2. BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak masalah
kependudukan dan belum bisa teratasi hingga saat ini. Hasil sensus (Badan Pusat
Statistik) BPS pada bulan Agustus 2010, jumlah penduduk Indonesia adalah
237.556.363 orang, terdiri atas 119.507.600 laki-laki dan 118.048.783 perempuan
dengan laju pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun. Upaya mengatasi masalah
tersebut salah satunya yaitu dengan adanya program (Keluarga Berencana) KB.
Menurut Sulistyowati ( 2011), progam KB yang baru didalam paradigma ini
misinya sangat menekan pentingnya upaya menghormati hak–hak reproduksi
sebagai integral dalam meningkatkan kualitas keluarga.
Dengan pertumbuhan penduduk 1,64 % dan Total Fertility Rate (TFR)
2,6. Dari segi kuantitas jumlah penduduk Indonesia cukup besar tetapi dari sisi
kualitas melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kondisi Indonesia sangat
memprihatinkan karena dari 117 negara, Indonesia di posisi 108. Tingginya laju
pertumbuhan yang tidak diiringi peningkatan kualitas penduduk ini akan
berpengaruh kepada tingkat kehidupan dan kesejahteraan penduduk. Untuk
menanggulanginya maupun untuk kelangsungan program, pemerintah telah
mencanangkan program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) sebagai
program nasional (Handayani, 2010).
Program KB nasional sebagai salah satu program untuk pengendalian
penduduk melalui pengaturan kelahiran dan pemberdayaan ketahanan keluarga,
3. bertujuan untuk menjamin agar seluruh fasilitas pelayanan dapat memberikan
pelayanan yang bermutu dan merata keseluruh desa atau kelurahan melalui
perluasan akses peningkatan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi,
meningkatkan partisipasi dan kesertaan tanggung jawab pria dalam praktik
keluarga berencana, upaya penurunan kematian ibu, bayi dan anak, serta
mempromosikan hak-hak dan kesehatan reproduksi bagi pasangan, dalam rangka
membangun keluarga kecil dan sejahtera (BKKBN, 2008: 3).
Program KB dapat dikomunikasikan melalui media massa yang serempak
melalui iklan. Iklan dipilih karena iklan sangat efektif dalam menyampaikan pesan
ke tengah masyarakat. Iklan digunakan untuk tujuannya mempersuasif masyarakat
luas, yang dalam hal ini iklan digunakan untuk fungsinya untuk komunikasi
strategis. Atas dasar itu, iklan menjadi salah satu fokus dari penelitian ini dengan
diwakili dalam salah satu variabel advokasi dan KIE, yakni berupa iklan layanan
masyarakat KB versi Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu di TV.
Berdasarkan hasil pendataan Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk
miskin Jawa Timur pada bulan Mei 2006 sebanyak 7,456 juta orang. Sementara
dari hasil pendataan pada bulan Maret 2007 diperoleh perkiraan jumlah penduduk
miskin Jawa Timur sebanyak 7,138 juta orang yang terdiri dari 2.565.700 orang di
wilayah perkotaan dan 4.572.000 orang di wilayah pedesaan. pada Maret 2008,
jumlah penduduk miskin di Jatim tercatat 6,651 juta jiwa. Sementara pada periode
yang sama 2009 turun menjadi 6,02 juta jiwa. selama Maret 2008-Maret 2009,
Garis Kemiskinan (GK) mengalami kenaikan sebesar 11,36, dari Rp169.112 per
kapita per bulan menjadi Rp188.317 per kapita per bulan akibat tingginya inflasi
4. yang sedang terjadi, dengan komposisi GK makanan Rp138.442 dan GK
nonmakanan sebesar Rp49.874.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana tingkat partisipasi keluarga berencana di kota malang pada tahun
2010-2014?
2. Bagaimanakah kualitas penduduk di kota malang pada pada tahun 2010-2014?
3. Apakah terdapat hubungan tingkat partisipasi keluarga berencana dengan
kualitas penduduk di kota Malang pada tahun 2010-2014?
C. Pembatasan Masalah
1. Untuk mengetahui tingkat partisipasi keluarga berencana di kota Malang pada
tahun 2010-2014?
2. Untuk mengetahui kualitas penduduk di kota Malang pada pada tahun 2010-
2014?
3. Untuk mengetahui hubungan tingkat partisipasi keluarga berencana dengan
kualitas penduduk di kota Malang pada tahun 2010-2014?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui tingkat partisipasi keluarga berencana di kota Malang
pada tahun 2010-2014?
5. b. Untuk mengetahui kualitas penduduk di kota Malang pada pada tahun
2010-2014?
c. Untuk mengetahui hubungan tingkat partisipasi keluarga berencana
dengan kualitas penduduk di kota Malang pada tahun 2010-2014?
2. Kegunaan Penelitian
Dapat memberikan gambaran bagaimana tingkat
6. b. Untuk mengetahui kualitas penduduk di kota Malang pada pada tahun
2010-2014?
c. Untuk mengetahui hubungan tingkat partisipasi keluarga berencana
dengan kualitas penduduk di kota Malang pada tahun 2010-2014?
2. Kegunaan Penelitian
Dapat memberikan gambaran bagaimana tingkat