SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 26
Dengan menyebut nama Allah
Dipersembahkan oleh :
Tri Sulistiyo Hari Nugroho
    06/196314/TK/31999
       Teknik Nuklir
I. Pendahuluan
        II. Dasar Teori
III. Pelaksanaan Penelitian
IV. Hasil dan Pembahasan
 V. Kesimpulan dan Saran
Pendahuluan
           Latar Belakang


         Sementasi



                     Abu layang
                     digunakan
                     pada
                     sementasi



          Pozolan
Batasan Masalah
 Semen Portland tipe 1
 Komposisi fly ash : 10 v/0, 20 v/0, 30 v/0, dan 40 v/0
 Komposisi barit : 70 v/0, 80 v/0, 90 v/0, dan 100 v/0
 Limbah simulasi Sr(NO3)2 65 ppm
 Ukuran butir pasir : -40 mesh/+100 mesh
 Ukuran butir barit : -40 mesh/+70 mesh
 Pengujian : Uji tekan dan uji lindi
Tujuan
 Mengetahui pengaruh dari barit dan abu layang
  batubara pada kuat tekan dan hasil pelindian pada
  imobilisasi limbah Sr(NO3)2
 Menentukan komposisi terbaik campuran semen-
  abu layang batubara dan barit-pasir
Manfaat Penelitian
 Melengkapi    dan meyakinkan hasil penelitian
  sebelumnya yang menggunakan bahan penyusun
  barit pada mortar sementasi limbah radioaktif cair.
 Memberikan informasi lebih jelas akan pengaruh dari
  abu layang dan barit pada komposisi sementasi
  limbah radioaktif cair.
 Limbah Radioaktif
  zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah
  terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena
  pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat
  digunakan lagi (UU No. 10 Tahun 1997 tentang
  Ketenaganukliran)
Sementasi
 Sementasi adalah proses imobilisasi limbah radioaktif
 dengan matriks semen untuk membentuk padatan
 yang stabil agar radionuklida dalam limbah tidak
 dapat larut sehingga mampu mencegah penyebaran
 zat radioaktif ke lingkungan
Perbandingan Bahan
            Pasir                       Barit
 Densitas : 2,3193 gr/cc    Densitas : 5,187 gr/cc
 Bentuk amorf               Bentuk amorf
 Alat
 Bahan
 Diagram Kerja
Hasil Uji Kuat Tekan
Penambahan                   Kuat Tekan Rerata (N/mm2)
Abu Layang   100 v/o Barit    90 v/o Barit   80 v/o Barit   70 v/o Barit
   0 v/o      20,3499 ±            -              -              -
               1,5908
  10 v/o      18,0138 ±        24,2434 ±     22,8937 ±      26,1123 ±
               2,7258           4,5734        4,5379         0,7992
  20 v/o      22,5303 ±        21,2844 ±     19,3117 ±      22,9975 ±
               3,0611           4,0171        2,4723         1,6653
  30 v/o      17,4947 ±        20,0904 ±     22,2188 ±      20,4019 ±
               4,2059           3,3728        3,6535         3,3728
  40 v/o      21,7516 ±        20,1942 ±     23,7243 ±      19,0002 ±
               0,1798           2,8562        5,5508         2,0366
Boxplot Kuat Tekan
                                  Kuat Tekan vs Barit dan Fly Ash

                   30




                   25
Kuat Tekan




                   20




                   15



                barit   70 80 90 100   70 80 90 100    70   80 90 100   70 80 90 100
             fly ash         10             20                30             40
Hasil two-way ANOVA
No      Variasi     F     p-             Hasil
                         value
1    abu layang   1,38   0,267 H0 diterima, H1 ditolak


2    barit        1,08   0,372 H0 diterima, H1 ditolak


3    interaksi    1,64   0,144 H0 diterima, H1 ditolak
Hasil Uji Lindi
                                   Grafik Laju Lindi
                    0.05
                   0.045
Laju Lindi (R)
(gr.cm-2.hari-1)


                    0.04
                   0.035
                    0.03              y = 0,089x-1,00
                   0.025
                    0.02
                                          R² = 1
                                                             Power (Grafik laju lindi)
                   0.015
                    0.01
                   0.005
                       0
                           0   5      10   15   20      25

                                       hari
Laju lindi pada hari ke-21 hari
adalah 4,198 x 10 -3 g.cm-2.hari-1

dan
Laju lindi pada hari ke-91 adalah
*0,978 x 10-3 g.cm-2.hari-1

                    *Hasil laju lindi pada hari ke-91
                    adalah hasil ekstrapolasi
 Kesimpulan
1. Komposisi abu layang dan barit tidak berpengaruh terhadap
   kuat tekan mortar. Interaksi antara abu layang dan variasi
   komposisi barit tidak memberikan pengaruh terhadap kuat
   tekan mortar

2. Kuat tekan mortar tertinggi 26,1123 ± 0,7992 N/mm2 dan
   kuat tekan terendah 17,4947 ± 4,2059 N/mm2, dan laju lindi
   pada hari ke-21 adalah 4,198 x 10-3 g.cm-2.hari-1

3. Hasil kuat tekan dan laju lindi tersebut masih memenuhi
   standar yang ditetapkan IAEA, yaitu 2,5 N/mm2 untuk kuat
   tekan dan laju lindi (1,7 x 10-1 – 2,50 x 10-4) g.cm-2.hari-1

                                                     
                                                    Saran
1. Pengadukan adonan harus lebih diperhatikan agar proses
   homogenisasi lebih baik
Barit
Abu Layang (Fly Ash) dan Wadah
          Stronsium
Mortar Semen
Alat AAS dan Control Testing
          Machine
Terima Kasih
Matur nuwun
Alhamdulillah
Wassalamu’alaikum

Weitere ähnliche Inhalte

Andere mochten auch

Oplg andrew potter_20.03.12
Oplg andrew potter_20.03.12Oplg andrew potter_20.03.12
Oplg andrew potter_20.03.12Peter Enevoldsen
 
Twitter and Slideshare Powerpoint
Twitter and Slideshare PowerpointTwitter and Slideshare Powerpoint
Twitter and Slideshare PowerpointMonica_Mazzachi
 
Keeping Commitments in the Organization- Are We Two-Faced?
Keeping Commitments in the Organization- Are We Two-Faced?Keeping Commitments in the Organization- Are We Two-Faced?
Keeping Commitments in the Organization- Are We Two-Faced?tinahodson
 
Udl presentation
Udl presentationUdl presentation
Udl presentationJessemac1
 

Andere mochten auch (8)

Oplg andrew potter_20.03.12
Oplg andrew potter_20.03.12Oplg andrew potter_20.03.12
Oplg andrew potter_20.03.12
 
Twitter and Slideshare Powerpoint
Twitter and Slideshare PowerpointTwitter and Slideshare Powerpoint
Twitter and Slideshare Powerpoint
 
B100 Presentation
B100 PresentationB100 Presentation
B100 Presentation
 
Cloud computing
Cloud computingCloud computing
Cloud computing
 
Find me deals
Find me dealsFind me deals
Find me deals
 
B100 Presentation
B100 PresentationB100 Presentation
B100 Presentation
 
Keeping Commitments in the Organization- Are We Two-Faced?
Keeping Commitments in the Organization- Are We Two-Faced?Keeping Commitments in the Organization- Are We Two-Faced?
Keeping Commitments in the Organization- Are We Two-Faced?
 
Udl presentation
Udl presentationUdl presentation
Udl presentation
 

Ähnlich wie Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)

Tinjauan pelaksanaan dan perhitungan perkerasan lentur pada proyek
Tinjauan pelaksanaan dan perhitungan perkerasan lentur pada proyekTinjauan pelaksanaan dan perhitungan perkerasan lentur pada proyek
Tinjauan pelaksanaan dan perhitungan perkerasan lentur pada proyekoktiaradwindah
 
Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksi
Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksiFilm badge sebagai alat ukur radiasi (proteksi
Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksiAgung Oktavianto
 
metode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanmetode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanAlif Mahardika
 
Teknik Sipil - Perancangan beton sni
Teknik Sipil - Perancangan beton sniTeknik Sipil - Perancangan beton sni
Teknik Sipil - Perancangan beton sninoussevarenna
 
RANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptx
RANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptxRANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptx
RANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptxANDRYMULIADY1
 

Ähnlich wie Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra) (7)

Tinjauan pelaksanaan dan perhitungan perkerasan lentur pada proyek
Tinjauan pelaksanaan dan perhitungan perkerasan lentur pada proyekTinjauan pelaksanaan dan perhitungan perkerasan lentur pada proyek
Tinjauan pelaksanaan dan perhitungan perkerasan lentur pada proyek
 
Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksi
Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksiFilm badge sebagai alat ukur radiasi (proteksi
Film badge sebagai alat ukur radiasi (proteksi
 
metode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalanmetode pelaksanaan jalan
metode pelaksanaan jalan
 
Teknik Sipil - Perancangan beton sni
Teknik Sipil - Perancangan beton sniTeknik Sipil - Perancangan beton sni
Teknik Sipil - Perancangan beton sni
 
Met
MetMet
Met
 
Seminar Hasil_WP.pptx
Seminar Hasil_WP.pptxSeminar Hasil_WP.pptx
Seminar Hasil_WP.pptx
 
RANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptx
RANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptxRANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptx
RANCANGAN PIT LIMIT PENAMBANGAN BIJIH NIKEL MENGGUNAKAN METODE.pptx
 

Pengaruh komposisi barit dan fly ash terhadap sementasi lr (presentasi pra)

  • 2. Dipersembahkan oleh : Tri Sulistiyo Hari Nugroho 06/196314/TK/31999 Teknik Nuklir
  • 3. I. Pendahuluan II. Dasar Teori III. Pelaksanaan Penelitian IV. Hasil dan Pembahasan V. Kesimpulan dan Saran
  • 4. Pendahuluan Latar Belakang Sementasi Abu layang digunakan pada sementasi Pozolan
  • 5. Batasan Masalah  Semen Portland tipe 1  Komposisi fly ash : 10 v/0, 20 v/0, 30 v/0, dan 40 v/0  Komposisi barit : 70 v/0, 80 v/0, 90 v/0, dan 100 v/0  Limbah simulasi Sr(NO3)2 65 ppm  Ukuran butir pasir : -40 mesh/+100 mesh  Ukuran butir barit : -40 mesh/+70 mesh  Pengujian : Uji tekan dan uji lindi
  • 6. Tujuan  Mengetahui pengaruh dari barit dan abu layang batubara pada kuat tekan dan hasil pelindian pada imobilisasi limbah Sr(NO3)2  Menentukan komposisi terbaik campuran semen- abu layang batubara dan barit-pasir
  • 7. Manfaat Penelitian  Melengkapi dan meyakinkan hasil penelitian sebelumnya yang menggunakan bahan penyusun barit pada mortar sementasi limbah radioaktif cair.  Memberikan informasi lebih jelas akan pengaruh dari abu layang dan barit pada komposisi sementasi limbah radioaktif cair.
  • 8.  Limbah Radioaktif zat radioaktif dan bahan serta peralatan yang telah terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena pengoperasian instalasi nuklir yang tidak dapat digunakan lagi (UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran)
  • 9. Sementasi  Sementasi adalah proses imobilisasi limbah radioaktif dengan matriks semen untuk membentuk padatan yang stabil agar radionuklida dalam limbah tidak dapat larut sehingga mampu mencegah penyebaran zat radioaktif ke lingkungan
  • 10. Perbandingan Bahan Pasir Barit  Densitas : 2,3193 gr/cc  Densitas : 5,187 gr/cc  Bentuk amorf  Bentuk amorf
  • 11.  Alat  Bahan  Diagram Kerja
  • 12.
  • 13.
  • 14. Hasil Uji Kuat Tekan Penambahan Kuat Tekan Rerata (N/mm2) Abu Layang 100 v/o Barit 90 v/o Barit 80 v/o Barit 70 v/o Barit 0 v/o 20,3499 ± - - - 1,5908 10 v/o 18,0138 ± 24,2434 ± 22,8937 ± 26,1123 ± 2,7258 4,5734 4,5379 0,7992 20 v/o 22,5303 ± 21,2844 ± 19,3117 ± 22,9975 ± 3,0611 4,0171 2,4723 1,6653 30 v/o 17,4947 ± 20,0904 ± 22,2188 ± 20,4019 ± 4,2059 3,3728 3,6535 3,3728 40 v/o 21,7516 ± 20,1942 ± 23,7243 ± 19,0002 ± 0,1798 2,8562 5,5508 2,0366
  • 15. Boxplot Kuat Tekan Kuat Tekan vs Barit dan Fly Ash 30 25 Kuat Tekan 20 15 barit 70 80 90 100 70 80 90 100 70 80 90 100 70 80 90 100 fly ash 10 20 30 40
  • 16. Hasil two-way ANOVA No Variasi F p- Hasil value 1 abu layang 1,38 0,267 H0 diterima, H1 ditolak 2 barit 1,08 0,372 H0 diterima, H1 ditolak 3 interaksi 1,64 0,144 H0 diterima, H1 ditolak
  • 17. Hasil Uji Lindi Grafik Laju Lindi 0.05 0.045 Laju Lindi (R) (gr.cm-2.hari-1) 0.04 0.035 0.03 y = 0,089x-1,00 0.025 0.02 R² = 1 Power (Grafik laju lindi) 0.015 0.01 0.005 0 0 5 10 15 20 25 hari
  • 18. Laju lindi pada hari ke-21 hari adalah 4,198 x 10 -3 g.cm-2.hari-1 dan Laju lindi pada hari ke-91 adalah *0,978 x 10-3 g.cm-2.hari-1 *Hasil laju lindi pada hari ke-91 adalah hasil ekstrapolasi
  • 19.  Kesimpulan 1. Komposisi abu layang dan barit tidak berpengaruh terhadap kuat tekan mortar. Interaksi antara abu layang dan variasi komposisi barit tidak memberikan pengaruh terhadap kuat tekan mortar 2. Kuat tekan mortar tertinggi 26,1123 ± 0,7992 N/mm2 dan kuat tekan terendah 17,4947 ± 4,2059 N/mm2, dan laju lindi pada hari ke-21 adalah 4,198 x 10-3 g.cm-2.hari-1 3. Hasil kuat tekan dan laju lindi tersebut masih memenuhi standar yang ditetapkan IAEA, yaitu 2,5 N/mm2 untuk kuat tekan dan laju lindi (1,7 x 10-1 – 2,50 x 10-4) g.cm-2.hari-1  Saran 1. Pengadukan adonan harus lebih diperhatikan agar proses homogenisasi lebih baik
  • 20. Barit
  • 21. Abu Layang (Fly Ash) dan Wadah Stronsium
  • 23. Alat AAS dan Control Testing Machine
  • 25.