SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
LEMBAGA KERJASAMA BIPARTIT
Disampaikan oleh
Lasmanawati, SE
Mediator HI
Disnakertrans Prov. Sumatera Barat
LATAR BELAKANG
PERUSAHAAN
BERINTERAKSI
Meningkatkan kesejahteraan - Pengembangan modal
Untuk dirinya dan keluarga - Produktivitas
- Marketing
- Perselisihan hak
- Perselisihan kepentingan
PEKERJA / BURUH MANAJEMEN
PERSELISIHA
N
HUBUNGAN INDUSTRIAL
HARMONIS, DINAMIS, KONDUSIF
Ketenangan Kerja
& ketenangan
berusaha
HAL – HAL YANG MEMPENGARUHI
HUBUNGAN INDUSTRIAL
IPOLEKSOSBUD
( EKSTERNAL )
HUBUNGAN
INDUSTRIAL
ASPEK
KEMANUSIAAN
( INTERNAL )
-PSIKOLOGI
-SOSIOLOGI
-KOMUNIKASI
MOGOK
( UNJUK RASA )
BAGAIMANA MEMBANGUN
HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG
HARMONIS, DINAMIS DAN KONDUSIF ?
Membentuk dan memfungsikan LKS bipartit sebagai ujung
tombak pelaksanaan Hubungan Industrial di perusahaan. Dalam
memfungsikan LKS Bipartit peranan komunikasi sangat
menentukan. Oleh karena itu perlu di bangun sistem komunikasi
yang efektif.
LEMBAGA KERJASAMA BIPARTIT
PENGERTIAN
Forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal – hal yang
berkaitan dengan Hubungan Industrial di satu perusahaan
yang anggotanya terdiri dari pengusaha dan serikat pekerja /
serikat buruh yang sudah tercatat di instansi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan atau unsur
pekerja / buruh
Setiap perusahaan yang memperkerjakan 50 ( lima puluh )
orang pekerja / buruh atau lebih, wajib membentuk Lembaga
Kerjasama Bipartit
DASAR HUKUM
1. UU NO. 13 tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan.
2. UU NO. 21 tahun 2000, tentang Serikat Pekerja / Serikat
Buruh.
1. UU NO. 2 tahun 2004, tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial.
1. Permenaker NO. 32 / Men / XII / 2008, tentang Tata Cara
Pembentukan dan Susunan Keanggotaan LKS Bipartit.
PERBEDAAN BIPARTIT
SEBAGAI LEMBAGA DAN MEKANISME
LEMBAGA
Meningkatkan :
UNSUR PEKERJA - Produktivitas
UNSUR PENGUSAHA - Etos kerja
- Budaya kerja
MEKANISME
PIHAK PENGUSAHA PIHAK
PEKERJA/SP/SB
Memfungsikan Secara Efektif
Lembaga Kerjasama Bipartit
A. Yang diperlukan antara lain :
 Memperhatikan dan mengkoordinir setiap gejala yang
akan menimbulkan permasalahan
 Membangun komunikasi yang efektif ( keterbukaan )
 Kooperatif ( saling memberi dan menerima )
 Saling mempercayai ( trust )
 Mencari solusi yang terbaik demi kepentingan bersama
Lanjutan
B. Apa yang harus dihindari, antara lain:
 Egoisme masing-masing pihak
 Kebuntuan komunikasi
 Intervensi/kontaminasi dari luar
 Emosional masing-masing pihak
 Saling curiga
 Penafsiran yang berbeda
Bagaimana Membangun Komuniaksi yang Efektif ?
STEPS COMMUNICATION SYSTEM
TOP
COMMUNICATION
MIDDLE GROUP
COMMUNICATION
MIDDLE GROUP
COMMUNICATION
MIDDLE GROUP
COMMUNICATION
LK. BIPARTIT
SMALL
GROUP
COMM
SMALL
GROUP
COMM
SMALL
GROUP
COMM
SMALL
GROUP
COMM
SMALL
GROUP
COMM
SMALL
GROUP
COMM
SMALL
GROUP
COMM
SMALL
GROUP
COMM
SMALL
GROUP
COMM
TUJUAN, FUNGSI DAN TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB LKS BIPARTIT
TUJUAN
Untuk menciptakan Hubungan Industrial yang
harmonis, dinamis dan berkeadilan di perusahaan
FUNGSI
 Sebagai forum komunikasi, konsultasi untuk
musyawarah antara pengusaha dan wakil
pekerja/Serikat atau pekerja buruh pada tingkat
perusahaan
lanjutan
 Sebagai forum untuk membahas masalah dan
persoalan Hubunngan Industrial di perusahaan guna
meningkatkan produktivitas kerja dan
kesejahteraan pekerja/buruh yang menjamin
kelangsungan usaha dan kesempatan kerja
 Sebagai forum kerjasama dalam hal konsepsi
pemikiran dan penyamaan persepsi
TUGAS
• Melakukan pertemuan minimal sekali dalam sebulan atau
sewaktu-waktu apabila diperlukan
• Mengkomunikasikan kebijakan pimpinan perusahaan dan
aspirasi pekerja/buruh berkaitan dengan produktivitas kerja
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh
dan kelangsungan usaha
• Melakukan diteksi dini menindak lanjuti dan menampung
permasalahan Hubungan Industrial diperusahaan
lanjutan
• Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada pengusaha
dalam rangka penetapan kebijakan perusahaan
• Menyampaikan saran dan pendapat kepada pekerja/buruh
dalam rangka meningkatkan produktivitas
• Merekomendasikan permasalahan yang sedang berkembang
untuk ditindak lanjuti guna mencari penyelesaian atau solusi
terbaik
TANGGUNG JAWAB
• Membentuk satuan tugas untuk melakukan kegiatan-
kegiatan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang
telah diindentifikasikan atau berfungsi sebagai kelompok
studi dalam menangani berbagai masalah yang dihadapi
• Melakukan standarisasi dan pendekatan terhadap
penyelesaian masalah/persoalan yang sedang berkembang
• Memberikan alternatif penyelesaian masalah yang
direkomendasikan oleh satuan kerja
PEMBENTUKAN LKS BIPARTIT
• LKS Bipartit dibentuk oleh unsur pengusaha dan
unsur pekerja /buruh atau serikat pekerja /serikat
buruh
• LKS Bipartit dapat dibentuk disetiap Cabang
perusahaan
TATA CARA PEMBENTUKAN
• Pengusaha dan wakil serikat pekerja/serikat buruh atau wakil
pekerja/buruh melaksanakan pertemuan untuk :
- Membentuk LKS Bipartit
- Menetapkan anggota LKS Bipartit
• Menyepakati dan menetapkan susunan pengurus
• Pembentukan dan Susunan Pengurus dituangkan dalam
Berita Acara yang ditanda tangani oleh pengusaha dan wakil
SP/SB atau wakil pekerja/buruh diperusahaan
lanjutan
• LKS Bipartit yang sudah terbentuk harus diberitahukan untuk
dicatat pada Instansi yang bertanggung jawab dibidang
ketenagakerjaan Kab/Kota selambat-lambatnya 14 hari kerja
setelah pembentukan
• Pemberitahuan secara tertulis baik langsung maupun tidak
langsung dengan melampirkan berita acara pembentukan ,
susunan pengurus dan alamat perusahaan
KEPENGURUSAN
• Ditetapkan dari unsur pengusaha dan unsur pekerja/buruh,
serikat pekerja/buruh dengan komposisi 1 : 1 yang jumlahnya
sesuai kebutuhan perusahaan dengan ketentuan sekurang-
kurangnya 6 (enam) orang
• Susunan pengurus
- Ketua
- Wakil Ketua
- Sekretaris
- Anggota
lanjutan
• Jabatan Ketua LKS Bipartit dapat dijabat secara bergantian
antara unsur pengusaha atau unsur pekerja/buruh
• Masa kerja kepengurusan LKS Bipartit 3 (tiga) tahun
MASA JABATAN KEPENGURUSAN
KEPENGURUSAN BIPARTIT BERAKHIR APABILA :
 Meninggal dunia
 Mutasi
 Mengundurkan diri sebagai pengurus
 Diganti atas usul dari unsur yang diwakilinya
 Sebab lain yang menghalangi tugas dalam kepengurusan
lembaga
TATA KERJA
• LKS Bipartit mengadakan pertemuan 1 (sdatu) kali sebulan
atau setiap kali apabila dipandang perlu
• Materi pertemuan dapat berasal dari unsur pengusaha, unsur
pekerja/buruh atau dari pengurus LKS Bipatit
• Pengurus LKS Bipartit menetapkan agenda pertemuan secara
periodik
• Hubungan LKS Bipartit dengan lembaga lain diperusahaan
bersifat koordinatif, konsultatif dan koordinatif
PEMBINAAN
• Pembinaan dilakukan oleh Instansi yang bertanggung jawab
dibidang ketenagakerjaan Kab/Kota
• Dapat mengikut sertakan organisasi pengusaha dan
organisasi serikat pekerja/buruh
• Pembinaan :
- Sosialisasi kepada pengusaha dan pekerja
- memberikan bimbingan dalam rangka
pembentukan
PEMBIYAAN DAN PELAPORAN
• Segala biaya yang diperlukan untuk pembentukan dan
pelaksanaan kegiatan LKS Bipartit dibebankan pada
perusahaan
• LKS Bipartit melaporkan segala kegiatan kepada pimpinan
perusahaan
• Pimpinan perusahaan secara berkala setiap 6 (enam) bulan
sekali melaporkan kepada Instansi yang bertanggunga jawab
dibidang kk
lanjutan
• Instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan
Kab/Kota secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali
melaporkan kepada Instansi yang bertanggung jawab
dibidang ketenagakerjaan provinsi
• Provinsi setiap 6 (enam) bulan sekali melaporkan kepada
Menteri melalui Dirjen PHI dan Jamsos
SEKIAN
TERIMA KASIH

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)AmirahPFardhan
 
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptxPresentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptxmelzmelone
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Pemutusan hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerjaPemutusan hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerjaFardalaw Labor
 
Hubungan industrial
Hubungan industrial Hubungan industrial
Hubungan industrial iv4nnavi
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrialcutzurnali
 
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )Tsuchey Oetami
 
Korespodensi bisnis
Korespodensi bisnisKorespodensi bisnis
Korespodensi bisnisYuli ati
 
Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan KondisiHubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisiguest200b003b
 
Analisis kasus ketenagakerjaan
Analisis kasus ketenagakerjaanAnalisis kasus ketenagakerjaan
Analisis kasus ketenagakerjaanFranky L. Tobing
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvsastri hasnur
 
Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Zsazsa Dhysha
 

Was ist angesagt? (20)

PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
PHK sesuai PP 35 tahun 2021 (pelaksana UU Cipta Kerja)
 
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptxPresentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
Presentasi Kontrak kerja PP 35 2021.pptx
 
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta KerjaHukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Ketenagakerjaan Pasca UU Cipta Kerja
 
Pemutusan hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerjaPemutusan hubungan kerja
Pemutusan hubungan kerja
 
Hubungan industrial
Hubungan industrial Hubungan industrial
Hubungan industrial
 
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan IndustrialCut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
Cut Zurnali - Perselisihan Hubungan Industrial
 
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
Hubungan Industrial ( Contoh Kasus )
 
PHK
PHKPHK
PHK
 
Korespodensi bisnis
Korespodensi bisnisKorespodensi bisnis
Korespodensi bisnis
 
Pendirian koperasi
Pendirian koperasiPendirian koperasi
Pendirian koperasi
 
ANGGARAN DASAR KOPERASI
ANGGARAN DASAR KOPERASIANGGARAN DASAR KOPERASI
ANGGARAN DASAR KOPERASI
 
PHK
PHKPHK
PHK
 
Slide pkb
Slide pkb Slide pkb
Slide pkb
 
Hukum perburuhan dan ketenagakerjaan
Hukum perburuhan dan ketenagakerjaanHukum perburuhan dan ketenagakerjaan
Hukum perburuhan dan ketenagakerjaan
 
MOGOK KERJA
MOGOK KERJAMOGOK KERJA
MOGOK KERJA
 
Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan KondisiHubungan Kerja, Syarat  Syarat Dan Kondisi
Hubungan Kerja, Syarat Syarat Dan Kondisi
 
Analisis kasus ketenagakerjaan
Analisis kasus ketenagakerjaanAnalisis kasus ketenagakerjaan
Analisis kasus ketenagakerjaan
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cv
 
Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1Materi hukum-bisnis-1
Materi hukum-bisnis-1
 
Hukum asuransi
Hukum asuransiHukum asuransi
Hukum asuransi
 

Ähnlich wie Makalah

001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.ppt
001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.ppt001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.ppt
001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.pptwongalus3
 
001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptx
001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptx001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptx
001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptxUmmuFaizah4
 
Menuju Koperasi Rspp Yang Mandiri &Modern
Menuju Koperasi Rspp Yang Mandiri &ModernMenuju Koperasi Rspp Yang Mandiri &Modern
Menuju Koperasi Rspp Yang Mandiri &Modernsuadarto
 
KSPMI - Dunia Kerja Baru Di Sektor Migas
KSPMI  - Dunia Kerja Baru Di Sektor MigasKSPMI  - Dunia Kerja Baru Di Sektor Migas
KSPMI - Dunia Kerja Baru Di Sektor MigasFaisal115839
 
Norma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogor
Norma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogorNorma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogor
Norma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogor53714
 
perspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptx
perspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptxperspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptx
perspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptxUmmuFaizah7
 
Union Representatif & Collective Bargaining.pdf
Union Representatif & Collective Bargaining.pdfUnion Representatif & Collective Bargaining.pdf
Union Representatif & Collective Bargaining.pdfEngeChristina1
 
Pkl i -v_apoly_loos_pholy Management Kerja Perusahan
Pkl i -v_apoly_loos_pholy Management Kerja PerusahanPkl i -v_apoly_loos_pholy Management Kerja Perusahan
Pkl i -v_apoly_loos_pholy Management Kerja PerusahanZhanthos Pholly
 
Membangun mindset wirausaha UMKM Dr.Sonny
Membangun mindset wirausaha UMKM Dr.SonnyMembangun mindset wirausaha UMKM Dr.Sonny
Membangun mindset wirausaha UMKM Dr.SonnyAPIO HIMPSI
 
30 industrial-relations-in-indonesia
30 industrial-relations-in-indonesia30 industrial-relations-in-indonesia
30 industrial-relations-in-indonesiaAlen Pepa
 
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Executive Director, U...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Executive Director, U...BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Executive Director, U...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Executive Director, U...Roni Nugroho
 
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mmHukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mmDadang Budiaji
 
Desain kelembagaan workshop
Desain kelembagaan workshopDesain kelembagaan workshop
Desain kelembagaan workshoprikalisti
 

Ähnlich wie Makalah (20)

organisasi pengusaha dan LK Bipartit
organisasi pengusaha dan LK Bipartitorganisasi pengusaha dan LK Bipartit
organisasi pengusaha dan LK Bipartit
 
001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.ppt
001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.ppt001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.ppt
001-MANAJEMEN HUBUNGAN INDUSTRIAL.ppt
 
001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptx
001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptx001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptx
001-manajemenhubunganindustrial-230126083750-b92bff2f.pptx
 
Org.pengusaha dan bipartit
Org.pengusaha dan bipartitOrg.pengusaha dan bipartit
Org.pengusaha dan bipartit
 
APINDO BALI
APINDO BALIAPINDO BALI
APINDO BALI
 
Menuju Koperasi Rspp Yang Mandiri &Modern
Menuju Koperasi Rspp Yang Mandiri &ModernMenuju Koperasi Rspp Yang Mandiri &Modern
Menuju Koperasi Rspp Yang Mandiri &Modern
 
KSPMI - Dunia Kerja Baru Di Sektor Migas
KSPMI  - Dunia Kerja Baru Di Sektor MigasKSPMI  - Dunia Kerja Baru Di Sektor Migas
KSPMI - Dunia Kerja Baru Di Sektor Migas
 
Norma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogor
Norma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogorNorma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogor
Norma kebebasan berserikat dan berunding (14 05-2010) pusdiklat cisarua-bogor
 
perspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptx
perspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptxperspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptx
perspektifhubunganindustrial-221128172420-9420161b.pptx
 
Union Representatif & Collective Bargaining.pdf
Union Representatif & Collective Bargaining.pdfUnion Representatif & Collective Bargaining.pdf
Union Representatif & Collective Bargaining.pdf
 
Informasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnisInformasi dan proses bisnis
Informasi dan proses bisnis
 
Pkl i -v_apoly_loos_pholy Management Kerja Perusahan
Pkl i -v_apoly_loos_pholy Management Kerja PerusahanPkl i -v_apoly_loos_pholy Management Kerja Perusahan
Pkl i -v_apoly_loos_pholy Management Kerja Perusahan
 
Membangun mindset wirausaha UMKM Dr.Sonny
Membangun mindset wirausaha UMKM Dr.SonnyMembangun mindset wirausaha UMKM Dr.Sonny
Membangun mindset wirausaha UMKM Dr.Sonny
 
Koperasiku
KoperasikuKoperasiku
Koperasiku
 
2444604.ppt
2444604.ppt2444604.ppt
2444604.ppt
 
30 industrial-relations-in-indonesia
30 industrial-relations-in-indonesia30 industrial-relations-in-indonesia
30 industrial-relations-in-indonesia
 
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Executive Director, U...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Executive Director, U...BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Executive Director, U...
BE & ; GG, Roni Nugroho, Hapzi Ali, Ethics and Business Executive Director, U...
 
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mmHukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
Hukum ketenagakerjaan & hubungan industrial by dadang budiaji mm
 
Mengapa berserikat
Mengapa berserikatMengapa berserikat
Mengapa berserikat
 
Desain kelembagaan workshop
Desain kelembagaan workshopDesain kelembagaan workshop
Desain kelembagaan workshop
 

Makalah

  • 1. LEMBAGA KERJASAMA BIPARTIT Disampaikan oleh Lasmanawati, SE Mediator HI Disnakertrans Prov. Sumatera Barat
  • 2. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN BERINTERAKSI Meningkatkan kesejahteraan - Pengembangan modal Untuk dirinya dan keluarga - Produktivitas - Marketing - Perselisihan hak - Perselisihan kepentingan PEKERJA / BURUH MANAJEMEN PERSELISIHA N HUBUNGAN INDUSTRIAL HARMONIS, DINAMIS, KONDUSIF Ketenangan Kerja & ketenangan berusaha
  • 3. HAL – HAL YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN INDUSTRIAL IPOLEKSOSBUD ( EKSTERNAL ) HUBUNGAN INDUSTRIAL ASPEK KEMANUSIAAN ( INTERNAL ) -PSIKOLOGI -SOSIOLOGI -KOMUNIKASI MOGOK ( UNJUK RASA )
  • 4. BAGAIMANA MEMBANGUN HUBUNGAN INDUSTRIAL YANG HARMONIS, DINAMIS DAN KONDUSIF ? Membentuk dan memfungsikan LKS bipartit sebagai ujung tombak pelaksanaan Hubungan Industrial di perusahaan. Dalam memfungsikan LKS Bipartit peranan komunikasi sangat menentukan. Oleh karena itu perlu di bangun sistem komunikasi yang efektif.
  • 5. LEMBAGA KERJASAMA BIPARTIT PENGERTIAN Forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal – hal yang berkaitan dengan Hubungan Industrial di satu perusahaan yang anggotanya terdiri dari pengusaha dan serikat pekerja / serikat buruh yang sudah tercatat di instansi yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan atau unsur pekerja / buruh Setiap perusahaan yang memperkerjakan 50 ( lima puluh ) orang pekerja / buruh atau lebih, wajib membentuk Lembaga Kerjasama Bipartit
  • 6. DASAR HUKUM 1. UU NO. 13 tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan. 2. UU NO. 21 tahun 2000, tentang Serikat Pekerja / Serikat Buruh. 1. UU NO. 2 tahun 2004, tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. 1. Permenaker NO. 32 / Men / XII / 2008, tentang Tata Cara Pembentukan dan Susunan Keanggotaan LKS Bipartit.
  • 7. PERBEDAAN BIPARTIT SEBAGAI LEMBAGA DAN MEKANISME LEMBAGA Meningkatkan : UNSUR PEKERJA - Produktivitas UNSUR PENGUSAHA - Etos kerja - Budaya kerja MEKANISME PIHAK PENGUSAHA PIHAK PEKERJA/SP/SB
  • 8. Memfungsikan Secara Efektif Lembaga Kerjasama Bipartit A. Yang diperlukan antara lain :  Memperhatikan dan mengkoordinir setiap gejala yang akan menimbulkan permasalahan  Membangun komunikasi yang efektif ( keterbukaan )  Kooperatif ( saling memberi dan menerima )  Saling mempercayai ( trust )  Mencari solusi yang terbaik demi kepentingan bersama
  • 9. Lanjutan B. Apa yang harus dihindari, antara lain:  Egoisme masing-masing pihak  Kebuntuan komunikasi  Intervensi/kontaminasi dari luar  Emosional masing-masing pihak  Saling curiga  Penafsiran yang berbeda
  • 10. Bagaimana Membangun Komuniaksi yang Efektif ? STEPS COMMUNICATION SYSTEM TOP COMMUNICATION MIDDLE GROUP COMMUNICATION MIDDLE GROUP COMMUNICATION MIDDLE GROUP COMMUNICATION LK. BIPARTIT SMALL GROUP COMM SMALL GROUP COMM SMALL GROUP COMM SMALL GROUP COMM SMALL GROUP COMM SMALL GROUP COMM SMALL GROUP COMM SMALL GROUP COMM SMALL GROUP COMM
  • 11. TUJUAN, FUNGSI DAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB LKS BIPARTIT TUJUAN Untuk menciptakan Hubungan Industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan di perusahaan FUNGSI  Sebagai forum komunikasi, konsultasi untuk musyawarah antara pengusaha dan wakil pekerja/Serikat atau pekerja buruh pada tingkat perusahaan
  • 12. lanjutan  Sebagai forum untuk membahas masalah dan persoalan Hubunngan Industrial di perusahaan guna meningkatkan produktivitas kerja dan kesejahteraan pekerja/buruh yang menjamin kelangsungan usaha dan kesempatan kerja  Sebagai forum kerjasama dalam hal konsepsi pemikiran dan penyamaan persepsi
  • 13. TUGAS • Melakukan pertemuan minimal sekali dalam sebulan atau sewaktu-waktu apabila diperlukan • Mengkomunikasikan kebijakan pimpinan perusahaan dan aspirasi pekerja/buruh berkaitan dengan produktivitas kerja dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan kelangsungan usaha • Melakukan diteksi dini menindak lanjuti dan menampung permasalahan Hubungan Industrial diperusahaan
  • 14. lanjutan • Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada pengusaha dalam rangka penetapan kebijakan perusahaan • Menyampaikan saran dan pendapat kepada pekerja/buruh dalam rangka meningkatkan produktivitas • Merekomendasikan permasalahan yang sedang berkembang untuk ditindak lanjuti guna mencari penyelesaian atau solusi terbaik
  • 15. TANGGUNG JAWAB • Membentuk satuan tugas untuk melakukan kegiatan- kegiatan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang telah diindentifikasikan atau berfungsi sebagai kelompok studi dalam menangani berbagai masalah yang dihadapi • Melakukan standarisasi dan pendekatan terhadap penyelesaian masalah/persoalan yang sedang berkembang • Memberikan alternatif penyelesaian masalah yang direkomendasikan oleh satuan kerja
  • 16. PEMBENTUKAN LKS BIPARTIT • LKS Bipartit dibentuk oleh unsur pengusaha dan unsur pekerja /buruh atau serikat pekerja /serikat buruh • LKS Bipartit dapat dibentuk disetiap Cabang perusahaan
  • 17. TATA CARA PEMBENTUKAN • Pengusaha dan wakil serikat pekerja/serikat buruh atau wakil pekerja/buruh melaksanakan pertemuan untuk : - Membentuk LKS Bipartit - Menetapkan anggota LKS Bipartit • Menyepakati dan menetapkan susunan pengurus • Pembentukan dan Susunan Pengurus dituangkan dalam Berita Acara yang ditanda tangani oleh pengusaha dan wakil SP/SB atau wakil pekerja/buruh diperusahaan
  • 18. lanjutan • LKS Bipartit yang sudah terbentuk harus diberitahukan untuk dicatat pada Instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan Kab/Kota selambat-lambatnya 14 hari kerja setelah pembentukan • Pemberitahuan secara tertulis baik langsung maupun tidak langsung dengan melampirkan berita acara pembentukan , susunan pengurus dan alamat perusahaan
  • 19. KEPENGURUSAN • Ditetapkan dari unsur pengusaha dan unsur pekerja/buruh, serikat pekerja/buruh dengan komposisi 1 : 1 yang jumlahnya sesuai kebutuhan perusahaan dengan ketentuan sekurang- kurangnya 6 (enam) orang • Susunan pengurus - Ketua - Wakil Ketua - Sekretaris - Anggota
  • 20. lanjutan • Jabatan Ketua LKS Bipartit dapat dijabat secara bergantian antara unsur pengusaha atau unsur pekerja/buruh • Masa kerja kepengurusan LKS Bipartit 3 (tiga) tahun
  • 21. MASA JABATAN KEPENGURUSAN KEPENGURUSAN BIPARTIT BERAKHIR APABILA :  Meninggal dunia  Mutasi  Mengundurkan diri sebagai pengurus  Diganti atas usul dari unsur yang diwakilinya  Sebab lain yang menghalangi tugas dalam kepengurusan lembaga
  • 22. TATA KERJA • LKS Bipartit mengadakan pertemuan 1 (sdatu) kali sebulan atau setiap kali apabila dipandang perlu • Materi pertemuan dapat berasal dari unsur pengusaha, unsur pekerja/buruh atau dari pengurus LKS Bipatit • Pengurus LKS Bipartit menetapkan agenda pertemuan secara periodik • Hubungan LKS Bipartit dengan lembaga lain diperusahaan bersifat koordinatif, konsultatif dan koordinatif
  • 23. PEMBINAAN • Pembinaan dilakukan oleh Instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan Kab/Kota • Dapat mengikut sertakan organisasi pengusaha dan organisasi serikat pekerja/buruh • Pembinaan : - Sosialisasi kepada pengusaha dan pekerja - memberikan bimbingan dalam rangka pembentukan
  • 24. PEMBIYAAN DAN PELAPORAN • Segala biaya yang diperlukan untuk pembentukan dan pelaksanaan kegiatan LKS Bipartit dibebankan pada perusahaan • LKS Bipartit melaporkan segala kegiatan kepada pimpinan perusahaan • Pimpinan perusahaan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali melaporkan kepada Instansi yang bertanggunga jawab dibidang kk
  • 25. lanjutan • Instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan Kab/Kota secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali melaporkan kepada Instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan provinsi • Provinsi setiap 6 (enam) bulan sekali melaporkan kepada Menteri melalui Dirjen PHI dan Jamsos