SlideShare a Scribd company logo
1 of 88
GENESA BAHANGENESA BAHAN
GALIANGALIAN
Genesa bahan galian adalah
Ilmu yang memperlajari pertumbuhan /
pembentukan serta asal usul bahan
galian, baik logam maupun non logam
dan bahan galian industri.
Tujuan
Untuk mengetahui dengan lebih baik
gejala-gejala alam/ proses alam/
proses geologi dan hasil dari proses
tersebut berupa bahan galian. Hal ini
perlu diketahui untuk operasi
penambangan.
PROSES PENGENDAPAN BAHAN GALIANPROSES PENGENDAPAN BAHAN GALIAN
1.1. ENDAPAN PRIMERENDAPAN PRIMER
2.2. ENDAPAN SEKUNDERENDAPAN SEKUNDER
3.3. ENDAPAN SEDIMENTERENDAPAN SEDIMENTER
4.4. ENDAPAN METAMORFENDAPAN METAMORF
ENDAPAN PRIMERENDAPAN PRIMER
Endapan yang terjadi berhubungan langsung dengan magmaEndapan yang terjadi berhubungan langsung dengan magma
Macamnya :
1. Konsentrasi magmatis
2. Metasomatis kontak
3. Hidrotermal
4. Vulkanis
5. Pegmatit
1.1. Konsentrasi magmatisKonsentrasi magmatis
“EARLY MAGMATIC”
Tipe Proses Contoh
“Disseminasi”
Segregasi
Injeksi
Kristalisasi, disseminasi
tanpa konsentrasi
Differensiasi dan akumulasi
Differesiasi dan injeksi
Corondum, diamond
Chromite, diBuskveld.
Fe, di Kiram, Swedia
“LATE MAGMATIC”
Tipe Proses Contoh
Regregasi residu
Injeksi dilarutan
residu
Injeksi
Diferensiasi, kristalisasi dan
akumulasi residu
Differensiasi dan akumulasi
Differesiasi dan injeksi
Pt, Buskveld Titan,
magnesite, Buskveld
Chromite, diBuskveld.
Fe, di Kiruna, Swedia
Endapan konsentrasi magmatis dapat terjadi karena :Endapan konsentrasi magmatis dapat terjadi karena :
• Kristalisasi magmaKristalisasi magma
• SegregasiSegregasi
• RegregasiRegregasi
• InjeksiInjeksi
• SyngenetikSyngenetik
Biasanya mineralnya sederhana (monomineral) mineral beratBiasanya mineralnya sederhana (monomineral) mineral berat
2. Metasomatis Kontak2. Metasomatis Kontak
Kontak antara magma dengan batuan samping dimana ada
penambahan unsur dari magma.
Misalnya :
AB & CD ACy & BDz
• Umumnya terjadi pada batu kapur, bisa terjadi pada proses
pembentukan mineral secara hidrotermal.
• Sering juga disebut : “pyrometasomatic”.
Proses PembentukanProses Pembentukan
1. Terjadi pada intrusi dalam, pada T & P yang tinggi (500 s/d 1100
ºC).
2. Terjadi penambahan dan penguapan unsure-unsur yang ada pada
batuan samping.
3. Batuan yang di intrusi harus reactive.
4. Magma harus membawa unsure-unsur logam yang berharga.
Terjadi perubahan susunan kimia, rekristalisasi + rekombinasi
+ unsure-unsur baru.
• AB & CD ABx & CDy
Relative tidak ada perubahan volume.
Urutan PembentukanUrutan Pembentukan
1. Silikat + magnetite dan hematite.
2. Magmatite + hematite.
3. Mineral-mineral sulfide
» Pyrite + arsenopyrite
» Pyrotite, molibdenite, shpalerite, chalcopyrite, galeana.
» Garam-garam sulfo.
Urutan pembentukan ini Berdasarkan temperatur. Meskipun ada
beberapa perkecualian yaitu sulfide lebih dahulu dari silikat +
oksida.
3. Endapan Hidrotermal3. Endapan Hidrotermal
Membentuk mineral-mineral ubahan “epigenetic”, berasal dari
larutan sisa magma yang kaya akan logam-logam
berharga.Temperatur 50- 500 ºC (100- 500 ºC).
Endapan hidrotermal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
• Hypotermal : 300- 500 ºC.
• Mesotermal : 200- 300 ºC
• Epitermal : 50- 200 ºC
Dalam perjalanan kepermukaan melalui batuan-batuan, larutan
hidrotermal akan mengendapkan unsure-unsur yang
dibawanya menjadi :
– Cavity filling deposites (mengisi rongga-rongga pada
batuan samping).
– “Replacement deposites” (proses metasomatisme
kontak).
Terjadi pergantian unsur-unsur pada mineral yang sudah ada.
Prinsip-prinsip proses HidrotermalPrinsip-prinsip proses Hidrotermal
• Proses hidrotermal menghasilkan paling banyak mineral-
mineral metal.
• Diantaranya : emas dan perak, tembaga, timbel dan seng,
air raksa antimon, molibden dan bermacam-macam logam
atau mineral-mineral non logam lainnya.
Syarat-syaratSyarat-syarat
1. Harus terdapat larutan yang kaya akan logam-logam berharga,
yang akan diendapkan.
2. Harus terdapat saluran saluran atau celah-celah untuk
mengalirkan larutan tersebut.
3. Harus terdapat tempat untuk mengendapkan logam-logam
berharga / mineral-mineral berharga.
4. Terjadi proses kimia yang menghasilkan mineral-mineral
barharga.
5. Terjadi konsentrasi yang cukup untuk membentuk cadangan
mineral yang berharga dan ekonomis.
Ukuran butir dan sifat permukaan.Ukuran butir dan sifat permukaan.
• Ukuran butir yang halus menghasilkan ruang pori yang kecil,
sehingga permeabilitas juga kecil.
• Untuk permukaan yang luas atau untuk butir-butir yang
kasar/ besar memberi kesempatan reaksi antara larutan
dengan batuan lebih besar, begitu juga kecepatan aliran
yang pelan, sehingga terjadi kesempatan pengendapan yang
lebih baik.
Pengaruh batuan asal source rockPengaruh batuan asal source rock
• Batuan yang reaktive akan menghasilkan endapan yang lebih
baik, seperti batu lempung.
• Disini proses replacement lebih dominan dari cavity filling.
Factor-faktor yang mempengaruhi pengendapanFactor-faktor yang mempengaruhi pengendapan
1. Perubahan kimia dari reaksi-reaksi kimia, disini harga P & T
menjadi arti yang sangat penting.
2. Dalam “replacement” subitusi ion-ion lama oleh ion-ion baru dari
larutan akan menghasilkan mineral-mineral baru.
3. Pertemuan antara larutan dengan batuan asal membuat ketidak
seimbangan kimia, sehingga terjadi reaksi kimia, menjadi
setimbang lagi dan menghasilkan mineral baru.
4. Temperature juga mempunyai arti yang sangat penting baik dalam
perubahan fase maupun kecepatan raksi.
5. Tekanan yang berkurang bisa mengendapkan logam-logam, gas-
gas atau uap.
Tempat mineralisasi hidrotermal.Tempat mineralisasi hidrotermal.
Pengendapan larutan hidrotermal dikontrol oleh :
1. Sifat-sifat kimia dan fisika daripada batuan asal
2. Struktur batuan asal
3. Intrusi
4. Kedalaman formasi
5. Pergantian ukuran bukaan atau rongga-rongga
6. Atau gabungan sebab diatas
ParagenesesParageneses
Urutan-urutan pengendapan dari pada mineral-mineral umumnya
adalah sebagai berikut :
1. Dalam magmatik dan metasomatik kontak, gangue mineral
mengendap pertama kali, kemudian mineral-mineral oksida dan
terakhir mineral-mineral sulfide.
2. Pada endapan hidrotermal sering terjadi pengalangan dan
“overlap” yang khas untuk endapan-endapan pada rongga atau
endapan replacement.
3. Urutan ini terjadi karena mineral-mineral yang telah / mudah
larut akan mengendap belakangan.
4. Dalam “cavity filling” bijih mengendap sekaligus atau lapisan demi
lapisan, disebut “crustification”.
Alterasi batuan dinding (wall rock)Alterasi batuan dinding (wall rock)
Proses hidrotermal menghasilkan alterasi pada batuan
dindingnya, terutama batuan tersebut reaktif atau
permeable.
ALTERASI BATUAN DINDING
Kondisi Wall rock Hasil alterasi
Epiteral -lime stone
-Lava
-batuan beku intrusi
-silifikasi
-alumate, chlorite,pyrite, siricite, clay
mineral.
-Chlorite, epidote, calcite, kwarsa, sericite,
clay mineral
Mesotermal -lime stone
-shale, lava
-batuan beku asam
-batuan beku basa
-silifikasi sampai gasperoid, dolomite siderite
-silifikasi, clay mineral.
-sebagian besar seridite, kwarsa dan sedikit
clay mineral
-serpentinisasi, epidote, allorite
Hypotermal Granit, lava, schist Grisen, topase, mika putih, tourmaline,
pyroxene, amphihole.
Cavity filling deposites
(mengisi rongga-rongga pada batuan samping).
PEMBENTUKAN REKAHAN
a. blende
b. quartz
c. flourite + barit
d. quartz
e. blende
f. quartz
g. Norcite
Freiberg, Jeman
“CRUSTIFIED VEIN SIMETRIS”
a b c d e f g e d c b a
a. selvage
b. clay porting
c quartz + flourite
d. quartz + calchopyrit
e. quartz + copper ore
f. quartz + float
g. quartz + vuge
h. quartz + vuge
“CRUSTUFIED VEIN NON SIMETRIS
a c b d e b f b g b h a
“COMB STRUKTUR”
Chambered vein dilatation vein sheeted vein
(Ripper creek,
(pada schict) Colombia)
En echelon vein linked vein (pada schist)
MACAM-MACAM FISSURE VEIN
PELEBARAN FISSURE
A. paralel
B. fan
C. radial
D. interesecting cognate
E. interesecting
F. conjugate
FISSURE SISTIM
FISSURE VEIN PADA BATUAN
Endapan timah di Attenberg, Jerman
“STOCK WORK”
Endapan emas, Bendigo (Australia)
“SADDLE REEF”
Morning star dike
Hord Pomit, Victoria
“LADDER VEIN”
G-galana, LS.-lime stone, UF-upper flat.
Lf-lower flat, TL-treton lime stone.
Mississippi Valley
(Pb-Zn)
“PITCH AND FLAT”
Breksi pada bagian bawah sinklin rekahan sepanjang antiklin
FOLD CRACK
Metasomatik replacement
Replacement
Adalah suatu proses pembentukan mineral-mineral dimana
terjadi perubahan daripada mineral-mineral yang lama yang
terdapat pada “hast rock”. Penambahan ini terjadi karena
adanya penambahan unsure-unsur baru dan unsure-unsur
lama menguap, jadi disini terjadi reaksi kimia.
Temperatur dimana proses ini berlangsung bisa:Temperatur dimana proses ini berlangsung bisa:
1. Sangat tinggi (metasomatis kontak).
2. Sedang/ tidak terlalu tinggi (replacement hidrotermal).
3. Rendah atau temperature permukaan (replacement
supergone).
– Tidak adanya perubahan volume
– Volume unsure-unsur yang baru = volume yang diganti
– Bukan pergantian molekul-molekul dengan molekul-molekul
– Kristal-kristal pseudomorf.
PROSES PEMBENTUKAN REPLACEMENT
ReplacementReplacement
PERTUMBUHAN “REPLACEMENT”
“SINGLE, SHEAR DAN INTERSECTION FISSURE”
Single shear fissure interesection
Fissure fissure
4. Endapan Vulkanis4. Endapan Vulkanis
• Hasil kegiatan vulkanisme antara lain aliran lava, bahan-
bahan valatil (uap air) dan sumber-sumber air panas.
• Hasil penguapan/ exahalasi yang diakibatkan oleh kegiatan
vulkanisme ini adalah :
– Fumarol, mengandung uap air (H2O)
– Solfatar, mengandung gas S2, SO2
– Mofet, mengandung gan CO2
– Soffroni, mengandung bahan borak (Be)
Endapan-endapan yang bernilai ekonomis dari hasilEndapan-endapan yang bernilai ekonomis dari hasil
pembentukan vulkanisme :pembentukan vulkanisme :
1. Kristal-kristal belerang , akibat sublimasi uap belerang.
Dan lumpur belerang yaitu campuran sisa belerang
lempung pasir.
2. Air panas sering membawa endapan-endapan limonit
(untuk bahan cat), jarosite (K2SO4 – bahan pupuk),
terosite (KFeSO4 – bahan pupuk) dan lain-lain.
5. Endapan Pegmatis5. Endapan Pegmatis
Pegmatis
• Adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi
magma, kristalisasi dari suatu magma menyebabkan
suatu perubahan konsentrasi dari bahan-bahan uap.
• Jadi factor yang menyebabkan injeksi ini adalah adanya
uap.
Sifat-sifat daripada endapanSifat-sifat daripada endapan pepegmatis:gmatis:
1. Seperti dike
2. Kristal-kristalnya (pseudomorf) berukuran sangat
besar, hal ini disebabkan,
a) Pada waktu magma membeku magma banyak
mengandung uap yang mengandung unsure silica.
b) Kristalisasi yang lamban.
3. Bersifat asam, berasal dari magma asam (± 98%
asam)
4. Mineral-mineralnya kwarsa, orthoklas dan mika.
Endapan-endapan pegmatis yang ekonomis:Endapan-endapan pegmatis yang ekonomis:
1. Logam-logam ringan :Li, De, Al-silikat.
2. Logam-logam berat : Sn, W, Ho, Au.
3. Permata : beryl, ruby, topaz, shaper
4. Mika
ENDAPAN SEKUNDERENDAPAN SEKUNDER
Endapan sekunder adalah :Endapan sekunder adalah :
Endapan-endapan bijih yang tidak berasosiasi langsung denganEndapan-endapan bijih yang tidak berasosiasi langsung dengan
aktivitas magma, tetapi merupakan hasil dari prosesaktivitas magma, tetapi merupakan hasil dari proses
pelapukan-transfortasi-sedimentasi, yang merupakanpelapukan-transfortasi-sedimentasi, yang merupakan
proses kimia, fisika atau gabungan dari kedua prosesproses kimia, fisika atau gabungan dari kedua proses
tersebut.tersebut.
PROSES PELAPUKAN
Proses yang terjadi:
• Disintegrasi
• Oksidasi
• Hidrasi
• Reaksi antara larutan dengan larutan
• Reaksi antara larutan dengan gas
• Reaksi antara larutan dengan zat padat
• Penguapan
• Atau gabungan dari beberapa hal diatas.
Pelapukan bisa dibagi menjadi dua yaitu :Pelapukan bisa dibagi menjadi dua yaitu :
– Pelapukan mekanis:
• Menghasilkan endapan placer, tetapi tidak menghasilkan
mineral-mineral baru (tetap mineral primer).
– Pelapukan kimia
• Dapat menghasilkan mineral-mineral baru, yang berasal dari
aktivitas-aktivitas kimia terhadap
– Endapan-endapan mineral yang belum tersingkap
– Endapan-endapan mineral dengan kadar logam yang rendah
– Gangue mineral
– Batuan (beku, sediment, metamorf).
Umumnya proses pelapukan merupakan gabungan dari kedua proses
tersebut (kimia + mekanis)
Pelapukan mekanis banyak terjadi di daerah yang kering (padang pasir)
atau arid region dimana perbedaan panas dan dingin sangat besar,
juga didaerah kutub. Sedangkan pelapukan kimia dapat berjalan
dengan baik didaerah yang lembab atau daerah tropis
Agen-agen yang mempercepat dekomosisi adalah : air, oksigen, CO2,
panas, asam-asam, alkali-alkali, vegetasi, bakteri.
Hasil daripada pelapukan batuan dapat berupa sisa-sisa pelapukan yang
berupa mineral-mineral yang stabil (sukar larut) dan mudah larut.
Yang sukar larut bisa menjadi endapan konsentrasi residu atau
endapan-endapan placer, sedangkan yang mudah larut akan
mengendap lagi ditempat yang lebih jauh (membentuk mineral-
mineral baru)
Macam endapan sekunderMacam endapan sekunder
Terdiri dariTerdiri dari ::
1.1. Endapan konsentrasi residuEndapan konsentrasi residu
2.2. Endapan konsentrasi mekanisEndapan konsentrasi mekanis
Endapan konsentrasi residuEndapan konsentrasi residu
Konsentrasi residu merupakan hasil dari pengumpulan
daripada mineral-mineral berharga setelah mineral-mineral
lain ( gangue) yang terdapat dalam batuan atau endapan
bijih terbawa pergi selama pelapukan.
Peningkatan kadar terjadi karena adanya pengumpulan volume
yang disebabkan oleh proses kimia/ pelapukan.
Pengumpulan ini berlangsung terus sampai membentuk suatu
endapan yang ekonomis.
Proses pembentukanProses pembentukan
Untuk dapat terbentuknya endapan-endapan jenis ini diperlukan sarat-sarat:
1. Terdapat batuan asal atau endapan-endapan yang mengandung mineral
/ unsur-unsur mineral berharga, disana mineral berharga sukar larut
dan gangue mineralnya mudah larut pada kondisi atmorfis.
2. Kondisi/ iklim yang memungkinkan terjadinya proses-proses kimia.
3. Morfologi yang landai / tidak terlalu curam sehingga mineral-mineral
region tidak tercuci habis oleh erosi (pelapukan kimia lebih kuat
daripada erosi pada daerah tersebut)
4. Kestabilan permukaan yang continue dan dalam waktu lama (tidak ada
pengangkatan / penurunan) sehingga bisa terjadi pengumpulan
mineral-mineral baerharga yang cukup besar.
Residu brown iron, East Texas
Clubhause mine, Batesville Arkansas
Bauxite bed, Arkansas
JEBAKAN KONSENTRASI RESIDU
Elluvial gold, San Antonio
FAKTOR TRANFORMASI DAN TEMPAT PENGENDAPAN
DARI PLACER DEPOSITE
ENDAPAN KONSENTRASI MEKANIS (PLACER DEPOSITE)ENDAPAN KONSENTRASI MEKANIS (PLACER DEPOSITE)
Proses pembentukan endapan ini terdiri dua tahap, yaitu :
1. Pembebasan daripada mineral-mineral stabil dari
matrixnya.
2. Proses konsentrasi
Dengan sarat berat mineral-mineral tersebut harus
1. Mempunyai berat jenis yang tinggi
2. Tahan Terhadap pelapukan kimia
3. Mempunyai kekerasan yang tinggi
OKSIDASI DAN PENGKAYAAN SUPERGENEOKSIDASI DAN PENGKAYAAN SUPERGENE
Jika suatu endapan bijih (vein, stock work dll) terexpose dipermukaan
oleh erosi, maka mereka akan mengalami proses pelapukan, air
permukaan akan mengoksidasi mineral-mineral dan menghasilkan
larutan, akan melarutkan pula mineral-mineral lainnya.
Daerah dimana oksidasi ini berlangsung disebut zone oksidasi, tetapi
akibat dari proses oksidasi ini dapat pula disaerah-daerah yang
terdapat dibawahnya.
Larutan hasil oksidasi yang turun kebagian bawah ini akan membentuk
suatu zone yang disebut zone pengkayaan (enriched zone), yang
mempunyai kadar logam tinggi (lebih tinggi dari sebelumnya) dan
sibagian yang paling jauh terdapat zone primer/ supergene.
Faktor-faktor yang mengontrol dan membatasi oksidasiFaktor-faktor yang mengontrol dan membatasi oksidasi
1. Muka air tanah
Diatas muka air tanah proses oksidasi akan berjalan dengan
lancar karena banyak terdapat oksigen, sedangkan di bawah muka
air tanah tidak terdapat/ sedikit oksigen yang bebas sehingga
tidak / sukar terjadi reaksiKarena muka air tanah umumnya
sejajar dengan muka tanah maka dasar dari zone oksidasi juga
sejajar dengan muka air tanah, terutama didaerah datar.
2. Morfologi
Daerah pegunungan, sirkulasi air tanah lebih cepat sehingga
didaerah ini didapat suatu dasar zone oksidasi yang tidak rata
(bergerigi). Hal ini terjadi karena cepatnya sirkulasi air maka ada
oksigen-oksigen bebas yang terbawa oleh air kebagian yang lebih
dalam sehingga bisa terjadi oksidasi
3. Perubahan muka air tanah
Posisi daripada muka air tanah adalah tidak tetap, sehingga
mempengaruhi proses oksidasi.
Penurunan muka air tanah ini bisa terjadi karena erosi maupun
berubahnya iklim dari daerah yang lembab menjadi kering.
4. Waktu
Waktu juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan endapan-
endapan dengan cara ini.
Umumnya endapan-endapan terbentuk pada jaman tersier
sedangkan pada post glacial hampir tidak ada.
5. Batuan
Batuan-batuan yang bersifat poreus/ permeable lebih mudah
mengalami oksidasi daripada batuan yang kompak/ masif. Juga
pada batuan-batuan yang brittle mudah karena banyak mempunyai
crack-crack didalamnya.
6. Struktur
Struktur juga banyak berpengaruh terhadap erosi, misalnya :
– Pada daerah patahan akan terkumpul air sehingga
proses oksidasi dapat berlangsung dengan kedalaman
yang sangat dalam.
– Pada patahan yang impermeable maka oksidasi yang
efektif terjadi pada bagian hanging wall.
– Patahan yang impermeable berfungsi sebagai
penghalang terjadinya oksidasi pada bagian bawahnya.
1. FeS2 + 7O + H2O H2SO3­ + Fe2O4
2. 2FeS4 + H2SO4 + O2 Fe2(SO)3 + H2O atau
3. 6FeSO4 +3O +3H2O 2Fe2(SO4)3 +2Fe(OH)2
4. Fe2(SO4)3 +6H2O 2Fe(OH)2 +3H2SO4
Kemudian jika Fe2(SO4)3 ini bertemu dengan FeS2
atau sulfide lain, kembali akan terjadi reaksi­reaksi
yang akan menghasilkan lebih banyak lagi larutan
forro sulfat.
5. Fe2(SO4)3 + FeS2 3FeSO4 +2S
SKETSA DARI SUATU VEIN YANG TEROKSIDASI
• Pyrite
FeS2 + Fe2 (SO4)3 3FeSO4 +2S
• Chalcopyrite
Cu2S2 + 2Fe2 (SO4)3 CuSO4 + 5FeSO4 + 2S
• Chalconite
Cu2S + Fe2 (SO4)3 CuSO4 + 2FeSO4 + CuS
Reaksi-reaksi agar mineral-mineral sulfide yang menghasilkanReaksi-reaksi agar mineral-mineral sulfide yang menghasilkan
ferro sulfat antara lainferro sulfat antara lain
• Covellite
CuS + Fe2(SO4)3 CuSO4 + 2FeSO4 + S
• Sphalerite
ZnS + 4Fe2 (SO4)3 + 4H2O ZnSO4 + 8FeSO4 + 4H2SO4
• Galena
PbS + Fe2 (SO4)3 + H2O + OPbSO4 + 2FeSO4 + H2SO4
• Perak
2Ag + Fe2(SO4)3 Ag2SO4 + 2FeSO4
Reaksi-reaksi agar mineral-mineral sulfide yang menghasilkanReaksi-reaksi agar mineral-mineral sulfide yang menghasilkan
ferro sulfat antara lainferro sulfat antara lain
Contoh NiContoh Ni
Contoh CuContoh Cu
ENDAPAN SEDIMENTERENDAPAN SEDIMENTER
• Proses sedimentasi tidak saja menghasilkan batuan-batuanProses sedimentasi tidak saja menghasilkan batuan-batuan
sedimen saja, tetapi juga bisa membentuk endapan-endapan bijihsedimen saja, tetapi juga bisa membentuk endapan-endapan bijih
yang ekonomis, misalnya endapan-endapan besi, magan, tembaga,yang ekonomis, misalnya endapan-endapan besi, magan, tembaga,
fosfat, batubara, oil shale, karbonat, clay, tanah diatomea, dan lain-fosfat, batubara, oil shale, karbonat, clay, tanah diatomea, dan lain-
lainlain
• Endapan-endapan bijih ini sebenarnya sama saja dengan batuanEndapan-endapan bijih ini sebenarnya sama saja dengan batuan
sedimen biasa, hanya karena sifat-sifat fisik dan kimanya (kadar,sedimen biasa, hanya karena sifat-sifat fisik dan kimanya (kadar,
jumlah dan lain-lain) berbeda maka endapan ini merupakanjumlah dan lain-lain) berbeda maka endapan ini merupakan
endapan yang ekonomis.endapan yang ekonomis.
• Endapan ini bisa terdiri dari bahan-bahan anorganik maupunEndapan ini bisa terdiri dari bahan-bahan anorganik maupun
organik dan batuan asalnya adalah batuan-batuan lain yang sudahorganik dan batuan asalnya adalah batuan-batuan lain yang sudah
mengalami disintegrasi.mengalami disintegrasi.
Pembentukan endapan-endapan sedimen terdiri dariPembentukan endapan-endapan sedimen terdiri dari
1. Bahan-bahan yang diendapkan (dari batuan lain)
2. Pengumpulan bahan-bahan tersebut oleh larutan atau
proses-proses lain.
3. Transfortasi ketempat pengendapan
4. Deposisi (pengendapan) bahan-bahan tersebut
dicekungan (sedimentary bacin).
5. Mungkin juga terjadi :
1. Pengompakan
2. Alterasi kimia
3. Dan lain-lain
LARUTAN DAN TRANSFORTASILARUTAN DAN TRANSFORTASI
Larutan
Larutan yang mengandung bahan-bahan yang membentuk
endapan sedimen terjadi/ terbentuk pada waktu
pelapukan.
Pelarut-pelarutnya adalah air karbonat, asam humus (asam
organis), larutan-larutan sulfat.
1. Air karbonat
Sangat efektif untuk melarutkan besi, mangan, dan
phosphorus.
Untuk besi (Fe) :
– Larut. Sebagai larutan ferro (ferro lebih mudah larut
dibandingkan ferri didalam air kaebonat).
– Supaya bisa larut dalam air karbonat, feeri diubah menjadi ferro
dulu dengan bantuan bahan-bahan pelarut, sehingga mudah larut.
– Endapan-endapan Fe jaman precambium ( belum ada tumbuh-
tumbuhan) mungkin tadinya sudah berupa larutan ferro
bikarbonat.
2. Asam humus dan asam-asam organis
Merupakan pelarut yang baik (asam-asam organis yang
lemah juga merupakan pelarut yang baik).
Berasal dari dekomposisi tumbuhan-tumbuhan (vegetasi)
3. Larutan sulfat
Efektif untuk melarutkan Fe dan Mn, terutama dalam bijih
sulfida.
Terbentuknya larutan-larutan sulfat ini dimulai dengan
bereaksinya FeS2­ dengan air dan udara yang kemudian
berantai dengan reaksi terhadap sulfida-sulfids yang lain.
Larutan ini jarang terdapat dalam umlah yang sangat beasr.
Transfortasi
Hampir semua jenis endapan sedimen termasuk yang
berharga/ tidak menuju ketempat pengendapannya yang
baru.
Transfortasi ini umunya melalui sungai-sungai/ banjir.
Pengendapan terjadi disungai, danau-danau, laut-laut
(dangkal atau dalam).
Proses metamorfisme adalah keadaan dimana mineral-mineral yang
telah ada secara menyeluruh berubah menjadi endapan mineral
baru.
Media yang menyebabkan perubahan adalah :
• Temperatur
• Tekanan
• Air
Bahan yang berubah adalah endapan mineral atau batuan. Bila
larutan dalam proses ini mengalami perubahan tekstur dan
mineralogis maka endapan mineral bijih jarang sekali berubah
dengan suatu susunan mineral baru
ENDAPAN METAMORFISMEENDAPAN METAMORFISME
Macam endapan metamorfismeMacam endapan metamorfisme
Yang paling ekonomis:
1. Endapan Asbestos
2. Endapan Grafit
ENDAPAN ASBESTOS
Ada dua golongan mineral asbes :
1. Golongan serpentin
2. Golongan amphibole.
Golongan serpentin adalah silikat-silikat magnesium
bikabonzida, seperti crysotil, picrolit (komposisinya sama
dengan serpentin).
golongan amphibole adalah silikat-silikat kalsium,
magnesium, besi, natrium dan alumunium, seperti anasit,
crosidolit, tremolit, actinolit, antophilit
1. Asbes serpentin
– Asbes crysotil batuan ultra basa, misal dunit atau peridolit.
– Batu gamping bermagnesium atau dolomit.
Asbes crysotil dari perubahan batuan ultra bisa basa merupakan
endapan yang terbanyak didapatkan.
Tekstur asbestos crysotil adalah cross fiber, slip fiber, dan asa fiber.
2. Asbes amphibole.
Terdapat pada batuan slate sekis dan kumpulan batuan yang
mengandung besi (di Transval, Afrika Selatan).
Tekstur asbes amphibole juga sama dengan asbes crysotil, yang
terpenting dari jenis ini ialah asbes crocidolit atau achmolit (panajng
sarat dapat mencapai 30 cm, tetapi kwalitet kurang baik dibanding
asbes crysotil).
Asbes antophilit umumnya bertekstur “cross fiber” dengan bebrapa
“slip fiber”, terdapat sebagai kantong-kantong atau lensa-lensa pada
perodotit dan pyroconite di U.S.A.
Terjadinya asbes crysotil.
Hanya terdapat pada serpentin dan serpentin ini terbatas pada
jenis serpentin serat (serabut). Asbes crysotil bersamaan terjadinya
dengan proses srpentinisasi batuan. Sebaliknya serpentinisasi belum
tentu menghasilkan asbes crysotil.
Menurut Cooke (penyelidik akhir), batuan serpentin berasal dari
batuan gamping dan terjadi perubahan atau alterasi yang disebabkan
oleh larutan sisa yang panas (berasal dari intrusi). Cristal-cristal
asbes yang tumbuh, makin mendesak dinding rekahan disertai
tekanan dinding akibat pemanasan batuan dari intrusi.
ENDAPAN GRAFIT
Grafit terdapat dalam dua jenis :
• Kristalin, terdiri dari lembar-lembar tipis hitam, asli,
murni.
• Amorf, jenis ini ridak murni
Terjadinya sebagai berikut :Terjadinya sebagai berikut :
1. Metamofis regional
2. Kristalisasi asli berasal dari batuan beku (granit, syenit dan basal)
3. Proses metamorfisme kontak.
4. Dari penambahan larutan hidrotermal pada batuan sebelumnya
(misalnya pada jenis batuan urat pada pegmatis dan daerah-
daerah geseran pada batuan sekis).
Jenis grafit pada “2”, “3”dan “4” dapat dianggap dari proses
magmatiknya, ia berasal dari gas-gas persenyawaan karbon yang
terlepas dari magma atau karbon yang berasal dari batuan
sedimen yang mengalami intrusi dan kemudian karbon diendapkan.
Jenis regional metamorfisme mungkin berasal dari :Jenis regional metamorfisme mungkin berasal dari :
1. Bahan-bahan organis yang mengalami perubahan dan ini
berasal dari sedimen.
2. Merupakan penguraian dari CaCO3 seprti pada batuan gamping
berkarbon dan mengalami metamorfose.
Hidrokarbon asli pada batuan gamping terurai,
langsing mengendap atau lebih dahulu berubah
menjadi CO dan CO2 dan dioksidasikan kembali menjadi
C.
• Teori asal karbon dari batuan sedimen ini banyak diterima meskipun
didapat kelainan-kelainan pendapat tentang apakah karbon ini
berasal dari bahan organis atau anorganis.
• Grafit terdapat pada batuan marmer, gnesis, sekis, kwarsit, dan
lapisan batu bara yang berubah, batuan beku (urat pegmatit).
• Jenis kristalin biasanya tersebar merata didalam seluruh batuan
metamorf.. grafit umunya hanya merupakan 7 % dari volume batuan
metamorf.
• Mineral-mineral asosiasi kwarsa, chlorit, rutit, titanit, silimanit.
“cross fiber” “slip fiber” “masa fiber”
Serat melebar sejajar serat diagonal serat teratur radial
Dengan lebar urat atau tegak lurus
pada dinding urat
tetapi kwalitas
tidak baik
“CROSS FIBER, SLIP FIBER, MASA FIBER”
Berasal dari bahan organis. Teori-teori terbentuknya yang
bersifat organis disebut “hypotese abysaal”.
MINYAK BUMIMINYAK BUMI
TERJADINYATERJADINYA MINYAK BUMIMINYAK BUMI
Minyak, gas dan air mengisi ruang-ruang antar pada batuan
baik sebagian maupun keseluruhan. Ruang-ruang antara itu
berupa lubang antara butir-butir batuan, crack, fissure.
Jadi minyak terdapat pada batu Resevoair (batuan dimana
minyak, air dan gas ini terdapat).
MIGRASI DAN AKUMULASIMIGRASI DAN AKUMULASI
Migrasi adalah perpindahan minyak bumi dari batuan primer
kebatuan resesoair. Migrasi selanjutnya adalah dalam
batuan resevoair itu sendiri menuju zone atau terpisahnya
gap, minyak dan air menjadi tiga zone.
BATU BARABATU BARA
Batu bara merupakan batuan sedimen
TERJADINYATERJADINYA BATU BARABATU BARA
Semua batu bara berasal dari bahan-bahan tanaman. Bahan ini
diendapakan dalam rawa-rawa (cekungan) yang diatasnya
(daerah-daerah law land).
1. Aktivitas O2 dalam daerah masih ada.
• Oksidasi (dibawa oleh bakteri dan organisme).
• Hasil asam humus (perubahan tanaman dalam oksidasi)
• Sifat, aerobic 2-3 meter, kedalam lebih 3 meter, tidak ada
oksigen, bakteria anverobic (tidak terjadi pengubahan tanaman).
2. Akumulasi kedua
• Terbentuknya secara autochtonous yaitu akumulasi pada tempat-
tempat dimana tumbuh-tumbuhan/ tanaman kembali, bukti adanya
stigmaria (daerah / zone akar pada lapisan batu bara).
• Perubahan/ pembusukan berjalan terus timbul gas-gas.
Akumulasi terjadi dalam rawa yang terus turun (goosinklinal).
Proses-proses yang terjadi :Proses-proses yang terjadi :
Proses terbentuknya batu bara dari sisa-sisa tenamanProses terbentuknya batu bara dari sisa-sisa tenaman
disebut proses “coal fication”. Proses ini mula-muladisebut proses “coal fication”. Proses ini mula-mula
memperbanyak jumlah C serta mengurangi H2O.memperbanyak jumlah C serta mengurangi H2O.
1.1. Tahap pertamaTahap pertama
• Dimulai dengan raf peat.Dimulai dengan raf peat.
• Tanaman terdiri dari sellulose dan ligmin (cyclic structur). LigminTanaman terdiri dari sellulose dan ligmin (cyclic structur). Ligmin
mudah dirusak bahan kimia atau organisme sedangkan sellulodemudah dirusak bahan kimia atau organisme sedangkan sellulode
stabil (hanya dapat dorusak oleh bakteri).stabil (hanya dapat dorusak oleh bakteri).
• Ligmin humusLigmin humus peatpeat
• Peat adalah bahan sebagian besar masih menunjukan strukturPeat adalah bahan sebagian besar masih menunjukan struktur
tanaman(daun, akar, cabang).tanaman(daun, akar, cabang).
• Ground masa, bersufat amorf plastis, berwarna kehitaman. MudahGround masa, bersufat amorf plastis, berwarna kehitaman. Mudah
larut dalam alkali (KOH), larutan berwarna coklat.larut dalam alkali (KOH), larutan berwarna coklat.
2.Tahap kedua
• Pembentukan batu bara muda (brown coal).
• Masa amorf, stroktur tanaman dapat terlilat, larut dalam alkali
(KOH)-phenol-alkohol dan sangat sukar larut dalam air.
• Taraf batu muda ini berakhir bila proses pengolahan tersebut
akhirnya tidak dapat lagi melarutkan bahan amorf dalam alkali
(brown coal).
• Brown coal tidak selalu berwarna coklat, yang muda coklat yang
tua kehitam-hitaman . dalam brown coal masih ada struktur
tanaman.
• Bagian ini disebut “lignit” atau “Xylit”, yaitu batu bara yang masih
muda = brown coal yang muda.
• Brown coal menunjukan sedikit/ banyak perlapisan, biasanya
kompak dan sering Earthly (seperti tanah), yang muda hampir
tidak ada luster.
3. Taraf batu bara
• Batu bara muda dala proses coal fication/ pengubahan, ini
akan berkurang isi asam humusnya dan akhirnya hilang
sama sekali. Batu bara berwarna hitam dengan luster
vitreous.
• Fructure : tudak teratur sampai datar, sedangkan antrasit
dengan pecahan cocoidal, biasanya menunjukan perlapisan.
TERDAPATNYA BATU BARATERDAPATNYA BATU BARA
• Batu bara terdapat dalam perlapisan (coal measurs) yang terdiri
dari pergantian perlapisan batu pasir, shale dan clay yang
kebanyakan berasal dari endapan air tawar.
• Hal ini umumnya menunjukan pergantian sedimentasi.
• Lapisan batu bara umumnya merupakan lensa yang besar dan datar
(ada pula yang meluas dan datar/ lebar), tebal lapisan dar beberapa
milimeter sampai 30-35 meter.
• Batu bara terdapat pada formasi mulai devon, penyebaran luas
terdapat pada formasi umum carbon ferous
• Lignit terdapat dalam formasi vertical
• Batu bara banyak tersebar dibelahan bumi bagian utara, terutama:
Amerika, Canada, Rusia, Inggris, Jerman, China, India.
By Bambang H

More Related Content

What's hot

Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral
Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya MineralCara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral
Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya MineralMira Micako
 
Bahan Galian Logam Timah
Bahan Galian Logam TimahBahan Galian Logam Timah
Bahan Galian Logam TimahSastra Diharlan
 
Tahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiTahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiIndahPasaribu1
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihRomi Fadli
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen Wahidin Zuhri
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineralrramdan383
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Sylvester Saragih
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasioilandgas24
 
1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineralIrvan Aditya
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianIpung Noor
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuadbel Edwar
 
Pembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di IndonesiaPembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di IndonesiaAlbert Tiar
 
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanArmstrong Sompotan
 
Istilah istilah underground mining
Istilah istilah underground miningIstilah istilah underground mining
Istilah istilah underground miningalam_budiman
 

What's hot (20)

Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral
Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya MineralCara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral
Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral
 
Bahan Galian Logam Timah
Bahan Galian Logam TimahBahan Galian Logam Timah
Bahan Galian Logam Timah
 
Tahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologiTahapan pemetaan geologi
Tahapan pemetaan geologi
 
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusIstilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampus
 
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijihBab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
Bab 3-bentuk-dan-tekstur-bijih
 
Endapan Placer
Endapan PlacerEndapan Placer
Endapan Placer
 
deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen deskripsi batuan sedimen
deskripsi batuan sedimen
 
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
59103938 bab-4-klasifikasi-endapan-mineral
 
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
Tugas batubara ii lingkungan dan bentuk endapan batubara, kalsifikasi dan jen...
 
Tambang eksplorasi
Tambang eksplorasiTambang eksplorasi
Tambang eksplorasi
 
Longwall mining
Longwall miningLongwall mining
Longwall mining
 
Mineral Zircon
Mineral ZirconMineral Zircon
Mineral Zircon
 
1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral1. pendahuluan genesa endapan mineral
1. pendahuluan genesa endapan mineral
 
Eksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galianEksplorasi sumber daya bahan galian
Eksplorasi sumber daya bahan galian
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan beku
 
Acara 1
Acara 1Acara 1
Acara 1
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
Pembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di IndonesiaPembentukan Mineral Logam di Indonesia
Pembentukan Mineral Logam di Indonesia
 
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
 
Istilah istilah underground mining
Istilah istilah underground miningIstilah istilah underground mining
Istilah istilah underground mining
 

Viewers also liked

Detroit ELEVATE Track 2
Detroit ELEVATE Track 2Detroit ELEVATE Track 2
Detroit ELEVATE Track 2Joshua Birk
 
Jam muraずばっ! pdf
Jam muraずばっ! pdfJam muraずばっ! pdf
Jam muraずばっ! pdfkengo021021
 
Asylum Clock & Employment Authorization
Asylum Clock & Employment AuthorizationAsylum Clock & Employment Authorization
Asylum Clock & Employment AuthorizationMarshall Hong
 
Business Model Test
Business Model TestBusiness Model Test
Business Model TestDeon van Zyl
 
stenen aja
stenen ajastenen aja
stenen ajajonasvda
 
Roles and function attacking defending roles22
Roles and function attacking defending roles22Roles and function attacking defending roles22
Roles and function attacking defending roles22nmcquade
 
Platform integration
Platform integrationPlatform integration
Platform integrationJoshua Birk
 
Becoming familiar with the outer ear
Becoming familiar with the outer earBecoming familiar with the outer ear
Becoming familiar with the outer earLynn Royer
 
2013 awards master (website)
2013 awards master (website)2013 awards master (website)
2013 awards master (website)TLMI
 
Assignment 9 part 2 final
Assignment 9 part 2 finalAssignment 9 part 2 final
Assignment 9 part 2 finaldebbie14
 
Fobba 2011 keynote handout
Fobba 2011 keynote handoutFobba 2011 keynote handout
Fobba 2011 keynote handoutpaiiceo
 
The BIG Event - Canadian Mining Expo
The BIG Event - Canadian Mining ExpoThe BIG Event - Canadian Mining Expo
The BIG Event - Canadian Mining Expoprimero_mining
 
Primero corporate presentation january 2012 rev
Primero corporate presentation january 2012 revPrimero corporate presentation january 2012 rev
Primero corporate presentation january 2012 revprimero_mining
 
Media Pitch
Media Pitch Media Pitch
Media Pitch uksov3
 

Viewers also liked (20)

Detroit ELEVATE Track 2
Detroit ELEVATE Track 2Detroit ELEVATE Track 2
Detroit ELEVATE Track 2
 
Jam muraずばっ! pdf
Jam muraずばっ! pdfJam muraずばっ! pdf
Jam muraずばっ! pdf
 
Asylum Clock & Employment Authorization
Asylum Clock & Employment AuthorizationAsylum Clock & Employment Authorization
Asylum Clock & Employment Authorization
 
INDUCCION BPM
INDUCCION BPMINDUCCION BPM
INDUCCION BPM
 
Business Model Test
Business Model TestBusiness Model Test
Business Model Test
 
Article tema 1
Article tema 1Article tema 1
Article tema 1
 
stenen aja
stenen ajastenen aja
stenen aja
 
2012 aug 28 issue 60
2012 aug 28 issue 602012 aug 28 issue 60
2012 aug 28 issue 60
 
Roles and function attacking defending roles22
Roles and function attacking defending roles22Roles and function attacking defending roles22
Roles and function attacking defending roles22
 
Platform integration
Platform integrationPlatform integration
Platform integration
 
Becoming familiar with the outer ear
Becoming familiar with the outer earBecoming familiar with the outer ear
Becoming familiar with the outer ear
 
2013 awards master (website)
2013 awards master (website)2013 awards master (website)
2013 awards master (website)
 
Assignment 9 part 2 final
Assignment 9 part 2 finalAssignment 9 part 2 final
Assignment 9 part 2 final
 
Fobba 2011 keynote handout
Fobba 2011 keynote handoutFobba 2011 keynote handout
Fobba 2011 keynote handout
 
We didn't watch tv
We didn't watch tvWe didn't watch tv
We didn't watch tv
 
The BIG Event - Canadian Mining Expo
The BIG Event - Canadian Mining ExpoThe BIG Event - Canadian Mining Expo
The BIG Event - Canadian Mining Expo
 
Primero corporate presentation january 2012 rev
Primero corporate presentation january 2012 revPrimero corporate presentation january 2012 rev
Primero corporate presentation january 2012 rev
 
Media Pitch
Media Pitch Media Pitch
Media Pitch
 
Vita Updated1 (2)
Vita   Updated1 (2)Vita   Updated1 (2)
Vita Updated1 (2)
 
Eidn 1-introducao
Eidn 1-introducaoEidn 1-introducao
Eidn 1-introducao
 

Similar to 02. genesa bahan galian

02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galianrinaldikhram
 
93448331 02-genesa-bahan-galian
93448331 02-genesa-bahan-galian93448331 02-genesa-bahan-galian
93448331 02-genesa-bahan-galianrramdan383
 
pembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alampembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alamRahmawati03
 
351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galian
351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galian351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galian
351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galiandimas aditya
 
Docslide.net nota geografi-tingkatan-4
Docslide.net nota geografi-tingkatan-4Docslide.net nota geografi-tingkatan-4
Docslide.net nota geografi-tingkatan-4Lakshant Thamil Selvan
 
Petro metamorf
Petro metamorfPetro metamorf
Petro metamorfIpung Noor
 
Deskripsi batuan metamorf
Deskripsi batuan metamorfDeskripsi batuan metamorf
Deskripsi batuan metamorfdedi sasmito
 
KLASIFIKASI ENDAPAN MINERAL.pptx
KLASIFIKASI ENDAPAN MINERAL.pptxKLASIFIKASI ENDAPAN MINERAL.pptx
KLASIFIKASI ENDAPAN MINERAL.pptxtita222101
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahShaleh Afif Hasibuan
 
genesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaangenesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaandesra99
 
328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptx
328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptx328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptx
328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptxkomarah462
 
Laporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasLaporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasNor Laili Razali
 
33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolit33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolityassir24
 

Similar to 02. genesa bahan galian (20)

Materi kuliah 1
Materi kuliah 1Materi kuliah 1
Materi kuliah 1
 
02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian
 
02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian02. genesa bahan galian
02. genesa bahan galian
 
93448331 02-genesa-bahan-galian
93448331 02-genesa-bahan-galian93448331 02-genesa-bahan-galian
93448331 02-genesa-bahan-galian
 
pembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alampembentukan.mineral di alam
pembentukan.mineral di alam
 
351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galian
351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galian351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galian
351798836 proses-terbentuknya-endapan-bahan-galian
 
Dasar
DasarDasar
Dasar
 
Docslide.net nota geografi-tingkatan-4
Docslide.net nota geografi-tingkatan-4Docslide.net nota geografi-tingkatan-4
Docslide.net nota geografi-tingkatan-4
 
Petro metamorf
Petro metamorfPetro metamorf
Petro metamorf
 
Batuan metamorfosis
Batuan metamorfosisBatuan metamorfosis
Batuan metamorfosis
 
Deskripsi batuan metamorf
Deskripsi batuan metamorfDeskripsi batuan metamorf
Deskripsi batuan metamorf
 
KLASIFIKASI ENDAPAN MINERAL.pptx
KLASIFIKASI ENDAPAN MINERAL.pptxKLASIFIKASI ENDAPAN MINERAL.pptx
KLASIFIKASI ENDAPAN MINERAL.pptx
 
Genesa bahan galian
Genesa bahan galian Genesa bahan galian
Genesa bahan galian
 
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanahMektan bab 1 proses pembentukan tanah
Mektan bab 1 proses pembentukan tanah
 
genesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaangenesa mineral bijih pembukaan
genesa mineral bijih pembukaan
 
Genesa batubara
Genesa batubaraGenesa batubara
Genesa batubara
 
328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptx
328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptx328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptx
328545129-4-PPT-2-potensi-Dan-Persebaran-Tambang.pptx
 
Pengertian Barang tambang
Pengertian Barang tambangPengertian Barang tambang
Pengertian Barang tambang
 
Laporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelasLaporan amali 1 batuan email kelas
Laporan amali 1 batuan email kelas
 
33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolit33920332 bahan-galian-zeolit
33920332 bahan-galian-zeolit
 

More from Sylvester Saragih

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Sylvester Saragih
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Sylvester Saragih
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...Sylvester Saragih
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriSylvester Saragih
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Sylvester Saragih
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Sylvester Saragih
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubaraSylvester Saragih
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangSylvester Saragih
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Sylvester Saragih
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Sylvester Saragih
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanSylvester Saragih
 

More from Sylvester Saragih (20)

Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
Presentation washing plant kel. 5 Pencucian batubara dengan jig, pencucian ba...
 
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
Pencucian batubara kel 4 Operasi pemisahan bak media berat dan operasi siklon...
 
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi  dan prinsip ...
Kelompok 3 Teori Pengendapan partikel untuk konsentrasi operasi dan prinsip ...
 
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industriBahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
Bahan materi kuliah rekayasa bahan galian industri
 
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
Tugas Kelompok II Operasi kominusi dan operasi pengayakan Dalam pencucian bat...
 
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
Uji Ketercucian dalam pencucian batubara (tugas kelompk I)
 
186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara186703099 petrologi-batubara
186703099 petrologi-batubara
 
Kamus istilah tambang
Kamus istilah tambangKamus istilah tambang
Kamus istilah tambang
 
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambangTugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
Tugas amdal uu no 32 tahun 2009 pplh terhadap lingkungan tambang
 
Mine plan
Mine planMine plan
Mine plan
 
Ptm
PtmPtm
Ptm
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)Uu 32 tahun 2009 (pplh)
Uu 32 tahun 2009 (pplh)
 
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
Tugas makalah teknik eksplorasi tambang peralatan yang digunakan alam eksplor...
 
Humprey spiral 2
Humprey spiral 2Humprey spiral 2
Humprey spiral 2
 
Humprey spiral
Humprey spiralHumprey spiral
Humprey spiral
 
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantanTugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
Tugas paper cekungan batubara pada pulau kalimantan
 
Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8Bahan kuliah materi 8
Bahan kuliah materi 8
 
Bahan kuliah materi 7
Bahan kuliah materi 7Bahan kuliah materi 7
Bahan kuliah materi 7
 
Bahan kuliah 6
Bahan kuliah 6Bahan kuliah 6
Bahan kuliah 6
 

Recently uploaded

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

02. genesa bahan galian

  • 2. Genesa bahan galian adalah Ilmu yang memperlajari pertumbuhan / pembentukan serta asal usul bahan galian, baik logam maupun non logam dan bahan galian industri.
  • 3. Tujuan Untuk mengetahui dengan lebih baik gejala-gejala alam/ proses alam/ proses geologi dan hasil dari proses tersebut berupa bahan galian. Hal ini perlu diketahui untuk operasi penambangan.
  • 4. PROSES PENGENDAPAN BAHAN GALIANPROSES PENGENDAPAN BAHAN GALIAN 1.1. ENDAPAN PRIMERENDAPAN PRIMER 2.2. ENDAPAN SEKUNDERENDAPAN SEKUNDER 3.3. ENDAPAN SEDIMENTERENDAPAN SEDIMENTER 4.4. ENDAPAN METAMORFENDAPAN METAMORF
  • 5. ENDAPAN PRIMERENDAPAN PRIMER Endapan yang terjadi berhubungan langsung dengan magmaEndapan yang terjadi berhubungan langsung dengan magma Macamnya : 1. Konsentrasi magmatis 2. Metasomatis kontak 3. Hidrotermal 4. Vulkanis 5. Pegmatit
  • 6. 1.1. Konsentrasi magmatisKonsentrasi magmatis “EARLY MAGMATIC” Tipe Proses Contoh “Disseminasi” Segregasi Injeksi Kristalisasi, disseminasi tanpa konsentrasi Differensiasi dan akumulasi Differesiasi dan injeksi Corondum, diamond Chromite, diBuskveld. Fe, di Kiram, Swedia
  • 7. “LATE MAGMATIC” Tipe Proses Contoh Regregasi residu Injeksi dilarutan residu Injeksi Diferensiasi, kristalisasi dan akumulasi residu Differensiasi dan akumulasi Differesiasi dan injeksi Pt, Buskveld Titan, magnesite, Buskveld Chromite, diBuskveld. Fe, di Kiruna, Swedia
  • 8. Endapan konsentrasi magmatis dapat terjadi karena :Endapan konsentrasi magmatis dapat terjadi karena : • Kristalisasi magmaKristalisasi magma • SegregasiSegregasi • RegregasiRegregasi • InjeksiInjeksi • SyngenetikSyngenetik Biasanya mineralnya sederhana (monomineral) mineral beratBiasanya mineralnya sederhana (monomineral) mineral berat
  • 9. 2. Metasomatis Kontak2. Metasomatis Kontak Kontak antara magma dengan batuan samping dimana ada penambahan unsur dari magma. Misalnya : AB & CD ACy & BDz • Umumnya terjadi pada batu kapur, bisa terjadi pada proses pembentukan mineral secara hidrotermal. • Sering juga disebut : “pyrometasomatic”.
  • 10. Proses PembentukanProses Pembentukan 1. Terjadi pada intrusi dalam, pada T & P yang tinggi (500 s/d 1100 ºC). 2. Terjadi penambahan dan penguapan unsure-unsur yang ada pada batuan samping. 3. Batuan yang di intrusi harus reactive. 4. Magma harus membawa unsure-unsur logam yang berharga. Terjadi perubahan susunan kimia, rekristalisasi + rekombinasi + unsure-unsur baru. • AB & CD ABx & CDy Relative tidak ada perubahan volume.
  • 11. Urutan PembentukanUrutan Pembentukan 1. Silikat + magnetite dan hematite. 2. Magmatite + hematite. 3. Mineral-mineral sulfide » Pyrite + arsenopyrite » Pyrotite, molibdenite, shpalerite, chalcopyrite, galeana. » Garam-garam sulfo. Urutan pembentukan ini Berdasarkan temperatur. Meskipun ada beberapa perkecualian yaitu sulfide lebih dahulu dari silikat + oksida.
  • 12. 3. Endapan Hidrotermal3. Endapan Hidrotermal Membentuk mineral-mineral ubahan “epigenetic”, berasal dari larutan sisa magma yang kaya akan logam-logam berharga.Temperatur 50- 500 ºC (100- 500 ºC). Endapan hidrotermal dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : • Hypotermal : 300- 500 ºC. • Mesotermal : 200- 300 ºC • Epitermal : 50- 200 ºC
  • 13. Dalam perjalanan kepermukaan melalui batuan-batuan, larutan hidrotermal akan mengendapkan unsure-unsur yang dibawanya menjadi : – Cavity filling deposites (mengisi rongga-rongga pada batuan samping). – “Replacement deposites” (proses metasomatisme kontak). Terjadi pergantian unsur-unsur pada mineral yang sudah ada.
  • 14. Prinsip-prinsip proses HidrotermalPrinsip-prinsip proses Hidrotermal • Proses hidrotermal menghasilkan paling banyak mineral- mineral metal. • Diantaranya : emas dan perak, tembaga, timbel dan seng, air raksa antimon, molibden dan bermacam-macam logam atau mineral-mineral non logam lainnya.
  • 15. Syarat-syaratSyarat-syarat 1. Harus terdapat larutan yang kaya akan logam-logam berharga, yang akan diendapkan. 2. Harus terdapat saluran saluran atau celah-celah untuk mengalirkan larutan tersebut. 3. Harus terdapat tempat untuk mengendapkan logam-logam berharga / mineral-mineral berharga. 4. Terjadi proses kimia yang menghasilkan mineral-mineral barharga. 5. Terjadi konsentrasi yang cukup untuk membentuk cadangan mineral yang berharga dan ekonomis.
  • 16. Ukuran butir dan sifat permukaan.Ukuran butir dan sifat permukaan. • Ukuran butir yang halus menghasilkan ruang pori yang kecil, sehingga permeabilitas juga kecil. • Untuk permukaan yang luas atau untuk butir-butir yang kasar/ besar memberi kesempatan reaksi antara larutan dengan batuan lebih besar, begitu juga kecepatan aliran yang pelan, sehingga terjadi kesempatan pengendapan yang lebih baik.
  • 17. Pengaruh batuan asal source rockPengaruh batuan asal source rock • Batuan yang reaktive akan menghasilkan endapan yang lebih baik, seperti batu lempung. • Disini proses replacement lebih dominan dari cavity filling.
  • 18. Factor-faktor yang mempengaruhi pengendapanFactor-faktor yang mempengaruhi pengendapan 1. Perubahan kimia dari reaksi-reaksi kimia, disini harga P & T menjadi arti yang sangat penting. 2. Dalam “replacement” subitusi ion-ion lama oleh ion-ion baru dari larutan akan menghasilkan mineral-mineral baru. 3. Pertemuan antara larutan dengan batuan asal membuat ketidak seimbangan kimia, sehingga terjadi reaksi kimia, menjadi setimbang lagi dan menghasilkan mineral baru. 4. Temperature juga mempunyai arti yang sangat penting baik dalam perubahan fase maupun kecepatan raksi. 5. Tekanan yang berkurang bisa mengendapkan logam-logam, gas- gas atau uap.
  • 19. Tempat mineralisasi hidrotermal.Tempat mineralisasi hidrotermal. Pengendapan larutan hidrotermal dikontrol oleh : 1. Sifat-sifat kimia dan fisika daripada batuan asal 2. Struktur batuan asal 3. Intrusi 4. Kedalaman formasi 5. Pergantian ukuran bukaan atau rongga-rongga 6. Atau gabungan sebab diatas
  • 20. ParagenesesParageneses Urutan-urutan pengendapan dari pada mineral-mineral umumnya adalah sebagai berikut : 1. Dalam magmatik dan metasomatik kontak, gangue mineral mengendap pertama kali, kemudian mineral-mineral oksida dan terakhir mineral-mineral sulfide. 2. Pada endapan hidrotermal sering terjadi pengalangan dan “overlap” yang khas untuk endapan-endapan pada rongga atau endapan replacement. 3. Urutan ini terjadi karena mineral-mineral yang telah / mudah larut akan mengendap belakangan. 4. Dalam “cavity filling” bijih mengendap sekaligus atau lapisan demi lapisan, disebut “crustification”.
  • 21. Alterasi batuan dinding (wall rock)Alterasi batuan dinding (wall rock) Proses hidrotermal menghasilkan alterasi pada batuan dindingnya, terutama batuan tersebut reaktif atau permeable.
  • 22. ALTERASI BATUAN DINDING Kondisi Wall rock Hasil alterasi Epiteral -lime stone -Lava -batuan beku intrusi -silifikasi -alumate, chlorite,pyrite, siricite, clay mineral. -Chlorite, epidote, calcite, kwarsa, sericite, clay mineral Mesotermal -lime stone -shale, lava -batuan beku asam -batuan beku basa -silifikasi sampai gasperoid, dolomite siderite -silifikasi, clay mineral. -sebagian besar seridite, kwarsa dan sedikit clay mineral -serpentinisasi, epidote, allorite Hypotermal Granit, lava, schist Grisen, topase, mika putih, tourmaline, pyroxene, amphihole.
  • 23. Cavity filling deposites (mengisi rongga-rongga pada batuan samping). PEMBENTUKAN REKAHAN
  • 24. a. blende b. quartz c. flourite + barit d. quartz e. blende f. quartz g. Norcite Freiberg, Jeman “CRUSTIFIED VEIN SIMETRIS” a b c d e f g e d c b a
  • 25. a. selvage b. clay porting c quartz + flourite d. quartz + calchopyrit e. quartz + copper ore f. quartz + float g. quartz + vuge h. quartz + vuge “CRUSTUFIED VEIN NON SIMETRIS a c b d e b f b g b h a
  • 27. Chambered vein dilatation vein sheeted vein (Ripper creek, (pada schict) Colombia) En echelon vein linked vein (pada schist) MACAM-MACAM FISSURE VEIN
  • 28. PELEBARAN FISSURE A. paralel B. fan C. radial D. interesecting cognate E. interesecting F. conjugate FISSURE SISTIM
  • 30. Endapan timah di Attenberg, Jerman “STOCK WORK” Endapan emas, Bendigo (Australia) “SADDLE REEF”
  • 31. Morning star dike Hord Pomit, Victoria “LADDER VEIN” G-galana, LS.-lime stone, UF-upper flat. Lf-lower flat, TL-treton lime stone. Mississippi Valley (Pb-Zn) “PITCH AND FLAT”
  • 32. Breksi pada bagian bawah sinklin rekahan sepanjang antiklin FOLD CRACK
  • 33. Metasomatik replacement Replacement Adalah suatu proses pembentukan mineral-mineral dimana terjadi perubahan daripada mineral-mineral yang lama yang terdapat pada “hast rock”. Penambahan ini terjadi karena adanya penambahan unsure-unsur baru dan unsure-unsur lama menguap, jadi disini terjadi reaksi kimia.
  • 34. Temperatur dimana proses ini berlangsung bisa:Temperatur dimana proses ini berlangsung bisa: 1. Sangat tinggi (metasomatis kontak). 2. Sedang/ tidak terlalu tinggi (replacement hidrotermal). 3. Rendah atau temperature permukaan (replacement supergone). – Tidak adanya perubahan volume – Volume unsure-unsur yang baru = volume yang diganti – Bukan pergantian molekul-molekul dengan molekul-molekul – Kristal-kristal pseudomorf.
  • 36. PERTUMBUHAN “REPLACEMENT” “SINGLE, SHEAR DAN INTERSECTION FISSURE” Single shear fissure interesection Fissure fissure
  • 37. 4. Endapan Vulkanis4. Endapan Vulkanis • Hasil kegiatan vulkanisme antara lain aliran lava, bahan- bahan valatil (uap air) dan sumber-sumber air panas. • Hasil penguapan/ exahalasi yang diakibatkan oleh kegiatan vulkanisme ini adalah : – Fumarol, mengandung uap air (H2O) – Solfatar, mengandung gas S2, SO2 – Mofet, mengandung gan CO2 – Soffroni, mengandung bahan borak (Be)
  • 38. Endapan-endapan yang bernilai ekonomis dari hasilEndapan-endapan yang bernilai ekonomis dari hasil pembentukan vulkanisme :pembentukan vulkanisme : 1. Kristal-kristal belerang , akibat sublimasi uap belerang. Dan lumpur belerang yaitu campuran sisa belerang lempung pasir. 2. Air panas sering membawa endapan-endapan limonit (untuk bahan cat), jarosite (K2SO4 – bahan pupuk), terosite (KFeSO4 – bahan pupuk) dan lain-lain.
  • 39. 5. Endapan Pegmatis5. Endapan Pegmatis Pegmatis • Adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma, kristalisasi dari suatu magma menyebabkan suatu perubahan konsentrasi dari bahan-bahan uap. • Jadi factor yang menyebabkan injeksi ini adalah adanya uap.
  • 40. Sifat-sifat daripada endapanSifat-sifat daripada endapan pepegmatis:gmatis: 1. Seperti dike 2. Kristal-kristalnya (pseudomorf) berukuran sangat besar, hal ini disebabkan, a) Pada waktu magma membeku magma banyak mengandung uap yang mengandung unsure silica. b) Kristalisasi yang lamban. 3. Bersifat asam, berasal dari magma asam (± 98% asam) 4. Mineral-mineralnya kwarsa, orthoklas dan mika.
  • 41. Endapan-endapan pegmatis yang ekonomis:Endapan-endapan pegmatis yang ekonomis: 1. Logam-logam ringan :Li, De, Al-silikat. 2. Logam-logam berat : Sn, W, Ho, Au. 3. Permata : beryl, ruby, topaz, shaper 4. Mika
  • 42. ENDAPAN SEKUNDERENDAPAN SEKUNDER Endapan sekunder adalah :Endapan sekunder adalah : Endapan-endapan bijih yang tidak berasosiasi langsung denganEndapan-endapan bijih yang tidak berasosiasi langsung dengan aktivitas magma, tetapi merupakan hasil dari prosesaktivitas magma, tetapi merupakan hasil dari proses pelapukan-transfortasi-sedimentasi, yang merupakanpelapukan-transfortasi-sedimentasi, yang merupakan proses kimia, fisika atau gabungan dari kedua prosesproses kimia, fisika atau gabungan dari kedua proses tersebut.tersebut.
  • 43. PROSES PELAPUKAN Proses yang terjadi: • Disintegrasi • Oksidasi • Hidrasi • Reaksi antara larutan dengan larutan • Reaksi antara larutan dengan gas • Reaksi antara larutan dengan zat padat • Penguapan • Atau gabungan dari beberapa hal diatas.
  • 44. Pelapukan bisa dibagi menjadi dua yaitu :Pelapukan bisa dibagi menjadi dua yaitu : – Pelapukan mekanis: • Menghasilkan endapan placer, tetapi tidak menghasilkan mineral-mineral baru (tetap mineral primer). – Pelapukan kimia • Dapat menghasilkan mineral-mineral baru, yang berasal dari aktivitas-aktivitas kimia terhadap – Endapan-endapan mineral yang belum tersingkap – Endapan-endapan mineral dengan kadar logam yang rendah – Gangue mineral – Batuan (beku, sediment, metamorf). Umumnya proses pelapukan merupakan gabungan dari kedua proses tersebut (kimia + mekanis)
  • 45. Pelapukan mekanis banyak terjadi di daerah yang kering (padang pasir) atau arid region dimana perbedaan panas dan dingin sangat besar, juga didaerah kutub. Sedangkan pelapukan kimia dapat berjalan dengan baik didaerah yang lembab atau daerah tropis Agen-agen yang mempercepat dekomosisi adalah : air, oksigen, CO2, panas, asam-asam, alkali-alkali, vegetasi, bakteri. Hasil daripada pelapukan batuan dapat berupa sisa-sisa pelapukan yang berupa mineral-mineral yang stabil (sukar larut) dan mudah larut. Yang sukar larut bisa menjadi endapan konsentrasi residu atau endapan-endapan placer, sedangkan yang mudah larut akan mengendap lagi ditempat yang lebih jauh (membentuk mineral- mineral baru)
  • 46. Macam endapan sekunderMacam endapan sekunder Terdiri dariTerdiri dari :: 1.1. Endapan konsentrasi residuEndapan konsentrasi residu 2.2. Endapan konsentrasi mekanisEndapan konsentrasi mekanis
  • 47. Endapan konsentrasi residuEndapan konsentrasi residu Konsentrasi residu merupakan hasil dari pengumpulan daripada mineral-mineral berharga setelah mineral-mineral lain ( gangue) yang terdapat dalam batuan atau endapan bijih terbawa pergi selama pelapukan. Peningkatan kadar terjadi karena adanya pengumpulan volume yang disebabkan oleh proses kimia/ pelapukan. Pengumpulan ini berlangsung terus sampai membentuk suatu endapan yang ekonomis.
  • 48. Proses pembentukanProses pembentukan Untuk dapat terbentuknya endapan-endapan jenis ini diperlukan sarat-sarat: 1. Terdapat batuan asal atau endapan-endapan yang mengandung mineral / unsur-unsur mineral berharga, disana mineral berharga sukar larut dan gangue mineralnya mudah larut pada kondisi atmorfis. 2. Kondisi/ iklim yang memungkinkan terjadinya proses-proses kimia. 3. Morfologi yang landai / tidak terlalu curam sehingga mineral-mineral region tidak tercuci habis oleh erosi (pelapukan kimia lebih kuat daripada erosi pada daerah tersebut) 4. Kestabilan permukaan yang continue dan dalam waktu lama (tidak ada pengangkatan / penurunan) sehingga bisa terjadi pengumpulan mineral-mineral baerharga yang cukup besar.
  • 49. Residu brown iron, East Texas Clubhause mine, Batesville Arkansas Bauxite bed, Arkansas JEBAKAN KONSENTRASI RESIDU
  • 50. Elluvial gold, San Antonio FAKTOR TRANFORMASI DAN TEMPAT PENGENDAPAN DARI PLACER DEPOSITE
  • 51. ENDAPAN KONSENTRASI MEKANIS (PLACER DEPOSITE)ENDAPAN KONSENTRASI MEKANIS (PLACER DEPOSITE) Proses pembentukan endapan ini terdiri dua tahap, yaitu : 1. Pembebasan daripada mineral-mineral stabil dari matrixnya. 2. Proses konsentrasi Dengan sarat berat mineral-mineral tersebut harus 1. Mempunyai berat jenis yang tinggi 2. Tahan Terhadap pelapukan kimia 3. Mempunyai kekerasan yang tinggi
  • 52. OKSIDASI DAN PENGKAYAAN SUPERGENEOKSIDASI DAN PENGKAYAAN SUPERGENE Jika suatu endapan bijih (vein, stock work dll) terexpose dipermukaan oleh erosi, maka mereka akan mengalami proses pelapukan, air permukaan akan mengoksidasi mineral-mineral dan menghasilkan larutan, akan melarutkan pula mineral-mineral lainnya. Daerah dimana oksidasi ini berlangsung disebut zone oksidasi, tetapi akibat dari proses oksidasi ini dapat pula disaerah-daerah yang terdapat dibawahnya. Larutan hasil oksidasi yang turun kebagian bawah ini akan membentuk suatu zone yang disebut zone pengkayaan (enriched zone), yang mempunyai kadar logam tinggi (lebih tinggi dari sebelumnya) dan sibagian yang paling jauh terdapat zone primer/ supergene.
  • 53. Faktor-faktor yang mengontrol dan membatasi oksidasiFaktor-faktor yang mengontrol dan membatasi oksidasi 1. Muka air tanah Diatas muka air tanah proses oksidasi akan berjalan dengan lancar karena banyak terdapat oksigen, sedangkan di bawah muka air tanah tidak terdapat/ sedikit oksigen yang bebas sehingga tidak / sukar terjadi reaksiKarena muka air tanah umumnya sejajar dengan muka tanah maka dasar dari zone oksidasi juga sejajar dengan muka air tanah, terutama didaerah datar. 2. Morfologi Daerah pegunungan, sirkulasi air tanah lebih cepat sehingga didaerah ini didapat suatu dasar zone oksidasi yang tidak rata (bergerigi). Hal ini terjadi karena cepatnya sirkulasi air maka ada oksigen-oksigen bebas yang terbawa oleh air kebagian yang lebih dalam sehingga bisa terjadi oksidasi
  • 54. 3. Perubahan muka air tanah Posisi daripada muka air tanah adalah tidak tetap, sehingga mempengaruhi proses oksidasi. Penurunan muka air tanah ini bisa terjadi karena erosi maupun berubahnya iklim dari daerah yang lembab menjadi kering. 4. Waktu Waktu juga sangat berpengaruh terhadap pembentukan endapan- endapan dengan cara ini. Umumnya endapan-endapan terbentuk pada jaman tersier sedangkan pada post glacial hampir tidak ada. 5. Batuan Batuan-batuan yang bersifat poreus/ permeable lebih mudah mengalami oksidasi daripada batuan yang kompak/ masif. Juga pada batuan-batuan yang brittle mudah karena banyak mempunyai crack-crack didalamnya.
  • 55. 6. Struktur Struktur juga banyak berpengaruh terhadap erosi, misalnya : – Pada daerah patahan akan terkumpul air sehingga proses oksidasi dapat berlangsung dengan kedalaman yang sangat dalam. – Pada patahan yang impermeable maka oksidasi yang efektif terjadi pada bagian hanging wall. – Patahan yang impermeable berfungsi sebagai penghalang terjadinya oksidasi pada bagian bawahnya.
  • 56. 1. FeS2 + 7O + H2O H2SO3­ + Fe2O4 2. 2FeS4 + H2SO4 + O2 Fe2(SO)3 + H2O atau 3. 6FeSO4 +3O +3H2O 2Fe2(SO4)3 +2Fe(OH)2 4. Fe2(SO4)3 +6H2O 2Fe(OH)2 +3H2SO4 Kemudian jika Fe2(SO4)3 ini bertemu dengan FeS2 atau sulfide lain, kembali akan terjadi reaksi­reaksi yang akan menghasilkan lebih banyak lagi larutan forro sulfat. 5. Fe2(SO4)3 + FeS2 3FeSO4 +2S SKETSA DARI SUATU VEIN YANG TEROKSIDASI
  • 57. • Pyrite FeS2 + Fe2 (SO4)3 3FeSO4 +2S • Chalcopyrite Cu2S2 + 2Fe2 (SO4)3 CuSO4 + 5FeSO4 + 2S • Chalconite Cu2S + Fe2 (SO4)3 CuSO4 + 2FeSO4 + CuS Reaksi-reaksi agar mineral-mineral sulfide yang menghasilkanReaksi-reaksi agar mineral-mineral sulfide yang menghasilkan ferro sulfat antara lainferro sulfat antara lain
  • 58. • Covellite CuS + Fe2(SO4)3 CuSO4 + 2FeSO4 + S • Sphalerite ZnS + 4Fe2 (SO4)3 + 4H2O ZnSO4 + 8FeSO4 + 4H2SO4 • Galena PbS + Fe2 (SO4)3 + H2O + OPbSO4 + 2FeSO4 + H2SO4 • Perak 2Ag + Fe2(SO4)3 Ag2SO4 + 2FeSO4 Reaksi-reaksi agar mineral-mineral sulfide yang menghasilkanReaksi-reaksi agar mineral-mineral sulfide yang menghasilkan ferro sulfat antara lainferro sulfat antara lain
  • 61. ENDAPAN SEDIMENTERENDAPAN SEDIMENTER • Proses sedimentasi tidak saja menghasilkan batuan-batuanProses sedimentasi tidak saja menghasilkan batuan-batuan sedimen saja, tetapi juga bisa membentuk endapan-endapan bijihsedimen saja, tetapi juga bisa membentuk endapan-endapan bijih yang ekonomis, misalnya endapan-endapan besi, magan, tembaga,yang ekonomis, misalnya endapan-endapan besi, magan, tembaga, fosfat, batubara, oil shale, karbonat, clay, tanah diatomea, dan lain-fosfat, batubara, oil shale, karbonat, clay, tanah diatomea, dan lain- lainlain • Endapan-endapan bijih ini sebenarnya sama saja dengan batuanEndapan-endapan bijih ini sebenarnya sama saja dengan batuan sedimen biasa, hanya karena sifat-sifat fisik dan kimanya (kadar,sedimen biasa, hanya karena sifat-sifat fisik dan kimanya (kadar, jumlah dan lain-lain) berbeda maka endapan ini merupakanjumlah dan lain-lain) berbeda maka endapan ini merupakan endapan yang ekonomis.endapan yang ekonomis. • Endapan ini bisa terdiri dari bahan-bahan anorganik maupunEndapan ini bisa terdiri dari bahan-bahan anorganik maupun organik dan batuan asalnya adalah batuan-batuan lain yang sudahorganik dan batuan asalnya adalah batuan-batuan lain yang sudah mengalami disintegrasi.mengalami disintegrasi.
  • 62. Pembentukan endapan-endapan sedimen terdiri dariPembentukan endapan-endapan sedimen terdiri dari 1. Bahan-bahan yang diendapkan (dari batuan lain) 2. Pengumpulan bahan-bahan tersebut oleh larutan atau proses-proses lain. 3. Transfortasi ketempat pengendapan 4. Deposisi (pengendapan) bahan-bahan tersebut dicekungan (sedimentary bacin). 5. Mungkin juga terjadi : 1. Pengompakan 2. Alterasi kimia 3. Dan lain-lain
  • 63. LARUTAN DAN TRANSFORTASILARUTAN DAN TRANSFORTASI Larutan Larutan yang mengandung bahan-bahan yang membentuk endapan sedimen terjadi/ terbentuk pada waktu pelapukan.
  • 64. Pelarut-pelarutnya adalah air karbonat, asam humus (asam organis), larutan-larutan sulfat. 1. Air karbonat Sangat efektif untuk melarutkan besi, mangan, dan phosphorus. Untuk besi (Fe) : – Larut. Sebagai larutan ferro (ferro lebih mudah larut dibandingkan ferri didalam air kaebonat). – Supaya bisa larut dalam air karbonat, feeri diubah menjadi ferro dulu dengan bantuan bahan-bahan pelarut, sehingga mudah larut. – Endapan-endapan Fe jaman precambium ( belum ada tumbuh- tumbuhan) mungkin tadinya sudah berupa larutan ferro bikarbonat.
  • 65. 2. Asam humus dan asam-asam organis Merupakan pelarut yang baik (asam-asam organis yang lemah juga merupakan pelarut yang baik). Berasal dari dekomposisi tumbuhan-tumbuhan (vegetasi) 3. Larutan sulfat Efektif untuk melarutkan Fe dan Mn, terutama dalam bijih sulfida. Terbentuknya larutan-larutan sulfat ini dimulai dengan bereaksinya FeS2­ dengan air dan udara yang kemudian berantai dengan reaksi terhadap sulfida-sulfids yang lain. Larutan ini jarang terdapat dalam umlah yang sangat beasr.
  • 66. Transfortasi Hampir semua jenis endapan sedimen termasuk yang berharga/ tidak menuju ketempat pengendapannya yang baru. Transfortasi ini umunya melalui sungai-sungai/ banjir. Pengendapan terjadi disungai, danau-danau, laut-laut (dangkal atau dalam).
  • 67. Proses metamorfisme adalah keadaan dimana mineral-mineral yang telah ada secara menyeluruh berubah menjadi endapan mineral baru. Media yang menyebabkan perubahan adalah : • Temperatur • Tekanan • Air Bahan yang berubah adalah endapan mineral atau batuan. Bila larutan dalam proses ini mengalami perubahan tekstur dan mineralogis maka endapan mineral bijih jarang sekali berubah dengan suatu susunan mineral baru ENDAPAN METAMORFISMEENDAPAN METAMORFISME
  • 68. Macam endapan metamorfismeMacam endapan metamorfisme Yang paling ekonomis: 1. Endapan Asbestos 2. Endapan Grafit
  • 69. ENDAPAN ASBESTOS Ada dua golongan mineral asbes : 1. Golongan serpentin 2. Golongan amphibole. Golongan serpentin adalah silikat-silikat magnesium bikabonzida, seperti crysotil, picrolit (komposisinya sama dengan serpentin). golongan amphibole adalah silikat-silikat kalsium, magnesium, besi, natrium dan alumunium, seperti anasit, crosidolit, tremolit, actinolit, antophilit
  • 70. 1. Asbes serpentin – Asbes crysotil batuan ultra basa, misal dunit atau peridolit. – Batu gamping bermagnesium atau dolomit. Asbes crysotil dari perubahan batuan ultra bisa basa merupakan endapan yang terbanyak didapatkan. Tekstur asbestos crysotil adalah cross fiber, slip fiber, dan asa fiber. 2. Asbes amphibole. Terdapat pada batuan slate sekis dan kumpulan batuan yang mengandung besi (di Transval, Afrika Selatan). Tekstur asbes amphibole juga sama dengan asbes crysotil, yang terpenting dari jenis ini ialah asbes crocidolit atau achmolit (panajng sarat dapat mencapai 30 cm, tetapi kwalitet kurang baik dibanding asbes crysotil). Asbes antophilit umumnya bertekstur “cross fiber” dengan bebrapa “slip fiber”, terdapat sebagai kantong-kantong atau lensa-lensa pada perodotit dan pyroconite di U.S.A.
  • 71. Terjadinya asbes crysotil. Hanya terdapat pada serpentin dan serpentin ini terbatas pada jenis serpentin serat (serabut). Asbes crysotil bersamaan terjadinya dengan proses srpentinisasi batuan. Sebaliknya serpentinisasi belum tentu menghasilkan asbes crysotil. Menurut Cooke (penyelidik akhir), batuan serpentin berasal dari batuan gamping dan terjadi perubahan atau alterasi yang disebabkan oleh larutan sisa yang panas (berasal dari intrusi). Cristal-cristal asbes yang tumbuh, makin mendesak dinding rekahan disertai tekanan dinding akibat pemanasan batuan dari intrusi.
  • 72. ENDAPAN GRAFIT Grafit terdapat dalam dua jenis : • Kristalin, terdiri dari lembar-lembar tipis hitam, asli, murni. • Amorf, jenis ini ridak murni
  • 73. Terjadinya sebagai berikut :Terjadinya sebagai berikut : 1. Metamofis regional 2. Kristalisasi asli berasal dari batuan beku (granit, syenit dan basal) 3. Proses metamorfisme kontak. 4. Dari penambahan larutan hidrotermal pada batuan sebelumnya (misalnya pada jenis batuan urat pada pegmatis dan daerah- daerah geseran pada batuan sekis). Jenis grafit pada “2”, “3”dan “4” dapat dianggap dari proses magmatiknya, ia berasal dari gas-gas persenyawaan karbon yang terlepas dari magma atau karbon yang berasal dari batuan sedimen yang mengalami intrusi dan kemudian karbon diendapkan.
  • 74. Jenis regional metamorfisme mungkin berasal dari :Jenis regional metamorfisme mungkin berasal dari : 1. Bahan-bahan organis yang mengalami perubahan dan ini berasal dari sedimen. 2. Merupakan penguraian dari CaCO3 seprti pada batuan gamping berkarbon dan mengalami metamorfose. Hidrokarbon asli pada batuan gamping terurai, langsing mengendap atau lebih dahulu berubah menjadi CO dan CO2 dan dioksidasikan kembali menjadi C.
  • 75. • Teori asal karbon dari batuan sedimen ini banyak diterima meskipun didapat kelainan-kelainan pendapat tentang apakah karbon ini berasal dari bahan organis atau anorganis. • Grafit terdapat pada batuan marmer, gnesis, sekis, kwarsit, dan lapisan batu bara yang berubah, batuan beku (urat pegmatit). • Jenis kristalin biasanya tersebar merata didalam seluruh batuan metamorf.. grafit umunya hanya merupakan 7 % dari volume batuan metamorf. • Mineral-mineral asosiasi kwarsa, chlorit, rutit, titanit, silimanit.
  • 76. “cross fiber” “slip fiber” “masa fiber” Serat melebar sejajar serat diagonal serat teratur radial Dengan lebar urat atau tegak lurus pada dinding urat tetapi kwalitas tidak baik “CROSS FIBER, SLIP FIBER, MASA FIBER”
  • 77. Berasal dari bahan organis. Teori-teori terbentuknya yang bersifat organis disebut “hypotese abysaal”. MINYAK BUMIMINYAK BUMI
  • 78. TERJADINYATERJADINYA MINYAK BUMIMINYAK BUMI Minyak, gas dan air mengisi ruang-ruang antar pada batuan baik sebagian maupun keseluruhan. Ruang-ruang antara itu berupa lubang antara butir-butir batuan, crack, fissure. Jadi minyak terdapat pada batu Resevoair (batuan dimana minyak, air dan gas ini terdapat).
  • 79. MIGRASI DAN AKUMULASIMIGRASI DAN AKUMULASI Migrasi adalah perpindahan minyak bumi dari batuan primer kebatuan resesoair. Migrasi selanjutnya adalah dalam batuan resevoair itu sendiri menuju zone atau terpisahnya gap, minyak dan air menjadi tiga zone.
  • 80. BATU BARABATU BARA Batu bara merupakan batuan sedimen
  • 81. TERJADINYATERJADINYA BATU BARABATU BARA Semua batu bara berasal dari bahan-bahan tanaman. Bahan ini diendapakan dalam rawa-rawa (cekungan) yang diatasnya (daerah-daerah law land).
  • 82. 1. Aktivitas O2 dalam daerah masih ada. • Oksidasi (dibawa oleh bakteri dan organisme). • Hasil asam humus (perubahan tanaman dalam oksidasi) • Sifat, aerobic 2-3 meter, kedalam lebih 3 meter, tidak ada oksigen, bakteria anverobic (tidak terjadi pengubahan tanaman). 2. Akumulasi kedua • Terbentuknya secara autochtonous yaitu akumulasi pada tempat- tempat dimana tumbuh-tumbuhan/ tanaman kembali, bukti adanya stigmaria (daerah / zone akar pada lapisan batu bara). • Perubahan/ pembusukan berjalan terus timbul gas-gas. Akumulasi terjadi dalam rawa yang terus turun (goosinklinal).
  • 83. Proses-proses yang terjadi :Proses-proses yang terjadi : Proses terbentuknya batu bara dari sisa-sisa tenamanProses terbentuknya batu bara dari sisa-sisa tenaman disebut proses “coal fication”. Proses ini mula-muladisebut proses “coal fication”. Proses ini mula-mula memperbanyak jumlah C serta mengurangi H2O.memperbanyak jumlah C serta mengurangi H2O.
  • 84. 1.1. Tahap pertamaTahap pertama • Dimulai dengan raf peat.Dimulai dengan raf peat. • Tanaman terdiri dari sellulose dan ligmin (cyclic structur). LigminTanaman terdiri dari sellulose dan ligmin (cyclic structur). Ligmin mudah dirusak bahan kimia atau organisme sedangkan sellulodemudah dirusak bahan kimia atau organisme sedangkan sellulode stabil (hanya dapat dorusak oleh bakteri).stabil (hanya dapat dorusak oleh bakteri). • Ligmin humusLigmin humus peatpeat • Peat adalah bahan sebagian besar masih menunjukan strukturPeat adalah bahan sebagian besar masih menunjukan struktur tanaman(daun, akar, cabang).tanaman(daun, akar, cabang). • Ground masa, bersufat amorf plastis, berwarna kehitaman. MudahGround masa, bersufat amorf plastis, berwarna kehitaman. Mudah larut dalam alkali (KOH), larutan berwarna coklat.larut dalam alkali (KOH), larutan berwarna coklat.
  • 85. 2.Tahap kedua • Pembentukan batu bara muda (brown coal). • Masa amorf, stroktur tanaman dapat terlilat, larut dalam alkali (KOH)-phenol-alkohol dan sangat sukar larut dalam air. • Taraf batu muda ini berakhir bila proses pengolahan tersebut akhirnya tidak dapat lagi melarutkan bahan amorf dalam alkali (brown coal). • Brown coal tidak selalu berwarna coklat, yang muda coklat yang tua kehitam-hitaman . dalam brown coal masih ada struktur tanaman. • Bagian ini disebut “lignit” atau “Xylit”, yaitu batu bara yang masih muda = brown coal yang muda. • Brown coal menunjukan sedikit/ banyak perlapisan, biasanya kompak dan sering Earthly (seperti tanah), yang muda hampir tidak ada luster.
  • 86. 3. Taraf batu bara • Batu bara muda dala proses coal fication/ pengubahan, ini akan berkurang isi asam humusnya dan akhirnya hilang sama sekali. Batu bara berwarna hitam dengan luster vitreous. • Fructure : tudak teratur sampai datar, sedangkan antrasit dengan pecahan cocoidal, biasanya menunjukan perlapisan.
  • 87. TERDAPATNYA BATU BARATERDAPATNYA BATU BARA • Batu bara terdapat dalam perlapisan (coal measurs) yang terdiri dari pergantian perlapisan batu pasir, shale dan clay yang kebanyakan berasal dari endapan air tawar. • Hal ini umumnya menunjukan pergantian sedimentasi. • Lapisan batu bara umumnya merupakan lensa yang besar dan datar (ada pula yang meluas dan datar/ lebar), tebal lapisan dar beberapa milimeter sampai 30-35 meter. • Batu bara terdapat pada formasi mulai devon, penyebaran luas terdapat pada formasi umum carbon ferous • Lignit terdapat dalam formasi vertical • Batu bara banyak tersebar dibelahan bumi bagian utara, terutama: Amerika, Canada, Rusia, Inggris, Jerman, China, India.