Dokumen ini membahas penelitian tentang pengaruh barit dan abu layang batubara pada kuat tekan dan laju lindi mortar sementasi untuk imobilisasi limbah stronsium. Penelitian menunjukkan bahwa komposisi bahan tidak berpengaruh pada kuat tekan, dengan hasil tertinggi 26,1 N/mm2 dan terendah 17,5 N/mm2. Laju lindi hari ke-21 adalah 4,2x10-3 g/cm2/hari."
3. I. Pendahuluan
II. Dasar Teori
III. Pelaksanaan Penelitian
IV. Hasil dan Pembahasan
V. Kesimpulan dan Saran
4. Pendahuluan
Latar Belakang
Sementasi
Abu layang
digunakan
pada
sementasi
Pozolan
5. Batasan Masalah
Semen Portland tipe 1
Komposisi fly ash : 10 v/0, 20 v/0, 30 v/0, dan 40 v/0
Komposisi barit : 70 v/0, 80 v/0, 90 v/0, dan 100 v/0
Limbah simulasi Sr(NO3)2 65 ppm
Ukuran butir pasir : -40 mesh/+100 mesh
Ukuran butir barit : -40 mesh/+70 mesh
Pengujian : Uji tekan dan uji lindi
6. Tujuan
Mengetahui pengaruh dari barit dan abu layang
batubara pada kuat tekan dan hasil pelindian pada
imobilisasi limbah Sr(NO3)2
Menentukan komposisi terbaik campuran semen-
abu layang batubara dan barit-pasir
7. Manfaat Penelitian
Melengkapi dan meyakinkan hasil penelitian
sebelumnya yang menggunakan bahan penyusun
barit pada mortar sementasi limbah radioaktif cair.
Memberikan informasi lebih jelas akan pengaruh dari
abu layang dan barit pada komposisi sementasi
limbah radioaktif cair.
8. Limbah Radioaktif
zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah
terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena
pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat
digunakan lagi (UU No. 10 Tahun 1997 tentang
Ketenaganukliran)
9. Sementasi
Sementasi adalah proses imobilisasi limbah radioaktif
dengan matriks semen untuk membentuk padatan
yang stabil agar radionuklida dalam limbah tidak
dapat larut sehingga mampu mencegah penyebaran
zat radioaktif ke lingkungan
10. Perbandingan Bahan
Pasir Barit
Densitas : 2,3193 gr/cc Densitas : 5,187 gr/cc
Bentuk amorf Bentuk amorf
15. Boxplot Kuat Tekan
Kuat Tekan vs Barit dan Fly Ash
30
25
Kuat Tekan
20
15
barit 70 80 90 100 70 80 90 100 70 80 90 100 70 80 90 100
fly ash 10 20 30 40
16. Hasil two-way ANOVA
No Variasi F p- Hasil
value
1 abu layang 1,38 0,267 H0 diterima, H1 ditolak
2 barit 1,08 0,372 H0 diterima, H1 ditolak
3 interaksi 1,64 0,144 H0 diterima, H1 ditolak
17. Hasil Uji Lindi
Grafik Laju Lindi
0.05
0.045
Laju Lindi (R)
(gr.cm-2.hari-1)
0.04
0.035
0.03 y = 0,089x-1,00
0.025
0.02
R² = 1
Power (Grafik laju lindi)
0.015
0.01
0.005
0
0 5 10 15 20 25
hari
18. Laju lindi pada hari ke-21 hari
adalah 4,198 x 10 -3 g.cm-2.hari-1
dan
Laju lindi pada hari ke-91 adalah
*0,978 x 10-3 g.cm-2.hari-1
*Hasil laju lindi pada hari ke-91
adalah hasil ekstrapolasi
19. Kesimpulan
1. Komposisi abu layang dan barit tidak berpengaruh terhadap
kuat tekan mortar. Interaksi antara abu layang dan variasi
komposisi barit tidak memberikan pengaruh terhadap kuat
tekan mortar
2. Kuat tekan mortar tertinggi 26,1123 ± 0,7992 N/mm2 dan
kuat tekan terendah 17,4947 ± 4,2059 N/mm2, dan laju lindi
pada hari ke-21 adalah 4,198 x 10-3 g.cm-2.hari-1
3. Hasil kuat tekan dan laju lindi tersebut masih memenuhi
standar yang ditetapkan IAEA, yaitu 2,5 N/mm2 untuk kuat
tekan dan laju lindi (1,7 x 10-1 – 2,50 x 10-4) g.cm-2.hari-1
Saran
1. Pengadukan adonan harus lebih diperhatikan agar proses
homogenisasi lebih baik