SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
PENGANTAR BISNIS
MEMOTIVASI KARYAWAN
YUNISA ROSA DEWIKA
A21113519
DAFTAR ISI
Daftar Isi 1
Latar belakang 2
Permasalahan 3
Pembahasan 4
Kesimpulan 15
Daftar pustaka 16
LATAR BELAKANG
Masalah Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti
“dorongan atau daya penggerak”. Motivasi ini sangat diperlukan seseorang
dalam menjalankan segala aktivitasnya. Dalam menjalankan hidup,
seseorang memerlukan banyak motivasi agar ia dapat menjalankan segala
sesuatu yang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam dunia
pendidikan, seorang anak memerlukan motivasi baik dari orang tua, guru,
maupun teman-temannya agar ia mampu meningkatkan prestasi belajarnya.
Hal ini pula yang dibutuhkan orang dalam dunia kerja. Seseorang
hanya dapat bekerja dengan baik apabila ia mendapatkan motivasi kerja
yang baik pula. Motivasi kerja tidak hanya bersumber dari dalam diri orang itu
saja, melainkan memerlukan perpaduan baik dari diri sendiri, atasan, mapun
lingkungan kerja itu sendiri. Namun di balik semuanya itu, kita perlu
mengetahui cara meningkatkan motivasi kerja karyawan.
PERMASALAHAN
Untuk meningkatkan unjuk kerja dengan memberikan motivasi kerja
yang baik pada karyawan kita perlu mengetahui beberapa hal yang dapat
mendasarinya.
1. Apa pengertian motivasi kerja?
2. Bagaimana kaitan motivasi kerja dengan unjuk kerja?
3. Bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja?
Beberapa tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi kerja.
2. Untuk mengetahui kaitan motivasi kerja dengan unjuk kerja.
3. Untuk mengetahui cara meningkatkan motivasi kerja.
PEMBAHASAN
Yang dimaksud dengan moral adalah suasana batiniah seseorang
yang mempengaruhi perilaku individu dan perilaku organisasi. Suasana
batiniah itu terwujud di dalam aktivitas individu pada saat menjalankan tugas
dan tanggung jawabnya. Suasana batin dimaksud berupa perasaan senang
atau tidak senang, bergairah atau tidak bergairah dan bersemangat atau
tidak bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan. Proses manajemen
dan leadership yang efektif memerlukan moral kerja yang positif dalam arti
suasana batin yang menyenangkan hingga memiliki semangat yang tinggi
dalam melakukan pekerjaan.
Moral kerja yang tinggi merupakan dorongan bagi terciptanya usaha
berpartisipasi secara maksimal dalam kegiatan organisasi/kelompok, guna
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya moral kerja seseorang. Dalam kegiatan
manajemen dan leadership pendidikan, moral kerja yang tinggi dari setiap
SDM yang terlibat di dalamnya, merupakan faktor yang menentukan bagi
tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Berbagai faktor itu di antaranya adalah
sebagai berikut.
1. Sebagian orang memandang bahwa minat / perhatian terhadap
pekerjaan berpengaruh terhadap moral kerja. Bilamana seseorang
merasa bahwa minat/perhatiannya seusai dengan jenis dan sifat
pekerjaan yang dilakukan maka akan memiliki moral kerja yang tinggi.
2. Sebagian lainnya menempatkan faktor upah atau gaji penting dalam
meningkatkan moral kerja. Upah atau gaji yang tinggi dipandang
sebagai faktor yang dapat mempertinggi moral kerja.
3. Di samping itu ada kelompok orang yang memandang faktor status
sosial dari pekerjaan dapat mempengaruhi moral kerja. Pekerjaan
yang dapat memberikan status sosial atau posisi yang tinggi/baik
(misalnya, sebagai kepala, staf pimpinan, kepala bagian dan
sebagainya) menurut kelompok ini akan mempertinggi moral kerja.
4. Sekolompok lain memandang tujuan yang mulia atau pekerjaan yang
mengandung pengabdian merupakan faktor yang dapat mempertinggi
moral kerja. Tujuan dan sifat pengabdian diri dalam suatu pekerjaan
mengakibatkan seseorang bersedia mendertia, berkorban harta benda
dan bahkan jiwanya demi terwujudnya pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
5. Kelompok terakhir memandang faktor suasana kerja dan hubungan
kemanusiaan yang baik, sehingga setiap orang merasa diterima dan
dihargai dalam kelompoknya dapat mempertinggi moral kerja.
Motivasi Kerja Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti
“dorongan atau daya penggerak”.Motivasi ini diberikan kepada manusia,
khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Adapunkerja adalah
sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan.
Terkait dengan hal tersebut, maka yang dimaksud dengan motivasi adalah
mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar
mereka mau bekerja keras dengan memberikansemua kemampuan dan
ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan organisasi. (Hasibuan, 2003).
Gibson, et. al., 1995
Berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan yang mendorong
seseorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku. Motivasi
kerja sebagaipendorong timbulnya semangat atau dorongan kerja. Kuat dan
lemahnya motivasi kerja seseorang berpengaruh terhadap besar kecilnya
prestasi yang diraih. Robbins, (1998) berpendapat bahwa motivasi adalah
kesediaan untuk mengeluarkan tingkatupaya yang tinggi untuk tujuan
organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untukmemenuhi
sesuatu kebutuhan individu.
Senada dengan pendapat tersebut, Munandar, (2001),mengemukakan
bahwa motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan
mendorongseseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang
mengarah ke tercapainya tujuan tertentu.Bila kebutuhan telah terpenuhi
maka akan dicapai suatu kepuasan. Sekelompok kebutuhan yangbelum
terpuaskan akan menimbulkan ketegangan, sehingga perlu dilakukan
serangkaian kegiatanuntuk mencari pencapaian tujuan khusus yang dapat
memuaskan sekelompok kebutuhan tadi,agar ketegangan menjadi
berkurang. Pinder, (1998) berpendapat bahwa motivasi kerjamerupakan
seperangkat kekuatan baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar
diriseseorang yang mendorong untuk memulai berperilaku kerja, sesuai
dengan format, arah,intensitas dan jangka waktu tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan,
bahwa motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang,
baik yang berasal dari dalam dan luardirinya untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semuakemampuan dan
keterampilan yang dimilikinya.
Pentingnya Motivasi Kerja Motivasi kerja bisa naik turun bahkan tak
jarang hilang sama sekali. Kehilangan motivasi kerja bisa disebabkan karena
kita kekurangan alasan mengapa harus bekerja misalnya karena kita tidak
ada lagi motivasi untuk hidup. Hidup tentu mampunyai arti yang luas, bukan
sekedarbernafas saja. Hidup menjadi lebih hidup ketika seseorang hidup
seleranya, cita-citanya,semangatnya, tenaganya, visinya, bisnisnya,
amalannya, kontribusinya pada sesama dan banyak lagi.
Kehilangan motivasi kerja dalam arti luas berarti seperti kehilangan
motivasi hidup dalamarti luas pula, jika kehilangan motivasi kerja dalam
waktu yang lama maka resikonya dalamjangka panjang adalah mati. Kalau
sekali waktu kehilangan motivasi hidup dalam waktu pendekmisalnya sejam
dua jam atau sehari dua hari itu normal saja, namun kehilangan motivasi
kerjatersebut tetaplah penyakit yang perlu disembuhkan.
Teori-Teori Motivasi
Teori Tata Tingkat Kebutuhan Maslow berpendapat bahwa kondisi
manusia berada dalam kondisi mengajar yang bersinambung. Jika satu
kebutuhan dipenuhi, langsung kebutuhan tersebut diganti olehkebutuhan lain.
Maslow mengajukan bahwa ada lima kelompok kebutuhan, yaitu kebutuhan
faali(fisiologikal), rasa aman, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri. Adapun
uraian dari kelimakebutuhan itu adalah sebagai berikut
1. Kebutuhan fisik (physical needs)
Yang meliputi kebutuhan sehari-hari untuk makan, minum, berpakaian,
bertempat tinggal, berrumahtangga dan sejenisnya.
2. Kebutuhan keamanan (safety needs)
Yang meliputi kebutuhan untuk memperoleh keselamatan, keamanan,
jaminan atau perlindungan dari ancaman-ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidupnya.
3. Kebutuhan Sosial (social need)
Kebutuhan untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai,
bergaul, bermasyarakat dan sejenisnya.
4. Kebutuhan pengakuan/haraga diri (the needs of esteems) Kebutuhan
untuk memperoleh kehormatan, penghormatan, pujian, penghargaan
dan pengakuan.
5. Kebutuhan mengaktualisasikan diri .(the needs for self actualization)
Kebutuhan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untk menjadi kreatif,
kebutuhanuntuk dapat merealisasikan potensinya secara penuh.
Teori Eksistensi-Relasi-Pertumbuhan
Teori motivasi ini yang dikenal sebagai teori ERG sebagai singkatan dari
Existence,Relatedness, dan Growth need, dikembangkan oleh Alderfer, dan
merupakan salah satumodifikasi dan reformulasi dari teori tata tingkat
kebutuhan dari Maslow. Alderfermengelompokkan kebutuhan ke dalam tiga
kelompok, yaitu:
1. Kebutuhan eksistensi (existence need), merupakan kebutuhan akan
substansi material seperti keinginan untuk memperoleh makanan, air,
perumahan, uang, mebel, dan mobil. Kebutuhan ini mencakup
kebutuhan fisiologikal dan kebutuhan rasa aman dari Maslow.
2. Kebutuhan hubungan (relatedness need), merupakan kebutuhan untuk
membagi pikiran dan perasaan dengan orang lain dan membiarkan
mereka menikmati hal-hal yang sama dengan kita. Kebutuhan ini
mencakup kebutuhan sosial dan bagian eksternal dari kebutuhan
esteem (penghargaan dari Maslow).
3. Kebutuhan pertumbuhan (growth needs),merupakan kebutuhan-
kebutuhan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan kecakapan
mereka secara penuh. Selain kebutuhan aktualisasi diri, juga
mencakup bagian intrinsik dari kebutuhan harga diri dari Maslow.
Teori Dua Faktor
Teori dua faktor disebut juga teori hygiene-motivasi dikembangkan
oleh Herzberg. Denganmenggunakan metode insiden kritikal, ia
mengumpulkan data dari 203 akuntan dan sarjanateknik. Ia tanyakan kepada
mereka untuk mengingat kembali saat-saat mereka merasakan sangat
senang atau sangat tidak senang dengan pekerjaan mereka, apa saja yang
menentukan rasademikian dan dampaknya terhadap unjuk kerjanya dan rasa
secara menyeluruh dan kesehatan. Faktor-faktor yang menimbulkan
kepuasan kerja, yang ia namakan faktor motivator,mencakup faktor-faktor
yang berkaitan dengan isi dari pekerjaan, yang merupakan faktorintrinsik dari
pekerjaan, yaitu:
1. Tanggung jawab (responsibility), besar kecilnya tanggung jawab
yang dirasakan diberikan kepada seorang tenaga kerja.
2. Kemajuan (advancement), besar kecilnya kemungkinan tenaga
kerja dapat maju dalam pekerjaannya.
3. Pekerjaan itu sendiri, besar kecilnya tantangan yang dirasakan
tenaga kerja dari pekerjaannya.
4. Capaian (achievement), besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja
mencapai prestasi kerja yang tinggi.
5. Pengakuan (recognition), besar kecilnya pengakuan yang diberikan
kepada tenaga kerja atas unjuk kerjanya.
Kelompok faktor lain yang menimbulkan ketidakpuasan berkaitan
dengan konteks daripekerjaan, dengan faktor-faktor ekstrinsik dari pekerjaan
dan meliputi faktor-faktor:
1. Administrasi dan kebijakan perusahaan.
2. Penyeliaan, derajat kewajaran penyeliaan yang dirasakan
diterima oleh tenaga kerja.
3. Gaji
4. Hubungan antar pribadi.
5. Kondisi kerja
Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory)
Orang termotivasi untuk mencapai tujuan yang jelas, sebaliknya orang
akan bermotivasikerja rendah bila tujuan dari pekerjaannya tidak jelas. Orang
yang tugasnya jelas tujuannya danlebih “menantang” akan menunjukkan
motivasi kerja yang lebih besar daripada orang yangtujuan tugasnya kabur
atau terlalu mudah untuk mencapainya. Pendapat tersebut di atas
dikemukakan oleh Locke. Memberi tujuan yang jelas akan lebih memorivasi
daripada hanya sekedar mengatakan“kerjakan dengan sebaik-baiknya”
padahal tujuan yang harus dicapai tidak jelas.Penentuan tujuan yang jelas
merupakan kepemimpinan tersendiri. Oleh karena itu, rumuskan tujuan
setiappekerjaan dengan jelas agar orang-orang yang akan mengerjakan
mengetahui dengan baik
Teori Kesamaan atau Keseimbangan (Equity Theory)
Orang cenderung akan membandingkan insentif atau reward yang
diperolehnya dengan insentif yang diterima oleh orang lain yang mempunyai
beban kerja serupa. Bila besarnyainsentif antara dua orang itu sama, maka
akan muncul motivasi kerja. Bila lebih kecil maka akantimbul rasa kecewa
yang kemudian mengurangi motivasinya untuk bekerja dengan baik.
Bilasalah seorang menerima lebih banyak, maka dia akan termotivasi lebih
kuat. Teori keseimbanganini menyatakan orang cenderung untuk selalu
melihat rasio antara beban kerja (effort) dengan penghargaan yang
diterimanya
Satu Kaitan Motivasi Kerja dengan Unjuk Kerja Kaitan motivasi kerja
dengan unjuk kerja dapat diungkapkan sebagai berikut:
Unjuk kerja(performance) adalah hasil interaksi antara motivasi kerja,
kemampuan (abilities), dan peluang(opportunities), dengan kata lain unjuk
kerja adalah fungsi dari motivasi kerja kali kemampuankali peluang.
Ungkapan ke dalam rumus menjadi:
Unjuk Kerja = f. Motivasi Kerja X Kemampuan X Peluang Bila motivasi Kerja rendah,
maka unjuk kerjanya akan rendah pula meskipunkemampuannya ada dan
baik, serta peluangnya pun tersedia. Misalnya, seorang sarjana
komputerbekerja dalam prusahaan konsultasi dalam bidang teknologi
informasi sebagai tenaga ahli (peluang ada, dan punya kemampuan yang
diperlukan). Namun suasana kerja, hubungan antartenaga kerja,
kebijakan perusahaan tidak dirasakan sesuai, maka “semangat” kerjanya
menurundengan hasil unjuk kerjanya kurang.
Cara Meningkatkan Motivasi Kerja
Memotivasi Lewat Sentuhan-Sentuhan Kecil Beberapa bentuk
sentuhan-sentuhan kecil yang membuat bawahan termotivir, antara lain
1. Mengucapkan salam lebih dahulu
2. Mengembangkan jabat tangan yang hangat dengan menatap
matanya
3. Memberikan pujian yang tulus dan memergoki orang mengerjakan
yang benar
4. Berikan senyuman pada saat bertemu dan berpisah
5. Tanyakan kesehatan dan kondisi keluarganya dan tunjukkan rasa
empati
Mengobarkan Semangat Bawahan dengan Cara Membuat Mereka
Merasa Penting Beberapa cara manajer dapat membuat karyawannya
merasa penting, antara lain:
1. Dengarkanlah mereka secara baik-baik dengan penuh perhatian
2. Jangan sekali-sekali pada saat bawahan menghadap di ruang
Anda, Anda mendengarkan sambil menulis, menandatangani surat,
atau mengangkat telepon.
3. Hargai pendapat, dan ide-idenya, tanggapilah dengan umpan balik
yang positif
4. Memberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan training.
Kritik yang Konstruktif untuk Bawahan.
Beberapa cara mengkritik secara konstruktif untuk bawahan yaitu sebagai
berikut.
1. Jika ada sesuatu yang tidak beres usahakan mencara siapa yang
bersalah atas hal itu secara tepat
2. Jelaskan kepada bawahan mengenai suatu kesalahan secara spesifik
dan berilah kesempatan pada orang yang bersalah untuk mengetahui
secara jelas kesalahannya
3. Seharusnya kita dapat mengendalikan diri pada saat mengkritik
seseorang
4. Seharusnya kita biasa memberikan kritik secara pribadi
5. Seharusnya kita memuji terlebih dahulu sebelum memberikan kritik
6. Tunjukkan bahwa kita turut bertanggung jawab atas kesalahan
bawahan
7. Dengarkan dengan sabar penjelasan dan alasan dari orang yang
melakukannya.
8. Bantulah orang tersebut untuk memperoleh kembali kepercayaan dan
harga dirinya
9. Seharusnya kita bisa memaafkan dan melupakan suatu kesalahan.
Taktik Mengatasi Bawahan yang Tidak Loyal
Beberapa taktik mengatasi bawahan yang tidak loyal antara lain:
1. Beri keteladanan pada mereka, sikap dan perilaku kita harus pantas
menjadi contoh, jangan pernah melakukan sesuatu yang tidak pantas
di hadapan mereka
2. Bertindaklah adil jika kita terpaksa memperlakukan istimewa terhadap
satu atau beberapa orang, berikan penjelasan mengapa ia berbuat
begitu agar ia memahami
3. Menjaga perkataan kita terutama pada saat marah, kata-kata yang
menusuk hati tidak akan membuat orang sadar tapi sebaliknya justru
akan antipati pada kita.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan
beberapa hal berikut.
1. Motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang,
baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan
dan keterampilan yang dimilikinya.
2. Kaitan motivasi kerja dengan unjuk kerja dapat diungkapkan sebagai
berikut: unjuk kerja (performance)adalah hasil interaksi antara motivasi
kerja, kemampuan (abilities), dan peluang (opportunities), dengan kata
lain unjuk kerja adalah fungsi dari motivasi kerja kali kemampuan kali
peluang.
3. Beberapa cara untuk meningkatkan motivasi kerja ialah sebagai
berikut.
- Memotivasi lewat sentuhan-sentuhan kecil
- Mengobarkan semangat bawahan dengan cara membuat mereka
merasa penting
- Memberikan kritik yang konstruktif untuk bawahan
- Menggunakan taktik untuk mengatasi bawahan yang tidak loyal
DAFTAR PUSTAKA
Madura, Jeff, 2007 . Introducing to Business, 4th
Ed, 2nd
book . Penerbit Salemba
Empat . Jakarta .

More Related Content

What's hot

Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)pakguruku.site
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan AplikasinyaPertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan AplikasinyaAditya Panim
 
Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)nenkazrie
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar BisnisINDAHMAWARNI1
 
[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomiheru putra
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
Sistem informasi dan manajemen rantai pasok
Sistem informasi dan manajemen rantai pasokSistem informasi dan manajemen rantai pasok
Sistem informasi dan manajemen rantai pasokagus supriyono
 
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriTugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriWidya Putri
 
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and PersonalityRingkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personalitychienmario
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Yunus Thariq
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapanArif Setiawan
 
Analisis lingkungan pemasaran
Analisis lingkungan pemasaranAnalisis lingkungan pemasaran
Analisis lingkungan pemasaranAnivh Nusaibah
 
Manajemen dan perbaikan proses
Manajemen dan perbaikan prosesManajemen dan perbaikan proses
Manajemen dan perbaikan prosesnuru atika
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 

What's hot (20)

Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan SempurnaPasar Persaingan Sempurna
Pasar Persaingan Sempurna
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan AplikasinyaPertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
Pertemuan Minggu 3 Elastisitas dan Aplikasinya
 
Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)Makalah motivasi kerja 4 (517)
Makalah motivasi kerja 4 (517)
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Elastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran Elastisitas permintaan dan penawaran
Elastisitas permintaan dan penawaran
 
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen Dan Pasar Bisnis
 
[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi
 
Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Sistem informasi dan manajemen rantai pasok
Sistem informasi dan manajemen rantai pasokSistem informasi dan manajemen rantai pasok
Sistem informasi dan manajemen rantai pasok
 
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriTugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
 
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and PersonalityRingkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality
Ringkasan Ch 3 Consumer Motivation and Personality
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
 
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapanPerilaku Organisasi - Motivasi  konsep dan penerapan
Perilaku Organisasi - Motivasi konsep dan penerapan
 
Analisis lingkungan pemasaran
Analisis lingkungan pemasaranAnalisis lingkungan pemasaran
Analisis lingkungan pemasaran
 
Siklus hidup produk 9
Siklus hidup produk 9Siklus hidup produk 9
Siklus hidup produk 9
 
Manajemen dan perbaikan proses
Manajemen dan perbaikan prosesManajemen dan perbaikan proses
Manajemen dan perbaikan proses
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 

Similar to Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis

Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerjaeki050988
 
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIAjeng Pipit
 
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)TawonNakal
 
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptTeori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptRioAgungPrabowo
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...WidyaAyundaPutri
 
Pio motivasi kerja
Pio   motivasi kerjaPio   motivasi kerja
Pio motivasi kerjaJuanda Ipan
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaWarnet Raha
 
218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf
218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf
218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdfyatiniyatini
 
Analisis pengaruh faktor motivasi guru terhadap mutu pelayanan sekolah dasar ...
Analisis pengaruh faktor motivasi guru terhadap mutu pelayanan sekolah dasar ...Analisis pengaruh faktor motivasi guru terhadap mutu pelayanan sekolah dasar ...
Analisis pengaruh faktor motivasi guru terhadap mutu pelayanan sekolah dasar ...fkipunigres
 
perilaku organisasi
perilaku organisasi perilaku organisasi
perilaku organisasi Maria Khusuma
 
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir KaryawanPengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir KaryawanJab0811
 
Pengintegrasian by warizen
Pengintegrasian by warizenPengintegrasian by warizen
Pengintegrasian by warizenAl-waris Suarez
 
motivasikerja-140607113147-phpapp01.pdf
motivasikerja-140607113147-phpapp01.pdfmotivasikerja-140607113147-phpapp01.pdf
motivasikerja-140607113147-phpapp01.pdfLevensverhaalAbin
 

Similar to Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis (20)

Motivasi kerja
Motivasi kerjaMotivasi kerja
Motivasi kerja
 
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASIPengantar Manajemen: MOTIVASI
Pengantar Manajemen: MOTIVASI
 
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
Pio motivasi kerja (YBF;Cimut)
 
Motivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaanMotivasi dalam pekerjaan
Motivasi dalam pekerjaan
 
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.pptTeori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
Teori Organisasi_Motivasi Dasar_Kelompok 5_Fixed.ppt
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
Usaha, widya ayunda putri, hapzi ali, motivasi menjadi pengusaha sukses, univ...
 
Unit8 : pengarahan (motivasi)
Unit8 : pengarahan (motivasi)Unit8 : pengarahan (motivasi)
Unit8 : pengarahan (motivasi)
 
Pio motivasi kerja
Pio   motivasi kerjaPio   motivasi kerja
Pio motivasi kerja
 
Motivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerjaMotivasi dan kepuasan kerja
Motivasi dan kepuasan kerja
 
218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf
218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf
218091-motivasi-pengertian-proses-dan-arti-pent.pdf
 
Analisis pengaruh faktor motivasi guru terhadap mutu pelayanan sekolah dasar ...
Analisis pengaruh faktor motivasi guru terhadap mutu pelayanan sekolah dasar ...Analisis pengaruh faktor motivasi guru terhadap mutu pelayanan sekolah dasar ...
Analisis pengaruh faktor motivasi guru terhadap mutu pelayanan sekolah dasar ...
 
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur MuspitaBab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
Bab 8 motivasi_Novi Catur Muspita
 
perilaku organisasi
perilaku organisasi perilaku organisasi
perilaku organisasi
 
Desi_Fitriani muach.ppt
Desi_Fitriani muach.pptDesi_Fitriani muach.ppt
Desi_Fitriani muach.ppt
 
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir KaryawanPengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
Pengaruh Motivasi Terhadap Pengembangan Karir Karyawan
 
Pengintegrasian by warizen
Pengintegrasian by warizenPengintegrasian by warizen
Pengintegrasian by warizen
 
motivasikerja-140607113147-phpapp01.pdf
motivasikerja-140607113147-phpapp01.pdfmotivasikerja-140607113147-phpapp01.pdf
motivasikerja-140607113147-phpapp01.pdf
 
Motivasi kerja ppt
Motivasi kerja pptMotivasi kerja ppt
Motivasi kerja ppt
 
Motivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPTMotivasi kerja PPT
Motivasi kerja PPT
 

More from yunisarosa

Biografi rasulullah
Biografi rasulullahBiografi rasulullah
Biografi rasulullahyunisarosa
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenyunisarosa
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanyunisarosa
 
Struktur organisasi
Struktur organisasiStruktur organisasi
Struktur organisasiyunisarosa
 
Merencanakan bisnis
Merencanakan bisnisMerencanakan bisnis
Merencanakan bisnisyunisarosa
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnisyunisarosa
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi yunisarosa
 
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar BisnisManajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnisyunisarosa
 
Pengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - ManajemenPengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - Manajemenyunisarosa
 
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisPengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisyunisarosa
 
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosialPengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosialyunisarosa
 

More from yunisarosa (13)

Biografi rasulullah
Biografi rasulullahBiografi rasulullah
Biografi rasulullah
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumen
 
Efek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatanEfek substitusi dan pendapatan
Efek substitusi dan pendapatan
 
Struktur organisasi
Struktur organisasiStruktur organisasi
Struktur organisasi
 
Pemasaran
PemasaranPemasaran
Pemasaran
 
Merencanakan bisnis
Merencanakan bisnisMerencanakan bisnis
Merencanakan bisnis
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
 
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
Manajemen produksi & memperbaiki kualitas dan efisiensi produksi
 
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar BisnisManajemen keuangan - Pengantar Bisnis
Manajemen keuangan - Pengantar Bisnis
 
Pengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - ManajemenPengantar Bisnis - Manajemen
Pengantar Bisnis - Manajemen
 
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnisPengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
Pengantar Bisnis - Lingkungan bisnis
 
Final
FinalFinal
Final
 
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosialPengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
Pengantar Bisnis - Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
 

Recently uploaded

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptannanurkhasanah2
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 

Memotivasi karyawan - Pengantar Bisnis

  • 2. DAFTAR ISI Daftar Isi 1 Latar belakang 2 Permasalahan 3 Pembahasan 4 Kesimpulan 15 Daftar pustaka 16
  • 3. LATAR BELAKANG Masalah Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya penggerak”. Motivasi ini sangat diperlukan seseorang dalam menjalankan segala aktivitasnya. Dalam menjalankan hidup, seseorang memerlukan banyak motivasi agar ia dapat menjalankan segala sesuatu yang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam dunia pendidikan, seorang anak memerlukan motivasi baik dari orang tua, guru, maupun teman-temannya agar ia mampu meningkatkan prestasi belajarnya. Hal ini pula yang dibutuhkan orang dalam dunia kerja. Seseorang hanya dapat bekerja dengan baik apabila ia mendapatkan motivasi kerja yang baik pula. Motivasi kerja tidak hanya bersumber dari dalam diri orang itu saja, melainkan memerlukan perpaduan baik dari diri sendiri, atasan, mapun lingkungan kerja itu sendiri. Namun di balik semuanya itu, kita perlu mengetahui cara meningkatkan motivasi kerja karyawan.
  • 4. PERMASALAHAN Untuk meningkatkan unjuk kerja dengan memberikan motivasi kerja yang baik pada karyawan kita perlu mengetahui beberapa hal yang dapat mendasarinya. 1. Apa pengertian motivasi kerja? 2. Bagaimana kaitan motivasi kerja dengan unjuk kerja? 3. Bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja? Beberapa tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui pengertian motivasi kerja. 2. Untuk mengetahui kaitan motivasi kerja dengan unjuk kerja. 3. Untuk mengetahui cara meningkatkan motivasi kerja.
  • 5. PEMBAHASAN Yang dimaksud dengan moral adalah suasana batiniah seseorang yang mempengaruhi perilaku individu dan perilaku organisasi. Suasana batiniah itu terwujud di dalam aktivitas individu pada saat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Suasana batin dimaksud berupa perasaan senang atau tidak senang, bergairah atau tidak bergairah dan bersemangat atau tidak bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan. Proses manajemen dan leadership yang efektif memerlukan moral kerja yang positif dalam arti suasana batin yang menyenangkan hingga memiliki semangat yang tinggi dalam melakukan pekerjaan. Moral kerja yang tinggi merupakan dorongan bagi terciptanya usaha berpartisipasi secara maksimal dalam kegiatan organisasi/kelompok, guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya moral kerja seseorang. Dalam kegiatan manajemen dan leadership pendidikan, moral kerja yang tinggi dari setiap SDM yang terlibat di dalamnya, merupakan faktor yang menentukan bagi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Berbagai faktor itu di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Sebagian orang memandang bahwa minat / perhatian terhadap pekerjaan berpengaruh terhadap moral kerja. Bilamana seseorang merasa bahwa minat/perhatiannya seusai dengan jenis dan sifat pekerjaan yang dilakukan maka akan memiliki moral kerja yang tinggi. 2. Sebagian lainnya menempatkan faktor upah atau gaji penting dalam meningkatkan moral kerja. Upah atau gaji yang tinggi dipandang sebagai faktor yang dapat mempertinggi moral kerja.
  • 6. 3. Di samping itu ada kelompok orang yang memandang faktor status sosial dari pekerjaan dapat mempengaruhi moral kerja. Pekerjaan yang dapat memberikan status sosial atau posisi yang tinggi/baik (misalnya, sebagai kepala, staf pimpinan, kepala bagian dan sebagainya) menurut kelompok ini akan mempertinggi moral kerja. 4. Sekolompok lain memandang tujuan yang mulia atau pekerjaan yang mengandung pengabdian merupakan faktor yang dapat mempertinggi moral kerja. Tujuan dan sifat pengabdian diri dalam suatu pekerjaan mengakibatkan seseorang bersedia mendertia, berkorban harta benda dan bahkan jiwanya demi terwujudnya pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. 5. Kelompok terakhir memandang faktor suasana kerja dan hubungan kemanusiaan yang baik, sehingga setiap orang merasa diterima dan dihargai dalam kelompoknya dapat mempertinggi moral kerja. Motivasi Kerja Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya penggerak”.Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Adapunkerja adalah sejumlah aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Terkait dengan hal tersebut, maka yang dimaksud dengan motivasi adalah mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikansemua kemampuan dan ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan organisasi. (Hasibuan, 2003). Gibson, et. al., 1995 Berpendapat bahwa motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku. Motivasi kerja sebagaipendorong timbulnya semangat atau dorongan kerja. Kuat dan lemahnya motivasi kerja seseorang berpengaruh terhadap besar kecilnya prestasi yang diraih. Robbins, (1998) berpendapat bahwa motivasi adalah
  • 7. kesediaan untuk mengeluarkan tingkatupaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untukmemenuhi sesuatu kebutuhan individu. Senada dengan pendapat tersebut, Munandar, (2001),mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorongseseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu.Bila kebutuhan telah terpenuhi maka akan dicapai suatu kepuasan. Sekelompok kebutuhan yangbelum terpuaskan akan menimbulkan ketegangan, sehingga perlu dilakukan serangkaian kegiatanuntuk mencari pencapaian tujuan khusus yang dapat memuaskan sekelompok kebutuhan tadi,agar ketegangan menjadi berkurang. Pinder, (1998) berpendapat bahwa motivasi kerjamerupakan seperangkat kekuatan baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar diriseseorang yang mendorong untuk memulai berperilaku kerja, sesuai dengan format, arah,intensitas dan jangka waktu tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan, bahwa motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luardirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semuakemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Pentingnya Motivasi Kerja Motivasi kerja bisa naik turun bahkan tak jarang hilang sama sekali. Kehilangan motivasi kerja bisa disebabkan karena kita kekurangan alasan mengapa harus bekerja misalnya karena kita tidak ada lagi motivasi untuk hidup. Hidup tentu mampunyai arti yang luas, bukan sekedarbernafas saja. Hidup menjadi lebih hidup ketika seseorang hidup seleranya, cita-citanya,semangatnya, tenaganya, visinya, bisnisnya, amalannya, kontribusinya pada sesama dan banyak lagi.
  • 8. Kehilangan motivasi kerja dalam arti luas berarti seperti kehilangan motivasi hidup dalamarti luas pula, jika kehilangan motivasi kerja dalam waktu yang lama maka resikonya dalamjangka panjang adalah mati. Kalau sekali waktu kehilangan motivasi hidup dalam waktu pendekmisalnya sejam dua jam atau sehari dua hari itu normal saja, namun kehilangan motivasi kerjatersebut tetaplah penyakit yang perlu disembuhkan. Teori-Teori Motivasi Teori Tata Tingkat Kebutuhan Maslow berpendapat bahwa kondisi manusia berada dalam kondisi mengajar yang bersinambung. Jika satu kebutuhan dipenuhi, langsung kebutuhan tersebut diganti olehkebutuhan lain. Maslow mengajukan bahwa ada lima kelompok kebutuhan, yaitu kebutuhan faali(fisiologikal), rasa aman, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri. Adapun uraian dari kelimakebutuhan itu adalah sebagai berikut 1. Kebutuhan fisik (physical needs) Yang meliputi kebutuhan sehari-hari untuk makan, minum, berpakaian, bertempat tinggal, berrumahtangga dan sejenisnya. 2. Kebutuhan keamanan (safety needs) Yang meliputi kebutuhan untuk memperoleh keselamatan, keamanan, jaminan atau perlindungan dari ancaman-ancaman yang membahayakan kelangsungan hidupnya. 3. Kebutuhan Sosial (social need) Kebutuhan untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai, bergaul, bermasyarakat dan sejenisnya. 4. Kebutuhan pengakuan/haraga diri (the needs of esteems) Kebutuhan untuk memperoleh kehormatan, penghormatan, pujian, penghargaan dan pengakuan.
  • 9. 5. Kebutuhan mengaktualisasikan diri .(the needs for self actualization) Kebutuhan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untk menjadi kreatif, kebutuhanuntuk dapat merealisasikan potensinya secara penuh. Teori Eksistensi-Relasi-Pertumbuhan Teori motivasi ini yang dikenal sebagai teori ERG sebagai singkatan dari Existence,Relatedness, dan Growth need, dikembangkan oleh Alderfer, dan merupakan salah satumodifikasi dan reformulasi dari teori tata tingkat kebutuhan dari Maslow. Alderfermengelompokkan kebutuhan ke dalam tiga kelompok, yaitu: 1. Kebutuhan eksistensi (existence need), merupakan kebutuhan akan substansi material seperti keinginan untuk memperoleh makanan, air, perumahan, uang, mebel, dan mobil. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan fisiologikal dan kebutuhan rasa aman dari Maslow. 2. Kebutuhan hubungan (relatedness need), merupakan kebutuhan untuk membagi pikiran dan perasaan dengan orang lain dan membiarkan mereka menikmati hal-hal yang sama dengan kita. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan sosial dan bagian eksternal dari kebutuhan esteem (penghargaan dari Maslow). 3. Kebutuhan pertumbuhan (growth needs),merupakan kebutuhan- kebutuhan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan kecakapan mereka secara penuh. Selain kebutuhan aktualisasi diri, juga mencakup bagian intrinsik dari kebutuhan harga diri dari Maslow.
  • 10. Teori Dua Faktor Teori dua faktor disebut juga teori hygiene-motivasi dikembangkan oleh Herzberg. Denganmenggunakan metode insiden kritikal, ia mengumpulkan data dari 203 akuntan dan sarjanateknik. Ia tanyakan kepada mereka untuk mengingat kembali saat-saat mereka merasakan sangat senang atau sangat tidak senang dengan pekerjaan mereka, apa saja yang menentukan rasademikian dan dampaknya terhadap unjuk kerjanya dan rasa secara menyeluruh dan kesehatan. Faktor-faktor yang menimbulkan kepuasan kerja, yang ia namakan faktor motivator,mencakup faktor-faktor yang berkaitan dengan isi dari pekerjaan, yang merupakan faktorintrinsik dari pekerjaan, yaitu: 1. Tanggung jawab (responsibility), besar kecilnya tanggung jawab yang dirasakan diberikan kepada seorang tenaga kerja. 2. Kemajuan (advancement), besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja dapat maju dalam pekerjaannya. 3. Pekerjaan itu sendiri, besar kecilnya tantangan yang dirasakan tenaga kerja dari pekerjaannya. 4. Capaian (achievement), besar kecilnya kemungkinan tenaga kerja mencapai prestasi kerja yang tinggi. 5. Pengakuan (recognition), besar kecilnya pengakuan yang diberikan kepada tenaga kerja atas unjuk kerjanya. Kelompok faktor lain yang menimbulkan ketidakpuasan berkaitan dengan konteks daripekerjaan, dengan faktor-faktor ekstrinsik dari pekerjaan dan meliputi faktor-faktor: 1. Administrasi dan kebijakan perusahaan. 2. Penyeliaan, derajat kewajaran penyeliaan yang dirasakan diterima oleh tenaga kerja.
  • 11. 3. Gaji 4. Hubungan antar pribadi. 5. Kondisi kerja Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory) Orang termotivasi untuk mencapai tujuan yang jelas, sebaliknya orang akan bermotivasikerja rendah bila tujuan dari pekerjaannya tidak jelas. Orang yang tugasnya jelas tujuannya danlebih “menantang” akan menunjukkan motivasi kerja yang lebih besar daripada orang yangtujuan tugasnya kabur atau terlalu mudah untuk mencapainya. Pendapat tersebut di atas dikemukakan oleh Locke. Memberi tujuan yang jelas akan lebih memorivasi daripada hanya sekedar mengatakan“kerjakan dengan sebaik-baiknya” padahal tujuan yang harus dicapai tidak jelas.Penentuan tujuan yang jelas merupakan kepemimpinan tersendiri. Oleh karena itu, rumuskan tujuan setiappekerjaan dengan jelas agar orang-orang yang akan mengerjakan mengetahui dengan baik Teori Kesamaan atau Keseimbangan (Equity Theory) Orang cenderung akan membandingkan insentif atau reward yang diperolehnya dengan insentif yang diterima oleh orang lain yang mempunyai beban kerja serupa. Bila besarnyainsentif antara dua orang itu sama, maka akan muncul motivasi kerja. Bila lebih kecil maka akantimbul rasa kecewa yang kemudian mengurangi motivasinya untuk bekerja dengan baik. Bilasalah seorang menerima lebih banyak, maka dia akan termotivasi lebih kuat. Teori keseimbanganini menyatakan orang cenderung untuk selalu
  • 12. melihat rasio antara beban kerja (effort) dengan penghargaan yang diterimanya Satu Kaitan Motivasi Kerja dengan Unjuk Kerja Kaitan motivasi kerja dengan unjuk kerja dapat diungkapkan sebagai berikut: Unjuk kerja(performance) adalah hasil interaksi antara motivasi kerja, kemampuan (abilities), dan peluang(opportunities), dengan kata lain unjuk kerja adalah fungsi dari motivasi kerja kali kemampuankali peluang. Ungkapan ke dalam rumus menjadi: Unjuk Kerja = f. Motivasi Kerja X Kemampuan X Peluang Bila motivasi Kerja rendah, maka unjuk kerjanya akan rendah pula meskipunkemampuannya ada dan baik, serta peluangnya pun tersedia. Misalnya, seorang sarjana komputerbekerja dalam prusahaan konsultasi dalam bidang teknologi informasi sebagai tenaga ahli (peluang ada, dan punya kemampuan yang diperlukan). Namun suasana kerja, hubungan antartenaga kerja, kebijakan perusahaan tidak dirasakan sesuai, maka “semangat” kerjanya menurundengan hasil unjuk kerjanya kurang. Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Memotivasi Lewat Sentuhan-Sentuhan Kecil Beberapa bentuk sentuhan-sentuhan kecil yang membuat bawahan termotivir, antara lain 1. Mengucapkan salam lebih dahulu 2. Mengembangkan jabat tangan yang hangat dengan menatap matanya
  • 13. 3. Memberikan pujian yang tulus dan memergoki orang mengerjakan yang benar 4. Berikan senyuman pada saat bertemu dan berpisah 5. Tanyakan kesehatan dan kondisi keluarganya dan tunjukkan rasa empati Mengobarkan Semangat Bawahan dengan Cara Membuat Mereka Merasa Penting Beberapa cara manajer dapat membuat karyawannya merasa penting, antara lain: 1. Dengarkanlah mereka secara baik-baik dengan penuh perhatian 2. Jangan sekali-sekali pada saat bawahan menghadap di ruang Anda, Anda mendengarkan sambil menulis, menandatangani surat, atau mengangkat telepon. 3. Hargai pendapat, dan ide-idenya, tanggapilah dengan umpan balik yang positif 4. Memberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan training. Kritik yang Konstruktif untuk Bawahan. Beberapa cara mengkritik secara konstruktif untuk bawahan yaitu sebagai berikut. 1. Jika ada sesuatu yang tidak beres usahakan mencara siapa yang bersalah atas hal itu secara tepat 2. Jelaskan kepada bawahan mengenai suatu kesalahan secara spesifik dan berilah kesempatan pada orang yang bersalah untuk mengetahui secara jelas kesalahannya 3. Seharusnya kita dapat mengendalikan diri pada saat mengkritik seseorang
  • 14. 4. Seharusnya kita biasa memberikan kritik secara pribadi 5. Seharusnya kita memuji terlebih dahulu sebelum memberikan kritik 6. Tunjukkan bahwa kita turut bertanggung jawab atas kesalahan bawahan 7. Dengarkan dengan sabar penjelasan dan alasan dari orang yang melakukannya. 8. Bantulah orang tersebut untuk memperoleh kembali kepercayaan dan harga dirinya 9. Seharusnya kita bisa memaafkan dan melupakan suatu kesalahan. Taktik Mengatasi Bawahan yang Tidak Loyal Beberapa taktik mengatasi bawahan yang tidak loyal antara lain: 1. Beri keteladanan pada mereka, sikap dan perilaku kita harus pantas menjadi contoh, jangan pernah melakukan sesuatu yang tidak pantas di hadapan mereka 2. Bertindaklah adil jika kita terpaksa memperlakukan istimewa terhadap satu atau beberapa orang, berikan penjelasan mengapa ia berbuat begitu agar ia memahami 3. Menjaga perkataan kita terutama pada saat marah, kata-kata yang menusuk hati tidak akan membuat orang sadar tapi sebaliknya justru akan antipati pada kita.
  • 15. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal berikut. 1. Motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. 2. Kaitan motivasi kerja dengan unjuk kerja dapat diungkapkan sebagai berikut: unjuk kerja (performance)adalah hasil interaksi antara motivasi kerja, kemampuan (abilities), dan peluang (opportunities), dengan kata lain unjuk kerja adalah fungsi dari motivasi kerja kali kemampuan kali peluang. 3. Beberapa cara untuk meningkatkan motivasi kerja ialah sebagai berikut. - Memotivasi lewat sentuhan-sentuhan kecil - Mengobarkan semangat bawahan dengan cara membuat mereka merasa penting - Memberikan kritik yang konstruktif untuk bawahan - Menggunakan taktik untuk mengatasi bawahan yang tidak loyal
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Madura, Jeff, 2007 . Introducing to Business, 4th Ed, 2nd book . Penerbit Salemba Empat . Jakarta .