SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
[Minyak Bumi]
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri
berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal
dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas
alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati.
Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut
lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu
dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu
menjadi minyak dan gas. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini
disebut petrokimia. Baru-baru ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan
ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai
jenis obat.
Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Sifat dan karakteristik dasar
minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada
pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan
minyak tersebut.
Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui,
mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber eneri yang tidak dapat diperbaharui,
sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat
luas dan cukup memegang peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai
contoh minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan
untuk memasak, kendaraan bermotor, dan industri, kedua bahan bakar tersebut berasal dari
pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil.
Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan bahan bakar
alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu saat
nanti bahan bakar ini habis.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
a. Dapat mengetahui proses pembentukan minyak bumi.
b. Dapat mengetahui komposisi minyak bumi.
c. Dapat mengetahui pengolahan dari minyak bumi.
d. Dapat mengetahui dampak dari minyak bumi.
e. Dapat mengetahui manfaat dari hasil pengolahan minyak bumi.
[Minyak Bumi]
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Minyak Bumi
Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang
paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana,
hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi
mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri
kimia, warna, dan viskositas.
Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau
bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen dengan rumus
umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per
molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin
ada di dalam campuran tersebut.
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin, sedangkan
alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel,
kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi
oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax
mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan
jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai
elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan campuran pada bensin,
karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin menyala pada musim dingin.
Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa negara, propana
(C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan
bakar transportasi maupun memasak.
Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang
mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n.
Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi.
Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih cincin
planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan berikatan dengan
atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan
menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.
Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional di
tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan
hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai
campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen
secara eksotermik:
[Minyak Bumi]
3
2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana)
Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium. Molekul-
molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di kromatografi
gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok.
Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan
menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang
bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang tinggi
di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga
mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut.
B. Proses Pembentukan Minyak Bumi
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan minyak
bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak
sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya. Karena saya adalah seorang
chemist, maka pendekatan yang saya lakukan lebih banyak kepada aspek kimianya daripada
dari aspek geologi. Pemahaman tentang proses pembentukan minyak bumi akan diperlukan
sebagai bahan pertimbangan untuk menginterpretasikan hasil identifikasi. Ada banyak hipotesa
tentang terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya
adalah :
a. Teori Biogenesis (Organik)
Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan pendapat
bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia,
1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana
lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan Hofer. Mereka
menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-
juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.”
b. Teori Abiogenesis (Anorganik)
Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang
dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk
asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat
adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi
adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk
sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses
terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon
dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.
Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori Biogenesis,
karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang seiring dengan
[Minyak Bumi]
4
berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi, sampai kemudian pada tahun 1984
G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul “The Occurrence and Origin of Oil and Gas”.
Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil
yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan
permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan,
dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon
dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik
darat dan laut.
Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk
hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme). Dalam proses ini, terjadi kebocoran kecil yang
memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak dibebaskan kembali ke atmosfir dalam
bentuk CO2, tetapi mengalami transformasi yang akhirnya menjadi fosil yang dapat terbakar.
Bahan bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi
selama pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbon organik dalam bentuk karbonat
menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen.
Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak) diproduksi oleh
makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk mempertahankan diri, untuk
berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan makhluk hidup itu. Komponen yang
dimaksud dapat berupa konstituen sel, membran, pigmen, lemak, gula atau protein dari
tumbuh-tumbuhan, cendawan, jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang
berdarah dingin dan panas, sehingga dapat ditemukan di udara, pada permukaan, dalam air
atau dalam tanah.
Apabila makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9% senyawa karbon dan makhluk hidup
akan kembali mengalami siklus sebagai rantai makanan, sedangkan sisanya 0,1% senyawa
karbon terjebak dalam tanah dan dalam sedimen. Inilah yang merupakan cikal bakal senyawa-
senyawa fosil atau dikenal juga sebagai embrio minyak bumi.
[Minyak Bumi]
5
Embrio ini mengalami perpindahan dan akan menumpuk di salah satu tempat yang
kemungkinan menjadi reservoar dan ada yang hanyut bersama aliran air sehingga menumpuk
di bawah dasar laut, dan ada juga karena perbedaan tekanan di bawah laut muncul ke
permukaan lalu menumpuk di permukaan dan ada pula yang terendapkan di permukaan laut
dalam yang arusnya kecil.
Embrio kecil ini menumpuk dalam kondisi lingkungan lembab, gelap dan berbau tidak
sedap di antara mineral-mineral dan sedimen, lalu membentuk molekul besar yang dikenal
dengan geopolimer. Senyawa-senyawa organik yang terpendam ini akan tetap dengan
karakter masing-masing yang spesifik sesuai dengan bahan dan lingkungan pembentukannya.
Selanjutnya senyawa organik ini akan mengalami proses geologi dalam perut bumi. Pertama
akanmengalami proses diagenesis, dimana senyawa organik dan makhluk hidup sudah
merupakan senyawa mati dan terkubur sampai 600 meter saja di bawah permukaan dan
lingkungan bersuhu di bawah 50°C.
Pada kondisi ini senyawa-senyawa organik yang berasal dan makhluk hidup mulai
kehilangan gugus beroksigen akibat reaksi dekarboksilasi dan dehidratasi. Semakin dalam
pemendaman terjadi, semakin panas lingkungannya, penam-bahan kedalaman 30 – 40 m
akan menaik-kan temperatur 1°C. Di kedalaman lebih dan 600 m sampai 3000 m, suhu
pemendaman akan berkisar antara 50 – 150 °C, proses geologi kedua yang disebut
katagenesis akan berlangsung, maka geopolimer yang terpendam mulal terurai akibat panas
bumi.
[Minyak Bumi]
6
Komponen-komponen minyak bumi pada proses ini mulai terbentuk dan senyawa–
senyawa karakteristik yang berasal dan makhluk hidup tertentu kembali dibebaskan dari
molekul. Bila kedalaman terus berlanjut ke arah pusat bumi, temperatur semakin naik, dan jika
kedalaman melebihi 3000 m dan suhu di atas 150°C, maka bahan-bahan organik dapat terurai
menjadi gas bermolekul kecil, dan proses ini disebut metagenesis.
Setelah proses geologi ini dilewati, minyak bumi sudah terbentuk bersama-sama dengan
bio-marka. Fosil molekul yang sudah terbentuk ini akan mengalami perpindahan (migrasi)
karena kondisi lingkungan atau kerak bumi yang selalu bergerak rata-rata sejauh 5 cm per
tahun, sehingga akan ter-perangkap pada suatu batuan berpori, atau selanjutnya akan
bermigrasi membentuk suatu sumur minyak. Apabila dicuplik batuan yang memenjara minyak
ini (batuan induk) atau minyak yang terperangkap dalam rongga bumi, akan ditemukan fosil
senyawa-senyawa organik. Fosil-fosil senyawa inilah yang ditentukan strukturnya menggunaan
be-berapa metoda analisis, sehingga dapat menerangkan asal-usul fosil, bahan pembentuk,
migrasi minyak bumi serta hubungan antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lain dan
hubungan minyak bumi dengan batuan induk.
CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi
C. Komposisi Minyak Bumi
Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
a. Hidrokarbon Jenuh (alkana)
 Dikenal dengan alkana atau parafin
 Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak)
 Sedangkan rantai bercabang lebih sedikit
 Senyawa penyusun diantaranya:
[Minyak Bumi]
7
1. Metana CH4
2. Etana CH3 – CH3
3. Propana CH3 – CH2 – CH3
4. Butana CH3 – (CH2)2 – CH3
5. n-heptana CH3 – (CH2)5 – CH3
6. iso oktana CH3 – C(CH3)2 – CH2 – CH – (CH3)2
b. Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)
 Dikenal dengan alkena
 Keberadaannya hanya sedikit
 Senyawa penyusunnya:
- Etena, CH2 = CH2
- Propena, CH2 = CH – CH3
- Butena, CH2 = CH – CH2 – CH3
c. Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)
 Dikenal dengan sikloalkana atau naftena
 Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
 Senyawa penyusunnya :
d. Hidrokarbon aromatik
 Dikenal sebagai seri aromatik
 Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
 Senyawa penyusunannya:
[Minyak Bumi]
8
e. Senyawa Lain
 Keberadaannya sangat sedikit sekali
 Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan
organo logam (kecil sekali).
D. Pengolahan Minyak Bumi
Minyak mentah yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam kental yang
pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi di Indonesia, terdapat di
pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra (Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan,
Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya:
a. Pengolahan pertama, Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan fraksi-
fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi
akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih rendah akan
menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut sangkup
gelembung.
b. Pengolahan kedua, Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan
bertingkat dengan proses sebagai berikut:
1. Perengkahan (cracking)
2. Ekstrasi
3. Kristalisasi
4. Pembersihan dari kontaminasi
[Minyak Bumi]
9
E. Dampak Penggunaan Minyak Bumi Serta Solusinya
Penggunaan minyak bumi memang memberikan manfaat dan dampak yang positif bagi
kehidupan manusia. Minyak bumi merupakan bahan bakar utama yang digunakan manusia
untuk berkendara, menyalakan mesin-mesin pabrik, juga untuk memasak. Namun, minyak bumi
juga menimbulkan masalah dan dampak yang negatif bagi kehidupan manusia di bumi.
Kendaraan bermotor menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar utama. Ada dua jenis
pembakaran yang dihasilkan, pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna.
Pembakaran sempurna menghasilkan zat CO2 , N2 dan H2O yang tidak mencemari dan merusak
lingkungan, juga tidak membahayakan kesehatan. Sedangkan pembakaran yang tidak sempurna
akan melepas zat-zat berbahaya seperti Timbal (Pb), Partikulat, karbon monoksida (CO), ozon
(03), oksida nitrogen dan oksida sulfur. Zat-zat tersebut dapat menimbulkan berbagai
pencemaran dan kerusakan lingkungan, juga menimbulkan penyakit, mulai dari gangguan
pernafasan sampai kerusakan otak bahkan kanker.
Selain itu, gas CO2 mempunyai kemampuan untuk menahan energi matahari gelombang
panjang sehingga panas matahari tidak dapat dilepas ke luar angkasa. Ini menyebabkan sinar
matahari terjebak oleh gas CO2 sehingga disebut sebgai efek rumah kaca. Hal inilah yang
memicu pemanasan global. Pemanasan global akan banyak menimbulkan berbagai macam
masalah di bumi dan akan menimbulkan bencana juga mengancam kehidupan anak cucu kita
nantinya.
Nenek kakek kita berhasil menjaga alam ini dengan baik sehingga kelestarian dan
keseimbangan alam tetap terjaga. Karena itu kita dapat menjalani hidup ini dengan nyaman,
kenyamanan hidup kita, anak cucu mereka merupakan tanggung jawab nenek moyang kita
untuk menjaminnya. Sudah sepantasnya kita memiliki kesadaran untuk meniru dan mengikuti
perilaku nenek moyang kita yang telah bertanggung jawab menjaga kelestarian alam ini, karena
kita bertanggung jawab atas keberlangsungan hidup anak cucu kita, penerus umat manusia. Jika
alam yang kita jadikan tempat tinggal ini rusak, bagaimana mereka dapat menjalani kehidupan di
dunia ini dengan nyaman ? Bumi merupakan satu-satunya tempat yang diciptakan Tuhan Yang
maha Esa sebagai tempat tinggal umat manusia. Kita memiliki kewajiban untuk menjaga dan
melestarikan alam ini, termasuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan dari penggunaan
minyak bumi. Kalau bumi ini sudah tidak layak untuk dihuni, dimana lagi kita dapat tinggal dan
berlindung ?
SOLUSI
Dari dampak – dampak yang terjadi kita dapat melakukan tindakan – tindakan yang akan
mengurangi akibat negative dari dampak – dampak tersebut, yaitu sebagai berikut;
a. Menghemat energi semaksimal mungkin
b. Menggunakan transportasi umum dan berkendara sesuai dengan prinsip ramah
lingkungan
[Minyak Bumi]
10
c. Menjaga hutan tetap lestari
d. Memproduksi bensin bebas timbal (Pb)
e. Memproduksi bioetanol dan biodiesel
f. Mengembangkan mobil listrik
g. Mengembangkan mobil hibrida
F. Manfaat dari Pengolahan Minyak Bumi
Produk Hasil Pengolahan Minyak Bumi adalah bahan bermanfaat yang berasal dari minyak
mentah (minyak bumi) setelah diproses di pengolahan minyak. Menurut komposisi dan
permintaan minyak mentah, pengolahan dapat memproduksi berbagai jenis produk minyak
bumi. Produk minyak terbesar digunakan sebagai energi; bermacam tingkatan minyak bahan
bakar dan bensin. Hasil Pengolahan Minyak Bumi tersebut seperti;
1. LPG,
2. Bensin,
3. Nafta,
4. Kerosin,
5. Solar,
6. Oli,
7. Lilin,
8. Minyak Bakar, dan
9. Bitumen.
[Minyak Bumi]
11
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2 (dari
reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat
berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi. Produk hasil pengolahan
minyak bumi antara lain : Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin, minyak solar, minyak pelumas
dan residu. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia.
Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna Pembakaran
bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam
bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang
menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara.
Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia
karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat
oksigen menjadi menurun.
B. Saran
Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus berhemat
dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan bensin /
bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan alam sekitarnya.
[Minyak Bumi]
12
DAFTAR PUSTAKA
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/06/dampak-penggunaan-minyak-
bumi.html?showComment=1368094830683#c282948545146537532
http://sideofardeliaini.wordpress.com/2013/02/04/makalah-minyak-bumi/
http://amboinas.wordpress.com/2009/06/05/makalah-tentang-minyak-bumi/
http://cassanarief.blogspot.com/2012/05/makalah-kimia-tentang-minyak -bumi-dan.html
http://blogrenaldi.blogdetik.com/manfaat-dari-pengolahan-minyak-bumi/

More Related Content

What's hot

Presentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak BumiPresentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak BumiDanu Danari
 
Pengolahan minyak bumi
Pengolahan minyak bumiPengolahan minyak bumi
Pengolahan minyak bumiFairuz Hilwa
 
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
PENGOLAHAN MINYAK BUMIPENGOLAHAN MINYAK BUMI
PENGOLAHAN MINYAK BUMIgis nargis
 
Karya ilmiah tentang Kebersihan Lingkungan
Karya ilmiah tentang Kebersihan Lingkungan Karya ilmiah tentang Kebersihan Lingkungan
Karya ilmiah tentang Kebersihan Lingkungan Noviayuana Putri
 
Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11
Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11
Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11Putri Alfisyahrini
 
makalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyamakalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyaNur'aini Dalimunthe
 
Kimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
Kimia SMA Kelas XI - Minyak BumiKimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
Kimia SMA Kelas XI - Minyak BumiMardeliaNF
 
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISAMINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISAAmbar Choirunisa
 
pembentukan minyak bumi
pembentukan minyak bumipembentukan minyak bumi
pembentukan minyak bumiguestf05f5c7b
 
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)shellawidiyanti
 
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Eva Rahma Indriyani
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoPoetra Chebhungsu
 

What's hot (20)

Presentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak BumiPresentasi mengenai Minyak Bumi
Presentasi mengenai Minyak Bumi
 
Makalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumiMakalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumi
 
Makalah minyak bumi dan gas alam 4
Makalah minyak bumi dan gas alam 4Makalah minyak bumi dan gas alam 4
Makalah minyak bumi dan gas alam 4
 
Mutu bensin
Mutu bensinMutu bensin
Mutu bensin
 
Makalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alamMakalah minyak bumi dan gas alam
Makalah minyak bumi dan gas alam
 
Pengolahan minyak bumi
Pengolahan minyak bumiPengolahan minyak bumi
Pengolahan minyak bumi
 
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
PENGOLAHAN MINYAK BUMIPENGOLAHAN MINYAK BUMI
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
 
Ppt fraksi fraksi minyak bumi
Ppt fraksi fraksi minyak bumi Ppt fraksi fraksi minyak bumi
Ppt fraksi fraksi minyak bumi
 
Karya ilmiah tentang Kebersihan Lingkungan
Karya ilmiah tentang Kebersihan Lingkungan Karya ilmiah tentang Kebersihan Lingkungan
Karya ilmiah tentang Kebersihan Lingkungan
 
Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11
Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11
Kimia (Bahan Bakar Minyak) kelas 11
 
Makalah pencemaran air
Makalah pencemaran airMakalah pencemaran air
Makalah pencemaran air
 
makalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannyamakalah golongan VII A dan kegunaannya
makalah golongan VII A dan kegunaannya
 
Kimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
Kimia SMA Kelas XI - Minyak BumiKimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
Kimia SMA Kelas XI - Minyak Bumi
 
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISAMINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
MINYAK BUMI kelas XI SMA - AMBAR CHOIRUNISA
 
pembentukan minyak bumi
pembentukan minyak bumipembentukan minyak bumi
pembentukan minyak bumi
 
Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)Kromatografi kertas (kk)
Kromatografi kertas (kk)
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
 
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
Kimia Unsur Golongan Alkali "Sifat,Kelimpahan ,Kegunaan dan prosesPembuatan"
 
Laporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vcoLaporan pembuatandan analisa vco
Laporan pembuatandan analisa vco
 

Similar to Makalah kimia tentang minyak bumi

Similar to Makalah kimia tentang minyak bumi (20)

Makalah sumber energi
Makalah sumber energiMakalah sumber energi
Makalah sumber energi
 
Makalah sumber energi
Makalah sumber energiMakalah sumber energi
Makalah sumber energi
 
Makalah sumber energi
Makalah sumber energiMakalah sumber energi
Makalah sumber energi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Minyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alamMinyak bumi dan gas alam
Minyak bumi dan gas alam
 
Pembentukan Minyak Bumi
Pembentukan Minyak BumiPembentukan Minyak Bumi
Pembentukan Minyak Bumi
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumiMakalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Pembentukan Minyak Bumi.pptx
Pembentukan Minyak Bumi.pptxPembentukan Minyak Bumi.pptx
Pembentukan Minyak Bumi.pptx
 
Makalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumiMakalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumi
 
Makalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumiMakalah pemanfaatan minya bumi
Makalah pemanfaatan minya bumi
 
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5Makalah minyak bumi dan gas alam 5
Makalah minyak bumi dan gas alam 5
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 

Makalah kimia tentang minyak bumi

  • 1. [Minyak Bumi] 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor dan industri berasal dari minyak bumi, gas alam, dan batubara. Ketiga jenis bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik, tumbuhan dan hewan yang mati. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar bumi kemudian ditutupi lumpur. Lumpur tersebut lambat laun berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu dengan meningkatnya tekanan dan suhu, bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu menjadi minyak dan gas. Bahan-bahan atau produk yang dibuat dari minyak dan gas bumi ini disebut petrokimia. Baru-baru ini puluhan ribu jenis bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetik, karet sintetik, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, dan berbagai jenis obat. Minyak bumi dan gas alam merupakan senyawa hidrokarbon. Sifat dan karakteristik dasar minyak bumi inilah yang menentukan perlakuan selanjutnya bagi minyak bumi itu sendiri pada pengolahannya. Hal ini juga akan mempengaruhi produk yang dihasilkan dari pengolahan minyak tersebut. Pengetahuan tentang minyak bumi dan gas alam sangat penting untuk kita ketahui, mengingat minyak bumi dan gas alam adalah suatu sumber eneri yang tidak dapat diperbaharui, sedangkan penggunaan sumber energi ini dalam kehidupan kita sehari-hari cakupannya sangat luas dan cukup memegang peranan penting atau menguasai hajat hidup orang banyak. Sebagai contoh minyak bumi dan gas alam digunakan sebagai sumber energi yang banyak digunakan untuk memasak, kendaraan bermotor, dan industri, kedua bahan bakar tersebut berasal dari pelapukan sisa-sisa organisme sehingga disebut bahan bakar fosil. Oleh karena itu sebagai generasi penerus bangsa, kita juga harus memikirkan bahan bakar alternatif apa yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil ini, jika suatu saat nanti bahan bakar ini habis. B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah: a. Dapat mengetahui proses pembentukan minyak bumi. b. Dapat mengetahui komposisi minyak bumi. c. Dapat mengetahui pengolahan dari minyak bumi. d. Dapat mengetahui dampak dari minyak bumi. e. Dapat mengetahui manfaat dari hasil pengolahan minyak bumi.
  • 2. [Minyak Bumi] 2 BAB II PEMBAHASAN A. Minyak Bumi Minyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas. Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen dengan rumus umum CnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam campuran tersebut. Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak. Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi. Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik. Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C8H18 dan bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:
  • 3. [Minyak Bumi] 3 2 C8H18(l) + 25 O2(g) → 16 CO2(g) + 18 H2O(g) + 10.86 MJ/mol (oktana) Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium. Molekul- molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok. Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut. B. Proses Pembentukan Minyak Bumi Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya. Karena saya adalah seorang chemist, maka pendekatan yang saya lakukan lebih banyak kepada aspek kimianya daripada dari aspek geologi. Pemahaman tentang proses pembentukan minyak bumi akan diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk menginterpretasikan hasil identifikasi. Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah : a. Teori Biogenesis (Organik) Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa: “minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta- juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.” b. Teori Abiogenesis (Anorganik) Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2 membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain. Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori Biogenesis, karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang seiring dengan
  • 4. [Minyak Bumi] 4 berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi, sampai kemudian pada tahun 1984 G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul “The Occurrence and Origin of Oil and Gas”. Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2 diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut. Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme). Dalam proses ini, terjadi kebocoran kecil yang memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak dibebaskan kembali ke atmosfir dalam bentuk CO2, tetapi mengalami transformasi yang akhirnya menjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi selama pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbon organik dalam bentuk karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen. Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak) diproduksi oleh makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk mempertahankan diri, untuk berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan makhluk hidup itu. Komponen yang dimaksud dapat berupa konstituen sel, membran, pigmen, lemak, gula atau protein dari tumbuh-tumbuhan, cendawan, jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang berdarah dingin dan panas, sehingga dapat ditemukan di udara, pada permukaan, dalam air atau dalam tanah. Apabila makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9% senyawa karbon dan makhluk hidup akan kembali mengalami siklus sebagai rantai makanan, sedangkan sisanya 0,1% senyawa karbon terjebak dalam tanah dan dalam sedimen. Inilah yang merupakan cikal bakal senyawa- senyawa fosil atau dikenal juga sebagai embrio minyak bumi.
  • 5. [Minyak Bumi] 5 Embrio ini mengalami perpindahan dan akan menumpuk di salah satu tempat yang kemungkinan menjadi reservoar dan ada yang hanyut bersama aliran air sehingga menumpuk di bawah dasar laut, dan ada juga karena perbedaan tekanan di bawah laut muncul ke permukaan lalu menumpuk di permukaan dan ada pula yang terendapkan di permukaan laut dalam yang arusnya kecil. Embrio kecil ini menumpuk dalam kondisi lingkungan lembab, gelap dan berbau tidak sedap di antara mineral-mineral dan sedimen, lalu membentuk molekul besar yang dikenal dengan geopolimer. Senyawa-senyawa organik yang terpendam ini akan tetap dengan karakter masing-masing yang spesifik sesuai dengan bahan dan lingkungan pembentukannya. Selanjutnya senyawa organik ini akan mengalami proses geologi dalam perut bumi. Pertama akanmengalami proses diagenesis, dimana senyawa organik dan makhluk hidup sudah merupakan senyawa mati dan terkubur sampai 600 meter saja di bawah permukaan dan lingkungan bersuhu di bawah 50°C. Pada kondisi ini senyawa-senyawa organik yang berasal dan makhluk hidup mulai kehilangan gugus beroksigen akibat reaksi dekarboksilasi dan dehidratasi. Semakin dalam pemendaman terjadi, semakin panas lingkungannya, penam-bahan kedalaman 30 – 40 m akan menaik-kan temperatur 1°C. Di kedalaman lebih dan 600 m sampai 3000 m, suhu pemendaman akan berkisar antara 50 – 150 °C, proses geologi kedua yang disebut katagenesis akan berlangsung, maka geopolimer yang terpendam mulal terurai akibat panas bumi.
  • 6. [Minyak Bumi] 6 Komponen-komponen minyak bumi pada proses ini mulai terbentuk dan senyawa– senyawa karakteristik yang berasal dan makhluk hidup tertentu kembali dibebaskan dari molekul. Bila kedalaman terus berlanjut ke arah pusat bumi, temperatur semakin naik, dan jika kedalaman melebihi 3000 m dan suhu di atas 150°C, maka bahan-bahan organik dapat terurai menjadi gas bermolekul kecil, dan proses ini disebut metagenesis. Setelah proses geologi ini dilewati, minyak bumi sudah terbentuk bersama-sama dengan bio-marka. Fosil molekul yang sudah terbentuk ini akan mengalami perpindahan (migrasi) karena kondisi lingkungan atau kerak bumi yang selalu bergerak rata-rata sejauh 5 cm per tahun, sehingga akan ter-perangkap pada suatu batuan berpori, atau selanjutnya akan bermigrasi membentuk suatu sumur minyak. Apabila dicuplik batuan yang memenjara minyak ini (batuan induk) atau minyak yang terperangkap dalam rongga bumi, akan ditemukan fosil senyawa-senyawa organik. Fosil-fosil senyawa inilah yang ditentukan strukturnya menggunaan be-berapa metoda analisis, sehingga dapat menerangkan asal-usul fosil, bahan pembentuk, migrasi minyak bumi serta hubungan antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lain dan hubungan minyak bumi dengan batuan induk. CaCO3 + Alkali → CaC2 + HO → HC = CH → Minyak bumi C. Komposisi Minyak Bumi Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu: a. Hidrokarbon Jenuh (alkana)  Dikenal dengan alkana atau parafin  Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak)  Sedangkan rantai bercabang lebih sedikit  Senyawa penyusun diantaranya:
  • 7. [Minyak Bumi] 7 1. Metana CH4 2. Etana CH3 – CH3 3. Propana CH3 – CH2 – CH3 4. Butana CH3 – (CH2)2 – CH3 5. n-heptana CH3 – (CH2)5 – CH3 6. iso oktana CH3 – C(CH3)2 – CH2 – CH – (CH3)2 b. Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)  Dikenal dengan alkena  Keberadaannya hanya sedikit  Senyawa penyusunnya: - Etena, CH2 = CH2 - Propena, CH2 = CH – CH3 - Butena, CH2 = CH – CH2 – CH3 c. Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)  Dikenal dengan sikloalkana atau naftena  Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana  Senyawa penyusunnya : d. Hidrokarbon aromatik  Dikenal sebagai seri aromatik  Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit  Senyawa penyusunannya:
  • 8. [Minyak Bumi] 8 e. Senyawa Lain  Keberadaannya sangat sedikit sekali  Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan organo logam (kecil sekali). D. Pengolahan Minyak Bumi Minyak mentah yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam kental yang pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi di Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra (Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya: a. Pengolahan pertama, Pada tahapan ini dilakukan “distilasi bertingkat memisahkan fraksi- fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Sedangkan titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sangkup-sangkup yang disebut sangkup gelembung. b. Pengolahan kedua, Pada tahapan ini merupakan proses lanjutan hasil penyulingan bertingkat dengan proses sebagai berikut: 1. Perengkahan (cracking) 2. Ekstrasi 3. Kristalisasi 4. Pembersihan dari kontaminasi
  • 9. [Minyak Bumi] 9 E. Dampak Penggunaan Minyak Bumi Serta Solusinya Penggunaan minyak bumi memang memberikan manfaat dan dampak yang positif bagi kehidupan manusia. Minyak bumi merupakan bahan bakar utama yang digunakan manusia untuk berkendara, menyalakan mesin-mesin pabrik, juga untuk memasak. Namun, minyak bumi juga menimbulkan masalah dan dampak yang negatif bagi kehidupan manusia di bumi. Kendaraan bermotor menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar utama. Ada dua jenis pembakaran yang dihasilkan, pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna. Pembakaran sempurna menghasilkan zat CO2 , N2 dan H2O yang tidak mencemari dan merusak lingkungan, juga tidak membahayakan kesehatan. Sedangkan pembakaran yang tidak sempurna akan melepas zat-zat berbahaya seperti Timbal (Pb), Partikulat, karbon monoksida (CO), ozon (03), oksida nitrogen dan oksida sulfur. Zat-zat tersebut dapat menimbulkan berbagai pencemaran dan kerusakan lingkungan, juga menimbulkan penyakit, mulai dari gangguan pernafasan sampai kerusakan otak bahkan kanker. Selain itu, gas CO2 mempunyai kemampuan untuk menahan energi matahari gelombang panjang sehingga panas matahari tidak dapat dilepas ke luar angkasa. Ini menyebabkan sinar matahari terjebak oleh gas CO2 sehingga disebut sebgai efek rumah kaca. Hal inilah yang memicu pemanasan global. Pemanasan global akan banyak menimbulkan berbagai macam masalah di bumi dan akan menimbulkan bencana juga mengancam kehidupan anak cucu kita nantinya. Nenek kakek kita berhasil menjaga alam ini dengan baik sehingga kelestarian dan keseimbangan alam tetap terjaga. Karena itu kita dapat menjalani hidup ini dengan nyaman, kenyamanan hidup kita, anak cucu mereka merupakan tanggung jawab nenek moyang kita untuk menjaminnya. Sudah sepantasnya kita memiliki kesadaran untuk meniru dan mengikuti perilaku nenek moyang kita yang telah bertanggung jawab menjaga kelestarian alam ini, karena kita bertanggung jawab atas keberlangsungan hidup anak cucu kita, penerus umat manusia. Jika alam yang kita jadikan tempat tinggal ini rusak, bagaimana mereka dapat menjalani kehidupan di dunia ini dengan nyaman ? Bumi merupakan satu-satunya tempat yang diciptakan Tuhan Yang maha Esa sebagai tempat tinggal umat manusia. Kita memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan alam ini, termasuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan dari penggunaan minyak bumi. Kalau bumi ini sudah tidak layak untuk dihuni, dimana lagi kita dapat tinggal dan berlindung ? SOLUSI Dari dampak – dampak yang terjadi kita dapat melakukan tindakan – tindakan yang akan mengurangi akibat negative dari dampak – dampak tersebut, yaitu sebagai berikut; a. Menghemat energi semaksimal mungkin b. Menggunakan transportasi umum dan berkendara sesuai dengan prinsip ramah lingkungan
  • 10. [Minyak Bumi] 10 c. Menjaga hutan tetap lestari d. Memproduksi bensin bebas timbal (Pb) e. Memproduksi bioetanol dan biodiesel f. Mengembangkan mobil listrik g. Mengembangkan mobil hibrida F. Manfaat dari Pengolahan Minyak Bumi Produk Hasil Pengolahan Minyak Bumi adalah bahan bermanfaat yang berasal dari minyak mentah (minyak bumi) setelah diproses di pengolahan minyak. Menurut komposisi dan permintaan minyak mentah, pengolahan dapat memproduksi berbagai jenis produk minyak bumi. Produk minyak terbesar digunakan sebagai energi; bermacam tingkatan minyak bahan bakar dan bensin. Hasil Pengolahan Minyak Bumi tersebut seperti; 1. LPG, 2. Bensin, 3. Nafta, 4. Kerosin, 5. Solar, 6. Oli, 7. Lilin, 8. Minyak Bakar, dan 9. Bitumen.
  • 11. [Minyak Bumi] 11 BAB III P E N U T U P A. Kesimpulan Proses pembentukan minyak bumi yaitu berasal dari reaksi kalsium karbida, CaC2 (dari reaksi antara batuan karbonat dan logam alkali) dan air yang menghasilkan asetilena yang dapat berubah menjadi minyak bumi pada temperatur dan tekanan tinggi. Produk hasil pengolahan minyak bumi antara lain : Bahan bakar, napta, gasoline, kerosin, minyak solar, minyak pelumas dan residu. Minyak bumi selain bahan bakar juga sebagai bahan industri kimia yang penting dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari yang disebut petrokimia. Dampak yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna Pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, akan menghasilkan senyawa-senyawa kimia yang dalam bentuk gas dapat mencemari udara dan kadang-kadang mengasilkan partikel-pertikel yang menimbulkan asap cukup tebal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara. Pencemaran lain adalah gas karbon monoksida, Co, gas ini berbahaya pada tubuh manusia karena lebih mudah terikat pada hemoglobin darah, sehingga kemampuan darah mengikat oksigen menjadi menurun. B. Saran Oleh karena minyak bumi itu proses pembentukannya lama, maka kita harus berhemat dalam pemanfaatannya, agar minyak bumi itu tidak cepat habis. Dan penggunaan bensin / bahan bakar haruslah yang tidak berdampak negatif terhadap lingkungan alam sekitarnya.