2. Menurut Lickona (1991:187-189; 220-221), ada sebelas
prinsip agar terlaksana secara efektif: (1) mengembangkan
nilai-nilai universal sebagai fondasi; (2) pendidikan
karakter dapat mendefenisikan karakter secara
komprehensif yang mencakup aspek pikiran, perasaan dan
perilaku;(3) menggunakan pendekatan yang komprehensif
dan proaktif; (4) menciptakan komunitas sekolah yang
penuh perhatian; (5) memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk melakukan tindakan moral; (6) membuat
kurikulum akademik yang bermakna; (7) mendorong
motivasi peserta didik; (8) melibatkan seluruh komponen
sekolah sebagai komunitas pembelajaran moral; (9)
menumbuhkan kebersamaan dalam kepemimpinan moral;
(10) melibatkan keluarga dan anggota masyarakat sebagai
mitra; dan (11) mengevalusi karakter sekolah baik terhadap
staf sekolah sebagai pendidik karakter maupun peserta
didik dalam memanifestasikan karakter yang baik.
3. Pengertian Karakter
Kata character berasal dari bahasa Yunani charassein,
yang berarti to engrave (melukis,menggambar).
Berakar dari pengertian yang seperti itu, character
kemudian diartikan sebagai tanda atau ciri yang
khusus, dan karenanya melahirkan sutu pandangan
bahwa karakter adalah ‘pola perilaku yang bersifat
individual, keadaan moral seseorang.
Thomas Lickona. Lickona (1991) menyatakan bahwa
pendidikan karakter adalah suatu usaha yang
disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia
dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan
nilai-nilai etika yang inti.
4. KONSEP KECERDASAN EMOSI
Pengertian emosi dan kecerdasan emosi
Akar kata emosi adalah movere kata kerja bahasa latin
yang berarti menggerakkan, bergerak” ditambah
awalan “e-” untuk memberi arti “bergerak menjauh”,
menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak
merupakan hal mutlak dalam emosi.
Dalam makna paling harafiah, emosi adalah keadaan
dan reaksi psikologis dan fisiologis (spt kegembiraan,
kesedihan, keharusan, kecintaan, keberanian yang
bersifat subjektif).(Depdikbud, 2008).
5. Proses terbentuknya kecerdasan emosi
Kunci kecerdasan emosional manusia, adalah
terbentuk sejak lahir.Sejak lahir manusia mendapat
warisan genetika tertentu.
Masing – masing individu memiliki semacam suasana
hati yang menjadi ciri khas dari kehidupan
emosionalnya.
6. Aspek Kecerdasan Emosi
Konsep kecerdasan emosional sebagaimana yang
dikemukakan oleh Golemen (1995) terdiri dari 5 aspek
yaitu mengenal emosi diri, mengelola emosi diri,
memotifasi emosi orang
lain, mengenali emosi orang lain, dan membina
hubungan dengan orang lain
7. PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM RANGKA
MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI
Pendidikan bukan saja sebagai proses pemberian
informasi serta mentransfer ilmu pengetahuan dan
ketrampilan saja, akan tetapi lebih dipandang sebagai
proses pentransformasian, sehingga akan membangun
kemampuan berfikir yang logis, kritis,berinisiatif dan
kreatif, komunikatif serta mengembangkan potensi
peserta didik seperti aspek emosi.