SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
Urgensi Kajian Kebijakan & Peran AK
dalam Peraturan Perundangan
Disampaikan pada Rapat Pembentukan Peraturan Perundang-­‐
Undangan di	
  Lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM	
  RI
Jakarta,	
  2	
  Desember 2021
Dr.	
  Tri	
  Widodo W.	
  Utomo,	
  MA
Deputi Kajian	
  Kebijakan dan	
  Inovasi
Administrasi Negara	
  LAN-­‐RI
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL
Kajian Kebijakan:	
  Upaya Membuat Kebijakan Berbasis Pengetahuan
Sumber:	
  Christina	
  Boswell	
  &	
  Katherine	
  Smith,	
  2017
Power	
  speaks	
  
to	
  truth
Truth	
  speaks	
  
to	
  power
(Price,	
  1965) (Alison	
  Shaw,	
  2005)
Scientific	
  information	
  is	
  
seen	
  to	
  be	
  objective,	
  
discrete,	
  and	
  
value-­‐neutral.	
  As	
  such,	
  
policy	
  makers	
  and	
  other	
  
‘users’	
  commonly	
  view	
  it	
  as	
  
an	
  indispensable	
  political	
  
resource	
  that	
  provides	
  
important	
  information	
  
required	
  for	
  the	
  fuzzy	
  
arena	
  of	
  public	
  policy	
  and	
  
decision-­‐making.
Where	
  science	
  is	
  presented	
  as	
  
unified	
  and	
  robust,	
  
counter-­‐experts	
  can	
  be	
  mobilized	
  
to	
  highlight	
  uncertainties	
  and	
  
assumptions	
  in	
  the	
  science.	
  
Counter	
  experts	
  can	
  either	
  
highlight	
  uncertainty	
  and	
  the	
  need	
  
for	
  more	
  robust	
  research	
  or	
  they	
  
can	
  mobilize	
  contrary	
  evidence	
  
using	
  information	
  from	
  the	
  other	
  
side	
  of	
  an	
  unsettled	
  scientific	
  
controversy	
  or	
  from	
  different	
  
disciplinary	
  vantage	
  point.
Gap	
  between	
  Knowledge	
  &	
  Policy
Policy
Knowledge	
  
(Research)
o Keengganan pengambil kebijakan
menggunakan hasil penelitian
kebijakan;
o Pelaku kebijakan tidak cukup
memiliki kapasitas dan	
  idealisme
melakukan reformasi kebijakan;
o Peneliti kebijakan tidak mengerti detil
persoalan di	
  lapangan,	
  serta gagal
menangkap komplikasi realitas politik
mikro &	
  prosedur administrasi yang	
  renik;
o Hasil	
  kajian para	
  peneliti kebijakan terlalu
akademis,	
  normatif,	
  dan	
  abstrak.
Sumber:	
   Fadillah Putra	
  dan	
  Anwar	
  Sanusi,	
  2019,	
  Analisis Kebijakan
Publik Neo-­‐Institusionalisme:	
  Teori dan	
  Praktek,	
  Jakarta:	
  LP3ES
Knowledge-­‐based	
  Policy
TEORI
Model
Kerangka
Pikir
Kebijakan
publik yang8
berkualitas
Rendahnya kualitas kebijakan adalah cermin dari
dangkalnya aspek teoretis yang6digunakan dalam
analisis kebijakan publik
Sumber:8Fadillah Putra+&+Anwar+Sanusi+(2019)
! Kejelasan(teori diturunkan kedalam Kerangka Pikir,(
untuk memberi arah dan-orientasi terhadap analisis
dan-pertanyaan penelitian.-
! Model(disusun untuk menguji,(mengoreksi,(dan(
memperbaiki sebuah teori (dan-kerangka pikir).
! Maknanya,(sebuah kebijakan yang(baik tidak mungkin
bisa diwujudkan tanpa memiliki akar teori yang(kuat.(
Namun,(teori saja sangat tidak cukup.(Ia harus
direkonstruksi dalam sebuah Kerangka Pikir agar(dapat
bekerja (workability).
Bringing	
  evidence	
  to	
  the	
  research	
  
&	
  bridging	
  research	
  to	
  the	
  policy:	
  
o Analis /	
  Peneliti Kebijakan:	
  bertugas
menjelaskan fenomena dan	
  masalah
organisasi,	
  menganalisisnya untuk
dirumuskan alternatif kebijakan,	
  dan	
  
menyampaikan laporan/	
  
rekomendasi kepada pimpinan.
o Pengambil Kebijakan (pimpinan
organisasi):	
  bertugas menetapkan
kebijakan untuk mewujudkan tujuan
organisasi.
o Birokrasi (karyawan):	
  bertugas
mengimplementasikan kebijakan
yang	
  telah ditetapkan pimpinan.
Evidence-­‐based	
  Policy
Tahapan Kajian/Studi/Analisis Kebijakan
DUNN
! Structuring,Policy,
problems;
! Forecasting,Policy,Future;,
! Recommending,Policy,
Action;,
! Monitoring,Policy,
Outcomes;
! Evaluating,Policy,
Performances.
PATTON,&,SAVICKY
! Verify,,define,,and,detail
the,problem;,
! Established,evaluation,criteria;
! Identify,alternative,policies;
! Evaluate,alternative,policies;
! Display,&,select,among,
alternative,policies;
! Monitor,policy,outcomes.
MUSTOPADIDJAJA
FORMULASI
! Pengkajian Permasalahan;
! Penyusunan Model;
! Penentuan Tujuan;
! Pengembangan Alternatif;
! Penentuan Kriteria Penilaian;
! Penilaian Alternatif
! Rekomendasi Kebijakan.
IMPLEMENTATION.
PERFORMANCE,EVALUATION
SAMANSAMA,FOKUS,PADA MASALAH,KEBIJAKAN,YANG,DIHADAPI
JONES:,PERCEPTION/DEFINITION,,AGGREGATION,,ORGANIZATION,,REPRESENTATION,,AGENDA,SETTING,,
FORMULATION,,LEGITIMATION,,,BUDGETING,,IMPLEMENTATION,,EVALUATION,,ADJUSTMENT/TERMINATION
Sumber:  Prof.  Mustopadidjaja AR,  SE.,MPIA.,Ph.D
Prinsip Dasar Kajian/Studi Kebijakan
§ Policy	
  research/analysis memiliki	
  sense	
  yang	
  berbeda	
  
dibanding	
  penelitian	
  pada	
  umumnya	
  (skripsi,	
  thesis,	
  
disertasi).	
  Policy	
  research	
  harus	
  kuat	
  di	
  Policy	
  Issues/	
  
Problems.	
  Policy	
  issues/problems	
  sendiri	
  dapat	
  dirumuskan	
  
dengan	
  baik	
  jika	
  sudah	
  ada	
  informasi	
  pendahuluan	
  terkait	
  
dengan	
  issu/variabel	
  yang	
  akan dikaji.
§ Kegagalan	
  merumuskan	
  policy	
  problems	
  akan	
  menjadikan	
  
hasil	
  analisis	
  dan	
  rekomendasi	
  dalam	
  paper/laporan	
  
penelitian	
  tidak	
  dapat	
  mengatasi	
  masalah	
  (kesalahan	
  type	
  
ke-­‐3). Menurut	
  ahli	
  matematika Richard	
  Hamming	
  (1915-­‐
1998): "Lebih	
  baik	
  menyelesaikan	
  masalah	
  yang	
  benar	
  
dengan	
  cara	
  yang	
  salah	
  daripada	
  memecahkan	
  masalah	
  
yang	
  salah	
  dengan	
  cara	
  yang benar".
Pentingnya Mengenai Masalah Kebijakan
Rumusan Masalah adalah
bagian terpenting dari
sebuah penelitian
kebijakan,	
  sehingga harus
dirumuskan sejelas
mungkin.
“Jika masalahnya saja
tidak jelas,	
  bagaimana
mungkin dapat ditemukan
solusinya?”
Iceberg:	
  Alat Bantu	
  Mengenali Masalah Kebijakan
§ Masalah kebijakan yang	
  baik tidak hanya
menyasar pada masalah di	
  permukaan
(event,	
  fenomena,	
  symptom),	
  namun
harus mampu mengenali masalah yang	
  
lebih dalam (yang	
  mengakibatkan
munculnya masalah permukaan).
§ Dengan mengenali masalah yang	
  lebih
dalam,	
  akan dapat dirumuskan alternatif
kebijakan yang	
  lebih komprehensif dan
mampu mencegah permasalahan di	
  
permukaan muncul secara berulang.
§ Meskipun demikian,	
  tetap diperlukan
kombinasi kebijakan yang	
  tepat untuk
mengatasi masalah jangka pendek
(kuratif)	
  sekaligus mencegah
permasalahan dimasa depan (preventif-­‐
antisipatif).
Time%for
a%short%break
ISSU TINDAKAN
Informasi melalui mass-
media-merupakan suatu
peristiwa yg-terlihat-
dipermukaan.
Reactive,-hanya mengatasi
simptom saja.
Bila peristiwa kejadian
berulangakan timbul
pola perilaku.
Responsif,-bertindak-
dengan-melihat-pola-
tingkah-laku-tertentu.
Pemikiran mendalam dg-
mengkaitkan antarpola
perilaku.
Generatif,-dengan
memahami interaksi
berbagai faktor.
Dari-tingkat pemikiran yg
paling-dalamditemukan
model--mental-individu/-
organisasi
Fundamental,-dengan
mengatasi masalah yg
berhubungandengan
mental-model.
Logika Kajian /	
  Analisis Kebijakan
Agenda'
Setting
Policy'
Alternative
Policy'
Appraisal
Policy'
Recommen
dation
Proses&mengenali
masalah &&menentukan
fokus/prioritas
Proses&mengevaluasi
hasil dan kinerja
kebijakan yang&berlaku
Proses&mengembangkan
pilihan kebijakan dan
kelebihan/kekurangannya
Proses&merumuskan aksi
kebijakan secara lebih
operasional
Policy'Problems/'
Issues
Policy'Output'&'
Performance Policy'Options Policy'Action
Perlu Validasi Hulu;Hilir
Policy	
  Appraisal	
  /	
  Evaluasi Kebijakan
EVALUASI	
  
KEBIJAKAN
Kinerja
Kebijakan
Dilanjutkan
(continuation)
Dihentikan
(termination)
Tetap
Revisi
Formulasi
Setiap hasil evaluasi
merupakan agenda	
  setting	
  
untuk formulasi kebijakan baru
Formulasi*
Kebijakan
Agenda*Setting
Implementasi*
Kebijakan
EVALUASI(
KEBIJAKAN
PELAKSANAAN(KEBIJAKAN
PERENCANAAN(KEBIJAKAN
Sumber:  Pusaka LAN,  Indeks Kualitas Kebijakan
§ Penilaian thd hasil &	
  kinerja kebijakan,	
  
dapat dilakukan untuk “analysis	
  for	
  	
  	
  
policy”	
  dan “analysis	
  of	
  policy”.
§ Policy	
  appraisal	
  is	
  a	
  systematic	
  way	
  of	
  
bringing	
  evidence	
  to	
  bear	
  on	
  alternative	
  
policy	
  options,	
  weighing	
  up	
  costs,	
  benefits,	
  
their	
  distribution	
  between	
  different	
  parties	
  
and	
  over	
  time,	
  uncertainties	
  and	
  risks,	
  as	
  a	
  
way	
  of	
  assisting	
  the	
  development	
  of	
  policy	
  
(OECD,	
  2008).
Sumber:	
  Prof.	
  Dr.	
  Eko Prasojo
Analysis	
  FOR	
  Policy	
  *) Analysis	
  OF	
  Policy	
  *)
*)	
  Analysis	
  for	
  policy	
  dan analysis	
  of	
  policy	
  
dalam prakteknya dilakukan secara simultan
(bukan dikotomi)
Peran Analis Kebijakan:	
  Mengapa belum Optimal?
HULU HILIR
Tidak ada
analisis
kebutuhan AK
Tidak ada rencana
pengembangan
(kompetensi &	
  
karir)	
  AK
Dianggap
sebagai profesi
yang	
  mandiri
sehingga tidak
dilibatkan
dalam kegiatan
Penempatan
AK	
  tidak
sesuai tusi
Dianggap
menjadi beban
anggaran jika
terlibat dalam
perumusan
kebijakan
Pemahaman
pimpinan yang	
  
kurang proper	
  
tentang AK
AK	
  menjadi safety	
  
net	
  untuk
memanjangkan
BUP,	
  atau karena
restrukturisasi
organisasi
Peran AK	
  dalam Siklus Kebijakan
Spectrum	
  Tugas /	
  Peran Analis Kebijakan
Formulasi*
Kebijakan
Agenda*Setting
Implementasi*
Kebijakan
Evaluasi*
Kebijakan
PELAKSANAAN(KEBIJAKAN
PERENCANAAN(KEBIJAKAN
Kinerja
Kebijakan
Dilanjutkan
(continuation)
Dihentikan
(termination)
Tetap
Revisi
Formulasi
Policy'
Alternative
Policy'
Appraisal
Policy'
Recommen
dation
Policy'Output'&'
Performance
Policy'Options'/'
Choices Policy'Action
Ex#ante(– Analysis(FOR(Policy(*)
Ex#post(– Analysis(OF(Policy(*)
*)(Analysis(for(policy(&"analysis(of(policy(dalam
prakteknya dilakukan secara simultan (bukan dikotomi)
Peran Advokasi Analis Kebijakan
Role%of%Policy%Analyst
Researcher(
Works
Policy(Analyst(
Works
Agenda(
Setting
The%K*%Spectrum
Policy(
Formulation
Policy(Imple;
mentation
Policy(Evalua;
tion &(Impact
feedback
(dimodifikasi)
Analis Kebijakan sebagai Squad	
  System
Sumber:	
   Deputi	
  Kelembagaan	
  dan	
  Ketatalaksanaan	
  
Kemenpan	
  RB,	
  2021
§ Struktur organisasi berbasis pada
kinerja dan lebih
mengedepankan pada output	
  
dan keahlian.	
  
§ Mengedepankan Jabatan
Fungsional yang	
  profesional dan
berkomitmen terhadap jabatan
fungsionalnya.	
  
§ Dilakukan perubahan
manajemen kerja,	
  pola kerja,	
  
tanggung jawab,	
  dan tanggung
gugat dalam unit	
  organisasi.	
  
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat …	
  !!
PEDULI
INOVATIF
INTEGRITAS PROFESIONAL

More Related Content

What's hot

Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Ridho Fitrah Hyzkia
 
Filsafat dan metodologi ilmu pemerintahan (prof tjahya)
Filsafat dan metodologi  ilmu  pemerintahan (prof tjahya)Filsafat dan metodologi  ilmu  pemerintahan (prof tjahya)
Filsafat dan metodologi ilmu pemerintahan (prof tjahya)
DIP IPDN Angkatan 3
 

What's hot (20)

Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan PublikAgenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
Agenda Setting & Perumusan Kebijakan Publik
 
Transformasi birokrasi berkelas dunia
Transformasi birokrasi berkelas duniaTransformasi birokrasi berkelas dunia
Transformasi birokrasi berkelas dunia
 
KEBIJAKAN PUBLIK
KEBIJAKAN PUBLIK  KEBIJAKAN PUBLIK
KEBIJAKAN PUBLIK
 
Urgensi Kajian Kebijakan sebagai Dasar Pengambilan Kebijakan
Urgensi Kajian Kebijakan sebagai Dasar Pengambilan KebijakanUrgensi Kajian Kebijakan sebagai Dasar Pengambilan Kebijakan
Urgensi Kajian Kebijakan sebagai Dasar Pengambilan Kebijakan
 
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat KemenparPraktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
Praktek Analisis Kebijakan Publik - Diklat Kemenpar
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
EBP dan Kaitannya dengan IKK
EBP dan Kaitannya dengan IKKEBP dan Kaitannya dengan IKK
EBP dan Kaitannya dengan IKK
 
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosialPertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
Pertemuan ke 10 - analisis kebijakan sosial
 
Kebijakan publik
Kebijakan publik Kebijakan publik
Kebijakan publik
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
 
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan PublikAgenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
Agenda Setting Dalam Pembuatan Kebijakan Publik
 
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan KebijakanContoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
Contoh Penerapan Agenda Setting & Perumusan Kebijakan
 
Meramal kebijakan
Meramal kebijakan Meramal kebijakan
Meramal kebijakan
 
Filsafat dan metodologi ilmu pemerintahan (prof tjahya)
Filsafat dan metodologi  ilmu  pemerintahan (prof tjahya)Filsafat dan metodologi  ilmu  pemerintahan (prof tjahya)
Filsafat dan metodologi ilmu pemerintahan (prof tjahya)
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
 
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATURKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
 
Peran dan Strategi JFAK Dalam Komunikasi Kebijakan Publik
Peran dan Strategi JFAK Dalam Komunikasi Kebijakan PublikPeran dan Strategi JFAK Dalam Komunikasi Kebijakan Publik
Peran dan Strategi JFAK Dalam Komunikasi Kebijakan Publik
 
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakanPertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
 
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
Rancangan Teknokratik Pembangunan ASN 2020 - 2024
 
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan KessosPerumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
Perumusan Naskah Kebijakan Dalam Peningkatan Kualitas Pembangunan Kessos
 

Similar to Urgensi Kajian Kebijakan dan Peran Analis Kebijakan

Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docxHandout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
Lanzar1
 
03.Anilisis Kebijakan Publik 1
03.Anilisis Kebijakan Publik 103.Anilisis Kebijakan Publik 1
03.Anilisis Kebijakan Publik 1
siskamto
 

Similar to Urgensi Kajian Kebijakan dan Peran Analis Kebijakan (20)

Double Competency: Tantangan Baru Peneliti Sebagai Policy Analyst
Double Competency: Tantangan Baru Peneliti Sebagai Policy AnalystDouble Competency: Tantangan Baru Peneliti Sebagai Policy Analyst
Double Competency: Tantangan Baru Peneliti Sebagai Policy Analyst
 
Konsep & Studi Kebijakan Publik
Konsep & Studi Kebijakan PublikKonsep & Studi Kebijakan Publik
Konsep & Studi Kebijakan Publik
 
Workshop Penyusunan Policy Brief The Future Leaders dan Inovasi Manajemen ASN
Workshop Penyusunan Policy Brief The Future Leaders dan Inovasi Manajemen ASNWorkshop Penyusunan Policy Brief The Future Leaders dan Inovasi Manajemen ASN
Workshop Penyusunan Policy Brief The Future Leaders dan Inovasi Manajemen ASN
 
Analisis kebijakan
Analisis kebijakan Analisis kebijakan
Analisis kebijakan
 
Edit6_Briefing Menulis Policy Paper.pptx
Edit6_Briefing Menulis Policy Paper.pptxEdit6_Briefing Menulis Policy Paper.pptx
Edit6_Briefing Menulis Policy Paper.pptx
 
Analis Kebijakan dan Policy Think Tank
Analis Kebijakan dan Policy Think TankAnalis Kebijakan dan Policy Think Tank
Analis Kebijakan dan Policy Think Tank
 
BAB 1 METODE PENELITIAN
BAB 1 METODE PENELITIANBAB 1 METODE PENELITIAN
BAB 1 METODE PENELITIAN
 
Merancang Policy Brief
Merancang Policy BriefMerancang Policy Brief
Merancang Policy Brief
 
METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
 
Penguatan Pengkajian Lemhannas
Penguatan Pengkajian LemhannasPenguatan Pengkajian Lemhannas
Penguatan Pengkajian Lemhannas
 
Litbang Administrasi Masa Depan
Litbang Administrasi Masa DepanLitbang Administrasi Masa Depan
Litbang Administrasi Masa Depan
 
Peran & Posisi AK Dalam Memperkuat Lembaga Litbang
Peran & Posisi AK Dalam Memperkuat Lembaga LitbangPeran & Posisi AK Dalam Memperkuat Lembaga Litbang
Peran & Posisi AK Dalam Memperkuat Lembaga Litbang
 
Bab 1 Pengantar Penelitian
Bab 1 Pengantar PenelitianBab 1 Pengantar Penelitian
Bab 1 Pengantar Penelitian
 
IKK Sebagai Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan Pemerintah
IKK Sebagai Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan PemerintahIKK Sebagai Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan Pemerintah
IKK Sebagai Instrumen Penilaian Kualitas Kebijakan Pemerintah
 
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdfMakalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
Makalah tentang Metode Penelitian (masbabal.com).pdf
 
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docxHandout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
Handout-AKT304-Modul-Riset-Metodologi-Akuntansi.docx
 
Analisis ketahanan pangan (yuti)
Analisis ketahanan pangan (yuti)Analisis ketahanan pangan (yuti)
Analisis ketahanan pangan (yuti)
 
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy BriefMenulis Policy Paper dan Policy Brief
Menulis Policy Paper dan Policy Brief
 
03.Anilisis Kebijakan Publik 1
03.Anilisis Kebijakan Publik 103.Anilisis Kebijakan Publik 1
03.Anilisis Kebijakan Publik 1
 
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdf
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdfSosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdf
Sosialisasi JFAK - Kemenko Perekonomian 021221 Copy.pdf
 

More from Tri Widodo W. UTOMO

More from Tri Widodo W. UTOMO (20)

Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 

Recently uploaded (8)

evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).pptSlide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
Slide-AKT-301-07-02-2017-konsep-pelayanan-publik (3).ppt
 

Urgensi Kajian Kebijakan dan Peran Analis Kebijakan

  • 1. Urgensi Kajian Kebijakan & Peran AK dalam Peraturan Perundangan Disampaikan pada Rapat Pembentukan Peraturan Perundang-­‐ Undangan di  Lingkungan Kementerian Koperasi dan UKM  RI Jakarta,  2  Desember 2021 Dr.  Tri  Widodo W.  Utomo,  MA Deputi Kajian  Kebijakan dan  Inovasi Administrasi Negara  LAN-­‐RI PEDULI INOVATIF INTEGRITAS PROFESIONAL
  • 2. Kajian Kebijakan:  Upaya Membuat Kebijakan Berbasis Pengetahuan Sumber:  Christina  Boswell  &  Katherine  Smith,  2017 Power  speaks   to  truth Truth  speaks   to  power (Price,  1965) (Alison  Shaw,  2005) Scientific  information  is   seen  to  be  objective,   discrete,  and   value-­‐neutral.  As  such,   policy  makers  and  other   ‘users’  commonly  view  it  as   an  indispensable  political   resource  that  provides   important  information   required  for  the  fuzzy   arena  of  public  policy  and   decision-­‐making. Where  science  is  presented  as   unified  and  robust,   counter-­‐experts  can  be  mobilized   to  highlight  uncertainties  and   assumptions  in  the  science.   Counter  experts  can  either   highlight  uncertainty  and  the  need   for  more  robust  research  or  they   can  mobilize  contrary  evidence   using  information  from  the  other   side  of  an  unsettled  scientific   controversy  or  from  different   disciplinary  vantage  point.
  • 3. Gap  between  Knowledge  &  Policy Policy Knowledge   (Research) o Keengganan pengambil kebijakan menggunakan hasil penelitian kebijakan; o Pelaku kebijakan tidak cukup memiliki kapasitas dan  idealisme melakukan reformasi kebijakan; o Peneliti kebijakan tidak mengerti detil persoalan di  lapangan,  serta gagal menangkap komplikasi realitas politik mikro &  prosedur administrasi yang  renik; o Hasil  kajian para  peneliti kebijakan terlalu akademis,  normatif,  dan  abstrak. Sumber:   Fadillah Putra  dan  Anwar  Sanusi,  2019,  Analisis Kebijakan Publik Neo-­‐Institusionalisme:  Teori dan  Praktek,  Jakarta:  LP3ES
  • 4. Knowledge-­‐based  Policy TEORI Model Kerangka Pikir Kebijakan publik yang8 berkualitas Rendahnya kualitas kebijakan adalah cermin dari dangkalnya aspek teoretis yang6digunakan dalam analisis kebijakan publik Sumber:8Fadillah Putra+&+Anwar+Sanusi+(2019) ! Kejelasan(teori diturunkan kedalam Kerangka Pikir,( untuk memberi arah dan-orientasi terhadap analisis dan-pertanyaan penelitian.- ! Model(disusun untuk menguji,(mengoreksi,(dan( memperbaiki sebuah teori (dan-kerangka pikir). ! Maknanya,(sebuah kebijakan yang(baik tidak mungkin bisa diwujudkan tanpa memiliki akar teori yang(kuat.( Namun,(teori saja sangat tidak cukup.(Ia harus direkonstruksi dalam sebuah Kerangka Pikir agar(dapat bekerja (workability).
  • 5. Bringing  evidence  to  the  research   &  bridging  research  to  the  policy:   o Analis /  Peneliti Kebijakan:  bertugas menjelaskan fenomena dan  masalah organisasi,  menganalisisnya untuk dirumuskan alternatif kebijakan,  dan   menyampaikan laporan/   rekomendasi kepada pimpinan. o Pengambil Kebijakan (pimpinan organisasi):  bertugas menetapkan kebijakan untuk mewujudkan tujuan organisasi. o Birokrasi (karyawan):  bertugas mengimplementasikan kebijakan yang  telah ditetapkan pimpinan. Evidence-­‐based  Policy
  • 6. Tahapan Kajian/Studi/Analisis Kebijakan DUNN ! Structuring,Policy, problems; ! Forecasting,Policy,Future;, ! Recommending,Policy, Action;, ! Monitoring,Policy, Outcomes; ! Evaluating,Policy, Performances. PATTON,&,SAVICKY ! Verify,,define,,and,detail the,problem;, ! Established,evaluation,criteria; ! Identify,alternative,policies; ! Evaluate,alternative,policies; ! Display,&,select,among, alternative,policies; ! Monitor,policy,outcomes. MUSTOPADIDJAJA FORMULASI ! Pengkajian Permasalahan; ! Penyusunan Model; ! Penentuan Tujuan; ! Pengembangan Alternatif; ! Penentuan Kriteria Penilaian; ! Penilaian Alternatif ! Rekomendasi Kebijakan. IMPLEMENTATION. PERFORMANCE,EVALUATION SAMANSAMA,FOKUS,PADA MASALAH,KEBIJAKAN,YANG,DIHADAPI JONES:,PERCEPTION/DEFINITION,,AGGREGATION,,ORGANIZATION,,REPRESENTATION,,AGENDA,SETTING,, FORMULATION,,LEGITIMATION,,,BUDGETING,,IMPLEMENTATION,,EVALUATION,,ADJUSTMENT/TERMINATION Sumber:  Prof.  Mustopadidjaja AR,  SE.,MPIA.,Ph.D
  • 7. Prinsip Dasar Kajian/Studi Kebijakan § Policy  research/analysis memiliki  sense  yang  berbeda   dibanding  penelitian  pada  umumnya  (skripsi,  thesis,   disertasi).  Policy  research  harus  kuat  di  Policy  Issues/   Problems.  Policy  issues/problems  sendiri  dapat  dirumuskan   dengan  baik  jika  sudah  ada  informasi  pendahuluan  terkait   dengan  issu/variabel  yang  akan dikaji. § Kegagalan  merumuskan  policy  problems  akan  menjadikan   hasil  analisis  dan  rekomendasi  dalam  paper/laporan   penelitian  tidak  dapat  mengatasi  masalah  (kesalahan  type   ke-­‐3). Menurut  ahli  matematika Richard  Hamming  (1915-­‐ 1998): "Lebih  baik  menyelesaikan  masalah  yang  benar   dengan  cara  yang  salah  daripada  memecahkan  masalah   yang  salah  dengan  cara  yang benar".
  • 8. Pentingnya Mengenai Masalah Kebijakan Rumusan Masalah adalah bagian terpenting dari sebuah penelitian kebijakan,  sehingga harus dirumuskan sejelas mungkin. “Jika masalahnya saja tidak jelas,  bagaimana mungkin dapat ditemukan solusinya?”
  • 9. Iceberg:  Alat Bantu  Mengenali Masalah Kebijakan § Masalah kebijakan yang  baik tidak hanya menyasar pada masalah di  permukaan (event,  fenomena,  symptom),  namun harus mampu mengenali masalah yang   lebih dalam (yang  mengakibatkan munculnya masalah permukaan). § Dengan mengenali masalah yang  lebih dalam,  akan dapat dirumuskan alternatif kebijakan yang  lebih komprehensif dan mampu mencegah permasalahan di   permukaan muncul secara berulang. § Meskipun demikian,  tetap diperlukan kombinasi kebijakan yang  tepat untuk mengatasi masalah jangka pendek (kuratif)  sekaligus mencegah permasalahan dimasa depan (preventif-­‐ antisipatif). Time%for a%short%break ISSU TINDAKAN Informasi melalui mass- media-merupakan suatu peristiwa yg-terlihat- dipermukaan. Reactive,-hanya mengatasi simptom saja. Bila peristiwa kejadian berulangakan timbul pola perilaku. Responsif,-bertindak- dengan-melihat-pola- tingkah-laku-tertentu. Pemikiran mendalam dg- mengkaitkan antarpola perilaku. Generatif,-dengan memahami interaksi berbagai faktor. Dari-tingkat pemikiran yg paling-dalamditemukan model--mental-individu/- organisasi Fundamental,-dengan mengatasi masalah yg berhubungandengan mental-model.
  • 10. Logika Kajian /  Analisis Kebijakan Agenda' Setting Policy' Alternative Policy' Appraisal Policy' Recommen dation Proses&mengenali masalah &&menentukan fokus/prioritas Proses&mengevaluasi hasil dan kinerja kebijakan yang&berlaku Proses&mengembangkan pilihan kebijakan dan kelebihan/kekurangannya Proses&merumuskan aksi kebijakan secara lebih operasional Policy'Problems/' Issues Policy'Output'&' Performance Policy'Options Policy'Action Perlu Validasi Hulu;Hilir
  • 11. Policy  Appraisal  /  Evaluasi Kebijakan EVALUASI   KEBIJAKAN Kinerja Kebijakan Dilanjutkan (continuation) Dihentikan (termination) Tetap Revisi Formulasi Setiap hasil evaluasi merupakan agenda  setting   untuk formulasi kebijakan baru Formulasi* Kebijakan Agenda*Setting Implementasi* Kebijakan EVALUASI( KEBIJAKAN PELAKSANAAN(KEBIJAKAN PERENCANAAN(KEBIJAKAN Sumber:  Pusaka LAN,  Indeks Kualitas Kebijakan § Penilaian thd hasil &  kinerja kebijakan,   dapat dilakukan untuk “analysis  for       policy”  dan “analysis  of  policy”. § Policy  appraisal  is  a  systematic  way  of   bringing  evidence  to  bear  on  alternative   policy  options,  weighing  up  costs,  benefits,   their  distribution  between  different  parties   and  over  time,  uncertainties  and  risks,  as  a   way  of  assisting  the  development  of  policy   (OECD,  2008). Sumber:  Prof.  Dr.  Eko Prasojo Analysis  FOR  Policy  *) Analysis  OF  Policy  *) *)  Analysis  for  policy  dan analysis  of  policy   dalam prakteknya dilakukan secara simultan (bukan dikotomi)
  • 12. Peran Analis Kebijakan:  Mengapa belum Optimal? HULU HILIR Tidak ada analisis kebutuhan AK Tidak ada rencana pengembangan (kompetensi &   karir)  AK Dianggap sebagai profesi yang  mandiri sehingga tidak dilibatkan dalam kegiatan Penempatan AK  tidak sesuai tusi Dianggap menjadi beban anggaran jika terlibat dalam perumusan kebijakan Pemahaman pimpinan yang   kurang proper   tentang AK AK  menjadi safety   net  untuk memanjangkan BUP,  atau karena restrukturisasi organisasi
  • 13. Peran AK  dalam Siklus Kebijakan
  • 14. Spectrum  Tugas /  Peran Analis Kebijakan Formulasi* Kebijakan Agenda*Setting Implementasi* Kebijakan Evaluasi* Kebijakan PELAKSANAAN(KEBIJAKAN PERENCANAAN(KEBIJAKAN Kinerja Kebijakan Dilanjutkan (continuation) Dihentikan (termination) Tetap Revisi Formulasi Policy' Alternative Policy' Appraisal Policy' Recommen dation Policy'Output'&' Performance Policy'Options'/' Choices Policy'Action Ex#ante(– Analysis(FOR(Policy(*) Ex#post(– Analysis(OF(Policy(*) *)(Analysis(for(policy(&"analysis(of(policy(dalam prakteknya dilakukan secara simultan (bukan dikotomi)
  • 15. Peran Advokasi Analis Kebijakan Role%of%Policy%Analyst Researcher( Works Policy(Analyst( Works Agenda( Setting The%K*%Spectrum Policy( Formulation Policy(Imple; mentation Policy(Evalua; tion &(Impact feedback (dimodifikasi)
  • 16. Analis Kebijakan sebagai Squad  System Sumber:   Deputi  Kelembagaan  dan  Ketatalaksanaan   Kemenpan  RB,  2021 § Struktur organisasi berbasis pada kinerja dan lebih mengedepankan pada output   dan keahlian.   § Mengedepankan Jabatan Fungsional yang  profesional dan berkomitmen terhadap jabatan fungsionalnya.   § Dilakukan perubahan manajemen kerja,  pola kerja,   tanggung jawab,  dan tanggung gugat dalam unit  organisasi.  
  • 17. Terima Kasih Semoga Bermanfaat …  !! PEDULI INOVATIF INTEGRITAS PROFESIONAL