Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan III 2012 sebesar 5,21% dan didorong konsumsi rumah tangga serta belanja pemerintah meski inflasi rendah 2,07%. Kinerja perbankan membaik dengan aset tumbuh 16,41% meski pengangguran naik 7,87% dan kemiskinan masih 19,46%
1. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ACEH
Pertumbuhan ekonomi Aceh pada triwulan III tahun 2012 sebesar 5,21% (yoy),
mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,09%
(yoy), namun masih lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi nasional yang
tercatat sebesar 6,2% (yoy).
Dari sisi penawaran, seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif,
kecuali sektor pertambangan dan penggalian. Kinerja Sektor Pertanian sebagai
sektor utama relatif stabil, meski memang mengalami sedikit perlambatan
dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari tumbuh sebesar 5,92% (yoy)
menjadi 5,34% (yoy).
Sementara itu dari sisi permintaan, pertumbuhan pada triwulan ini masih
didorong oleh konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah.
Konsumsi rumah tangga tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya,
yaitu dari 5,21% (yoy) menjadi 4,88% (yoy). Sementara konsumsi pemerintah
meningkat dari 2,64% (yoy) menjadi 3,88% (yoy).
Kegiatan investasi di Aceh yang dicerminkan dari Pembentukan Modal Tetap
Bruto (PMTB) pada triwulan berjalan mengalami peningkatan pertumbuhan dari
4,09% (yoy) menjadi 5,43% (yoy).
Pada triwulan berjalan, Provinsi Aceh mencatatkan net ekspor sebesar Rp.1,43
triliun atau mengalami koreksi cukup tajam sebesar minus 10,86% (yoy).
PERKEMBANGAN INFLASI ACEH
Inflasi Aceh yang dihitung berdasarkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) di
dua kota yaitu Banda Aceh dan Lhokseumawe pada triwulan III tahun 2012
tercatat sebesar 2,07% (yoy), jauh lebih rendah dibanding inflasi Nasional yang
mencapai 4,31% (yoy).
Bila ditilik secara triwulanan, Aceh mengalami deflasi minus 0,13% (qtq) atau
menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 0,56% (qtq).
2. Inflasi tahunan di kedua kota yang menjadi pantauan IHK Provinsi Aceh
menunjukkan penurunan.
Inflasi kota Banda Aceh turun dari 3,28% di triwulan II tahun 2012 menjadi 1,67%
(yoy), sementara inflasi kota Lhokseumawe turun dari 5,92% menjadi 2,47% (yoy).
PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN
Kinerja perbankan (Bank Umum & Bank Perkreditan Rakyat) di Aceh pada triwulan
III tahun 2012 secara umum menunjukkan perkembangan yang lebih baik,
tercermin dari peningkatan total aset Bank Umum dan BPR yang tumbuh sebesar
16,41% (yoy) sehingga mencapai Rp36,7 triliun rupiah.
Bank Umum Konvensional yang sempat mengalami pertumbuhan negatif pada
triwulan sebelumnya, kembali menunjukkan kinerja yang membaik pada triwulan
laporan. Aset tumbuh 14,8% (yoy) akibat peningkatan DPK yang mencapai 11,09%
(yoy) dan pertumbuhan penyaluran kredit yang sebesar 7,31% (yoy).
KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROV. ACEH | TRIWULAN 2-2012 13
Sementara itu, Bank Umum Syariah masih mampu mempertahankan kinerjanya di
triwulan laporan dengan pertumbuhan aset mencapai 30,91% (yoy).
Kinerja yang cukup baik juga diperlihatkan oleh Bank Perkreditan Rakyat baik
konvensional maupun syariah yang mencapai pertumbuhan aset hingga 9,48%
(yoy) yang didorong oleh pertumbuhan DPK sebesar 14,64% (yoy) dan Penyaluran
Kredit sebesar 18,8% (yoy).
PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kondisi Ketenagakerjaan sedikit mengalami penurunan, dimana Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT)mengalami kenaikan menjadi 7,87% pada Februari
2012. Meski demikian, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tercatat
meningkat menjadi 65,85%.
3. Menurut lapangan pekerjaan utama, sektor pertanian masih menjadi penyerap
tenaga kerja terbesar, dengan porsi mencapai 50,24%.
Tingkat kemiskinan di Aceh terus menunjukkan penurunan meski tipis. Dari
19,57% pada Maret 2011 menjadi 19,46% pada Maret2012. Namun angka ini
masih jauh diatas nasional yang sebesar 11,96% per Maret 2012.
Kualitas kemiskinan Aceh menunjukkan adanya penurunan namun tidak signifikan
yang ditunjukkan oleh peningkatan Indeks Kedalaman Kemiskinan dari 3,495 pada
Maret 2011 menjadi 3,548 pada Maret 2012. Sedangkan Indeks Keparahan
Kemiskinan menurun membaik yang ditunjukkan oleh Indeks Kedalaman
Kemiskinan sebesar 3,483 dan Indeks Keparahan Kemiskinan menrun dari 0,940
meningkat menjadi 0,994pada periode yang sama.
PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH Kinerja keuangan daerah khususnya APBA
sedikit membaik dibandingkan tahun lalu. Hal ini tercermin dari adanya
peningkatan persentase realisasi anggaran. Hingga November 2012, realisasi
anggaran keuangan bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA)
tercatat 64,9% untuk realisasi keuangan dan sebesar 76% untuk realisasi fisik dari
total keseluruhan pagu anggaran sebesar Rp9.511 miliar pada tahun 2012 Namun
demikian, sampai dengan akhir 2012, diperkirakan anggaran yang tersedia tidak
dapat direalisasikan 100% dari total pagu.
PERKIRAAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INFLASI DAERAH
Pada triwulan IV tahun 2012, pertumbuhan ekonomi Aceh diproyeksikan tumbuh
pada rentang pertumbuhan 5,04% – 5,12%
Sementara laju inflasi Aceh pada triwulan IV tahun 2012 diperkirakan akan berada
pada kisaran 1,54%-2,02%