SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 12
Downloaden Sie, um offline zu lesen
International Federation
of Red Cross and Red Crescent Societies


CODE OF CONDUCT For THE INTERNATIONAL RED
CROSS AND RED CRESCENT MOVEMENT




           Etika dan Aturan Main Antara Badan
                Kemanusiaan Internasional
          Dalam Kegiatan Bantuan Kemanusiaan
International Federation
of Red Cross and Red Crescent Societies




Code of conduct
  Hasil Kesepakatan antara 7(tujuh) Badan Kemanusiaan Internasional
   besar, yaitu : ICRC, IFRC, Caritas International, International Save
   the Children, Lutheran World Federation, Oxfam dan World Council
   of Churches;
  Kesepakatan tersebut berupa ketentuan dasar yang mengatur
   standardisasi Perilaku Badan Kemanusiaan Internasional serta
   Pekerja Kemanusiaan untuk menjamin Independensi dan Efektifitas
   dalam penyelenggaraan kegiatan kemanusiaan;
  Code of Conduct ini diadopsi oleh Federasi melalui General
   Assembly and The Council of Delegates (Birmingham, 1993) dan
   International Conference (Geneva, 1995);
International Federation
of Red Cross and Red Crescent Societies




Code of conduct

   Terdiri dari 10(sepuluh) Prinsip Dasar berkenaan dengan Humanitarian
    Relief Operation serta 3(tiga) Annex yang mengatur hubungan antara
    Badan/Organisasi Kemanusiaan dengan Pemerintah Setempat, Negara
    Donor dan Organisasi Antar Negara;

   Tugas seorang anggota Delegasi Federasi, satu diantaranya, adalah
    mensosialisasikan Code of Conduct ini kepada Perhimpunan Nasional
    dimana ia ditugaskan.
International Federation
  of Red Cross and Red Crescent Societies




      Code of conduct
1. The Humanitarian Imperative comes first :


  •    Pengakuan atas Hak Korban Bencana/Konflik yaitu – Hak Untuk
       Memperoleh Bantuan Kemanusiaan – dimanapun ia berada;
  •    Komitment untuk menyediakan Bantuan Kemanusiaan kepada
       korban bencana/konflik, diamanapun atau kapanpun ia diperlukan;
  •    Akses terhadap lokasi bencana/konflik dan terhadap korban tidak
       dihalang-halangi;
  •    Dalam memberikan bantuan kemanusiaan tidak menjadi bagian dari
       suatu kegiatan politik atau partisan;
International Federation
      of Red Cross and Red Crescent Societies




       Code of conduct
2. Aid is given regardless of the race, creed or nationality of the recipients
 and without adverse distinction of any kind. Aid priorities are calculated on
 the basis of need alone

 •    Bantuan kemanusiaan diperhitungkan berdasarkan kebutuhan semata;
 •    Proportional;
 •    Mengakui peranan penting Kaum Wanita dan menjamin bahwa peranan
      tersebut harus didukung dan didayagunakan;
 •    Terjaminnya akses terhadap sumber2 daya yang diperlukan serta akses
      yang seimbang terhadap korban bencana/konflik;
International Federation
         of Red Cross and Red Crescent Societies




         Code of conduct
3.    Aid will not be used to further a particular political or religious
     standpoint;


     •     Tidak mengikuti suatu pendirian politik atau keagamaan tertentu;
     •     Bantuan diberikan kepada Individu, Keluarga dan Kelompok
           Masyarakat yang memerlukan bantuan – tidak tergantung/memandang
           pada predikat apa yang melekat pada penerima bantuan;
International Federation
         of Red Cross and Red Crescent Societies




         Code of conduct
4.        We shall endeavour not to act as instruments of government foreign
     policy;

     •   Badan Kemanusiaan Internasional harus dapat menjamin Independensinya
         terhadap Negara Donor yang mempercayakan penyaluran bantuannya;
     •   Badan Kemanusiaan Internasional harus dapat mengupayakan lebih dari
         satu sumber bantuan;

5. We shall respect culture and custom;

     •   Badan Kemanusiaan Internasional harus menghormati adat istiadat
         masyarakat dan negara di tempat mereka bekerja
International Federation
         of Red Cross and Red Crescent Societies




         Code of conduct
6. We shall attempt to built disaster response on local capacities
     •     Memanfaatkan keberadaan LSM serta tenaga lokal yang tersedia dalam
           implementasi kegiatan;
     •     Pengadaan komoditas bantuan serta Jasa dari sumber-sumber setempat;
     •     Mengutamakan koordinasi;



7.   We shall be found to involve programme beneficiaries in the
     management of relief aid;
     •      Mengupayakan partisipasi masyarakat hingga pemanfaatan sumber-
            sumber daya masyarakat yang tersedia;
International Federation
      of Red Cross and Red Crescent Societies




       Code of conduct
8. Relief must strive to reduce future vulnerabilities to disaster as well as
 meeting basic need;

 •   Bantuan kemanusiaan diberikan, tidak semata-mata memenuhi kebutuhan
     dasar, tetapi juga diupayakan agar dapat mengurangi tingkat kerentanan
     masyarakat (korban bencana/konflik) di masa depan;
 •   Memperhatikan kepentingan lingkungan           dalam    merekayasa    dan
     implementasi program-program;
 •   Menghindari sikap ketergantungan yang berkepanjangan terhadap
     bantuan-bantuan eksternal;
International Federation
     of Red Cross and Red Crescent Societies




     Code of conduct
9. We hold ourselves accountable to both those we seek to assist and
 those from whom we accept resources;

 •   Bantuan kemanusiaan harus dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada
     mereka yang berhak menerimanya dan kepada pihak Donor;
 •   Bantuan kemanusiaan harus dikelola secara terbuka/transparansi, baik dari
     perspective Finansial maupun Efektifitas kegiatan;
 •   Mengakui kewajiban Pelaporan dan memastikan upaya monitoring telah
     dilakukan sebagaimana mestinya;
International Federation
     of Red Cross and Red Crescent Societies




     Code of conduct
10. In our information, publicity and advertising activities, we shall
 recognise disaster victims as dignified humans, not object of pity;

 •   Mengakui martabat daripada korban bencana/konflik;
 •   Dalam publikasi, tidak hanya menonjolkan tingkat penderitaan korban
     bencana, tetapi juga perlu menonjolkan upaya/kapasitas masyarakat dalam
     mengatasi penderitaan mereka;
 •   Kerjasama dengan Media dalam rangka meningkatkan perhatian dan
     kontribusi masyarakat – tidak didasarkan pada adanya tekanan, vested
     interest atau publisitas baik dari lingkungan internal maupun eksternal;
 •   Dalam media coverage – diupayakan tidak menimbulkan kesan persaingan
     dengan Badan Kemanusiaan lainnya;
 •   Tidak merusak situasi/atmosphere ditempat dimana Badan Kemanusiaan
     itu bekerja, demikian pula keamanan dari para Pekerjanya;
International Federation
of Red Cross and Red Crescent Societies

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adlRahayoe Ningtyas
 
Analisis swot renstra
Analisis swot renstraAnalisis swot renstra
Analisis swot renstraDwiHandoyo7
 
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdmBab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm01051982
 
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdfAgusWiwitSuwanto
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Amalia Senja
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptElon Yunus
 
Teori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia hendersonTeori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia hendersonYabniel Lit Jingga
 
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...Cut Ampon Lambiheue
 
Format pengkajian friedman (dewi indrayani)
Format pengkajian friedman (dewi indrayani)Format pengkajian friedman (dewi indrayani)
Format pengkajian friedman (dewi indrayani)indrayani2002
 
Rekam medis 2023.pptx
Rekam medis 2023.pptxRekam medis 2023.pptx
Rekam medis 2023.pptxAmazingFuture
 
Power point mollusca
Power point molluscaPower point mollusca
Power point molluscaImawaty Yulia
 
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"Mia Mancani
 
Sintesis journal international
Sintesis journal internationalSintesis journal international
Sintesis journal internationalARiss LUbis
 

Was ist angesagt? (15)

Teori virginia henderson adl
Teori virginia henderson   adlTeori virginia henderson   adl
Teori virginia henderson adl
 
Analisis swot renstra
Analisis swot renstraAnalisis swot renstra
Analisis swot renstra
 
Hakekat kurikulum
Hakekat kurikulumHakekat kurikulum
Hakekat kurikulum
 
Halusinasi Jek Amidos Pardede
Halusinasi Jek Amidos PardedeHalusinasi Jek Amidos Pardede
Halusinasi Jek Amidos Pardede
 
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdmBab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
Bab 3. perencanaan personel dan perekrutan sdm
 
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
 
Teori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia hendersonTeori konseptual virginia henderson
Teori konseptual virginia henderson
 
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
IMPLEMENTASI BPJS KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN N...
 
Format pengkajian friedman (dewi indrayani)
Format pengkajian friedman (dewi indrayani)Format pengkajian friedman (dewi indrayani)
Format pengkajian friedman (dewi indrayani)
 
Rekam medis 2023.pptx
Rekam medis 2023.pptxRekam medis 2023.pptx
Rekam medis 2023.pptx
 
Power point mollusca
Power point molluscaPower point mollusca
Power point mollusca
 
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
 
Sintesis journal international
Sintesis journal internationalSintesis journal international
Sintesis journal international
 

Ähnlich wie Code of conduct (indo)

04. code of conduct
04. code of conduct04. code of conduct
04. code of conductRahmad Fauzi
 
Kode Perilaku.ppt
Kode Perilaku.pptKode Perilaku.ppt
Kode Perilaku.pptLutfyAbdy
 
Gerakan 4 code of conduct dan safer access
Gerakan 4 code of conduct dan safer accessGerakan 4 code of conduct dan safer access
Gerakan 4 code of conduct dan safer accessIman Kade
 
Pengenalan Sphere Revised SBY.ppt
Pengenalan Sphere Revised SBY.pptPengenalan Sphere Revised SBY.ppt
Pengenalan Sphere Revised SBY.pptCPIndo
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPutri Aisyah
 
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012Bahana Mahasiswa
 
MPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptx
MPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptxMPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptx
MPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptxbankdata4
 
Keperawatan komunitas ii ibaru
Keperawatan komunitas ii ibaruKeperawatan komunitas ii ibaru
Keperawatan komunitas ii ibaruSholi Solehudin
 
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.pptKEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.pptrsiaganeshamedika
 
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.pptKEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.pptrsiaganeshamedika
 
Gerakan Palang Merah.pptx
Gerakan Palang Merah.pptxGerakan Palang Merah.pptx
Gerakan Palang Merah.pptxkusumosuryanto
 
Pedoman Umum Pelopor Perdamaian 2018.pptx
Pedoman Umum Pelopor Perdamaian 2018.pptxPedoman Umum Pelopor Perdamaian 2018.pptx
Pedoman Umum Pelopor Perdamaian 2018.pptxmuhammadajietorifaiz
 
upaya penegakan ham
upaya penegakan hamupaya penegakan ham
upaya penegakan hamchisdyratna
 
Job des dompet dhuafa
Job des dompet dhuafaJob des dompet dhuafa
Job des dompet dhuafaRakhmat Raafi
 
Promkes dlm Keperawatan.pdf
Promkes dlm Keperawatan.pdfPromkes dlm Keperawatan.pdf
Promkes dlm Keperawatan.pdfRidwan451977
 
Sni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencana
Sni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencanaSni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencana
Sni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencanaandy widayat
 
PPT TIKP 2 ICT FOR D MPKT B
PPT TIKP 2 ICT FOR D MPKT BPPT TIKP 2 ICT FOR D MPKT B
PPT TIKP 2 ICT FOR D MPKT BAlfian Isnan
 

Ähnlich wie Code of conduct (indo) (20)

04. code of conduct
04. code of conduct04. code of conduct
04. code of conduct
 
8. code of conduct
8. code of conduct8. code of conduct
8. code of conduct
 
Kode Perilaku.ppt
Kode Perilaku.pptKode Perilaku.ppt
Kode Perilaku.ppt
 
Gerakan 4 code of conduct dan safer access
Gerakan 4 code of conduct dan safer accessGerakan 4 code of conduct dan safer access
Gerakan 4 code of conduct dan safer access
 
Pengenalan Sphere Revised SBY.ppt
Pengenalan Sphere Revised SBY.pptPengenalan Sphere Revised SBY.ppt
Pengenalan Sphere Revised SBY.ppt
 
Kepalangmerahan
Kepalangmerahan Kepalangmerahan
Kepalangmerahan
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012SITUASI KASUS HIV DAN AIDS  DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
SITUASI KASUS HIV DAN AIDS DI PROVINSI RIAU SD. DESEMBER 2012
 
MPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptx
MPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptxMPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptx
MPI 5 Pemberdayaan Masyarakat(1).pptx
 
Keperawatan komunitas ii ibaru
Keperawatan komunitas ii ibaruKeperawatan komunitas ii ibaru
Keperawatan komunitas ii ibaru
 
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.pptKEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
 
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.pptKEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
KEPERAWATAN_KOMUNITAS_IIIbaru.ppt
 
Gerakan Palang Merah.pptx
Gerakan Palang Merah.pptxGerakan Palang Merah.pptx
Gerakan Palang Merah.pptx
 
Buku Log BSMM
Buku Log BSMMBuku Log BSMM
Buku Log BSMM
 
Pedoman Umum Pelopor Perdamaian 2018.pptx
Pedoman Umum Pelopor Perdamaian 2018.pptxPedoman Umum Pelopor Perdamaian 2018.pptx
Pedoman Umum Pelopor Perdamaian 2018.pptx
 
upaya penegakan ham
upaya penegakan hamupaya penegakan ham
upaya penegakan ham
 
Job des dompet dhuafa
Job des dompet dhuafaJob des dompet dhuafa
Job des dompet dhuafa
 
Promkes dlm Keperawatan.pdf
Promkes dlm Keperawatan.pdfPromkes dlm Keperawatan.pdf
Promkes dlm Keperawatan.pdf
 
Sni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencana
Sni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencanaSni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencana
Sni+7937 2013+layanan+kemanusiaan+dalam+bencana
 
PPT TIKP 2 ICT FOR D MPKT B
PPT TIKP 2 ICT FOR D MPKT BPPT TIKP 2 ICT FOR D MPKT B
PPT TIKP 2 ICT FOR D MPKT B
 

Mehr von Zulkarman Syafrin

Mehr von Zulkarman Syafrin (13)

Single-Area OSPFv2 Concepts.pdf
Single-Area OSPFv2 Concepts.pdfSingle-Area OSPFv2 Concepts.pdf
Single-Area OSPFv2 Concepts.pdf
 
Bazooka dan magnetic loop antenna
Bazooka dan magnetic loop antennaBazooka dan magnetic loop antenna
Bazooka dan magnetic loop antenna
 
Aprs215 instalasi uiss rx-only
Aprs215   instalasi uiss rx-onlyAprs215   instalasi uiss rx-only
Aprs215 instalasi uiss rx-only
 
T44. satellite communications.ver 2006 11
T44. satellite communications.ver 2006 11T44. satellite communications.ver 2006 11
T44. satellite communications.ver 2006 11
 
Nvis
NvisNvis
Nvis
 
Hf propagation
Hf propagationHf propagation
Hf propagation
 
W6 cyx kd6ire
W6 cyx kd6ireW6 cyx kd6ire
W6 cyx kd6ire
 
Power pointofsuestubbscrc
Power pointofsuestubbscrcPower pointofsuestubbscrc
Power pointofsuestubbscrc
 
Code of conduct(english)
Code of conduct(english)Code of conduct(english)
Code of conduct(english)
 
Voluntary concept indo
Voluntary concept   indoVoluntary concept   indo
Voluntary concept indo
 
Gerakan & pmi1
Gerakan & pmi1Gerakan & pmi1
Gerakan & pmi1
 
Gps presentation 2006 10
Gps presentation 2006 10Gps presentation 2006 10
Gps presentation 2006 10
 
Strategy 2020 presentation
Strategy 2020 presentationStrategy 2020 presentation
Strategy 2020 presentation
 

Code of conduct (indo)

  • 1. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies CODE OF CONDUCT For THE INTERNATIONAL RED CROSS AND RED CRESCENT MOVEMENT Etika dan Aturan Main Antara Badan Kemanusiaan Internasional Dalam Kegiatan Bantuan Kemanusiaan
  • 2. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies Code of conduct  Hasil Kesepakatan antara 7(tujuh) Badan Kemanusiaan Internasional besar, yaitu : ICRC, IFRC, Caritas International, International Save the Children, Lutheran World Federation, Oxfam dan World Council of Churches;  Kesepakatan tersebut berupa ketentuan dasar yang mengatur standardisasi Perilaku Badan Kemanusiaan Internasional serta Pekerja Kemanusiaan untuk menjamin Independensi dan Efektifitas dalam penyelenggaraan kegiatan kemanusiaan;  Code of Conduct ini diadopsi oleh Federasi melalui General Assembly and The Council of Delegates (Birmingham, 1993) dan International Conference (Geneva, 1995);
  • 3. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies Code of conduct  Terdiri dari 10(sepuluh) Prinsip Dasar berkenaan dengan Humanitarian Relief Operation serta 3(tiga) Annex yang mengatur hubungan antara Badan/Organisasi Kemanusiaan dengan Pemerintah Setempat, Negara Donor dan Organisasi Antar Negara;  Tugas seorang anggota Delegasi Federasi, satu diantaranya, adalah mensosialisasikan Code of Conduct ini kepada Perhimpunan Nasional dimana ia ditugaskan.
  • 4. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies Code of conduct 1. The Humanitarian Imperative comes first : • Pengakuan atas Hak Korban Bencana/Konflik yaitu – Hak Untuk Memperoleh Bantuan Kemanusiaan – dimanapun ia berada; • Komitment untuk menyediakan Bantuan Kemanusiaan kepada korban bencana/konflik, diamanapun atau kapanpun ia diperlukan; • Akses terhadap lokasi bencana/konflik dan terhadap korban tidak dihalang-halangi; • Dalam memberikan bantuan kemanusiaan tidak menjadi bagian dari suatu kegiatan politik atau partisan;
  • 5. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies Code of conduct 2. Aid is given regardless of the race, creed or nationality of the recipients and without adverse distinction of any kind. Aid priorities are calculated on the basis of need alone • Bantuan kemanusiaan diperhitungkan berdasarkan kebutuhan semata; • Proportional; • Mengakui peranan penting Kaum Wanita dan menjamin bahwa peranan tersebut harus didukung dan didayagunakan; • Terjaminnya akses terhadap sumber2 daya yang diperlukan serta akses yang seimbang terhadap korban bencana/konflik;
  • 6. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies Code of conduct 3. Aid will not be used to further a particular political or religious standpoint; • Tidak mengikuti suatu pendirian politik atau keagamaan tertentu; • Bantuan diberikan kepada Individu, Keluarga dan Kelompok Masyarakat yang memerlukan bantuan – tidak tergantung/memandang pada predikat apa yang melekat pada penerima bantuan;
  • 7. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies Code of conduct 4. We shall endeavour not to act as instruments of government foreign policy; • Badan Kemanusiaan Internasional harus dapat menjamin Independensinya terhadap Negara Donor yang mempercayakan penyaluran bantuannya; • Badan Kemanusiaan Internasional harus dapat mengupayakan lebih dari satu sumber bantuan; 5. We shall respect culture and custom; • Badan Kemanusiaan Internasional harus menghormati adat istiadat masyarakat dan negara di tempat mereka bekerja
  • 8. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies Code of conduct 6. We shall attempt to built disaster response on local capacities • Memanfaatkan keberadaan LSM serta tenaga lokal yang tersedia dalam implementasi kegiatan; • Pengadaan komoditas bantuan serta Jasa dari sumber-sumber setempat; • Mengutamakan koordinasi; 7. We shall be found to involve programme beneficiaries in the management of relief aid; • Mengupayakan partisipasi masyarakat hingga pemanfaatan sumber- sumber daya masyarakat yang tersedia;
  • 9. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies Code of conduct 8. Relief must strive to reduce future vulnerabilities to disaster as well as meeting basic need; • Bantuan kemanusiaan diberikan, tidak semata-mata memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga diupayakan agar dapat mengurangi tingkat kerentanan masyarakat (korban bencana/konflik) di masa depan; • Memperhatikan kepentingan lingkungan dalam merekayasa dan implementasi program-program; • Menghindari sikap ketergantungan yang berkepanjangan terhadap bantuan-bantuan eksternal;
  • 10. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies Code of conduct 9. We hold ourselves accountable to both those we seek to assist and those from whom we accept resources; • Bantuan kemanusiaan harus dapat dipertanggungjawabkan, baik kepada mereka yang berhak menerimanya dan kepada pihak Donor; • Bantuan kemanusiaan harus dikelola secara terbuka/transparansi, baik dari perspective Finansial maupun Efektifitas kegiatan; • Mengakui kewajiban Pelaporan dan memastikan upaya monitoring telah dilakukan sebagaimana mestinya;
  • 11. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies Code of conduct 10. In our information, publicity and advertising activities, we shall recognise disaster victims as dignified humans, not object of pity; • Mengakui martabat daripada korban bencana/konflik; • Dalam publikasi, tidak hanya menonjolkan tingkat penderitaan korban bencana, tetapi juga perlu menonjolkan upaya/kapasitas masyarakat dalam mengatasi penderitaan mereka; • Kerjasama dengan Media dalam rangka meningkatkan perhatian dan kontribusi masyarakat – tidak didasarkan pada adanya tekanan, vested interest atau publisitas baik dari lingkungan internal maupun eksternal; • Dalam media coverage – diupayakan tidak menimbulkan kesan persaingan dengan Badan Kemanusiaan lainnya; • Tidak merusak situasi/atmosphere ditempat dimana Badan Kemanusiaan itu bekerja, demikian pula keamanan dari para Pekerjanya;
  • 12. International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies

Hinweis der Redaktion

  1. s4