SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 7
TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG
MENCEGAH LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE
ANALISIS, MEDIA GEOTEKSTIL, DAN CARA ALAMI
DISUSUN OLEH :
SYLVESTER SARAGIH DBD 111 0105
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
2013
TUGAS :
1. Identifikasi tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah
longsor, dengan menggunakan:
a. Metode Analisis
b. Media Geoktekstil
- Video/Gambar
- Instalasi
c. Cara alami
JAWABAN:
1. a. Metode Analisis
Indentifikasi tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah longsor
dalam metode analisis adalah sebagai berikut :
1) Tahap persiapan berupa identifikasi lokasi yang mempunyai kondisi
eksisting rawan bencana.
2) Analisis data berupa penilaian terhadap beberapa kondisi berdasarkan
3) prinsip – prinsip pendekatan, metode dan teknik analisis.
4) Melakukan penanggulangan daerah rawan bencana sesuai dengan pola
5) curah hujan, konservasi lahan, drainase, dan lain-lain.
6) Melakukan identifikasi 2ocal2–2ocal2 penyebab bencana yang meliputi :
a. Identifikasi posisi jalur patahan
b. Analisa 2ocal2 kerapatan drainase
c. Analisa tingkat bahaya erosi
d. Analisa kawasan rawan longsor
e. Analisa kawasan rawan banjir
f. Analisa kawasan rawan gempa
g. Analisa kawasan rawan letusan gunung berapi
7) Penyusunan rencana dan pemetaan daerah rawan bencana.
8) Melakukan tindakan pencegahan (preventif) terhadap kemungkinan terjadi
bencana.
9) Membuat rencana tindakan (mitigasi) yang diperlukan.
b. Media Geotekstil
Geotekstil adalah teknik pelapisan tanah untuk mencegah longsor dan
ambles. Untuk itu, digunakan lembar plastik atau polimer dari jenis poliester,
polipropilen, atau polietilen. Lapisan plastik ini berfungsi mencegah
kebocoran, mengalirkan air yang merembes ke dinding, dan mencegah
kebocoran.
Teknik pelapisan yang diperkenalkan Inggris tahun 1960-an ini
kemudian dikembangkan Jepang, terutama untuk meningkatkan kekuatan
bahan. Bila yang lama hanya dapat menahan beban 1-2 ton, geotekstil yang
baru dapat tahan sampai pembebanan 100 ton. Dari faktor biaya, pelapisan
dengan geotekstil 40 persen lebih murah dibandingkan dengan beton. Masa
pengerjaannya dapat dua kali lebih cepat. Penggunaan polimer dapat
mempertahankan bentuk alami sehingga tanggul di tepi sungai masih dapat
ditanami rumput setelah pelapisan. Ini berbeda dengan tanggul beton yang
keberadaannya menentang alam. Penanggulangan bencana longsor perlu
partisipasi semua pihak, termasuk masyarakat setempat. Warga yang tinggal
di daerah rawan longsor perlu diberdayakan untuk mengenali gejala awal
longsor dan aktif memantau di lapangan sehingga antisipasi dini bisa
dilakukan.
Masyarakat lokal perlu dilatih untuk mengenali gejala awal terjadinya
tanah longsor seperti adanya retakan tanah di kawasan lereng. Munculnya
retakan di lereng biasanya sejajar arah tebing dan terjadi setelah hujan. Gejala
lain adalah munculnya mata air baru secara tiba-tiba. Pada tebing rapuh
ditandai kerikil yang mulai berjatuhan. Bila ditemukan kerusakan itu, mereka
perlu segera menutup dan memadatkan tanah.
Berikut gambar pencegahan longsor dengan menggunakan media geotekstil :
Gambar 1.1 Penguatan Lereng Pencegah Longsor Dengan Geotekstil
Gambar 1.2 Penggunaan geotekstil pencegah lumpur erosi lerengan
c. Cara alami
Indentifikasi tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah
longsor dalam cara alami adalah sebagai berikut :
1. Dengan cara vegetative yaitu mencegah air terakumulasi di atas bidang
luncur. Sangat dianjurkan menanam jenistanaman berakar dalam, dapat
menembus lapisan kedap air, mampu merembeskan air ke lapisan yang lebih
dalam, danmempunyai massa yang relatif ringan. Jenis tanaman yang dapat
dipilih di antaranya adalah sonokeling, akar wangi,flemingia, kayu manis,
kemiri, cengkeh, pala, petai, jengkol, melinjo, alpukat, kakao, kopi, teh, dan
kelengkeng.
2. Pendekatan mekanik dapat digunakan untuk mengendalikan longsor, sesuai
dengan kondisi topografi dan besarkecilnya tingkat bahaya longsor.
Pendekatan mekanis pengendalian longsor meliputi :
a. pembuatan saluran drainase (saluran pengelak, saluran penangkap,
saluran pembuangan),
b. pembuatan bangunan penahan material longsor,
c. pembuatan bangunan penguat dinding/tebing atau pengaman jurang, dan
d. pembuatan trap-trap terasering.
3. Membuat saluran drainase. Tujuan utama pembuatan saluran drainase
adalah untuk mencegah genangan denganmengalirkan air aliran permukaan,
sehingga kekuatan air mengalir tidak merusak tanah, tanaman, dan/atau
bangunankonservasi lainnya. Di areal rawan longsor, pembuatan saluran
drainase ditujukan untuk mengurangi laju infiltrasi danperkolasi, sehingga
tanah tidak terlalu jenuh air, sebagai faktor utama pemicu terjadinya
longsor. Bentuk saluran drainase,khususnya di lahan usahatani dapat
dibedakan menjadi:
a. Saluran pengelak,
b. saluran teras, dan
c. saluranpembuangan air, termasuk bangunan terjunan.
4. Membuat bangunan penahan material longsor. Konstruksi bangunan
penahan material longsor bergantung pada volume longsor. Jika longsor
termasuk kategori kecil, maka konstruksi bangunan penahan dapat
menggunakan bahanyang tersedia di tempat, misalnya bambu, batang dan
ranting kayu. Apabila longsor termasuk kategori besar, diperlukankonstruksi
bangunan beton penahan yang permanen. Beton penahan ini umumnya
dibangun di tebing jalan atau tebing sungai yang rawan longsor.
5. Membuat bangunan penguat tebing. Bangunan ini berguna untuk
memperkuat tebing-tebing yang rawan longsor,berupa konstruksi beton atau
susunan bronjong (susunan batu diikat kawat). Konstruksi bangunan
menggunakan perhitungan teknik sipil kering.
KESIMPULAN :
Bencana tanah longsor merupakan bencana alam yang sebagian besar faktor
penyebabnya adalah dari ulah manusia. Maka untuk menghindari atau
meminimalkan bencana tersebut haruslah dibuat suatu rancangan sistem
pengendalian yang memuat tentang penetapan dan penerapan peraturan zona
(zoning regulation), penerbitan izin pemanfaatan ruang, sanksi tegas dan
konsisten terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang dan penerapan
mekanisme insentif dan disinsentif untuk meningkatkan perlindungan terhadap
kawasan rawan bencana longsor

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalenKuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalenSylvester Saragih
 
Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Aulia Nofrianti
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambangNando Ltoruan
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranseed3d
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-feronika purba
 
Presentation of tras
Presentation of trasPresentation of tras
Presentation of tras085753889956
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengAyu Kuleh Putri
 
Latihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambangLatihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambangyulika usman
 
Laporan fieldtrip geologi dasar
Laporan fieldtrip geologi dasarLaporan fieldtrip geologi dasar
Laporan fieldtrip geologi dasarRima Rosaliana
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Nurul Afdal Haris
 

Was ist angesagt? (20)

1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalenKuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
Kuliah 10-bab-ix-kadar-batas-n-ekivalen
 
Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009Modul Peta Geologi UPI 2009
Modul Peta Geologi UPI 2009
 
Iuw 3 pengukuran jarak
Iuw   3 pengukuran jarakIuw   3 pengukuran jarak
Iuw 3 pengukuran jarak
 
75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang75455276 diktat ventilasitambang
75455276 diktat ventilasitambang
 
Eksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimiaEksplorasi geokimia
Eksplorasi geokimia
 
Mengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboranMengidentifikasi alat alat pemboran
Mengidentifikasi alat alat pemboran
 
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
Sni 13 4726-1998 klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan-
 
Basic Petroleum System.pptx
Basic Petroleum System.pptxBasic Petroleum System.pptx
Basic Petroleum System.pptx
 
Presentation of tras
Presentation of trasPresentation of tras
Presentation of tras
 
SNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdf
SNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdfSNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdf
SNI 4813 1998 Triaxial UU-.pdf
 
GeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan LerengGeoTek Kestabilan Lereng
GeoTek Kestabilan Lereng
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
Latihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambangLatihan soal ilmu ukur tambang
Latihan soal ilmu ukur tambang
 
Laporan fieldtrip geologi dasar
Laporan fieldtrip geologi dasarLaporan fieldtrip geologi dasar
Laporan fieldtrip geologi dasar
 
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMATugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
Tugas Akhir-ADHYTIA RIAN PRATAMA
 
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
Materi Kuliah Penginderaan Jauh Dasar (FOTOGRAMETRI)
 
Mekanika tanah 1 ppt
Mekanika tanah 1 pptMekanika tanah 1 ppt
Mekanika tanah 1 ppt
 
Genesa batubara
Genesa batubaraGenesa batubara
Genesa batubara
 
Batubara
BatubaraBatubara
Batubara
 

Andere mochten auch

Makalah bagan desain organisasi manajemen
Makalah bagan desain organisasi manajemenMakalah bagan desain organisasi manajemen
Makalah bagan desain organisasi manajemenSylvester Saragih
 
Sprawl Products Top to MMA Gear
Sprawl Products Top to MMA GearSprawl Products Top to MMA Gear
Sprawl Products Top to MMA Gearhbwmike
 
Proposal presentation
Proposal presentationProposal presentation
Proposal presentationHarry Barnes
 
Measure Digital to Ignite Results, not Reports (BI)
Measure Digital to Ignite Results, not Reports (BI)Measure Digital to Ignite Results, not Reports (BI)
Measure Digital to Ignite Results, not Reports (BI)Empirical Path
 
Džošua Bel
Džošua BelDžošua Bel
Džošua Belnekonesto
 
Europan barrena
Europan barrenaEuropan barrena
Europan barrenaiktklik
 
New members 12.07.15
New members 12.07.15New members 12.07.15
New members 12.07.15TLMI
 
prezentare
prezentareprezentare
prezentareNa Omi
 
RBC Capital Markets 2015 Global Mining & Materials Conference
RBC Capital Markets 2015 Global Mining & Materials ConferenceRBC Capital Markets 2015 Global Mining & Materials Conference
RBC Capital Markets 2015 Global Mining & Materials Conferenceprimero_mining
 
Personal Skills
Personal SkillsPersonal Skills
Personal SkillsSerena Chu
 
Codes of conduct
Codes of conductCodes of conduct
Codes of conductnmcquade
 
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut i
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut iPeran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut i
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut iSylvester Saragih
 

Andere mochten auch (20)

Makalah bagan desain organisasi manajemen
Makalah bagan desain organisasi manajemenMakalah bagan desain organisasi manajemen
Makalah bagan desain organisasi manajemen
 
Sprawl Products Top to MMA Gear
Sprawl Products Top to MMA GearSprawl Products Top to MMA Gear
Sprawl Products Top to MMA Gear
 
Kitchen Cupboards
Kitchen CupboardsKitchen Cupboards
Kitchen Cupboards
 
Proposal presentation
Proposal presentationProposal presentation
Proposal presentation
 
Measure Digital to Ignite Results, not Reports (BI)
Measure Digital to Ignite Results, not Reports (BI)Measure Digital to Ignite Results, not Reports (BI)
Measure Digital to Ignite Results, not Reports (BI)
 
Džošua Bel
Džošua BelDžošua Bel
Džošua Bel
 
Brochure Mobile FDV
Brochure Mobile FDVBrochure Mobile FDV
Brochure Mobile FDV
 
ichigoichie
ichigoichieichigoichie
ichigoichie
 
Europan barrena
Europan barrenaEuropan barrena
Europan barrena
 
New members 12.07.15
New members 12.07.15New members 12.07.15
New members 12.07.15
 
prezentare
prezentareprezentare
prezentare
 
RBC Capital Markets 2015 Global Mining & Materials Conference
RBC Capital Markets 2015 Global Mining & Materials ConferenceRBC Capital Markets 2015 Global Mining & Materials Conference
RBC Capital Markets 2015 Global Mining & Materials Conference
 
1ª setmana
1ª setmana1ª setmana
1ª setmana
 
Mendagri2007 5
Mendagri2007 5Mendagri2007 5
Mendagri2007 5
 
Personal Skills
Personal SkillsPersonal Skills
Personal Skills
 
Original images music magazine
Original images music magazineOriginal images music magazine
Original images music magazine
 
1º seminari dafo d'aula
1º seminari dafo d'aula1º seminari dafo d'aula
1º seminari dafo d'aula
 
Codes of conduct
Codes of conductCodes of conduct
Codes of conduct
 
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut i
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut iPeran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut i
Peran k3 dalam eksplorasi tambang bawah laut i
 
Impressionisme
ImpressionismeImpressionisme
Impressionisme
 

Ähnlich wie Tugas geoteknik tambang

MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMNesha Mutiara
 
teknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptxteknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptxmakassarsatu02
 
GEOTUBE (alam sugeng p)
GEOTUBE (alam sugeng p)GEOTUBE (alam sugeng p)
GEOTUBE (alam sugeng p)afifsalim12
 
Geotube (abdul rohim)
Geotube (abdul rohim)Geotube (abdul rohim)
Geotube (abdul rohim)afifsalim12
 
Sistem ekologi tanah longsor
Sistem ekologi tanah longsorSistem ekologi tanah longsor
Sistem ekologi tanah longsorDedi Mukhlas
 
Sistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaSistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaBudi Suryanto
 
Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)noussevarenna
 
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.pptErikMunandar1
 
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillBab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillSetiyo Pambudi
 
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillBab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillmerlin0808
 
Usaha Pengurangan Resiko Bencana Alam
Usaha Pengurangan Resiko Bencana AlamUsaha Pengurangan Resiko Bencana Alam
Usaha Pengurangan Resiko Bencana AlamDhea Firsty
 
Kegiatan pro klim
Kegiatan pro klimKegiatan pro klim
Kegiatan pro klimswirawan
 
Bab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airBab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airAndrew Hutabarat
 
manajemen lingkungan
manajemen lingkunganmanajemen lingkungan
manajemen lingkunganUtia Nur Dini
 
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptmektanugj
 

Ähnlich wie Tugas geoteknik tambang (20)

MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMMITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAM
 
teknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptxteknik pantai jenjang 7.pptx
teknik pantai jenjang 7.pptx
 
GEOTUBE (alam sugeng p)
GEOTUBE (alam sugeng p)GEOTUBE (alam sugeng p)
GEOTUBE (alam sugeng p)
 
Geotube (abdul rohim)
Geotube (abdul rohim)Geotube (abdul rohim)
Geotube (abdul rohim)
 
Presentasi Seminar KP
Presentasi Seminar KPPresentasi Seminar KP
Presentasi Seminar KP
 
3617 3607-1-pb
3617 3607-1-pb3617 3607-1-pb
3617 3607-1-pb
 
Ksl rentang baru
Ksl rentang baruKsl rentang baru
Ksl rentang baru
 
Sistem ekologi tanah longsor
Sistem ekologi tanah longsorSistem ekologi tanah longsor
Sistem ekologi tanah longsor
 
Sistem Panel Serbaguna
Sistem Panel SerbagunaSistem Panel Serbaguna
Sistem Panel Serbaguna
 
Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)Analisis dampak lingkungan (Amdal)
Analisis dampak lingkungan (Amdal)
 
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
51ff0_Pengenalan_kebijakan_pantai-Indonesia.ppt
 
teknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptxteknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptx
 
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillBab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
 
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfillBab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
Bab4 disain danrekomendasitpa-sanitarylandfill
 
Usaha Pengurangan Resiko Bencana Alam
Usaha Pengurangan Resiko Bencana AlamUsaha Pengurangan Resiko Bencana Alam
Usaha Pengurangan Resiko Bencana Alam
 
Soal OSK Geografi 2015
Soal OSK Geografi 2015Soal OSK Geografi 2015
Soal OSK Geografi 2015
 
Kegiatan pro klim
Kegiatan pro klimKegiatan pro klim
Kegiatan pro klim
 
Bab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan airBab v konservasi tanah dan air
Bab v konservasi tanah dan air
 
manajemen lingkungan
manajemen lingkunganmanajemen lingkungan
manajemen lingkungan
 
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).pptba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
ba4cb_Modul_2__SURVAI_LAPANGAN__99_hal_ (1).ppt
 

Mehr von Sylvester Saragih

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Sylvester Saragih
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Sylvester Saragih
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...Sylvester Saragih
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriSylvester Saragih
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Sylvester Saragih
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Sylvester Saragih
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubaraSylvester Saragih
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangSylvester Saragih
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Sylvester Saragih
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Sylvester Saragih
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanSylvester Saragih
 

Mehr von Sylvester Saragih (20)

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
 
Mine plan
Mine planMine plan
Mine plan
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
Bahan MK PERALATAN DAN PENGANGKUTAN TAMBANG BAWAH TANAH.Peralatan tambang baw...
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
 
Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8
 

Kürzlich hochgeladen

Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimNodd Nittong
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaAbdiera
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKArifinAmin1
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfKamboja16
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Abdiera
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPAnaNoorAfdilla
 

Kürzlich hochgeladen (20)

Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin LimAsi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
Asi Eksklusif Dong - buku untuk para ayah - Robin Lim
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPA Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdfMateri Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan(1).pdf
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 2 Fase A [abdiera.com]
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf1.3.a.8  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
1.3.a.8 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3 (Heriyanto).pdf
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMPPOWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
POWERPOINT BAHAN AJAR SENYAWA KELAS VIII SMP
 

Tugas geoteknik tambang

  • 1. TUGAS GEOTEKNIK TAMBANG MENCEGAH LONGSOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS, MEDIA GEOTEKSTIL, DAN CARA ALAMI DISUSUN OLEH : SYLVESTER SARAGIH DBD 111 0105 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN 2013
  • 2. TUGAS : 1. Identifikasi tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah longsor, dengan menggunakan: a. Metode Analisis b. Media Geoktekstil - Video/Gambar - Instalasi c. Cara alami JAWABAN: 1. a. Metode Analisis Indentifikasi tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah longsor dalam metode analisis adalah sebagai berikut : 1) Tahap persiapan berupa identifikasi lokasi yang mempunyai kondisi eksisting rawan bencana. 2) Analisis data berupa penilaian terhadap beberapa kondisi berdasarkan 3) prinsip – prinsip pendekatan, metode dan teknik analisis. 4) Melakukan penanggulangan daerah rawan bencana sesuai dengan pola 5) curah hujan, konservasi lahan, drainase, dan lain-lain. 6) Melakukan identifikasi 2ocal2–2ocal2 penyebab bencana yang meliputi : a. Identifikasi posisi jalur patahan b. Analisa 2ocal2 kerapatan drainase c. Analisa tingkat bahaya erosi d. Analisa kawasan rawan longsor e. Analisa kawasan rawan banjir f. Analisa kawasan rawan gempa g. Analisa kawasan rawan letusan gunung berapi 7) Penyusunan rencana dan pemetaan daerah rawan bencana.
  • 3. 8) Melakukan tindakan pencegahan (preventif) terhadap kemungkinan terjadi bencana. 9) Membuat rencana tindakan (mitigasi) yang diperlukan. b. Media Geotekstil Geotekstil adalah teknik pelapisan tanah untuk mencegah longsor dan ambles. Untuk itu, digunakan lembar plastik atau polimer dari jenis poliester, polipropilen, atau polietilen. Lapisan plastik ini berfungsi mencegah kebocoran, mengalirkan air yang merembes ke dinding, dan mencegah kebocoran. Teknik pelapisan yang diperkenalkan Inggris tahun 1960-an ini kemudian dikembangkan Jepang, terutama untuk meningkatkan kekuatan bahan. Bila yang lama hanya dapat menahan beban 1-2 ton, geotekstil yang baru dapat tahan sampai pembebanan 100 ton. Dari faktor biaya, pelapisan dengan geotekstil 40 persen lebih murah dibandingkan dengan beton. Masa pengerjaannya dapat dua kali lebih cepat. Penggunaan polimer dapat mempertahankan bentuk alami sehingga tanggul di tepi sungai masih dapat ditanami rumput setelah pelapisan. Ini berbeda dengan tanggul beton yang keberadaannya menentang alam. Penanggulangan bencana longsor perlu partisipasi semua pihak, termasuk masyarakat setempat. Warga yang tinggal di daerah rawan longsor perlu diberdayakan untuk mengenali gejala awal longsor dan aktif memantau di lapangan sehingga antisipasi dini bisa dilakukan. Masyarakat lokal perlu dilatih untuk mengenali gejala awal terjadinya tanah longsor seperti adanya retakan tanah di kawasan lereng. Munculnya retakan di lereng biasanya sejajar arah tebing dan terjadi setelah hujan. Gejala lain adalah munculnya mata air baru secara tiba-tiba. Pada tebing rapuh
  • 4. ditandai kerikil yang mulai berjatuhan. Bila ditemukan kerusakan itu, mereka perlu segera menutup dan memadatkan tanah. Berikut gambar pencegahan longsor dengan menggunakan media geotekstil : Gambar 1.1 Penguatan Lereng Pencegah Longsor Dengan Geotekstil
  • 5. Gambar 1.2 Penggunaan geotekstil pencegah lumpur erosi lerengan c. Cara alami Indentifikasi tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah longsor dalam cara alami adalah sebagai berikut : 1. Dengan cara vegetative yaitu mencegah air terakumulasi di atas bidang luncur. Sangat dianjurkan menanam jenistanaman berakar dalam, dapat menembus lapisan kedap air, mampu merembeskan air ke lapisan yang lebih dalam, danmempunyai massa yang relatif ringan. Jenis tanaman yang dapat dipilih di antaranya adalah sonokeling, akar wangi,flemingia, kayu manis, kemiri, cengkeh, pala, petai, jengkol, melinjo, alpukat, kakao, kopi, teh, dan kelengkeng. 2. Pendekatan mekanik dapat digunakan untuk mengendalikan longsor, sesuai dengan kondisi topografi dan besarkecilnya tingkat bahaya longsor. Pendekatan mekanis pengendalian longsor meliputi :
  • 6. a. pembuatan saluran drainase (saluran pengelak, saluran penangkap, saluran pembuangan), b. pembuatan bangunan penahan material longsor, c. pembuatan bangunan penguat dinding/tebing atau pengaman jurang, dan d. pembuatan trap-trap terasering. 3. Membuat saluran drainase. Tujuan utama pembuatan saluran drainase adalah untuk mencegah genangan denganmengalirkan air aliran permukaan, sehingga kekuatan air mengalir tidak merusak tanah, tanaman, dan/atau bangunankonservasi lainnya. Di areal rawan longsor, pembuatan saluran drainase ditujukan untuk mengurangi laju infiltrasi danperkolasi, sehingga tanah tidak terlalu jenuh air, sebagai faktor utama pemicu terjadinya longsor. Bentuk saluran drainase,khususnya di lahan usahatani dapat dibedakan menjadi: a. Saluran pengelak, b. saluran teras, dan c. saluranpembuangan air, termasuk bangunan terjunan. 4. Membuat bangunan penahan material longsor. Konstruksi bangunan penahan material longsor bergantung pada volume longsor. Jika longsor termasuk kategori kecil, maka konstruksi bangunan penahan dapat menggunakan bahanyang tersedia di tempat, misalnya bambu, batang dan ranting kayu. Apabila longsor termasuk kategori besar, diperlukankonstruksi bangunan beton penahan yang permanen. Beton penahan ini umumnya dibangun di tebing jalan atau tebing sungai yang rawan longsor. 5. Membuat bangunan penguat tebing. Bangunan ini berguna untuk memperkuat tebing-tebing yang rawan longsor,berupa konstruksi beton atau susunan bronjong (susunan batu diikat kawat). Konstruksi bangunan menggunakan perhitungan teknik sipil kering.
  • 7. KESIMPULAN : Bencana tanah longsor merupakan bencana alam yang sebagian besar faktor penyebabnya adalah dari ulah manusia. Maka untuk menghindari atau meminimalkan bencana tersebut haruslah dibuat suatu rancangan sistem pengendalian yang memuat tentang penetapan dan penerapan peraturan zona (zoning regulation), penerbitan izin pemanfaatan ruang, sanksi tegas dan konsisten terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang dan penerapan mekanisme insentif dan disinsentif untuk meningkatkan perlindungan terhadap kawasan rawan bencana longsor