SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
Penajaman Perencanaan Pembangunan Daerah
Untuk Meningkatkan Pembangunan Manusia
Disampaikan pada Seminar “Penyusunan Pedoman Perumusan Indikator Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Rangka
Mendukung Peningkatan Capaian IPM Indonesia”
Jakarta, 16 Oktober 2013
Kedeputian Kajian Manajemen Kebijakan dan Pelayanan
Lembaga Administrasi Negara RI
Evaluasi RPJMN 2010-2014
Menurut kajian PGSP (Penguatan Tata Kelola Pemerintah Provinsi) UNDP:
IPM semakin membaik selama 2 dekade terakhir, meskipun laju perbaikannya relatif
tertinggal dibanding dengan negara tetangga;
Tahun 2011, IPM kawasan Sumatera, Jawa & Bali pada umumnya berada di atas rata2
nasional (72,77). Sedangkan IPM di luar Jawa, Sumatera & Bali pada umumnya dibawah rata2
nasional, kecuali Kalteng, Kaltim & Sulut. Sementara daerah tertinggal seperti NTT, NTB dan
Papua mengalami kemajuan tingkat IPM yg lebih pesat dibanding daerah lainnya.
Target AHH memperlihatkan perbaikan dan diprediksi mencapai target 2014 (72 th).
Tingkat kemiskinan pedesaan turun menjadi 14,7% pada 2012 (dari 17,35% pada 2009),
sedangkan di perkotaan turun menjadi 8,6% (dari 10,72% pada 2009).
Distribusi pendapatan ternyata semakin melebar. Pada tahun 2009 Indeks Gini sebesar
0,37, sedangkan pada tahun 2012 meningkat menjadi 0,41.
1996 1999 2002 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
67.70 64.30 65.80 68.70 69.57 70.10 70.59 71.17 71.76 72.27 72.77
Sumber: BPS, Indeks Pembangunan Manusia Provinsi dan Nasional, 1996 – 2011.
IPM Indonesia 1996-2011
Provinsi IPM
DKI Jakarta 77.97
Sulawesi Utara 76.54
Riau 76.53
Yogyakarta 76.32
KalimantanTimur 76.22
Kepulauan Riau 75.78
KalimantanTengah 75.06
Sumatera Utara 74.65
Sumatera Barat 74.28
Sumatera Selatan 73.42
Bengkulu 73.4
Provinsi IPM
Bangka Belitung 73.37
Jambi 73.3
JawaTengah 72.94
Bali 72.84
Jawa Barat 72.73
JawaTimur 72.18
Aceh 72.16
Sulawesi Selatan 72.14
Lampung 71.94
Maluku 71.87
SulawesiTengah 71.62
IPM Provinsi 2011
Provinsi IPM
Banten 70.95
Gorontalo 70.82
SulawesiTenggara 70.55
Kalimantan Selatan 70.44
Sulawesi Barat 70.11
Kalimantan Barat 69.66
Papua Barat 69.65
Maluku Utara 69.47
NTT 67.75
NTB 66.23
Papua 65.36
Sumber: BPS, Indeks Pembangunan Manusia Provinsi dan Nasional, 1996 – 2011 (diolah).
Penduduk Miskin BerdasarWilayah & Provinsi 2011
Ada
kecenderung-
an daerah yg
tinggi tingkat
kemiskinan-
nya, juga
rendah IPM-
nya.
Sumber:
Decentralization
Support Facility,
2011
1996-2009, dana
perimbangan
dari pusat
meningkat
hampir 4x lipat
dari Rp. 44,5
triliun menjadi
Rp. 209,8 triliun.
Sumber:
Decentralization
Support Facility,
2011
Dana Desentralisasi
Kemiskinan masih relatif tinggi setelah 1 dekade lebih pelaksanaan
desentralisasi. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2012 mencapai
29,13 juta orang atau 11,96% (BPS, 2012)
Uniknya, dana perimbangan (dana desentralisasi) yg sangat besar
nampaknya tidak berkorelasi secara signifikan dengan pengentasan
kemiskinan, justru kemiskinan cenderung tinggi di daerah penerima
dana perimbangan yg besar.
Untuk itu, harus ada peninjauan kembali strategi pembangunan dan
penajaman perencanaan, agar dana perimbangan dapat teroptimalkan
untuk menekan kemiskinan sekaligus meningkatkan IPM.
Penduduk Miskin BerdasarWilayah & Provinsi 2011
Rata2 DAU per Kapita Berdasar Provinsi 2011
Sumber:
Decentralization
Support Facility,
2011
Peningkatan DAU sangat signifikan, dari Rp. 2,6 triliun pada tahun 2003
menjadi Rp. 47,9 triliun pada tahun 2010. Sayang, ada kecenderungan
ketimpangan jika dihitung per kapita.
Provinsi penerima DAU terendah adalah Banten dengan rata2 / kapita sebesar
Rp. 450 ribu. Pada ekstrem yg lain, Provinsi penerima DAU tertinggi adalah
Papua dengan rata2 / kapita sebesar hampir Rp. 6 juta. Untuk Kab/Kota,
penerima DAU terendah adalah Kota Bontang sebesar Rp. 119 ribu rata2 /
kapita. Penerima DAU tertinggi Kab. Waropen sebesar Rp. 19,7 juta rata2 /
kapita.
Kondisi seperti ini akan dapat memicu penggunaan DAU secara tidak efisien
dan kurang berorientasi ke publik. Faktanya, daerah dengan DAU per kapita yg
tinggi namun IPM-nya justru rendah. Ini menunjukkan ada yg salah dalam
kebijakan pembangunan daerah (perencanaan dan implementasinya).
DAU dan Ketimpangan Pembangunan
• Rendahnya IPM
• Lambatnya
Pertumbuhan IPM
• Cukup Tingginya
Kesenjangan
Pendapatan
• Masih Tingginya
Tingkat
Kemiskinan
Rendahnya
Kinerja /
Efektivitas
Pembangunan
PERENCANAAN yg kurang fokus
dan kurang terukur;
Implementasi yg lemah;
Sumber daya yg kurang menunjang
(SDM, Sarpras,Anggaran).
Logframe Perencanaan dlm Meningkatkan IPM
PP No. 65/2005 & Permendagri No. 79/2007 telah mengamanatkan
Pemerintah Daerah untuk mengintegrasikan Rencana Pencapaian SPM ke
dalam RPJMD dan Rencana Strategis SKPD.
Maka, indikator capaian pada sasaran strategis dalam perencanaan
pembangunan (RPJMD, RKPD, Renstra SKPD, Renja SKPD) wajib mengacu
pada indikator SPM.
Jika indikator SPM dapat diwujudkan melalui sinkronisasi indikator
perencanaan pembangunan daerah, maka probabilitas perbaikan IPM
akan dapat ditingkatkan.
Penajaman Perencanaan dlm Meningkatkan IPM
Terima Kasih …
Semoga Bermanfaat !!
Jakarta, 16 Oktober 2013
Kedeputian Kajian Manajemen Kebijakan dan Pelayanan
Lembaga Administrasi Negara RI

More Related Content

Similar to Penajaman Perencanaan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Pembangunan Manusia

Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatanPaparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Wdd Wuryanto
 
KAK_Rencana_Aksi_Konvergensi_Stunting_2019.pdf
KAK_Rencana_Aksi_Konvergensi_Stunting_2019.pdfKAK_Rencana_Aksi_Konvergensi_Stunting_2019.pdf
KAK_Rencana_Aksi_Konvergensi_Stunting_2019.pdf
rasya_wirayudha
 
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdfDRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
andriusbappeda
 
Kelompok Usaha Bersama (Kube) Fakir Miskin
Kelompok Usaha Bersama (Kube) Fakir MiskinKelompok Usaha Bersama (Kube) Fakir Miskin
Kelompok Usaha Bersama (Kube) Fakir Miskin
khoiril anwar
 
Program pro-rakyat
Program pro-rakyatProgram pro-rakyat
Program pro-rakyat
Hery Rock
 

Similar to Penajaman Perencanaan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Pembangunan Manusia (20)

KEBIJAKAN KEMENTERIAN PDT DALAM MENDORONG PENCAPAIAN IPM MELALUI STRATEGI DES...
KEBIJAKAN KEMENTERIAN PDT DALAM MENDORONG PENCAPAIAN IPM MELALUI STRATEGI DES...KEBIJAKAN KEMENTERIAN PDT DALAM MENDORONG PENCAPAIAN IPM MELALUI STRATEGI DES...
KEBIJAKAN KEMENTERIAN PDT DALAM MENDORONG PENCAPAIAN IPM MELALUI STRATEGI DES...
 
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatanPaparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
Paparan penanganan masalah sosial kemasyarakatan
 
Ruri nurul jannah 7.7
Ruri nurul jannah 7.7Ruri nurul jannah 7.7
Ruri nurul jannah 7.7
 
Paparan rakor tkpk bappeda kku
Paparan rakor tkpk bappeda kkuPaparan rakor tkpk bappeda kku
Paparan rakor tkpk bappeda kku
 
PAPARAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 2017 - FKP 2016.ppt
PAPARAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 2017 - FKP 2016.pptPAPARAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 2017 - FKP 2016.ppt
PAPARAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 2017 - FKP 2016.ppt
 
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa TengahAnalisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Analisis Capaian Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
 
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan KemiskinanPerencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
Perencanaan dan Penganggaran untuk Penanggulagnan Kemiskinan
 
130318 paparan dir kkdt@rakorpus kpdt
130318 paparan dir kkdt@rakorpus kpdt130318 paparan dir kkdt@rakorpus kpdt
130318 paparan dir kkdt@rakorpus kpdt
 
Rancangan perbup pedoman percepatan penanggulangan kemiskinan
Rancangan perbup pedoman percepatan penanggulangan kemiskinanRancangan perbup pedoman percepatan penanggulangan kemiskinan
Rancangan perbup pedoman percepatan penanggulangan kemiskinan
 
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummitPaparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
Paparan Wamen PPN Bappenas - RBSummit
 
KAK_Rencana_Aksi_Konvergensi_Stunting_2019.pdf
KAK_Rencana_Aksi_Konvergensi_Stunting_2019.pdfKAK_Rencana_Aksi_Konvergensi_Stunting_2019.pdf
KAK_Rencana_Aksi_Konvergensi_Stunting_2019.pdf
 
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
 
2017-03-03 Penyaluran Dana Desa
2017-03-03 Penyaluran Dana Desa2017-03-03 Penyaluran Dana Desa
2017-03-03 Penyaluran Dana Desa
 
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdfDRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
DRAFT EKSPOSE KA BAPPEDA_DJCB.pdf
 
804-1273-1-PB.pdf
804-1273-1-PB.pdf804-1273-1-PB.pdf
804-1273-1-PB.pdf
 
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdfpresentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
presentasi FKP RKPD 2024-Kepala Bappeda.pdf
 
Kelompok Usaha Bersama (Kube) Fakir Miskin
Kelompok Usaha Bersama (Kube) Fakir MiskinKelompok Usaha Bersama (Kube) Fakir Miskin
Kelompok Usaha Bersama (Kube) Fakir Miskin
 
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdfDagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
 
PDRB PERKAPITA_FINAL.pptx
PDRB PERKAPITA_FINAL.pptxPDRB PERKAPITA_FINAL.pptx
PDRB PERKAPITA_FINAL.pptx
 
Program pro-rakyat
Program pro-rakyatProgram pro-rakyat
Program pro-rakyat
 

More from Tri Widodo W. UTOMO

More from Tri Widodo W. UTOMO (20)

Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian KesehatanBeyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
Beyond IKK: Kualitas Kebijakan Kementerian Kesehatan
 
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi BerkelanjutanStrategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
Strategi Kolaboratif untuk Inovasi Berkelanjutan
 
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi InformasiInovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
Inovasi Pelaksanaan Bangkom Berbasis Teknologi Informasi
 
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin BerprestasiTransformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
Transformasi untuk LAN Semakin Berprestasi
 
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus KebijakanTata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
Tata Kelola Kebijakan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam PemiluStrategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
Strategi Kebijakan Penguatan Netralitas ASN dalam Pemilu
 
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASNPengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
Pengelolaan Kinerja dalam Manajemen ASN
 
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor BerkelanjutanTranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
Tranformasi Kab. Bogor Berkelanjutan
 
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor PublikManajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
Manajemen Perubahan & Penerapannya di Sektor Publik
 
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan PijarProspek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
Prospek Kolaborasi LAN-Yayasan Pijar
 
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral InsightGamifikasi Zoom & Behavioral Insight
Gamifikasi Zoom & Behavioral Insight
 
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di DaerahSignifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
Signifikansi Pendampingan Labinov di Daerah
 
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di IndonesiaPeta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
Peta Kinerja Inovasi Daerah di Indonesia
 
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui InovasiKab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
Kab. Bireuen, Mengakselerasi Kinerja Melalui Inovasi
 
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus KebijakanPerumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
Perumusan Peraturan Berdasar Siklus Kebijakan
 
Recharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang PanjangRecharging Inovasi Padang Panjang
Recharging Inovasi Padang Panjang
 
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin BerprestasiTransformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
Transformasi untuk Parepare Semakin Berprestasi
 
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era DisrupsiTransformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
Transformasi Administrasi Publik Menjawab Tantangan Era Disrupsi
 
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu BangsaKorpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
Korpri & Inovasi sebagai Perekat & Pemersatu Bangsa
 
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik BerdampakInovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
 

Recently uploaded (8)

SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdfAgenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
Agenda III - Organisasi Digital - updated.pdf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptxStandar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Arsiparis.pptx
 
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
MATERI SOSIALISASI TRIBINA (BKB, BKL, BKR) DAN UPPKS BAGI KADER DESA PKK POKJ...
 
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptxPELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
PELATIHAN BAPELKES ANTIKORUPSI 0502.pptx
 

Penajaman Perencanaan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Pembangunan Manusia

  • 1. Penajaman Perencanaan Pembangunan Daerah Untuk Meningkatkan Pembangunan Manusia Disampaikan pada Seminar “Penyusunan Pedoman Perumusan Indikator Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Rangka Mendukung Peningkatan Capaian IPM Indonesia” Jakarta, 16 Oktober 2013 Kedeputian Kajian Manajemen Kebijakan dan Pelayanan Lembaga Administrasi Negara RI
  • 2. Evaluasi RPJMN 2010-2014 Menurut kajian PGSP (Penguatan Tata Kelola Pemerintah Provinsi) UNDP: IPM semakin membaik selama 2 dekade terakhir, meskipun laju perbaikannya relatif tertinggal dibanding dengan negara tetangga; Tahun 2011, IPM kawasan Sumatera, Jawa & Bali pada umumnya berada di atas rata2 nasional (72,77). Sedangkan IPM di luar Jawa, Sumatera & Bali pada umumnya dibawah rata2 nasional, kecuali Kalteng, Kaltim & Sulut. Sementara daerah tertinggal seperti NTT, NTB dan Papua mengalami kemajuan tingkat IPM yg lebih pesat dibanding daerah lainnya. Target AHH memperlihatkan perbaikan dan diprediksi mencapai target 2014 (72 th). Tingkat kemiskinan pedesaan turun menjadi 14,7% pada 2012 (dari 17,35% pada 2009), sedangkan di perkotaan turun menjadi 8,6% (dari 10,72% pada 2009). Distribusi pendapatan ternyata semakin melebar. Pada tahun 2009 Indeks Gini sebesar 0,37, sedangkan pada tahun 2012 meningkat menjadi 0,41.
  • 3. 1996 1999 2002 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 67.70 64.30 65.80 68.70 69.57 70.10 70.59 71.17 71.76 72.27 72.77 Sumber: BPS, Indeks Pembangunan Manusia Provinsi dan Nasional, 1996 – 2011. IPM Indonesia 1996-2011
  • 4. Provinsi IPM DKI Jakarta 77.97 Sulawesi Utara 76.54 Riau 76.53 Yogyakarta 76.32 KalimantanTimur 76.22 Kepulauan Riau 75.78 KalimantanTengah 75.06 Sumatera Utara 74.65 Sumatera Barat 74.28 Sumatera Selatan 73.42 Bengkulu 73.4 Provinsi IPM Bangka Belitung 73.37 Jambi 73.3 JawaTengah 72.94 Bali 72.84 Jawa Barat 72.73 JawaTimur 72.18 Aceh 72.16 Sulawesi Selatan 72.14 Lampung 71.94 Maluku 71.87 SulawesiTengah 71.62 IPM Provinsi 2011 Provinsi IPM Banten 70.95 Gorontalo 70.82 SulawesiTenggara 70.55 Kalimantan Selatan 70.44 Sulawesi Barat 70.11 Kalimantan Barat 69.66 Papua Barat 69.65 Maluku Utara 69.47 NTT 67.75 NTB 66.23 Papua 65.36 Sumber: BPS, Indeks Pembangunan Manusia Provinsi dan Nasional, 1996 – 2011 (diolah).
  • 5. Penduduk Miskin BerdasarWilayah & Provinsi 2011 Ada kecenderung- an daerah yg tinggi tingkat kemiskinan- nya, juga rendah IPM- nya. Sumber: Decentralization Support Facility, 2011
  • 6. 1996-2009, dana perimbangan dari pusat meningkat hampir 4x lipat dari Rp. 44,5 triliun menjadi Rp. 209,8 triliun. Sumber: Decentralization Support Facility, 2011 Dana Desentralisasi
  • 7. Kemiskinan masih relatif tinggi setelah 1 dekade lebih pelaksanaan desentralisasi. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2012 mencapai 29,13 juta orang atau 11,96% (BPS, 2012) Uniknya, dana perimbangan (dana desentralisasi) yg sangat besar nampaknya tidak berkorelasi secara signifikan dengan pengentasan kemiskinan, justru kemiskinan cenderung tinggi di daerah penerima dana perimbangan yg besar. Untuk itu, harus ada peninjauan kembali strategi pembangunan dan penajaman perencanaan, agar dana perimbangan dapat teroptimalkan untuk menekan kemiskinan sekaligus meningkatkan IPM. Penduduk Miskin BerdasarWilayah & Provinsi 2011
  • 8. Rata2 DAU per Kapita Berdasar Provinsi 2011 Sumber: Decentralization Support Facility, 2011
  • 9. Peningkatan DAU sangat signifikan, dari Rp. 2,6 triliun pada tahun 2003 menjadi Rp. 47,9 triliun pada tahun 2010. Sayang, ada kecenderungan ketimpangan jika dihitung per kapita. Provinsi penerima DAU terendah adalah Banten dengan rata2 / kapita sebesar Rp. 450 ribu. Pada ekstrem yg lain, Provinsi penerima DAU tertinggi adalah Papua dengan rata2 / kapita sebesar hampir Rp. 6 juta. Untuk Kab/Kota, penerima DAU terendah adalah Kota Bontang sebesar Rp. 119 ribu rata2 / kapita. Penerima DAU tertinggi Kab. Waropen sebesar Rp. 19,7 juta rata2 / kapita. Kondisi seperti ini akan dapat memicu penggunaan DAU secara tidak efisien dan kurang berorientasi ke publik. Faktanya, daerah dengan DAU per kapita yg tinggi namun IPM-nya justru rendah. Ini menunjukkan ada yg salah dalam kebijakan pembangunan daerah (perencanaan dan implementasinya). DAU dan Ketimpangan Pembangunan
  • 10. • Rendahnya IPM • Lambatnya Pertumbuhan IPM • Cukup Tingginya Kesenjangan Pendapatan • Masih Tingginya Tingkat Kemiskinan Rendahnya Kinerja / Efektivitas Pembangunan PERENCANAAN yg kurang fokus dan kurang terukur; Implementasi yg lemah; Sumber daya yg kurang menunjang (SDM, Sarpras,Anggaran). Logframe Perencanaan dlm Meningkatkan IPM
  • 11. PP No. 65/2005 & Permendagri No. 79/2007 telah mengamanatkan Pemerintah Daerah untuk mengintegrasikan Rencana Pencapaian SPM ke dalam RPJMD dan Rencana Strategis SKPD. Maka, indikator capaian pada sasaran strategis dalam perencanaan pembangunan (RPJMD, RKPD, Renstra SKPD, Renja SKPD) wajib mengacu pada indikator SPM. Jika indikator SPM dapat diwujudkan melalui sinkronisasi indikator perencanaan pembangunan daerah, maka probabilitas perbaikan IPM akan dapat ditingkatkan. Penajaman Perencanaan dlm Meningkatkan IPM
  • 12. Terima Kasih … Semoga Bermanfaat !! Jakarta, 16 Oktober 2013 Kedeputian Kajian Manajemen Kebijakan dan Pelayanan Lembaga Administrasi Negara RI