3. Tujuan Agroforestry
Penghutanan kembali.
Penyediaan sumber makanan dan pakan ternak.
Penyediaan kayu bangunan dan kayu bakar.
Pencegahan migrasi penduduk ke kota.
Mengurangi pemanasan bumi.
Pengertian Agroforestry
Suatu nama kolektif untuk sistem dan penggunaan lahan, dimana tanaman
keras berkayu (pepohonan, perdu, palem, bambu, dsb) ditanam secara
bersamaan dalam unit lahan yang sama dengan tanaman pertanian dan/atau
ternak, dengan tujuan tertentu, dalam bentuk pengaturan ruang atau urutan
waktu, dan didalamnya terdapat interaksi ekologi dan ekonomi di antara
berbagai komponen yang bersangkutan.
4. Suatu metode penggunaan lahan secara optimal yang
mengkombinasikan sistem-sistem produksi biologis yang berotasi
pendek dan panjang (suatu kombinasi produksi kehutanan dan
produksi biologis lainnya) dengan suatu cara berdasarkan asas
kelestarian, secara bersamaan atau berurutan, dalam kawasan
hutan atau di luarnya, dengan bertujuan untuk mencapai
kesejahteraan
rakyat.
Suatu perpaduan usaha pertanian dengan usaha kehutanan.
Jelasnya, kita mengusahakan tanaman keras yang menghasilkan
kayu, buah, getah dan sebagainya di lahan pertanian yang
biasanya ditanami dengan tanaman penghasil pangan, seperti
jagung, umbi-umbian, sayuran, palawija dan sebagainya.
5. Pengertian agroforestry seyogyanya menitikberatkan dua karakter pokok
yang umum dipakai pada seluruh bentuk agroforestry yang
membedakan
dengan
sistem
penggunaan
lahan
lainnya:
Adanya pengkombinasian yang terencana /disengaja dalam satu bidang lahan antara
tumbuhan berkayu (pepohonan), tanaman pertanian dan/atau ternak/hewan baik
secara bersamaan (pembagian ruang) ataupun bergiliran (bergantian waktu).
Ada interaksi ekologis dan/atau ekonomis yang nyata/jelas, baik positif dan/atau
negatif antara komponen-komponen sistem yang berkayu maupun tidak berkayu
6. Beberapa ciri penting agroforestry:
Agroforestry biasanya tersusun dari dua jenis tanaman atau lebih (tanaman dan/atau hewan).
Paling tidak satu diantaranya tumbuhan berkayu.
Siklus sistem agroforestry selalu lebih dari satu tahun.
Ada interaksi (ekonomi dan ekologi) antara tanaman berkayu dengan tanaman tidak berkayu.
Selalu memiliki dua macam produk atau lebih, misalnya pakan ternak, kayu bakar, buah-buahan,
obat-obatan.
Minimal mempunyai satu fungsi pelayanan jasa, misalnya pelindung angin, penaung, penyubur
tanah, peneduh sehingga dijadikan tempat berkumpulnya keluarga/masyarakat.
Untuk sistem pertanian masukan rendah di daerah tropis, agroforestry tergantung pada
penggunaan dan manipulasi biomasa tanaman terutama dengan mengoptimalkan sisa panen.
Sistem agroforestry yang paling sederhanapun secara biologis (struktur dan fungsi) maupun
ekonomis jauh lebih kompleks dibandingkan sistem budidaya monokultur.
7. Latar Belakang Agroforestry
Pertumbuhan populasi penduduk yang terus meningkat.
Kebutuhan akan adanya peningkatan produksi pangan.
Semakin menurunnya luas hutan yang ada.
Fungsi Agroforestry
Suplai kayu bangunan, kayu bakar, dan pakan ternak.
Penggunaan lahan secara optimal.
Pemanfaatn energi matahari dalam luasan yang maksimal.
Mencegah aliran air permukaan yang dapat menyebabkan
terjadinya erosi.
Pemanfaatan sumberdaya air dan hara lebih efisien.
8. Keuntungan Bagi Masyarakat
Kayu bangunan yang tersedia dapat memperbaiki dan meningkatkan standar
perumahan.
Kayu bakar yang dihasilkan dapat menjaga keamanan energi rumah tangga.
Bahan pangan dan pakan ternak, dapat memberikan keamanan pangan dan
pakan.
Konservasi tanah dan air, dapat mencegah erosi, pemeliharaan dan pemulihan
produktivitas lahan.
Bahan baku industri, menjamin ketersediaan bahan baku industri dan
perkakas.
Hasil bumi untuk perdagangan, dapat meningkatkan pendapatan rumah
tangga.
Diversifikasi perekonomian desa, dapat memuculkan adanya diversifikasi
pekerjaan.
9. Pelaksanaan agroforestry akan memberikan manfaat
terhadap lingkungan, ekonomi dan sosial (Vergara, 1982).
Manfaat tersebut dapat bersifat jangka pendek dan jangka
pangjang. Manfaat ekologis yang bersifat umum: (1)
mengurangi tekanan penduduk terhadap hutan, sehingga
luas hutan akan lebih besar dan berfungsi baik dalam
perlindungan lingkungan, (2) siklus zat hara tanah akan lebih
efisien, karena adanya pohon-pohon yang berakar dalam, (3)
perlindungan yang lebih baik pada sistem ekologi di daerah
hulu, karena sistem perladangan berpindah dapat
dikendalikan lebih baik.
10. Manfaat ekologis secara khusus: (1) mengurangi laju
aliran permukaan, pencucian zat hara tanah dan erosi,
karena pepohonan akan menghalangi terjadinya proses
tersebut, (2) perbaikan kondisi iklim mikro, misalnya
penurunan suhu permukaan tanah dan laju evaporasi
melalui penutupan oleh tajuk pohon dan mulsa, (3)
peningkatan unsur hara tanah, karena adanya
serasah/humus, (4) perbaikan struktur tanah, karena
adanya penambahan bahan organik yang terus menerus
dari serasah yang membusuk.
11. Sistem agroforestry pada suatu lahan akan memberikan
manfaat ekonomi yang nyata bagi petani, masyarakat
dan daerah setempat. Manfaat tersebut: (1)
peningkatan dan penyediaan hasil berupa kayu
pertukangan, kayu bakar, pangan, pakan ternak, dan
pupuk hijau, (2) mengurangi timbulnya kegagalan panen
secara total, yang sering terjadi pada sistem pertanian
monokultur, (3) memantapkan dan meningkatkan
pendapatan petani karena adanya peningkatan dan
jaminan kelestarian produksi.
12. Manfaat sosial dari agroforestry timbul dari peningkatan
produksi per satuan luas dan tercapainya kelestarian
produksi tersebut. Manfaat sosial tersebut antara lain:
(1)
perbaikan standar hidup petani karena ada
pekerjaan yang tetap dan pendapatan yang lebih tinggi,
(2) perbaikan nilai gizi dan tingkat kesehatan petani dan
adanya peningkatan jumlah dan keanekaragaman hasil
pangan yang diperoleh, (3) perbaikan sikap masyarakat
dalam cara bertani, melalui sistem penggunaan lahan
yang tetap.
13. Hambatan-hambatan baik secara ekologis/lingkungan
maupun sosial ekonomis antara lain:
(1)
aspek
ekologis/lingkungan:
(a)
kemungkinan terjadi
persaingan antara tanaman pohon dengan tanaman
pangan, dalam hal ruang, cahaya, kelembaban, dan zat
hara, sehingga menurunkan hasil tanaman pangan, (b)
terjadi kerusakan tanaman pangan pada waktu
dilakukan pemanenan pohon, (c) pohon-pohon dapat
berperan sebagai inang dari serangan hama, yang
mungkin membahayakan tanaman pangan, (d) terjadi
permudaan alami yang cepat dari pohon kehutanan
sehingga dapat meutup seluruh lahan dan mendesak
tanaman pangan;
14. (2) aspek sosial: (a) memerlukan input tenaga kerja
yang lebih banyak, sehingga pada waktu yang
bersamaan dapat menimbulkan kelangkaan tenaga kerja
pada kegiatan pertanian lainnya, (b) terjadi kompetisi
antara tanaman pangan dan tanaman pohon dapat
menyebabkan turunnya hasil total yang diperoleh dari
usaha agroforestry, sehingga menjadi lebih rendah dari
hasil pertanian monokultur, (c) diperlukan waktu yang
lebih lama bagi pohon dapat dipanen sampai
memberikan nilai ekonomis.
15. Hambatan-hambatan sistem agroforestry di atas dapat
diatasi jika pengembangan sistem agrofrestry bersifat
lintas disiplin, lintas sektoral dan juga melibatkan para
pihak terkait. Ilmu-ilmu biofisik dan sosial ekonomi
seyogyanya saling memperkuat, agar pengembangan
sistem agroforestry dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan sekaligus meningkatkan kualitas hutan.
16. MANFAAT AGROFORESTRY
Manfaat dan peluang agroforestry (Arnold, 1983) antara lain:
(1) memelihara atau meningkatkan produktivitas tapak atau lahan melalui
perbaikan siklus hara dan perlindungan tanah (erosi) dengan biaya yang
relatif rendah,
(2) meningkatkan nilai output/produk dari lahan melalui tumpangsari atau
intercropping pohon dan tanaman pertanian dan makanan ternak dan
sebagainya,
(3) menganekaragamkan output/produk guna meningkatkan swasembada
(pangan dan kayu), menekan resiko turunnya pendapatan karena pengaruh
iklim, biologis dan pasar,
(4) menyebarkan secara merata kebutuhan buruh/tenaga kerja sepanjang
musim,
(5) memproduktifkan lahan-lahan yang tidur/tidak terpakai, buruh dan modal,
(6) menciptakan tabungan dan modal (capital stock).
17. •
Berbagai hipotesis yang mendukung kegiatan agroforestry dikemukakan
oleh beberapa pakar: Noordwijk and Dommergues (1990), Wilson (1990),
Oeng et al. (1991), Sanchez (1995) dan Young (1997) in Huxley (1999),
mereka memberikan komentar bahwa agroforestry memiliki fungsi:
•
(1) mengontrol/mengurangi erosi,
(2) memelihara bahan organik tanah,
(3) meningkatkan kondisi fisik tanah,
(4) menambah jumlah nitrogen dengan penanaman pohon yang dapat
menfiksasi nitrogen,
(5) menyediakan hara mineral dalam tanah,
(6) membentuk sistem ekologikal,
(7) mengurangi kemasaman tanah,
(8) mereklamasi lahan,
(9) meningkatkan kesuburan tanah,
(10) meningkatkan aktifitas biologi tanah,
(11) adanya asosiasi mikoriza pada campuran pohon dan pertanian,
(12) meningkatkan penangkapan hujan, cahaya, hara mineral dan produksi
biomasa,
(13) meningkatkan efisiensi penangkapan cahaya, air dan hara mineral.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
18. KEUNGGULAN SISTEM AGROFORESTRY
KEUNGGULAN
EKOLOGI/LINGKUNGAN:
AGROFORESTRY
MEMILIKI
STABILITAS EKOLOGI YANG TINGGI, KARENA AGROFORESTRY MEMILIKI:
MULTI JENIS, ARTINYA MEMILIKI KEANEKARAGAMAN HAYATI YANG LEBIH
BANYAK ATAU MEMILIKI RANTAI MAKAN ENERGI YANG LEBIH LENGKAP.
KONVERSI
HUTAN
ALAM
MENJADI
LAHAN
PERTANIAN
MENDORONG
PENURUNAN KEANEKARAGAMAN HAYATI SECARA DRASTIS. MULTISTRATA
TAJUK, DAPAT MENCIPTAKAN IKLIM MIKRO DAN KONSERVASI TANAH DAN
AIR YANG LEBIH BAIK. SELAIN ITU, DENGAN ADANYA KOMBINASI POHON
DAN TANAMAN SEMUSIM DAPAT MENGURANGI SERANGAN HAMA PENYAKIT.
KESINAMBUNGAN
VEGETASI,
SEHINGGA
TIDAK
PERNAH
TERJADI
KETERBUKAAN PERMUKAAN TANAH YANG EKSTRIM, YANG MERUSAK
KESEIMBANGAN EKOLOGINYA.
19. PENGGUNAAN BENTANG LAHAN SECARA EFISIEN, PADA
SUATU LAHAN, KEMUNGKINAN TERDAPAT RELUNG (NICHES)
YANG BERAGAM TERGANTUNG PADA KESUBURAN TANAH,
KEMIRINGAN LERENG, KERENTANAN TERHADAP EROSI,
KETERSEDIAAN AIR, DSB.
PADA SISTEM MONOKULTUR,
KERAGAMAN NICHES INI SERINGKALI DIABAIKAN, BAHKAN
CENDERUNG DTIADAKAN. DALAM AGROFORESTRY, PETANI
MEMILIKI BANYAK PILIHAN UNTUK MENYESUAIKAN TANAMAN
APA YANG AKAN DITANAM PADA SUATU NICHES, DAN BUKAN
MENGKOREKSI
UNTUK
MEMBANFAATKAN
NICHES
TERSEBUT, YANG SERINGKALI JUSTRU MEMBOROSKAN
BIAYA DAN TENAGA.
20. KEUNGGULAN EKONOMI:
YAKNI MEMBERI KESEJAHTERAAN KEPADA PETANI RELATIF TINGGI DAN
BERKESINAMBUNGA, KARENA AGROFORESTRY MEMILIKI TANAMAN YANG
DITANAM LEBIH BERAGAM, YANG BIASANYA DIPILIH JENIS-JENIS TANAMAN
YANG MEMPUNYAI NILAI KOMERSIAL DENGAN POTENSI PASAR YANG BESAR.
KERAGAMAN ATAU DIVERSIFIKASI JENIS HASIL II AKAN MENINGKATKAN
KETAHANAN TERHADAP FLUKTUASI HARGA DAN JUMLAH PERMINTAAN
PASAR. JADI SEBENARNYA DENGAN SISTEM INI PETANI TELAH MENEBAR
RESIKO, DENGAN JALAN TIDAK ‘MELETAKKAN SEMUA TELUR UNGGASNYA
DALAM SATU SARANG’ (DO NOT PUT ALL EGGS IN ONE BASKET).
SELANJUTNYA, DENGAN DIPEROLEHNYA JENIS HASIL YANG BERAGAM DAN
BERKESINAMBUNGAN INI AKAN MENJAMIN PENDAPATAN PETANI LEBIH
MERATA SEPANJANG TAHUN.
KEBUTUHAN INVESTASI YANG RELATIF
RENDAH, ATAU UNGKIN DAPAT DILAKUKAN SECARA BERTAHAP.
21. KEUNGGULAN
SOSIAL
BUDAYA:
YAITU
KEUNGGULAN
AGROFORESTRY YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESESUAIAN
YANG TINGGI DENGAN KONDISI PENGETAHUAN, KETRAMPILAN DAN
SIKAP
BUDAYA
AGROFORESTRY:
DILAKSANAKAN
MASYARAKAT
TEKNOLOGI
MULAI
DARI
PETANI.
HAL
INI
KARENA
YANG
FLEKSIBEL,
DAPAT
SANGAT
INTENSIF
UNTUK
MASYARAKAT YANG SUDAH MAJU, SAMPAI KURANG INTENSIF
UNTUK MASYARAK YANG MASIH TRADISIONAL DAN SUBSISTEN.
KEBUTUHAN INPUT, PROSES PENGELOLAAN SAMPAI JENIS HASIL
AGROFORESTRY UMUMNYA SUDAH SANGAT DIKENAL DAN BIASA
DIPERGUNAKAN
OLEH
MASYARAKAT
SETEMPAT.
FILOSOFI
BUDIDAYA YANG EFISIEN, YAKNI MEMPEROLEH HASIL YANG
RELATIF BESAR DENGAN BIAYA ATAU PENGORBANAN YANG
RELATIF KECIL.
22. KEUNGGULAN POLITIS: AGROFORESTRY DAPAT MEMENUHI
HASRAT POLITIK MASYARAKAT LUAS DAN KEPENTINGAN
BAGSA SECARA KESELURUHAN, YAKNI:
AGROFORESTRY
DAPAT DAN SANGAT COCOK DILAKUKAN OLEH MASYARAKAT
LUAS, ADANYA PEMERATAAN KESEMPATAN BERUSAHA,
SERTA MENCIPTAKAN STRUKTUR SUPLAI YANG LEBIH
KOMPETITIF.
DAPAT MEREDAKAN KETEGANGAN ATAU
KONFLIK POLITIK, YANG SELAMA INI TERUS MEMANAS
AKIBAT KETIMPANGAN PERAN ANTAR GOLONGAN DAN
KETIDAKADILAN EKONOMI. KEPERCAYAAN YANG DIBERIKAN
KEPADA MASYARAKAT AKAN DIRESPON DENGAN ‘RASA
MEMILIKI’ DAN MANJAGA SUMBERDAYA HUTAN/LAHAN YANG
MEMBERI MANFAAT NYATA KEPADA MEREKA.