SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu kimia analitik adalah ilmu kimia yang mendasari pemisahanpemisahan dan analisis bahan.Analisa bertujuan untuk menentukan susunan
bahan, baik secara kualitatif, kuantitatif, maupun secara struktur.Susunan
kualitatif merupakan komponen-komponen bahan, sedangkan susunan
kuantitatif adalah berapa banyaknya atau setiap komponen tersebut.Dalam
ilmu kimia analitik untuk menganalisa suatu komponen kimia terdiri atas
beberapa analisis yaitu analisis volumetri, analisis gravimetri.
Analisa volumetri adalah salah satu cara pemeriksaan jumlah zat
kimia yang luas penggunaannya. Cara ini sangat menguntungkan karena
pelaksanaannya yang mudah dan cepat, ketelitian dan kecepatan cukup tinggi,
juga dapat digunakan untuk menetukan kadar berbagai zat yang mempunyai
sifat berbeda-beda. Metode volumetri secara garis besar dapat diklasifikasikan
dalam empat kategori yaitu titrasi asam basa yang meliputi reaksi asam dan
basa baik kuat maupun lemah, titrasi redoks yaitu titrasi yang meliputi hampir
semua reaksi oksidasi reduksi, titrasi pengendapan yaitu titrasi yang meliputi
pembentukkan endapan, dan titrasi kompleksometri seperti titrasi EDTA
misalnya titrasi spesifik.
Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer
ataupun titrant.Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan.Kadar larutan
asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titrant
ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen (
artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Titrasi asambasa sering disebut aidimetri-alkalimetri, asidimetri diartikan pengukuran
jumlah asam ataupun pengukuran dengan asam (yang diukur jumlah asam atau
garam).Tentu saja ini membingungkan, namun usaha untuk menetapkan arti
mana yang harus dipakai tidak berasil.Maka asidimetri dan alkalimetri
sebaliknya diartikan umum saja, yaitu titrasi yang menyangkut asam dan basa.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas maka perlu dilakukan
praktikum mengenai analisis volumetri (titrasi asam basa), guna mengetahui
metode atau cara menitrasi suatu larutan yang bersifat basa ataupun asam,
selain itu dapat menyelaraskan antara praktikum dan teori titrasi asam basa.
B. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan yang dicapai setelah mengikuti praktikum ini yaitu
sebagai berikut:
1. Menentukan kadar asam asetat dalam sampel.
2. Menentukan kadar karbonat dan bikarbonat dalam suatu campuran.
C. Prinsip Praktikum
Adapun prinsip praktikum ini yaitu sebagai berikut:
1. Penentuan kadar asam astetat dengan metode titrasi hingga titik ekivalen
tercapai yang ditandai dengan perubahan warna suatu larutan sampel.
2. Penentuan kadar karbonant dan bikarbonat dengan metode titrasi yang
dilakukan dengan menggunakan indikator yang berbeda hingga tercapai
titik ekivalen yang ditandai dengan perubahan warna.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
Titrasi asam basa merupakan contoh analisis volumetri yaitu suatu
cara atau metode, yang menggunakan larutan yang disebut titran, dan dilepaskan
dari perangkat gelas yang disebut buret. Proses titrasi asam basa sering dipantau
dengan penggambaran pH larutan yang dianalisis sebagai fungsi jumlah titran
yang ditambahkan gambar yang diperoleh tersebut disebut kurva pH atau kurva
titrasi yang didalamnya terdapat kurva ekivalen yaitu titik dimana titrasi
dihentikan (Ika,2009).
Untuk mengetahui kapan penambahan larutan standar itu harus
dihentikan, digunakan suatu zat yang biasanya berupa larutan, yang disebut
larutan indikator yang ditambahkan dalam larutan yang diuji sebelum penetesan
larutan uji dilakukan.Larutan indikator ini menanggapi munculnya kelebihan
larutan uji dengan perubahan warna.Perubahan warna ini dapat atau tidak dapat
tepat pada titik kesetaraan.Titrasi asam-basa pada saat indikator berubah warna
disebut titik akhir.Tentu saja diinginkan agar titik akhir ini sedekat mungkin ke
titik kesetaraan.Dengan memilih indikator untuk menghimpitkan kedua titik itu
(atau mengkoreksi selisih diantara keduanya) merupakan salah satu aspek penting
dari analisis titrasi asam-basa. Umumnya larutan uji adalah larutan standar
elektrolit kuat, seperti natrium hidroksida dan asam klorida (Sujono,2003).
Sifat suatu larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan
indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan
asam, basa dan garam.Untuk mengidentifikasi sifat dari asam, basa dan garam
dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau indikator alami.Secara
sederhana, kertas lakmus dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat dari
larutan asam, basa dan garam (larutan netral). Alat lain yang dapat digunakan
untuk mengindikasi apakah larutan bersifat asam, basa atau netral adalah larutan
indikator fenolftalein, metil merah dan metil jingga (Azizah,2004)
Indikator asam-basa ialah zat yang dapat berubah warna apabila pH
lingkungannya berubah. Apabila dalam suatu titrasi, asam maupun basanya
merupakan elektrolit kuat, larutan pada titik ekivalen akan mempunyai pH=7.
Tetapi bila asamnya ataupun basanya merupakan elektrolit lemah, garam yang
terjadi akan mengalami hidrolisis dan pada titik ekivalen larutan akan mempunyai
pH > 7 (bereaksi basa) atau pH < 7 (bereaksi asam). Harga pH yang tepat dapat
dihitung dari tetapan ionisasi dari asam atau basa lemah tersebut dan dari
konsentrasi larutan yang diperoleh.Titik akhir titrasi asam basa dapat ditentukan
dengan indikator asam basa (harjanti, 2008).
Suatu indikator merupakan asam atau basa lemah yang berubsh
warna diantara bentuk terionisasinya dan bentuk tidak terionisasinya.Kisaran
penggunaan indicator adalah 1 unit pH disekitar nilai pKa nya. Sebagai contoh
fenolftalein (PP),mempunyai pKa 9,4 ( perubahan warna antara pH 8,4 – 10,4).
Struktur fenolftalein akan mengalami penataan ulang pada kisaran pH ini karena
proton dipindahkan dari struktur fenol dari PP sehingga pH-nya meningkat
akibatnya akan terjadi perubahan warna (Sudjadi,2007).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:
-

Gelas piala 250 mL

1 buah

-

Gelas ukur 50 mL

1 buah

-

Buret

2 buah

-

Statif dan Klem

2 buah

-

Pipet volume 25 mL

1 buah

-

Labu ukur 100 mL

1 buah

-

Erlenmeyer 250 mL

2 buah

-

Batang pengaduk

1 buah

-

Filler

1 buah

-

Spatula

1 buah

-

Botol semprot

1 buah

-

Pipet tetes

1 buah

2. Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut:
-

Kalium biftalat 0,5 gr

-

Indikator MO

-

Indikator PP

-

Larutan HCl 0,1 N

-

Larutan NaOH 0,1 N

-

aquadest

-

Larutan asam asetat

-

Padatan Na2CO3 0, 1 gr
B. Prosedur Kerja
1. Standarrisasi Larutan NaOH dengan Kalium Biftalat
Kalium Biftalat
- Ditimbang sebanyak 0,5 g
- Dilarutkan dalam erlenmeyer
- Ditambahkan indikator PP 1-2 tetes
- Dititrasi dengan larutan NaOH, sampai
terbentuk larutan berwarna merah muda

Larutan berwarna merah muda

- Dicatat volume NaOH yang
digunakan
- Dilakukan triplo
Volume titran (NaOH) 23 mL
2. Titrasi Asam Asetat dengan Natrium Hidroksida
Asam Asetat
( 10 mL )
- Dimasukan ke dalam labu takar
- Diencerkan dengan aquades sebanyak 100 mL
Larutan Asam
asetat encer
- Dipipet sebanyak 25 mL
- Dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 mL
- Ditambahkan 2-3 tetes indikator PP
- Dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai
terbentuk warna merah muda
Larutan berwarna
Merah muda
- Dicatat volume NaOH yang digunakan
- Dilakukan triplo
- Dihitung kadar asam asetat dalam sampel
0,24% asam asetat
3. Standarisasi Larutan HCl 0, 1 N dengan Na2CO3
Na2CO3
- Ditimbang sebanyak 100 mg
- Dilarutkan dengan 100 mL aquades
- Ditambahkan 2-3 tetes metil jingga
- Dititrasi dengan HCl hingga warna
berubah menjadi merah muda yang
konstan
- Dihitung volume HCl yang
digunakan
HCl 12,1 mL
4. Penentuan Kadar Karbonat dan Bikarbonat dalam Campuran

bikarbonat 0, 1 gr
- Ditimbang
- Dilarutkan dengan 100 mL aquades
- Ditetesi indikator PP
- Dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N sampai
larutan menjadi tak berwarna
- Volume HCl yang diperlukan yaitu 0,3 mL
Larutan tak berwarna

- Dicatat volume NaOH yang digunakan
- Ditetesi indikator MO sampai terjadi
warna jingga ke merah jambu
- Dititrasi kembali dengan larutan HCl
0,1 N
Larutan berwarna merah jambu
- Dicatat volume HCl 0,1 N yang
diperlukan yakni 2,2 mL
- Ditentukan bikarbonat dalam
campuran
0,1596 % bikarbonat
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Data Pengamatan
1. Titrasi Asam Asetat dengan Natrium Hidroksida
Standarisasi larutan NaOH dengan kalium biftalat
No
1
2
3

Perlakuan
0,5 gr kalium biftalat + aquadest
Ditambahkan indikator PP 1-2 tetes
Dititrasi dengan NaOH

4

Volume titran (NaOH)

Hasil Pengamatan
Larutan kalium biftalat
Larutan tetap kuning
Larutan berwarna merah
muda
23 mL

Titrasi larutan asam asetat dengan NaOH
No
1
2
3

Perlakuan
Hasil Pengamatan
Larutan asam asetat + 2-3 tetes indikator Larutan berwarna
PP
putih
Dititrasi dengan NaOH 0,1 N
Larutan berwarna
merah muda
Volume titran (NaOH)
1 mL

2. Penentuan Kadar Karbonat dan Bikarbonat dalam Campuran
Standarisasi larutan HCl 0,1 N dengan Na2CO3
No
1

perlakuan
Larutan Na2CO3 + 2 tetes indikator MO

2

Dititrasi dengan HCl

3

Volume titran yang digunakan

Hasil
Larutan berwarna
orange
Larutan berwarna
merah muda
12, 1 mL
Penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam campuran
No
1
2
3
4
5
6

perlakuan
0,1 gr natrium bikarbonat dilarutkan
dengan 100 mL aquadest
Ditambahkan indikator PP 36 tetes
Dititrasi dengan HCl 0,1 N
Volume titran yang digunakan
Ditambahkan indikator MO 2 tetes
Dititrasi dengan HCl 0,1 N

7

Volume titran yang digunakan

Hasil pengamatan
Larutan natrium bikarbonat
Larutan berwarna
Larutan berwarna bening
0,3 mL
Berwarna jingga
Larutan berwarna merah
muda
2,2 mL

B. Reaksi Lengkap
1. Titrasi asam asetat dengan natrium hidroksida
CH3COOH + NaOH

CH3COONa + H2O

2. Penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam campuran
Na2CO3 + HCl
NaHCO3 + HCl

NaHCO3 +NaCl
NaCl + H2O + CO2

C. Perhitungan
1. Standarisasi larutan NaOH dengan kalium biftalat
Dik : Massa. Kalium biftalat : 500 mg
Mr. kalium biftalat

: 204,2

V. NaOH 0,1 N

: 23 mL

Penye :
V1 x N1

= V2 x N2

500/204,2 = 23 x N2
1,44

= 23 x N2

N2

= 0,106 N
2. Titrasi larutan asam asetat dengan natrium hidroksida
Dik : V. NaOH : 1 mL
N. NaOH : 0,1 N
Penye :
Dalam 10 mL sampel asam asetat terdapat:
100/25 x 0,1 x 60 = B
24 = B
Dalam 100 mL asam asetat = 100/10 B
Maka = 100/10 24 =240
% asam asetat

= 100/10 x 24/1000
= 0,24 % dalam 100 mL

3. Standarisasi larutan HCl 0,1 N dengan Na2CO3
Dik : V. HCl yang digunakan : 12,1 mL
Berat Na2CO3 : 100 mg
Penye :
Mek HCl = Mek Na2CO3
12,1 x 0,1 = Mek Na2CO3
Berat zat (mg) Na2CO3 = Mek Na2CO3x BE Na2CO3
Mek Na2CO3= ½ x 106 = 53
N HCl

= 100 /12,1 x 52
= 0,155 N
4. Penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam campuran
Dik : N. HCl : 0,1 N
V. HCl yang digunakan (saat digunakan indikator PP) : 0,3 mL (x)
V. HCl yang digunakan (saat digunakan indikator MO : 2,2 mL (y)
Penye :
Karbonat dan Bikarbonat dalam sampel = (y-x) mL HCl 0, 1 N
= 1,9 mL
%karbonat dan bikarbonat

= (y-x) mL x N HCl x BE Na2CO3/
berat sampel
= 1,9 x 0,1 x 84/100 = 0,1596 %
D. Pemabahasan
analisa volumetri adalah salah satu cara pemeriksaan jumlah zat
kimia yang luas penggunaannya. Cara ini sangat menguntungkan karena
pelaksanaannya yang mudah dan cepat, ketelitian dan kecepatan cukup tinggi,
juga dapat digunakan untuk menetukan kadar berbagai zat yang mempunyai
sifat berbeda-beda. Salah metode yang sering digunaka dalam analisis
volumetri yaitu titrasi asam basa.
Titrasi asam basa sering disebut juga disebut dengan titrasi
netralisasi.Dalam reaksi itu, menggunakan larutan standar asam dan larutan
standar basa.Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam
dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral.
Berdasarkan konsep lain netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara
donor proton (asam) dan penerima proton (basa).
Pada praktikum ini menggunakan metode titrasi asam basa, yang
dilakukan pada dua percobaan yaitu pertama titrasi asam asetat dengan
natrium hidroksida dan penentuan karbonat dan bikarbonat dalam campuran.
Percobaan pertama dilakukan titrasi asam asetat dengan natrium
hidroksida sebagai titratnya. Namun terlebih dahulu dilakukan standarisasi
terhadap larutan natrium hidroksida (NaOH)karena larutan inibersifat
hidroskopis yang dapat menyerap air dari lingkungannya sehingga terjadi
pengenceran atau dengan kata lain dapat mengalami perubahan konsentrasi
sehingga harus distandarisasi. Saat distandarisasi larutan NaOH menggunakan
kalium biftalat, sebelum dititrasi ditambahkan indikator PP 203 tetes dengan
penggunaan larutan NaOH sebagai titratnya yaitu 23 mL, dimana pada titik
akhir titrasi dihasilkan warna larutan merah mudah dari hasil analisis data
diperoleh konsentrasi NaOH yaitu 0,106 N.
Setelah dilakukan standarisasi, maka dilakukan titrasi terhadap
asam asetat dalam hal ini sebagai titran dengan larutan NaOH sebagai
titrannya.Dengan perlakukan pemipetan 10 mL asam asetat yang kemudian
diencerkan dalam 100 mL aquadest dalam labu takar hingga tanda
tera.Pengenceran ini bertujuan untuk mengencerkan asam asetat yang masih
bersifat pekat, kemudian dipipet sebanyak 25 mL larutan asam asetat yang
dimasukkan

dalam

labu

Erlenmeyer.Sebelum

titrasi

dilakukan,

kita

menambahkan indikator PP 2-3 tetes kedalam asam asetat agar terjadi
perubahan warna yang menunjukkan titik akhir titrasi.Dengan warna larutan
yang dihasilkan merah muda setalah mencapai titik akhir titrasi.Indikator PP
dipakai karena larutan ini memiliki trayek pH pada saat terjadi titik ekuivalen
yang sesuai untuk asam asetat.Larutan NaOH yang habis terpakai saat
mencapai titik akhir titrasi yaitu 1 mL.Dari hasil analisis data diperoleh kadar
asam asetat dalam 100 mL sampel sebanyak 0,24 %.
Pada percobaan kedua dilakukan yaitu penentuan kadar karbonat
dan bikarbonat dalam suatu campuran. Namun terlebih dahulu dilakukan
standarisasi terhadap larutan HCl dengan menggunakan Na2CO3, tujuannya
sama seperti pada standarisasi pada larutan NaOH. Dengan dilakukan
penimbangan pada Na2CO3sebanyak 100 mg, dilarutkan dalam 100 mL
aquadest guna melarutkan padatannya.Sebelum dilakukan titrasi ditetesi
indikator MO 2-3 tetes larutan berubah menjadi warna jingga, lalu dititrasi
dengan larutan HCl hingga menunjukkan perubahan warna. Pada titik akhir
titrasi (titik ekivalen), larutan dalam labu Erlenmeyer berubah menjadi merah
muda, dan larutan HCl (titran) yang habis terpakai yaitu sebanyak 12,1 mL,
melakukan analisis data diperoleh konsentrasi dari lartuan HCl yaitu 0,155 N
Setelah dilakukan standarisasi, maka dialakukan titrasi pada
natrium bikarbonat yang akan ditentukan kadarnya, dengan menggunakan
larutan

HCl

0,1N

sebagai

titrannya.

Dengan

perlakuan

dilakukan

penimbangan pada natrium bikarbonat sebanyak 100 mg, lalu dilarutkan
dalam 100 mL aquadest guna melarutkan semua padatannya, sebelum dititrasi
ditambahkan indikator PP hingga larutan berubah warna, kemudian titrasi,
larutan berubah warna menjadi bening yang menandakan bahwa telah
mencapai titik akhir titrasi. Larutan HCl yang habis terpakai yaitu 0, 3 mL,
kemudian dititrasi lagi dengan menggunakan indikator yang berbeda yaitu
indikator MO dengan penamabahan sebanyak 2 tetes larutan berubah warna
menjadi jingga, kemudian dititrasi hingga larutan berubah warna. Larutan
berubah menjadi warna merah muda yang menandakan larutan telah mencapai
titik akhir titrasi. Larutan HCl yang habis terpakai yaitu sebanyak 2,2 mL. dari
hasil analisis data diperoleh kadar bikarbonat dalam larutan yaitu sebanyak
0,1596 %. Dalam praktikum ini tidak dicampurkan atau digunakan natrium
karbonat namun hanya digunakan natrium bikarbonat.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mengikuti praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Kadar asam cuka yang diperoleh dalam sampel adalah sebesar0,24 %
dalam 100 mL air.
2. kadar bikarbonat yang diperoleh dalam sampel yaitu sebesar 0,1596 %
B. Saran
Adapun saran yang saya ajukan setelah mengikuti praktikum ini
yaitu pada saat praktikum diharapkan praktikan melakukan percobaan yang
penuh ketelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, utiya.2004. Larutan Asam dan Basa. Kemendikbud: Jakarta.
Ika, Dani.2009.Alat otomarisasi pengukur kadar vitamin C dengan metode titrasi
asam basa.Jurnal Neutrino.Vol. 1. (diakses tanggal 24 november 2013).
Harjanti, 2008.Pemungutan Kurkumin dari Kunyit (Curcuma domestica val.) dan
Pemakaiannya Sebagai Indikator Analisis Volumetri.Jurnal Rekayasa
Proses.Vol.2. No.2. (diakses tanggal 24 November 2013).
Sudjadi. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Sujono.2003. Sistem Pengukur Molaritas Larutan dengan Metode Titrasi Asam Basa
Berbasis Komputer.Universitas Budi Luhur.(diakses tanggal 26 Oktober 2013).
ABSTRAK
Titrasi asam basa sering disebut juga disebut dengan titrasi netralisasi.Dalam
reaksi itu, menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa.Reaksi
netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam dengan ion hidroksida sebagai
basa dan membentuk air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain netralisasi
dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam) dan penerima
proton (basa). tujuan yang dicapai setelah mengikuti praktikum ini yaitu
Menentukan kadar asam asetat dalam sampel dan menentukan kadar karbonat dan
bikarbonat dalam suatu campuran. Prinsip praktikum ini yaitu penentuan kadar
asam astetat dengan metode titrasi hingga titik ekivalen tercapai yang ditandai
dengan perubahan warna suatu larutan sampel dan penentuan kadar karbonant dan
bikarbonat dengan metode titrasi yang dilakukan dengan menggunakan indikator
yang berbeda hingga tercapai titik ekivalen yang ditandai dengan perubahan
warna. Metode yang digunakan pada prkatikum ini yaitu menode titrasi asam
basa.Dengan menggunakan bahan yaitu asam asetat, larutan NaOH, larutan HCl,
padatan natrium bikarbonat dan kalium biftalat. Sebelum dilakukan titrasi,
dlakukan terlebih dahulu standarisasi pada larutan NaOH dan larutan HCl. Kadar
asam asetat dalam sampel yaitu 0,24 % dan kadar bikarbonat dalam larutan yaitu
0,1596%.
Kata kunci :titrasi asam basa, titran, kadar asam asetat, kadar bikarbonat
LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK
PERCOBAAN IV
ANALISIS VOLUMETRI (TITRASI ASAM BASA)

OLEH

NAMA

: WA ODE AMALIA

STAMBUK

: A1C4 12 051

KELOMPOK

: VI (ENAM)

ASISTEN PEMBIMBING : KAHARUDDIN

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
ANALISIS KIMIA

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaErnalia Rosita
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLinda Rosita
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriRidha Faturachmi
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetrijundizg
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriRidha Faturachmi
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basanurwiji
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cqlp
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumErnalia Rosita
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganNita Mardiana
 

Was ist angesagt? (20)

Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Laporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum SpektrofotometriLaporan Praktikum Spektrofotometri
Laporan Praktikum Spektrofotometri
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Lipid
LipidLipid
Lipid
 
Volumetri
VolumetriVolumetri
Volumetri
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
Laporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum AsidimetriLaporan Praktikum Asidimetri
Laporan Praktikum Asidimetri
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Titrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin cTitrasi iodimetri vitamin c
Titrasi iodimetri vitamin c
 
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di LaboratoriumLaporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
Laporan Praktikum Pegenalan Neraca di Laboratorium
 
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdaganganLaporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
Laporan praktikum penentuan kadar asam cuka perdagangan
 

Andere mochten auch

Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)Novi Fachrunnisa
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri zaeied
 
Laporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertasLaporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertasUmi Nurul
 
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaAnggastya Andita HP
 
Laporan praktikum kimia titrasi asam basa
Laporan praktikum kimia titrasi asam basaLaporan praktikum kimia titrasi asam basa
Laporan praktikum kimia titrasi asam basaQueena N.A.S
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaFeren Jr
 

Andere mochten auch (8)

Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Larutan Asam Basa)
Laporan tetap pratikum Kimia (Larutan Asam Basa)
 
Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri Laporan praktikum asidialkalimetri
Laporan praktikum asidialkalimetri
 
KROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTASKROMATOGRAFI KERTAS
KROMATOGRAFI KERTAS
 
Laporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertasLaporan praktikum kromatografi kertas
Laporan praktikum kromatografi kertas
 
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam BasaLaporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
 
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basaLaporan Praktikum Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Titrasi asam basa
 
Laporan praktikum kimia titrasi asam basa
Laporan praktikum kimia titrasi asam basaLaporan praktikum kimia titrasi asam basa
Laporan praktikum kimia titrasi asam basa
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
 

Ähnlich wie ANALISIS KIMIA

adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdfadoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdfisnaaarh
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHeraChem96
 
235984104-titrasi-asam-basa-ppt (1).ppt
235984104-titrasi-asam-basa-ppt (1).ppt235984104-titrasi-asam-basa-ppt (1).ppt
235984104-titrasi-asam-basa-ppt (1).pptPujiWulandari16
 
laporan Titrasi Asam Basa
laporan Titrasi Asam Basa laporan Titrasi Asam Basa
laporan Titrasi Asam Basa Putri Yusril
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniaji indras
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
AlkalimetriRidwan
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriJuli ana
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriJuli ana
 
Penentuan kadar asam cuka
Penentuan kadar asam cukaPenentuan kadar asam cuka
Penentuan kadar asam cukaAminatul Faizah
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HClLAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HClAulia Rizqi
 

Ähnlich wie ANALISIS KIMIA (20)

Asam basa
Asam basaAsam basa
Asam basa
 
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdfadoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
adoc.pub_jurnal-teknik-kimia-no-2-vol-19-april-2013-page-1.pdf
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
 
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdaganganStandardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
Standardisasi larutan na oh dan penentuan asam cuka perdagangan
 
titrasi
titrasititrasi
titrasi
 
Sudah selesai
Sudah selesai Sudah selesai
Sudah selesai
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasi
 
Laporan titrasi
Laporan titrasiLaporan titrasi
Laporan titrasi
 
Titrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka MakanTitrasi Cuka Makan
Titrasi Cuka Makan
 
235984104-titrasi-asam-basa-ppt (1).ppt
235984104-titrasi-asam-basa-ppt (1).ppt235984104-titrasi-asam-basa-ppt (1).ppt
235984104-titrasi-asam-basa-ppt (1).ppt
 
laporan Titrasi Asam Basa
laporan Titrasi Asam Basa laporan Titrasi Asam Basa
laporan Titrasi Asam Basa
 
Percobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdasPercobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdas
 
Titrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuniTitrasi Balik bu yuni
Titrasi Balik bu yuni
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
 
Penentuan kadar asam cuka
Penentuan kadar asam cukaPenentuan kadar asam cuka
Penentuan kadar asam cuka
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HClLAPORAN PRAKTIKUM  PENENTUAN KADAR HCl
LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR HCl
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 

Mehr von wd_amaliah

Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalahRencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalahwd_amaliah
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsiwd_amaliah
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenawd_amaliah
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimiawd_amaliah
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 

Mehr von wd_amaliah (9)

Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalahRencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilena
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 

ANALISIS KIMIA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia analitik adalah ilmu kimia yang mendasari pemisahanpemisahan dan analisis bahan.Analisa bertujuan untuk menentukan susunan bahan, baik secara kualitatif, kuantitatif, maupun secara struktur.Susunan kualitatif merupakan komponen-komponen bahan, sedangkan susunan kuantitatif adalah berapa banyaknya atau setiap komponen tersebut.Dalam ilmu kimia analitik untuk menganalisa suatu komponen kimia terdiri atas beberapa analisis yaitu analisis volumetri, analisis gravimetri. Analisa volumetri adalah salah satu cara pemeriksaan jumlah zat kimia yang luas penggunaannya. Cara ini sangat menguntungkan karena pelaksanaannya yang mudah dan cepat, ketelitian dan kecepatan cukup tinggi, juga dapat digunakan untuk menetukan kadar berbagai zat yang mempunyai sifat berbeda-beda. Metode volumetri secara garis besar dapat diklasifikasikan dalam empat kategori yaitu titrasi asam basa yang meliputi reaksi asam dan basa baik kuat maupun lemah, titrasi redoks yaitu titrasi yang meliputi hampir semua reaksi oksidasi reduksi, titrasi pengendapan yaitu titrasi yang meliputi pembentukkan endapan, dan titrasi kompleksometri seperti titrasi EDTA misalnya titrasi spesifik. Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titer ataupun titrant.Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan.Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Titrant
  • 2. ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis bereaksi). Titrasi asambasa sering disebut aidimetri-alkalimetri, asidimetri diartikan pengukuran jumlah asam ataupun pengukuran dengan asam (yang diukur jumlah asam atau garam).Tentu saja ini membingungkan, namun usaha untuk menetapkan arti mana yang harus dipakai tidak berasil.Maka asidimetri dan alkalimetri sebaliknya diartikan umum saja, yaitu titrasi yang menyangkut asam dan basa. Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas maka perlu dilakukan praktikum mengenai analisis volumetri (titrasi asam basa), guna mengetahui metode atau cara menitrasi suatu larutan yang bersifat basa ataupun asam, selain itu dapat menyelaraskan antara praktikum dan teori titrasi asam basa. B. Tujuan Praktikum Adapun tujuan yang dicapai setelah mengikuti praktikum ini yaitu sebagai berikut: 1. Menentukan kadar asam asetat dalam sampel. 2. Menentukan kadar karbonat dan bikarbonat dalam suatu campuran. C. Prinsip Praktikum Adapun prinsip praktikum ini yaitu sebagai berikut: 1. Penentuan kadar asam astetat dengan metode titrasi hingga titik ekivalen tercapai yang ditandai dengan perubahan warna suatu larutan sampel. 2. Penentuan kadar karbonant dan bikarbonat dengan metode titrasi yang dilakukan dengan menggunakan indikator yang berbeda hingga tercapai titik ekivalen yang ditandai dengan perubahan warna.
  • 3. BAB II TEORI PENDUKUNG Titrasi asam basa merupakan contoh analisis volumetri yaitu suatu cara atau metode, yang menggunakan larutan yang disebut titran, dan dilepaskan dari perangkat gelas yang disebut buret. Proses titrasi asam basa sering dipantau dengan penggambaran pH larutan yang dianalisis sebagai fungsi jumlah titran yang ditambahkan gambar yang diperoleh tersebut disebut kurva pH atau kurva titrasi yang didalamnya terdapat kurva ekivalen yaitu titik dimana titrasi dihentikan (Ika,2009). Untuk mengetahui kapan penambahan larutan standar itu harus dihentikan, digunakan suatu zat yang biasanya berupa larutan, yang disebut larutan indikator yang ditambahkan dalam larutan yang diuji sebelum penetesan larutan uji dilakukan.Larutan indikator ini menanggapi munculnya kelebihan larutan uji dengan perubahan warna.Perubahan warna ini dapat atau tidak dapat tepat pada titik kesetaraan.Titrasi asam-basa pada saat indikator berubah warna disebut titik akhir.Tentu saja diinginkan agar titik akhir ini sedekat mungkin ke titik kesetaraan.Dengan memilih indikator untuk menghimpitkan kedua titik itu (atau mengkoreksi selisih diantara keduanya) merupakan salah satu aspek penting dari analisis titrasi asam-basa. Umumnya larutan uji adalah larutan standar elektrolit kuat, seperti natrium hidroksida dan asam klorida (Sujono,2003). Sifat suatu larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan asam, basa dan garam.Untuk mengidentifikasi sifat dari asam, basa dan garam
  • 4. dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau indikator alami.Secara sederhana, kertas lakmus dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat dari larutan asam, basa dan garam (larutan netral). Alat lain yang dapat digunakan untuk mengindikasi apakah larutan bersifat asam, basa atau netral adalah larutan indikator fenolftalein, metil merah dan metil jingga (Azizah,2004) Indikator asam-basa ialah zat yang dapat berubah warna apabila pH lingkungannya berubah. Apabila dalam suatu titrasi, asam maupun basanya merupakan elektrolit kuat, larutan pada titik ekivalen akan mempunyai pH=7. Tetapi bila asamnya ataupun basanya merupakan elektrolit lemah, garam yang terjadi akan mengalami hidrolisis dan pada titik ekivalen larutan akan mempunyai pH > 7 (bereaksi basa) atau pH < 7 (bereaksi asam). Harga pH yang tepat dapat dihitung dari tetapan ionisasi dari asam atau basa lemah tersebut dan dari konsentrasi larutan yang diperoleh.Titik akhir titrasi asam basa dapat ditentukan dengan indikator asam basa (harjanti, 2008). Suatu indikator merupakan asam atau basa lemah yang berubsh warna diantara bentuk terionisasinya dan bentuk tidak terionisasinya.Kisaran penggunaan indicator adalah 1 unit pH disekitar nilai pKa nya. Sebagai contoh fenolftalein (PP),mempunyai pKa 9,4 ( perubahan warna antara pH 8,4 – 10,4). Struktur fenolftalein akan mengalami penataan ulang pada kisaran pH ini karena proton dipindahkan dari struktur fenol dari PP sehingga pH-nya meningkat akibatnya akan terjadi perubahan warna (Sudjadi,2007).
  • 5. BAB III METODE PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan 1. Alat Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut: - Gelas piala 250 mL 1 buah - Gelas ukur 50 mL 1 buah - Buret 2 buah - Statif dan Klem 2 buah - Pipet volume 25 mL 1 buah - Labu ukur 100 mL 1 buah - Erlenmeyer 250 mL 2 buah - Batang pengaduk 1 buah - Filler 1 buah - Spatula 1 buah - Botol semprot 1 buah - Pipet tetes 1 buah 2. Bahan Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu sebagai berikut: - Kalium biftalat 0,5 gr - Indikator MO - Indikator PP - Larutan HCl 0,1 N - Larutan NaOH 0,1 N - aquadest - Larutan asam asetat - Padatan Na2CO3 0, 1 gr
  • 6. B. Prosedur Kerja 1. Standarrisasi Larutan NaOH dengan Kalium Biftalat Kalium Biftalat - Ditimbang sebanyak 0,5 g - Dilarutkan dalam erlenmeyer - Ditambahkan indikator PP 1-2 tetes - Dititrasi dengan larutan NaOH, sampai terbentuk larutan berwarna merah muda Larutan berwarna merah muda - Dicatat volume NaOH yang digunakan - Dilakukan triplo Volume titran (NaOH) 23 mL
  • 7. 2. Titrasi Asam Asetat dengan Natrium Hidroksida Asam Asetat ( 10 mL ) - Dimasukan ke dalam labu takar - Diencerkan dengan aquades sebanyak 100 mL Larutan Asam asetat encer - Dipipet sebanyak 25 mL - Dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 mL - Ditambahkan 2-3 tetes indikator PP - Dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai terbentuk warna merah muda Larutan berwarna Merah muda - Dicatat volume NaOH yang digunakan - Dilakukan triplo - Dihitung kadar asam asetat dalam sampel 0,24% asam asetat
  • 8. 3. Standarisasi Larutan HCl 0, 1 N dengan Na2CO3 Na2CO3 - Ditimbang sebanyak 100 mg - Dilarutkan dengan 100 mL aquades - Ditambahkan 2-3 tetes metil jingga - Dititrasi dengan HCl hingga warna berubah menjadi merah muda yang konstan - Dihitung volume HCl yang digunakan HCl 12,1 mL
  • 9. 4. Penentuan Kadar Karbonat dan Bikarbonat dalam Campuran bikarbonat 0, 1 gr - Ditimbang - Dilarutkan dengan 100 mL aquades - Ditetesi indikator PP - Dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N sampai larutan menjadi tak berwarna - Volume HCl yang diperlukan yaitu 0,3 mL Larutan tak berwarna - Dicatat volume NaOH yang digunakan - Ditetesi indikator MO sampai terjadi warna jingga ke merah jambu - Dititrasi kembali dengan larutan HCl 0,1 N Larutan berwarna merah jambu - Dicatat volume HCl 0,1 N yang diperlukan yakni 2,2 mL - Ditentukan bikarbonat dalam campuran 0,1596 % bikarbonat
  • 10. BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Data Pengamatan 1. Titrasi Asam Asetat dengan Natrium Hidroksida Standarisasi larutan NaOH dengan kalium biftalat No 1 2 3 Perlakuan 0,5 gr kalium biftalat + aquadest Ditambahkan indikator PP 1-2 tetes Dititrasi dengan NaOH 4 Volume titran (NaOH) Hasil Pengamatan Larutan kalium biftalat Larutan tetap kuning Larutan berwarna merah muda 23 mL Titrasi larutan asam asetat dengan NaOH No 1 2 3 Perlakuan Hasil Pengamatan Larutan asam asetat + 2-3 tetes indikator Larutan berwarna PP putih Dititrasi dengan NaOH 0,1 N Larutan berwarna merah muda Volume titran (NaOH) 1 mL 2. Penentuan Kadar Karbonat dan Bikarbonat dalam Campuran Standarisasi larutan HCl 0,1 N dengan Na2CO3 No 1 perlakuan Larutan Na2CO3 + 2 tetes indikator MO 2 Dititrasi dengan HCl 3 Volume titran yang digunakan Hasil Larutan berwarna orange Larutan berwarna merah muda 12, 1 mL
  • 11. Penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam campuran No 1 2 3 4 5 6 perlakuan 0,1 gr natrium bikarbonat dilarutkan dengan 100 mL aquadest Ditambahkan indikator PP 36 tetes Dititrasi dengan HCl 0,1 N Volume titran yang digunakan Ditambahkan indikator MO 2 tetes Dititrasi dengan HCl 0,1 N 7 Volume titran yang digunakan Hasil pengamatan Larutan natrium bikarbonat Larutan berwarna Larutan berwarna bening 0,3 mL Berwarna jingga Larutan berwarna merah muda 2,2 mL B. Reaksi Lengkap 1. Titrasi asam asetat dengan natrium hidroksida CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O 2. Penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam campuran Na2CO3 + HCl NaHCO3 + HCl NaHCO3 +NaCl NaCl + H2O + CO2 C. Perhitungan 1. Standarisasi larutan NaOH dengan kalium biftalat Dik : Massa. Kalium biftalat : 500 mg Mr. kalium biftalat : 204,2 V. NaOH 0,1 N : 23 mL Penye : V1 x N1 = V2 x N2 500/204,2 = 23 x N2 1,44 = 23 x N2 N2 = 0,106 N
  • 12. 2. Titrasi larutan asam asetat dengan natrium hidroksida Dik : V. NaOH : 1 mL N. NaOH : 0,1 N Penye : Dalam 10 mL sampel asam asetat terdapat: 100/25 x 0,1 x 60 = B 24 = B Dalam 100 mL asam asetat = 100/10 B Maka = 100/10 24 =240 % asam asetat = 100/10 x 24/1000 = 0,24 % dalam 100 mL 3. Standarisasi larutan HCl 0,1 N dengan Na2CO3 Dik : V. HCl yang digunakan : 12,1 mL Berat Na2CO3 : 100 mg Penye : Mek HCl = Mek Na2CO3 12,1 x 0,1 = Mek Na2CO3 Berat zat (mg) Na2CO3 = Mek Na2CO3x BE Na2CO3 Mek Na2CO3= ½ x 106 = 53 N HCl = 100 /12,1 x 52 = 0,155 N
  • 13. 4. Penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam campuran Dik : N. HCl : 0,1 N V. HCl yang digunakan (saat digunakan indikator PP) : 0,3 mL (x) V. HCl yang digunakan (saat digunakan indikator MO : 2,2 mL (y) Penye : Karbonat dan Bikarbonat dalam sampel = (y-x) mL HCl 0, 1 N = 1,9 mL %karbonat dan bikarbonat = (y-x) mL x N HCl x BE Na2CO3/ berat sampel = 1,9 x 0,1 x 84/100 = 0,1596 %
  • 14. D. Pemabahasan analisa volumetri adalah salah satu cara pemeriksaan jumlah zat kimia yang luas penggunaannya. Cara ini sangat menguntungkan karena pelaksanaannya yang mudah dan cepat, ketelitian dan kecepatan cukup tinggi, juga dapat digunakan untuk menetukan kadar berbagai zat yang mempunyai sifat berbeda-beda. Salah metode yang sering digunaka dalam analisis volumetri yaitu titrasi asam basa. Titrasi asam basa sering disebut juga disebut dengan titrasi netralisasi.Dalam reaksi itu, menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa.Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam) dan penerima proton (basa). Pada praktikum ini menggunakan metode titrasi asam basa, yang dilakukan pada dua percobaan yaitu pertama titrasi asam asetat dengan natrium hidroksida dan penentuan karbonat dan bikarbonat dalam campuran. Percobaan pertama dilakukan titrasi asam asetat dengan natrium hidroksida sebagai titratnya. Namun terlebih dahulu dilakukan standarisasi terhadap larutan natrium hidroksida (NaOH)karena larutan inibersifat hidroskopis yang dapat menyerap air dari lingkungannya sehingga terjadi pengenceran atau dengan kata lain dapat mengalami perubahan konsentrasi sehingga harus distandarisasi. Saat distandarisasi larutan NaOH menggunakan
  • 15. kalium biftalat, sebelum dititrasi ditambahkan indikator PP 203 tetes dengan penggunaan larutan NaOH sebagai titratnya yaitu 23 mL, dimana pada titik akhir titrasi dihasilkan warna larutan merah mudah dari hasil analisis data diperoleh konsentrasi NaOH yaitu 0,106 N. Setelah dilakukan standarisasi, maka dilakukan titrasi terhadap asam asetat dalam hal ini sebagai titran dengan larutan NaOH sebagai titrannya.Dengan perlakukan pemipetan 10 mL asam asetat yang kemudian diencerkan dalam 100 mL aquadest dalam labu takar hingga tanda tera.Pengenceran ini bertujuan untuk mengencerkan asam asetat yang masih bersifat pekat, kemudian dipipet sebanyak 25 mL larutan asam asetat yang dimasukkan dalam labu Erlenmeyer.Sebelum titrasi dilakukan, kita menambahkan indikator PP 2-3 tetes kedalam asam asetat agar terjadi perubahan warna yang menunjukkan titik akhir titrasi.Dengan warna larutan yang dihasilkan merah muda setalah mencapai titik akhir titrasi.Indikator PP dipakai karena larutan ini memiliki trayek pH pada saat terjadi titik ekuivalen yang sesuai untuk asam asetat.Larutan NaOH yang habis terpakai saat mencapai titik akhir titrasi yaitu 1 mL.Dari hasil analisis data diperoleh kadar asam asetat dalam 100 mL sampel sebanyak 0,24 %. Pada percobaan kedua dilakukan yaitu penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dalam suatu campuran. Namun terlebih dahulu dilakukan standarisasi terhadap larutan HCl dengan menggunakan Na2CO3, tujuannya sama seperti pada standarisasi pada larutan NaOH. Dengan dilakukan penimbangan pada Na2CO3sebanyak 100 mg, dilarutkan dalam 100 mL
  • 16. aquadest guna melarutkan padatannya.Sebelum dilakukan titrasi ditetesi indikator MO 2-3 tetes larutan berubah menjadi warna jingga, lalu dititrasi dengan larutan HCl hingga menunjukkan perubahan warna. Pada titik akhir titrasi (titik ekivalen), larutan dalam labu Erlenmeyer berubah menjadi merah muda, dan larutan HCl (titran) yang habis terpakai yaitu sebanyak 12,1 mL, melakukan analisis data diperoleh konsentrasi dari lartuan HCl yaitu 0,155 N Setelah dilakukan standarisasi, maka dialakukan titrasi pada natrium bikarbonat yang akan ditentukan kadarnya, dengan menggunakan larutan HCl 0,1N sebagai titrannya. Dengan perlakuan dilakukan penimbangan pada natrium bikarbonat sebanyak 100 mg, lalu dilarutkan dalam 100 mL aquadest guna melarutkan semua padatannya, sebelum dititrasi ditambahkan indikator PP hingga larutan berubah warna, kemudian titrasi, larutan berubah warna menjadi bening yang menandakan bahwa telah mencapai titik akhir titrasi. Larutan HCl yang habis terpakai yaitu 0, 3 mL, kemudian dititrasi lagi dengan menggunakan indikator yang berbeda yaitu indikator MO dengan penamabahan sebanyak 2 tetes larutan berubah warna menjadi jingga, kemudian dititrasi hingga larutan berubah warna. Larutan berubah menjadi warna merah muda yang menandakan larutan telah mencapai titik akhir titrasi. Larutan HCl yang habis terpakai yaitu sebanyak 2,2 mL. dari hasil analisis data diperoleh kadar bikarbonat dalam larutan yaitu sebanyak 0,1596 %. Dalam praktikum ini tidak dicampurkan atau digunakan natrium karbonat namun hanya digunakan natrium bikarbonat.
  • 17. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah mengikuti praktikum ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Kadar asam cuka yang diperoleh dalam sampel adalah sebesar0,24 % dalam 100 mL air. 2. kadar bikarbonat yang diperoleh dalam sampel yaitu sebesar 0,1596 % B. Saran Adapun saran yang saya ajukan setelah mengikuti praktikum ini yaitu pada saat praktikum diharapkan praktikan melakukan percobaan yang penuh ketelitian.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Azizah, utiya.2004. Larutan Asam dan Basa. Kemendikbud: Jakarta. Ika, Dani.2009.Alat otomarisasi pengukur kadar vitamin C dengan metode titrasi asam basa.Jurnal Neutrino.Vol. 1. (diakses tanggal 24 november 2013). Harjanti, 2008.Pemungutan Kurkumin dari Kunyit (Curcuma domestica val.) dan Pemakaiannya Sebagai Indikator Analisis Volumetri.Jurnal Rekayasa Proses.Vol.2. No.2. (diakses tanggal 24 November 2013). Sudjadi. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Sujono.2003. Sistem Pengukur Molaritas Larutan dengan Metode Titrasi Asam Basa Berbasis Komputer.Universitas Budi Luhur.(diakses tanggal 26 Oktober 2013).
  • 19. ABSTRAK Titrasi asam basa sering disebut juga disebut dengan titrasi netralisasi.Dalam reaksi itu, menggunakan larutan standar asam dan larutan standar basa.Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen sebagai asam dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk air yang bersifat netral. Berdasarkan konsep lain netralisasi dapat juga dikatakan sebagai reaksi antara donor proton (asam) dan penerima proton (basa). tujuan yang dicapai setelah mengikuti praktikum ini yaitu Menentukan kadar asam asetat dalam sampel dan menentukan kadar karbonat dan bikarbonat dalam suatu campuran. Prinsip praktikum ini yaitu penentuan kadar asam astetat dengan metode titrasi hingga titik ekivalen tercapai yang ditandai dengan perubahan warna suatu larutan sampel dan penentuan kadar karbonant dan bikarbonat dengan metode titrasi yang dilakukan dengan menggunakan indikator yang berbeda hingga tercapai titik ekivalen yang ditandai dengan perubahan warna. Metode yang digunakan pada prkatikum ini yaitu menode titrasi asam basa.Dengan menggunakan bahan yaitu asam asetat, larutan NaOH, larutan HCl, padatan natrium bikarbonat dan kalium biftalat. Sebelum dilakukan titrasi, dlakukan terlebih dahulu standarisasi pada larutan NaOH dan larutan HCl. Kadar asam asetat dalam sampel yaitu 0,24 % dan kadar bikarbonat dalam larutan yaitu 0,1596%. Kata kunci :titrasi asam basa, titran, kadar asam asetat, kadar bikarbonat
  • 20. LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PERCOBAAN IV ANALISIS VOLUMETRI (TITRASI ASAM BASA) OLEH NAMA : WA ODE AMALIA STAMBUK : A1C4 12 051 KELOMPOK : VI (ENAM) ASISTEN PEMBIMBING : KAHARUDDIN LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2013