SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 23
SISTEM VISUAL
KELOMPOK 4 :
Leonart Maruli
Ridwan Panji Laksono
Putri Septiani
SISTEM VISUAL
Sistem visual adalah system/cara mata kita agar bagaimana kita
dapat melihat. Setiap makhluk mempunyai tipekal penglihatan yang
berbeda tergantung dari adaptasi/kemampuan tiap-tiap makhluk
tersebut menangkap cahaya / gelombang energi elektro magnetik yang
masuk ke dalam matanya.

BAGIAN – BAGIAN DARI MATA
SISTEM KERJA MATA
1. PUPIL DAN LENSA MATA
•

Cahaya masuk kedalam mata melalui pupil , besar-kecilnya ukuran
pupil saat menangkap perubahan suatu cahaya ditentukan oleh dua
level yaitu dari sensitivitas (kemampuan untuk mendeteksi
keberadaan suatu objek dalam keadaan cahaya yang minim/remangremang) dan ketajaman (kemampuan untuk melihat suatu objek
secara detail).

•

Ketika pupil mengerut atau mengecil, maka bayangan benda yang
jatuh pada retina akan lebih tajam namun ketika pada saat
pencahayan berkurang maka pupil akan membuka lebih lebar untuk
membiarkan cahaya lebih banyak masuk tetapi akan mengurangi
ketajaman dan kedalam fokus benda tersebut.

•

Pada beberapa penelitian yang dilakukan, pembesaran pada pupil
(detak jantung akan melemah) hal itu menunjukkan konsentrasi
seseorang. Hal ini bisa anda praktekan dengan mengalikan angka 17
dengan 36 diluar kepala sambil berkaca dan lihatlah yang terjadi
pada pupil anda
Pupil & Lensa mata
•

Dibelakang pupil ada lensa mata yang berfungsi untuk
memfokuskan cahaya yang akan ditangkap oleh retina, dan bagian
yang mengontrol lensa mata ini disebut dengan otot-otot siliari
(ciliary muscles)

•

Otot-otot siliari ini berfungsi untuk mengontrol lensa mata. Ketika
kita melihat sebuah objek yang dekat maka otot-otot ciliary akan
berkontraksi dan lensa mata akan berbentuk silindris.

•

proses konfigurasi dari lensa mata untuk membawa sebuah objek
menjadi fokus di retina mata disebut dengan akomodasi
(accomodation). Sedangkan istilah Binocular disparity adalah
perbedaan dalam posisi dari sebuah objek yang ditangkap dalam dua
retina.
2. Retina & Transalasi Cahaya menjadi Sinyal
Sinyal Neuron
•

Retina mempunyai lapisan-lapisan yaitu dua receptor (Rod & Cone),
horizontal cells, bipolar cells, amacrine cells dan retinal ganglion
cells.

•

Reseptor Rod & Cone merupakan sel-sel yang yang dispesialisasikan
untuk menerima sinyal-sinyal mekanik, kimiawi atau radian
(pemancar panas) yang ada disekeliling kita.

•

Sel-sel Amacrine dan Sel-sel Horizontal dispesialisasikan untuk
komunikasi lateral (komunikasi lateral adalah komunikasi yang
melewati channel-channel utama sensori input).

•

Bipolar Cells adalah sel-sel yang berada di bagian tengah retina.

•

Retinal ganglion cells merupakan lapisan neuron di dalam retina yang
memiliki serabut-serabut saraf yang bertolak pada bola mata.
•

Sistem kerja struktur ini pada saat cahaya datang yakni sebagai
berikut : cahaya diterima cone reseptor dan rod reseptor setelah melewati
4 lapisan terdahulu yaitu Retinal ganglion cells, Amacrine Cells, Bipolar
Cells dan Horizontal Cells. Kemudian saat reseptor telah teraktifasi, pesan
neural ditranslasikan balik melewati lapisan-lapisan retinal kepada sel-sel
ganglion retinal, yang akson-aksonnya berproyeksi disekujur bagian dalam
retina sebelum berkumpul dalam bentuk bundel dan keluar meninggalkan
bola mata.
Susunan terbalik ini menciptakan dua masalah visual yaitu:
• Yang pertama cahaya datang terdistorsi oleh jaringan retinal yang harus
dilaluinya sebelum mencapai reseptor.
•

Masalah yang kedua adalah agar bundel akson-akson sel ganglion retinal
meninggalkan mata harus ada sebuah celah di lapisan reseptor, celah itu
dinamakan blind spot. Blind Spot terletak di depan sel-sel retinal
ganglion.

•

Masalah pertama diminimalisir oleh fovea. Fovea adalah lekukan atau
cekungan sebesar 0.33 mm yang berada di tengah retina, dan area tersebut
dikhususkan untuk penglihatan akuitas tinggi (untuk melihat gambar
dengan detail halus).

•

Titik buta (blind spot) merupakan masalah yang kedua yang tercipta oleh
struktur terbalik retina, membutuhkan solusi yang lebih kreatif, yang lebih
diilustrasikan dalam demonstrasi berikut ini yaitu completion
(komplesi/perlengkapan).
Reseptor Cone & Rod
•

Khusus untuk bagian ini, spesies yang hanya aktif di malam hari cenderung
memiliki retina berbentuk batang (rod receptor) saja, untuk spesies yang
aktif pada siang hari saja kecenderungan memiliki retina berbentuk
kerucut saja (cone receptor), sedangkan untuk manusia memiliki keduanya.

•

Ada dua reseptor utama yang terdapat pada retina, ada reseptor yang
berbentuk cone atau kerucut dan reseptor berbentuk batang yang disebut
rod. Masing-masing reseptor cones dan rods memediasi jenis-jenis
penglihatan yang berbeda. Photopic vision (penglihatan-fotopik adalah
penglihatan yang didominasi oleh reseptor cones) dalam iluminasi
(keadaan pencahayaan) yang baik dan memberikan persepsi berwarna
dengan akuitas tinggi (sangat detail) tentang dunia.
•

Dalam pencahayaan yang redup, tidak ada cukup cahaya untuk
membangkitkan reseptor bentuk-kerucut (cones) secara reliabel dan
scotopic vision (penglihatan yang dimediasi oleh reseptor untuk batang
(rod)-lah yang mendominasi. Akan tetapi sensitivitas penglihatan skotopik
tidak tercapai secara sempurna: Penglihatan skotopik kehilangan detail
gambar maupun warna dari penglihatan fotopik, jadi objek yang dilihat
menjadi kabur atau tidak jelas.
Gerakan Mata
•

Mata merupakan salah satu organ yang sistem kerjanya paling aktif
dibandingkan dengan organ-organ yang lain.

•

Integrasi temporal adalah sistem kerja mata dalam memindai medan
visual secara terus-menerus dan persepsi visual kita merupakan hasil
akumulasi dari informasi-informasi visual termutakhir atau terbaru,
contohnya adalah ketika kita mencoba mengedipkan mata kita berkali-kali
dan persepsi visual kita tidak lenyap.

Transduksi Visual : Konversi Cahaya menjadi Sinyal-Sinyal Neural
•

Transduksi adalah konversi sebuah bentuk energi kedalam bentuk lain.
Sedangkan, Transduksi visual adalah konversi cahaya menjadi sinyalsinyal neural oleh reseptor-reseptor visual.

•

Konversi cahaya menjadi sinyal-sinyal neural pada mata terjadi terutama
pada bagian reseptor rod.
Dari Retina ke Korteks Visual Primer
•

Jalur utama dari retina menuju ke otak adalah jalur retina-geniculatestriate, yang mengonduksi sinyal dari masing-masing retina ke korteks
visual primer.

•

Yang menjadi korteks visual primer adalah striate, dan melalui lateral
geniculate nuclei latamus. Visual korteks primer ini berada pada
bagian lobus oksipital, seperti yang sudah diketahui pada bagian
anatomi sistem syaraf bahwa bagian otak ini dikhususkan untuk
proses visual.

•

Lateral geniculate nucleus (nuklei genikulat lateral) merupakan
pembawa informasi visual utama dari retina ke otak.
Organisasi Retinotopik
Sistem retina-genikulat-striat bersifat retinotopic, definisi dari Retinotopic
sendiri adalah pemetaan sebuah input visual dari retina ke neuron-neuron,
khususnya neuron yang mengalirkan berkas-berkas cahaya visual.

Saluran M dan P
•

Terdapat 2 saluran komunikasi paralel yang mengalir melalui masingmasing nukleus genikulat lateral yaitu : Parvocellular Layer &
Magnocellular Layer (seringkali disebut sebagai lapisan P & M).

•

Neuron-neuron Parvocellular Layer terutama responsif terhadap detaildetail halus dan terhadap objek yang stasioner atau bergerak lambat.
Reseptor cone memberikan mayoritas input ke lapisan-lapisan P.

•

Neuron-neuron magnoseluler layer terutama responsif terhadap
gerakan. dan reseptor rod memberikan mayoritas input ke lapisan-lapisan
M.
Melihat Batas & Ilusi Visual
•

Dalam pengertian tertentu Visual Edge itu tidak ada, visual edge hanya
merupakan tempat dua daerah yang berbeda dari sebuah gambar visual
bertemu satu sama lainnya.

•

Dalam sistem visual, artian melihat batas ini lebih ditekankan kepada
persepsi seseorang dalam melihat tingkat kecerahan (gelap-terang).

Sebuah contoh ilusi visual yang dikenal dengan sebutan grid illusion dan
juga rotating snake illusion yang kami anggap mewakili sub ilusi visual ini :
Melihat Warna
•

Warna adalah salah satu kualitas paling kasat mata dari pengalaman visual
manusia. Thomas Young dan Wilhelm von Helmholtz mengajukan
komponen teori atau trikomatik teori yang menyatakan bahwa ada tiga
macam reseptor (cone/kerucut) warna yang berbeda yaitu merah, hijau
dan biru, masing-masing dengan sensitivitas spektral yang berbeda dan
sebuah stimulus diduga dikode oleh rasio antara aktivitas ketiga macam
reseptor ini.

•

Teori penglihatan warna lainnya adalah opponent-process theory (teori
proses-oponen) diusulkan oleh Edward Hering pada 1878. Ia mengatakan
bahwa ada dua golongan sel yang berbeda dalam sistem visual untuk
mengode warna dan sebuah golongan kelas lain untuk mengode brightness
(tingkat kecerahan).
Melihat Warna
•

Teori Retineks menyatakan bahwa warna sebuah objek ditentukan oleh
reflectance (pantulan) – berapa besar proporsi cahaya dengan panjanggelombang yang berbeda yang dipantulkan oleh sebuah permukaan.

•

Korteks Prestiate adalah berkas jaringan dalam lobus oksipital yang
mengelilingi korteks visual primer (dalam gambar di bawah terletak di
bagian berwarna merah). Korteks ini yang berfungsi membawa informasi
visual dengan menggunakan arus ventral dan dorsal.

•

Korteks Inferotemporal adalah korteks lobus temporal inferior berada
pada posisi warna yang hijau pada gambar sedangkan Korteks Parietal
Posterior berada pada bagian kuning pada gambar.
Kedua korteks ini mempunyai fungsinya sebagai salah satu path atau
jalur yang dilalui oleh arus dorsal dan arus ventral yang akan dijelaskan di
bawah :
Kerusakan pada Korteks Visual Primer :
Skotoma dan Hemianopsic
•

Kerusakan pada sebuah korteks visual primer menghasilkan Skotoma yaitu
daerah kebutaan di daerah yang berhubungan dengan medan visual
kontralateral pada kedua belah mata, walaupun dikategorikan pada tingkat
kebutaan namun sebenarnya problem utamanya lebih kepada tingkat
ketidakmampuan mata menangkap objek visual dengan ketajaman yang
sempurna. Penyebab utama dari penglihatan skotoma ini biasanya terjadi
karena kerusakan di otak ataupun sum-sum tulang belakang.
Contoh gambar penglihatan seseorang yang menderita skotoma :
Sedangkan, Hemianopsic adalah sejenis penyakit skotoma namun,
efeknya terhadap penglihatan lebih besar, seseorang yang menderita
hemianopsic kehilangan sampai separuh medan visualnya bisa terjadi pada
salah satu mata atau keduanya. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh
gangguan tumor otak atapun penyakit stroke. Contoh gangguan hemianopsic
ada di bawah ini :
Arus Dorsal dan Arus Ventral
•

Informasi memasuki korteks visual primer melalui nuklei genikulat lateral.

•

Arus Dorsal mengalir dari korteks visual primer ke korteks prestriat dorsal
lalu ke korteks parietal posterior

•

Arus ventral mengalir dari korteks visual primer ke korteks prestiat
ventral lalu ke korteks inferotemporal.

•

Kebanyakan neuron-neuron dari korteks visual dalam arus dorsal
membawa informasi stimuli spasial, seperti stimuli yang mengindikasikan
lokasi dari suatu objek dan arah gerakannya. Sebaliknya neuron-neuron
dalam arus ventral lebih merespons karakteristiknya dari suatu objek
misalnya yang berhubungan dengan arah dan bentuk.
Kaitan utama dari arus dorsal terhadap suatu perilaku adalah mengarahkan
interaksi behavioral dengan berbagai objek, sedangkan arus ventral adalah
untuk memediasi persepsi yang disadari terhadap berbagai objek, hal inilah
yang disebut “teori kontrol perilaku vs persepsi yang disadari”
Presentasi sistem visual

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt? (20)

Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav JungMakalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
Makalah Psikoanalisis Carl Gustav Jung
 
Perkembangan Masa Bayi
Perkembangan Masa BayiPerkembangan Masa Bayi
Perkembangan Masa Bayi
 
Makalah biolistrik
Makalah biolistrikMakalah biolistrik
Makalah biolistrik
 
Beberapa contoh kasus dari bentuk ad
Beberapa contoh kasus dari bentuk adBeberapa contoh kasus dari bentuk ad
Beberapa contoh kasus dari bentuk ad
 
Bioakustik
BioakustikBioakustik
Bioakustik
 
Ppt abnormal
Ppt abnormalPpt abnormal
Ppt abnormal
 
Makalah biooptik
Makalah biooptikMakalah biooptik
Makalah biooptik
 
Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred AdlerPertemuan ke-15 Alfred Adler
Pertemuan ke-15 Alfred Adler
 
perkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syarafperkembangan-sistem-syaraf
perkembangan-sistem-syaraf
 
B.F. Skinner
B.F. SkinnerB.F. Skinner
B.F. Skinner
 
Sistem Saraf
Sistem SarafSistem Saraf
Sistem Saraf
 
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitifContoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
Contoh dari operant conditioning, classical conditioning, dan belajar kognitif
 
Extrapiramidalis
ExtrapiramidalisExtrapiramidalis
Extrapiramidalis
 
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiJenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
 
Neo psikoanalisa
Neo psikoanalisaNeo psikoanalisa
Neo psikoanalisa
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri SendiriPsikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
Psikologi Sebagai Ilmu yang Berdiri Sendiri
 
Sensasi dan Persepsi
Sensasi dan PersepsiSensasi dan Persepsi
Sensasi dan Persepsi
 
Kesadaran dan mimpi
Kesadaran dan mimpiKesadaran dan mimpi
Kesadaran dan mimpi
 

Ähnlich wie Presentasi sistem visual

Peglihatan dan pendengaran (biofisika)
Peglihatan dan pendengaran (biofisika)Peglihatan dan pendengaran (biofisika)
Peglihatan dan pendengaran (biofisika)Koko Ekayana
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatanWulan Yulian
 
Sistem penglihatan manusia
Sistem penglihatan manusiaSistem penglihatan manusia
Sistem penglihatan manusiaShaznie Hasran
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRANafiah RR
 
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptxKELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptxShinegaWahyu
 
anatomy and physiology personal notes.pptx
anatomy and physiology personal notes.pptxanatomy and physiology personal notes.pptx
anatomy and physiology personal notes.pptxAthar Shaikh
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indraWarnet Raha
 
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxBAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxicuntaribiya
 
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptxNeuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptxBennyHamonangan
 
Sistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.pptSistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.pptDimasMaesa
 

Ähnlich wie Presentasi sistem visual (20)

Peglihatan dan pendengaran (biofisika)
Peglihatan dan pendengaran (biofisika)Peglihatan dan pendengaran (biofisika)
Peglihatan dan pendengaran (biofisika)
 
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatanMakalah anatomi dan fisiologi indra  penglihatan
Makalah anatomi dan fisiologi indra penglihatan
 
Sistem penglihatan manusia
Sistem penglihatan manusiaSistem penglihatan manusia
Sistem penglihatan manusia
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
 
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptxKELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
KELOMPOK 8_PPT BIOOPTIKA PADA MANUSIA_OFF B.pptx
 
anatomy and physiology personal notes.pptx
anatomy and physiology personal notes.pptxanatomy and physiology personal notes.pptx
anatomy and physiology personal notes.pptx
 
Pertemuan 1
Pertemuan 1 Pertemuan 1
Pertemuan 1
 
Panca Indra
Panca IndraPanca Indra
Panca Indra
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
sistem saraf manusia
sistem saraf manusiasistem saraf manusia
sistem saraf manusia
 
Biologi bab 8
Biologi bab 8Biologi bab 8
Biologi bab 8
 
Sistem indera
Sistem inderaSistem indera
Sistem indera
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxBAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
 
PPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptx
PPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptxPPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptx
PPT CAHAYA DAN ALAT OPTIK.pptx
 
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptxNeuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
Neuron, impuls saraf & sinaps (2).pptx
 
Sistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.pptSistem Indra Pada Manusia.ppt
Sistem Indra Pada Manusia.ppt
 

Kürzlich hochgeladen

UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............SenLord
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxSyifaDzikron
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 

Kürzlich hochgeladen (20)

UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
PERTEMUAN 9 KESEIM 3 SEKTOR.............
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docxRPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
RPP PERBAIKAN UNTUK SIMULASI (Recovered).docx
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 

Presentasi sistem visual

  • 1. SISTEM VISUAL KELOMPOK 4 : Leonart Maruli Ridwan Panji Laksono Putri Septiani
  • 2. SISTEM VISUAL Sistem visual adalah system/cara mata kita agar bagaimana kita dapat melihat. Setiap makhluk mempunyai tipekal penglihatan yang berbeda tergantung dari adaptasi/kemampuan tiap-tiap makhluk tersebut menangkap cahaya / gelombang energi elektro magnetik yang masuk ke dalam matanya. BAGIAN – BAGIAN DARI MATA
  • 3. SISTEM KERJA MATA 1. PUPIL DAN LENSA MATA • Cahaya masuk kedalam mata melalui pupil , besar-kecilnya ukuran pupil saat menangkap perubahan suatu cahaya ditentukan oleh dua level yaitu dari sensitivitas (kemampuan untuk mendeteksi keberadaan suatu objek dalam keadaan cahaya yang minim/remangremang) dan ketajaman (kemampuan untuk melihat suatu objek secara detail). • Ketika pupil mengerut atau mengecil, maka bayangan benda yang jatuh pada retina akan lebih tajam namun ketika pada saat pencahayan berkurang maka pupil akan membuka lebih lebar untuk membiarkan cahaya lebih banyak masuk tetapi akan mengurangi ketajaman dan kedalam fokus benda tersebut. • Pada beberapa penelitian yang dilakukan, pembesaran pada pupil (detak jantung akan melemah) hal itu menunjukkan konsentrasi seseorang. Hal ini bisa anda praktekan dengan mengalikan angka 17 dengan 36 diluar kepala sambil berkaca dan lihatlah yang terjadi pada pupil anda
  • 4. Pupil & Lensa mata • Dibelakang pupil ada lensa mata yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang akan ditangkap oleh retina, dan bagian yang mengontrol lensa mata ini disebut dengan otot-otot siliari (ciliary muscles) • Otot-otot siliari ini berfungsi untuk mengontrol lensa mata. Ketika kita melihat sebuah objek yang dekat maka otot-otot ciliary akan berkontraksi dan lensa mata akan berbentuk silindris. • proses konfigurasi dari lensa mata untuk membawa sebuah objek menjadi fokus di retina mata disebut dengan akomodasi (accomodation). Sedangkan istilah Binocular disparity adalah perbedaan dalam posisi dari sebuah objek yang ditangkap dalam dua retina.
  • 5. 2. Retina & Transalasi Cahaya menjadi Sinyal Sinyal Neuron • Retina mempunyai lapisan-lapisan yaitu dua receptor (Rod & Cone), horizontal cells, bipolar cells, amacrine cells dan retinal ganglion cells. • Reseptor Rod & Cone merupakan sel-sel yang yang dispesialisasikan untuk menerima sinyal-sinyal mekanik, kimiawi atau radian (pemancar panas) yang ada disekeliling kita. • Sel-sel Amacrine dan Sel-sel Horizontal dispesialisasikan untuk komunikasi lateral (komunikasi lateral adalah komunikasi yang melewati channel-channel utama sensori input). • Bipolar Cells adalah sel-sel yang berada di bagian tengah retina. • Retinal ganglion cells merupakan lapisan neuron di dalam retina yang memiliki serabut-serabut saraf yang bertolak pada bola mata.
  • 6. • Sistem kerja struktur ini pada saat cahaya datang yakni sebagai berikut : cahaya diterima cone reseptor dan rod reseptor setelah melewati 4 lapisan terdahulu yaitu Retinal ganglion cells, Amacrine Cells, Bipolar Cells dan Horizontal Cells. Kemudian saat reseptor telah teraktifasi, pesan neural ditranslasikan balik melewati lapisan-lapisan retinal kepada sel-sel ganglion retinal, yang akson-aksonnya berproyeksi disekujur bagian dalam retina sebelum berkumpul dalam bentuk bundel dan keluar meninggalkan bola mata.
  • 7. Susunan terbalik ini menciptakan dua masalah visual yaitu: • Yang pertama cahaya datang terdistorsi oleh jaringan retinal yang harus dilaluinya sebelum mencapai reseptor. • Masalah yang kedua adalah agar bundel akson-akson sel ganglion retinal meninggalkan mata harus ada sebuah celah di lapisan reseptor, celah itu dinamakan blind spot. Blind Spot terletak di depan sel-sel retinal ganglion. • Masalah pertama diminimalisir oleh fovea. Fovea adalah lekukan atau cekungan sebesar 0.33 mm yang berada di tengah retina, dan area tersebut dikhususkan untuk penglihatan akuitas tinggi (untuk melihat gambar dengan detail halus). • Titik buta (blind spot) merupakan masalah yang kedua yang tercipta oleh struktur terbalik retina, membutuhkan solusi yang lebih kreatif, yang lebih diilustrasikan dalam demonstrasi berikut ini yaitu completion (komplesi/perlengkapan).
  • 8. Reseptor Cone & Rod • Khusus untuk bagian ini, spesies yang hanya aktif di malam hari cenderung memiliki retina berbentuk batang (rod receptor) saja, untuk spesies yang aktif pada siang hari saja kecenderungan memiliki retina berbentuk kerucut saja (cone receptor), sedangkan untuk manusia memiliki keduanya. • Ada dua reseptor utama yang terdapat pada retina, ada reseptor yang berbentuk cone atau kerucut dan reseptor berbentuk batang yang disebut rod. Masing-masing reseptor cones dan rods memediasi jenis-jenis penglihatan yang berbeda. Photopic vision (penglihatan-fotopik adalah penglihatan yang didominasi oleh reseptor cones) dalam iluminasi (keadaan pencahayaan) yang baik dan memberikan persepsi berwarna dengan akuitas tinggi (sangat detail) tentang dunia.
  • 9. • Dalam pencahayaan yang redup, tidak ada cukup cahaya untuk membangkitkan reseptor bentuk-kerucut (cones) secara reliabel dan scotopic vision (penglihatan yang dimediasi oleh reseptor untuk batang (rod)-lah yang mendominasi. Akan tetapi sensitivitas penglihatan skotopik tidak tercapai secara sempurna: Penglihatan skotopik kehilangan detail gambar maupun warna dari penglihatan fotopik, jadi objek yang dilihat menjadi kabur atau tidak jelas.
  • 10. Gerakan Mata • Mata merupakan salah satu organ yang sistem kerjanya paling aktif dibandingkan dengan organ-organ yang lain. • Integrasi temporal adalah sistem kerja mata dalam memindai medan visual secara terus-menerus dan persepsi visual kita merupakan hasil akumulasi dari informasi-informasi visual termutakhir atau terbaru, contohnya adalah ketika kita mencoba mengedipkan mata kita berkali-kali dan persepsi visual kita tidak lenyap. Transduksi Visual : Konversi Cahaya menjadi Sinyal-Sinyal Neural • Transduksi adalah konversi sebuah bentuk energi kedalam bentuk lain. Sedangkan, Transduksi visual adalah konversi cahaya menjadi sinyalsinyal neural oleh reseptor-reseptor visual. • Konversi cahaya menjadi sinyal-sinyal neural pada mata terjadi terutama pada bagian reseptor rod.
  • 11. Dari Retina ke Korteks Visual Primer • Jalur utama dari retina menuju ke otak adalah jalur retina-geniculatestriate, yang mengonduksi sinyal dari masing-masing retina ke korteks visual primer. • Yang menjadi korteks visual primer adalah striate, dan melalui lateral geniculate nuclei latamus. Visual korteks primer ini berada pada bagian lobus oksipital, seperti yang sudah diketahui pada bagian anatomi sistem syaraf bahwa bagian otak ini dikhususkan untuk proses visual. • Lateral geniculate nucleus (nuklei genikulat lateral) merupakan pembawa informasi visual utama dari retina ke otak.
  • 12.
  • 13. Organisasi Retinotopik Sistem retina-genikulat-striat bersifat retinotopic, definisi dari Retinotopic sendiri adalah pemetaan sebuah input visual dari retina ke neuron-neuron, khususnya neuron yang mengalirkan berkas-berkas cahaya visual. Saluran M dan P • Terdapat 2 saluran komunikasi paralel yang mengalir melalui masingmasing nukleus genikulat lateral yaitu : Parvocellular Layer & Magnocellular Layer (seringkali disebut sebagai lapisan P & M). • Neuron-neuron Parvocellular Layer terutama responsif terhadap detaildetail halus dan terhadap objek yang stasioner atau bergerak lambat. Reseptor cone memberikan mayoritas input ke lapisan-lapisan P. • Neuron-neuron magnoseluler layer terutama responsif terhadap gerakan. dan reseptor rod memberikan mayoritas input ke lapisan-lapisan M.
  • 14. Melihat Batas & Ilusi Visual • Dalam pengertian tertentu Visual Edge itu tidak ada, visual edge hanya merupakan tempat dua daerah yang berbeda dari sebuah gambar visual bertemu satu sama lainnya. • Dalam sistem visual, artian melihat batas ini lebih ditekankan kepada persepsi seseorang dalam melihat tingkat kecerahan (gelap-terang). Sebuah contoh ilusi visual yang dikenal dengan sebutan grid illusion dan juga rotating snake illusion yang kami anggap mewakili sub ilusi visual ini :
  • 15.
  • 16. Melihat Warna • Warna adalah salah satu kualitas paling kasat mata dari pengalaman visual manusia. Thomas Young dan Wilhelm von Helmholtz mengajukan komponen teori atau trikomatik teori yang menyatakan bahwa ada tiga macam reseptor (cone/kerucut) warna yang berbeda yaitu merah, hijau dan biru, masing-masing dengan sensitivitas spektral yang berbeda dan sebuah stimulus diduga dikode oleh rasio antara aktivitas ketiga macam reseptor ini. • Teori penglihatan warna lainnya adalah opponent-process theory (teori proses-oponen) diusulkan oleh Edward Hering pada 1878. Ia mengatakan bahwa ada dua golongan sel yang berbeda dalam sistem visual untuk mengode warna dan sebuah golongan kelas lain untuk mengode brightness (tingkat kecerahan).
  • 17. Melihat Warna • Teori Retineks menyatakan bahwa warna sebuah objek ditentukan oleh reflectance (pantulan) – berapa besar proporsi cahaya dengan panjanggelombang yang berbeda yang dipantulkan oleh sebuah permukaan. • Korteks Prestiate adalah berkas jaringan dalam lobus oksipital yang mengelilingi korteks visual primer (dalam gambar di bawah terletak di bagian berwarna merah). Korteks ini yang berfungsi membawa informasi visual dengan menggunakan arus ventral dan dorsal. • Korteks Inferotemporal adalah korteks lobus temporal inferior berada pada posisi warna yang hijau pada gambar sedangkan Korteks Parietal Posterior berada pada bagian kuning pada gambar. Kedua korteks ini mempunyai fungsinya sebagai salah satu path atau jalur yang dilalui oleh arus dorsal dan arus ventral yang akan dijelaskan di bawah :
  • 18.
  • 19. Kerusakan pada Korteks Visual Primer : Skotoma dan Hemianopsic • Kerusakan pada sebuah korteks visual primer menghasilkan Skotoma yaitu daerah kebutaan di daerah yang berhubungan dengan medan visual kontralateral pada kedua belah mata, walaupun dikategorikan pada tingkat kebutaan namun sebenarnya problem utamanya lebih kepada tingkat ketidakmampuan mata menangkap objek visual dengan ketajaman yang sempurna. Penyebab utama dari penglihatan skotoma ini biasanya terjadi karena kerusakan di otak ataupun sum-sum tulang belakang. Contoh gambar penglihatan seseorang yang menderita skotoma :
  • 20. Sedangkan, Hemianopsic adalah sejenis penyakit skotoma namun, efeknya terhadap penglihatan lebih besar, seseorang yang menderita hemianopsic kehilangan sampai separuh medan visualnya bisa terjadi pada salah satu mata atau keduanya. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh gangguan tumor otak atapun penyakit stroke. Contoh gangguan hemianopsic ada di bawah ini :
  • 21. Arus Dorsal dan Arus Ventral • Informasi memasuki korteks visual primer melalui nuklei genikulat lateral. • Arus Dorsal mengalir dari korteks visual primer ke korteks prestriat dorsal lalu ke korteks parietal posterior • Arus ventral mengalir dari korteks visual primer ke korteks prestiat ventral lalu ke korteks inferotemporal. • Kebanyakan neuron-neuron dari korteks visual dalam arus dorsal membawa informasi stimuli spasial, seperti stimuli yang mengindikasikan lokasi dari suatu objek dan arah gerakannya. Sebaliknya neuron-neuron dalam arus ventral lebih merespons karakteristiknya dari suatu objek misalnya yang berhubungan dengan arah dan bentuk.
  • 22. Kaitan utama dari arus dorsal terhadap suatu perilaku adalah mengarahkan interaksi behavioral dengan berbagai objek, sedangkan arus ventral adalah untuk memediasi persepsi yang disadari terhadap berbagai objek, hal inilah yang disebut “teori kontrol perilaku vs persepsi yang disadari”