SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal-usul kehidupan di alam semesta.Manusia
secara hakikat adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.Pada diri manusia terdapat
perpaduan antara sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan.Sebagai makhluk ciptaan Tuhan,
manusia memiliki tugas tertentu dalam menjalankan suatu kehidupan di dunia ini.Untuk
menjalankan suatu tugas, manusia dikaruniakan akal dan pikiran. Akal dan pikiran tersebut yang
akan menuntun manusia dalam menjalankan suatu peran di dunia ini. Dalam hidup di dunia,
manusia diberi tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil Tuhan di muka bumi, untuk
mengelola dan memelihara alam.
Dengan membahas manusia, mengingat bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Manusia mempunyai akal dan
pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau
buruk (negatif) untuk diri pribadi. Pengertian manusia secara umum adalah manusia sebagai
makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu
bantuan dari orang lain.
Pada manusia terdapat suatu perasaan yang sudah ada secara fitrah/ alami, yaitu perasaan
tentang ada suatu kuasa dan kekuatan Tuhan, Perasaan ini fitrah manusia, tetapi demikian
keyakinan dan bukti manusia meyakini Tuhan terkadang melalui gambaran dan khayalan pikiran
manusia dengan mewujudkan bentuk Tuhan (orang-orang non muslim), atau hanya sebatas
meyakini dengan sepenuh hati bahwa Tuhan itu ada tanpa mengambil satu bentuk pun wujud
Tuhan, yang secara inti manusia meyakini bahwa Tuhan itu ada dan alam semesta ini pasti ada
yang menciptakan.
Salah satu buktinya bahwa ada perasaan bertuhan ini, jika seseorang tertimpa sesuatu
penyakit yang sukar diobati hingga sudah habis usaha yang dapat dilakukan, dia akan mengeluh,
"kalaulah ada suatu kuasa yang menolong aku". Keluhan itu menunjukkan dia percaya adanya
suatu 'kuasa' yang ghaib.Itulah rasa ketuhanan. Sehingga berdasarkan latar belakang di atas,
manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial, dan makhluk yang bertuhan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis mencoba mengangkat permasalahan inidalam
suatu bentuk penulisan makalah yang berjudul“Manusia dalam Konsep Kehidupan”
2
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan Masalah dalam Penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Seperti Apakah Manusia Sebagai Makhluk Yang Bertuhan ?
2. Apakah Tujuan dari Penciptaan Manusia ?
3. Bagaimanakah fungsi dan peran Manusia ?
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENULISAN
1. Tujuan Penulisan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan Makalah ini yaitu:
a. Untuk mengetahui Bagaimakah Manusia dalam Konsep Kehidupan”
b. Sebagai Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Filsafat Ilmu di Universitas Sultan
Ageung Tirtayasa Program Pasca Sarjana Prodi Teknologi Pembelajaran
2. Kegunaan Penulisan
a. Secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam memperluas wawasan
dalam menerapkan teori-teori yang penulis peroleh selama perkuliahan dan bagi
pengembangan Mata Kuliah Filsafat Ilmu terutama dengan judul “Manusia dalam
Konsep Kehidupan”
b. Secara praktis
1. Diharapkan hasil penulisan makalah ini akan memberikan informasi yang cukup
penting untuk dijadikan masukan dalam nilai-nilai kehidupan manusia dalam berilmu.
2. Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan
kegunaan penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
Menguraikan tentang gambaran permasalahan yang dibahas.
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Menguraikan tentang rumusan kesimpulan hasil penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. MANUSIA MAKHLUK BERTUHAN
Sudah menjadi fitrah manusia, manakala seseorang mendapati kesulitan dalam
menyelesaikan masalah-masalah kehidupan, seseorang mengandaikan adanya kekuatan lain
diluar dirinya untuk membantu menyelesaikan problematika tersebut. Ini artinya manusia secara
naluri membutuhkan sesuatu yang lain yang dapat mengatasi dan melampaui batas-batas
kelemahan dan keterbatasan manusia. Dengan demikian tuhan “dihadirkan” dalam kehidupan
dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia yang terbatas. Semakin banyak
kesadaran akan kelemahan diri, maka semakin seseorang butuh terhadap tuhan, semakin tinggi
pula ketergantungan terhadap tuhan.
Secara keilmuan, Tuhan tak pernah dan tak mungkin menjadi objek kajian ilmu, karena
kajian ilmu selalu parsial, terukur, terbatas dan dapat diuji secara berulang-ulang pada lapangan
atau laboratorium percobaan keilmuan. Dengan demikian, kehendak untuk membuktikan adanya
Tuhan melalui pendekatan ilmu, akan mengalami kegagalan, karena sudah sejak dari awal tidak
benar secara metodologis. Jika ilmu tidak bisa menghadirkan Tuhan dalam laboratoruium untuk
diujicobakan, bukan berarti Tuhan lantas tidak ada, karena yang terjadi adalah kesalahan pada
pendekatan metodologisnya. Oleh karena itu, dalam filsafat hakikat Tuhan telah menjadi bahan
perenungan yang sangat intens, sejak Yunani kuno bahkan hingga sampai saat ini.
Pada umumnya, manusia mengambil keyakinan mereka dari orang disekelilling tempat
mereka hidup.Ia mengimani apa yang mereka imani. Ada kelompok yang mau menerima hanya
karena apa yang bisa memuaskan akalnya, dan bisa menenangkan hatinya. Mereka mengkaji
secara bebas dan percaya berdasarkan kepastian.
B. PANDANGAN FILOSOF TENTANG TUHAN
1. Menurut Para Filosof Muslim
a.Al-Kindi
Al-kindi menyifati Allah dengan istilah kebenaran (al-Haqq) yang menjadi tujuan pemikiran
filsafat manusia. Maka satu yang benar (al-Wahid al-Haqq) adalah yang pertama, sang
pencipta, sang pemberi rizki, atas semua ciptaa-Nya dan sebagainya. “Tuhan adalah yang
benar ia tinggi dapat disifati hanya dengan sebutan-sebutan negatif”.Ia bukan materi, tak
berbentuk, tak berkualitas, tak berhubungan juga Ia tak disifati dengan ciri-ciri yang ada (Al-
Ma’qulat).Ia tak berjenis, tak terbagi, dan tak berkejadian. Ia abadi.
4
b.Al-Farabi
Menurut Al-Farabi, Tuhan dapat diketahui dan tidak dapat diketahui. Tuhan itu dhahir
sekaligus batin.pengetahuan terbaik tentang Tuhan adalah memahami dia adalah sesuatu
yang tidak dapat dijangkau oleh pikiran.Manusia tidak dapat mengetahui Tuhan karena
kapasitas intelektualnya terbatas.Sedangkan Tuhan adalah substansi yang tidak terbatas.
c.Ibnu Sina
Menurut Ibnu Sina, Tuhan identik dengan keberadaan-Nya yang mesti. Tuhan unik dalam
arti Dia adalah kemaujudan yang mesti, segala sesuatu selain Dia bergantung kepada diri-
Nya dan keberadaan Mankhluk bergantung kepada Tuhan.Kemaujudan yang mesti itu
jumlahnya harus satu. Walaupun di dalam kemaujudan ini tidak boleh terdapat kelipatan
sifat-sifat-Nya tetapi Tuhan memiliki esensi lain, tak ada atribut lain kecuali Dia itu ada dan
mesti ada.
d.Ibnu Rusyd
Menurut Ibnu Rusyd pembuktian Tuhan tertumpu pada prinsip, pertama, semua
kemaujudansesuai dengan kemaujudan manusia (dalil inayah) bahwa kesesuaian ini
dikarenakan tidak terjadi dengan sendiri.Kedua, segala sesuatu diciptakan untuk kepentingan
manusia, bintang-gemintang bersinar di malam hari agar bisa menjadi penuntun bagi
manusia (dalil ikhtira’). Tindakan Tuhan bisa diringkas menjadi lima tindakan utama yakni:
pencipta, mengutus Nabi-nabi, menetapkan takdir, membangkitkan kembali, dan mengadili.
Hal ini membuktikan eksistensi sang pencipta yang bijak.
2. Menurut Para Filisof Barat
a.Loyd Morgan
Menurut Loyd Morgan, perpindahan dari sederhana kepada susunan tidak cukup untuk
menafsirkan timbulnya hidup selama dalam susunan itu tidak ada sesuatu yang baru. Ia juga
mengatakan adanya ciri-ciri khas kejiwaan atau ciri-ciri khas pada kehidupan pada benda
sejak zaman dahulu. Penyusunan ini berturut-turut, dimana ciri-ciri khas kejiwaan nampak
sesudah tersimpan sebelumnya dalam keadaan tunggal dan sederhana, seperti piramid yang
melebar pada bagian bawahnya dan meruncing pada bagian atasnya, jadi benda adalah
bagian dasar piramid dan akal adalah bagian atas piramid dan kedunya saling melengkapi.
Bagi Morgan, hukum susunan dan pilihan tidak oleh perkembangan evolusik cukup untuk
melepaskan dari Inayah Tuhan pada akhirnya.
5
b.Samuel Alexander
Alexander menerapkan hukum-hukumaliran evolusi pada Tuhan.Ia mengumpulkan antara
teori evolusi dengan aliran hegel. Menurutnya Tuhan adalah tingkatan teladan (idealist) maka
alam semesta bergerak untuk mengeluarkan Dia dari lipatan-lipatan-Nya(persembunyian-
Nya).
c. Marshall Christian Simtus
Menurut Marshall, Tuhan itu bertempat, dimana tanpa tempat tersebut hakekat bagi alam
semesta ini tidak terwujud. Yang menetapkan terbaik DIA dan menyertai peningkatan
diantara keseluruhan yang mungkin ketika IA menjadi peristiwa nyata, yang mengeluarkan
suatu peristiwa yang satu itu dari kumpulan peristiwa yang banyak adalah Allah.Yang
mengadakan perimbangan terhadap-Nya dan menyertai peningkatan-Nya dari suatu
penyusunan yang sempurna kepada yang lebih sempurna lagi yaitu Tuhan.Akan tetapi Tuhan
dalam wujud organisme yang besar itu hanya menguasai perubahan dan perimbangan
didalamnya menurut cara penguasaan otak dari bangunan yang hidup. Ia menghendaki dan
berbuat akan tetapi tidak menginginkan semua yang dikehendaki-Nya.
d. Nietche
Bagi Nietche,” Tuhan telah mati”, dan bahwa keberanian itulah agama yang seharusnya
dipeluk oleh setiap orang yang berhak (pantas) hidup, karena keberanian adalah tingkah laku,
atau akidah, yang paling diperlukan oleh jiwa dalam suatu yang kosong dari Tuhan. Menurut
Nietche, alam sebagai suatu kekuatan, tidak mungkin dibayangkan tanpa batas, karena
pikiran tentang kekuatan yang tidak ada batasnya berlawan pikiran tentang kekuatan itu
sendiri dalam arti yang sebenarnya. Maka dunia kehilangan cara-cara pembaharuan yang
abadi, dan perkara-perkara wujud berulang-ulang didalamnya dan akan selalu berulang-ulang
tanpa kesudahan.
e. Hartman
Bagi Hartman, Tuhan bukanlah suatu Zat, dan bahwa Ia tidak merasakan diri-Nya sendiri
atau yang memiliki “Aku” yang menjelma pada wujud, karena Zat (pribadi) “Aku” adalah
perkara yang paling jauh dari kesucian Tuhan. Akan tetapi semesta ini adalah pikiran dan
kemauan, dan keduanya ini mengimbangi Tuhan Cahaya dan Tuhan kegelapan bagi orang
Majusi. Menurutnya, kemauan mempunyai kesengajaan tanpa mempunyai kesadaran dan
perasaan terhadap apa yang disengajakannya, karena naluri kehewanan, sebagai akibat bagi
6
kitadari kemauan, bermaksud kapada sesuatu tujuan, tapi tidak menyadari apa yang
dimaksudkannya itu.
C. PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Tuhan Yang
Maha Esa.Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas
mereka sebagai khalifah di muka bumi ini.Membicarakan tentang manusia dalam pandangan
ilmu pengetahuan sangat bergantung pada metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis
yang mendasari.
Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai makhluk berkeinginan
(homo volens). Menurut aliran ini, manusia adalah makhluk yang memiliki perilaku interaksi
antara komponen biologis (id), psikologis (ego), dan sosial (superego).Di dalam diri manusia
tedapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai).
Para penganut teori behaviorisme menyebut manusia sebagai homo mehanibcus (manusia
mesin).Behavior lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (aliran yang menganalisa jiwa
manusia berdasarkan laporan subjektif dan psikoanalisisatau aliran yang berbicara tentang
alam bawah sadar yang tidak nampak).Behavior yang menganalisis prilaku yang nampak saja.
Menurut aliran ini segala tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran
terhadap suatu lingkungan, dan tidak disebabkan aspek.
Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir).
Menurut aliran ini manusia tidak di pandang lagi sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif
pada lingkungan tertentu, makhluk yang selalu berfikir.Penganut teori kognitif mengecam
pendapat yang cenderung menganggap pikiran itu tidak nyata karena tampak tidak
mempengaruhi peristiwa. Padahal berpikir , memutuskan, menyatakan, memahami, dan
sebagainya adalah fakta kehidupan manusia.
Menurut pandangan Islam, dalam Al-Quran istilah manusia ditemukan 3 kosakata yang
berbeda dengan makna manusia, akan tetapi memilki substansi yang berbeda yaitu kata basyar,
insan dan an-nas.
Kata basyar dalam al-quran disebutkan 37 kali salah satunya pada surat Al-Kahfi
:“innama anaa basyarun mitlukum”yang artinya (sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia
seperti kamu). Kata basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat biologis, seperti asalnya dari
tanah liat, atau lempung kering (al-hijr : 33 ; al-ruum : 20), manusia makan dan minum (al-
mu’minuun : 33).
7
Kata insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65 kali, diantaranya pada surat Al-Alaq :
5, yaitu “allamal insaana maa lam ya’lam” (dia mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya). Konsep islam selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia
sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu, dan memikul amanah (al-ahzar : 72). Insan adalah
makhluk yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju ke arah kesempurnaan.
Kata An-Nas disebut sebanyak 240 kali, seperti pada surat Al-Zumar : 27 “walakad
dlarabna linnaasi fii haadzal quraani min kulli matsal” (sesungguhnya telah kami buatkan bagi
manusia dalam al-quran ini setiap macam perumpamaan). Konsep An-Nas menunjuk pada
semua manusia sebagai makhluk sosial atau secara kolektif.
Dengan demikian Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis,
dan sosial. Manusia sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk sosial yang tidak biasa hidup
tanpa bantuan orang lain dan atau makhluk lain.
D. TEORI PENCIPTAAN MANUSIA
Jika kita berdebat tentang asal mula manusia, maka yang terpikir pertama kali dipikiran
adalah teori evolusi Charles Darwin. Dalam teori evolusi Charles Darwin dijelaskan bahwa
manusia pertama adalah kera, sedangkan dalam kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur'an, dijelaskan
bahwa manusia pertama adalah Nabi adam a.s. Namun, hingga saat ini para ilmuwan masih terus
mencari bukti untuk memastikan asal mula manusia.
1. Teori Asal Mula Manusia menurut Charles Darwin
Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis
makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini yang diduga telah dimulai
dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan
antara manusia modern dan nenek moyangnya. Ditetapkanlah empat kelompok dasar
sebagai berikut di bawah ini :
a. Australophithecines
b. Homo habilis
c. Homo erectus
d. Homo sapiens
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh
evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera dari
selatan".Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah,
ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar, kuat dan tegap,
sementara yang lain lebih kecil, rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam
rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo Habilis> Homo erectus > Homo
8
sapiens," evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek
moyang jenis selanjutnya.
2. Asal Mula Manusia berdasarkan Al-Qur'an (Nabi Adam a.s)
Berdasarkan pandangan Agama Islam dalam Al-Quran, Ketika Allah SWT
merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai membuat “cerita” tentang asal-usul
manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia akan berbuat kerusakan di
muka bumi. Di dalam Al-Quran, kejadian itu diabadikan pada QS. Al Hijr: 28-29yang
artinya :
"...Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya,
Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan
kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah
kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr: 28-29).
Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, sementara iblis
tetap dalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman Allah.Inilah dosa yang
pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu kesombongan.Karena kesombongan
tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka dan sudah dipastikan masuk neraka.Kemudian
Allah menciptakan Hawa perempuan pertama sebagai teman hidup Adam.
Allah berpesan pada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati salah satu buah di
surga, namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam dan Hawa dalam kondisi
yang menakutkan.Allah menghukum Adam dan Hawa sehingga diturunkan kebumi dan
pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat.Taubat mereka diterima oleh Allah, namun Adam
dan Hawa menetap dibumi.Baca Surat Al-Baqarah Ayat 33-39.
Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan, bisa
menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri.Inilah keunikan manusia
yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk menghuni dan memelihara
bumi yang Allah ciptakan.Dari Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan
bumi.Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan yang menyebar ke
berbagai benua diseluruh penjuru bumi; menempati lembah, gunung, gurun pasir dan
wilayah lainnya diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang
berbunyi:
"...Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut mereka
didaratan dan di lautan; Kami berikan mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyak makhluk yang
telah Kami ciptakan."(QS. al-Isra' [17]: 70)
9
Demikianlah dua pendapat tentang asal mula manusia. Tentang siapa sebenarnya
manusia pertama di bumi, sebagai seorang muslim tentu dengan berpedoman kepada Kitab
Suci Al-Quran lebih memilih bahwa Adam a.s adalah manusia pertama sesuai dengan apa
yang ada dalam Al-Quran. Adapun perdebatan yang terjadi sampai saat ini tergantung dari
keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki seseorang.
E. TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA
Tujuan penciptaan manusia adalah menyembah kepada sang pencipta yaitu Allah Tuhan
Yang Maha Esa. Pengertian penyembahan kepada Allah tidak bisa diartikan secara sempit,
dengan hanya membayangkan aspek ritual yang tercermin dalam shalat saja. Penyembahan
berarti ketundukan manusia dalam hukum Allah dalam menjalankan kehidupan di muka bumi,
baik yang menyangkut hubungan manusia dengan tuhan maupun manusia dengan manusia.Oleh
karena penyembahan harus dilakukan secara sukarela, karena Allah tidak membutuhkan
sedikitpun pada manusia akan tetapi sebaliknya.
Penyembahan yang sempurna dari seorang manusia adalah akan menjadikan seseorang
sebagai khalifah Allah di muka bumi dalam mengelola alam semesta. Keseimbangan pada
kehidupan manusia dapat terjaga dengan hukum-hukum kemanusiaan yang telah Allah ciptakan.
Sifat hubungan antara manusia dengan Allah SWT dalam ajaran Islam bersifat timbal-balik,
yaitu bahwa manusia melakukan hubungan dengan Tuhan dan Tuhan juga melakukan hubungan
dengan manusia.Tujuan hubungan manusia dengan Allah adalah dalam rangka pengabdian atau
ibadah. Dengan kata lain, tugas manusia di dunia ini adalah beribadah, sebagaimana firman
Allah swt dalam Al-Quran surat Adz-Dzariat ayat 56:
ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬﴿ ِ‫ُون‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ‫َّل‬ِ‫إ‬ َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اْل‬َ‫و‬ َّ‫ن‬ ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬٦٥﴾
Artinya:
“Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada ku.”
Berdasarkan kutipan ayat tersebut di atas, bahwasanya manusia diciptakan oleh Allah
SWT adalah untuk beribadah dan menyembah-Nya.Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
manusia itu memiliki kewajiban hidup di dunia dan manusia itu ada yang menciptakan dan
memiliki pencipta yaitu Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.
F. FUNGSI DAN PERAN MANUSIA
Berpedoman pada Al-Quran surah al-baqarah ayat 30-36, status dasar manusia yang
mempelopori oleh adam AS adalah sebagai khalifah. Jika khalifah diartikan sebagai penerus
ajaran Allah maka peran yang dilakukan adalah penerus pelaku ajaran Allah dan sekaligus
menjadi pelopor membudayakan ajaran Allah Swt.
10
Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang ditetapkan oleh
Allah di antaranya adalah:
1. Belajar
2. Mengajarkan ilmu
3. Membudayakan ilmu
Oleh karena itu semua yang dilakukan harus untuk kebersamaan sesama ummat manusia
dan hamba Allah, serta pertanggungjawabannya pada 3 (tiga) instansi yaitu pada diri sendiri
(individu), pada masyarakat (sosial), dan pada Allah SWT.
Berdasarkan substansi yang dimiliki manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang
bersifat individu dan sosial (membutuhkan bantuan orang lain), serta makhluk yang memiliki
akal, dan pikiran yang mengatur nilai-nilai kesusilaan dengan kata lain manusia dikelompokkan
menjadi :
1. Manusia sebagai Makhluk Individu
Kata individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya
mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya
tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium
yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik
dan psikis, unsur raga dan jiwa.Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala
unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya.Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi
maka seseorang tidak disebut sebagai individu.Dalam diri individu ada unsur jasmani dan
rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang
persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan
tersendiri.Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor
genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan,
dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter
sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang
dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut
berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang.Istilah lingkungan
merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial.Ligkungan fisik seperti kondisi
alam sekitarnya.Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana seseorang individu
melakukan interaksi sosial.Manusia melakukan interaksi sosial dengan keluarga, dengan
teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
11
Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut dengan kepribadian.Setiap
orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor keturunan
(genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Individu dalam konsep sosiologi berarti manusia perorangan sebagai lawan dari
manusia berkelompok. Yang dimaksud manusia perorangan bukanlah perorangan dalam
jasmaniah tetapi dalam kerohaniannya .
Kehadiran individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh perilaku individu
dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh perilaku individu yang berusaha
menempatkan dirinya dihadapan individu-individu lainnya yang telah mempunyai pola
perilaku sesuai dengan norma-norma dan kebudayaan setempat merupakan bagiannya.
Individu akan berusaha menurut Koentjaraningrat unsur-unsur kepribadian meliputi
pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri.
Unsur dorongan naluri tidak kalah pentingnya untuk di pahami. Dorogan naluri
adalah sesuatu yang selalu ada pada setiap manusia atau dengan kata lain merupakan
sumber bahwa darilahir dengan tanpa memperoleh pengetahuan apapun sebelumnya. Ada
beberapa macam dorongan yang perlu diketahui yaitu :
1. Dorongan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
2. Dorongan sex
3. Dorongan untuk mencari makan.
4. Dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain.Dorongan untuk meniru tingkah laku
sesamanya.
5. Dorongan untuk berbakti.
6. Dorongan akan keindahan.
2. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya, Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat,
selain itu juga diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.Dalam
hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama
dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu
menampakan diri dalam berbagai bentuk, karena itu secara otomatis manusia akan selalu
bermasyarakat dari segi kehidupan.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada
dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga
tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan orang lain, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan
12
bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara,
dan bisa mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena
beberapa alasan, yaitu :
1. Karena manusia tunduk pada aturan yang berlaku.
2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah terdapat suatu bentuk
interaksi sosial didalam hubungan dengan makhluk sosial yang lain, yang dimaksud
adalah manusia satu dengan manusia yang lain. Secara garis besar faktor-faktor personal
yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1. Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu
sama lain.
2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang
direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang
lain kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih sayang
orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang
sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi ayang harmonis.
a. Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan
timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan
masyarakat.Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh
mempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam
kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain.
Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi
dimulai: pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau
bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk
dari interaksi sosial.
Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1) Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru.
2) Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara
penglihatan atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik
terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik
13
yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang pada umumnya
diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya,
dengan interaksi sosial adalah hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang
yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang
memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di
luarnya.
3) Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama)
dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.
4) Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain.
Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain
perasaan seperti juga pada proses identifikasi.
b. Sosialisasi.
Peter Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses di mana seorang
anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Berger,
1978:116).
Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori George Herbert Mead.Dalkam
teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society (1972). Mead menguraikan
tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat
lain, yaitu melalui beberapa tahap-tahap play stage, game sytage, dan tahap generalized
other.
Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil mulai belajar
mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya.
Pada tahap game stage seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang
harus tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan
siapa ia berinteraksi. Pada tahap ketiga sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu
mengambil peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat yaitu mampu
mengambil peran generalized others. Ia telah mampu berinteraksi denagn orang lain
dalam masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peranan orang-orang
lain dengan siapa ia berinteraksi.
Menurut Cooley konsep diri (self-concept) seseorang berkembang melalalui
interaksinya dengan orang lain. Diri yang berkembang melalui interaksi dengan orang
lain ini oleh Cooley diberi nama looking-glass self.
Cooley berpendapat looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap. Tahap
pertama seseorang mempunyai persepsi mengenaoi pandangan orang lain terhadapnya.
Pada tahap berikut seseorang mempunyai persepsi mengenai penilain oreang lainterhadap
14
penampilannya. Pada tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang
dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu.
Pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi itu menurut Fuller and Jacobs
(1973:168-208) mengidentifikasikan agen sosialisasi utama: keluarga, kelompok
bermain, media massa, dan sistem pendidikan.
1. Keluarga
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terecil yang sekaligus merupakan suatu
kelompok kecil dalam masyarakat .Keluarga merupakan sebuah grup yang terbentuk dari
perhimpunan laki laki dan perempuan yang berlangsung lama untuk menciptakan dan
membesarkan anak anaknya.Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan suatu
kesatuan sosial yang terdiri dari suami istri dan anak anak yang belum dewasa.
Mengenai fungsi seksual dalam keluarga dapat di kemukakan bahwa, privilage seksual
yang diberikan kepada dua orang suami istri.Itu memperkokoh hubungan mereka didalam
keluarga keluarga inti terseut di dalam melaksanakan fungi seksual dalam keluarga, tiap
tiap masyarakat menyusun tata tertib berdasarkan atas nilai nilai sosial budaya dan faktor
kebtuhan biologis.
Untuk kegiatan hidupnya keluarga harus mengusahakan penghidupannya.Di dalam
masyarakat yang sederhana, pembagian kerja dalam kerjasama ekonomi dilakukan antara
anggota keluarga.Tugas anggota keluarga dan kerjasama ekonomi itu pada umumnya
saling melengkapi.dan pembagian tugas serta pekerjaan yang di lakukan oleh anggota
anggota keluarga seperti suami istri. Khususnya oleh para wanita pada umumnya lebih
banyak ditentukan oleh faktor kebudayaan dari pada kondisi fisik maupun psikologi.
Dorongan dasar dari manusia untuk melangsungkan kehidupan jenisnya
menimbulkan basic needs untuk menimbulkan daya tarik seks, percintaan, pengorbanan
menimbulkan seksual yang kemudian dapat menghasilkan keturunan.
Dari lingkungan keluarga tersebut anak belajar berbahasa, mengumpulkan pengertian
pengertian dan menggunakan nilai nilai kebudayaan yang berlaku. Dia akan dibebankan
dalam keluarga pada masa kanak kanak di sesuaikan dengan daya tangkap dan sifat sifat
emosionalnya.
2. Masyarakat
Menurut WJs. Poerwodarmato masyarakat adalah pergaulan hidup manusia dalam
suatu tempat dengan ikatan ikatan dan aturan tertentu. Sedangkan menurut linton,
masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu individu yang telah cukup lama
hidup dan bekerja sama. Dalam wakatu yang lama itu kelompok manusia yang belum
15
terorganisasi mengalami proses fundamental yaitu adaptasi dan organisasi dari tingkah
laku dari anggota anggota.
Dapat disimpulkn bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lama
bertempat tinggal disuatau daerah tertentu dan mempunyai aturan yang mengatur tata
hidup mereka untuk menuju kepeda tujuan yang sama.
 Unsur Unsur Terbentuknya Masyarakat :
1) Harus ada kelompok (perkumpulan) manusia dan harus bayak jumlahnya dan bukan
mengumpulkan binatang.
2) Telah berjalan dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam daerah tertentu.
3) Adanya aturan (undang undang) yang mengatur mereke bersama
 Faktor Faktor Yang Mendorong Manusia Hidup Bersama :
1) Adanya dorongan seksual yaitu dorongan manusia untuk mengembangkan keturunan
atau jenisnya.
2) Adanya kenyataan bahwa manusia itu adalah seibu tidak bisa atau sebegai makhluk
lemah. Karena itu mendesak atau mencari kekuatan bersama yang terdapat dalam
perserikatan dengan orang lain sehingga mereka berlindung bersama sama dan
mengejar kebutuhan hidup sehari hari.
3) Adanya kesamaan keturunan, kesamaan teritorial, kesamaan nasib, kesamaan
keyakinan/cita cita serta kesamaan kebudayaan.
Jika pembagian kerja bertambah kompleks suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat
semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antar kelompok
masyarakat.
1) Kelompok primer
Adalah kelompok yang ditandai ciri ciri saling mengenal antar anggota anggotanya
serta kerja sama erat dan bersifat pribadi, sebagai salah satu hasil hubungan yang erat
dan bersifat pribadi adalah peleburan indiviu individu dalam suatu kelompok
sehingga tujujuan individu adalah tujuan kelompok.
2) Kelompok Sekunder
Adalah kelompok yang tidak saling mengenal dalam hubungan secara langsung.
3. Manusia dari segi Susiladan Norma-Norma
Aspek kehidupan susila adalah aspek ketiga setelah aspek individu dan sosial.Manusia
dapat menetapkan tingkah laku yang baik dan yang buruk karena hanya manusia yang dapat
menghayati norma-norma dalam kehidupannya.
16
Dalam proses antar hubungan dan antaraksi itu, tiap-tiap pribadi membawa identitas dan
kepribadian masing-masing. Oleh karena itu, keadaan yang yang cukup bermacam-macam
akan terjadi berbagai konsekuensi tindakan-tindakan masing-masing pribadi.
Kehidupan manusia yang tidak dapat lepas dari orang lain, membuat orang harus
memiliki aturan-aturan norma. Aturan-aturantersebut dibuat untuk menjadikan manusia
menjadi lebih beradab. Menusia akan lebih menghargai nilai-nilai moral yang akan
membawa mereka menjadi lebih baik.
Selain aturan-aturan norma, manusia juga memerlukan pendidikan yang dapat digunakan
sebagai sarana mencapai kemakmuran dan kenyamanan hidup. Pendidikan dapat menjadikan
manusia seutuhnya.Dengan pendidikan, manusia dapat mengerti dan memahami makna
hidup dan penerapannya.
Melalui pendidikan kita harus mampu menciptakan manusia yang bersusila, karena hanya
dengan pendidikan kita dapat memanusiakan manusia.Melalui pendidikan pula manusia
dapat menjadi lebih baik daripada keadaan sebelumnya.Dengan pendidikan ini, manusia juga
dapat melaksanakan dengan baik norma-norma yang ada dalam suatu masyarakat. Manusia
akan mematuhi norma-norma yang ada dalam masyarakat jika diberikan pendidikan yang
tepat.
Dengan demikian, kelangsungan kehidupan masyarakat tersebut sangat tergantung pada
tepat tidaknya suatu pendidikan mendidik seorang manusia mentaati norma, nilai dan kaidah
masyarakat. Jika tidak maka manusia akan melakukan penyimpangan terhadap norma-norma
yang telah disepakati bersama oleh masyarakat.
Sebagai mahluk hidup yang berada di muka bumi ini keberadaan manusia adalah sebagai
mahluk individu dan mahluk sosial, dalam arti manusia senantiasa tergantung dan atau
berinteraksi dengan sesamanya. Dengan demikian, maka dalam kehidupan lingkungan sosial
manusia senantiasa terkait dengan interaksi antara individu manusia, interaksi antar
kelompok, kehidupan sosial manusia dengan lingkungan hidup dan alam sekitarnya, berbagai
proses sosial dan interaksi sosial, dan berbagai hal yang timbul akibat aktivitas manusia
seperti perubahan sosial.
Secara sosial sebenarnya manusia merupakan mahluk individu dan sosial yang
mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan kehidupan dalam masyarakat.
Artinya setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dalam
menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan, bertanggung jawab dalam
keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragama.
Namun demikian, kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai
kesempatan yang sama. Akibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan
17
kedudukan yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi,
misalnya kondisi ekonomi (ada si miskin dan si kaya), sosial (warga biasa dengan pak RT,
dll), politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya (jago tari daerah dengan tidak)
bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial
mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut.
Berbagai kelompok sosial tumbuh seiring dengan kebutuhan manusia untuk saling
berinteraksi.Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma-norma
pengaturannya.Terdapat norrma-norma sosial sebagai patokan untukbertingkah laku bagi
manusia di kelompoknya. Norma-norma tersebut ialah:
a. Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan yang diperuntukkan
bagi umat-Nya. Norma agama berisi perintah agar dipatuhi dan larangan agar dijauhi
umat beragama. Norma agama ada dalam ajaran-ajaran agama.
b. Norma kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia
untuk mengajak kepada kebaikan dan menjauhi keburukan. Norma moral bertujuan agar
manusia berbuat baik secara moral. Orang berkelakuan baik adalah orang yang bermoral,
sedangkan orang yang berkelakuan buruk adalah orang tidak bermoral atau amoral.
c. Norma kesopanan atau adat adalah norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku
terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Norma ini di maksudkan untuk
menciptakan keharmonisan hubungan antarsesama.
d. Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara remi (negara) yang
pemberlakuannya dapat dipaksakan. Norma hukum yang brsifat tertulis.
Selain itu, norma dapat dibedakan pula menjadi empat macam berdasarkan kekuatan
berlakunya dimasyarakat. Ada norma yang daya ikatnya sangat kuat, sedang, dan ada pula
norma yang daya ikatnya sangat lemah. Keempat jenis tersebut adalah cara (usage),
kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), dan adat istiadat (costum).
1) Cara (usage)
Cara adalah bentuk kegiatan manusia yang daya ikatnya sangat lemah.Norma ini
lebih menonjol dalam hubungn antarindividu atau perorangan. Pelanggaran terhadap
norma ini tidak mengakibatkan hukuman yang berat, tetapi sekedar celaan. Contohnya
cara makan, ada yang makan sambil berdiri dan ada yang makan sambil duduk. Cara
makan sambil duduk dianggap lebih panas dibandingkan cara makan sambil bediri.
18
2) Kebiasaan (falkways)
Kebiasaan adalah kegiatan atau perbuatan yang di ulang-ulang dalam bentuk yang
sama oleh orang banyak kerana disukai. Norma ini lebih kuat daya ikatnya dari pada
norma cara. Contohnya, kebiasaan salam bila bertemu.
3) Tata kelakuan (mores)
Tata kelakuan adalah kebiasaan yang di anggap sebagai norma pengatur. Sifat
norma ini disatu sisi sebagai pemaksa suatu perbuatan dan disisi lain sebagai suatu
larangan. Dengan demikian, tata kelakuan dapat menjadi acuan agar masyarakat
menyusuaikan diri dengan kelakuan yang ada serta meninggalkan perbuatan yang tidak
sesui dengan tata kelakuan.
d) Adat istiadat (custom)
Adat istiadat adalah kelakuan yang telah menyatu kuat dalam pola-pola perilaku
sebuah masyarakat.
4. Kehidupan Manusia dalam Berbangsa
Manusia disebut sebagai makhluk sosial, hal ini karena manusia mempunyai naluri untuk
hidup bersama dan membentuk kelompok-kelompok sosial sepanjang hidupnya. Menurut
para ahli sosiologi, dorongan manusia untuk hidup berkelompok bersumber dari faktor-faktor
sebagai berikut :
1) Common ancestry (satu garis keturunan nenek moyang)
2) Territory shared in common (wilayah yang sama)
3) Similar body characteristies (kesamaan karakteristik badan)
4) Common interest (kesamaan tujuan)
Faktor tersebut yang membentuk manusia menjadi kelompok-kelompok sosial dari yang
terkecil (suku-suku) sampai kelompok sosial yang membentuk organisasi modern yang
berbangsa-bangsa dan bernegara.
Manusia berinteraksi satu sama lainuntuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup sehari-
hari. Dalam proses interaksi itu, manusia membutuhkan aturan-aturan untuk mengatur
perilaku mereka secara berkelompok demi kelangsungan hidup. Oleh sebab itu, terbentuklah
suatu wadah organisasi dari kelompok sosial yang berpikiran modern untuk membentuk
suatu bangsa dalam suatu organisasi modern yang disebut Negara.Dalam mencapai tujuan
tersebut manusia yang telah membentuk suatu kelompok sosial iniyang didalamnya telah
dibuat suatu aturan atau pedoman yang diperkenalkan kepada masyarakat, dipahami yang
kemudian untuk ditaati dan akhirnya dihargai.Ketika aturan-aturan itu diwujudkan dalam
hubungan antar manusia, maka muncullah organisasi sosial yaitu suatu Negara.
19
Adapun Negara dalam pembahasan makalah ini adalah Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berpegang teguh pada ideologi atau pandangan hidup yang sama yang disebut
Pancasila.
5. Arti Pentingnya Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Berbangsa dan Bernegara
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil
dan makmur.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan
pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya,
sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari
kehidupan bangsa Indonesia.
Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu
diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur
yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara
negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun
di daerah.
1. Pengertian Pancasila
Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita, Negara
Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV
yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma
karangan Tantular, dalam buku Sutasoma ini, selain mempunyai arti “Berbatu sendi yang
lima” (dari bahasa Sangsekerta) Pancasila juga mempunyai arti “Pelaksanaan kesusilaan
yang lima” (Pancasila Krama), yaitu sebagai berikut:
 Tidak boleh melakukan kekerasan
 Tidak boleh mencuri
 Tidak boleh berjiwa dengki
 Tidak boleh berbohong
 Tidak boleh mabuk minuman keras / obat-obatan terlarang
Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia ditetapkan pada tanggal 18 Agustus
1945.sebagai dasar negara maka nilai-nilai kehidupan bernegara dan pemerintahan sejak saat
itu haruslah berdasarkan pada Pancasila, namun berdasrkan kenyataan, nilai-nilai yang ada
20
dalam Pancasila tersebut telah dipraktikan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan kita
teruskan sampai sekarang.
Rumusan Pancasila yang dijadikan dasar negara Indonesia seperti tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 adalah:
 Ketuhanan Yang Maha Esa
 Kemanusiaan yang adil dan beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilanKeadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
Kelima sila tersebut sebagai satu kesatuan nilai kehidupan masyarakat Indonesia oleh
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dijadikan Dasar Negara Indonesia.
2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Dalam pengertian ini, Pancasila disebut juga way of life, weltanschaung,
wereldbeschouwing, wereld en levens beschouwing, pandangan dunia, pandangan hidup,
pegangan hidup dan petunjuk hidup.Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah
semua semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan dalam segala bidang.Hal ini berarti
bahwa semua tingkah laku dan tindakn pembuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai
dan merupakan pencatatan dari semua sila Pancasila.Hal ini karena Pancasila
Weltanschauung merupakan suatu kesatuan, tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain,
keseluruhan sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan organis.
3. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila sebagai falsafah negara (philosohische gronslag) dari negara, ideology negara,
dan staatside.Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan atau
penyenggaraan negara. Hal ini sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945, yang dengan
jelas menyatakan “……..maka sisusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu udang-undang dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suat susunan negara
Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada…..”
Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia mempunyai beberapa
fungsi pokok, yaitu:
 Pancsila dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan yang pada
hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib
hukum. Hal ini tentang tertuang dalam ketetapan MRP No. XX/MPRS/1966 dan
21
ketetapan MPR No. V/MP/1973 serta ketetapan No. IX/MPR/1978. merupakan
pengertian yuridis ketatanegaraan
 Pancasila sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya (merupakan
pengertian Pancasila yang bersifat sosiologis)
 Pancasila sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara dalam mencari
kebenaran (merupakan pengertian Pancasila yang bersifat etis dan filosofis)
4. Sila – Sila Pancasila
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan oleh karenanya manuasia percaya dan taqwa terhadap Tuhan YME sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
b. Sila kemanusian Yang Adil dan Beradab
Kemanusiaan yang adil dan beradab menunjang tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar
melakukan kegiatan –kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan.
Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai
bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap hormat dan bekerja
sama dengan bangsa –bangsa lain.
c. Sila Persatuan Indonesia
Dengan sila persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan,
serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan.Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan
pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa.
d. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan
Manusia Indonesia menghayati dan menjungjung tinggi setiap hasil keputusan
musyawarah, karena itu semua pihak yang bersangkutan harus menerimannya dan
melaksanakannya dengan itikad baik dan penuh rasa tanggung jawab.Disini kepentingan
bersamalah yang diutamakan di atas kepentingan pribadi atau golongan.Pembicaraan dalam
musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.Keputusan-keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-
nilai kebenaran dan keadilan.
22
Dalam melaksanakan permusyawaratan, kepercayaan diberikan kepada wakil-wakil yang
dipercayanya.
e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari
hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatannya yang luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong.
Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan antara hak
dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara keilmuan, Tuhan tak pernah dan tak mungkin menjadi objek kajian ilmu, karena
kajian ilmu selalu parsial, terukur, terbatas dan dapat diuji secara berulang-ulang pada
lapangan atau laboratorium percobaan keilmuan.Tuhan itu dhahir sekaligus
batin.pengetahuan terbaik tentang Tuhan adalah memahami dia adalah sesuatu yang tidak
dapat dijangkau oleh pikiran. Akan tetapi biarpun tidak dapat dibuktikan keberadaan-Nya
perasaan akan ada Tuhan tidak sebatas pada ciptaan-Nya saja melainkan pada perasaan
manusia itu sendiri, bahwa manusia secara fitrah membutuhkan suatu kuasa yang mampu
memberikan kesan damai untuk mengadukan segala permasalahan yang tidak dapat
dilakukan oleh suatu makhluk.
Adapun manusia hidup di dunia adalah untuk menjadi hamba Tuhan untuk menjadi khalifah
dan untuk beribadah kepada Allah SWT dengan mengaplikasikan dalam bentuk menjalankan
perintah-Nya dan menjaga hubungan dengan sesama manusia baik secara bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
B. SARAN
Sebagai Makhluk yang diberikan akal dan pikiran, sudah tentunya manusia untuk selalu
berfikir dan penuh tanda tanya. Akan tetapi segala sesuatu yang tidak bisa diteliti dengan
akal tentunya tidak dapat terjangkau apabila objek penelitiannya berupa hal yang diluar akal
seperti dzat Tuhan, karena dzat Tuhan itu melampaui jangkauan akal.Tetapi kita sebagai
manusia diberikan pikiran untuk memikirkan dan berfikir serta merasakan dengan hati bahwa
secara logika kalau ada sesuatu pasti ada yang menciptakan sesuatu tersebut.
24
DAFTAR PUSTAKA
Al-‘Akkad, Abbas Mahmud. “KetuhananSepanjangAjaran Agama-Agama
danPemikiranManusia”.Jakarta: BulanBintang.1981.
C.S.T. Kansil. “PancasiladanUndang-UndangDasar 1945”. Jakarta: PradnyaPramita, 1992.
A.A. Sitompul.“ManusiadanBudaya”. Jakarta: GunungMulia, 1993
PangeranAlhaj S.T.S, Surya PartiaUsman. “MateriPokokPendekatanPancasila”. Jakarta;
Universitas Terbuka Depdikbud.1995.
AbuddinNata, “AL-Qur’an danHadits” (DirasahIslamiyah), Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada,
1998
Salam, H. Burhanuddin, 1998. FilsafatPancasilaisme. Jakarta: RinekaCipta
SarlitoWirawanSarwono. “Psikologisosial: psikologikelompokdanpsikologiterapan”Jakarta: PT.
BalaiPusta, 1999.
Armstrong, Karen.“SejarahTuhan: KisahPencarianTuhan yang Dilakukanoleh orang-orang
Yahudi, Kristen, dan Islam Selama 4.000 Tahun”. Bandung: Mizan.2001.
Asy’arie, Musa.“FilsafatIslam”.Yogyakarta: LESFI.2002.
Gea, Antonius Atoshoki, Noor Rachmat, danAntoninaPancaYuniwulandari.
“RelasidenganTuhan”. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2006.
Budiaman, Arie, Ahmad JauharArief, danEdyNasriady Sambas.
“MembacaGerakAlamSemestaMengenaliJejak Sang Pencipta”.Ed. NanikSupriyanti.
Jakarta: Lipi Press, 2007.
Hatimah, I. dkk.“PembelajaranBerwawasanKemasyaraktan”. Jakarta :Universitas Terbuka.
2010.
Herimanto, Winarto.“IlmuSosial&BudayaDasar”. Jakarta: BumiAksara.2012.

More Related Content

What's hot

konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamAhmad Rudi
 
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)Nurainun Adamy
 
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk BudayaManusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk Budayaabu hanafie
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modernMakalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modernAchmad Syarief
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Mustaqim Furohman
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptJaya Purnama
 
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN Desi Rahmawati
 
Presentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradabanPresentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradabanDeni Wahyu
 
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanEksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanOki Ma'arif
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamSiti Hardiyanti
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptbertha_tandi
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi pptMelz Mutz
 
Hubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan KebudayaanHubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaanindra08
 
Berpikir
BerpikirBerpikir
Berpikirvera78
 
Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Abdulr0hman
 

What's hot (20)

konsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islamkonsep manusia menurut islam
konsep manusia menurut islam
 
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
ILMU ALAMIAH DASAR (bab 2 : alam pikiran manusia)
 
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk BudayaManusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia Sebagai Makhluk Budaya
 
Bakat dan minat
Bakat dan minatBakat dan minat
Bakat dan minat
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Hakikat dan martabat manusia
Hakikat dan martabat manusiaHakikat dan martabat manusia
Hakikat dan martabat manusia
 
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modernMakalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
 
Manusia sebagai animal educandum
Manusia sebagai animal educandumManusia sebagai animal educandum
Manusia sebagai animal educandum
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
TENTANG MANUSIA DAN KEHIDUPAN
 
Presentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradabanPresentasi manusia dan peradaban
Presentasi manusia dan peradaban
 
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam KehidupanEksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
Eksistensi dan Urgensi Akhlak Dalam Kehidupan
 
Pribadi tangguh
Pribadi tangguhPribadi tangguh
Pribadi tangguh
 
Hakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut IslamHakikat Manusia Menurut Islam
Hakikat Manusia Menurut Islam
 
Pengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan pptPengantar pendidikan ppt
Pengantar pendidikan ppt
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi ppt
 
Hubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan KebudayaanHubungan Agama dan Kebudayaan
Hubungan Agama dan Kebudayaan
 
Berpikir
BerpikirBerpikir
Berpikir
 
Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan Sumber pendanaan pendidikan
Sumber pendanaan pendidikan
 

Viewers also liked

pandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiapandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiaFitriani Upith Fauziyah
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamchusnaqumillaila
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialDini Nur Hanifah
 
Konsep Kehidupan alam barzakh
Konsep Kehidupan alam barzakhKonsep Kehidupan alam barzakh
Konsep Kehidupan alam barzakhMoh Hari Rusli
 
KONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAM
KONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAMKONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAM
KONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAMindah sulistyaningsih
 
Prilaku organisasi
Prilaku organisasiPrilaku organisasi
Prilaku organisasigiri saputra
 
Etika moral, akhlaq dan adab
Etika moral, akhlaq dan adabEtika moral, akhlaq dan adab
Etika moral, akhlaq dan adab031330
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologinur john
 
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab ManusiaHakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusiapjj_kemenkes
 
Konsep ketuhanan-dalam-islam
Konsep ketuhanan-dalam-islamKonsep ketuhanan-dalam-islam
Konsep ketuhanan-dalam-islamaulia m luthfi
 
Ciri ciri makhluk hidup
Ciri ciri makhluk hidupCiri ciri makhluk hidup
Ciri ciri makhluk hidupVen Dot
 
Perkembangan Penalaran manusia
Perkembangan Penalaran manusiaPerkembangan Penalaran manusia
Perkembangan Penalaran manusiaAGUS WANDI
 
Hakikat penciptaan alam semesta dalam prespektif islam
Hakikat penciptaan alam semesta dalam prespektif islamHakikat penciptaan alam semesta dalam prespektif islam
Hakikat penciptaan alam semesta dalam prespektif islamPark Nia
 
Ciri ciri makhluk hidup
Ciri ciri makhluk hidup Ciri ciri makhluk hidup
Ciri ciri makhluk hidup Additya Rizqi
 

Viewers also liked (20)

pandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusiapandangan psikologi tentang hakikat manusia
pandangan psikologi tentang hakikat manusia
 
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islamBagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
Bagaimana manusia bertuhan-- materi kuliah agama islam
 
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialMakalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
Makalah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
Konsep Kehidupan alam barzakh
Konsep Kehidupan alam barzakhKonsep Kehidupan alam barzakh
Konsep Kehidupan alam barzakh
 
KONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAM
KONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAMKONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAM
KONSEP KETUHANAN DAN TEOLOGI DALAM ISLAM
 
Prilaku organisasi
Prilaku organisasiPrilaku organisasi
Prilaku organisasi
 
Etika moral, akhlaq dan adab
Etika moral, akhlaq dan adabEtika moral, akhlaq dan adab
Etika moral, akhlaq dan adab
 
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologiKonsep manusia dalam pandangan psikologi
Konsep manusia dalam pandangan psikologi
 
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab ManusiaHakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
Hakikat, Martabat dan Tanggung Jawab Manusia
 
Konsep ketuhanan-dalam-islam
Konsep ketuhanan-dalam-islamKonsep ketuhanan-dalam-islam
Konsep ketuhanan-dalam-islam
 
Komunikasi sosial
Komunikasi sosialKomunikasi sosial
Komunikasi sosial
 
Alam pikir manusia
Alam pikir manusiaAlam pikir manusia
Alam pikir manusia
 
Hsp Moral Tahun Lima
Hsp Moral Tahun LimaHsp Moral Tahun Lima
Hsp Moral Tahun Lima
 
Ciri ciri makhluk hidup
Ciri ciri makhluk hidupCiri ciri makhluk hidup
Ciri ciri makhluk hidup
 
Perkembangan Penalaran manusia
Perkembangan Penalaran manusiaPerkembangan Penalaran manusia
Perkembangan Penalaran manusia
 
Hakikat penciptaan alam semesta dalam prespektif islam
Hakikat penciptaan alam semesta dalam prespektif islamHakikat penciptaan alam semesta dalam prespektif islam
Hakikat penciptaan alam semesta dalam prespektif islam
 
suatu pemikiran umum Filsafat ilmu
suatu pemikiran umum Filsafat ilmusuatu pemikiran umum Filsafat ilmu
suatu pemikiran umum Filsafat ilmu
 
Ciri ciri makhluk hidup
Ciri ciri makhluk hidup Ciri ciri makhluk hidup
Ciri ciri makhluk hidup
 
Makalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islamMakalah pendidikan agama islam
Makalah pendidikan agama islam
 
Teori Tentang Sifat Hakekat Negara
Teori Tentang Sifat Hakekat NegaraTeori Tentang Sifat Hakekat Negara
Teori Tentang Sifat Hakekat Negara
 

Similar to Hakikat manusia dalam konsep kehidupan

Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...
Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...
Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...DitiTriAriputry
 
Tugas makalah pai
Tugas makalah paiTugas makalah pai
Tugas makalah paiNana Dibra
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikanbigbossjava
 
Paper dogmatika iii bebas dari dosa
Paper dogmatika iii bebas dari dosaPaper dogmatika iii bebas dari dosa
Paper dogmatika iii bebas dari dosahanstaliak
 
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"KeyshaWahono
 
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...pjj_kemenkes
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanIwanAr
 
Philosophy of man (filosofi manusia)
Philosophy of man (filosofi manusia)Philosophy of man (filosofi manusia)
Philosophy of man (filosofi manusia)NatasyaNila
 
Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxPutriAnjelani
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHariyatunnisa Ahmad
 
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran KetuhananKonsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhananbahriaz
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2evayenida
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanWali Min
 
Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanansamsaharsam
 

Similar to Hakikat manusia dalam konsep kehidupan (20)

Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...
Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...
Tauhid, Al-Qur’an&Hadits, Generasi Terbaik dan Salafussalih, Berbagi, Keadila...
 
Hakikat Manusia
Hakikat ManusiaHakikat Manusia
Hakikat Manusia
 
Tugas makalah pai
Tugas makalah paiTugas makalah pai
Tugas makalah pai
 
Landasan Kependidikan
Landasan KependidikanLandasan Kependidikan
Landasan Kependidikan
 
Paper dogmatika iii bebas dari dosa
Paper dogmatika iii bebas dari dosaPaper dogmatika iii bebas dari dosa
Paper dogmatika iii bebas dari dosa
 
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
Makalah Filsafat Olahraga "Filosofi Manusia"
 
BAB I AGAMA.pptx
BAB I AGAMA.pptxBAB I AGAMA.pptx
BAB I AGAMA.pptx
 
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
Pandangan Para Filosuf Mengenai Konsep Ketuhanan dan Perbedaan Antara Aliran ...
 
Kb 1
Kb 1Kb 1
Kb 1
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikan
 
Philosophy of man (filosofi manusia)
Philosophy of man (filosofi manusia)Philosophy of man (filosofi manusia)
Philosophy of man (filosofi manusia)
 
Filsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptxFilsafat Ketuhanan .pptx
Filsafat Ketuhanan .pptx
 
Makalah agama islam
Makalah agama islamMakalah agama islam
Makalah agama islam
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
 
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran KetuhananKonsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
Konsep Tuhan dan Ketuhanan dan Aliran Ketuhanan
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2Pai poltek bab 2
Pai poltek bab 2
 
Manusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikanManusia dan pendidikan
Manusia dan pendidikan
 
Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanan
 
Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhananFilsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanan
 

Recently uploaded

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

Hakikat manusia dalam konsep kehidupan

  • 1. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal-usul kehidupan di alam semesta.Manusia secara hakikat adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.Pada diri manusia terdapat perpaduan antara sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan.Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, manusia memiliki tugas tertentu dalam menjalankan suatu kehidupan di dunia ini.Untuk menjalankan suatu tugas, manusia dikaruniakan akal dan pikiran. Akal dan pikiran tersebut yang akan menuntun manusia dalam menjalankan suatu peran di dunia ini. Dalam hidup di dunia, manusia diberi tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan, wakil Tuhan di muka bumi, untuk mengelola dan memelihara alam. Dengan membahas manusia, mengingat bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain. Manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan kita bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) untuk diri pribadi. Pengertian manusia secara umum adalah manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial. Karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan dari orang lain. Pada manusia terdapat suatu perasaan yang sudah ada secara fitrah/ alami, yaitu perasaan tentang ada suatu kuasa dan kekuatan Tuhan, Perasaan ini fitrah manusia, tetapi demikian keyakinan dan bukti manusia meyakini Tuhan terkadang melalui gambaran dan khayalan pikiran manusia dengan mewujudkan bentuk Tuhan (orang-orang non muslim), atau hanya sebatas meyakini dengan sepenuh hati bahwa Tuhan itu ada tanpa mengambil satu bentuk pun wujud Tuhan, yang secara inti manusia meyakini bahwa Tuhan itu ada dan alam semesta ini pasti ada yang menciptakan. Salah satu buktinya bahwa ada perasaan bertuhan ini, jika seseorang tertimpa sesuatu penyakit yang sukar diobati hingga sudah habis usaha yang dapat dilakukan, dia akan mengeluh, "kalaulah ada suatu kuasa yang menolong aku". Keluhan itu menunjukkan dia percaya adanya suatu 'kuasa' yang ghaib.Itulah rasa ketuhanan. Sehingga berdasarkan latar belakang di atas, manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial, dan makhluk yang bertuhan. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis mencoba mengangkat permasalahan inidalam suatu bentuk penulisan makalah yang berjudul“Manusia dalam Konsep Kehidupan”
  • 2. 2 B. RUMUSAN MASALAH Rumusan Masalah dalam Penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Seperti Apakah Manusia Sebagai Makhluk Yang Bertuhan ? 2. Apakah Tujuan dari Penciptaan Manusia ? 3. Bagaimanakah fungsi dan peran Manusia ? C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENULISAN 1. Tujuan Penulisan Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan Makalah ini yaitu: a. Untuk mengetahui Bagaimakah Manusia dalam Konsep Kehidupan” b. Sebagai Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Filsafat Ilmu di Universitas Sultan Ageung Tirtayasa Program Pasca Sarjana Prodi Teknologi Pembelajaran 2. Kegunaan Penulisan a. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam memperluas wawasan dalam menerapkan teori-teori yang penulis peroleh selama perkuliahan dan bagi pengembangan Mata Kuliah Filsafat Ilmu terutama dengan judul “Manusia dalam Konsep Kehidupan” b. Secara praktis 1. Diharapkan hasil penulisan makalah ini akan memberikan informasi yang cukup penting untuk dijadikan masukan dalam nilai-nilai kehidupan manusia dalam berilmu. 2. Sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya. D. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II PEMBAHASAN Menguraikan tentang gambaran permasalahan yang dibahas. BAB III KESIMPULAN DAN SARAN Menguraikan tentang rumusan kesimpulan hasil penelitian dan saran. DAFTAR PUSTAKA
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. MANUSIA MAKHLUK BERTUHAN Sudah menjadi fitrah manusia, manakala seseorang mendapati kesulitan dalam menyelesaikan masalah-masalah kehidupan, seseorang mengandaikan adanya kekuatan lain diluar dirinya untuk membantu menyelesaikan problematika tersebut. Ini artinya manusia secara naluri membutuhkan sesuatu yang lain yang dapat mengatasi dan melampaui batas-batas kelemahan dan keterbatasan manusia. Dengan demikian tuhan “dihadirkan” dalam kehidupan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia yang terbatas. Semakin banyak kesadaran akan kelemahan diri, maka semakin seseorang butuh terhadap tuhan, semakin tinggi pula ketergantungan terhadap tuhan. Secara keilmuan, Tuhan tak pernah dan tak mungkin menjadi objek kajian ilmu, karena kajian ilmu selalu parsial, terukur, terbatas dan dapat diuji secara berulang-ulang pada lapangan atau laboratorium percobaan keilmuan. Dengan demikian, kehendak untuk membuktikan adanya Tuhan melalui pendekatan ilmu, akan mengalami kegagalan, karena sudah sejak dari awal tidak benar secara metodologis. Jika ilmu tidak bisa menghadirkan Tuhan dalam laboratoruium untuk diujicobakan, bukan berarti Tuhan lantas tidak ada, karena yang terjadi adalah kesalahan pada pendekatan metodologisnya. Oleh karena itu, dalam filsafat hakikat Tuhan telah menjadi bahan perenungan yang sangat intens, sejak Yunani kuno bahkan hingga sampai saat ini. Pada umumnya, manusia mengambil keyakinan mereka dari orang disekelilling tempat mereka hidup.Ia mengimani apa yang mereka imani. Ada kelompok yang mau menerima hanya karena apa yang bisa memuaskan akalnya, dan bisa menenangkan hatinya. Mereka mengkaji secara bebas dan percaya berdasarkan kepastian. B. PANDANGAN FILOSOF TENTANG TUHAN 1. Menurut Para Filosof Muslim a.Al-Kindi Al-kindi menyifati Allah dengan istilah kebenaran (al-Haqq) yang menjadi tujuan pemikiran filsafat manusia. Maka satu yang benar (al-Wahid al-Haqq) adalah yang pertama, sang pencipta, sang pemberi rizki, atas semua ciptaa-Nya dan sebagainya. “Tuhan adalah yang benar ia tinggi dapat disifati hanya dengan sebutan-sebutan negatif”.Ia bukan materi, tak berbentuk, tak berkualitas, tak berhubungan juga Ia tak disifati dengan ciri-ciri yang ada (Al- Ma’qulat).Ia tak berjenis, tak terbagi, dan tak berkejadian. Ia abadi.
  • 4. 4 b.Al-Farabi Menurut Al-Farabi, Tuhan dapat diketahui dan tidak dapat diketahui. Tuhan itu dhahir sekaligus batin.pengetahuan terbaik tentang Tuhan adalah memahami dia adalah sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh pikiran.Manusia tidak dapat mengetahui Tuhan karena kapasitas intelektualnya terbatas.Sedangkan Tuhan adalah substansi yang tidak terbatas. c.Ibnu Sina Menurut Ibnu Sina, Tuhan identik dengan keberadaan-Nya yang mesti. Tuhan unik dalam arti Dia adalah kemaujudan yang mesti, segala sesuatu selain Dia bergantung kepada diri- Nya dan keberadaan Mankhluk bergantung kepada Tuhan.Kemaujudan yang mesti itu jumlahnya harus satu. Walaupun di dalam kemaujudan ini tidak boleh terdapat kelipatan sifat-sifat-Nya tetapi Tuhan memiliki esensi lain, tak ada atribut lain kecuali Dia itu ada dan mesti ada. d.Ibnu Rusyd Menurut Ibnu Rusyd pembuktian Tuhan tertumpu pada prinsip, pertama, semua kemaujudansesuai dengan kemaujudan manusia (dalil inayah) bahwa kesesuaian ini dikarenakan tidak terjadi dengan sendiri.Kedua, segala sesuatu diciptakan untuk kepentingan manusia, bintang-gemintang bersinar di malam hari agar bisa menjadi penuntun bagi manusia (dalil ikhtira’). Tindakan Tuhan bisa diringkas menjadi lima tindakan utama yakni: pencipta, mengutus Nabi-nabi, menetapkan takdir, membangkitkan kembali, dan mengadili. Hal ini membuktikan eksistensi sang pencipta yang bijak. 2. Menurut Para Filisof Barat a.Loyd Morgan Menurut Loyd Morgan, perpindahan dari sederhana kepada susunan tidak cukup untuk menafsirkan timbulnya hidup selama dalam susunan itu tidak ada sesuatu yang baru. Ia juga mengatakan adanya ciri-ciri khas kejiwaan atau ciri-ciri khas pada kehidupan pada benda sejak zaman dahulu. Penyusunan ini berturut-turut, dimana ciri-ciri khas kejiwaan nampak sesudah tersimpan sebelumnya dalam keadaan tunggal dan sederhana, seperti piramid yang melebar pada bagian bawahnya dan meruncing pada bagian atasnya, jadi benda adalah bagian dasar piramid dan akal adalah bagian atas piramid dan kedunya saling melengkapi. Bagi Morgan, hukum susunan dan pilihan tidak oleh perkembangan evolusik cukup untuk melepaskan dari Inayah Tuhan pada akhirnya.
  • 5. 5 b.Samuel Alexander Alexander menerapkan hukum-hukumaliran evolusi pada Tuhan.Ia mengumpulkan antara teori evolusi dengan aliran hegel. Menurutnya Tuhan adalah tingkatan teladan (idealist) maka alam semesta bergerak untuk mengeluarkan Dia dari lipatan-lipatan-Nya(persembunyian- Nya). c. Marshall Christian Simtus Menurut Marshall, Tuhan itu bertempat, dimana tanpa tempat tersebut hakekat bagi alam semesta ini tidak terwujud. Yang menetapkan terbaik DIA dan menyertai peningkatan diantara keseluruhan yang mungkin ketika IA menjadi peristiwa nyata, yang mengeluarkan suatu peristiwa yang satu itu dari kumpulan peristiwa yang banyak adalah Allah.Yang mengadakan perimbangan terhadap-Nya dan menyertai peningkatan-Nya dari suatu penyusunan yang sempurna kepada yang lebih sempurna lagi yaitu Tuhan.Akan tetapi Tuhan dalam wujud organisme yang besar itu hanya menguasai perubahan dan perimbangan didalamnya menurut cara penguasaan otak dari bangunan yang hidup. Ia menghendaki dan berbuat akan tetapi tidak menginginkan semua yang dikehendaki-Nya. d. Nietche Bagi Nietche,” Tuhan telah mati”, dan bahwa keberanian itulah agama yang seharusnya dipeluk oleh setiap orang yang berhak (pantas) hidup, karena keberanian adalah tingkah laku, atau akidah, yang paling diperlukan oleh jiwa dalam suatu yang kosong dari Tuhan. Menurut Nietche, alam sebagai suatu kekuatan, tidak mungkin dibayangkan tanpa batas, karena pikiran tentang kekuatan yang tidak ada batasnya berlawan pikiran tentang kekuatan itu sendiri dalam arti yang sebenarnya. Maka dunia kehilangan cara-cara pembaharuan yang abadi, dan perkara-perkara wujud berulang-ulang didalamnya dan akan selalu berulang-ulang tanpa kesudahan. e. Hartman Bagi Hartman, Tuhan bukanlah suatu Zat, dan bahwa Ia tidak merasakan diri-Nya sendiri atau yang memiliki “Aku” yang menjelma pada wujud, karena Zat (pribadi) “Aku” adalah perkara yang paling jauh dari kesucian Tuhan. Akan tetapi semesta ini adalah pikiran dan kemauan, dan keduanya ini mengimbangi Tuhan Cahaya dan Tuhan kegelapan bagi orang Majusi. Menurutnya, kemauan mempunyai kesengajaan tanpa mempunyai kesadaran dan perasaan terhadap apa yang disengajakannya, karena naluri kehewanan, sebagai akibat bagi
  • 6. 6 kitadari kemauan, bermaksud kapada sesuatu tujuan, tapi tidak menyadari apa yang dimaksudkannya itu. C. PENGERTIAN MANUSIA Manusia adalah makhluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.Kesempurnaan yang dimiliki manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah di muka bumi ini.Membicarakan tentang manusia dalam pandangan ilmu pengetahuan sangat bergantung pada metodologi yang digunakan dan terhadap filosofis yang mendasari. Para penganut teori psikoanalisis menyebut manusia sebagai makhluk berkeinginan (homo volens). Menurut aliran ini, manusia adalah makhluk yang memiliki perilaku interaksi antara komponen biologis (id), psikologis (ego), dan sosial (superego).Di dalam diri manusia tedapat unsur animal (hewani), rasional (akali), dan moral (nilai). Para penganut teori behaviorisme menyebut manusia sebagai homo mehanibcus (manusia mesin).Behavior lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme (aliran yang menganalisa jiwa manusia berdasarkan laporan subjektif dan psikoanalisisatau aliran yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak nampak).Behavior yang menganalisis prilaku yang nampak saja. Menurut aliran ini segala tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil proses pembelajaran terhadap suatu lingkungan, dan tidak disebabkan aspek. Para penganut teori kognitif menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berpikir). Menurut aliran ini manusia tidak di pandang lagi sebagai makhluk yang bereaksi secara pasif pada lingkungan tertentu, makhluk yang selalu berfikir.Penganut teori kognitif mengecam pendapat yang cenderung menganggap pikiran itu tidak nyata karena tampak tidak mempengaruhi peristiwa. Padahal berpikir , memutuskan, menyatakan, memahami, dan sebagainya adalah fakta kehidupan manusia. Menurut pandangan Islam, dalam Al-Quran istilah manusia ditemukan 3 kosakata yang berbeda dengan makna manusia, akan tetapi memilki substansi yang berbeda yaitu kata basyar, insan dan an-nas. Kata basyar dalam al-quran disebutkan 37 kali salah satunya pada surat Al-Kahfi :“innama anaa basyarun mitlukum”yang artinya (sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu). Kata basyar selalu dihubungkan pada sifat-sifat biologis, seperti asalnya dari tanah liat, atau lempung kering (al-hijr : 33 ; al-ruum : 20), manusia makan dan minum (al- mu’minuun : 33).
  • 7. 7 Kata insan disebutkan dalam al-quran sebanyak 65 kali, diantaranya pada surat Al-Alaq : 5, yaitu “allamal insaana maa lam ya’lam” (dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya). Konsep islam selalu dihubungkan pada sifat psikologis atau spiritual manusia sebagai makhluk yang berpikir, diberi ilmu, dan memikul amanah (al-ahzar : 72). Insan adalah makhluk yang menjadi (becoming) dan terus bergerak maju ke arah kesempurnaan. Kata An-Nas disebut sebanyak 240 kali, seperti pada surat Al-Zumar : 27 “walakad dlarabna linnaasi fii haadzal quraani min kulli matsal” (sesungguhnya telah kami buatkan bagi manusia dalam al-quran ini setiap macam perumpamaan). Konsep An-Nas menunjuk pada semua manusia sebagai makhluk sosial atau secara kolektif. Dengan demikian Al-Quran memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan sosial. Manusia sebagai basyar, diartikan sebagai makhluk sosial yang tidak biasa hidup tanpa bantuan orang lain dan atau makhluk lain. D. TEORI PENCIPTAAN MANUSIA Jika kita berdebat tentang asal mula manusia, maka yang terpikir pertama kali dipikiran adalah teori evolusi Charles Darwin. Dalam teori evolusi Charles Darwin dijelaskan bahwa manusia pertama adalah kera, sedangkan dalam kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur'an, dijelaskan bahwa manusia pertama adalah Nabi adam a.s. Namun, hingga saat ini para ilmuwan masih terus mencari bukti untuk memastikan asal mula manusia. 1. Teori Asal Mula Manusia menurut Charles Darwin Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi tanpa bukti ini yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia modern dan nenek moyangnya. Ditetapkanlah empat kelompok dasar sebagai berikut di bawah ini : a. Australophithecines b. Homo habilis c. Homo erectus d. Homo sapiens Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang berarti "kera dari selatan".Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk. Beberapa dari mereka lebih besar, kuat dan tegap, sementara yang lain lebih kecil, rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan dalam rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo Habilis> Homo erectus > Homo
  • 8. 8 sapiens," evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya. 2. Asal Mula Manusia berdasarkan Al-Qur'an (Nabi Adam a.s) Berdasarkan pandangan Agama Islam dalam Al-Quran, Ketika Allah SWT merencanakan penciptaan manusia, ketika Allah mulai membuat “cerita” tentang asal-usul manusia, Malaikat Jibril seolah khawatir karena takut manusia akan berbuat kerusakan di muka bumi. Di dalam Al-Quran, kejadian itu diabadikan pada QS. Al Hijr: 28-29yang artinya : "...Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud" (QS. Al Hijr: 28-29). Firman inilah yang membuat malaikat bersujud kepada manusia, sementara iblis tetap dalam kesombongannya dengan tidak melaksanakan firman Allah.Inilah dosa yang pertama kali dilakukan oleh makhluk Allah yaitu kesombongan.Karena kesombongan tersebut Iblis menjadi makhluk paling celaka dan sudah dipastikan masuk neraka.Kemudian Allah menciptakan Hawa perempuan pertama sebagai teman hidup Adam. Allah berpesan pada Adam dan Hawa untuk tidak mendekati salah satu buah di surga, namun Iblis menggoda mereka sehingga terjebaklah Adam dan Hawa dalam kondisi yang menakutkan.Allah menghukum Adam dan Hawa sehingga diturunkan kebumi dan pada akhirnya Adam dan Hawa bertaubat.Taubat mereka diterima oleh Allah, namun Adam dan Hawa menetap dibumi.Baca Surat Al-Baqarah Ayat 33-39. Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki kecerdasan, bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur kehidupan sendiri.Inilah keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk menjadi penguasa didunia, untuk menghuni dan memelihara bumi yang Allah ciptakan.Dari Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan bumi.Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi; menempati lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah lainnya diseluruh penjuru bumi. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang berbunyi: "...Dan sesungguhnya Kami muliakan anak-anak Adam; Kami angkut mereka didaratan dan di lautan; Kami berikan mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyak makhluk yang telah Kami ciptakan."(QS. al-Isra' [17]: 70)
  • 9. 9 Demikianlah dua pendapat tentang asal mula manusia. Tentang siapa sebenarnya manusia pertama di bumi, sebagai seorang muslim tentu dengan berpedoman kepada Kitab Suci Al-Quran lebih memilih bahwa Adam a.s adalah manusia pertama sesuai dengan apa yang ada dalam Al-Quran. Adapun perdebatan yang terjadi sampai saat ini tergantung dari keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki seseorang. E. TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA Tujuan penciptaan manusia adalah menyembah kepada sang pencipta yaitu Allah Tuhan Yang Maha Esa. Pengertian penyembahan kepada Allah tidak bisa diartikan secara sempit, dengan hanya membayangkan aspek ritual yang tercermin dalam shalat saja. Penyembahan berarti ketundukan manusia dalam hukum Allah dalam menjalankan kehidupan di muka bumi, baik yang menyangkut hubungan manusia dengan tuhan maupun manusia dengan manusia.Oleh karena penyembahan harus dilakukan secara sukarela, karena Allah tidak membutuhkan sedikitpun pada manusia akan tetapi sebaliknya. Penyembahan yang sempurna dari seorang manusia adalah akan menjadikan seseorang sebagai khalifah Allah di muka bumi dalam mengelola alam semesta. Keseimbangan pada kehidupan manusia dapat terjaga dengan hukum-hukum kemanusiaan yang telah Allah ciptakan. Sifat hubungan antara manusia dengan Allah SWT dalam ajaran Islam bersifat timbal-balik, yaitu bahwa manusia melakukan hubungan dengan Tuhan dan Tuhan juga melakukan hubungan dengan manusia.Tujuan hubungan manusia dengan Allah adalah dalam rangka pengabdian atau ibadah. Dengan kata lain, tugas manusia di dunia ini adalah beribadah, sebagaimana firman Allah swt dalam Al-Quran surat Adz-Dzariat ayat 56: ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ل‬َ‫خ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫و‬﴿ ِ‫ُون‬‫د‬ُ‫ب‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ِ‫ل‬ َّ‫َّل‬ِ‫إ‬ َ‫س‬ْ‫ن‬ِ ْ‫اْل‬َ‫و‬ َّ‫ن‬ ِ‫ج‬ْ‫ل‬‫ا‬٦٥﴾ Artinya: “Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah kepada ku.” Berdasarkan kutipan ayat tersebut di atas, bahwasanya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah untuk beribadah dan menyembah-Nya.Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa manusia itu memiliki kewajiban hidup di dunia dan manusia itu ada yang menciptakan dan memiliki pencipta yaitu Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. F. FUNGSI DAN PERAN MANUSIA Berpedoman pada Al-Quran surah al-baqarah ayat 30-36, status dasar manusia yang mempelopori oleh adam AS adalah sebagai khalifah. Jika khalifah diartikan sebagai penerus ajaran Allah maka peran yang dilakukan adalah penerus pelaku ajaran Allah dan sekaligus menjadi pelopor membudayakan ajaran Allah Swt.
  • 10. 10 Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang ditetapkan oleh Allah di antaranya adalah: 1. Belajar 2. Mengajarkan ilmu 3. Membudayakan ilmu Oleh karena itu semua yang dilakukan harus untuk kebersamaan sesama ummat manusia dan hamba Allah, serta pertanggungjawabannya pada 3 (tiga) instansi yaitu pada diri sendiri (individu), pada masyarakat (sosial), dan pada Allah SWT. Berdasarkan substansi yang dimiliki manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang bersifat individu dan sosial (membutuhkan bantuan orang lain), serta makhluk yang memiliki akal, dan pikiran yang mengatur nilai-nilai kesusilaan dengan kata lain manusia dikelompokkan menjadi : 1. Manusia sebagai Makhluk Individu Kata individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas. Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa.Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya.Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu.Dalam diri individu ada unsur jasmani dan rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya. Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri.Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang.Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial.Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya.Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana seseorang individu melakukan interaksi sosial.Manusia melakukan interaksi sosial dengan keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
  • 11. 11 Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut dengan kepribadian.Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor keturunan (genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus. Individu dalam konsep sosiologi berarti manusia perorangan sebagai lawan dari manusia berkelompok. Yang dimaksud manusia perorangan bukanlah perorangan dalam jasmaniah tetapi dalam kerohaniannya . Kehadiran individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh perilaku individu dalam suatu masyarakat biasanya ditandai oleh perilaku individu yang berusaha menempatkan dirinya dihadapan individu-individu lainnya yang telah mempunyai pola perilaku sesuai dengan norma-norma dan kebudayaan setempat merupakan bagiannya. Individu akan berusaha menurut Koentjaraningrat unsur-unsur kepribadian meliputi pengetahuan, perasaan, dan dorongan naluri. Unsur dorongan naluri tidak kalah pentingnya untuk di pahami. Dorogan naluri adalah sesuatu yang selalu ada pada setiap manusia atau dengan kata lain merupakan sumber bahwa darilahir dengan tanpa memperoleh pengetahuan apapun sebelumnya. Ada beberapa macam dorongan yang perlu diketahui yaitu : 1. Dorongan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. 2. Dorongan sex 3. Dorongan untuk mencari makan. 4. Dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain.Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya. 5. Dorongan untuk berbakti. 6. Dorongan akan keindahan. 2. Manusia Sebagai Makhluk Sosial Menurut kodratnya, Manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan diri dalam berbagai bentuk, karena itu secara otomatis manusia akan selalu bermasyarakat dari segi kehidupan. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Tanpa bantuan orang lain, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan
  • 12. 12 bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki. Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu : 1. Karena manusia tunduk pada aturan yang berlaku. 2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain. 3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain. 4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia. Ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah terdapat suatu bentuk interaksi sosial didalam hubungan dengan makhluk sosial yang lain, yang dimaksud adalah manusia satu dengan manusia yang lain. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni : 1. Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain. 2. Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula. 3. Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi ayang harmonis. a. Interaksi Sosial Kata interaksi berasal dari kata inter dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat.Interaksi adalah proses di mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dala pikiran danb tindakana. Seperti kita ketahui, bahwa manusia dalam kehidupan sehari-hari tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain. Interaksi sosial antar individu terjadi manakala dua orang bertemu, interaksi dimulai: pada saat itu mereka saling menegeur, berjabat tangan, saling berbicara, atau bahkan mungkin berkelahi. Aktivitas-aktivitas semacam itu merupakan bentuk-bentuk dari interaksi sosial. Interaksi sosial terjadi dengan didasari oleh faktor-faktor sebagai berikut: 1) Imitasi adalah suatu proses peniruan atau meniru. 2) Sugesti adalah suatu poroses di mana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau peduman-pedoman tingkah laku orang lain tanpa dkritik terlebih dahulu. Yang dimaksud sugesti di sini adalah pengaruh pysic, baik
  • 13. 13 yang datang dari dirinya sendiri maupuhn dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik. Arti sugesti dan imitasi dalam hubungannya, dengan interaksi sosial adalah hampir sama. Bedanya ialah bahwa imitasi orang yang satu mengikuti salah satu dirinya, sedangkan pada sugesti seeorang memberikan pandangan atau sikap dari dirinya, lalu diterima oleh orang lain di luarnya. 3) Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identi (sama) dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah. 4) Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilain perasaan seperti juga pada proses identifikasi. b. Sosialisasi. Peter Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses di mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat (Berger, 1978:116). Salah satu teori peranan dikaitkan sosialisasi ialah teori George Herbert Mead.Dalkam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self, and Society (1972). Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui beberapa tahap-tahap play stage, game sytage, dan tahap generalized other. Menurut Mead pada tahap pertama, play stage, seorang anak kecil mulai belajar mengambil peranan orang-orang yang berada di sekitarnya. Pada tahap game stage seorang anak tidak hanya telah mengetahui peranan yang harus tetapi telah pula mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orang lain dengan siapa ia berinteraksi. Pada tahap ketiga sosialisasi, seseorang dianggap telah mampu mengambil peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat yaitu mampu mengambil peran generalized others. Ia telah mampu berinteraksi denagn orang lain dalam masyarakat karena telah memahami peranannya sendiri serta peranan orang-orang lain dengan siapa ia berinteraksi. Menurut Cooley konsep diri (self-concept) seseorang berkembang melalalui interaksinya dengan orang lain. Diri yang berkembang melalui interaksi dengan orang lain ini oleh Cooley diberi nama looking-glass self. Cooley berpendapat looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap. Tahap pertama seseorang mempunyai persepsi mengenaoi pandangan orang lain terhadapnya. Pada tahap berikut seseorang mempunyai persepsi mengenai penilain oreang lainterhadap
  • 14. 14 penampilannya. Pada tahap ketiga seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai penilaian orang lain terhadapnya itu. Pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi itu menurut Fuller and Jacobs (1973:168-208) mengidentifikasikan agen sosialisasi utama: keluarga, kelompok bermain, media massa, dan sistem pendidikan. 1. Keluarga Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat .Keluarga merupakan sebuah grup yang terbentuk dari perhimpunan laki laki dan perempuan yang berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak anaknya.Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri dari suami istri dan anak anak yang belum dewasa. Mengenai fungsi seksual dalam keluarga dapat di kemukakan bahwa, privilage seksual yang diberikan kepada dua orang suami istri.Itu memperkokoh hubungan mereka didalam keluarga keluarga inti terseut di dalam melaksanakan fungi seksual dalam keluarga, tiap tiap masyarakat menyusun tata tertib berdasarkan atas nilai nilai sosial budaya dan faktor kebtuhan biologis. Untuk kegiatan hidupnya keluarga harus mengusahakan penghidupannya.Di dalam masyarakat yang sederhana, pembagian kerja dalam kerjasama ekonomi dilakukan antara anggota keluarga.Tugas anggota keluarga dan kerjasama ekonomi itu pada umumnya saling melengkapi.dan pembagian tugas serta pekerjaan yang di lakukan oleh anggota anggota keluarga seperti suami istri. Khususnya oleh para wanita pada umumnya lebih banyak ditentukan oleh faktor kebudayaan dari pada kondisi fisik maupun psikologi. Dorongan dasar dari manusia untuk melangsungkan kehidupan jenisnya menimbulkan basic needs untuk menimbulkan daya tarik seks, percintaan, pengorbanan menimbulkan seksual yang kemudian dapat menghasilkan keturunan. Dari lingkungan keluarga tersebut anak belajar berbahasa, mengumpulkan pengertian pengertian dan menggunakan nilai nilai kebudayaan yang berlaku. Dia akan dibebankan dalam keluarga pada masa kanak kanak di sesuaikan dengan daya tangkap dan sifat sifat emosionalnya. 2. Masyarakat Menurut WJs. Poerwodarmato masyarakat adalah pergaulan hidup manusia dalam suatu tempat dengan ikatan ikatan dan aturan tertentu. Sedangkan menurut linton, masyarakat itu timbul dari setiap kumpulan individu individu yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama. Dalam wakatu yang lama itu kelompok manusia yang belum
  • 15. 15 terorganisasi mengalami proses fundamental yaitu adaptasi dan organisasi dari tingkah laku dari anggota anggota. Dapat disimpulkn bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal disuatau daerah tertentu dan mempunyai aturan yang mengatur tata hidup mereka untuk menuju kepeda tujuan yang sama.  Unsur Unsur Terbentuknya Masyarakat : 1) Harus ada kelompok (perkumpulan) manusia dan harus bayak jumlahnya dan bukan mengumpulkan binatang. 2) Telah berjalan dalam waktu yang lama dan bertempat tinggal dalam daerah tertentu. 3) Adanya aturan (undang undang) yang mengatur mereke bersama  Faktor Faktor Yang Mendorong Manusia Hidup Bersama : 1) Adanya dorongan seksual yaitu dorongan manusia untuk mengembangkan keturunan atau jenisnya. 2) Adanya kenyataan bahwa manusia itu adalah seibu tidak bisa atau sebegai makhluk lemah. Karena itu mendesak atau mencari kekuatan bersama yang terdapat dalam perserikatan dengan orang lain sehingga mereka berlindung bersama sama dan mengejar kebutuhan hidup sehari hari. 3) Adanya kesamaan keturunan, kesamaan teritorial, kesamaan nasib, kesamaan keyakinan/cita cita serta kesamaan kebudayaan. Jika pembagian kerja bertambah kompleks suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antar kelompok masyarakat. 1) Kelompok primer Adalah kelompok yang ditandai ciri ciri saling mengenal antar anggota anggotanya serta kerja sama erat dan bersifat pribadi, sebagai salah satu hasil hubungan yang erat dan bersifat pribadi adalah peleburan indiviu individu dalam suatu kelompok sehingga tujujuan individu adalah tujuan kelompok. 2) Kelompok Sekunder Adalah kelompok yang tidak saling mengenal dalam hubungan secara langsung. 3. Manusia dari segi Susiladan Norma-Norma Aspek kehidupan susila adalah aspek ketiga setelah aspek individu dan sosial.Manusia dapat menetapkan tingkah laku yang baik dan yang buruk karena hanya manusia yang dapat menghayati norma-norma dalam kehidupannya.
  • 16. 16 Dalam proses antar hubungan dan antaraksi itu, tiap-tiap pribadi membawa identitas dan kepribadian masing-masing. Oleh karena itu, keadaan yang yang cukup bermacam-macam akan terjadi berbagai konsekuensi tindakan-tindakan masing-masing pribadi. Kehidupan manusia yang tidak dapat lepas dari orang lain, membuat orang harus memiliki aturan-aturan norma. Aturan-aturantersebut dibuat untuk menjadikan manusia menjadi lebih beradab. Menusia akan lebih menghargai nilai-nilai moral yang akan membawa mereka menjadi lebih baik. Selain aturan-aturan norma, manusia juga memerlukan pendidikan yang dapat digunakan sebagai sarana mencapai kemakmuran dan kenyamanan hidup. Pendidikan dapat menjadikan manusia seutuhnya.Dengan pendidikan, manusia dapat mengerti dan memahami makna hidup dan penerapannya. Melalui pendidikan kita harus mampu menciptakan manusia yang bersusila, karena hanya dengan pendidikan kita dapat memanusiakan manusia.Melalui pendidikan pula manusia dapat menjadi lebih baik daripada keadaan sebelumnya.Dengan pendidikan ini, manusia juga dapat melaksanakan dengan baik norma-norma yang ada dalam suatu masyarakat. Manusia akan mematuhi norma-norma yang ada dalam masyarakat jika diberikan pendidikan yang tepat. Dengan demikian, kelangsungan kehidupan masyarakat tersebut sangat tergantung pada tepat tidaknya suatu pendidikan mendidik seorang manusia mentaati norma, nilai dan kaidah masyarakat. Jika tidak maka manusia akan melakukan penyimpangan terhadap norma-norma yang telah disepakati bersama oleh masyarakat. Sebagai mahluk hidup yang berada di muka bumi ini keberadaan manusia adalah sebagai mahluk individu dan mahluk sosial, dalam arti manusia senantiasa tergantung dan atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan demikian, maka dalam kehidupan lingkungan sosial manusia senantiasa terkait dengan interaksi antara individu manusia, interaksi antar kelompok, kehidupan sosial manusia dengan lingkungan hidup dan alam sekitarnya, berbagai proses sosial dan interaksi sosial, dan berbagai hal yang timbul akibat aktivitas manusia seperti perubahan sosial. Secara sosial sebenarnya manusia merupakan mahluk individu dan sosial yang mempunyai kesempatan yang sama dalam berbagai hidup dan kehidupan dalam masyarakat. Artinya setiap individu manusia memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang sama dalam menguasai sesuatu, misalnya bersekolah, melakukan pekerjaan, bertanggung jawab dalam keluarga serta berbagai aktivitas ekonomi, politik dan bahkan beragama. Namun demikian, kenyataannya setiap individu tidak dapat menguasai atau mempunyai kesempatan yang sama. Akibatnya, masing-masing individu mempunyai peran dan
  • 17. 17 kedudukan yang tidak sama atau berbeda. Banyak faktor yang menyebabkan itu bisa terjadi, misalnya kondisi ekonomi (ada si miskin dan si kaya), sosial (warga biasa dengan pak RT, dll), politik (aktivis partai dengan rakyat biasa), budaya (jago tari daerah dengan tidak) bahkan individu atau sekelompok manusia itu sendiri. Dengan kata lain, stratifikasi sosial mulai muncul dan tampak dalam kehidupan masyarakat tersebut. Berbagai kelompok sosial tumbuh seiring dengan kebutuhan manusia untuk saling berinteraksi.Dalam berbagai kelompok sosial ini, manusia membutuhkan norma-norma pengaturannya.Terdapat norrma-norma sosial sebagai patokan untukbertingkah laku bagi manusia di kelompoknya. Norma-norma tersebut ialah: a. Norma agama atau religi, yaitu norma yang bersumber dari Tuhan yang diperuntukkan bagi umat-Nya. Norma agama berisi perintah agar dipatuhi dan larangan agar dijauhi umat beragama. Norma agama ada dalam ajaran-ajaran agama. b. Norma kesusilaan atau moral, yaitu norma yang bersumber dari hati nurani manusia untuk mengajak kepada kebaikan dan menjauhi keburukan. Norma moral bertujuan agar manusia berbuat baik secara moral. Orang berkelakuan baik adalah orang yang bermoral, sedangkan orang yang berkelakuan buruk adalah orang tidak bermoral atau amoral. c. Norma kesopanan atau adat adalah norma yang bersumber dari masyarakat dan berlaku terbatas pada lingkungan masyarakat yang bersangkutan. Norma ini di maksudkan untuk menciptakan keharmonisan hubungan antarsesama. d. Norma hukum, yaitu norma yang dibuat masyarakat secara remi (negara) yang pemberlakuannya dapat dipaksakan. Norma hukum yang brsifat tertulis. Selain itu, norma dapat dibedakan pula menjadi empat macam berdasarkan kekuatan berlakunya dimasyarakat. Ada norma yang daya ikatnya sangat kuat, sedang, dan ada pula norma yang daya ikatnya sangat lemah. Keempat jenis tersebut adalah cara (usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores), dan adat istiadat (costum). 1) Cara (usage) Cara adalah bentuk kegiatan manusia yang daya ikatnya sangat lemah.Norma ini lebih menonjol dalam hubungn antarindividu atau perorangan. Pelanggaran terhadap norma ini tidak mengakibatkan hukuman yang berat, tetapi sekedar celaan. Contohnya cara makan, ada yang makan sambil berdiri dan ada yang makan sambil duduk. Cara makan sambil duduk dianggap lebih panas dibandingkan cara makan sambil bediri.
  • 18. 18 2) Kebiasaan (falkways) Kebiasaan adalah kegiatan atau perbuatan yang di ulang-ulang dalam bentuk yang sama oleh orang banyak kerana disukai. Norma ini lebih kuat daya ikatnya dari pada norma cara. Contohnya, kebiasaan salam bila bertemu. 3) Tata kelakuan (mores) Tata kelakuan adalah kebiasaan yang di anggap sebagai norma pengatur. Sifat norma ini disatu sisi sebagai pemaksa suatu perbuatan dan disisi lain sebagai suatu larangan. Dengan demikian, tata kelakuan dapat menjadi acuan agar masyarakat menyusuaikan diri dengan kelakuan yang ada serta meninggalkan perbuatan yang tidak sesui dengan tata kelakuan. d) Adat istiadat (custom) Adat istiadat adalah kelakuan yang telah menyatu kuat dalam pola-pola perilaku sebuah masyarakat. 4. Kehidupan Manusia dalam Berbangsa Manusia disebut sebagai makhluk sosial, hal ini karena manusia mempunyai naluri untuk hidup bersama dan membentuk kelompok-kelompok sosial sepanjang hidupnya. Menurut para ahli sosiologi, dorongan manusia untuk hidup berkelompok bersumber dari faktor-faktor sebagai berikut : 1) Common ancestry (satu garis keturunan nenek moyang) 2) Territory shared in common (wilayah yang sama) 3) Similar body characteristies (kesamaan karakteristik badan) 4) Common interest (kesamaan tujuan) Faktor tersebut yang membentuk manusia menjadi kelompok-kelompok sosial dari yang terkecil (suku-suku) sampai kelompok sosial yang membentuk organisasi modern yang berbangsa-bangsa dan bernegara. Manusia berinteraksi satu sama lainuntuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup sehari- hari. Dalam proses interaksi itu, manusia membutuhkan aturan-aturan untuk mengatur perilaku mereka secara berkelompok demi kelangsungan hidup. Oleh sebab itu, terbentuklah suatu wadah organisasi dari kelompok sosial yang berpikiran modern untuk membentuk suatu bangsa dalam suatu organisasi modern yang disebut Negara.Dalam mencapai tujuan tersebut manusia yang telah membentuk suatu kelompok sosial iniyang didalamnya telah dibuat suatu aturan atau pedoman yang diperkenalkan kepada masyarakat, dipahami yang kemudian untuk ditaati dan akhirnya dihargai.Ketika aturan-aturan itu diwujudkan dalam hubungan antar manusia, maka muncullah organisasi sosial yaitu suatu Negara.
  • 19. 19 Adapun Negara dalam pembahasan makalah ini adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berpegang teguh pada ideologi atau pandangan hidup yang sama yang disebut Pancasila. 5. Arti Pentingnya Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Berbangsa dan Bernegara Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia. Menyadari bahwa untuk kelestarian kemampuan dan kesaktian Pancasila itu, perlu diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengamamalan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya oleh setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah. 1. Pengertian Pancasila Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia. Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku Nagara Kertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular, dalam buku Sutasoma ini, selain mempunyai arti “Berbatu sendi yang lima” (dari bahasa Sangsekerta) Pancasila juga mempunyai arti “Pelaksanaan kesusilaan yang lima” (Pancasila Krama), yaitu sebagai berikut:  Tidak boleh melakukan kekerasan  Tidak boleh mencuri  Tidak boleh berjiwa dengki  Tidak boleh berbohong  Tidak boleh mabuk minuman keras / obat-obatan terlarang Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.sebagai dasar negara maka nilai-nilai kehidupan bernegara dan pemerintahan sejak saat itu haruslah berdasarkan pada Pancasila, namun berdasrkan kenyataan, nilai-nilai yang ada
  • 20. 20 dalam Pancasila tersebut telah dipraktikan oleh nenek moyang bangsa Indonesia dan kita teruskan sampai sekarang. Rumusan Pancasila yang dijadikan dasar negara Indonesia seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah:  Ketuhanan Yang Maha Esa  Kemanusiaan yang adil dan beradab  Persatuan Indonesia  Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilanKeadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia Kelima sila tersebut sebagai satu kesatuan nilai kehidupan masyarakat Indonesia oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dijadikan Dasar Negara Indonesia. 2. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Dalam pengertian ini, Pancasila disebut juga way of life, weltanschaung, wereldbeschouwing, wereld en levens beschouwing, pandangan dunia, pandangan hidup, pegangan hidup dan petunjuk hidup.Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua semua kegiatan atau aktivitas hidup dan kehidupan dalam segala bidang.Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindakn pembuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pencatatan dari semua sila Pancasila.Hal ini karena Pancasila Weltanschauung merupakan suatu kesatuan, tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain, keseluruhan sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan organis. 3. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia Pancasila sebagai falsafah negara (philosohische gronslag) dari negara, ideology negara, dan staatside.Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur pemerintahan atau penyenggaraan negara. Hal ini sesuai dengan bunyi pembukaan UUD 1945, yang dengan jelas menyatakan “……..maka sisusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu udang-undang dasar negara Indonesia yang terbentuk dalam suat susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada…..” Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia mempunyai beberapa fungsi pokok, yaitu:  Pancsila dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan yang pada hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum. Hal ini tentang tertuang dalam ketetapan MRP No. XX/MPRS/1966 dan
  • 21. 21 ketetapan MPR No. V/MP/1973 serta ketetapan No. IX/MPR/1978. merupakan pengertian yuridis ketatanegaraan  Pancasila sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya (merupakan pengertian Pancasila yang bersifat sosiologis)  Pancasila sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cara-cara dalam mencari kebenaran (merupakan pengertian Pancasila yang bersifat etis dan filosofis) 4. Sila – Sila Pancasila a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan oleh karenanya manuasia percaya dan taqwa terhadap Tuhan YME sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. b. Sila kemanusian Yang Adil dan Beradab Kemanusiaan yang adil dan beradab menunjang tinggi nilai-nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan –kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Sadar bahwa manusia adalah sederajat, maka bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkanlah sikap hormat dan bekerja sama dengan bangsa –bangsa lain. c. Sila Persatuan Indonesia Dengan sila persatuan Indonesia, manusia Indonesia menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan.Persatuan dikembangkan atas dasar Bhineka Tunggal Ika, dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa. d. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan Manusia Indonesia menghayati dan menjungjung tinggi setiap hasil keputusan musyawarah, karena itu semua pihak yang bersangkutan harus menerimannya dan melaksanakannya dengan itikad baik dan penuh rasa tanggung jawab.Disini kepentingan bersamalah yang diutamakan di atas kepentingan pribadi atau golongan.Pembicaraan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.Keputusan-keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjungjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai- nilai kebenaran dan keadilan.
  • 22. 22 Dalam melaksanakan permusyawaratan, kepercayaan diberikan kepada wakil-wakil yang dipercayanya. e. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka ini dikembangkan perbuatannya yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
  • 23. 23 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Secara keilmuan, Tuhan tak pernah dan tak mungkin menjadi objek kajian ilmu, karena kajian ilmu selalu parsial, terukur, terbatas dan dapat diuji secara berulang-ulang pada lapangan atau laboratorium percobaan keilmuan.Tuhan itu dhahir sekaligus batin.pengetahuan terbaik tentang Tuhan adalah memahami dia adalah sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh pikiran. Akan tetapi biarpun tidak dapat dibuktikan keberadaan-Nya perasaan akan ada Tuhan tidak sebatas pada ciptaan-Nya saja melainkan pada perasaan manusia itu sendiri, bahwa manusia secara fitrah membutuhkan suatu kuasa yang mampu memberikan kesan damai untuk mengadukan segala permasalahan yang tidak dapat dilakukan oleh suatu makhluk. Adapun manusia hidup di dunia adalah untuk menjadi hamba Tuhan untuk menjadi khalifah dan untuk beribadah kepada Allah SWT dengan mengaplikasikan dalam bentuk menjalankan perintah-Nya dan menjaga hubungan dengan sesama manusia baik secara bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. B. SARAN Sebagai Makhluk yang diberikan akal dan pikiran, sudah tentunya manusia untuk selalu berfikir dan penuh tanda tanya. Akan tetapi segala sesuatu yang tidak bisa diteliti dengan akal tentunya tidak dapat terjangkau apabila objek penelitiannya berupa hal yang diluar akal seperti dzat Tuhan, karena dzat Tuhan itu melampaui jangkauan akal.Tetapi kita sebagai manusia diberikan pikiran untuk memikirkan dan berfikir serta merasakan dengan hati bahwa secara logika kalau ada sesuatu pasti ada yang menciptakan sesuatu tersebut.
  • 24. 24 DAFTAR PUSTAKA Al-‘Akkad, Abbas Mahmud. “KetuhananSepanjangAjaran Agama-Agama danPemikiranManusia”.Jakarta: BulanBintang.1981. C.S.T. Kansil. “PancasiladanUndang-UndangDasar 1945”. Jakarta: PradnyaPramita, 1992. A.A. Sitompul.“ManusiadanBudaya”. Jakarta: GunungMulia, 1993 PangeranAlhaj S.T.S, Surya PartiaUsman. “MateriPokokPendekatanPancasila”. Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.1995. AbuddinNata, “AL-Qur’an danHadits” (DirasahIslamiyah), Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada, 1998 Salam, H. Burhanuddin, 1998. FilsafatPancasilaisme. Jakarta: RinekaCipta SarlitoWirawanSarwono. “Psikologisosial: psikologikelompokdanpsikologiterapan”Jakarta: PT. BalaiPusta, 1999. Armstrong, Karen.“SejarahTuhan: KisahPencarianTuhan yang Dilakukanoleh orang-orang Yahudi, Kristen, dan Islam Selama 4.000 Tahun”. Bandung: Mizan.2001. Asy’arie, Musa.“FilsafatIslam”.Yogyakarta: LESFI.2002. Gea, Antonius Atoshoki, Noor Rachmat, danAntoninaPancaYuniwulandari. “RelasidenganTuhan”. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo, 2006. Budiaman, Arie, Ahmad JauharArief, danEdyNasriady Sambas. “MembacaGerakAlamSemestaMengenaliJejak Sang Pencipta”.Ed. NanikSupriyanti. Jakarta: Lipi Press, 2007. Hatimah, I. dkk.“PembelajaranBerwawasanKemasyaraktan”. Jakarta :Universitas Terbuka. 2010. Herimanto, Winarto.“IlmuSosial&BudayaDasar”. Jakarta: BumiAksara.2012.