2. Good’s Dictionary of education mendefinisikan
profesionalisme sebagai “suatu pekerjaan yang meminta
persiapan spesialisasi yang relatif lama di perguruan tinggi
dan dikuasai oleh suatu kode etik khusus”.
3. More (Kuswana , WS, 1995) menyejelaskan ciri-ciri profesi sebagai berikut:
Seorang professional menggunakan waktu penuh untuk menjalankan
pekerjaannya
Ia terikat oleh suatu panggilan hidup, dan dalam hal ini ia memperlakukan
pekerjaannya sebagai separangkat norma kepatuhan dan perilaku
Ia aggota organisasi professional yang formal
Ia menguasai pengetahuan yang berguna dan keterampilan atas dasarlatihan
spesialisasi atau pendidikan yang sangat khusus
Ia terikat oleh syarat-syarat kompetensi, kesadaran pendidikan yang khusus
Ia memperoleh otonomi berdasarkan spesialisasi teknis yang tinggi sekali.
4. Profesi guru harus dilihat dari kemampuan menguasai kurikulum, materi
pembelajaran, teknik dan metode pembelajaran, kemampuan mengelola
kelas, sikap komitmen pada tugas, harus dapat menjaga kode etik profesi, di
sekolah ia harus menjadi "manusia model" yang akan ditiru siswanya, di
masyarakat menjadi teladan.
Namun tak dapat di pungkiri bahwa profesionalisme seorang guru saat ini
sangat sulit untuk karakter tersebut. Maka menurut Hujair (2005) perlu
adanya “campur tangan” pemerintah untuk peningkatan kualitas melalui
pelatihan-pelatihan mengenai hal tersebut sebagai bentuk kepedulian
pemerintah terhadap bangsa ini.
5. Di Indonesia sendiri, profesi guru pernah menjadi profesi penting dalam
perjalanannya untuk menanamkan nasionalisme, menggalang persatuan
untuk melawan penjajahan. Maka pada saat itu profesi guru menjadi profesi
paling bergengsi dan menjadi dambaan bagi generasi mudanya.
Namun, saat ini kinerja guru dinilai belum optimal dan belum memenuhi
harapan masyarakat. Apalagi dengan maraknya penggunaan internet saat ini
siswa atau mahasiswa mungkin akan memiliki ilmu yang lebih tinggi dari
pada guru, karena tak dapat dipungkiri para siswa atau mahasiswa telah
memiliki pengetahuan yang lebih dari informasi yang mereka peroleh.
6. Berdasarkan hal tersebut, maka guru harus mengikuti perkembangan dan
perubahan tersebut. Apabila tidak, maka guru akan terpinggirkan secara
perlahan di era ini. Dengan kata lain, guru tidak cukup hanya dengan
penguasaan materi mata pelajaran saja, tetapi guru diharapkan
bertanggungjawab atas pengembangan profesinya secara terus-menerus,
tidak gaptek.
7. Guru harus menguasai:
- kemampuan akademik
- pedagogik
- sosial dan budaya
- teknologi informasi
- mampu berpikir kritis
- mengikuti dan tanggap terhadap setiap perubahan,serta
- mampu menyelesaikan masalah
8. langkah-langkah dalam upaya untuk meningkatkan
profesionalisme guru di antaranya ialah:
Guru harus menguasai kemampuan-kemampuan dan keterampilan dasar
pembelajaran secara baik
Guru berusaha meningkatkan kualitasnya dengan mengikuti pelatihan dalam
bidang keterampilan baru yang diperluakan guru sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
membuat penilaian atas kinerjanya sendiri atau mau melakukan otokritik
terhadap kinerjanya sendiri
guru harus berusaha memperbaiki profesionalismenya sendiri
9. Maka dari paparan di atas dapat kita simpulkan bahwa
Permasalah guru harus diselesaikan secara
komprehensif yang menyangkut dengan semua aspek
yang terkait, yaitu aspek kualifikasi, kualitas,
pembinaan, training profesi, perlindungan profesi,
manajemen, kesejahteraan guru, dan tersedianya
fasilitas yang memadai.