Objek Dakwah

Zainuddin Muza
Zainuddin MuzaWriting and student um Garawiksa Institute

Berguna untuk mengembangkan dakwah kampus

MAKALAH 
OBJEK DAKWAH 
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadits Dakwah 
Dosen Pembimbing: M. Fajrul Munawir 
Nama Kelompok : 
Dzurrotun Afifah Fauziah (13230004) 
Zainuddin (13230048) 
Muhammad Arif Sholhan (13230078) 
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM 
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI 
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA 
YOGYAKARTA 
2014
KATA PENGANTAR 
Atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami sangat bersyukur atas segala nikmat 
yang tiada terbatas sehingga makalah ini bisa selesai meski melalui jalan berliku karena susah 
untuk berkumpul. 
Berikut ini kami sebagai penyusun akan mempersembahkan sebuah makalah dengan 
judul "Objek Dakwah", yang menurut kami dapat memberikan banyak manfaat dalam 
melakukan dakwah di tengah-tengah masyarakat. Karena apa? Dengan memperhatikan suatu 
masyarakat sebagai objek dakwah, maka strategi dakwah akan bisa dilakukan dengan efisien 
dan lebih mendalam. 
Melalui kata pengantar ini penyusun lebih dahulu meminta maaf dan memohon 
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan kurang tepat atau 
menyinggung perasaan pembaca. 
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih, dan 
semoga Tuhan memberkahi. 
Yogyakarta, 22 September 2014 
Penyusun
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Menurut pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang sengaja 
dikutip dalam makalah ini bahwa dakwah adalah penyiaran agama dan Pengembangannya di 
kalangan masyarakat; seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama. 
Pengertian itu akan kita perjelas lagi dengan pengertian yang lebih rinci dan mendalam. 
Dari istilah ‘penyiaran agama,’ memiliki kandungan arti yang universal, yaitu 
kegiatan menyebarkan, memberitahukan, dan menyeru kepada khalayak umum. Karena di 
dalamnya ada kata ‘agama,’ tentu yang disampaikan itu berupa ajaran-ajaran dan nilai- nilai 
dalam agama. Adapun tujuan dari penyiaran ini semata-mata hanya memberi tahu informasi 
mengenai sebuah agama. Kalau ajakan tentu belum masuk dalam pengertian ini. 
Selanjutnya, ‘Pengembangannya di kalangan masyarakat’ itu memiliki maksud dan 
tujuan yang lebih dalam lagi dibandingkan dengan ‘penyiaran agama’ yang hanya memberi 
tahu semata. Kalau sudah mengkaji pengembangan, biasanya informasi yang disampaikan itu 
sudah sampai dan diketahui masyarakat. Tinggal melanjutkan atau mengembangkan 
informasi itu menjadi bentuk ‘seruan untuk memeluk’. Masyarakat mulai diajak untuk 
mengikuti informasi (ajaran dan nilai agama) yang sudah diketahui itu. 
Kemudian dari ajakan itu, yang pasti masyarakat mulai bertanya-tanya: kenapa saya 
harus ikut? Apa yang terkandung di dalamnya? Bagaimana kalau saya ikut? Dll. Dari 
pertanyaan-pertanyaan itu muncullah rasa ingin tahu yang kita sebut dengan istilah 
‘mempelajari’ informasi yang di dapat itu sehingga masyarakat benar-benar tahu tanpa dari 
seruan orang lain lagi. 
Nah, setelah menjajaki proses mempelajari itu, barulah timbul kesadaran bahwa apa 
yang didapatkan mulai dari informasi awal, seruan untuk memeluk hingga mempelajari 
ajaran dan nilai agama itu, masyarakat akan mengawali dengan mengamalkannya. Itulah inti 
dari pengertian dakwah yang sesungguhnya dari sudut pandang kita, sebagai penyusun 
makalah. 
Karena dakwah termasuk aktivitas penyiaran agama, seruan untuk memeluk, 
mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama dengan hikmah dan pelajaran yang baik, maka 
memperhatikan objek dakwah (mad’u) adalah tuntunan utama. Pastinya semua orang tidak 
mau kan, kalau dia berdakwah tapi memperoleh penentangan yang sekiranya dapat 
mempengaruhi nyawanya. Apalagi di zaman sekarang ini, tentu faktor mad’u sangat penting 
diperhatikan sebelum memulai kegiatan dakwah. Dan di dalam makalah ini, kita akan 
membahasnya mengenai objek dakwah atau dalam bahasa Arabnya di sebut Mad’u. 
B. Rumusan Masalah 
1. Apa yang dimaksud objek dakwah? 
2. Siapa yang dimaksud objek dakwah? 
3. Apa tujuan mengetahui objek dakwah 
C. Tujuan 
1. Mengetahui objek dakwah sebagai strategi keberhasilan dakwah 
2. Mengetahui klasifikasi Mad’u dalam Al-Qur’an. 
3. Agar menuai keefektifan dalam berdakwah
BAB II 
PEMBAHASAN 
a. Pengertian objek dakwah 
Dalam istilah lain, objek dakwah bisa disebut Mad’u, yaitu manusia yang menjadi 
sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai 
kelompok, baik manusia yang beragama Islam atau tidak; atau dengan kata lain, manusia 
secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan 
mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam; sedangkan kepada orang yang telah 
beragama Islam, dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ikhsan. 
b. Objek dakwah 
Secara umum Al-Qur’an menjelaskan ada tiga tipe mad’u, yaitu: mukmin, kafir, dan 
munafik. Dari ketiga klasifikasi besar ini, mad’u kemudian dikelompokkan lagi dalam 
berbagai macam pengelompokan, misalnya, orang mukmin dibagi menjadi tiga, yaitu: dzalim 
linafsih, muqtashid, dan sabiqun bilkhairat. Kafir bisa dibagi menjadi kafir zimmi dan kafir 
harbi. Mad’u atau mitra dakwah terdiri dari berbagai macam golongan manusia. O leh karena 
itu, menggolongkan mad’u sama dengan menggolongkan manusia itu sendiri dari aspek 
profesi, ekonomi, dan seterusnya. 
Muhammad Abduh membagi mad’u menjadi tiga golongan, yaitu: 
1. Golongan cerdik cendekiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir secara kritis, 
dan cepat dapat menangkap persoalan. 
2. Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belum dapat berfikir secara kritis 
dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian-pengertian yang tinggi. 
3. Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka senang 
membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja, dan tidak mampu 
membahasnya secara mendalam. 
Adapun sasaran dakwah (objek dakwah/mad’u) diterangkan dalam Al-Q ur’an surat 
At-tahrim ayat 6: 
    
    
   
       
     
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka 
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, 
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka 
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. 
Dalam ayat ini menunjukkan bahwa sasaran yang utama dalam berdakwah itu dimulai 
dari diri sendiri. Karena tidak mungkin kita menggemparkan dakwah pada orang lain 
sebelum diri sendiri tidak bisa melakukan yang terbaik. Maka, sebelum berdakwah hendaklah 
memperbaiki diri sendiri dulu. Kalau tidak seperti itu, bagaimana mungkin orang bisa 
menerima seruan/ajakan kita? Yang pasti orang itu akan melihat siapa kita? Bagaimana 
kehidupan sehari-hari kita? Dalam melakukan dakwah itu harus memiliki keteladanan. Tidak
mungkin kita berdakwah dengan melarang mencuri pada orang lain, sementara diri sendirinya 
seorang pencuri. Tidak masuk akal kan? Jadi, harus dimulai dari diri sendiri. 
Setelah diri sendiri, baru dimulai ke ruang lingkup yang lebih luas, yaitu keluarga atau 
kerabat. Kalau kita lihat kesuksesan dakwah Nabi Muhammad saw., beliau melakukannya 
dari keluarganya. Hal ini menunjukkan betapa berhati-hatinya dalam melakukan dakwah. 
Kalau kita sebagai penyusun menganalogikan, jika ada seorang dai, ustadz, atau siapa pun 
yang berdakwah langsung pada khalayak luas, tanpa melalui tahap tadi itu, dijamin 
dakwahnya akan kering kerontang. Isi dakwahnya hanya ada di bibir dan orang tidak akan 
mengikutinya. 
Selain itu, tuntunan berdakwah bertujuan agar memberi manfaat bagi orang lain, yaitu 
untuk menyelamatkan manusia. Ayat di atas sangat mempertegas sampai wilayah deskripsi 
mengenai neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu. Adapun penjaganya adalah 
malaikat yang kasar dan tunduk kepada Allah swt. 
Surat An- nisa’ ayat 136 menjadi penerus dari surat sebelumnya mengenai sasaran 
dakwah, sebagaimana bunyinya seperti ini: 
    
    
    
       
   
     
   
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya 
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan 
sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, 
rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. 
Ayat di atas memiliki kandungan pengingat kepada orang yang beriman agar tetap 
pada pendiriannya. Jangan pernah goyah dengan ajaran dan nilai-nilai agama yang telah lama 
dipelajari dan diamalkannya. Tetap dengan berpegang teguh pada iman, Islam, dan ikhsan. 
Hal ini menunjukkan bahwa sasaran dakwah yang selanjutnya adalah orang beriman. 
Sasaran dakwah yang selanjutnya, terdapat dalam surat Ali Imran, ayat 64: 
     
     
       
     
       
    
Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) 
yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah 
dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita 
menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka 
Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah 
diri (kepada Allah)".
Kenapa seruan ayat ini merujuk pada ahli Kitab? Apa yang istimewa dari seorang ahli 
kitab? Pemahaman kita sebagai penyusun makalah, menunjukkan bahwa ahli kitab itu adalah 
orang yang keluar dari ajaran mereka. Ada pengubahan-pengubahan dalam kitab-kitab seperti 
Zabur, Taurat, dan Injil sesuai kepentingan. Seandainya mereka tidak mengubah, tentu 
ajaran-ajaran mereka tetap sejalan dengan yang ada dalam Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an itu 
merupakan penyempurna dari kitab-kitab yang sebelumnya. Dari pemahaman kita ini, bahwa 
ahli kitablah yang memunculkan agama-agama lain. Maka dari itu, ayat ini langsung 
menyudutkan pada mereka. 
Itulah sasaran dakwah yang terkandung dalam Al-Q ur’an. Namun dalam konteks 
kekinian, kita menambahkan lagi bahwa sasaran dakwah tidak hanya berhenti d i wilayah itu. 
Pengkategorian masyarakat juga sangat penting, baik dalam bahasan ekonomi, politik, 
agama, dan sosial budaya. Berikut kategorinya: 
1. Masyarakat kota dan desa 
2. Anak, remaja, dewasa, dan masa tua 
3. Kaya dan miskin 
4. Masyarakat awam dan berpendidikan 
5. Muslim dan non-muslim dll. 
c. Tujuan 
Membahas mengenai tujuan, berarti membuka wawasan cita-cita. Dengan mengetahui 
objek dakwah, tentunya memperjelas arah dakwah yang ingin dicapai. Biasanya pengetahuan 
mengenai objek dakwah akan berkaitan langsung dengan metode dan materi dakwah yang 
akan disampaikan. Maka dari itu, pembelajaran objek dakwah ini sangat penting. 
Tujuan-tujuan itu salah satunya, agar dakwah yang disampaikan efektif. Tidak ada 
kesulitan dalam menentukan materi dakwah yang ingin disampaikan. Serta agar masyarakat 
sebagai sasaran dakwah bisa memahami informasi mengenai ajaran dan nilai agama, seruan 
untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama sendiri.
BAB III 
PENUTUP 
Kesimpulan 
Dalam sebuah pengertian bahwa objek dakwah itu adalah manusia yang menjadi 
sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai 
kelompok, baik manusia yang beragama Islam atau tidak; atau dengan kata lain, manusia 
secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan 
mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam; sedangkan kepada orang yang telah 
beragama Islam, dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ikhsan.1 
Tiga ayat Al-Qur’an yang kita sebutkan di atas mempertegas bahwa sasaran 
dakwah/objek dakwah itu dimulai dari diri sendiri, keluarga/kerabat, orang beriman, dan ahli 
kitab. Namun kemudian ditambah dengan pengkategorian masyarakat yang bertujuan agar 
dakwah tersampaikan secara efektif. Agar senantiasa bisa dipahami dan diterima oleh 
masyarakat. Sehingga nantinya mendapatkan tujuan dakwah, yaitu bagi yang beragama Islam 
untuk memperdalam lagi kualitas ajarannya. Sementara bagi non-muslim, agar memeluk 
Islam yang memberi rahmat pada seluruh alam. 
Maka dari pembahasan di atas, kita menyimpulkan bahwa dakwah itu tidak serta 
merta hanya persoalan materi dan metodenya, tetapi objek sasarannya juga tepat. Karena 
dengan mengetahui sasarannya terlebih dahulu, maka yang namanya materi dan metode 
dakwah itu akan gampang direncanakan. Karena jika tidak memperhatikan sasaran itu, 
banyak bahaya dan kendala yang menghadang dalam melaksanakan dakwah yang diartikan 
sebagai penyiar agama, seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran dan 
nilai- nilai agama.
DAFTAR PUSTAKA 
Al-Qur’anul Karim 
Munir, Manajemen Dakwah, Jakarta, Rahmat Semesta, 2012 
Muhammad Abu Fath Al-Bayanun, Nasihat Untuk Para Da’I, Cet 1, Surakarta: Indiva 
Pustaka, 2008 
Saputra Wahidin, Retorika Monologika: Kiat Dan Tips Praktis Menjadi Muballig, Bogor: 
Titian Nusa Press, 2010 
Bachtiar Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997

Recomendados

Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya von
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaRiana Arum
96.2K views10 Folien
makalah pengertian ilmu tasawuf von
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufMuhammad Husein
16.7K views7 Folien
Makalah fiqih thaharoh von
Makalah  fiqih thaharohMakalah  fiqih thaharoh
Makalah fiqih thaharohfriskacaca
9.8K views12 Folien
Makalah shalat von
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalatFitri Bersahabat
109.4K views13 Folien

Más contenido relacionado

Was ist angesagt?

sejarah dan perkembangan ilmu tauhid von
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidRoisMansur
29.3K views13 Folien
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1) von
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
50.6K views21 Folien
Makalah pembidangan ilmu fiqh von
Makalah pembidangan ilmu fiqhMakalah pembidangan ilmu fiqh
Makalah pembidangan ilmu fiqhM fazrul
19.3K views10 Folien
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi von
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiAlwiAssegaf
213.7K views12 Folien
Metode studi islam von
Metode studi islamMetode studi islam
Metode studi islamShinta Ari Herdiana
85.6K views69 Folien
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi von
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiMakalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiRinoputra Stain
30.7K views14 Folien

Was ist angesagt?(20)

sejarah dan perkembangan ilmu tauhid von RoisMansur
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
RoisMansur29.3K views
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1) von Khusnul Kotimah
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Makalah Tafsir, Ta'wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
Khusnul Kotimah50.6K views
Makalah pembidangan ilmu fiqh von M fazrul
Makalah pembidangan ilmu fiqhMakalah pembidangan ilmu fiqh
Makalah pembidangan ilmu fiqh
M fazrul19.3K views
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi von AlwiAssegaf
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwiSoal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
Soal dan jawaban filsafat ilmu dari semua materi.docx alwi
AlwiAssegaf213.7K views
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi von Rinoputra Stain
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiMakalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Rinoputra Stain30.7K views
Makalah makki-dan-madani von Fidhin Cilick
Makalah makki-dan-madaniMakalah makki-dan-madani
Makalah makki-dan-madani
Fidhin Cilick19.4K views
PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk... von Sulistiowati Nur Faimi
PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...
PPT Materi Agama Islam kelas 10 tentang kontrol diri, prasangka baik, dan Uhk...
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam von Phuji Maisaroh
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islamPendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Pendekatan bayani, irfani dan burhani dalam metodologi studi islam
Phuji Maisaroh24.6K views
makalah takhrij hadits von Feri Nugroho
makalah takhrij haditsmakalah takhrij hadits
makalah takhrij hadits
Feri Nugroho18.6K views
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh von Suya Yahya
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Suya Yahya215K views
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya von Robet Saputra
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Robet Saputra35.6K views
Ulumul hadits von Moh Yakub
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
Moh Yakub30.1K views
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu UIN von abdul gonde
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu  UINmakalah teologi modern oleh wahyudin dompu  UIN
makalah teologi modern oleh wahyudin dompu UIN
abdul gonde14.3K views
Studi islam dalam pendekatan historis von atjehh
Studi islam dalam pendekatan historisStudi islam dalam pendekatan historis
Studi islam dalam pendekatan historis
atjehh34.2K views
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy) von Riezal Bintan
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Sejarah dan pengantar ilmu hadits(karya prof. dr. t.m. hasbi ash shiddieqy)
Riezal Bintan8.9K views
Ibadah makalah von MeyLiontin
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalah
MeyLiontin8.8K views
Tujuan dan manfaat dakwah von LBB. Mr. Q
Tujuan dan manfaat dakwahTujuan dan manfaat dakwah
Tujuan dan manfaat dakwah
LBB. Mr. Q11.2K views

Destacado

Sistematika Dakwah Masyarakat von
Sistematika Dakwah MasyarakatSistematika Dakwah Masyarakat
Sistematika Dakwah MasyarakatMarlin Dwinastiti
5.7K views11 Folien
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah von
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahKelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahMuhammad Habibi
17.8K views21 Folien
Industrisasi pembangunan von
Industrisasi pembangunanIndustrisasi pembangunan
Industrisasi pembangunanZainuddin Muza
340 views12 Folien
Komunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thai von
Komunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thaiKomunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thai
Komunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thaipwbanten dec
509 views8 Folien
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah von
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintahRatih Puji Astuti
10.3K views22 Folien
klasifikasi ilmu dakwah von
klasifikasi ilmu dakwahklasifikasi ilmu dakwah
klasifikasi ilmu dakwahmuhamadnursalim123
3.8K views8 Folien

Destacado(17)

Kelompok 4 makalah ilmu dakwah von Muhammad Habibi
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahKelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
Muhammad Habibi17.8K views
Komunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thai von pwbanten dec
Komunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thaiKomunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thai
Komunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thai
pwbanten dec509 views
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah von Ratih Puji Astuti
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
Ratih Puji Astuti10.3K views
Makalah metode pembelajaran von Ali Akbar TA
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
Ali Akbar TA20.8K views
Makalah komponen sistem informasi von Arief Munandar
Makalah komponen sistem informasiMakalah komponen sistem informasi
Makalah komponen sistem informasi
Arief Munandar12.8K views
Makalah sistem informasi von Eka Satria
Makalah sistem informasiMakalah sistem informasi
Makalah sistem informasi
Eka Satria49.3K views

Similar a Objek Dakwah

Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx von
Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docxMakalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx
Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docxEndang Mahpudin
72 views15 Folien
Revisi pid klmpk 3 von
Revisi pid klmpk 3Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3muhammadfaridfaizal
683 views16 Folien
tugas dakwah muslim von
 tugas dakwah muslim tugas dakwah muslim
tugas dakwah muslimFarichah Riha
1.2K views9 Folien
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx von
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docxETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docxAmaliaJuaddy
25 views15 Folien
Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkal von
Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkalDakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkal
Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkalnur habibullah norman kardi
325 views19 Folien
Da'wah dan methodenya von
Da'wah dan methodenyaDa'wah dan methodenya
Da'wah dan methodenyaRizaldy Rosmawaty
619 views9 Folien

Similar a Objek Dakwah(20)

Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx von Endang Mahpudin
Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docxMakalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx
Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx
Endang Mahpudin72 views
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx von AmaliaJuaddy
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docxETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
AmaliaJuaddy25 views
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx von erwin123451
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptxX_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx
erwin1234516 views
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx von ssuser5b4910
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptxX_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx
ssuser5b491050 views
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx von AmaliaJuaddy
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docxpenerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
AmaliaJuaddy45 views
pengajian islam von SoFfAeHa
pengajian islampengajian islam
pengajian islam
SoFfAeHa1.7K views
04 komunikasi dakwah r04 stu new von azlifairuz
04 komunikasi dakwah r04 stu new04 komunikasi dakwah r04 stu new
04 komunikasi dakwah r04 stu new
azlifairuz9.6K views
Bab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia von Firdhaus Sakaff
Bab 2 Fenomena Dakwah di MalaysiaBab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Bab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Firdhaus Sakaff17.6K views
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan Islam von RismanHidayat3
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan IslamBentuk-bentuk Medan Perjuangan Islam
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan Islam
RismanHidayat35 views
2.3 penyiaran islam sebagai medium dakwah von SharifahNurAbu
2.3 penyiaran islam sebagai medium dakwah2.3 penyiaran islam sebagai medium dakwah
2.3 penyiaran islam sebagai medium dakwah
SharifahNurAbu142 views
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwah von Tatik Suwartinah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwahQurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Tatik Suwartinah482 views
Fiqh dakwah dalam_al-quran von Srz Basha
Fiqh dakwah dalam_al-quranFiqh dakwah dalam_al-quran
Fiqh dakwah dalam_al-quran
Srz Basha1.9K views

Último

Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx von
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptxTugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptxFahmiMuzakkii
9 views9 Folien
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx von
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptxADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptx
ADITYA GUSTI R. PPT PENKOM.pptxAdityaGustiRamadhan
12 views9 Folien
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf von
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfIrawan Setyabudi
41 views35 Folien
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptx von
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptxLATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptx
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptxgracemarsela01
26 views9 Folien
LKPD_Perkalian dan Pembagian Pecahan.pdf.pdf von
LKPD_Perkalian dan Pembagian Pecahan.pdf.pdfLKPD_Perkalian dan Pembagian Pecahan.pdf.pdf
LKPD_Perkalian dan Pembagian Pecahan.pdf.pdfAnnisaAmeliaTanjung
8 views4 Folien

Último(20)

Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx von FahmiMuzakkii
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptxTugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx
Tugas PPT 6_Fahmi Muzakkii_E1G022105.pptx
FahmiMuzakkii9 views
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf von Irawan Setyabudi
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdfPermendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021.pdf
Irawan Setyabudi41 views
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptx von gracemarsela01
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptxLATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptx
LATIHAN7_DWIHANA GRACE MARSHELLA_E1G021095.pptx
gracemarsela0126 views
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf von Irawan Setyabudi
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Irawan Setyabudi42 views
RENCANA & Link2 MATERI Workshop _"Implementasi Ide Pembangunan SDM_INDONESIA... von Kanaidi ken
RENCANA & Link2 MATERI Workshop _"Implementasi  Ide Pembangunan SDM_INDONESIA...RENCANA & Link2 MATERI Workshop _"Implementasi  Ide Pembangunan SDM_INDONESIA...
RENCANA & Link2 MATERI Workshop _"Implementasi Ide Pembangunan SDM_INDONESIA...
Kanaidi ken12 views
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf von Irawan Setyabudi
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Irawan Setyabudi37 views
Kel.10-PBA.pdf von YanDiyant
Kel.10-PBA.pdfKel.10-PBA.pdf
Kel.10-PBA.pdf
YanDiyant12 views
PPT PENKOM ALVIN.pptx von Alfin61471
PPT PENKOM ALVIN.pptxPPT PENKOM ALVIN.pptx
PPT PENKOM ALVIN.pptx
Alfin6147116 views
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx von chitaputrir30
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptxtugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
tugas PPT_Chita putri_E1G022007.pptx
chitaputrir3018 views
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045". von Kanaidi ken
PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".PELAKSANAAN  & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
PELAKSANAAN & Link2 MATERI Workshop _"Pembangunan SDM_INDONESIA EMAS 2045".
Kanaidi ken84 views

Objek Dakwah

  • 1. MAKALAH OBJEK DAKWAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadits Dakwah Dosen Pembimbing: M. Fajrul Munawir Nama Kelompok : Dzurrotun Afifah Fauziah (13230004) Zainuddin (13230048) Muhammad Arif Sholhan (13230078) JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami sangat bersyukur atas segala nikmat yang tiada terbatas sehingga makalah ini bisa selesai meski melalui jalan berliku karena susah untuk berkumpul. Berikut ini kami sebagai penyusun akan mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Objek Dakwah", yang menurut kami dapat memberikan banyak manfaat dalam melakukan dakwah di tengah-tengah masyarakat. Karena apa? Dengan memperhatikan suatu masyarakat sebagai objek dakwah, maka strategi dakwah akan bisa dilakukan dengan efisien dan lebih mendalam. Melalui kata pengantar ini penyusun lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih, dan semoga Tuhan memberkahi. Yogyakarta, 22 September 2014 Penyusun
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang sengaja dikutip dalam makalah ini bahwa dakwah adalah penyiaran agama dan Pengembangannya di kalangan masyarakat; seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama. Pengertian itu akan kita perjelas lagi dengan pengertian yang lebih rinci dan mendalam. Dari istilah ‘penyiaran agama,’ memiliki kandungan arti yang universal, yaitu kegiatan menyebarkan, memberitahukan, dan menyeru kepada khalayak umum. Karena di dalamnya ada kata ‘agama,’ tentu yang disampaikan itu berupa ajaran-ajaran dan nilai- nilai dalam agama. Adapun tujuan dari penyiaran ini semata-mata hanya memberi tahu informasi mengenai sebuah agama. Kalau ajakan tentu belum masuk dalam pengertian ini. Selanjutnya, ‘Pengembangannya di kalangan masyarakat’ itu memiliki maksud dan tujuan yang lebih dalam lagi dibandingkan dengan ‘penyiaran agama’ yang hanya memberi tahu semata. Kalau sudah mengkaji pengembangan, biasanya informasi yang disampaikan itu sudah sampai dan diketahui masyarakat. Tinggal melanjutkan atau mengembangkan informasi itu menjadi bentuk ‘seruan untuk memeluk’. Masyarakat mulai diajak untuk mengikuti informasi (ajaran dan nilai agama) yang sudah diketahui itu. Kemudian dari ajakan itu, yang pasti masyarakat mulai bertanya-tanya: kenapa saya harus ikut? Apa yang terkandung di dalamnya? Bagaimana kalau saya ikut? Dll. Dari pertanyaan-pertanyaan itu muncullah rasa ingin tahu yang kita sebut dengan istilah ‘mempelajari’ informasi yang di dapat itu sehingga masyarakat benar-benar tahu tanpa dari seruan orang lain lagi. Nah, setelah menjajaki proses mempelajari itu, barulah timbul kesadaran bahwa apa yang didapatkan mulai dari informasi awal, seruan untuk memeluk hingga mempelajari ajaran dan nilai agama itu, masyarakat akan mengawali dengan mengamalkannya. Itulah inti dari pengertian dakwah yang sesungguhnya dari sudut pandang kita, sebagai penyusun makalah. Karena dakwah termasuk aktivitas penyiaran agama, seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama dengan hikmah dan pelajaran yang baik, maka memperhatikan objek dakwah (mad’u) adalah tuntunan utama. Pastinya semua orang tidak mau kan, kalau dia berdakwah tapi memperoleh penentangan yang sekiranya dapat mempengaruhi nyawanya. Apalagi di zaman sekarang ini, tentu faktor mad’u sangat penting diperhatikan sebelum memulai kegiatan dakwah. Dan di dalam makalah ini, kita akan membahasnya mengenai objek dakwah atau dalam bahasa Arabnya di sebut Mad’u. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud objek dakwah? 2. Siapa yang dimaksud objek dakwah? 3. Apa tujuan mengetahui objek dakwah C. Tujuan 1. Mengetahui objek dakwah sebagai strategi keberhasilan dakwah 2. Mengetahui klasifikasi Mad’u dalam Al-Qur’an. 3. Agar menuai keefektifan dalam berdakwah
  • 4. BAB II PEMBAHASAN a. Pengertian objek dakwah Dalam istilah lain, objek dakwah bisa disebut Mad’u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam atau tidak; atau dengan kata lain, manusia secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam; sedangkan kepada orang yang telah beragama Islam, dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ikhsan. b. Objek dakwah Secara umum Al-Qur’an menjelaskan ada tiga tipe mad’u, yaitu: mukmin, kafir, dan munafik. Dari ketiga klasifikasi besar ini, mad’u kemudian dikelompokkan lagi dalam berbagai macam pengelompokan, misalnya, orang mukmin dibagi menjadi tiga, yaitu: dzalim linafsih, muqtashid, dan sabiqun bilkhairat. Kafir bisa dibagi menjadi kafir zimmi dan kafir harbi. Mad’u atau mitra dakwah terdiri dari berbagai macam golongan manusia. O leh karena itu, menggolongkan mad’u sama dengan menggolongkan manusia itu sendiri dari aspek profesi, ekonomi, dan seterusnya. Muhammad Abduh membagi mad’u menjadi tiga golongan, yaitu: 1. Golongan cerdik cendekiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir secara kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan. 2. Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belum dapat berfikir secara kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian-pengertian yang tinggi. 3. Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka senang membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja, dan tidak mampu membahasnya secara mendalam. Adapun sasaran dakwah (objek dakwah/mad’u) diterangkan dalam Al-Q ur’an surat At-tahrim ayat 6:                        Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. Dalam ayat ini menunjukkan bahwa sasaran yang utama dalam berdakwah itu dimulai dari diri sendiri. Karena tidak mungkin kita menggemparkan dakwah pada orang lain sebelum diri sendiri tidak bisa melakukan yang terbaik. Maka, sebelum berdakwah hendaklah memperbaiki diri sendiri dulu. Kalau tidak seperti itu, bagaimana mungkin orang bisa menerima seruan/ajakan kita? Yang pasti orang itu akan melihat siapa kita? Bagaimana kehidupan sehari-hari kita? Dalam melakukan dakwah itu harus memiliki keteladanan. Tidak
  • 5. mungkin kita berdakwah dengan melarang mencuri pada orang lain, sementara diri sendirinya seorang pencuri. Tidak masuk akal kan? Jadi, harus dimulai dari diri sendiri. Setelah diri sendiri, baru dimulai ke ruang lingkup yang lebih luas, yaitu keluarga atau kerabat. Kalau kita lihat kesuksesan dakwah Nabi Muhammad saw., beliau melakukannya dari keluarganya. Hal ini menunjukkan betapa berhati-hatinya dalam melakukan dakwah. Kalau kita sebagai penyusun menganalogikan, jika ada seorang dai, ustadz, atau siapa pun yang berdakwah langsung pada khalayak luas, tanpa melalui tahap tadi itu, dijamin dakwahnya akan kering kerontang. Isi dakwahnya hanya ada di bibir dan orang tidak akan mengikutinya. Selain itu, tuntunan berdakwah bertujuan agar memberi manfaat bagi orang lain, yaitu untuk menyelamatkan manusia. Ayat di atas sangat mempertegas sampai wilayah deskripsi mengenai neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu. Adapun penjaganya adalah malaikat yang kasar dan tunduk kepada Allah swt. Surat An- nisa’ ayat 136 menjadi penerus dari surat sebelumnya mengenai sasaran dakwah, sebagaimana bunyinya seperti ini:                               Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. Ayat di atas memiliki kandungan pengingat kepada orang yang beriman agar tetap pada pendiriannya. Jangan pernah goyah dengan ajaran dan nilai-nilai agama yang telah lama dipelajari dan diamalkannya. Tetap dengan berpegang teguh pada iman, Islam, dan ikhsan. Hal ini menunjukkan bahwa sasaran dakwah yang selanjutnya adalah orang beriman. Sasaran dakwah yang selanjutnya, terdapat dalam surat Ali Imran, ayat 64:                                  Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
  • 6. Kenapa seruan ayat ini merujuk pada ahli Kitab? Apa yang istimewa dari seorang ahli kitab? Pemahaman kita sebagai penyusun makalah, menunjukkan bahwa ahli kitab itu adalah orang yang keluar dari ajaran mereka. Ada pengubahan-pengubahan dalam kitab-kitab seperti Zabur, Taurat, dan Injil sesuai kepentingan. Seandainya mereka tidak mengubah, tentu ajaran-ajaran mereka tetap sejalan dengan yang ada dalam Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an itu merupakan penyempurna dari kitab-kitab yang sebelumnya. Dari pemahaman kita ini, bahwa ahli kitablah yang memunculkan agama-agama lain. Maka dari itu, ayat ini langsung menyudutkan pada mereka. Itulah sasaran dakwah yang terkandung dalam Al-Q ur’an. Namun dalam konteks kekinian, kita menambahkan lagi bahwa sasaran dakwah tidak hanya berhenti d i wilayah itu. Pengkategorian masyarakat juga sangat penting, baik dalam bahasan ekonomi, politik, agama, dan sosial budaya. Berikut kategorinya: 1. Masyarakat kota dan desa 2. Anak, remaja, dewasa, dan masa tua 3. Kaya dan miskin 4. Masyarakat awam dan berpendidikan 5. Muslim dan non-muslim dll. c. Tujuan Membahas mengenai tujuan, berarti membuka wawasan cita-cita. Dengan mengetahui objek dakwah, tentunya memperjelas arah dakwah yang ingin dicapai. Biasanya pengetahuan mengenai objek dakwah akan berkaitan langsung dengan metode dan materi dakwah yang akan disampaikan. Maka dari itu, pembelajaran objek dakwah ini sangat penting. Tujuan-tujuan itu salah satunya, agar dakwah yang disampaikan efektif. Tidak ada kesulitan dalam menentukan materi dakwah yang ingin disampaikan. Serta agar masyarakat sebagai sasaran dakwah bisa memahami informasi mengenai ajaran dan nilai agama, seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama sendiri.
  • 7. BAB III PENUTUP Kesimpulan Dalam sebuah pengertian bahwa objek dakwah itu adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam atau tidak; atau dengan kata lain, manusia secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam; sedangkan kepada orang yang telah beragama Islam, dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ikhsan.1 Tiga ayat Al-Qur’an yang kita sebutkan di atas mempertegas bahwa sasaran dakwah/objek dakwah itu dimulai dari diri sendiri, keluarga/kerabat, orang beriman, dan ahli kitab. Namun kemudian ditambah dengan pengkategorian masyarakat yang bertujuan agar dakwah tersampaikan secara efektif. Agar senantiasa bisa dipahami dan diterima oleh masyarakat. Sehingga nantinya mendapatkan tujuan dakwah, yaitu bagi yang beragama Islam untuk memperdalam lagi kualitas ajarannya. Sementara bagi non-muslim, agar memeluk Islam yang memberi rahmat pada seluruh alam. Maka dari pembahasan di atas, kita menyimpulkan bahwa dakwah itu tidak serta merta hanya persoalan materi dan metodenya, tetapi objek sasarannya juga tepat. Karena dengan mengetahui sasarannya terlebih dahulu, maka yang namanya materi dan metode dakwah itu akan gampang direncanakan. Karena jika tidak memperhatikan sasaran itu, banyak bahaya dan kendala yang menghadang dalam melaksanakan dakwah yang diartikan sebagai penyiar agama, seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran dan nilai- nilai agama.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’anul Karim Munir, Manajemen Dakwah, Jakarta, Rahmat Semesta, 2012 Muhammad Abu Fath Al-Bayanun, Nasihat Untuk Para Da’I, Cet 1, Surakarta: Indiva Pustaka, 2008 Saputra Wahidin, Retorika Monologika: Kiat Dan Tips Praktis Menjadi Muballig, Bogor: Titian Nusa Press, 2010 Bachtiar Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997