SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 8
MAKALAH 
OBJEK DAKWAH 
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadits Dakwah 
Dosen Pembimbing: M. Fajrul Munawir 
Nama Kelompok : 
Dzurrotun Afifah Fauziah (13230004) 
Zainuddin (13230048) 
Muhammad Arif Sholhan (13230078) 
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM 
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI 
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA 
YOGYAKARTA 
2014
KATA PENGANTAR 
Atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami sangat bersyukur atas segala nikmat 
yang tiada terbatas sehingga makalah ini bisa selesai meski melalui jalan berliku karena susah 
untuk berkumpul. 
Berikut ini kami sebagai penyusun akan mempersembahkan sebuah makalah dengan 
judul "Objek Dakwah", yang menurut kami dapat memberikan banyak manfaat dalam 
melakukan dakwah di tengah-tengah masyarakat. Karena apa? Dengan memperhatikan suatu 
masyarakat sebagai objek dakwah, maka strategi dakwah akan bisa dilakukan dengan efisien 
dan lebih mendalam. 
Melalui kata pengantar ini penyusun lebih dahulu meminta maaf dan memohon 
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan kurang tepat atau 
menyinggung perasaan pembaca. 
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih, dan 
semoga Tuhan memberkahi. 
Yogyakarta, 22 September 2014 
Penyusun
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Menurut pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang sengaja 
dikutip dalam makalah ini bahwa dakwah adalah penyiaran agama dan Pengembangannya di 
kalangan masyarakat; seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama. 
Pengertian itu akan kita perjelas lagi dengan pengertian yang lebih rinci dan mendalam. 
Dari istilah ‘penyiaran agama,’ memiliki kandungan arti yang universal, yaitu 
kegiatan menyebarkan, memberitahukan, dan menyeru kepada khalayak umum. Karena di 
dalamnya ada kata ‘agama,’ tentu yang disampaikan itu berupa ajaran-ajaran dan nilai- nilai 
dalam agama. Adapun tujuan dari penyiaran ini semata-mata hanya memberi tahu informasi 
mengenai sebuah agama. Kalau ajakan tentu belum masuk dalam pengertian ini. 
Selanjutnya, ‘Pengembangannya di kalangan masyarakat’ itu memiliki maksud dan 
tujuan yang lebih dalam lagi dibandingkan dengan ‘penyiaran agama’ yang hanya memberi 
tahu semata. Kalau sudah mengkaji pengembangan, biasanya informasi yang disampaikan itu 
sudah sampai dan diketahui masyarakat. Tinggal melanjutkan atau mengembangkan 
informasi itu menjadi bentuk ‘seruan untuk memeluk’. Masyarakat mulai diajak untuk 
mengikuti informasi (ajaran dan nilai agama) yang sudah diketahui itu. 
Kemudian dari ajakan itu, yang pasti masyarakat mulai bertanya-tanya: kenapa saya 
harus ikut? Apa yang terkandung di dalamnya? Bagaimana kalau saya ikut? Dll. Dari 
pertanyaan-pertanyaan itu muncullah rasa ingin tahu yang kita sebut dengan istilah 
‘mempelajari’ informasi yang di dapat itu sehingga masyarakat benar-benar tahu tanpa dari 
seruan orang lain lagi. 
Nah, setelah menjajaki proses mempelajari itu, barulah timbul kesadaran bahwa apa 
yang didapatkan mulai dari informasi awal, seruan untuk memeluk hingga mempelajari 
ajaran dan nilai agama itu, masyarakat akan mengawali dengan mengamalkannya. Itulah inti 
dari pengertian dakwah yang sesungguhnya dari sudut pandang kita, sebagai penyusun 
makalah. 
Karena dakwah termasuk aktivitas penyiaran agama, seruan untuk memeluk, 
mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama dengan hikmah dan pelajaran yang baik, maka 
memperhatikan objek dakwah (mad’u) adalah tuntunan utama. Pastinya semua orang tidak 
mau kan, kalau dia berdakwah tapi memperoleh penentangan yang sekiranya dapat 
mempengaruhi nyawanya. Apalagi di zaman sekarang ini, tentu faktor mad’u sangat penting 
diperhatikan sebelum memulai kegiatan dakwah. Dan di dalam makalah ini, kita akan 
membahasnya mengenai objek dakwah atau dalam bahasa Arabnya di sebut Mad’u. 
B. Rumusan Masalah 
1. Apa yang dimaksud objek dakwah? 
2. Siapa yang dimaksud objek dakwah? 
3. Apa tujuan mengetahui objek dakwah 
C. Tujuan 
1. Mengetahui objek dakwah sebagai strategi keberhasilan dakwah 
2. Mengetahui klasifikasi Mad’u dalam Al-Qur’an. 
3. Agar menuai keefektifan dalam berdakwah
BAB II 
PEMBAHASAN 
a. Pengertian objek dakwah 
Dalam istilah lain, objek dakwah bisa disebut Mad’u, yaitu manusia yang menjadi 
sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai 
kelompok, baik manusia yang beragama Islam atau tidak; atau dengan kata lain, manusia 
secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan 
mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam; sedangkan kepada orang yang telah 
beragama Islam, dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ikhsan. 
b. Objek dakwah 
Secara umum Al-Qur’an menjelaskan ada tiga tipe mad’u, yaitu: mukmin, kafir, dan 
munafik. Dari ketiga klasifikasi besar ini, mad’u kemudian dikelompokkan lagi dalam 
berbagai macam pengelompokan, misalnya, orang mukmin dibagi menjadi tiga, yaitu: dzalim 
linafsih, muqtashid, dan sabiqun bilkhairat. Kafir bisa dibagi menjadi kafir zimmi dan kafir 
harbi. Mad’u atau mitra dakwah terdiri dari berbagai macam golongan manusia. O leh karena 
itu, menggolongkan mad’u sama dengan menggolongkan manusia itu sendiri dari aspek 
profesi, ekonomi, dan seterusnya. 
Muhammad Abduh membagi mad’u menjadi tiga golongan, yaitu: 
1. Golongan cerdik cendekiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir secara kritis, 
dan cepat dapat menangkap persoalan. 
2. Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belum dapat berfikir secara kritis 
dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian-pengertian yang tinggi. 
3. Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka senang 
membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja, dan tidak mampu 
membahasnya secara mendalam. 
Adapun sasaran dakwah (objek dakwah/mad’u) diterangkan dalam Al-Q ur’an surat 
At-tahrim ayat 6: 
    
    
   
       
     
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka 
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, 
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka 
dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. 
Dalam ayat ini menunjukkan bahwa sasaran yang utama dalam berdakwah itu dimulai 
dari diri sendiri. Karena tidak mungkin kita menggemparkan dakwah pada orang lain 
sebelum diri sendiri tidak bisa melakukan yang terbaik. Maka, sebelum berdakwah hendaklah 
memperbaiki diri sendiri dulu. Kalau tidak seperti itu, bagaimana mungkin orang bisa 
menerima seruan/ajakan kita? Yang pasti orang itu akan melihat siapa kita? Bagaimana 
kehidupan sehari-hari kita? Dalam melakukan dakwah itu harus memiliki keteladanan. Tidak
mungkin kita berdakwah dengan melarang mencuri pada orang lain, sementara diri sendirinya 
seorang pencuri. Tidak masuk akal kan? Jadi, harus dimulai dari diri sendiri. 
Setelah diri sendiri, baru dimulai ke ruang lingkup yang lebih luas, yaitu keluarga atau 
kerabat. Kalau kita lihat kesuksesan dakwah Nabi Muhammad saw., beliau melakukannya 
dari keluarganya. Hal ini menunjukkan betapa berhati-hatinya dalam melakukan dakwah. 
Kalau kita sebagai penyusun menganalogikan, jika ada seorang dai, ustadz, atau siapa pun 
yang berdakwah langsung pada khalayak luas, tanpa melalui tahap tadi itu, dijamin 
dakwahnya akan kering kerontang. Isi dakwahnya hanya ada di bibir dan orang tidak akan 
mengikutinya. 
Selain itu, tuntunan berdakwah bertujuan agar memberi manfaat bagi orang lain, yaitu 
untuk menyelamatkan manusia. Ayat di atas sangat mempertegas sampai wilayah deskripsi 
mengenai neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu. Adapun penjaganya adalah 
malaikat yang kasar dan tunduk kepada Allah swt. 
Surat An- nisa’ ayat 136 menjadi penerus dari surat sebelumnya mengenai sasaran 
dakwah, sebagaimana bunyinya seperti ini: 
    
    
    
       
   
     
   
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya 
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan 
sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, 
rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. 
Ayat di atas memiliki kandungan pengingat kepada orang yang beriman agar tetap 
pada pendiriannya. Jangan pernah goyah dengan ajaran dan nilai-nilai agama yang telah lama 
dipelajari dan diamalkannya. Tetap dengan berpegang teguh pada iman, Islam, dan ikhsan. 
Hal ini menunjukkan bahwa sasaran dakwah yang selanjutnya adalah orang beriman. 
Sasaran dakwah yang selanjutnya, terdapat dalam surat Ali Imran, ayat 64: 
     
     
       
     
       
    
Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) 
yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah 
dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita 
menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka 
Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah 
diri (kepada Allah)".
Kenapa seruan ayat ini merujuk pada ahli Kitab? Apa yang istimewa dari seorang ahli 
kitab? Pemahaman kita sebagai penyusun makalah, menunjukkan bahwa ahli kitab itu adalah 
orang yang keluar dari ajaran mereka. Ada pengubahan-pengubahan dalam kitab-kitab seperti 
Zabur, Taurat, dan Injil sesuai kepentingan. Seandainya mereka tidak mengubah, tentu 
ajaran-ajaran mereka tetap sejalan dengan yang ada dalam Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an itu 
merupakan penyempurna dari kitab-kitab yang sebelumnya. Dari pemahaman kita ini, bahwa 
ahli kitablah yang memunculkan agama-agama lain. Maka dari itu, ayat ini langsung 
menyudutkan pada mereka. 
Itulah sasaran dakwah yang terkandung dalam Al-Q ur’an. Namun dalam konteks 
kekinian, kita menambahkan lagi bahwa sasaran dakwah tidak hanya berhenti d i wilayah itu. 
Pengkategorian masyarakat juga sangat penting, baik dalam bahasan ekonomi, politik, 
agama, dan sosial budaya. Berikut kategorinya: 
1. Masyarakat kota dan desa 
2. Anak, remaja, dewasa, dan masa tua 
3. Kaya dan miskin 
4. Masyarakat awam dan berpendidikan 
5. Muslim dan non-muslim dll. 
c. Tujuan 
Membahas mengenai tujuan, berarti membuka wawasan cita-cita. Dengan mengetahui 
objek dakwah, tentunya memperjelas arah dakwah yang ingin dicapai. Biasanya pengetahuan 
mengenai objek dakwah akan berkaitan langsung dengan metode dan materi dakwah yang 
akan disampaikan. Maka dari itu, pembelajaran objek dakwah ini sangat penting. 
Tujuan-tujuan itu salah satunya, agar dakwah yang disampaikan efektif. Tidak ada 
kesulitan dalam menentukan materi dakwah yang ingin disampaikan. Serta agar masyarakat 
sebagai sasaran dakwah bisa memahami informasi mengenai ajaran dan nilai agama, seruan 
untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama sendiri.
BAB III 
PENUTUP 
Kesimpulan 
Dalam sebuah pengertian bahwa objek dakwah itu adalah manusia yang menjadi 
sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai 
kelompok, baik manusia yang beragama Islam atau tidak; atau dengan kata lain, manusia 
secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan 
mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam; sedangkan kepada orang yang telah 
beragama Islam, dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ikhsan.1 
Tiga ayat Al-Qur’an yang kita sebutkan di atas mempertegas bahwa sasaran 
dakwah/objek dakwah itu dimulai dari diri sendiri, keluarga/kerabat, orang beriman, dan ahli 
kitab. Namun kemudian ditambah dengan pengkategorian masyarakat yang bertujuan agar 
dakwah tersampaikan secara efektif. Agar senantiasa bisa dipahami dan diterima oleh 
masyarakat. Sehingga nantinya mendapatkan tujuan dakwah, yaitu bagi yang beragama Islam 
untuk memperdalam lagi kualitas ajarannya. Sementara bagi non-muslim, agar memeluk 
Islam yang memberi rahmat pada seluruh alam. 
Maka dari pembahasan di atas, kita menyimpulkan bahwa dakwah itu tidak serta 
merta hanya persoalan materi dan metodenya, tetapi objek sasarannya juga tepat. Karena 
dengan mengetahui sasarannya terlebih dahulu, maka yang namanya materi dan metode 
dakwah itu akan gampang direncanakan. Karena jika tidak memperhatikan sasaran itu, 
banyak bahaya dan kendala yang menghadang dalam melaksanakan dakwah yang diartikan 
sebagai penyiar agama, seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran dan 
nilai- nilai agama.
DAFTAR PUSTAKA 
Al-Qur’anul Karim 
Munir, Manajemen Dakwah, Jakarta, Rahmat Semesta, 2012 
Muhammad Abu Fath Al-Bayanun, Nasihat Untuk Para Da’I, Cet 1, Surakarta: Indiva 
Pustaka, 2008 
Saputra Wahidin, Retorika Monologika: Kiat Dan Tips Praktis Menjadi Muballig, Bogor: 
Titian Nusa Press, 2010 
Bachtiar Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuAbuy Thea
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.PAUSIL ABU
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufMuhammad Husein
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhSuya Yahya
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaRiana Arum
 
Studi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerStudi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerAtika Vania
 
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptEtika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptAisyah Turidho
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamsaiful anwar
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaHolong Marina Ops
 
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi IslamPendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi IslamShollana
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaRobet Saputra
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatKhairul Muttaqin
 
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)annisa berliana
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalahMeyLiontin
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidRoisMansur
 

Was ist angesagt? (20)

Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Makalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmuMakalah integrasi ilmu
Makalah integrasi ilmu
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
 
Unsur – unsur hadits
Unsur – unsur hadits Unsur – unsur hadits
Unsur – unsur hadits
 
ppt Ibadah
ppt Ibadah ppt Ibadah
ppt Ibadah
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawuf
 
Tugas makalah agama
Tugas makalah agamaTugas makalah agama
Tugas makalah agama
 
Materi Dakwah
Materi DakwahMateri Dakwah
Materi Dakwah
 
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
 
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnyaHadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
Hadits ditinjau dari segi kualitas dan kuantitasnya
 
Studi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporerStudi islam dan isu kontemporer
Studi islam dan isu kontemporer
 
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) pptEtika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
Etika, Moral, Akhlak (Agama) ppt
 
Makalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islamMakalah sejarah munculnya teologi islam
Makalah sejarah munculnya teologi islam
 
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nyaPembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
Pembagian Hadis Berdasarkan Kualitas Sanad dan Matan-nya
 
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi IslamPendekatan-Pendekatan Studi Islam
Pendekatan-Pendekatan Studi Islam
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
 
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabatSejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
Sejarah perkembangan hadits pada masa nabi, sahabat
 
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
ULUMUL HADIS (SEJARAH HADITS PRA KODIFIKASI DAN PASCA KODIFIKASI)
 
Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalah
 
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhidsejarah dan perkembangan ilmu tauhid
sejarah dan perkembangan ilmu tauhid
 

Andere mochten auch

Sistematika Dakwah Masyarakat
Sistematika Dakwah MasyarakatSistematika Dakwah Masyarakat
Sistematika Dakwah MasyarakatMarlin Dwinastiti
 
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahKelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahMuhammad Habibi
 
Industrisasi pembangunan
Industrisasi pembangunanIndustrisasi pembangunan
Industrisasi pembangunanZainuddin Muza
 
Komunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thai
Komunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thaiKomunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thai
Komunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thaipwbanten dec
 
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintahRatih Puji Astuti
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranAli Akbar TA
 
Makalah komponen sistem informasi
Makalah komponen sistem informasiMakalah komponen sistem informasi
Makalah komponen sistem informasiArief Munandar
 
Makalah sistem informasi
Makalah sistem informasiMakalah sistem informasi
Makalah sistem informasiEka Satria
 
Materi 11: Metode dan Etika Dakwah
Materi 11: Metode dan Etika DakwahMateri 11: Metode dan Etika Dakwah
Materi 11: Metode dan Etika DakwahMarlin Dwinastiti
 
proses sistematika keilmuan dakwah
 proses sistematika keilmuan dakwah proses sistematika keilmuan dakwah
proses sistematika keilmuan dakwahmuhamadnursalim123
 

Andere mochten auch (16)

Sistematika Dakwah Masyarakat
Sistematika Dakwah MasyarakatSistematika Dakwah Masyarakat
Sistematika Dakwah Masyarakat
 
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahKelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
 
Industrisasi pembangunan
Industrisasi pembangunanIndustrisasi pembangunan
Industrisasi pembangunan
 
Komunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thai
Komunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thaiKomunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thai
Komunikasi semiotika analitik iklan unsung hero produksi thai
 
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah3  kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
3 kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
 
klasifikasi ilmu dakwah
klasifikasi ilmu dakwahklasifikasi ilmu dakwah
klasifikasi ilmu dakwah
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
Makalah komponen sistem informasi
Makalah komponen sistem informasiMakalah komponen sistem informasi
Makalah komponen sistem informasi
 
Ilmu dakwah.
Ilmu dakwah.Ilmu dakwah.
Ilmu dakwah.
 
Makalah sistem informasi
Makalah sistem informasiMakalah sistem informasi
Makalah sistem informasi
 
Materi 11: Metode dan Etika Dakwah
Materi 11: Metode dan Etika DakwahMateri 11: Metode dan Etika Dakwah
Materi 11: Metode dan Etika Dakwah
 
Revisi pid klmpk 5
Revisi pid klmpk 5Revisi pid klmpk 5
Revisi pid klmpk 5
 
Sarana dan Prasarana Dakwah
Sarana dan Prasarana DakwahSarana dan Prasarana Dakwah
Sarana dan Prasarana Dakwah
 
proses sistematika keilmuan dakwah
 proses sistematika keilmuan dakwah proses sistematika keilmuan dakwah
proses sistematika keilmuan dakwah
 
Revisi pid klmpk 4
Revisi pid klmpk 4Revisi pid klmpk 4
Revisi pid klmpk 4
 
Build Features, Not Apps
Build Features, Not AppsBuild Features, Not Apps
Build Features, Not Apps
 

Ähnlich wie Objek Dakwah

Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx
Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docxMakalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx
Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docxEndang Mahpudin
 
tugas dakwah muslim
 tugas dakwah muslim tugas dakwah muslim
tugas dakwah muslimFarichah Riha
 
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docxETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docxAmaliaJuaddy
 
Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkal
Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkalDakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkal
Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkalnur habibullah norman kardi
 
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptxX_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptxerwin123451
 
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptxX_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptxssuser5b4910
 
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docxpenerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docxAmaliaJuaddy
 
pengajian islam
pengajian islampengajian islam
pengajian islamSoFfAeHa
 
04 komunikasi dakwah r04 stu new
04 komunikasi dakwah r04 stu new04 komunikasi dakwah r04 stu new
04 komunikasi dakwah r04 stu newazlifairuz
 
Bab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Bab 2 Fenomena Dakwah di MalaysiaBab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Bab 2 Fenomena Dakwah di MalaysiaFirdhaus Sakaff
 
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan Islam
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan IslamBentuk-bentuk Medan Perjuangan Islam
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan IslamRismanHidayat3
 
2.3 penyiaran islam sebagai medium dakwah
2.3 penyiaran islam sebagai medium dakwah2.3 penyiaran islam sebagai medium dakwah
2.3 penyiaran islam sebagai medium dakwahSharifahNurAbu
 
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwahQurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwahTatik Suwartinah
 
Fiqh dakwah dalam_al-quran
Fiqh dakwah dalam_al-quranFiqh dakwah dalam_al-quran
Fiqh dakwah dalam_al-quranSrz Basha
 

Ähnlich wie Objek Dakwah (20)

Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx
Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docxMakalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx
Makalah STAI Miftahul Ulum -Objek Dakwah.docx
 
Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3Revisi pid klmpk 3
Revisi pid klmpk 3
 
tugas dakwah muslim
 tugas dakwah muslim tugas dakwah muslim
tugas dakwah muslim
 
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docxETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
ETIKA DAKWAH BI-ALHIKMAH DAN ETIKA DAKWAH BI-ALHAL_baru.docx
 
Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkal
Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkalDakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkal
Dakwah, nur habibullah norman kardi, stai an nadwah kuala tungkal
 
Da'wah dan methodenya
Da'wah dan methodenyaDa'wah dan methodenya
Da'wah dan methodenya
 
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptxX_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx
 
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptxX_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx
X_Gasal_3.-Nikmatnya-Mencari-Ilmu-dan-Indahnya-Berbagi-Pengetahuan_PPT-1.pptx
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Dasar dasar ilmu dakwah
Dasar dasar ilmu dakwahDasar dasar ilmu dakwah
Dasar dasar ilmu dakwah
 
Kacamata prestasi
Kacamata prestasiKacamata prestasi
Kacamata prestasi
 
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docxpenerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
penerapan etika dakwah dalam masyarak majemuk_fix.docx
 
Tujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docxTujuan Dakwah.docx
Tujuan Dakwah.docx
 
pengajian islam
pengajian islampengajian islam
pengajian islam
 
04 komunikasi dakwah r04 stu new
04 komunikasi dakwah r04 stu new04 komunikasi dakwah r04 stu new
04 komunikasi dakwah r04 stu new
 
Bab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Bab 2 Fenomena Dakwah di MalaysiaBab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
Bab 2 Fenomena Dakwah di Malaysia
 
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan Islam
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan IslamBentuk-bentuk Medan Perjuangan Islam
Bentuk-bentuk Medan Perjuangan Islam
 
2.3 penyiaran islam sebagai medium dakwah
2.3 penyiaran islam sebagai medium dakwah2.3 penyiaran islam sebagai medium dakwah
2.3 penyiaran islam sebagai medium dakwah
 
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwahQurdist 7 semester 2 problematika dakwah
Qurdist 7 semester 2 problematika dakwah
 
Fiqh dakwah dalam_al-quran
Fiqh dakwah dalam_al-quranFiqh dakwah dalam_al-quran
Fiqh dakwah dalam_al-quran
 

Kürzlich hochgeladen

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 

Kürzlich hochgeladen (20)

RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 

Objek Dakwah

  • 1. MAKALAH OBJEK DAKWAH Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadits Dakwah Dosen Pembimbing: M. Fajrul Munawir Nama Kelompok : Dzurrotun Afifah Fauziah (13230004) Zainuddin (13230048) Muhammad Arif Sholhan (13230078) JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, kami sangat bersyukur atas segala nikmat yang tiada terbatas sehingga makalah ini bisa selesai meski melalui jalan berliku karena susah untuk berkumpul. Berikut ini kami sebagai penyusun akan mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Objek Dakwah", yang menurut kami dapat memberikan banyak manfaat dalam melakukan dakwah di tengah-tengah masyarakat. Karena apa? Dengan memperhatikan suatu masyarakat sebagai objek dakwah, maka strategi dakwah akan bisa dilakukan dengan efisien dan lebih mendalam. Melalui kata pengantar ini penyusun lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih, dan semoga Tuhan memberkahi. Yogyakarta, 22 September 2014 Penyusun
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut pengertian dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang sengaja dikutip dalam makalah ini bahwa dakwah adalah penyiaran agama dan Pengembangannya di kalangan masyarakat; seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama. Pengertian itu akan kita perjelas lagi dengan pengertian yang lebih rinci dan mendalam. Dari istilah ‘penyiaran agama,’ memiliki kandungan arti yang universal, yaitu kegiatan menyebarkan, memberitahukan, dan menyeru kepada khalayak umum. Karena di dalamnya ada kata ‘agama,’ tentu yang disampaikan itu berupa ajaran-ajaran dan nilai- nilai dalam agama. Adapun tujuan dari penyiaran ini semata-mata hanya memberi tahu informasi mengenai sebuah agama. Kalau ajakan tentu belum masuk dalam pengertian ini. Selanjutnya, ‘Pengembangannya di kalangan masyarakat’ itu memiliki maksud dan tujuan yang lebih dalam lagi dibandingkan dengan ‘penyiaran agama’ yang hanya memberi tahu semata. Kalau sudah mengkaji pengembangan, biasanya informasi yang disampaikan itu sudah sampai dan diketahui masyarakat. Tinggal melanjutkan atau mengembangkan informasi itu menjadi bentuk ‘seruan untuk memeluk’. Masyarakat mulai diajak untuk mengikuti informasi (ajaran dan nilai agama) yang sudah diketahui itu. Kemudian dari ajakan itu, yang pasti masyarakat mulai bertanya-tanya: kenapa saya harus ikut? Apa yang terkandung di dalamnya? Bagaimana kalau saya ikut? Dll. Dari pertanyaan-pertanyaan itu muncullah rasa ingin tahu yang kita sebut dengan istilah ‘mempelajari’ informasi yang di dapat itu sehingga masyarakat benar-benar tahu tanpa dari seruan orang lain lagi. Nah, setelah menjajaki proses mempelajari itu, barulah timbul kesadaran bahwa apa yang didapatkan mulai dari informasi awal, seruan untuk memeluk hingga mempelajari ajaran dan nilai agama itu, masyarakat akan mengawali dengan mengamalkannya. Itulah inti dari pengertian dakwah yang sesungguhnya dari sudut pandang kita, sebagai penyusun makalah. Karena dakwah termasuk aktivitas penyiaran agama, seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama dengan hikmah dan pelajaran yang baik, maka memperhatikan objek dakwah (mad’u) adalah tuntunan utama. Pastinya semua orang tidak mau kan, kalau dia berdakwah tapi memperoleh penentangan yang sekiranya dapat mempengaruhi nyawanya. Apalagi di zaman sekarang ini, tentu faktor mad’u sangat penting diperhatikan sebelum memulai kegiatan dakwah. Dan di dalam makalah ini, kita akan membahasnya mengenai objek dakwah atau dalam bahasa Arabnya di sebut Mad’u. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud objek dakwah? 2. Siapa yang dimaksud objek dakwah? 3. Apa tujuan mengetahui objek dakwah C. Tujuan 1. Mengetahui objek dakwah sebagai strategi keberhasilan dakwah 2. Mengetahui klasifikasi Mad’u dalam Al-Qur’an. 3. Agar menuai keefektifan dalam berdakwah
  • 4. BAB II PEMBAHASAN a. Pengertian objek dakwah Dalam istilah lain, objek dakwah bisa disebut Mad’u, yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam atau tidak; atau dengan kata lain, manusia secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam; sedangkan kepada orang yang telah beragama Islam, dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ikhsan. b. Objek dakwah Secara umum Al-Qur’an menjelaskan ada tiga tipe mad’u, yaitu: mukmin, kafir, dan munafik. Dari ketiga klasifikasi besar ini, mad’u kemudian dikelompokkan lagi dalam berbagai macam pengelompokan, misalnya, orang mukmin dibagi menjadi tiga, yaitu: dzalim linafsih, muqtashid, dan sabiqun bilkhairat. Kafir bisa dibagi menjadi kafir zimmi dan kafir harbi. Mad’u atau mitra dakwah terdiri dari berbagai macam golongan manusia. O leh karena itu, menggolongkan mad’u sama dengan menggolongkan manusia itu sendiri dari aspek profesi, ekonomi, dan seterusnya. Muhammad Abduh membagi mad’u menjadi tiga golongan, yaitu: 1. Golongan cerdik cendekiawan yang cinta kebenaran, dapat berpikir secara kritis, dan cepat dapat menangkap persoalan. 2. Golongan awam, yaitu orang kebanyakan yang belum dapat berfikir secara kritis dan mendalam, serta belum dapat menangkap pengertian-pengertian yang tinggi. 3. Golongan yang berbeda dengan kedua golongan tersebut, mereka senang membahas sesuatu tetapi hanya dalam batas tertentu saja, dan tidak mampu membahasnya secara mendalam. Adapun sasaran dakwah (objek dakwah/mad’u) diterangkan dalam Al-Q ur’an surat At-tahrim ayat 6:                        Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. Dalam ayat ini menunjukkan bahwa sasaran yang utama dalam berdakwah itu dimulai dari diri sendiri. Karena tidak mungkin kita menggemparkan dakwah pada orang lain sebelum diri sendiri tidak bisa melakukan yang terbaik. Maka, sebelum berdakwah hendaklah memperbaiki diri sendiri dulu. Kalau tidak seperti itu, bagaimana mungkin orang bisa menerima seruan/ajakan kita? Yang pasti orang itu akan melihat siapa kita? Bagaimana kehidupan sehari-hari kita? Dalam melakukan dakwah itu harus memiliki keteladanan. Tidak
  • 5. mungkin kita berdakwah dengan melarang mencuri pada orang lain, sementara diri sendirinya seorang pencuri. Tidak masuk akal kan? Jadi, harus dimulai dari diri sendiri. Setelah diri sendiri, baru dimulai ke ruang lingkup yang lebih luas, yaitu keluarga atau kerabat. Kalau kita lihat kesuksesan dakwah Nabi Muhammad saw., beliau melakukannya dari keluarganya. Hal ini menunjukkan betapa berhati-hatinya dalam melakukan dakwah. Kalau kita sebagai penyusun menganalogikan, jika ada seorang dai, ustadz, atau siapa pun yang berdakwah langsung pada khalayak luas, tanpa melalui tahap tadi itu, dijamin dakwahnya akan kering kerontang. Isi dakwahnya hanya ada di bibir dan orang tidak akan mengikutinya. Selain itu, tuntunan berdakwah bertujuan agar memberi manfaat bagi orang lain, yaitu untuk menyelamatkan manusia. Ayat di atas sangat mempertegas sampai wilayah deskripsi mengenai neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu. Adapun penjaganya adalah malaikat yang kasar dan tunduk kepada Allah swt. Surat An- nisa’ ayat 136 menjadi penerus dari surat sebelumnya mengenai sasaran dakwah, sebagaimana bunyinya seperti ini:                               Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. Ayat di atas memiliki kandungan pengingat kepada orang yang beriman agar tetap pada pendiriannya. Jangan pernah goyah dengan ajaran dan nilai-nilai agama yang telah lama dipelajari dan diamalkannya. Tetap dengan berpegang teguh pada iman, Islam, dan ikhsan. Hal ini menunjukkan bahwa sasaran dakwah yang selanjutnya adalah orang beriman. Sasaran dakwah yang selanjutnya, terdapat dalam surat Ali Imran, ayat 64:                                  Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)".
  • 6. Kenapa seruan ayat ini merujuk pada ahli Kitab? Apa yang istimewa dari seorang ahli kitab? Pemahaman kita sebagai penyusun makalah, menunjukkan bahwa ahli kitab itu adalah orang yang keluar dari ajaran mereka. Ada pengubahan-pengubahan dalam kitab-kitab seperti Zabur, Taurat, dan Injil sesuai kepentingan. Seandainya mereka tidak mengubah, tentu ajaran-ajaran mereka tetap sejalan dengan yang ada dalam Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an itu merupakan penyempurna dari kitab-kitab yang sebelumnya. Dari pemahaman kita ini, bahwa ahli kitablah yang memunculkan agama-agama lain. Maka dari itu, ayat ini langsung menyudutkan pada mereka. Itulah sasaran dakwah yang terkandung dalam Al-Q ur’an. Namun dalam konteks kekinian, kita menambahkan lagi bahwa sasaran dakwah tidak hanya berhenti d i wilayah itu. Pengkategorian masyarakat juga sangat penting, baik dalam bahasan ekonomi, politik, agama, dan sosial budaya. Berikut kategorinya: 1. Masyarakat kota dan desa 2. Anak, remaja, dewasa, dan masa tua 3. Kaya dan miskin 4. Masyarakat awam dan berpendidikan 5. Muslim dan non-muslim dll. c. Tujuan Membahas mengenai tujuan, berarti membuka wawasan cita-cita. Dengan mengetahui objek dakwah, tentunya memperjelas arah dakwah yang ingin dicapai. Biasanya pengetahuan mengenai objek dakwah akan berkaitan langsung dengan metode dan materi dakwah yang akan disampaikan. Maka dari itu, pembelajaran objek dakwah ini sangat penting. Tujuan-tujuan itu salah satunya, agar dakwah yang disampaikan efektif. Tidak ada kesulitan dalam menentukan materi dakwah yang ingin disampaikan. Serta agar masyarakat sebagai sasaran dakwah bisa memahami informasi mengenai ajaran dan nilai agama, seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama sendiri.
  • 7. BAB III PENUTUP Kesimpulan Dalam sebuah pengertian bahwa objek dakwah itu adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah atau manusia penerima dakwah, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok, baik manusia yang beragama Islam atau tidak; atau dengan kata lain, manusia secara keseluruhan. Kepada manusia yang belum beragama Islam, dakwah bertujuan mengajak mereka untuk mengikuti agama Islam; sedangkan kepada orang yang telah beragama Islam, dakwah bertujuan meningkatkan kualitas iman, Islam, dan ikhsan.1 Tiga ayat Al-Qur’an yang kita sebutkan di atas mempertegas bahwa sasaran dakwah/objek dakwah itu dimulai dari diri sendiri, keluarga/kerabat, orang beriman, dan ahli kitab. Namun kemudian ditambah dengan pengkategorian masyarakat yang bertujuan agar dakwah tersampaikan secara efektif. Agar senantiasa bisa dipahami dan diterima oleh masyarakat. Sehingga nantinya mendapatkan tujuan dakwah, yaitu bagi yang beragama Islam untuk memperdalam lagi kualitas ajarannya. Sementara bagi non-muslim, agar memeluk Islam yang memberi rahmat pada seluruh alam. Maka dari pembahasan di atas, kita menyimpulkan bahwa dakwah itu tidak serta merta hanya persoalan materi dan metodenya, tetapi objek sasarannya juga tepat. Karena dengan mengetahui sasarannya terlebih dahulu, maka yang namanya materi dan metode dakwah itu akan gampang direncanakan. Karena jika tidak memperhatikan sasaran itu, banyak bahaya dan kendala yang menghadang dalam melaksanakan dakwah yang diartikan sebagai penyiar agama, seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran dan nilai- nilai agama.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’anul Karim Munir, Manajemen Dakwah, Jakarta, Rahmat Semesta, 2012 Muhammad Abu Fath Al-Bayanun, Nasihat Untuk Para Da’I, Cet 1, Surakarta: Indiva Pustaka, 2008 Saputra Wahidin, Retorika Monologika: Kiat Dan Tips Praktis Menjadi Muballig, Bogor: Titian Nusa Press, 2010 Bachtiar Wardi, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997