Kerajaan Pajang merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa Tengah yang didirikan oleh Pangeran Hadiwijaya. Kerajaan ini berdiri sebagai kelanjutan dari Kerajaan Demak namun akhirnya jatuh ke tangan Kerajaan Mataram pada abad ke-16. Pajang kemudian menjadi daerah taklukan Mataram setelah pemberontakannya dikalahkan oleh Sultan Agung dari Mataram.
2. KERAJAAN PAJANG
Kerajaan Pajang merupakan kerajaan Islam
pertama yang terletak di pedalaman.
Sebelum menjelma menjadi kerajaan, Pajang
merupakan daerah yang berada dalam
kekuasaan Demak.
Kerajaan Pajang berpusat di Jawa Tengah
sebagai kelanjutan Kerajaan Demak.
Lokasinya terletak di daerah Kartasura, dekat
Surakarta (Solo).
Pada waktu itu yang menjadi adipati
(semacam bupati) di Pajang adalah Joko
Tingkir.
3. ASAL USUL
Nama negeri Pajang sudah dikenal sejak
zaman Kerajaan Majapahit
Kesultanan ini dibangun oleh Pangeran
Hadiwijaya (Jaka Tingkir)
Hadiwijaya wafat pada tahun
1587, dimakamkan di Desa Butuh.
Ia digantikan oleh menantunya, Arya
Pangiri.
Arya Pangiri adalah putera Sunan
Prawoto dari Demak.
4. Arya Pangiri lalu mengangkat Pangeran Benawa
(Benowo), anak Hadiwijaya, menjadi adipati di
Jipang.
Karena merasa lebih berhak atas tahta
Pajang, Pangeran Benawa melakukan
pemberontakan terhadap Pangiri.
Ia dibantu oleh sejumlah pejabat Demak dan
adipati Mataram, Panembahan Senopati
(Sutawijaya). Karena didukung kekuatan yang
lebih besar
Pangeran Benawa berhasil mengalahkan
Pangiri, yang tak lain masih saudara iparnya
sendiri. Benawa menjadi sultan Pajang pada tahun
1588.
5. KERUNTUHAN
Pada perkembangan
selanjutnya, Pangeran Benawa lebih
memilih menjadi penyiar Islam daripada
mengurusi Pajang. Karena itu, yang
berkuasa atas Jawa selanjutnya adalah
Mataram. Pada tahun 1589 Pangeran
Benawa digantikan oleh Gagak Bening
atas kebijakan Sutawijaya. Pada tahun
1591, Gagak Bening meninggal dan
digantikan oleh anak Benawa, yang ketika
itu telah menjadi bawahan Mataram.
6. • Pada tahun 1618, putera Benawa
memberontak terhadap Sultan Agung, Raja
Mataram. Karena tak seimbang, Sultan
Agung dengan mudah melumpuhkan
perlawanan penguasa Pajang ini. Abdi-abdi
Pajang yang selamat melarikan diri ke Giri
dan Surabaya. Setelah pemberontakan
betul-betul redam, Sultan Agung
mengirimkan penduduk Pajang ke Mataram
untuk menjadi buruh kerja paksa. Dengan
demikian, tamatlah riwayat Pajang yang
berkuasa hanya 45 tahun. Seluruh pusaka
kerajaan lalu Pajang dipindahkan ke
Mataram.