impression Error
     Penilai yang mengambil kesimpulan tentang karyawan
      berdasarkan kontak pertama mereka dan cenderung akan
      membawa kesan-kesan ini dalam penilaiannya hingga jangka
      waktu yang lama.

3. Recency Effect
     Penilai cenderung memberikan nilai atas dasar perilaku yang
      baru saja mereka saksikan, dan melupakan perilaku yang lalu
      selama suatu jangka waktu tertentu.




                        www.dadangsolihin.com                       31
1. Stereotypes
     Penilaian berdasarkan harapan penilai sendiri, bukan atas
      dasar kenyataan yang benar-benar terjadi atau mencari
      kenyataan sesuai dengan teori penilai dari pada membuat
      suatu teori yang sesuai dengan kenyataan.

3. Subjective Standards
     Kriteria penilaian diartikan berbeda antara pengguna-pengguna
      individu, seperti kriteria sangat baik sampai tidak baik.

5. Opportunity Bias
     Seorang karyawan dapat memperoleh nilai baik karena
      keadaan karyawan tersebut bukan karena prestasi kerjanya.




                         www.dadangsolihin.com                    32
www.dadangsolihin.com   33
Faktor utama dalam Assessment Center
1.  Analisis kerja dari perilaku terkait.
2.  Teknik pengukuran yang dipilih berdasarkan analisis kerja.
3.  Penggunaan berbagai teknik, termasuk latihan simulasi.
4.  Pengamatan perilaku oleh Assessor.
5.  Berbagai observasi dibuat berdasarkan masing-masing dimensi.
6.  Tim assessor digunakan untuk masing-masing kandidat.
7.  Assessors terlatih untuk standar performa.
8.  Metode sistematik dari pencatatan perilaku.
9.  Assessor mempersiapkan laporan perilaku sebagai persiapan
    untuk integrasi/penggabungan.
10. Integrasi perilaku-perilaku melalui:
     Pooling informasi dan teknik dari assessor;
     Proses integrasi statistik



                         www.dadangsolihin.com                     34
Kegunaan Umum Assessment Center

                           Seleksi dan Promosi (Selection
                            and Promotion)
                             – Supervisors & managers
                             – Arahan mandiri dari anggota
 Selection      Diagnosis      tim
                             – Promosi jenjang karir
                           Diagnosis
                             – Kebutuhan Training &
        Development            Pengembangan
                             – Penempatan
                           Pengembangan (Development)
                              Peningkatan ketrampilan
                               melalui simulasi

                    www.dadangsolihin.com               35
Mekanisme Assessment Center
                                 Assesor terlatih mengamati dengan cermat
• Kandidat mengikuti              dan mendokumentasikan perilaku yang
  rangkaian simulasi              dilakukan oleh para kandidat.
  situasi kerja.                 Setiap assesor mengamati masing-masing
                                  kandidat minimal satu kali


                                 Setiap assessor menulis laporan evaluasi
                                  dan mendokumentasikan pengamatan
                                  mereka terhadap setiap performa perilaku
                                  kandidat


 Setiap kandidat
                                 Para assessor menggabungkan data melalui
  memperoleh informasi
                                  diskusi konsensus yang dipimpin oleh
  tentang performa
                                  koordinator pusat yang mencatat penilaian
  objektif dari ketua atau
                                  dan keputusan
  salah satu assesor

                             www.dadangsolihin.com                           36
Tugas Assessor
• Mengamati perilaku peserta dalam suatu simulasi
• Mencatat pengamatan tersebut dalam form yang telah
  dipersiapkan
• Mengklasifikasikan perilaku yang diamati ke dalam
  dimensi yang sesuai
• Menilai dimensi-dimensi berdasarkan pada fakta
  perilaku yang ada
• Memberikan penilaian dan fakta-fakta berdasarkan
  perilaku pada saat rapat konsensus




                    www.dadangsolihin.com              37
Apa itu Perilaku?
•   Perilaku adalah apa yang dilakukan atau dikatakan seseorang
•   Dapat diamati dan diverifikasi oleh orang lain
•   Yang Bukan Perilaku :
     – Kesimpulan Penilaian (Judgmental conclusions)
     – Perasaan, opini, atau kesimpulan
     – Generalisasi yang tidak jelas/samar
     – Pernyataan dari tindakan ke depan
•   Pernyataan bukan merupakan perilaku jika seseorang harus
    bertanya untuk mengerti apa yang terjadi.
     – “Bagaimana dia melakukan itu?”,
     – “Bagaimana kamu tahu?”, atau
     – “Apa yang dia katakan?”


                          www.dadangsolihin.com                   38
Mengapa Fokus pada Perilaku?
•   Assessor tergantung pada pengamatan assessor yang lain untuk
    mengembangkan evaluasi akhir
•   Assessor harus memberikan deskripsi yang jelas mengenai
    tindakan peserta
•   Menghindari pernyataan pendapat
•   Menghindari salah interpretasi
•   Menjawab pertanyaan:
      – “Bagaimana peserta melakukan itu?”
      – “Mengapa kamu katakan demikian?”
      – “Keterangan apa yang mendukung kesimpulanmu?”




                          www.dadangsolihin.com                    39
Apa itu Dimensi?
•   Dimensi adalah kategori dari perilaku berkaitan dengan kesuksesan
    atau kegagalan dalam pekerjaan, di mana contoh spesifik perilaku
    dapat dikelompokan secara logis dan diklasifikasikan secara
    keandalannya
•   Mengidentifikasi melalui analisis kerja
•   Tingkat pengkategorian harus sesuai dengan tujuan assesment




                           www.dadangsolihin.com                   40
Contoh Skala untuk Dimensi Penilaian
•   Sangat kurang diterima: Sangat di bawah kriteria relatif untuk
    kualitas dan kuantitas perilaku yang diperlukan untuk kerja yang
    sukses.
•   Kurang diterima: Secara umum tidak memenuhi kriteria relatif
    untuk kualitas dan kuantitas perilaku yang diperlukan untuk kerja
    yang sukses.
•   Diterima: Sesuai dengan kriteria relatif untuk kualitas dan kuantitas
    perilaku yang diperlukan untuk kerja yang sukses.
•   Lebih dari diterima: Secara umum melebihi kriteria relatif untuk
    kualitas dan kuantitas perilaku yang diperlukan untuk kerja yang
    sukses.
•   Sangat diterima: Sangat melebihi kriteria yang dibutuhkan untuk
    performa kerja sukses.


                            www.dadangsolihin.com                       41
Simulasi dalam Assessment Center
•   Kecakapan Berbicara (Public Speaking Skills)
•   Kecakapan Pemaparan Pribadi (Self-presentation Skills)
•   Kecakapan Kepemimpinan (Leadership Skills)
•   Kecakapan Admistrasi (Administrative Skills)




                          www.dadangsolihin.com              42
Public Speaking Skills
•   Metode Assessment Center: 10 menit Oral Presentation
     – Topik meliputi : Pengentasan Kemiskinan, Korupsi, Good
       Governance, dll
•   Kaitan topik dengan Tupoksi Organisasi
•   Berpikir Logis
•   Persuasiveness (ajakan)
•   Overall Impression (Kesan Keseluruhan)




                          www.dadangsolihin.com                 43
Self-presentation Skills
•   Metode Assessment Center: 15 menit
    Mock Interview
•   Keahlian berkomunikasi
•   Cara presentasi
•   Kemampuan bekerja




                        www.dadangsolihin.com   44
Leadership Skills
•   Leaderless Group Discussion
     – 20 Menit diskusi tanpa ada pimpinan rapat
     – Topik meliputi : Pengentasan Kemiskinan, Korupsi,
       Good Governance, dll
•   Partisipasi dalam diskusi
•   Potensi Kepemimpinan




                           www.dadangsolihin.com           45
Administrative Skills
•   Assessment Center Method: In-basket Exercise
     – 1 jam simulasi manajemen kerja seakan-akan dalam
       lingkungan kantor
     – mengukur keahlian menulis, kemampuan memecahkan
       masalah, sensitifitas pada tujuan dan struktur organisasi,dll
•   Mendelegasikan
•   Mengkoordinir
•   Mensintesakan Informasi
•   Merencanakan Rapat
•   Penetapan keputusan secara etik
•   Keahlian komputer




                           www.dadangsolihin.com                       46
Penutup
   Untuk mendukung pembangunan dibutuhkan SDM Pemda dengan
    kompetensi yang baik.
   Kompetensi yang baik hanya dapat diperoleh dengan metode
    penilaian yang baik.
   Metode penilaian yang ada banyak yang mengandung bias.
   Assessment Center merupakan pilihan yang tepat dalam
    pengembangan SDM Pemda.




                       www.dadangsolihin.com               47
Terima Kasih



   www.dadangsolihin.com   48
Tentang Narasumber




     www.dadangsolihin.com   49

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
KutsiyatinMSi
 

Was ist angesagt? (20)

Analisa Jabatan
Analisa JabatanAnalisa Jabatan
Analisa Jabatan
 
Training of trainer
Training of trainerTraining of trainer
Training of trainer
 
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar  BerakhlakBahan Paparan Desain Latsar  Berakhlak
Bahan Paparan Desain Latsar Berakhlak
 
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
Talent Pool-Akselerasi Penilaian Kompetensi harus adil, fair, transparan, aku...
 
Pelatihan dan pengembangan Karyawan
Pelatihan dan pengembangan KaryawanPelatihan dan pengembangan Karyawan
Pelatihan dan pengembangan Karyawan
 
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNS
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNSKonsep Umum Evaluasi Jabatan PNS
Konsep Umum Evaluasi Jabatan PNS
 
Manajemen penganggaran
Manajemen penganggaranManajemen penganggaran
Manajemen penganggaran
 
Pengembangan diri Guru
Pengembangan diri GuruPengembangan diri Guru
Pengembangan diri Guru
 
Konsepsi Assessment Center
Konsepsi Assessment CenterKonsepsi Assessment Center
Konsepsi Assessment Center
 
Manpower Palnning
Manpower PalnningManpower Palnning
Manpower Palnning
 
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)
 
Kaidah Kaidah Umum Penulisan Uraian Tugas Jabatan
Kaidah Kaidah Umum Penulisan Uraian Tugas JabatanKaidah Kaidah Umum Penulisan Uraian Tugas Jabatan
Kaidah Kaidah Umum Penulisan Uraian Tugas Jabatan
 
Analisis Beban Kerja
Analisis Beban KerjaAnalisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja
 
Talent management 4.0 pdf
Talent management 4.0 pdfTalent management 4.0 pdf
Talent management 4.0 pdf
 
Performance management manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...
Performance management   manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...Performance management   manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...
Performance management manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...
 
MOOC PPPK 2023.docx
MOOC PPPK 2023.docxMOOC PPPK 2023.docx
MOOC PPPK 2023.docx
 
Analisis Kesenjangan Kompetensi
Analisis Kesenjangan KompetensiAnalisis Kesenjangan Kompetensi
Analisis Kesenjangan Kompetensi
 
Pelatihan Analisa Kebutuhan Pelatihan
Pelatihan Analisa Kebutuhan PelatihanPelatihan Analisa Kebutuhan Pelatihan
Pelatihan Analisa Kebutuhan Pelatihan
 
Perhitungan Standar Formasi Karyawan Berdasarkan Beban Kerja dan Job Target
Perhitungan Standar Formasi Karyawan Berdasarkan Beban Kerja dan Job TargetPerhitungan Standar Formasi Karyawan Berdasarkan Beban Kerja dan Job Target
Perhitungan Standar Formasi Karyawan Berdasarkan Beban Kerja dan Job Target
 
Penilaian Otentik Keterampilan Membaca
Penilaian Otentik Keterampilan MembacaPenilaian Otentik Keterampilan Membaca
Penilaian Otentik Keterampilan Membaca
 

Ähnlich wie Dukungan Assessment Center terhadap Reformasi Birokrasi

Penilaian kinerja word
Penilaian kinerja wordPenilaian kinerja word
Penilaian kinerja word
maureen07
 
Presentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Presentasi Manajemen Sumber Daya ManusiaPresentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Presentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Kandar Vargas
 
Penilaian prestasi 2 bentang
Penilaian prestasi 2 bentangPenilaian prestasi 2 bentang
Penilaian prestasi 2 bentang
Khairul Azli
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)
Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)
Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)
Ami Gos
 
SDM hr managing governance magemener.pptx
SDM hr managing governance magemener.pptxSDM hr managing governance magemener.pptx
SDM hr managing governance magemener.pptx
joko161349
 
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaanOb2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Andi Iswoyo
 

Ähnlich wie Dukungan Assessment Center terhadap Reformasi Birokrasi (20)

Bab 17
Bab 17Bab 17
Bab 17
 
Bab 17
Bab 17Bab 17
Bab 17
 
Penilaian kinerja word
Penilaian kinerja wordPenilaian kinerja word
Penilaian kinerja word
 
Presentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Presentasi Manajemen Sumber Daya ManusiaPresentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
Presentasi Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Penilaian prestasi 2 bentang
Penilaian prestasi 2 bentangPenilaian prestasi 2 bentang
Penilaian prestasi 2 bentang
 
Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)
Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)
Evaluasi kinerja dan kompensasi makalah (repaired)
 
Evaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasEvaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uas
 
Evaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uasEvaluasi dan kompensasi uas
Evaluasi dan kompensasi uas
 
Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".
Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".
Sistim Penilaian Kinerja _Training "PERFORMANCE MANAGEMENT (Manajemen Kinerja)".
 
Evaluasi penilaian kinerja strategik
Evaluasi penilaian kinerja strategikEvaluasi penilaian kinerja strategik
Evaluasi penilaian kinerja strategik
 
Management sdm
Management sdmManagement sdm
Management sdm
 
02. Penilaian Kinerja.ppt
02. Penilaian Kinerja.ppt02. Penilaian Kinerja.ppt
02. Penilaian Kinerja.ppt
 
Makalah ismat
Makalah ismatMakalah ismat
Makalah ismat
 
Penilaian kinerja (mia,aviza,heggi)
Penilaian kinerja (mia,aviza,heggi)Penilaian kinerja (mia,aviza,heggi)
Penilaian kinerja (mia,aviza,heggi)
 
SDM hr managing governance magemener.pptx
SDM hr managing governance magemener.pptxSDM hr managing governance magemener.pptx
SDM hr managing governance magemener.pptx
 
Tugas makalah uas ririn perwanti 11011700696
Tugas makalah uas ririn perwanti 11011700696Tugas makalah uas ririn perwanti 11011700696
Tugas makalah uas ririn perwanti 11011700696
 
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusiaKebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
 
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaanOb2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
 
Performance Appraisal
Performance AppraisalPerformance Appraisal
Performance Appraisal
 
Evalusi kerja dan kompensas1
Evalusi kerja dan kompensas1Evalusi kerja dan kompensas1
Evalusi kerja dan kompensas1
 

Mehr von Dadang Solihin

Mehr von Dadang Solihin (20)

Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdfPermohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum No. 360 Tahun 2024.pdf
 
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
Marty M. Natalegawa, 2021, Geopolitik dan Perekonomian Indonesia Dampak dan R...
 
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
Mark Turner, David Hulme & Willy Mccourt, Governance, Management & Developmen...
 
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
Catatan Harian Ahmad Wahib - Pergolakan Pemikiran Islam disertai Komentar Pro...
 
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
Ben Bland - Man of Contradictions Joko Widodo and the struggle to remake Indo...
 
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
Saat-Saat Terakhir di Universitas Darma Persada - Darma Persada Daigaku de no...
 
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
Wisuda Universitas Darma Persada Program Magister, Sarjana, & Diploma di Bala...
 
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta TimurStatus Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
Status Kepemilikan Kampus UNSADA Pondok Kelapa Jakarta Timur
 
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
Who Dares Wins - Kill or Be Killed, Reaksi Rektor UNSADA terhadap Review Tim ...
 
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKWThe President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
The President Can Do No Wrong, Pilpres 2024 dan Cawe-Cawe P JKW
 
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di IndonesiaLaporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
Laporan Akhir the Carter Center untuk Pemilu Legislatif di Indonesia
 
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJDEvaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah -Penyelarasan RPJPN-RPJD
 
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023 Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
Laporan Pelaksanaan Tugas Taprof Lemhannas RI Tahun II 2023
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL TB 350
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Thunderbird 500
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Interceptor 650
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IVROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL Himalayan BS IV
 
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction BookROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
ROYAL ENFIELD CRUSADER 250 Instruction Book
 
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRAROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
ROYAL ENFIELD OWNER MANUAL BULLET ELECTRA
 

Kürzlich hochgeladen

Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Kürzlich hochgeladen (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Dukungan Assessment Center terhadap Reformasi Birokrasi

  • 3. Materi • Pengertian Assessment Center • Pengertian Kompetensi • Kompetensi Aparatur • Reformasi Birokrasi • Permasalahan Aparatur • Mengenal Berbagai Metode Penilaian • Bias-bias dalam Penilaian • Lebih Jauh tentang Assessment Center • Penutup www.dadangsolihin.com 3
  • 4. Pengertian Assessment Center • Assessment Center adalah evaluasi perilaku yang terintegrasi yang menggunakan berbagai teknik evaluasi yang dirancang untuk mengukur kompetensi pegawai. • Evaluasi perilaku dapat diperoleh melalui bermacam teknik, mencakup penggunaan tes yang berhubungan dengan pekerjaan melalui wawancara, kuesioner, dan simulasi. www.dadangsolihin.com 4
  • 5. Pengertian Kompetensi • Kompetensi adalah karakteristik yang mendasar yang dimiliki seseorang • yang berpengaruh langsung terhadap --atau dapat memprediksi-- kinerja yang sangat baik. www.dadangsolihin.com 5
  • 6. Kompetensi Aparatur • Integritas • Kepemimpinan • Kemampuan Manajerial • Kemampuan Team Work • Kemampuan Sosial • Kemampuan Teknis www.dadangsolihin.com 6
  • 7. • Integritas  Bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai dan kebijakan organisasi serta kode etik profesi dengan mempertahankan norma-norma sosial dan organisasi.  Terdapat satu kesatuan antara kata dan perbuatan. • Kepemimpinan  Kemampuan untuk memimpin orang lain melalui tindakan mempengaruhi/meyakinkan orang lain,  Memberikan arah/petunjuk,  Mendorong motivasi/ komitmen orang lain untuk melakukan rencana kerja dalam organisasi. www.dadangsolihin.com 7
  • 8. 1. Kemampuan Manajerial Kemampuan untuk merencanakan dan mengatur pelaksanaan pekerjaan di unit kerjanya • Kemampuan Team Work Kemampuan membangun kerjasama dengan orang lain dan menjadi bagian dari kelompok dalam melaksanakan tugas. • Kemampuan Sosial Kemampuan untuk membangun hubungan kerja yang harmonis dan menyesuaikan diri dengan situasi kerja yang beragam dan dinamis. • Kemampuan Teknis Tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas. www.dadangsolihin.com 8
  • 10. Pengertian Birokrasi • Birokrasi diartikan sebagai sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai berdasarkan penunjukan atau ditunjuk (appointed) dan bukan dipilih (elected) • Birokrasi di dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan (termasuk di dalamnya penyelenggaraan pelayanan publik) diberi kesan adanya proses panjang dan berbelit-belit apabila masyarakat menyelesaikan urusannya berkaitan dengan pelayanan aparatur pemerintahan. www.dadangsolihin.com 10
  • 11. Target dan Sasaran Reformasi Birokrasi Terbentuknya • Birokrasi yang bersih, yaitu birokrasi yang anti KKN dan berkurangnya perilaku koruptif pegawai negeri. • Birokrasi yang efisien dan hemat dalam menggunakan sumber daya yang terbatas (man, money, material, methode, and time). • Birokrasi yang transparan, yakni birokrasi yang seluruh kebijakan dan aktivitasnya diketahui masyarakat dan masyarakat dapat mengaksesnya dengan mudah. • Birokrasi yang melayani, yaitu birokrasi yang tidak minta dilayani, tetapi birokrasi yang melayani masyarakat. • Birokrasi yang terdesentralisasi, yaitu kewenangan pengambilan keputusan terdesentralisasi kepada pimpinan unit kerja terdepan. www.dadangsolihin.com 11
  • 13. Permasalahan Aparatur 1. Formasi 2. Rekruitmen 3. Promosi 4. Mutasi 5. Pola Karir 6. Remunerasi 7. Pengembangan dan Disiplin Pegawai 8. Kompetensi Pegawai www.dadangsolihin.com 13
  • 14. 1. Formasi  Penentuan formasi yang diusulkan oleh setiap SKPD masih belum menggunakan standar yang jelas.  Adanya tekanan dari pihak-pihak tertentu dalam penetapan formasi pegawai, formasi jabatan eselon II, III, dan IV. 3. Rekruitmen  Belum adanya pola rekruitmen pegawai yang bersifat indepenpenden (pihak ketiga) dan sebagian besar daerah belum menerapkan Assesment Center.  Rekruitmen pegawai mengabaikan kompetensi pegawai, karena yang menjadi dasar pertimbangan adalah masa kerja dan usia. www.dadangsolihin.com 14
  • 15. 1. Promosi  Belum semua daerah menerapkan promosi atas dasar hasil Assessment Center kerjasama dengan pihak ketiga, misalnya kerjasama dengan Fakultas Psikologi pada Perguruan yang kompeten. • Mutasi  Adanya pengkotak-kotakan seolah-olah pegawai Kabupaten adalah milik Kabupaten, dan pegawai provinsi adalah milik provinsi sehingga sulit untuk melakukan mutasi. www.dadangsolihin.com 15
  • 16. 1. Pola Karir  Belum semua daerah mampu menerapkan pedoman karir yang telah disusunnya.  Sebagian besar pejabat ditempatkan pada jabatannya tidak sesuai dengan pengalaman dan pendidikan. 3. Remunerasi  Adanya kesenjangan pemberian tunjangan bagi pejabat eselon antar daerah, karena daerah dapat menambah jumlah tunjangan berdasarkan kemampuan keuangan daerah masing-masing. www.dadangsolihin.com 16
  • 17. 1. Pengembangan dan Disiplin Pegawai  Adanya kegiatan diklat yang overlapping antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.  Penegakan displin dan etika dari pengawasan internal antara lain apel pagi rutin dan absensi harian masih belum efektif. 3. Kompetensi Pegawai  Kondisi aparatur pemerintah daerah umumnya masih relatif rendah, karena masih ada aparatur yang hanya berpendidikan SD dan SMP.  Tidak semua daerah memiliki pedoman standar kompetensi jabatan. www.dadangsolihin.com 17
  • 19. Metode Penilaian • Rating Scale (Skala Peringkat) • Checklist • Critical Incident Method (Metode Insiden Kritikal) • Behaviorally Anchored Rating Scale/BARS (Skala Peringkat berkaitan dengan Perilaku) • Field Review Method (Metode Evaluasi Lapangan) • Test and Observation (Tes dan Observasi) • Comparative Approach (Pendekatan Komparatif) • Self Appraisal (Penilaian Diri Sendiri) • Management by Objectives / MBO (Manajemen berdasarkan Sasaran) • Psychological Appraisal (Penilaian Psikologis) • Assessment Center (Pusat Penilaian) www.dadangsolihin.com 19
  • 20. • Rating Scale (Skala Peringkat)  Penilai memberikan evaluasi subyektif terhadap prestasi kerja pegawai dengan skala tertentu.  Misalnya “amat baik” (nilai 90 – 100), “baik” (nilai 80 – 89), “cukup” (nilai 70 – 79), “kurang” (nilai 60 – 69), dan “sangat kurang” (nilai 0 – 59).  Penilaian hanya atas dasar pendapat penilai sendiri yang membandingkan prestasi pegawai dengan kriteria-kriteria yang dianggap penting bagi pelaksanaan pekerjaan. www.dadangsolihin.com 20
  • 21. 1. Checklist  Berupa formulir isian di mana penilai memberikan bobot penilaian tertentu yang berbeda untuk pekerjaan yang satu dengan yang lainnya sehingga penilaian akan terkait dengan tugas pekerjaan seseorang.  Misalnya bobot bagi faktor kepemimpinan akan tinggi bagi seseorang yang menjabat suatu jabatan manajerial.  Sebaliknya bobot kepemimpinan akan rendah atau bahkan tidak dinilai bagi pegawai yang melaksanakan kegiatan operasional dan tidak punya bawahan sama sekali. www.dadangsolihin.com 21
  • 22. • Critical Incident Method (Metode Insiden Kritikal)  Teknik yang berdasarkan pada catatan-catatan penilai tentang perilaku pegawai baik yang sifatnya positif maupun yang negatif dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugasnya. • Behaviorally Anchored Rating Scale/BARS (Skala Peringkat berkaitan dengan Perilaku)  Kelebihan teknik ini ialah berkurangnya tingkat subyektivitas dalam penilaian.  Deskripsi prestasi kerja yang baik maupun yang tidak memuaskan dibuat oleh pegawai sendiri, rekan kerja dan atasan langsung masing-masing. www.dadangsolihin.com 22
  • 23. Field Review Method (Metode Evaluasi Lapangan)  Merupakan teknik penilaian dengan cara ikut melibatkan staf ahli penilaian dari bagian kepegawaian untuk menilai prestasi kerja pegawai.  Hasil dari penilaian akan disampaikan kepada atasan langsung pegawai untuk diteliti dan kepada pegawai yang dinilai. • Test and Observation (Tes dan Observasi)  Pegawai yang dinilai diuji kemampuan dan keterampilannya baik secara tertulis maupun presentasi, yang langsung diamati oleh penilai. • Comparative Approach (Pendekatan Komparatif)  Dengan cara membandingkan prestasi kerja seseorang dengan orang lain yang memiliki pekerjaan sejenis, lalu ditentukan peringkat prestasi dari yang terbaik sampai yang terburuk. www.dadangsolihin.com 23
  • 24. Self Appraisal (Penilaian Diri Sendiri)  Setiap pegawai akan dapat mencapai tingkat kedewasaan mental, intelektual dan psikologisnya, berarti ia akan mampu untuk menilai dirinya sendiri termasuk potensinya baik hal-hal yang bersifat positif (kebaikannya) maupun yang bersifat kelemahannya. • Management by Objectives / MBO (Manajemen berdasarkan Sasaran)  Dengan cara melibatkan pegawai dalam menentukan berbagai sasaran prestasi kerja yang ingin dicapai dan ukuran-ukuran obyektif yang digunakan dalam kurun waktu tertentu di masa depan.  Sehingga ia akan memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar dalam pencapaian sasaran tersebut dibandingkan bila sasaran dan ukuran tersebut hanya ditentukan oleh atasannya. www.dadangsolihin.com 24
  • 25. Psychological Appraisal (Penilaian Psikologis)  Dilakukan dengan cara wawancara yang mendalam, tes psikologi, diskusi dengan supervisor.  Cara tersebut dapat memperkirakan prestasi kerja pegawai bersangkutan di masa depan dengan melakukan penilaian intelektualnya, emosi dan motivasinya yang berhubungan dengan pekerjaannya.  Keterandalan metode ini akan tergantung dari tingkat pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman psikolog yang menilainya.  Teknik ini sangat akurat dalam penempatan, dan pengembangan karir pegawai. www.dadangsolihin.com 25
  • 26. Assessment Center (Pusat Penilaian)  Teknik ini digunakan untuk menilai para manager tingkat menengah yang diperkirakan memiliki potensi untuk menduduki jabatan manajerial yang lebih tinggi.  Bentuk dari penilaian ini seperti tes psikologi, tes toleransi terhadap tekanan dan ketidakjelasan, kreativitas, wawancara yang mendalam, dan simulasi.  Keunggulannya, baik untuk digunakan dalam menentukan program pengembangan karier pegawainya, penempatan pegawai, promosi dan mutasi. www.dadangsolihin.com 26
  • 28. Bias-bias dalam Penilaian 1. Hallo Effect 2. Liniency and Severity Effect 3. Central Tendency 4. Assimilation and Differential Effect 5. First Impression Error 6. Recency Effect 7. Stereotypes 8. Subjective Standards 9. Opportunity Bias www.dadangsolihin.com 28
  • 29. 1. Hallo Effect  Hallo Effect terjadi karena penilai menyukai atau tidak menyukai sifat pegawai yang dinilainya.  Oleh karena itu cenderung akan memperoleh nilai positif pada semua aspek penilaian bagi pegawai yang disukainya, dan begitu pula sebaliknya, seorang pegawai yang tidak disukainya akan mendapatkan nilai negatif pada semua aspek penilaian; 3. Liniency and Severity Effect  Liniency effect ialah kecenderungan penilai yang beranggapan bahwa mereka harus berlaku baik terhadap karyawan, sehingga mereka cenderung memberi nilai yang baik terhadap semua aspek penilaian.  Severity effect ialah kecenderungan penilai yang berpandangan yang sebaliknya terhadap karyawan sehingga cenderung akan memberikan nilai yang buruk. www.dadangsolihin.com 29
  • 30. 1. Central Tendency  Penilai tidak ingin menilai terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah kepada bawahannya (selalu berada ditengah-tengah).  Karena toleransi penilai yang terlalu berlebihan tersebut sehingga cenderung menilai sebagian besar dengan nilai yang rata-rata. 3. Assimilation and Differential Effect  Assimilation effect yaitu kecenderungan penilai untuk menyukai karyawan yang mempunyai ciri-ciri atau sifat seperti mereka, sehingga akan memberikan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang tidak memiliki kesamaan sifat dan ciri-ciri dengannya.  Differential effect yaitu kecenderungan penilai untuk menyukai karyawan yang memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri yang tidak ada pada dirinya, tapi sifat-sifat itulah yang mereka inginkan, sehingga penilai akan memberinya nilai yang lebih baik dibanding yang lainnya. www.dadangsolihin.com 30
  • 31. 1. First Impression Error  Penilai yang mengambil kesimpulan tentang karyawan berdasarkan kontak pertama mereka dan cenderung akan membawa kesan-kesan ini dalam penilaiannya hingga jangka waktu yang lama. 3. Recency Effect  Penilai cenderung memberikan nilai atas dasar perilaku yang baru saja mereka saksikan, dan melupakan perilaku yang lalu selama suatu jangka waktu tertentu. www.dadangsolihin.com 31
  • 32. 1. Stereotypes  Penilaian berdasarkan harapan penilai sendiri, bukan atas dasar kenyataan yang benar-benar terjadi atau mencari kenyataan sesuai dengan teori penilai dari pada membuat suatu teori yang sesuai dengan kenyataan. 3. Subjective Standards  Kriteria penilaian diartikan berbeda antara pengguna-pengguna individu, seperti kriteria sangat baik sampai tidak baik. 5. Opportunity Bias  Seorang karyawan dapat memperoleh nilai baik karena keadaan karyawan tersebut bukan karena prestasi kerjanya. www.dadangsolihin.com 32
  • 34. Faktor utama dalam Assessment Center 1. Analisis kerja dari perilaku terkait. 2. Teknik pengukuran yang dipilih berdasarkan analisis kerja. 3. Penggunaan berbagai teknik, termasuk latihan simulasi. 4. Pengamatan perilaku oleh Assessor. 5. Berbagai observasi dibuat berdasarkan masing-masing dimensi. 6. Tim assessor digunakan untuk masing-masing kandidat. 7. Assessors terlatih untuk standar performa. 8. Metode sistematik dari pencatatan perilaku. 9. Assessor mempersiapkan laporan perilaku sebagai persiapan untuk integrasi/penggabungan. 10. Integrasi perilaku-perilaku melalui:  Pooling informasi dan teknik dari assessor;  Proses integrasi statistik www.dadangsolihin.com 34
  • 35. Kegunaan Umum Assessment Center  Seleksi dan Promosi (Selection and Promotion) – Supervisors & managers – Arahan mandiri dari anggota Selection Diagnosis tim – Promosi jenjang karir  Diagnosis – Kebutuhan Training & Development Pengembangan – Penempatan  Pengembangan (Development)  Peningkatan ketrampilan melalui simulasi www.dadangsolihin.com 35
  • 36. Mekanisme Assessment Center  Assesor terlatih mengamati dengan cermat • Kandidat mengikuti dan mendokumentasikan perilaku yang rangkaian simulasi dilakukan oleh para kandidat. situasi kerja.  Setiap assesor mengamati masing-masing kandidat minimal satu kali  Setiap assessor menulis laporan evaluasi dan mendokumentasikan pengamatan mereka terhadap setiap performa perilaku kandidat  Setiap kandidat  Para assessor menggabungkan data melalui memperoleh informasi diskusi konsensus yang dipimpin oleh tentang performa koordinator pusat yang mencatat penilaian objektif dari ketua atau dan keputusan salah satu assesor www.dadangsolihin.com 36
  • 37. Tugas Assessor • Mengamati perilaku peserta dalam suatu simulasi • Mencatat pengamatan tersebut dalam form yang telah dipersiapkan • Mengklasifikasikan perilaku yang diamati ke dalam dimensi yang sesuai • Menilai dimensi-dimensi berdasarkan pada fakta perilaku yang ada • Memberikan penilaian dan fakta-fakta berdasarkan perilaku pada saat rapat konsensus www.dadangsolihin.com 37
  • 38. Apa itu Perilaku? • Perilaku adalah apa yang dilakukan atau dikatakan seseorang • Dapat diamati dan diverifikasi oleh orang lain • Yang Bukan Perilaku : – Kesimpulan Penilaian (Judgmental conclusions) – Perasaan, opini, atau kesimpulan – Generalisasi yang tidak jelas/samar – Pernyataan dari tindakan ke depan • Pernyataan bukan merupakan perilaku jika seseorang harus bertanya untuk mengerti apa yang terjadi. – “Bagaimana dia melakukan itu?”, – “Bagaimana kamu tahu?”, atau – “Apa yang dia katakan?” www.dadangsolihin.com 38
  • 39. Mengapa Fokus pada Perilaku? • Assessor tergantung pada pengamatan assessor yang lain untuk mengembangkan evaluasi akhir • Assessor harus memberikan deskripsi yang jelas mengenai tindakan peserta • Menghindari pernyataan pendapat • Menghindari salah interpretasi • Menjawab pertanyaan: – “Bagaimana peserta melakukan itu?” – “Mengapa kamu katakan demikian?” – “Keterangan apa yang mendukung kesimpulanmu?” www.dadangsolihin.com 39
  • 40. Apa itu Dimensi? • Dimensi adalah kategori dari perilaku berkaitan dengan kesuksesan atau kegagalan dalam pekerjaan, di mana contoh spesifik perilaku dapat dikelompokan secara logis dan diklasifikasikan secara keandalannya • Mengidentifikasi melalui analisis kerja • Tingkat pengkategorian harus sesuai dengan tujuan assesment www.dadangsolihin.com 40
  • 41. Contoh Skala untuk Dimensi Penilaian • Sangat kurang diterima: Sangat di bawah kriteria relatif untuk kualitas dan kuantitas perilaku yang diperlukan untuk kerja yang sukses. • Kurang diterima: Secara umum tidak memenuhi kriteria relatif untuk kualitas dan kuantitas perilaku yang diperlukan untuk kerja yang sukses. • Diterima: Sesuai dengan kriteria relatif untuk kualitas dan kuantitas perilaku yang diperlukan untuk kerja yang sukses. • Lebih dari diterima: Secara umum melebihi kriteria relatif untuk kualitas dan kuantitas perilaku yang diperlukan untuk kerja yang sukses. • Sangat diterima: Sangat melebihi kriteria yang dibutuhkan untuk performa kerja sukses. www.dadangsolihin.com 41
  • 42. Simulasi dalam Assessment Center • Kecakapan Berbicara (Public Speaking Skills) • Kecakapan Pemaparan Pribadi (Self-presentation Skills) • Kecakapan Kepemimpinan (Leadership Skills) • Kecakapan Admistrasi (Administrative Skills) www.dadangsolihin.com 42
  • 43. Public Speaking Skills • Metode Assessment Center: 10 menit Oral Presentation – Topik meliputi : Pengentasan Kemiskinan, Korupsi, Good Governance, dll • Kaitan topik dengan Tupoksi Organisasi • Berpikir Logis • Persuasiveness (ajakan) • Overall Impression (Kesan Keseluruhan) www.dadangsolihin.com 43
  • 44. Self-presentation Skills • Metode Assessment Center: 15 menit Mock Interview • Keahlian berkomunikasi • Cara presentasi • Kemampuan bekerja www.dadangsolihin.com 44
  • 45. Leadership Skills • Leaderless Group Discussion – 20 Menit diskusi tanpa ada pimpinan rapat – Topik meliputi : Pengentasan Kemiskinan, Korupsi, Good Governance, dll • Partisipasi dalam diskusi • Potensi Kepemimpinan www.dadangsolihin.com 45
  • 46. Administrative Skills • Assessment Center Method: In-basket Exercise – 1 jam simulasi manajemen kerja seakan-akan dalam lingkungan kantor – mengukur keahlian menulis, kemampuan memecahkan masalah, sensitifitas pada tujuan dan struktur organisasi,dll • Mendelegasikan • Mengkoordinir • Mensintesakan Informasi • Merencanakan Rapat • Penetapan keputusan secara etik • Keahlian komputer www.dadangsolihin.com 46
  • 47. Penutup  Untuk mendukung pembangunan dibutuhkan SDM Pemda dengan kompetensi yang baik.  Kompetensi yang baik hanya dapat diperoleh dengan metode penilaian yang baik.  Metode penilaian yang ada banyak yang mengandung bias.  Assessment Center merupakan pilihan yang tepat dalam pengembangan SDM Pemda. www.dadangsolihin.com 47
  • 48. Terima Kasih www.dadangsolihin.com 48
  • 49. Tentang Narasumber www.dadangsolihin.com 49