SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 18
PENERIMAAN PEMERINTAH
PERTEMUAN 10.
MATA KULIAH EKONOMI PUBLIK
LOGO
Pendahuluan
 Mari berdoa terlebih dahulu, satukan niat untuk
belajar
 Pokok Bahasan: Penerimaan Pemerintah
 Sub Pokok Bahasan:
 Review Materi pertemuan 9
 Penerimaan Pemerintah
 Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP)
 Pembiayaan Negara/pemerintah
Tujuan Instruksional Khusus:
Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui,
memahami dan menjelaskan struktur dan sumber
penerimaan APBN/D, isu terkait perpajakan dan
PNBP, serta pembiayaan negara
LOGO
Review Materi Pertemuan 9
Sebutkan dan jelaskan
-Struktur APBN, APBD!
-Apa saja sumber penerimaan negara dan daerah?
-Apa saja komponen pengeluaran pemerintah pusat
maupun daerah?
-Apa kesimpulan teori tentang pengeluaran
pemerintah? Mengapa bisa demikian?
-Pemerintah seringkali membuat kebijakan
‘anggaran defisit’. Apa artinya? Apa kelebihan dan
kelemahannya?
-Apa fungsi APBN/D? Menurut Anda, apakah fungsi
tersebut berjalan dalam pemerintahan
pusat/daerah saat ini? Mengapa?
LOGO
Penerimaan Pemerintah
Pengertian
semua penerimaan pemerintah dari
sumber-sumber manapun untuk
membiayai pengeluaran pemerintah
Sumber penerimaan negara (dalam
APBN)?
Sumber penerimaan daerah (dalam
APBD)?
Apa definisi /cakupan dari tiap
sumber penerimaan tersebut?
LOGO
Penerimaan Pemerintah
2 Jenis penerimaan negara: penerimaan dari pajak
dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP)
Pajak: pungutan yang merupakan hak prerogatif
pemerintah/ kontribusi wajib kepada negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang,
dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung
dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
(Bedanya dengan retribusi?)
 Di atur dalam UU No.28 Tahun 2007 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
LOGO
Perpajakan
Pajak Negara: dipungut Pempus
Pajak Penghasilan: UU Nomor 36 Tahun 2008
Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas
Barang Mewah: UU No. 42 Tahun 2009
Bea Materai: UU No. 13 Tahun 1985
Bea Masuk: UU No. 10 Tahun 1995 jo. UU No. 17
Tahun 2006 tentang Kepabeanan
Cukai: UU No. 11 Tahun 1995 jo. UU No. 39 Tahun
2007 tentang Cukai
Pajak Daerah: Dipungut Pemprov, Pemkab/pemkot
Sesuai UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (Propinsi dan Kabupaten). Contoh:
Pajak dan bea balik nama Kendaraan Bermotor; rokok;
hotel-restoran, parkir, hiburan. Reklame, dst.
LOGO
Perpajakan
Kriteria sistem pajak yang baik:
(1) memenuhi prinsip-prinsip keadilan:
•Prinsip manfaat : rakyat membayar pajak sebesar manfaat yang
diterimanya. Semakin besar manfaat, semakin tinggi pajaknya.
•prinsip kemampuan membayar: rakyat membayar pajak sesuai
dengan kemampuannya membayar, yang ditentukan oleh
pendapatan, pengeluaran konsumsi, dan kekayaan masing-masing
(2)Prinsip kelayakan: jangan sampai pajak terlalu menekan si wajib
pajak/pajak seminimal mungkin sehingga mereka dapat menerima
membayar dengan sukarela.
(3)Prinsip kepastian: pajak hendaknya tegas, jelas dan pasti
menentukan wajib pajaknya, mudah dimengerti dan mudah
administrasinya, dapat dilaksanakan.
(4)Prinsip ekonomi: a. pajak harus efisien dalam pemungutannya,
jangan sampai biaya pemungutan lebih besar daripada pajaknya. b.
Pajak memperbaiki inefisiensi sektor-sektor yang dikenai pajak,
termasuk sektor swasta. c. Struktur pajak mampu mencapai
fungsinya
LOGO
Perpajakan
Fungsi pajak:
Fungsi budget/anggaran: pajak merupakan
sumber penerimaan utama untu pembiayaan
pengeluaran pemerintah
Fungsi regulatory/pengatur: pajak
dimaksudkan mengatur perekonomian
(melalui kebijakan fiskal) sehingga
pertumbuhan ekonomi lebih cepat, ada
redistribusi pendapatan, serta stabilisai
ekonomi
LOGO
Perpajakan
Berdasarkan pihak yang menanggung beban pajak, ada
2 jenis pajak:
Pajak langsung: pajak yang bebannya tidak dapat
dialihkan. Contoh: pajak pendapan, pajak bumi dan
bangunan
Pajak tak langsung: pajak yang benanya dapat
dialihkan kepada pihak lain. Contoh pajak penjualan,
bea masuk, cukai, dst. Beban pada pengusaha, namun
‘dialihkan’ ke konsumen
2 bentuk pergeseran/pengalihan pajak:
Pergeseran ke depan (forward shifting): dikenakan
pada konsumen
Pergeseran ke belakang (backward shifting):
dikenakan pada pemasok ‘input’ produksi
LOGO
Perpajakan
Istilah:
a.wajib pajak: orang yang harus membayar pajak;
b.objek pajak (B): segala sesuatu yang dapat dikenai pajak,
misalnya penghasilan
c.tarif pajak (R): besaran pajak.
Besarnya pajak yang diterima pemerintah (T) = B x R
Struktur pajak:
Pajak progresif: pajak dikenakan dengan prosentase yang
semakin tinggi dengan semakin tingginya kemampuan
membayar.
Pajak proporsional: pajak dikenakan dengan prosentase
tetap untuk tingkat pendapatan yang meningkat
Pajak regresif: kebalikan pajak progresif.
LOGO
Perpajakan
Jenis pajak di Indonesia:
- Pajak dalam negeri
1. PPh (pajak penghasilan): Migas dan Non migas
2. Pajak pertambahan nilai (PPn/pajak penjualan) dan
Pajak penjualan atas barang Mewah (PPnBM)
3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
4. Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB)
5.Cukai
6.Pajak lainnya
Pajak dari perdagangan luar negeri
 Bea masuk
 Pungutan ekspor
Besaran pajak ditentukan oleh UU
LOGO
Penerimaan Negara Bukan Pajak
- Diatur dalam UU no. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP)
- PNBP: seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak
berasal dari penerimaan perpajakan.
- Kelompok PNBP: penerimaan yang bersumber dari
 pengelolaan dana Pemerintah;
 pemanfaatan sumber daya alam;
 hasil-hasil pengelolaan kekayaan Negara yang
dipisahkan;
 pelayanan yang dilaksanakan Pemerintah
 pengenaan denda administrasi;
 hibah yang merupakan hak Pemerintah
 Lainnya, menurut UU dan/atau PP
LOGO
Penerimaan Negara Bukan Pajak
Beberapa Peraturan tentang PNBP:
-PP No. 73 Tahun 1999 tentang Tata Cara Penggunaan
PNBP
-PP No. 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran
PNBP
- PP No. 1 Tahun 2004-001 TENTANG TATA CARA
PENYAMPAIAN RENCANA DAN LAPORAN REALISASI PENERIMAAN
NEGARA BUKAN PAJAK
LOGO
Pembiayaan Negara
 Semua penerimaan negara/pemerintah
(pajak dan PNBP) = sumber pembiayaan
 Sumber pembiayaan lain:
- Mencetak uang baru (oleh bank sentral)
- Pinjaman/hutang negara/loan
- Hadiah/hibah
LOGO
Hutang Negara
 Semua pinjaman pemerintah untuk membiayai
pengeluarannya dengan tingkat bunga tertentu.
 Macam hutang negara:
(a) berdasarkan ada/tidaknya jaminan:
1. hutang reproduktif/reproductive debt, yaitu hutang yang
disertai jaminan kekayaan negara.
2. dead weight debt, yaitu hutang tanpa jaminan kekayaan
negara.
(b) berdasarkan kesukarelaan pemberi pinjaman
(kreditur)
1. Hutang sukarela: tidak terlalu besar, bunga lebih tinggi.
2. Hutang paksa: pemerintah dengan ‘paksaan’
mengumpulkan pinjaman
(c) berdasarkan pihak pemberi pinjaman (kreditur)
(1) hutang dalam negeri
(2) hutang luar negeri
LOGO
Hutang Negara
Sumber pinjaman negara
Pihak di dalam dan luar negeri dengan cara
pemerintah/negara menjual obligasi pada
perorangan/individu, Sektor perusahaan/lembaga keuangan
non bank, Bank-bank umum, Bank sentral
Beban hutang negara
Beban hutang Luar Negeri:
Dampak langsung: mengurangi ‘porsi’ pengeluaran
pemerintah yang lain
Dampak tidak langsung: meningkatnya beban pajak
Beban hutang dalam negeri:
Dampak langsung: meningkatnya pendapatan pihak yang
kreditur dalam negeri, biasanya kelompok kaya. Akibat:
mempertinggi gap/kesenjangan kelompok kaya/miskin
Dampak tidak langsung: meningkatnya beban pajak
LOGO
BAHAN DISKUSI
 Mana yang lebih utama, hutang luar negeri atau
hutang dalam negeri?
 Pada waktu tertentu, hutang negara merupakan
sumber penerimaan pemerintah yang lebih baik
daripada penarikan pajak bagi
pertumbuhan/pendapatan nasional. Mengapa
demikan? (Ingat kembali teori konsumsi dan
hubungannya dengan pendapatan nasional!)
 Mengapa pula dalam hal-hal tertentu, hutang negara
lebih baik daripada mencetak uang sebagai sumber
penerimaan negara? (Ingat konsep ‘jumlah uang
beredar dimasyarakat’ dan pengaruhnya terhadap
inflasi).
LOGO
Ada pertanyaan????
Pembagian kelompok + tugas kelompok
Berdoa sebelum kelas bubar
Terima kasih

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneterArief Wibowo
 
Konvergensi, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan
Konvergensi, Pertumbuhan Ekonomi dan KetimpanganKonvergensi, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan
Konvergensi, Pertumbuhan Ekonomi dan KetimpanganM Anwar Solichin
 
8 dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
8  dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah8  dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
8 dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintahRatih Puji Astuti
 
Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Dadang Solihin
 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalNindya Sukmawati
 
46. silabus-eki-317-ekonomi-publik-lanjutan
46. silabus-eki-317-ekonomi-publik-lanjutan46. silabus-eki-317-ekonomi-publik-lanjutan
46. silabus-eki-317-ekonomi-publik-lanjutannopriadi2411
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatAriee Moeslim
 
Ppt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanPpt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanranioktalia
 
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunanevolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunanAprilia putri
 
Pengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomianPengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomianSiti Sahati
 
4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerah4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerahnatal kristiono
 

Was ist angesagt? (20)

Pengertian pendapatan regional iccank
Pengertian pendapatan regional iccankPengertian pendapatan regional iccank
Pengertian pendapatan regional iccank
 
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Pajak Daerah dan Retribusi DaerahPajak Daerah dan Retribusi Daerah
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
 
Makalah pajak daerah
Makalah pajak daerahMakalah pajak daerah
Makalah pajak daerah
 
Pendapatan nasional
Pendapatan nasionalPendapatan nasional
Pendapatan nasional
 
Bab 4 apbn & apbd
Bab 4 apbn & apbdBab 4 apbn & apbd
Bab 4 apbn & apbd
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Konvergensi, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan
Konvergensi, Pertumbuhan Ekonomi dan KetimpanganKonvergensi, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan
Konvergensi, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan
 
8 dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
8  dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah8  dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
8 dasar teori perkembangan pengeluaran pemerintah
 
Perekonomian indonesia ppt
Perekonomian indonesia pptPerekonomian indonesia ppt
Perekonomian indonesia ppt
 
Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan
Perencanaan Pembangunan
 
Public choice
Public choicePublic choice
Public choice
 
Informasi APBN 2018
Informasi APBN 2018Informasi APBN 2018
Informasi APBN 2018
 
Perhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasionalPerhitungan pendapatan nasional
Perhitungan pendapatan nasional
 
Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22Presentasi PPh pasal 22
Presentasi PPh pasal 22
 
46. silabus-eki-317-ekonomi-publik-lanjutan
46. silabus-eki-317-ekonomi-publik-lanjutan46. silabus-eki-317-ekonomi-publik-lanjutan
46. silabus-eki-317-ekonomi-publik-lanjutan
 
Barang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privatBarang publik dan barang privat
Barang publik dan barang privat
 
Ppt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanPpt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunan
 
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunanevolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
evolusi teori pembangunan dan tujuan pembangunan
 
Pengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomianPengaruh pajak terhadap perekonomian
Pengaruh pajak terhadap perekonomian
 
4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerah4 pajak dan retribusi daerah
4 pajak dan retribusi daerah
 

Ähnlich wie Penerimaan Pemerintah

Sistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaSistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaPutri Shafira
 
Pengeluaran pemerintah ekonomi publik
Pengeluaran pemerintah ekonomi publikPengeluaran pemerintah ekonomi publik
Pengeluaran pemerintah ekonomi publikNovitawidyaningrum
 
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptxDasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptxRISMANURYANI2
 
konsep dasar pajak
konsep dasar pajakkonsep dasar pajak
konsep dasar pajakYan Chen
 
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptLutfiAtmansyah
 
Bab 7 Tugas IPS (Sekolah Kristen Ketapang 1) - Perpajakan dan Penawaran, Perm...
Bab 7 Tugas IPS (Sekolah Kristen Ketapang 1) - Perpajakan dan Penawaran, Perm...Bab 7 Tugas IPS (Sekolah Kristen Ketapang 1) - Perpajakan dan Penawaran, Perm...
Bab 7 Tugas IPS (Sekolah Kristen Ketapang 1) - Perpajakan dan Penawaran, Perm...gracejocelynhalim
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Annez Fathia
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...dhanny deswita
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...enggar fajri hasti
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Rahma Naulita
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Nanda Dwi Ferbiana
 
Bendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakBendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakasrikartini
 
2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakanEcho Media
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajakJogo Hera
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...dhanny deswita
 

Ähnlich wie Penerimaan Pemerintah (20)

Presentation media
Presentation mediaPresentation media
Presentation media
 
Sistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan IndonesiaSistem Perpajakan Indonesia
Sistem Perpajakan Indonesia
 
Tm 1-dasar-dasar perpajakan
Tm 1-dasar-dasar perpajakanTm 1-dasar-dasar perpajakan
Tm 1-dasar-dasar perpajakan
 
Pengeluaran pemerintah ekonomi publik
Pengeluaran pemerintah ekonomi publikPengeluaran pemerintah ekonomi publik
Pengeluaran pemerintah ekonomi publik
 
Kls 8 bab 19 pajak
Kls  8 bab 19 pajakKls  8 bab 19 pajak
Kls 8 bab 19 pajak
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptxDasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
Dasar-dasar Perpajakan PPT-1.pptx
 
INISIASI Pajak.pptx
INISIASI Pajak.pptxINISIASI Pajak.pptx
INISIASI Pajak.pptx
 
konsep dasar pajak
konsep dasar pajakkonsep dasar pajak
konsep dasar pajak
 
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.pptslide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
slide-pengertian-perpajakan dan administrasi pajak.ppt
 
Bab 7 Tugas IPS (Sekolah Kristen Ketapang 1) - Perpajakan dan Penawaran, Perm...
Bab 7 Tugas IPS (Sekolah Kristen Ketapang 1) - Perpajakan dan Penawaran, Perm...Bab 7 Tugas IPS (Sekolah Kristen Ketapang 1) - Perpajakan dan Penawaran, Perm...
Bab 7 Tugas IPS (Sekolah Kristen Ketapang 1) - Perpajakan dan Penawaran, Perm...
 
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...Tugas Ekonomi annez fathia  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi annez fathia Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12 ...
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
 
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
Tugas ekonomi,Enggar fajri hasti,Ranti,Perpajakan Indonesia,SMA 12 Tanggerang...
 
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...Tugas Ekonomi Rahma Naulita  Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
Tugas Ekonomi Rahma Naulita Ranti pusriana S.Pd perpajakan indonesia SMAN 12...
 
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
Tugas Ekonomi Nanda Dwi Ferbiana Perpajakan 2017
 
Bendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajakBendahara dan kewajiban-pajak
Bendahara dan kewajiban-pajak
 
2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan2. ruang lingkup perpajakan
2. ruang lingkup perpajakan
 
Materi pajak
Materi pajakMateri pajak
Materi pajak
 
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
Tugas Ekonomi, Dhanny Deswita Maheswari, Ranti Pusriana, Perpajakan, SMAN 12 ...
 

Penerimaan Pemerintah

  • 2. LOGO Pendahuluan  Mari berdoa terlebih dahulu, satukan niat untuk belajar  Pokok Bahasan: Penerimaan Pemerintah  Sub Pokok Bahasan:  Review Materi pertemuan 9  Penerimaan Pemerintah  Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)  Pembiayaan Negara/pemerintah Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui, memahami dan menjelaskan struktur dan sumber penerimaan APBN/D, isu terkait perpajakan dan PNBP, serta pembiayaan negara
  • 3. LOGO Review Materi Pertemuan 9 Sebutkan dan jelaskan -Struktur APBN, APBD! -Apa saja sumber penerimaan negara dan daerah? -Apa saja komponen pengeluaran pemerintah pusat maupun daerah? -Apa kesimpulan teori tentang pengeluaran pemerintah? Mengapa bisa demikian? -Pemerintah seringkali membuat kebijakan ‘anggaran defisit’. Apa artinya? Apa kelebihan dan kelemahannya? -Apa fungsi APBN/D? Menurut Anda, apakah fungsi tersebut berjalan dalam pemerintahan pusat/daerah saat ini? Mengapa?
  • 4. LOGO Penerimaan Pemerintah Pengertian semua penerimaan pemerintah dari sumber-sumber manapun untuk membiayai pengeluaran pemerintah Sumber penerimaan negara (dalam APBN)? Sumber penerimaan daerah (dalam APBD)? Apa definisi /cakupan dari tiap sumber penerimaan tersebut?
  • 5. LOGO Penerimaan Pemerintah 2 Jenis penerimaan negara: penerimaan dari pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Pajak: pungutan yang merupakan hak prerogatif pemerintah/ kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang Undang, dengan tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Bedanya dengan retribusi?)  Di atur dalam UU No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
  • 6. LOGO Perpajakan Pajak Negara: dipungut Pempus Pajak Penghasilan: UU Nomor 36 Tahun 2008 Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah: UU No. 42 Tahun 2009 Bea Materai: UU No. 13 Tahun 1985 Bea Masuk: UU No. 10 Tahun 1995 jo. UU No. 17 Tahun 2006 tentang Kepabeanan Cukai: UU No. 11 Tahun 1995 jo. UU No. 39 Tahun 2007 tentang Cukai Pajak Daerah: Dipungut Pemprov, Pemkab/pemkot Sesuai UU 28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Propinsi dan Kabupaten). Contoh: Pajak dan bea balik nama Kendaraan Bermotor; rokok; hotel-restoran, parkir, hiburan. Reklame, dst.
  • 7. LOGO Perpajakan Kriteria sistem pajak yang baik: (1) memenuhi prinsip-prinsip keadilan: •Prinsip manfaat : rakyat membayar pajak sebesar manfaat yang diterimanya. Semakin besar manfaat, semakin tinggi pajaknya. •prinsip kemampuan membayar: rakyat membayar pajak sesuai dengan kemampuannya membayar, yang ditentukan oleh pendapatan, pengeluaran konsumsi, dan kekayaan masing-masing (2)Prinsip kelayakan: jangan sampai pajak terlalu menekan si wajib pajak/pajak seminimal mungkin sehingga mereka dapat menerima membayar dengan sukarela. (3)Prinsip kepastian: pajak hendaknya tegas, jelas dan pasti menentukan wajib pajaknya, mudah dimengerti dan mudah administrasinya, dapat dilaksanakan. (4)Prinsip ekonomi: a. pajak harus efisien dalam pemungutannya, jangan sampai biaya pemungutan lebih besar daripada pajaknya. b. Pajak memperbaiki inefisiensi sektor-sektor yang dikenai pajak, termasuk sektor swasta. c. Struktur pajak mampu mencapai fungsinya
  • 8. LOGO Perpajakan Fungsi pajak: Fungsi budget/anggaran: pajak merupakan sumber penerimaan utama untu pembiayaan pengeluaran pemerintah Fungsi regulatory/pengatur: pajak dimaksudkan mengatur perekonomian (melalui kebijakan fiskal) sehingga pertumbuhan ekonomi lebih cepat, ada redistribusi pendapatan, serta stabilisai ekonomi
  • 9. LOGO Perpajakan Berdasarkan pihak yang menanggung beban pajak, ada 2 jenis pajak: Pajak langsung: pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan. Contoh: pajak pendapan, pajak bumi dan bangunan Pajak tak langsung: pajak yang benanya dapat dialihkan kepada pihak lain. Contoh pajak penjualan, bea masuk, cukai, dst. Beban pada pengusaha, namun ‘dialihkan’ ke konsumen 2 bentuk pergeseran/pengalihan pajak: Pergeseran ke depan (forward shifting): dikenakan pada konsumen Pergeseran ke belakang (backward shifting): dikenakan pada pemasok ‘input’ produksi
  • 10. LOGO Perpajakan Istilah: a.wajib pajak: orang yang harus membayar pajak; b.objek pajak (B): segala sesuatu yang dapat dikenai pajak, misalnya penghasilan c.tarif pajak (R): besaran pajak. Besarnya pajak yang diterima pemerintah (T) = B x R Struktur pajak: Pajak progresif: pajak dikenakan dengan prosentase yang semakin tinggi dengan semakin tingginya kemampuan membayar. Pajak proporsional: pajak dikenakan dengan prosentase tetap untuk tingkat pendapatan yang meningkat Pajak regresif: kebalikan pajak progresif.
  • 11. LOGO Perpajakan Jenis pajak di Indonesia: - Pajak dalam negeri 1. PPh (pajak penghasilan): Migas dan Non migas 2. Pajak pertambahan nilai (PPn/pajak penjualan) dan Pajak penjualan atas barang Mewah (PPnBM) 3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 4. Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) 5.Cukai 6.Pajak lainnya Pajak dari perdagangan luar negeri  Bea masuk  Pungutan ekspor Besaran pajak ditentukan oleh UU
  • 12. LOGO Penerimaan Negara Bukan Pajak - Diatur dalam UU no. 20 tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) - PNBP: seluruh penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan. - Kelompok PNBP: penerimaan yang bersumber dari  pengelolaan dana Pemerintah;  pemanfaatan sumber daya alam;  hasil-hasil pengelolaan kekayaan Negara yang dipisahkan;  pelayanan yang dilaksanakan Pemerintah  pengenaan denda administrasi;  hibah yang merupakan hak Pemerintah  Lainnya, menurut UU dan/atau PP
  • 13. LOGO Penerimaan Negara Bukan Pajak Beberapa Peraturan tentang PNBP: -PP No. 73 Tahun 1999 tentang Tata Cara Penggunaan PNBP -PP No. 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran PNBP - PP No. 1 Tahun 2004-001 TENTANG TATA CARA PENYAMPAIAN RENCANA DAN LAPORAN REALISASI PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
  • 14. LOGO Pembiayaan Negara  Semua penerimaan negara/pemerintah (pajak dan PNBP) = sumber pembiayaan  Sumber pembiayaan lain: - Mencetak uang baru (oleh bank sentral) - Pinjaman/hutang negara/loan - Hadiah/hibah
  • 15. LOGO Hutang Negara  Semua pinjaman pemerintah untuk membiayai pengeluarannya dengan tingkat bunga tertentu.  Macam hutang negara: (a) berdasarkan ada/tidaknya jaminan: 1. hutang reproduktif/reproductive debt, yaitu hutang yang disertai jaminan kekayaan negara. 2. dead weight debt, yaitu hutang tanpa jaminan kekayaan negara. (b) berdasarkan kesukarelaan pemberi pinjaman (kreditur) 1. Hutang sukarela: tidak terlalu besar, bunga lebih tinggi. 2. Hutang paksa: pemerintah dengan ‘paksaan’ mengumpulkan pinjaman (c) berdasarkan pihak pemberi pinjaman (kreditur) (1) hutang dalam negeri (2) hutang luar negeri
  • 16. LOGO Hutang Negara Sumber pinjaman negara Pihak di dalam dan luar negeri dengan cara pemerintah/negara menjual obligasi pada perorangan/individu, Sektor perusahaan/lembaga keuangan non bank, Bank-bank umum, Bank sentral Beban hutang negara Beban hutang Luar Negeri: Dampak langsung: mengurangi ‘porsi’ pengeluaran pemerintah yang lain Dampak tidak langsung: meningkatnya beban pajak Beban hutang dalam negeri: Dampak langsung: meningkatnya pendapatan pihak yang kreditur dalam negeri, biasanya kelompok kaya. Akibat: mempertinggi gap/kesenjangan kelompok kaya/miskin Dampak tidak langsung: meningkatnya beban pajak
  • 17. LOGO BAHAN DISKUSI  Mana yang lebih utama, hutang luar negeri atau hutang dalam negeri?  Pada waktu tertentu, hutang negara merupakan sumber penerimaan pemerintah yang lebih baik daripada penarikan pajak bagi pertumbuhan/pendapatan nasional. Mengapa demikan? (Ingat kembali teori konsumsi dan hubungannya dengan pendapatan nasional!)  Mengapa pula dalam hal-hal tertentu, hutang negara lebih baik daripada mencetak uang sebagai sumber penerimaan negara? (Ingat konsep ‘jumlah uang beredar dimasyarakat’ dan pengaruhnya terhadap inflasi).
  • 18. LOGO Ada pertanyaan???? Pembagian kelompok + tugas kelompok Berdoa sebelum kelas bubar Terima kasih