Rumah tradisional Palembang disebut rumah limas, yang memiliki atap berbentuk limas dan dinding kayu. Terdapat dua jenis rumah limas berdasarkan ketinggian lantainya. Rumah rakit adalah rumah yang mengapung di Sungai Musi dan digunakan oleh penduduk asing pada zaman dahulu.
1. RUMAH ADAT TRADISIONAL
PALEMBANG
Traditional house from Palembang
TUGAS TOURGUIDE
OLEH
-Andi Fitra Safitri
- Annisa Larasati
- Fairuz Hilwa
- Marini Rachma Gaisani
- Rena Dwi Medina
2. Rumah Limas
Rumah tradisional masyarakat Palembang disebut dengan ’rumah
limas’. Denahnya memanjang dengan atap berbentuk perisai yang
bagian depan dan belakannya dipangkas hingga membentuk
trapesium. Variasinya pada bagian atas atap perisai diberi atap
perisai lain yang sudut kemiringannya lebih tajam. Rumah limas
Palembang merupakan rumah panggung yang bagian kolongnya
merupakan ruang positif untuk kegiatan sehari-hari. Ketinggian
lantai panggung dapat mencapai ukuran 3 meter. Pengaruh
arsitektur Belanda membuat ketinggian panggung menjadi
rendah dan kolong menjadi ruang negatif.
3. Limas House
Palembang traditional home community called 'pyramid house'.
Diagram extends to the roof of the shield-shaped front and
backside trimmed to form a trapezoid. Variations at the top of the
roof of a roof shield shields other slope angles sharper. Palembang
limas house is the home stage of the kolongnya a positive space for
daily activities. The stage floor height can reach 3 meters in size.
The influence of Dutch architecture making low altitude and
under the stage into a negative space.
4. RUMAH BARI PALEMBANG (RUMAH ADAT LIMAS)
MERUPAKAN RUMAH PANGGUNG KAYU.BARI DALAM
BAHASA PALEMBANG BERARTI LAMA ATAU KUNO.
DARI SEGI ARSIKTEKTUR, RUMAH KAYU ITU DISEBUT
RUMAH LIMAS KARENA BENTUK ATAPNYA YANG
BERUPA LIMASAN. SUMATERA SELATAN ADALAH
SALAH SATU DAERAH YANG MEMILIKI CIRI KHAS
RUMAH LIMAS SEBAGAI RUMAH TUNGGAL. ALAM
SUMATERA SELATAN YANG LEKAT DENGAN PERAIRAN
TAWAR, BAIK ITU RAWA ATAU SUNGAI, MEMBUAT
MASYARAKATNYA MEMBANGUN RUMAH PANGGUNG.
DITEPIAN SUNGAI MUSI MASIH ADA RUMAH LIMAS
YANG PINTU MASUKNYA MENGHADAP KE SUNGAI
RUMAH PANGGUNG SECARA FUNGSIONAL
MEMENUHI SYARAT MENGATASI KONDISI RAWA DAN
SUNGAI SEPERTI DI PALEMBANG, YANG SEMPAT
DIJULUKI VENESIA DARI TIMUR KARENA RATUSAN
ANAK SUNGAI YANG MENGELILINGI WILAYAH
DARATANNYA. BATANGHARI SEMBILAN ADALAH
SEBUTAN UNTUK SUNGAI-SUNGAI YANG BERMUARA
KE SUNGAI MUSI. SUNGAI OGAN, KOMERING,
LEMATANG, ENIM, HITAM, RAMBANG, LUBAY.
5. BARI PALEMBANG HOUSE (HOUSE LIMAS ADAT) IS IN
THE HOUSE STAGE KAYU.BARI PALEMBANG
LANGUAGES MEAN OLD OR ANCIENT. View of
ARSIKTEKTUR, WOOD HOUSE THAT SHAPE THE
HOUSE BECAUSE LIMAS FORM pyramid roof. SOUTH
SUMATRA IS ONE AREA THAT HAVE SPECIAL
CHARACTERISTICS OF THE HOUSE AS A SINGLE
HOUSE LIMAS. SOUTH SUMATRA NATURAL AQUATIC
WITH FRESH inherent, WHETHER OR SWAMP RIVER,
BUILD A HOUSE STAGE MAKE society. Musi River
DITEPIAN LIMAS HOUSE THAT THERE ARE FACING
entrances RIVER HOUSE STAGE TO ELIGIBLE TO
OVERCOME BY FUNCTIONAL CONDITIONS SUCH AS IN
THE SWAMP AND RIVER PALEMBANG, who was
nicknamed VENICE OF THE EAST RIVER FOR
HUNDREDS OF CHILDREN AROUND THE REGION land.
Batanghari NINE is the name for the rivers that empties into
the Musi River. RIVER Ogan, Komering, Lematang, Enim,
BLACK, RAMBANG, LUBAY.
6. Rumah-rumah limas yang tadinya berdiri bebas di
tengah rawa atau diatas sungai akhirnya dikepung
perkampungan. Ada dua jenis rumah limas di SUMSEL
yaitu rumah limas yang dibangun dengan ketinggian
lantai yang berbeda rumah limas yang lantainya sejajar
ini kerap disebut rumah ulu.
Bangunan rumah limas biasanya memanjang ke
belakang. Ada banguan yang ukuran lebarnya 20 meter
dengan panjang mencapai 100 meter. Rumah limas
yang besar melambangkan status social pemilik rumah
biasanya pemiliknya keturunan keluarga kesultanan
Palembang, pejabat pemerintahan hindia belanda atau
saudagar kaya.
Bangunan rumah limas memakai bahan kayu unglen atau merbau
yang tahan air . dindingnya terbuat dari papan –papan kayu yang
disusun tegak. Untuk naik ke rumah limas dibuatlah dua
undakkan kayu dari sebelah kiri dan kanan. Bagian teras rumah
biasanya dikelilingi pagar kayu berjeruji yang disebut tenggalung.
Makna filosofis dibalik pagar kayu itu adalah untuk menahan
supaya anak perempuan tidak keluar rumah.
7. The houses that had been free-standing pyramid in the
middle of the swamp or on the river finally besieged village.
There are two types of homes in South Sumatra limas limas
house is built with floors of different heights limas house
whose floor level is often called a pit house.
Pyramid-building typically extends to the rear. There banguan
a wide size 20 meters by 100 meters long. The house is large
pyramid symbolizes the social status of home owners are
usually the imperial family lineage owner Palembang, Dutch
East Indies government officials or wealthy merchants.
House building pyramid using unglen or merbau wood is
waterproof. walls made of wooden planks arranged upright. For up
to two undakkan home made wooden pyramid of the left and
right. Part of the terrace house is usually surrounded by a wooden
fence called tenggalung barred. Philosophical meaning behind the
wooden fence that is to hold that girls are not out of the house.
8. Memasuki bagian dalam rumah,
pintu masuk kerumah limas adalah
bagian yang unik. Pintu kayu
tersebut jika dibuka lebar akan
menempel kelangit-langit teras..
untuk menopangnya digunakan
kunci dan pegas.
Bagian dalam ruangan tamu, yang
disebut kekijing berupa pelataran
yang luas. Ruangan ini menjadi
pusat kegiatan berkumpul jika ada
perhelatan. “Ruang tamu” sekaligus
menjadi “ruang pamer” untuk
menunjukkan kemakmuran
pemilik rumah.
Bagi pemilik rumah yang masih
memerhatikan perbedaan kasta
dalam keturunan adat Palembang,
mereka akan membuat lantai
rumahnya bertingkat-tingkat
untuk menyesuaikan kasta rumah
tersebut. Salah satu rumah limas
yang menghormati perbedaan adat
itu adalah rumah limas milik
keluarga almarhum Bayung
Wahab. LANTAI RUMAH ITU
DIBUAT menjadi 3 tingkat sesuai
dengan urutan keturunan
masyarakat Palembang yaitu
Raden, Masagus dan Kiagus .
rumah yang berada dijalan Mayor
Ruslan ini awalnya berada didaerah
Tanjng Sejaro Ogan Komerig Ulu.
Rumah ini dipindahkan ke
Palembang tahun 1962
9. Entering the inside of the house,
the entrance to the house is a
unique pyramid. The wooden door
opened wide if it will stick to the
sky-the sky terrace .. key is used to
sustain and spring.
Part in the reception room, called
kekijing a vast courtyard. This
became the center of the room
together if there are events. "Living
room" as well as a "showroom" to
show the wealth of homeowners.
For homeowners who are still
noticing a difference in the
hereditary caste customs
Palembang, they will make the
floor of her terraced house to
match caste. One that respects
differences limas house custom
home that is owned by the family
of the deceased Bayung limas
Wahab. HOUSE FLOOR IS MADE
into 3 levels according to the order
of the descendants of the people of
Palembang Raden, Masagus and
Kiagus. home who are on Major
Ruslan was originally located area
Sejaro Tanjng Komerig Ulu Ogan.
This house was moved to
Palembang in 1962
10. RUMAH RAKIT
Rumah Rakit merupakan rumah yang mengapung di
atas Sungai Musi. Rumah ini terbuat dari kayu dan
bambu dengan atap kajang (nipah), sirap dan
belakangan ini dengan atap seng (bahan yang lebih
ringan). Rumah Rakit adalah bentuk rumah yang
tertua di Kota Palembang dan mungkin telah ada pada
zaman Kerajaan Sriwijaya. Dalam komik China seperti
sejarah Dinasty Ming (1368-1643) buku 324, ditulis
mengenai rumah rakit yang bentuknya tidak banyak
berubah.
11. Raft House
Raft house is a house that floats on the River
Musi. The house is made of wood and spice with a
roof awning (palm), shingles and most recently
with the city of Palembang, and mayal ready exist
in the kingdom of Sriwijaya period. In China, such
as history of comicssun dynasty (1368-1643) 324
books, written about the floating house that.
Looks not much change the sultanate period
Palembang all foreigner should stay in the raft,
including British, Spanish, Dutch, Chinese, Champa,
Siam, even the First Dutch Trade office is above
the raft , come with aware roof.
12. Pada zaman kesultanan Palembang, semua warga asing
harus menetap di atas rakit termasuk warga Inggris,
Spanyol, Belanda, Cina, Campa, Siam, bahkan kantor
Dagang Belanda pertama di atas rakit, lengkap dengan
gudangnya. Rumah Rakit ini selain sebagai tempat
tinggal juga berfungsi juga sebagai gudang industri
kerajinan. Bahkan pada tahun 1900 an dibangun
Rumah Sakit diatas rakit, karena dianggap mereka
lebih sehat dan indah karena dapat melihat kehidupan
di sepanjang Sungai Musi. Pada saat ini kita dapat
menikmati pemandangan Sungai Musi sambil
menikmati makan minum di atas rumah rakit yang
menjadi warung terapung Legenda.
13. At the time of Palembang sultanate, all foreigners must
stay on the raft, including British, Spanish, Dutch,
Chinese, Champa, Siam, and even the first Dutch Trade
office on a raft, complete with a warehouse. Raft house
is in addition to the residence also serves well as an
industrial warehouse craft. Even in 1900 the Hospital's
built on a raft, because they are considered to be
healthier and more beautiful as it can look at life along
the River Musi. At this time we can enjoy views of the
River Musi to eat while enjoying a drink on the house to
shop floating raft Legend.