SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
TEORI GRAF
Pendahuluan






Graf adalah diagram yang
digunakan untuk menggambarkan
berbagai struktur yang ada.
Contoh :
Struktur Organisasi, Peta, Diagram
Rangkaian Listrik.
Tujuan :
Sebagai visualisasi objek-objeknya
agar mudah dimengerti.
Dasar-Dasar Graf (1)


Suatu Graf terdiri dari 2 himp. yang
berhingga, yaitu himp. titik-titik tak
kosong (simbol V(G)) dan himp.
garis-garis (simbol E(G)).



Setiap garis berhubungan dg satu
atau dua titik. Titik-titik tsb disebut
Titik Ujung.
Garis yang berhubungan dg satu titik
disebut Loop.


Dasar-Dasar Graf (2)


Dua garis yang menghubungkan titik
yang sama disebut Garis Paralel.



Dua titik dikatakan berhubungan
bila ada garis yg menghubungkan
keduanya.



Titik yang tidak punya garis yang
berhubungan dengannya disebut
Titik Terasing.
Dasar-Dasar Graf (3)


Graf Kosong adalah graf yang
tidak punya titik dan garis.



Graf Berarah adalah graf yang
semua garisnya memiliki arah
(Directed Graph / Digraph).



Graf Tak Berarah adalah graf yang
semua garisnya tidak memiliki arah.
Contoh 1.


Ada 7 kota (A,…,G) yang diantaranya
dihubungkan langsung dg jalan darat.
Hubungan antar kota didefinisikan
sebagai berikut :
A terhubung dg B dan D
B terhubung dg D
C terhubung dg B
E terhubung dg F
Buatlah graf yang menunjukkan keadaan
transportasi di 7 kota tersebut !
Contoh 2.


Gambarlah graf dengan titik-titik dan
garis berikut :
V(G) = { v1,v2,v3,v4 }
E(G) = { e1,e2,e3,e4,e5 }
Titik-titik ujung garis adalah :
Garis

Titik Ujung

e1
e2
e3
e4
e5

{v1,v3}
{v2,v4}
{v1}
{v2,v4}
{v3}
Graf Tak Berarah


Graf Sederhana adalah graf yang
tidak memiliki Loop ataupun Garis
Paralel.

Contoh 3.


Gambarkan semua graf sederhana
yang dapat dibentuk dari 4 titik
{a,b,c,d} dan 2 garis !
Graf Tak Berarah


Graf Lengkap dengan n titik (simbol
Kn) adalah graf sederhana dengan n
titik di mana setiap 2 titik yang
berbeda selalu dihubungkan dengan
suatu garis.



Banyaknya garis dalam suatu graf
lengkap dengan n titik adalah

n( n −1)
2

buah
Contoh 4.


Gambarkan K2 , K3 , K4 , K5 , K6
Graf Tak Berarah








Graf Bipartite adalah graf G yang
himp. titiknya/V(G) dapat dibagi
menjadi 2 himp yaitu Va dan Vb.
Setiap garis dlm G menghubungkan
titik di Va dengan titik di Vb.
Semua titik dalam Va atau Vb tidak
saling berhubungan.
Apabila setiap titik di Va berhubungan
dengan setiap titik di Vb maka
disebut Graf Bipartite Lengkap.
Komplemen Graf


Komplemen suatu graf G (simbol G)
dengan n titik adalah suatu graf dengan :
1. Titik-titik G sama dengan titik-titik G.
2. Garis-garis G adalah komplemen garisgaris G terhadap Graf Lengkapnya (Kn)



Titik-titik yang dihubungkan dengan garis
pada G menjadi tidak terhubung dalam G
Sebaliknya, tiitik-titik yang tidak
terhubung pada G menjadi terhubung
dalam G


Sub Graf


Misalkan G adalah graf. Graf H dikatakan
subgraf dari G bila dan hanya bila :
1. V(H) ⊆ V(G)
2. E(H) ⊆ E(G)
3. Setiap garis dalam H memiliki titik
ujung yang sama dengan garis
tersebut dalam G
Derajat










Misal titik v adalah suatu titik dalam graf G.
Derajat titik v (simbol d(v)) adalah
jumlah garis yang berhubungan dengan
titik v.
Derajat titik yang berhubungan dengan
sebuah loop adalah 2.
Derajat total suatu graf G adalah jumlah
derajat semua titik dalam G.
Derajat total suatu graf selalu genap.
Dalam sembarang graf jumlah titik yang
berderajat ganjil selalu genap.
Path dan Sirkuit (1)
Misalkan G adalah suatu graf, v0 danvn adalah 2
titik di dalam G.
 Walk dari titik v0 ke titik vn adalah barisan
titik-titik berhubungan dan garis secara
berselang-seling diawali dari titik v0 dan
diakhiri pada titik vn.


Path dari titik v0 ke titik vn adalah walk dari
titik v0 ke titik vn yang semua garisnya
berbeda.



Panjang walk atau path = jumlah garis yang
dilalui
Path dan Sirkuit (2)


Path sederhana dari titik v0 ke
titik vn adalah path dari titik v0 ke
titik vn yang semua titiknya
berbeda.



Sirkuit adalah path yang dimulai
dan diakhiri pada titik yang sama.



Sirkuit sederhana adalah sirkuit
semua titiknya berbeda kecuali
untuk titik awal dan titik akhir.
Sirkuit Euler (1)


Sirkuit Euler adalah sirkuit di
mana setiap titik dalam graf G
muncul paling sedikit satu kali
dan setiap garis muncul tepat
satu kali.
Sirkuit Euler (2)


Latar Belakang :
Masalah 7 Jembatan yang menghubungkan 4
kota.
Apakah mungkin seseorang berjalan
mengunjungi kota yang dimulai dan diakhiri
pada tempat yang sama dengan melintasi 7
jembatan masing-masing tepat satu kali ?
A

j1
B

j2

j3

j6

j4
D

j7

j5

C
Teorema


Graf G memiliki Sirkuit Euler
bila dan hanya bila G adalah graf
yang terhubung dan semua
titik dalam G mempunyai
derajat genap.
Graf Terhubung dan Tidak Terhubung
Misalkan G adalah suatu graf
 2 titik dalam G ,v1 dg v2
terhubung bila ada walk dari v1
ke v2.


Graf G dikatakan
 Terhubung

 setiap 2 titik dalam G

terhubung.
 Tidak terhubung  ada 2 titik dalam
G yang tidak terhubung.
Sirkuit Hamilton


Suatu graf terhubung G memiliki
Sirkuit Hamilton bila ada sirkuit
yang mengunjungi setiap titiknya
tepat satu kali (kecuali titik awal
dan titik akhir).
Contoh


Gambar di bawah menyatakan peta kota
A..G dan jalan-jalan yang menghubungkan
kota-kota tsb. Seorang salesman akan
mengunjungi tiap kota masing-masing 1
kali dari kota A kembali lagi ke kota A.
Carilah rute perjalanan yang harus dilalui
salesman tsb !
B

j1

j5
j10

A

C

j2

j9

j4
F

E

j7

j3
j6
D

j11
G

j8
Sirkuit Hamilton vs Euler


Perbedaan Sirkuit Euler dengan
Sirkuit Hamilton :
 Dalam

Sirkuit Euler semua garis harus
dilalui tepat satu kali, sedangkan
semua titiknya boleh dikunjungi lebih
dari sekali.

 Dalam

Sirkuit Hamilton semua
titiknya harus dikunjungi tepat satu
kali dan tidak harus melalui semua
garis.
Graf Berarah (Digraph) - 1


Contoh graf G berikut :
e1
v1

v2

v5

e2
e3

v4

e4
v3



Titik v1 adalah titik awal e1, titik
v2 adalah titik akhir e1. Arah garis
dari v1 ke v2.
Graf Berarah (Digraph) - 2
e1
v1

v2

v5

e2
e3

v4

e4
v3




Jumlah garis yang keluar dari titik v1
disebut derajat keluar (out degree),
+
simbol d (v1 )
Jumlah garis yang masuk ke titik v1
disebut derajat masuk (in degree),
simbol d − (v1 )

∑d
i

−

(vi ) = ∑ d (vi )
+

i
Path Berarah dan Sirkuit Berarah


Dalam graf berarah, perjalanan harus
mengikuti arah garis.



Suatu graf yang tidak memuat sirkuit
berarah disebut ASIKLIK.
Contoh :
v3
v1

v4
v2
Contoh


Tentukan path berarah terpendek
dari titik v5 ke titik v2 !
v1

v5

v3
v2
v7
v4
v8

v6
Pohon (Tree)






Struktur Pohon adalah salah satu
kasus dalam graf.
Penerapannya pada Teori Struktur
Data.
Graf G disebut Pohon  G
merupakan graf sederhana yang
tidak memuat sirkuit dan
terhubung.
Pohon (2)




Daun adalah titik di dalam Pohon yang
berderajat 1.
Titik dalam Pohon yang berderajat > 1
disebut Titik Cabang.

Teorema
Suatu pohon dengan n titik memiliki
(n-1) garis
Pohon Rentang



Pohon Rentang dari graf
terhubung G adalah subgraf G yang
merupakan pohon dan memuat
semua titik dalan G.
Contoh


Cari pohon rentang dari graf G !

v2

v1

v3

v7

v4

v5

v8

v6
Graf Berlabel







Graf Berlabel : graf tanpa garis
paralel yang setiap garisnya
berhubungan dengan bilangan riil
positif yang menyatakan bobot
garis tersebut.
Simbol : w(e).
Total Bobot : jumlah bobot semua
garis dalam graf.
Bobot suatu garis dapat mewakili
“jarak”, “biaya”, “panjang”,
“kapasitas”, dll.
Pohon Rentang Minimum


Masalah : mencari pohon rentang
dengan total bobot seminimal
mungkin.



Metode : Algoritma Kruskal
Algoritma Kruskal (1)


Mula-mula urutkan semua garis dalam
graf dari yang bobotnya terkecil sampai
terbesar.



G : graf mula-mula dg n titik,
T : Pohon Rentang Minimum,
E : himpunan semua garis dlm G



Algoritma Kruskal (2)
Algoritma :
Isi T dengan semua titik dalam G tanpa
garis.
m=0
Selama m < (n-1) lakukan :

1.

2.
3.
a.

b.
c.

Pilih garis e dalam E dg bobot
terkecil. Jika ada beberapa garis,
pilih salah satu.
Hapus garis e dari E.
Jika garis e ditambahkan ke T tidak
menghasilkan sirkuit, maka
I.
Tambahkan e ke T.
II. m = m+1 (Nilai m dinaikkan satu).
Lintasan Terpendek




Mencari path dengan total bobot
paling minimal dari sebuah graf
berlabel.
Metode : Algoritma Djikstra
Algoritma Djikstra
V
L(j)
w(i,j)
T

=
=
=
=

{v1, v2, …, vn}  titik awal : v1, titik akhir : vn
jumlah bobot lintasan terpendek dari v1 ke vj
bobot garis dari titik v1 ke titik vj
himp. titik yg sudah terpilih dlm alur lintasan
terpendek

ALGORITMA
1.
T={}
L(v1) = 0
L(v2) = L(v3) = … = L(vn) = ~
Algoritma Djikstra
2.

3.

Selama vn ∉ T lakukan :
a. Pilih titik vk ∈ V – T dengan L(vk) terkecil
T = T ∪ { vk }
b. Untuk setiap vj ∈ V – T hitung :
L(vj) = min[ L(vj) , L(vk) + w(vk,vj) ]
Telusuri alur path minimum mulai dari titik akhir
(vn) sampai titik awal (v1)

More Related Content

What's hot

Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07KuliahKita
 
Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas
Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu LintasPenggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas
Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu LintasNida Shafiyanti
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Mery Hutabarat
 
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian Graph
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian GraphTeori graph: Eulerian dan Hamiltonian Graph
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian GraphGadjah Mada University
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08KuliahKita
 
Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)pt.ccc
 
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritCara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritOka Ambalie
 
Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafSiti Khotijah
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06KuliahKita
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritIndah Wijayanti
 
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Fahrul Usman
 
Makalah teori graf revisi2
Makalah teori graf revisi2Makalah teori graf revisi2
Makalah teori graf revisi2Ratnasari Dwi A
 

What's hot (20)

Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
 
Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas
Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu LintasPenggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas
Penggunaan Teori Graf pada Pengaturan Lampu Lalu Lintas
 
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
Latihan 2.1 matdis ii no.2,3,5,9
 
Kel 1 teori graf
Kel 1 teori grafKel 1 teori graf
Kel 1 teori graf
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian Graph
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian GraphTeori graph: Eulerian dan Hamiltonian Graph
Teori graph: Eulerian dan Hamiltonian Graph
 
Teori graph
Teori graphTeori graph
Teori graph
 
Graf 2
Graf 2Graf 2
Graf 2
 
Teori graph-1
Teori graph-1Teori graph-1
Teori graph-1
 
Makalah graph
Makalah graphMakalah graph
Makalah graph
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08Matematika Diskrit - 09 graf - 08
Matematika Diskrit - 09 graf - 08
 
Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)Graf (bagian 1)
Graf (bagian 1)
 
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskritCara menggambar graf sederhana matematika diskrit
Cara menggambar graf sederhana matematika diskrit
 
Matematika Diskrit graf
Matematika Diskrit grafMatematika Diskrit graf
Matematika Diskrit graf
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
Teori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk DiskritTeori Graf - Mtk Diskrit
Teori Graf - Mtk Diskrit
 
Babiv Graf
Babiv GrafBabiv Graf
Babiv Graf
 
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
Discrete Mathematics & Its Applications (Graphs)
 
Makalah teori graf revisi2
Makalah teori graf revisi2Makalah teori graf revisi2
Makalah teori graf revisi2
 
Teori graph 1_2
Teori graph 1_2Teori graph 1_2
Teori graph 1_2
 

Similar to Teori graf-complete

Similar to Teori graf-complete (20)

Teori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptxTeori graf pada matematika diskriit.pptx
Teori graf pada matematika diskriit.pptx
 
Pertemuan 11 revisijan2013-mhs
Pertemuan 11 revisijan2013-mhsPertemuan 11 revisijan2013-mhs
Pertemuan 11 revisijan2013-mhs
 
Teori graf
Teori grafTeori graf
Teori graf
 
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
285975_TEOREMA GRAPH_.ppt
 
13 graph2
13 graph213 graph2
13 graph2
 
Graph
GraphGraph
Graph
 
Definisi Graph.ppt
Definisi Graph.pptDefinisi Graph.ppt
Definisi Graph.ppt
 
Pertemuan 13 ok
Pertemuan 13 okPertemuan 13 ok
Pertemuan 13 ok
 
Latihan Graph
Latihan GraphLatihan Graph
Latihan Graph
 
Pertemuan 13 Graph
Pertemuan 13 GraphPertemuan 13 Graph
Pertemuan 13 Graph
 
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptx
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptxGRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptx
GRAF_PERTEMUAN_PERTAMA.pptx
 
Graph-Teori-Algoritma.pdf
Graph-Teori-Algoritma.pdfGraph-Teori-Algoritma.pdf
Graph-Teori-Algoritma.pdf
 
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdfGraf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
Graf_Isomorfik_Graf_Planar_Graf_Bidang_d.pdf
 
Graph dalam Struktur Data
Graph dalam Struktur DataGraph dalam Struktur Data
Graph dalam Struktur Data
 
Graph1
Graph1Graph1
Graph1
 
Graph-Struktur Data.pdf
Graph-Struktur Data.pdfGraph-Struktur Data.pdf
Graph-Struktur Data.pdf
 
Pert 14
Pert 14Pert 14
Pert 14
 
T Istrukdat11
T Istrukdat11T Istrukdat11
T Istrukdat11
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05Matematika Diskrit - 09 graf - 05
Matematika Diskrit - 09 graf - 05
 
GRAPH TAK BERARAH
GRAPH TAK BERARAHGRAPH TAK BERARAH
GRAPH TAK BERARAH
 

Recently uploaded

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 

Recently uploaded (20)

Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 

Teori graf-complete

  • 2. Pendahuluan    Graf adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan berbagai struktur yang ada. Contoh : Struktur Organisasi, Peta, Diagram Rangkaian Listrik. Tujuan : Sebagai visualisasi objek-objeknya agar mudah dimengerti.
  • 3. Dasar-Dasar Graf (1)  Suatu Graf terdiri dari 2 himp. yang berhingga, yaitu himp. titik-titik tak kosong (simbol V(G)) dan himp. garis-garis (simbol E(G)).  Setiap garis berhubungan dg satu atau dua titik. Titik-titik tsb disebut Titik Ujung. Garis yang berhubungan dg satu titik disebut Loop. 
  • 4. Dasar-Dasar Graf (2)  Dua garis yang menghubungkan titik yang sama disebut Garis Paralel.  Dua titik dikatakan berhubungan bila ada garis yg menghubungkan keduanya.  Titik yang tidak punya garis yang berhubungan dengannya disebut Titik Terasing.
  • 5. Dasar-Dasar Graf (3)  Graf Kosong adalah graf yang tidak punya titik dan garis.  Graf Berarah adalah graf yang semua garisnya memiliki arah (Directed Graph / Digraph).  Graf Tak Berarah adalah graf yang semua garisnya tidak memiliki arah.
  • 6. Contoh 1.  Ada 7 kota (A,…,G) yang diantaranya dihubungkan langsung dg jalan darat. Hubungan antar kota didefinisikan sebagai berikut : A terhubung dg B dan D B terhubung dg D C terhubung dg B E terhubung dg F Buatlah graf yang menunjukkan keadaan transportasi di 7 kota tersebut !
  • 7. Contoh 2.  Gambarlah graf dengan titik-titik dan garis berikut : V(G) = { v1,v2,v3,v4 } E(G) = { e1,e2,e3,e4,e5 } Titik-titik ujung garis adalah : Garis Titik Ujung e1 e2 e3 e4 e5 {v1,v3} {v2,v4} {v1} {v2,v4} {v3}
  • 8. Graf Tak Berarah  Graf Sederhana adalah graf yang tidak memiliki Loop ataupun Garis Paralel. Contoh 3.  Gambarkan semua graf sederhana yang dapat dibentuk dari 4 titik {a,b,c,d} dan 2 garis !
  • 9. Graf Tak Berarah  Graf Lengkap dengan n titik (simbol Kn) adalah graf sederhana dengan n titik di mana setiap 2 titik yang berbeda selalu dihubungkan dengan suatu garis.  Banyaknya garis dalam suatu graf lengkap dengan n titik adalah n( n −1) 2 buah
  • 10. Contoh 4.  Gambarkan K2 , K3 , K4 , K5 , K6
  • 11. Graf Tak Berarah     Graf Bipartite adalah graf G yang himp. titiknya/V(G) dapat dibagi menjadi 2 himp yaitu Va dan Vb. Setiap garis dlm G menghubungkan titik di Va dengan titik di Vb. Semua titik dalam Va atau Vb tidak saling berhubungan. Apabila setiap titik di Va berhubungan dengan setiap titik di Vb maka disebut Graf Bipartite Lengkap.
  • 12. Komplemen Graf  Komplemen suatu graf G (simbol G) dengan n titik adalah suatu graf dengan : 1. Titik-titik G sama dengan titik-titik G. 2. Garis-garis G adalah komplemen garisgaris G terhadap Graf Lengkapnya (Kn)  Titik-titik yang dihubungkan dengan garis pada G menjadi tidak terhubung dalam G Sebaliknya, tiitik-titik yang tidak terhubung pada G menjadi terhubung dalam G 
  • 13. Sub Graf  Misalkan G adalah graf. Graf H dikatakan subgraf dari G bila dan hanya bila : 1. V(H) ⊆ V(G) 2. E(H) ⊆ E(G) 3. Setiap garis dalam H memiliki titik ujung yang sama dengan garis tersebut dalam G
  • 14. Derajat      Misal titik v adalah suatu titik dalam graf G. Derajat titik v (simbol d(v)) adalah jumlah garis yang berhubungan dengan titik v. Derajat titik yang berhubungan dengan sebuah loop adalah 2. Derajat total suatu graf G adalah jumlah derajat semua titik dalam G. Derajat total suatu graf selalu genap. Dalam sembarang graf jumlah titik yang berderajat ganjil selalu genap.
  • 15. Path dan Sirkuit (1) Misalkan G adalah suatu graf, v0 danvn adalah 2 titik di dalam G.  Walk dari titik v0 ke titik vn adalah barisan titik-titik berhubungan dan garis secara berselang-seling diawali dari titik v0 dan diakhiri pada titik vn.  Path dari titik v0 ke titik vn adalah walk dari titik v0 ke titik vn yang semua garisnya berbeda.  Panjang walk atau path = jumlah garis yang dilalui
  • 16. Path dan Sirkuit (2)  Path sederhana dari titik v0 ke titik vn adalah path dari titik v0 ke titik vn yang semua titiknya berbeda.  Sirkuit adalah path yang dimulai dan diakhiri pada titik yang sama.  Sirkuit sederhana adalah sirkuit semua titiknya berbeda kecuali untuk titik awal dan titik akhir.
  • 17. Sirkuit Euler (1)  Sirkuit Euler adalah sirkuit di mana setiap titik dalam graf G muncul paling sedikit satu kali dan setiap garis muncul tepat satu kali.
  • 18. Sirkuit Euler (2)  Latar Belakang : Masalah 7 Jembatan yang menghubungkan 4 kota. Apakah mungkin seseorang berjalan mengunjungi kota yang dimulai dan diakhiri pada tempat yang sama dengan melintasi 7 jembatan masing-masing tepat satu kali ? A j1 B j2 j3 j6 j4 D j7 j5 C
  • 19. Teorema  Graf G memiliki Sirkuit Euler bila dan hanya bila G adalah graf yang terhubung dan semua titik dalam G mempunyai derajat genap.
  • 20. Graf Terhubung dan Tidak Terhubung Misalkan G adalah suatu graf  2 titik dalam G ,v1 dg v2 terhubung bila ada walk dari v1 ke v2.  Graf G dikatakan  Terhubung  setiap 2 titik dalam G terhubung.  Tidak terhubung  ada 2 titik dalam G yang tidak terhubung.
  • 21. Sirkuit Hamilton  Suatu graf terhubung G memiliki Sirkuit Hamilton bila ada sirkuit yang mengunjungi setiap titiknya tepat satu kali (kecuali titik awal dan titik akhir).
  • 22. Contoh  Gambar di bawah menyatakan peta kota A..G dan jalan-jalan yang menghubungkan kota-kota tsb. Seorang salesman akan mengunjungi tiap kota masing-masing 1 kali dari kota A kembali lagi ke kota A. Carilah rute perjalanan yang harus dilalui salesman tsb ! B j1 j5 j10 A C j2 j9 j4 F E j7 j3 j6 D j11 G j8
  • 23. Sirkuit Hamilton vs Euler  Perbedaan Sirkuit Euler dengan Sirkuit Hamilton :  Dalam Sirkuit Euler semua garis harus dilalui tepat satu kali, sedangkan semua titiknya boleh dikunjungi lebih dari sekali.  Dalam Sirkuit Hamilton semua titiknya harus dikunjungi tepat satu kali dan tidak harus melalui semua garis.
  • 24. Graf Berarah (Digraph) - 1  Contoh graf G berikut : e1 v1 v2 v5 e2 e3 v4 e4 v3  Titik v1 adalah titik awal e1, titik v2 adalah titik akhir e1. Arah garis dari v1 ke v2.
  • 25. Graf Berarah (Digraph) - 2 e1 v1 v2 v5 e2 e3 v4 e4 v3   Jumlah garis yang keluar dari titik v1 disebut derajat keluar (out degree), + simbol d (v1 ) Jumlah garis yang masuk ke titik v1 disebut derajat masuk (in degree), simbol d − (v1 ) ∑d i − (vi ) = ∑ d (vi ) + i
  • 26. Path Berarah dan Sirkuit Berarah  Dalam graf berarah, perjalanan harus mengikuti arah garis.  Suatu graf yang tidak memuat sirkuit berarah disebut ASIKLIK. Contoh : v3 v1 v4 v2
  • 27. Contoh  Tentukan path berarah terpendek dari titik v5 ke titik v2 ! v1 v5 v3 v2 v7 v4 v8 v6
  • 28. Pohon (Tree)    Struktur Pohon adalah salah satu kasus dalam graf. Penerapannya pada Teori Struktur Data. Graf G disebut Pohon  G merupakan graf sederhana yang tidak memuat sirkuit dan terhubung.
  • 29. Pohon (2)   Daun adalah titik di dalam Pohon yang berderajat 1. Titik dalam Pohon yang berderajat > 1 disebut Titik Cabang. Teorema Suatu pohon dengan n titik memiliki (n-1) garis
  • 30. Pohon Rentang  Pohon Rentang dari graf terhubung G adalah subgraf G yang merupakan pohon dan memuat semua titik dalan G.
  • 31. Contoh  Cari pohon rentang dari graf G ! v2 v1 v3 v7 v4 v5 v8 v6
  • 32. Graf Berlabel     Graf Berlabel : graf tanpa garis paralel yang setiap garisnya berhubungan dengan bilangan riil positif yang menyatakan bobot garis tersebut. Simbol : w(e). Total Bobot : jumlah bobot semua garis dalam graf. Bobot suatu garis dapat mewakili “jarak”, “biaya”, “panjang”, “kapasitas”, dll.
  • 33. Pohon Rentang Minimum  Masalah : mencari pohon rentang dengan total bobot seminimal mungkin.  Metode : Algoritma Kruskal
  • 34. Algoritma Kruskal (1)  Mula-mula urutkan semua garis dalam graf dari yang bobotnya terkecil sampai terbesar.  G : graf mula-mula dg n titik, T : Pohon Rentang Minimum, E : himpunan semua garis dlm G  
  • 35. Algoritma Kruskal (2) Algoritma : Isi T dengan semua titik dalam G tanpa garis. m=0 Selama m < (n-1) lakukan : 1. 2. 3. a. b. c. Pilih garis e dalam E dg bobot terkecil. Jika ada beberapa garis, pilih salah satu. Hapus garis e dari E. Jika garis e ditambahkan ke T tidak menghasilkan sirkuit, maka I. Tambahkan e ke T. II. m = m+1 (Nilai m dinaikkan satu).
  • 36. Lintasan Terpendek   Mencari path dengan total bobot paling minimal dari sebuah graf berlabel. Metode : Algoritma Djikstra
  • 37. Algoritma Djikstra V L(j) w(i,j) T = = = = {v1, v2, …, vn}  titik awal : v1, titik akhir : vn jumlah bobot lintasan terpendek dari v1 ke vj bobot garis dari titik v1 ke titik vj himp. titik yg sudah terpilih dlm alur lintasan terpendek ALGORITMA 1. T={} L(v1) = 0 L(v2) = L(v3) = … = L(vn) = ~
  • 38. Algoritma Djikstra 2. 3. Selama vn ∉ T lakukan : a. Pilih titik vk ∈ V – T dengan L(vk) terkecil T = T ∪ { vk } b. Untuk setiap vj ∈ V – T hitung : L(vj) = min[ L(vj) , L(vk) + w(vk,vj) ] Telusuri alur path minimum mulai dari titik akhir (vn) sampai titik awal (v1)