1. MENULIS
CARA JFP
Randy R. Wrihatnolo
Pejabat Fungsional Perencanan Madya
Kementerian PPN/Bappenas
Disampaikan dalam Forum Sosialisasi Tata Cara Pengajuan Usulan
AK JFP, di Jakarta, 14 Maret 2012
3. Tips 1
Pertama, tetapkan judul yang menarik.
• Judul adalah super kesimpulan dari makna yang
terpendam dalam sebuah tulisan dan super intisari dari
gagasan utama yang ingin disampaikan penulis dalam
tulisannya.
• Judul menunjukkan keinginan penulis yang ingin
ditunjukkan kepada para pembacanya.
Teladan:
“Pengembangan Karakter Manusia Dalam Rangka Meningkatkan Jatidiri Bangsa Guna
Mencapai Pertumbuhan Ekonomi dan Kinerja Pembangunan Daerah”.
“Daya Saing Bangsa dan Pembangunan Ekonomi”
4. Tips 2
Kedua, menyusun kerangka tulisan (format).
• Format tulisan minimal terdiri dari 4 kerangka utama
sebagai berikut:
I.Latar Belakang
II.Teori/Konsep/Kerangka Pikir dari Pihak Lain
III.Analisis Sendiri/Pendapat Sendiri/Gagasan Sendiri
IV.Kesimpulan
• Penulis harus jeli menentukan materi yang akan
dimasukkan ke dalam masing-masing kerangka utama.
Jangan sampai terbolak-balik.
5. Tips 3
Ketiga, menyusun badan tulisan (outline).
• Badan tulisan tulisan merupakan isi dari kerangka utama.
• Dalam setiap badan tulisan minimal harus berisi 1 pokok pikiran
utama. Dalam 1 pokok pikiran utama dapat terdiri dari 1 atau
beberapa pokok pikiran pembantu. Dalam 1 pokok pikiran
pembantu dapat terdiri dari 1 atau beberapa pikiran penjelas.
• Dengan begitu, maka pokok pikiran utama dapat berkembang
menjadi 1 atau beberapa paragraf.
• Untuk memperkuat argumen dalam suatu pokok pikiran utama,
pokok pikiran pembantu, dan pikiran penjelas, maka penulis dapat
memasukkan data pendukung dan/atau rujukan pendukung
berupa data-data atau kutipan tulisan. Penyampaikan data-data
dapat berupa tabel, grafik, gambar, atau bagan.
6. Tips 4
Keempat, merangkai tulisan.
• Setelah penulis menyusun outline, penulis mencari,
memilih, dan menentukan data-data dan rujukan untuk
mengembangkan kerangka tulisan.
• Berdasarkan data-data dan rujukan tersebut, penulis
mengembangkan badan tulisan.
• Penulis harus berusaha menghemat kata dan kalimat
ketika penulis mengembangkan kerangka tulisan ke
dalam badan tulisan.
7. Tips 5
Kelima, gaya tulisan.
• Gaya tulisan yang baik adalah menggunakan tata
bahasa yang baik dan selalu berusaha dalam format
kalimat aktif SPOK.
• Penulisan kalimat selalu mengalir.
• Penulisan kalimat tidak meloncat (jumping) gunakan
silogisme.
• Tipsnya adalah menghindari penggunaan bullets dan
numbering.
8. Tips 6
Keenam, etika tulisan.
• Menjaga orisinalitas tulisan.
• Setiap kutipan dan rujukan yang bukan bersumber dari
penulis sendiri harus diberikan keterangan asal tulisan
dalam format footnote atau side-note.
• Bobot isi tulisan antara tulisan yang berasal dari
pemikiran penulis sendiri dibandingkan dengan
kutipan/rujukan dari tulisan penulis lain sebaiknya
sekitar 20-40% pemikiran sendiri dan 60-80%
pemikiran/milik orang lain/pihak lain termasuk data.
9. Tips 7
Ketujuh, open mind.
• Jangan berhenti belajar.
• Jangan berhenti mencoba.
• Jangan malu bertanya dengan pertanyaan yang
rasional.
• Rendah hati.
12. Memorandum
Kedua, buat badan/isi Memorandum. Dengan kisi-
kisi sebagai berikut:
I. Pendahuluan
Kisi-kisi:
1.1. Penyajian Latar Belakang Masalah (a.11=0,1): Disusun berdasarkan
informasi data primer yang telah diolah.
1.2. Menentukan Jenis Permasalahan (a.16=0,1): Menentukan jenis
permasalahan yang dihadapi.
1.3. Menentukan Tingkat Permasalahan (a.17=0,1): Menentukan tingkat
permasalahan setelah menentukan jenis permasalahan yang dihadapi
(berdasarkan a.16).
1.4. Menentukan Faktor-faktor Penyebab Permasalahan (a.18=0,1): Setelah
diketahui jenis dan tingkat permasalahan yang dihadapi, kemudian diidentifikasi
penyebab timbulnya permasalahan tersebut.
13. Memorandum
II. Studi Pustaka Singkat/Review dan Penyajian Data Sekunder
Kisi-kisi:
2.1. Menyusun Studi Pustaka Yang Memperkuat Landasan/Kerangka Logis
(b.2=0,2): Mencari informasi yang lengkap untuk memahami permasalahan
yang ada guna memperkuat landasan teori dan model yang sudah ditentukan,
termasuk informasi mengenai kebijakan yang pernah dilakukan sebelumnya.
2.2. Pengumpulan Data Sekunder (a.3=0,1): Data yang dikumpulkan baik melalui
media cetak maupun media elektronik.
2.3. Pembuatan diagram (a.10=0,1): Diperlukan untuk memudahkan analisis
masalah.
14. Memorandum
III. Pembahasan
Dapat dibagi menjadi beberapa Bab menurut Topik Bahasan Tertentu.
Kisi-kisi:
3.1. Memformulasikan sajian untuk analisis (a.12=0,2): Disusun dengan memadukan latar
belakang masalah, fakta yang ada, serta potensi yang tersedia.
3.2. Mengevaluasi data yang sudah ada (a.14=0,2): Dilakukan terhadap data yang sudah
ada dikaitkan dengan kebutuhan analisis pembnagunan.
3.3. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek
sektor tunggal (b.20=0,2): Proyek sektor tunggal dimaksud adalah proyek pembangunan
yang keterkaitan dengan sektor lain relatif kecil.
Atau
3.3. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek multi
sektoral (b.21=0,3; 80%): Proyek multi sektoral dimaksud adalah proyek pembangunan
yang melibatkan beberapa sektor terkait..
15. Memorandum
Atau
3.3. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek
kawasan (b.22=0,4; 80%): Kawasan dimaksud dapat dibentuk untuk kepentingan
kesatuan pembangunan ekonomi suatu wilayah, pengolahan sumberdaya alam dan
lingkungan, kawasan kesatuan dari beberapa wilayah adminsitrasi lainnya, atau
kawasan lain yang memerlukan perhatian khusus.
Atau
3.3. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan kebijakan
strategis regional (b.14=0,2): Regional yang dimaksud dapat merupakan kawasan yang
dibentuk untuk kepentingan kesatuan pembangunan ekonomi suatu wilayah, pengelolan
sumberdaya alam dan lingkungan, kesatuan dari beberapa wilayah administrasi lainnya,
atau kawasan lain yang memerlukan perhatian khusus. Kebijakan strategis regional
dapat merupakan kebijakan strategis pembangunan nasional yang didesentralisasikan
ke dalam lingkup spatial yang lebih kecil.
16. Memorandum
3.4. Menyusun perkiraan dan penentuan anggaran/pembiayaan yang diperlukan dalam
perencanaan proyek sektor tunggal (d.14=0,2): Proyek sektor tunggal dimaksud adalah
proyek pembangunan yang keterkaitan dengan sektor lain relatif kecil.
3.5. Merumuskan prosedur pelaksanaan (d.17=0,3): Prosedur pelaksanaan dimaksud
adalah rumusan/konsep mekanisme dan tata cara pelaksanaan suatu rencana.
3.6. Penyusunan desain awal efektivitas pelaksanaan (f.1=0,2): Desain awal dimaksud
dapat berupa langkah-langkah pokok yang dapat ditempuh untuk meningkatkan
efektivitas pelaksanaan suatu rencana pembangunan.
3.7. Menulis Hasil Analisis dan Penyajian Data dan Informasi untuk penilaian pelaksanaan
efektivitas pelaksanaan (f.10=0,3): Kegiatan dimaksud adalah menganalisis data dan
informasi serta penyajiannya untuk penilaian pelaksanaan efektivitas pelaksanaan.
3.8. Menulis Hasil Analisis dan Penyajian Data dan Informasi untuk penilaian pelaksanaan
efektivitas tujuan (f.11=0,3): Kegiatan dimaksud adalah menganalisis data dan
informasi serta penyajiannya untuk penilaian pelaksanaan efektivitas pencapaian tujuan
sesuai dengan rencana strategis yang telah disusun.
17. Memorandum
IV. Kesimpulan dan Saran
Kisi-kisi:
4.1. Merumuskan kriteria untuk menilai alternatif (c.1=0,1): Kriteria dimaksud adalah ukuran
dalam menilai berbagai alternatif yang ada. Alternatif dapat berupa alternatif
kebijakan/program/proyek/kegiatan.
4.2. Menulis saran untuk menilai alternatif (c.2=0,1): Saran dimaksud adalah saran terhadap
kriteria yang ada dan nantinya digunakan untuk menilai alternatif.
4.3. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam
perencanaan proyek sektor tunggal (c.15=0,1): Proyek sektor tunggal dimaksud adalah
proyek yang tidak mempunyai kaitan erat dengan sektor lain.
18. Memorandum
Atau
4.3. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam
perencanaan proyek multi sektor (c.16=0,2; 80%): Proyek multi sektoral dimaksud
adalah proyek pembangunan yang melibatkan beberapa sektor terkait..
Atau
4.3. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam
perencanaan proyek kawasan (c.17=0,3; 80%): Kawasan dimaksud dapat dibentuk
untuk kepentingan kesatuan pembangunan ekonomi suatu wilayah, pengolahan
sumberdaya alam dan lingkungan, kawasan kesatuan dari beberapa wilayah
adminsitrasi lainnya, atau kawasan lain yang memerlukan perhatian khusus.
Atau
4.3. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam
perencanaan program strategis regional (c.14=0,2): Regional yang dimaksud dapat
merupakan kawasan yang dibentuk untuk kepentingan kesatuan pembangunan
ekonomi suatu wilayah, pengelolan sumberdaya alam dan lingkungan, kesatuan dari
beberapa wilayah administrasi lainnya, atau kawasan lain yang memerlukan perhatian
khusus. Kebijakan strategis regional dapat merupakan kebijakan strategis
pembangunan nasional yang didesentralisasikan ke dalam lingkup spatial yang lebih
kecil.
19. Bab
Format Tulisan Kegiatan
Pengembangan Profesi
21. Artikel, Paper
Kedua, susun paper dengan kisi-kisi sebagai
berikut:
JUDUL
(Sub Judul)
I. Pendahuluan
•Penyajian Latar Belakang Masalag (a.11=0,1): Disusun berdasarkan informasi data primer
yang telah diolah.
•Pengumpulan Data Sekunder (a.3=0,1): Data yang dikumpulkan baik melalui media cetak
maupun media elektronik
1.1. Menentukan Jenis Permasalahan (a.16=0,1)
Hanya menentukan jenis permasalahan yang dihadapi.
1.2. Menentukan Tingkat Permasalahan (a.17=0,1)
Menentukan tingkat permasalahan setelah menentukan jenis permasalahan yang
dihadapi (berdasarkan a.16).
22. Artikel, Paper
1.3. Menentukan Faktor-faktor Penyebab Permasalahan (a.18=0,1)
Setelah diketahui jenis dan tingkat permasalahan yang dihadapi, kemudian diidentifikasi
penyebab timbulnya permasalahan tersebut.
1.4. Penyusunan Desain dan Instrumen (a.1=0,3)
Rancang kebijakan yang perlu ditempuh untuk memecahkan permasalahan yang
dihadapi.
II. Studi Pustaka
2.1. Menyusun Landasan Kerangka Teoritis dan Model (b.1=0,3; 80%)
Kerangka teori dimaksud adalah pemilihan landasan teori yang digunakan untuk
mendekati permasalahan pembangunan yang dihadapi. Adapun model dimaksud
adalah kerangka yang digunakan untuk menganalisis permasalahan yang dihadapi yang
dapat pula digunakan sebagai alat stimulasi tingkah laku dari suatu sistem.
2.2. Menyusun Studi Pustaka Yang Memperkuat Landasan/Kerangka Logis (b.2=0,2)
Mencari informasi yang lengkap untuk memahami permasalahan yang ada guna
memperkuat landasan teori dan model yang sudah ditentukan, termasuk informasi
mengenai kebijakan yang pernah dilakukan sebelumnya.
23. Artikel, Paper
2.3. Menyusun Asumsi/Hipotesis Model (b.4=0,2; 80%)
Disusun berdasarkan spesifikasi model serta pemahaman terhadap permasalahan yang
ada.
III. Metode Penelitian
3.1. Penyusunan Spesifikasi Model (b.3=0,1; 80%)
Menentukan variabel yang berpengaruh dalam model, kemudian menyusun hubungan
antara variabel yang ada.
3.2. Metode Pengolahan Data
Lihat slide berikut....
24. Artikel, Paper
3.2. Metode Pengolahan Data
• Pengumpulan Data Primer (a.2=0,4): Data yang secara langsung dikumpulkan melalui
survei kepada responden, baik melalui wawancara maupun kuesioner. Pengumpulan
data minimal 30 responden.
• Tabulasi Data (a.7=0,1): Menyusun semua data primer dalam bentuk tabel sesuai
keperluan.
• Kodifikasi Data (a.5=0,1): Melakukan pemberian kode sebagai dasar untuk
pengelompokan data sesuai kebutuhan. Jumlah data minimal 100 responden. Misal: (1)
Pekerjaan RTM; (2) Jumlah anak; (3) Kualitas kesehatan anggota RTM yang perlu
dibawab ke Puskesmas; (4) dll.
• Pemasukan Data (entry data) (a.8=0,2): Mengolah data primer menjadi informasi yang
berguna, bervariasi dari tingkat yang sangat mudah sampai dengan yang sangat sulit
(maksudnya pakai skala likert).
• Review kelengkapan data (maksudnya: tabelkan secara series) (a.9=0,2): Memeriksa
kembali data yang diperoleh dengan kebutuhan data yang diinginkan, baik dalam hal
kualitas maupun kuantitas.
• Pembuatan diagram (a.10=0,1): Diperlukan untuk memudahkan analisis masalah.
Angka kredit dapat dinerikan apabiloa kegiatan pembuatan diagram dan tabel tersebut
esuai yang dimaksud dalam surat penugasan (work order/disposisi).
25. Artikel, Paper
IV. Hasil dan Pembahasan
4.1. Memformulasikan Sajian Untuk Analisis (a.12=0,2)
Disusun dengan memadukan latar belakang masalah, fakta yang ada, serta potensi
yang tersedia.
4.2. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek
sektor tunggal (a.20=0,2)
Proyek sektor tunggal dimaksud adalah proyek pembangunan yang keterkaitan dengan
sektor lain relatif kecil.
Atau
4.2. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek multi sektoral
(a.21=0,3; 80%)
Proyek multi sektoral dimaksud adalah proyek pembangunan yang melibatkan beberapa sektor
terkait..
Atau
4.2. Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang dapat dicapai dalam perencanaan proyek kawasan
(a.22=0,4; 80%)
Kawasan dimaksud dapat dibentuk untuk kepentingan kesatuan pembangunan ekonomi suatu
wilayah, pengolahan sumberdaya alam dan lingkungan, kawasan kesatuan dari beberapa wilayah
adminsitrasi lainnya, atau kawasan lain yang memerlukan perhatian khusus.
26. Artikel, Paper
V. Kesimpulan dan Saran
5.1. Merumuskan kriteria untuk menilai alternatif (c.1=0,1)
Kriteria dimaksud adalah ukuran dalam menilai berbagai alternatif yang ada. Alternatif
dapat berupa alternatif kebijakan/program/proyek/kegiatan.
5.2. Menulis saran untuk menilai alternatif (c.2=0,1)
Saran dimaksud adalah saran terhadap kriteria yang ada dan nantinya digunakan untuk
menilai alternatif.
5.3. Mengkaji alternatif-alternatif berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam
perencanaan proyek sektor tunggal (c.15=0,1)
Proyek sektor tunggal dimaksud adalah proyek yang tidak mempunyai kaitan erat
dengan sektor lain.
28. Penunjang Perencanaan
Kunci “5 K”
KIM geluti pekerjaan dengan hati senang.
KEM pekerjaan diproses secara bijak.
KUM setiap pekerjaan harus memperoleh angka kredit.
KAM usahakan pekerjaan tersebut memberikan efek
samping yang positif.
KOM mampu mendorong sejawat untuk berprestasi.