SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
MAKALAH 
KOMPARASI METODE INTERPOLASI POLINOMIAL 
LAGRANGE DAN INTERPOLASI POLINOMIAL NEWTON 
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Numerik 
Dosen Pengampu Mata kuliah : Bambang Sumarno Hadi M., M.Kom 
Oleh : 
Yuni Embriani Dwi Utami 
11305141027 
KELAS B 
PRODI MATEMATIKA 
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 
2013
BAB I 
PENDAHULUAN 
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak persoalan yang sering dibawa dalam 
penyelesaian Matematika. Namun, tidak semua persoalan tersebut bisa memperoleh 
penyelesaian yang akurat. Dari pendangan para rekayasawan, masih banyak penyelesaian 
kasus Metematika yang dirasa masih terlalu sulit atau masih dalam bentuk yang kurang 
konkret. Besari, Mohammad Sahari melalui Rinaldi Munir menyatakan, penyelesaian 
analitik yang sering diberikan oleh kaum Matematika kurang berguna bagi rekayasawan, 
karena ia harus dapat mentransformasikan solusi Matematika yang sejati ke dalam bentuk 
berwujud yang biasanya meninggalkan kaidah sejatinya. 
Salah satu kasus yang sering terjadi adalah saat para rekayasawan dan sejumlah 
ahli lebih sering bekerja dengan sejumlah data diskret yang diperoleh dari penelitian. 
Yaitu menentukan nilai di antara titik-titik diskret tersebut tanpa melakukan pengukuran 
lagi. Salah satu solusinya yaitu dengan menari fungsi yang mencocokkan titik-titik data di 
dalam tabel. Pendekatan seperti ini dalam metode numerik disebut Pencocokan Kurva. 
Walaupun fungsi yang diperoleh dari cara ini adalah fungsi hampiran (nilainya hanya 
mendekati nilai sejatinya) tapi cara ini sangat bermanfaat. 
Munir, Rinaldi “Pencocokan kurva adalah sebuah metode yang mencocokkan titik 
data dengan sebuah kurva fungsi.” Salah satu metode dalam pencocokan kurva adalah 
Interpolasi, dimana interpolasi sendiri biasa dipakai untuk data yang memiliki tingkat 
ketelitian sangat tinggi. Dalam penyelesaian dengan interpolasi ini, fungsi cocokan yang 
sering dipakai adalah polinom interpolasi, karena dengan bentuk ini fungsi yang awalnya 
terlihat rumit menjadi lebih sederhana. 
Merujuk pada persoalan Interpolasi Polinom, ada banyak jenis polinom yang 
dipakai, namun pada makalah kali ini akan ditekankan pada pembahasan Polinom 
Interpolasi Newton dan Polinom Interpolasi Lagrange.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. BENTUK UMUM POLINOM LAGRANGE 
Kita mengingat kembali bentuk umum persamaan polinomial orde n, yaitu: 
f(x) = a0 + a1.x + a2.x2 + ….. + an.xn 
Untuk n+1 titik data, hanya terdapat satu polinomial orde n atau kurang yang melalui 
semua titik. 
Ilustrasi grafik : 
Dari bentuk persamaan orde 1, yaitu yang menghubungkan 2 titik, bentuk 
persamaannya 
, dan persamaan ini dapat dimanipulasi menjadi 
Bila kita misalkan a0 = y0 dan () = (	
) 
(	 
) maka bentuk persamaan p1(x) 
menjadi
() = () + 

() , yang juga familiar disebut sebagai polinom 
Lagrange berorde 1. Dengan cara yang sama kita juga dapat menemukan bentuk 
umum dari polinom Lagrange untuk orde n, yaitu :
() = () = () + 

() + … + ()
Sebagai pengetahuan, penamaan polinomial ini didasarkan pada nama 
penemunya yaitu Joseph Louis Lagrange yang dipublikasikan pada tahun 1795. 
Meskipun sebenarnya pada tahun 1779 Edward Waring sudah membuat sebuah 
formulasi yang serupa dengan formulasi Lagrange ini. 
Polinom Lagrange tidak hanya berlaku untuk titik-titik yang berjarak sama, tapi 
juga untuk titik-titik data yang berjarak tidak sama. 
B. BENTUK UMUM POLINOM NEWTON 
Sebuah polinom yang menyaingi Lagrange adalah polinom Newton. Polinom 
ini sengaja dibuat karena kecenderungan orang-orang yang sulit untuk melakukan 
komputasi berulang kali. Ide awal polinom Newton tetap sama seperti yang dipakai 
pada polinom Lagrange. Perbedaannya adalah 
 = 
	  

	  
pada persamaan polinom 
biasa orde 1, diubah bentuk menjadi 
 = (
)	 () 

	  
, yang dalam penulisannya 
dapat ditulis 
 = [
, ]. 
Untuk polinom dengan orde lebih dari 1 (misal 2) jika dinyatakan dalam bentuk 
polinom biasa adalah
() =  + 
( − ) + ( − )( − 
) 
Dalam kasus ini, nilai a0, a1, dan a2 merupakan representasi nilai selisih-terbagi 
dengan nilai berturut-turut (), [
, ],  [, 
, ] , sehingga bentuk 
umum polinom Newton dapat dinyatakan dalam bentuk :
() = () + ( − )[
, ] + ( − )( − 
)[, 
, ] + … 
+ ( − )( − 
) … ( − )[, 	
, … , 
, ]
C. KOMPARASI POLINOM LAGRANGE DENGAN POLINOM NEWTON 
Dalam sebuah penelitian mengenai banyak cura hujan dan banyak polusi udara 
yang hilang terbawa hujan didapat hasil sebagai berikut : 
Curah hujan dalam satuan 0,01 cm 
(x) 
Debu yang Terbawa dalam 
satuan mikrogram/m3 (y = f(x) ) 
2,5 
3,5 
4,5 
5,5 
6,5 
7,5 
146 
130 
121 
117 
109 
102 
Akan dipakai metode interpolasi Newton dan Lagrange untuk menaksir debu 
yang terbawa (polusi yang hilang) pada curah hujan 3,8. 
Penyelesaian dengan polinom Lagrange 
Dari data diatas, nilai Lagrange dapat dihitung dengan cara manual ataupun 
dengan sebuah aplikasi, salah satunya Matlab. Pada penyelesaian kali ini akan 
langsung menerapkan program Matlab untuk perhitungannya. 
Berikut adalah script M-file yang dipakai, dengan kode program lag1 
clc;clear; 
syms x; 
disp('Program Interpolasi Lagrange') 
disp('============================') 
disp('by. Yuni Embriani D.U') 
disp(' ') 
%menginputkan banyaknya titik 
b=input('Masukkan banyak titik (gunakan titik untuk angka desimal) = '); 
%menginputkan masing-masing titik 
for i=1:b 
fprintf('x%d',i) 
bx(i)=input(' = '); 
fprintf('y%d',i) 
by(i)=input(' = '); 
end 
%menampilkan titik-titik yang sudah diinputkan ke layar 
disp('Titik-titik yang diketahui adalah sebagai berikut:'); 
for i=1:b 
fprintf('(%d,%1.1f)',bx(i),by(i)); 
end

More Related Content

What's hot

Barisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleksBarisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleks
pramithasari27
 
Akar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linierAkar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linier
Alen Pepa
 

What's hot (20)

interpolasi
interpolasiinterpolasi
interpolasi
 
koordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bolakoordinat tabung dan bola
koordinat tabung dan bola
 
Barisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleksBarisan dan deret kompleks
Barisan dan deret kompleks
 
Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
Barisan dan Deret ( Kalkulus 2 )
 
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
Ruang Vektor ( Aljabar Linear Elementer )
 
metode euler
metode eulermetode euler
metode euler
 
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Eliminasi gauss
Eliminasi gaussEliminasi gauss
Eliminasi gauss
 
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
 
Kuliah 12-deret-taylor-maclaurin
Kuliah 12-deret-taylor-maclaurinKuliah 12-deret-taylor-maclaurin
Kuliah 12-deret-taylor-maclaurin
 
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
Bab 7. Aplikasi Integral ( Kalkulus 1 )
 
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
Integral Tak Wajar ( Kalkulus 2 )
 
TURUNAN TINGKAT TINGGI
TURUNAN TINGKAT TINGGITURUNAN TINGKAT TINGGI
TURUNAN TINGKAT TINGGI
 
Akar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linierAkar akar persamaan non linier
Akar akar persamaan non linier
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Metode interpolasi linier
Metode  interpolasi linierMetode  interpolasi linier
Metode interpolasi linier
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
 

Similar to Interpolasi lagrange dan newton

Momen inersia
Momen inersiaMomen inersia
Momen inersia
Nia Rahma
 
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses BelajarSoftware Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Prandita Sega
 
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompokMakalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
Rahmank Sana-sini
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Alvin Setiawan
 
PPT Polynomial Regression dan Multiple Regression Kelompok 10.pptx
PPT Polynomial Regression dan Multiple Regression Kelompok 10.pptxPPT Polynomial Regression dan Multiple Regression Kelompok 10.pptx
PPT Polynomial Regression dan Multiple Regression Kelompok 10.pptx
syauqi43
 
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated AnnealingPenyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Fajar Perdana
 
Algoritma dan pemograman
Algoritma dan pemogramanAlgoritma dan pemograman
Algoritma dan pemograman
Syahran Mohamed
 

Similar to Interpolasi lagrange dan newton (20)

Momen inersia
Momen inersiaMomen inersia
Momen inersia
 
Makalah metode numerik
Makalah metode numerikMakalah metode numerik
Makalah metode numerik
 
2679 3639-1-sm
2679 3639-1-sm2679 3639-1-sm
2679 3639-1-sm
 
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses BelajarSoftware Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
Software Matematika Sebagai Penunjang Proses Belajar
 
Matlab 8
Matlab 8Matlab 8
Matlab 8
 
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompokMakalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
Makalah analisa numerik dan komputasi tugas kelompok
 
Makalah matematika
Makalah matematikaMakalah matematika
Makalah matematika
 
Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014Modul maple untuk metnum 2014
Modul maple untuk metnum 2014
 
Iterasi jacobi
Iterasi jacobiIterasi jacobi
Iterasi jacobi
 
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libreMetode numerik-rinaldi-munir-libre
Metode numerik-rinaldi-munir-libre
 
PPT Polynomial Regression dan Multiple Regression Kelompok 10.pptx
PPT Polynomial Regression dan Multiple Regression Kelompok 10.pptxPPT Polynomial Regression dan Multiple Regression Kelompok 10.pptx
PPT Polynomial Regression dan Multiple Regression Kelompok 10.pptx
 
Matlab 2
Matlab 2Matlab 2
Matlab 2
 
Nilai eigen dan vektor eigen
Nilai eigen dan vektor eigenNilai eigen dan vektor eigen
Nilai eigen dan vektor eigen
 
Jurnal agus-priyanto
Jurnal agus-priyantoJurnal agus-priyanto
Jurnal agus-priyanto
 
Makalah matematika integral
Makalah matematika integralMakalah matematika integral
Makalah matematika integral
 
1-FUNGSI TRASENDEN (Logaritma murni).pptx
1-FUNGSI TRASENDEN (Logaritma murni).pptx1-FUNGSI TRASENDEN (Logaritma murni).pptx
1-FUNGSI TRASENDEN (Logaritma murni).pptx
 
First Ordo Differential Equations
First Ordo Differential EquationsFirst Ordo Differential Equations
First Ordo Differential Equations
 
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated AnnealingPenyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
Penyelesaian Raytracing dengan Bantuan Inversi Simulated Annealing
 
Algoritma dan pemograman
Algoritma dan pemogramanAlgoritma dan pemograman
Algoritma dan pemograman
 
Makalah matrik dan sistem persamaan linear
Makalah matrik dan sistem persamaan linearMakalah matrik dan sistem persamaan linear
Makalah matrik dan sistem persamaan linear
 

Recently uploaded

Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
MemenAzmi1
 

Recently uploaded (11)

Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdfSoal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
Soal Campuran Asam Basa Kimia kelas XI.pdf
 
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmasimunisasi measles rubella indonesia puskesmas
imunisasi measles rubella indonesia puskesmas
 
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non BankRuang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank
 
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptxMateri Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
Materi Kelas 8 - Unsur, Senyawa dan Campuran.pptx
 
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
3. Sejarah masuknya islam ke Nusantara dan KERAJAAN ISLAM DEMAK.ppt
 
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT KehutanananPATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
PATROLI dengan BERBASIS MASYARAKAT Kehutananan
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksiAnalisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
Analisis varinasi (anova) dua arah dengan interaksi
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 

Interpolasi lagrange dan newton

  • 1. MAKALAH KOMPARASI METODE INTERPOLASI POLINOMIAL LAGRANGE DAN INTERPOLASI POLINOMIAL NEWTON Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metode Numerik Dosen Pengampu Mata kuliah : Bambang Sumarno Hadi M., M.Kom Oleh : Yuni Embriani Dwi Utami 11305141027 KELAS B PRODI MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari, banyak persoalan yang sering dibawa dalam penyelesaian Matematika. Namun, tidak semua persoalan tersebut bisa memperoleh penyelesaian yang akurat. Dari pendangan para rekayasawan, masih banyak penyelesaian kasus Metematika yang dirasa masih terlalu sulit atau masih dalam bentuk yang kurang konkret. Besari, Mohammad Sahari melalui Rinaldi Munir menyatakan, penyelesaian analitik yang sering diberikan oleh kaum Matematika kurang berguna bagi rekayasawan, karena ia harus dapat mentransformasikan solusi Matematika yang sejati ke dalam bentuk berwujud yang biasanya meninggalkan kaidah sejatinya. Salah satu kasus yang sering terjadi adalah saat para rekayasawan dan sejumlah ahli lebih sering bekerja dengan sejumlah data diskret yang diperoleh dari penelitian. Yaitu menentukan nilai di antara titik-titik diskret tersebut tanpa melakukan pengukuran lagi. Salah satu solusinya yaitu dengan menari fungsi yang mencocokkan titik-titik data di dalam tabel. Pendekatan seperti ini dalam metode numerik disebut Pencocokan Kurva. Walaupun fungsi yang diperoleh dari cara ini adalah fungsi hampiran (nilainya hanya mendekati nilai sejatinya) tapi cara ini sangat bermanfaat. Munir, Rinaldi “Pencocokan kurva adalah sebuah metode yang mencocokkan titik data dengan sebuah kurva fungsi.” Salah satu metode dalam pencocokan kurva adalah Interpolasi, dimana interpolasi sendiri biasa dipakai untuk data yang memiliki tingkat ketelitian sangat tinggi. Dalam penyelesaian dengan interpolasi ini, fungsi cocokan yang sering dipakai adalah polinom interpolasi, karena dengan bentuk ini fungsi yang awalnya terlihat rumit menjadi lebih sederhana. Merujuk pada persoalan Interpolasi Polinom, ada banyak jenis polinom yang dipakai, namun pada makalah kali ini akan ditekankan pada pembahasan Polinom Interpolasi Newton dan Polinom Interpolasi Lagrange.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. BENTUK UMUM POLINOM LAGRANGE Kita mengingat kembali bentuk umum persamaan polinomial orde n, yaitu: f(x) = a0 + a1.x + a2.x2 + ….. + an.xn Untuk n+1 titik data, hanya terdapat satu polinomial orde n atau kurang yang melalui semua titik. Ilustrasi grafik : Dari bentuk persamaan orde 1, yaitu yang menghubungkan 2 titik, bentuk persamaannya , dan persamaan ini dapat dimanipulasi menjadi Bila kita misalkan a0 = y0 dan () = ( ) ( ) maka bentuk persamaan p1(x) menjadi
  • 4. () = () + () , yang juga familiar disebut sebagai polinom Lagrange berorde 1. Dengan cara yang sama kita juga dapat menemukan bentuk umum dari polinom Lagrange untuk orde n, yaitu :
  • 5. () = () = () + () + … + ()
  • 6. Sebagai pengetahuan, penamaan polinomial ini didasarkan pada nama penemunya yaitu Joseph Louis Lagrange yang dipublikasikan pada tahun 1795. Meskipun sebenarnya pada tahun 1779 Edward Waring sudah membuat sebuah formulasi yang serupa dengan formulasi Lagrange ini. Polinom Lagrange tidak hanya berlaku untuk titik-titik yang berjarak sama, tapi juga untuk titik-titik data yang berjarak tidak sama. B. BENTUK UMUM POLINOM NEWTON Sebuah polinom yang menyaingi Lagrange adalah polinom Newton. Polinom ini sengaja dibuat karena kecenderungan orang-orang yang sulit untuk melakukan komputasi berulang kali. Ide awal polinom Newton tetap sama seperti yang dipakai pada polinom Lagrange. Perbedaannya adalah = pada persamaan polinom biasa orde 1, diubah bentuk menjadi = ( ) () , yang dalam penulisannya dapat ditulis = [ , ]. Untuk polinom dengan orde lebih dari 1 (misal 2) jika dinyatakan dalam bentuk polinom biasa adalah
  • 7. () = + ( − ) + ( − )( − ) Dalam kasus ini, nilai a0, a1, dan a2 merupakan representasi nilai selisih-terbagi dengan nilai berturut-turut (), [ , ], [, , ] , sehingga bentuk umum polinom Newton dapat dinyatakan dalam bentuk :
  • 8. () = () + ( − )[ , ] + ( − )( − )[, , ] + … + ( − )( − ) … ( − )[, , … , , ]
  • 9. C. KOMPARASI POLINOM LAGRANGE DENGAN POLINOM NEWTON Dalam sebuah penelitian mengenai banyak cura hujan dan banyak polusi udara yang hilang terbawa hujan didapat hasil sebagai berikut : Curah hujan dalam satuan 0,01 cm (x) Debu yang Terbawa dalam satuan mikrogram/m3 (y = f(x) ) 2,5 3,5 4,5 5,5 6,5 7,5 146 130 121 117 109 102 Akan dipakai metode interpolasi Newton dan Lagrange untuk menaksir debu yang terbawa (polusi yang hilang) pada curah hujan 3,8. Penyelesaian dengan polinom Lagrange Dari data diatas, nilai Lagrange dapat dihitung dengan cara manual ataupun dengan sebuah aplikasi, salah satunya Matlab. Pada penyelesaian kali ini akan langsung menerapkan program Matlab untuk perhitungannya. Berikut adalah script M-file yang dipakai, dengan kode program lag1 clc;clear; syms x; disp('Program Interpolasi Lagrange') disp('============================') disp('by. Yuni Embriani D.U') disp(' ') %menginputkan banyaknya titik b=input('Masukkan banyak titik (gunakan titik untuk angka desimal) = '); %menginputkan masing-masing titik for i=1:b fprintf('x%d',i) bx(i)=input(' = '); fprintf('y%d',i) by(i)=input(' = '); end %menampilkan titik-titik yang sudah diinputkan ke layar disp('Titik-titik yang diketahui adalah sebagai berikut:'); for i=1:b fprintf('(%d,%1.1f)',bx(i),by(i)); end
  • 10. %inisialisasi fx fx=0; fprintf('nn'); disp('Nilai masing-masing L(x)'); % mulai proses pencarian q(x), qx1, lx, dan px for i=1:b %inisialisasi qx qx=1; %perulangan untuk mencari qx for j=1:b if (i~=j) qx=qx*(x-bx(j)); end end %mencari qx1 dengan substitusi x ke gx qx1=subs(qx,x,bx(i)); %mencari lx lx=qx/qx1; lx1=collect(lx); %menampilkan lx fprintf('L%d(x) = ',i); disp(lx1); %mencari fx fx=fx+by(i)*lx; end %menyederhanakan f menjadi px dan menampilkan ke layar px=collect(fx); fprintf('Bentuk Umum polinom Lagrange nya = '); disp(px); disp('Masukkan nilai yang ingin ditaksir ') c=input('c = '); f=inline(px); disp(['Maka nilai taksirannya adalah ' num2str(f(c))]) Berikut adalah hasil outputnya :
  • 11. Penyelesaian dengan Polinom Newton Dari tabel yang sudah diketahui di awal, yaitu Curah hujan dalam satuan 0,01 cm (x) Debu yang Terbawa dalam satuan mikrogram/m3 (y = f(x) ) 2,5 3,5 4,5 5,5 6,5 7,5 146 130 121 117 109 102 Maka dapat dibuat program Matlabnya sebagai berikut : Script M-File dengan nama program newton disp('Program Interpolasi Newton'); disp('=========================='); disp(' '); n=input('Masukkan jumlah titik = '); x=zeros(1,n); F=zeros(1,n); for i=1:1:n x(1,i)=input(['x(',num2str(i),')= ']); F(1,i)=input(['F(',num2str(i),')= ']); end; disp(' ') z=input('Masukkan nilai yang akan ditaksir = '); eps=input('Epsilon/galat = '); b(1,1)=F(1,1); tic pbagi=b(1,1); factor=1; for i=2:1:n b(1,i)=F(1,i); for j=i-1:-1:1
  • 12. b(1,j)=(b(1,j+1)-b(1,j))/(x(1,i)-x(1,j)); end; factor=factor*(z-x(1,i-1)); suku=b(1,1)*factor; pbagi=pbagi+suku; if (abs(suku) = eps) break; end; end; interpolasi=pbagi; disp(' '); disp(['Jadi nilai taksirannya adalah ' num2str(interpolasi)]) Berikut tampilan hasilnya :
  • 13. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan : 1. Jumlah komputasi Polinom Newton lebih sedikit dibanding dengan komputasi pada Polinom Lagrange. 2. Taksiran galat untuk polinom Lagrange tidak dapat dihitung secara langsung karena tidak tersedia rumus taksirannya. DAFTAR PUSTAKA Krisnawati. 2007. IMPLEMENTASI INTERPOLASI LAGRANGE UNTUK PREDIKSI NILAI DATA BERPASANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MATLAB. STMIK AMIKOM Yogyakarta. Diakses melalui http://p3m.amikom.ac.id/p3m/55%20- %20IMPLEMENTASI%20INTERPOLASI%20LAGRANGE%20UNTUK%20PR EDIKSI%20NILAI%20DATA%20BERPASANGAN%20DENGAN%20MENGG UNAKAN%20MATLAB.pdf pada 17 Desember 2013 pukul 07:03 WIB. Munir, Rinaldi. 2013. METODE NUMERIK Revisi Ketiga. Bandung : INFORMATIKA.