SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 53
GIZI SEIMBANG UNTUK BAYI
Triana Septianti P, M.Keb
TSP 2017 1
TSP 2017 2
PRINSIP GIZI PADA BAYI
 ASI mampu memenuhi kebutuhan gizi
bayi untuk tumbuh kembang sampai bayi
berumur 6 bulan, sehingga periode ini tidak
perlu diberikan makanan tambahan apapun
kepada bayi.
TSP 2017 3
PRINSIP GIZI PADA BAYI
 Pemberian makanan selain ASI pada umur 0-
6 bulan dapat membahayakan bayi,
karena bayi belum mampu memproduksi
enzim untuk mencerna makanan selain ASI.
 Apabila pada periode ini, bayi dipaksa menerima
makanan selain ASI, maka akan timbul gangguan
kesehatan pada bayi, seperti diare, alergi dan
bahaya lain yang timbul.
TSP 2017 4
PRINSIP GIZI PADA BAYI
 Setelah bayi berumur 6 bulan, ASI saja tidak
mampu lagi memenuhi
kebutuhan gizi bayi, oleh karenanya
setelah bayi berumur lebih dari 6 bulan perlu
mendapatkan Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI). Selanjutnya pemberian ASI tetap
diteruskan sampai anak berumur 2 tahun.
TSP 2017 5
Mengapa hanya ASI yang diberikan
sampai 6 bulan?
 ASI mengandung zat gizi yang idealdan
mencukupi untuk menjamin tumbuh kembang
sampai umur 6 bulan.
 Bayi di bawah usia 6 bulan belum mempunyai
enzim pencernaan yang sempurna
sehingga belum mampu mencerna makanan
dengan baik. ASI mengandung beberapa enzim
yang memudahkan pemecahan makanan
selanjutnya.
TSP 2017 6
Mengapa hanya ASI yang diberikan sampai 6 bulan?
 Ginjalbayi yang masih muda belum mampu
bekerja dengan baik. Makanan tambahan termasuk
susu sapi biasanya mengandung banyak mineral
yang dapat memberatkan fungsi ginjal
yang belum sempurna pada bayi.
 Makanan tambahan yang tidak dibuat sendiri
(membeli dalam bentuk jadi) mungkin mengandung
zat tambahan yang berbahaya bagi bayi misalnya
zat warna dan zat pengawet.
 Makanan tambahan bagi bayi yang muda mungkin
menimbulkan alergi.TSP 2017 7
TSP 2017 8
TUJUAN PENGATURAN MAKANAN PADA BAYI
 memberikan zat gizi yang cukup bagi
kebutuhan hidup yaitu untuk
 pemeliharaan dan/atau pemulihan serta peningkatan
kesehatan.
 pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor.
 melakukan aktivitas fisik.
 Selain itu pengaturan ini juga bertujuan untuk
mendidik kebiasaan makan yang baik.
TSP 2017 9
SYARAT MAKANAN PADA BAYI
 Memenuhi kecukupan energi dan
semua zat gizi sesuai dengan umur secara
adekuat.
 Susunan hidangan disesuaikan dengan pola
menu seimbang, bahan makanan yang
tersedia setempat, kebiasaan makan dan selera
terhadap makanan.
TSP 2017 10
SYARAT MAKANAN PADA BAYI
 Bentuk dan porsi makanan disesuaikan
dengan daya terima, toleransi dan keadaan faali
bayi/anak, mudah dicerna.
 Memperhatikan kebersihanperorangan dan
lingkungan.
TSP 2017 11
SYARAT MAKANAN PADA BAYI
 Selain itu jenis makanan dan cara pemberian
sesuai dengan pemberian kebiasaan
makan yang sehat, terjamin
kebersihandan bebasdari bibit
penyakit.
TSP 2017 12
PERANAN GIZI UNTUK PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
 Dalam pertumbuhan fisik
 Dalam pertumbuhan otak
dan kecerdasan
 Daya tahan terhadap
infeksi
TSP 2017 13
Dalam pertumbuhan fisik
 Tanda-tanda bayi yang mendapat kecukupan
makan secara adekuat adalah:
 Terdapat kenaikan berat badan aktif, gembira
dan nafsu makannya baik:
700-1000 gram/bulan pada triwulan I,
500-600 gram/bulan pada triwulan II,
350-450 gram/bulan pada triwulan III,
250-350 gram/bulan pada triwulan IV
 Dalam 24 jam, minimal bayi buang air kecil (BAK)
sebanyak 6 kali, buang air besar (BAB) lancar.
TSP 2017 14
Dalam pertumbuhan fisik
 Tanda-tanda bayi yang mendapat kecukupan
makan secara adekuat adalah:
 Warna kulit tidak pucat dan nampak halus.
 Terdapat timbunan lemak yang cukup pada
anggota gerak dan di tubuh.
 Perut agak menonjol, tidak cekung dan pada
perabaan terasa lembut.
 Bayi dapat tidur dengan baik, tidak
cengeng/sering terbangun.
 Bayi tidak cengeng.
TSP 2017 15
TSP 2017 16
Dalam pertumbuhan otak dan kecerdasan
 Telah dibuktikan bahwa pada penderita gizi buruk
(stunting) telah terjadi hambatan terhadap
pertumbuhan otak dan tingkat kecerdasan. Gizi
kurang atau gizi buruk berpengaruh terhadap
tumbuh kembang sel jaringan otak menurut
Winnick:
 Pada masa masih di dalam kandungan, jumlah sel otak
yang terbentuk hanya 60% dari jumlah seharusnya.
 Tahun pertama setelah lahir, jumlah sel otak yang
terbentuk hanya 80-85% dari jumlah yang seharusnya.
 Tahun kedua setelah lahir. Jumlah sel otak mencapai
jumlah 100% dari seharusnya tetapi besar masing-masing
sel tidak mencapai ukuran yang semestinya.
TSP 2017 17
Lanjutan
 Kelainan yang terjadi pada jaringan otak akibat gizi buruk
membawa dampak antara lain:
 Berpengaruh terhadap
kemampuan belajar.
 Kemampuan anak bereaksi
terhadap rangsangan dari
lingkungannya sangat
rendah dan menjadi apatis.
 Turunnya fungsi otak membawa
TSP 2017 18
Lanjutan
 Secara keseluruhan, gizi buruk yang terjadi pada
anak di usia muda membawa dampak anak mudah
menderita lelah mental, sukar
berkonsentrasi, rendah diri dan
prestasi belajar menjadi rendah.
 Kemampuan otak untuk berfungsi optimal
sangat dipengaruhi oleh masukan zat gizi dari
makanan yang dimakan setiap hari.
TSP 2017 19
TSP 2017 20
Daya tahan terhadap infeksi
 Rendahnya daya tahan tubuh akibat gizi buruk
sangat memudahkan dan
mempercepatberkembangnya bibit
penyakit dalam tubuh.
TSP 2017 21
Daya tahan terhadap infeksi
 Antara gizi buruk dan penyakit sesungguhnya
terdapat hubungan timbal balik yang
sangat erat sehingga sukar untuk
mengidentifikasi mana yang lebih dulu terjadi.
TSP 2017 22
MASALAH-MASALAH DALAM USIA
SATU TAHUN PERTAMA
1. Asupan makanan kurang
2. Asupan makanan lebih
3. Regurgitasi dan muntah
4. Diare atau tinja encer
5. Konstipasi
6. Kolik
7. Defisiensi makro dan mikro nutrien
TSP 2017 23
MACAM MAKANAN UNTUK BAYI
 ASI
 MP-ASI
TSP 2017 24
TSP 2017 25
AIR SUSU IBU (ASI)
 Air susu ibu merupakan makanan yang
paling ideal bagi bayi karena komposisi
ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
 Mempunyai beberapa keunggulan
dibanding dengan susu yang lain:
 kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan
bayi
 menunjang aspek psikososial
 mudah dicerna dan diserap
 selalu dalam keadaan bersih dan segar
 Aman
TSP 2017 26
Lanjutan
 Murah
 menyempurnakan pertumbuhan bayi sehingga
bayi lebih sehat dan cerdas
 melindungi tubuh dari berbagai penyakit
terutama penyakit infeksi
 memperindah kulit, gigi dan bentuk rahang
 tersedia pada suhu yang tepat sehingga bayi
tidak harus menunggu
 bayi jarang diare, tidak akan sembelit dan jarang
alergi
TSP 2017 27
 biasanya periode tidak subur ibu yang menyusui
lebih panjang dibanding dengan ibu yang tidak
menyusui
 proses pemulihan setelah melahirkan akan
berlangsung lebih cepat
 tercipta hubungan yang erat dan hangat antara
bayi dan ibunya.
Lanjutan
TSP 2017 28
KANDUNGAN KOMPONEN UNGGUL PADA ASI
 Bifidus faktor. Mendukung proses
perkembangan bakteri yang “menguntungkan”
dalam usus bayi, untuk mencegah pertumbuhan
bakteri yang merugikan.
 Laktoferin. Mengikat zat besi dalam ASI
sehingga zat besi tidak digunakan oleh bakteri
pathogen untuk pertumbuhannya.
TSP 2017 29
KANDUNGAN KOMPONEN UNGGUL PADA ASI
 Lisozim. Membantu pencegahan terjadinya
infeksi. Suatu enzim yang melindungi bayi
terhadap bakteri dan virus yang merugikan.
Jumlah dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada
susu sapi. Enzim ini aktif mengatasi bakteri E.
Coli dan Salmonella.
 Komplemen. Memperkuat kegiatan fagosit.
TSP 2017 30
Lanjutan
 Faktor antistaphillococcus.
Menghambat pertumbuhan staphylococcus
pathogen.
 Sel-sel fagosit. Memakan bakteri
pathogen.
 Sel limfosit dan makrofag.
Mengeluarkan zat antibody untuk meningkatkan
imunitas terhadap penyakit.
TSP 2017 31
Lanjutan
 Imunitas seluler. Leukosit dalam
kolostrum adalah sebanyak 5000 per ml. 90%
berupa makrofag dan 10% limfosit B dan
limfosit T.
 Interferon menghambat aktifitas virus
tertentu.
TSP 2017 32
Lanjutan
 Antibody. ASI mengandung sel darah putih.
Selama 2 minggu pertama ASI mengandung lebih
dari 4000 sel per mil. Terdiri dari tiga macam yaitu:
 Brochus-Asosiated Lympocyte Tissue (BALT) yang
menghasilkan antibody terhadap infeksi saluran
pernapasan.
 Gut Asosiated Lymphocyte Tissue (GALT) yang
mengahsilkan antibody terhadap saluran pencernaan.
 Mammary-Asosiated Lymphocyte Tisuue (MALT) yang
menyalurkan antibody melalui jaringan payudara ibu. Sel-
sel ini memperoduksi Ig A, laktoferin, lisosim dan
interferon.
TSP 2017 33
 Makanan Pendamping ASI adalah makanan
tambahan yang diberikan kepada bayi
setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia
24 bulan.
 Pada saat bayi bertumbuh dan menjadi lebih
aktif, akan dicapai usia tertentu, ASI saja tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
anak
MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU
(MP-ASI)
TSP 2017 34
 Manfaat makanan pendamping ASI adalah
menambahenergi dan zat gizi yang
diperlukan bayi untuk mengisi kesenjangan
antara kebutuhan nutrisi total pada anak
dengan jumlah yang didapat dari ASI, karena ASI
tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi secara
terus menerus.
MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU
(MP-ASI)
TSP 2017 35
 Melengkapi zat gizi yang kurang
 Mengembangkan kemampuan bayi
untuk menerima bermacam makanan
dengan berbagai rasa dan tekstur
TUJUAN PEMBERIAN MAKANAN PELENGKAP
TSP 2017 36
TUJUAN PEMBERIAN MAKANAN PELENGKAP
 Mengembangkan kemampuan bayi untuk
mengunyah dan menelan.
 Melakukan adaptasi terhadap makanan
yang mengandung kadar energi yang tinggi.
TSP 2017 37
CARA MEMBERIKAN MAKANAN PELENGKAP
 Berikan secara hati-hati, sedikit demi sedikit,
dari bentuk encersecara berangsur ke
bentuk kental.
 Makanan baru diperkenalkan satu per satu
dengan memperhatikan bahwa makanan betul-
betul dapat diterima dengan baik.
TSP 2017 38
CARA MEMBERIKAN MAKANAN PELENGKAP
 Makanan yang mudah menimbulkan alergi
diberikan terakhir, yaitu sumber protein
hewani.
 Urutan pemberian makanan pelengkap biasanya adalah: buah-
buahan, tepung-tepungan, sayuran, daging (telur biasanya
baru diberikan pada usia > 6 bulan. Telur diberikan secara
bertahap. Pemberian telur dimulai dari bagian kuningnya,
kemudian bagian putihnya. Bila tidak ada tanda-tanda alergi,
untuk selanjutnya dapat diberikan seluruh telur. Bila ada
tanda-tanda alergi, pemberian telur diatngguhkan sampai bayi
umur 1 tahun).
 Cara memberikan makanan bayi
mempengaruhi perkembangan emosionalnya.
Makanan jangan dipaksakan. Sebaiknya
diberikan waktu ia lapar.
TSP 2017 39
TSP 2017 40
Beberapa bahaya jika makanan tambahan
diberikan terlalu cepat
 makanan tambahan ini akan mengurangi
konsumsi ASI.
 Ibu juga akan memproduksi ASI lebih sedikit
sehingga akan lebih sulit untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi anak.
 Bayi juga lebih berisiko mengalami infeksi
karena lebih sedikit mendapat faktor pelindung
dari ASI.
 Untuk ibu bayi sendiri, berisiko untuk menjadi
hamil lagi jika jarang menyusui.
TSP 2017 41
Beberapa bahaya jika makanan tambahan
diberikan terlalu cepat
 Risiko bayi mengalami diarejuga meningkat
karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.
 Makanan tambahan yang diberikan sebagai
pengganti ASI lebih sering berbentuk encer,
bubur berkuah atau berupa sup karena mudah
dimakan oleh bayi. Makanan ini memang
membuat lambung menjadi lebih mudah penuh,
sehingga nutrisi yang masuk menjadi lebih
sedikit dari jika didapat dari ASI yang akan
mengakibatkan kebutuhan nutrisi bayi tidak
terpenuhi.
TSP 2017 42
 Pemberian makanan tambahan yang terlalu lambat
akan mengakibatkan anak tidak mendapat
makananekstra yang dibutuhkan untuk
mengisi kesenjangan energi dan nutrient.
 Jika kesenjangan ini tidak diisi, maka anak beresiko
terjadi malnutrisidan defisiensi mikronutrien
meningkat.
 Anak juga akan berhenti pertumbuhannya
atau lambat tumbuh.
Beberapa bahaya jika makanan tambahan
diberikan terlalu lambat
TSP 2017 43
KRITERIA MAKANAN TAMBAHAN
 Kaya energi, protein dan mikronutrien
(terutama zat besi, zink, kalsium, vitamin A,
vitamin C dan folat).
 Bersih dan aman: tidak ada pathogen,
tidak ada bahan kimia berbahaya/toksin, tidak
ada potongan tulang atau bagian yang keras
yang membuat anat tersedak serta tidak terlalu
panas.
 Tidak terlalu pedas atau asin.
 Mudah dimakan oleh anak.
 Disukai anak
TSP 2017 44
KRITERIA MAKANAN TAMBAHAN
 Tersedia di daerah
 Harga terjangkau
 Mudah disiapkan
 Dapat diterima oleh alat pencernaan bayi
dengan baik
 Bersifat padat gizi
 Kandungan serat kasar/bahan lain yang
sukar dicerna dalam jumlah sedikit.
TSP 2017 45
PENDAMPING AIR SUSU IBU
 Pengganti air susu ibu biasa diberikan jika
 jumlah dan mutu ASI kurang memadai sehingga
tidak mencukupi kebutuhan bayi,
 ibu tidak selamanya bersama-sama dengan
bayinya,
 faktor kesehatan ibu yang kurang memadai.
 Pada beberapa masyarakat, ibu tidak
memberikan ASInya dan menggantikan
dengan PASI karena alasan estetika.
TSP 2017 46
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pemberian PASI
 Harus mengetahui susu buatan yang cocok
untuk bayi.
 Harus bisa cara mempersiapkan
dan cara memberikanPASI.
TSP 2017 47
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pemberian PASI
 Harus bisa cara membersihkan
dan cara melakukan sterilisasi.
 Harus mempunyai persediaan air bersih
yang cukup
TSP 2017 48
Beberapa kerugian dalam pemberian
PASI
 Terjadi jika pengenceran salah yang dapat
menyebabkan kurang terpenuhinya kebutuhan
nutrisi.
 Memungkinkan terjadinya kontaminasi
mikroorganisme.
 Menyebabkan alergi.
 Menyebabkan diare kronis.
TSP 2017 49
Beberapa kerugian dalam pemberian PASI
 Kemungkinan salah menggunakan pilihan susu
formula karena indikasi yang salah.
 PASI tidak mempunyai manfaat seperti ASI
karena: kandungan nutrient tidak sesempurna
ASI, tidak mengandung zat protektif, mudah
menimbulkan alergi, lebih mudah
menimbulkan karies pada gigi, kurang
memberikan efek psikologis, tidak merangsang
involusi rahim, tidak berefek menjarangkan
kehamilan, tidak praktis dan tidak ekonomis.
TSP 2017 50
TSP 2017 51
TSP 2017 52
TSP 2017 53

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Hardianti Darmatika
 
Gizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiGizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiAgnescia Sera
 
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanPra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanHetty Astri
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita Chiyapuri
 
PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi Chiyapuri
 
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaWira Rotinsulu
 
Gizi dan kesehatan reproduksi salmah
Gizi dan kesehatan reproduksi salmahGizi dan kesehatan reproduksi salmah
Gizi dan kesehatan reproduksi salmahFatmawati Mustofa
 
Informed choice & informed consent
Informed choice & informed consentInformed choice & informed consent
Informed choice & informed consentTriana Septianti
 
Gizi ibu hamil hertina
Gizi ibu hamil hertinaGizi ibu hamil hertina
Gizi ibu hamil hertinahertina putra
 
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannyaGizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannyaSuci Nur Hidayah
 
1000 hpk
1000 hpk1000 hpk
1000 hpkHealth
 
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]Manji Lala
 
Penyuluhan gizi pd ibu hamil
Penyuluhan gizi pd ibu hamilPenyuluhan gizi pd ibu hamil
Penyuluhan gizi pd ibu hamilR-ny Simbolon
 
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamilTriana Septianti
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)pjj_kemenkes
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
 
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada LansiaPenyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada LansiaUPTDPuskesmasAtambua
 

Was ist angesagt? (20)

Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
Gizi dan nutrisi bagi ibu hamil ppt
 
Leaflet bumil
Leaflet bumilLeaflet bumil
Leaflet bumil
 
Gizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busuiGizi pada bumil & busui
Gizi pada bumil & busui
 
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilanPra konsepsi konsepsi kehamilan
Pra konsepsi konsepsi kehamilan
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi PPT Gizi Bayi
PPT Gizi Bayi
 
Gizi dewasa
Gizi dewasaGizi dewasa
Gizi dewasa
 
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan PreeklampsiaDiet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
Diet Pada Ibu Hamil dengan Preeklampsia
 
Gizi dan kesehatan reproduksi salmah
Gizi dan kesehatan reproduksi salmahGizi dan kesehatan reproduksi salmah
Gizi dan kesehatan reproduksi salmah
 
Informed choice & informed consent
Informed choice & informed consentInformed choice & informed consent
Informed choice & informed consent
 
Gizi ibu hamil hertina
Gizi ibu hamil hertinaGizi ibu hamil hertina
Gizi ibu hamil hertina
 
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannyaGizi pada ibu hamil dan permasalahannya
Gizi pada ibu hamil dan permasalahannya
 
1000 hpk
1000 hpk1000 hpk
1000 hpk
 
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
Materi 4 [Pelatihan Kader Posyandu]
 
Penyuluhan gizi pd ibu hamil
Penyuluhan gizi pd ibu hamilPenyuluhan gizi pd ibu hamil
Penyuluhan gizi pd ibu hamil
 
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil8. gizi seimbang untuk ibu hamil
8. gizi seimbang untuk ibu hamil
 
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
 
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHKEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
 
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
Gizi bayi dan anak Serta Masalahnya
 
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada LansiaPenyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
Penyuluhan PROLANIS Gizi pada Lansia
 

Ähnlich wie Gizi seimbang untuk bayi new

Manfaat asi bagi ibu dan bayi
Manfaat asi bagi ibu dan bayiManfaat asi bagi ibu dan bayi
Manfaat asi bagi ibu dan bayiKebayoran Baru
 
Tujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayiTujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayifadzan
 
ppt gizi pada balita.ppt
ppt gizi pada balita.pptppt gizi pada balita.ppt
ppt gizi pada balita.pptEkaKharisma2
 
Proposal Penelitian
Proposal PenelitianProposal Penelitian
Proposal PenelitianYayu Ferdian
 
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxLEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxagriSagala1
 
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxLEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxagriSagala1
 
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahpjj_kemenkes
 
Kb 2 gizi pada bayi dan balita
Kb 2 gizi pada bayi dan  balitaKb 2 gizi pada bayi dan  balita
Kb 2 gizi pada bayi dan balitapjj_kemenkes
 
X gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balitaX gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balitaJonefi
 
CEGAH STUNTING DENGAN ASI EKSLUSIF.pptx
CEGAH STUNTING DENGAN ASI EKSLUSIF.pptxCEGAH STUNTING DENGAN ASI EKSLUSIF.pptx
CEGAH STUNTING DENGAN ASI EKSLUSIF.pptxssuser4c4f81
 
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.pptKEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.pptprodid4bima
 
1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik
1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik
1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baikMohammad Endi
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
 

Ähnlich wie Gizi seimbang untuk bayi new (20)

Manfaat asi bagi ibu dan bayi
Manfaat asi bagi ibu dan bayiManfaat asi bagi ibu dan bayi
Manfaat asi bagi ibu dan bayi
 
Tujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayiTujuan pemberian nutrisi bayi
Tujuan pemberian nutrisi bayi
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatusPemenuhan nutrisi pada neonatus
Pemenuhan nutrisi pada neonatus
 
ppt gizi pada balita.ppt
ppt gizi pada balita.pptppt gizi pada balita.ppt
ppt gizi pada balita.ppt
 
Proposal Penelitian
Proposal PenelitianProposal Penelitian
Proposal Penelitian
 
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxLEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
 
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docxLEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
LEAFLET_STUNTING_and_MPASI.docx
 
PPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptxPPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptx
 
Stunting bayi neww
Stunting bayi newwStunting bayi neww
Stunting bayi neww
 
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptxTAPE BESEK BERAKZI.pptx
TAPE BESEK BERAKZI.pptx
 
Bab 1 agama
Bab 1 agamaBab 1 agama
Bab 1 agama
 
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolahKb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Kb2 kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
 
Kb 2 gizi pada bayi dan balita
Kb 2 gizi pada bayi dan  balitaKb 2 gizi pada bayi dan  balita
Kb 2 gizi pada bayi dan balita
 
X gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balitaX gizi seimbang bayi dan balita
X gizi seimbang bayi dan balita
 
CEGAH STUNTING DENGAN ASI EKSLUSIF.pptx
CEGAH STUNTING DENGAN ASI EKSLUSIF.pptxCEGAH STUNTING DENGAN ASI EKSLUSIF.pptx
CEGAH STUNTING DENGAN ASI EKSLUSIF.pptx
 
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.pptKEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
KEB. NUTRISI & CAIRAN PD ANAK.ppt
 
1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik
1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik
1000 hari pertama kehidupan untuk generasi yang lebih baik
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
 
Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2
 

Mehr von Triana Septianti

Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdf
Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdfKesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdf
Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdfTriana Septianti
 
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdf
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdfPengenalan Kekerasan Seksual.pdf
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdfTriana Septianti
 
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemi
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemiGizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemi
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemiTriana Septianti
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingTriana Septianti
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaTriana Septianti
 
Pemeriksaan sitologi ginekologi
Pemeriksaan sitologi ginekologi Pemeriksaan sitologi ginekologi
Pemeriksaan sitologi ginekologi Triana Septianti
 
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidanKonsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidanTriana Septianti
 
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannyaMasalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannyaTriana Septianti
 
Masalah kesehatan reproduksi remaja
Masalah kesehatan reproduksi remajaMasalah kesehatan reproduksi remaja
Masalah kesehatan reproduksi remajaTriana Septianti
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinTriana Septianti
 

Mehr von Triana Septianti (20)

Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdf
Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdfKesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdf
Kesehatan Ibu Anak dalam Krisis Bencana.pdf
 
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdf
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdfPengenalan Kekerasan Seksual.pdf
Pengenalan Kekerasan Seksual.pdf
 
Konsep dasar remaja
Konsep dasar remajaKonsep dasar remaja
Konsep dasar remaja
 
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemi
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemiGizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemi
Gizi seimbang mendukung sistem imun pada masa pandemi
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
 
Gizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasaGizi seimbang untuk dewasa
Gizi seimbang untuk dewasa
 
Totok payudara new
Totok payudara newTotok payudara new
Totok payudara new
 
Full body massage new
Full body massage newFull body massage new
Full body massage new
 
Pemeriksaan sitologi ginekologi
Pemeriksaan sitologi ginekologi Pemeriksaan sitologi ginekologi
Pemeriksaan sitologi ginekologi
 
Pre post operasi
Pre post operasiPre post operasi
Pre post operasi
 
Pengambilan darah
Pengambilan darahPengambilan darah
Pengambilan darah
 
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidanKonsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan
Konsep hukum yang melandasi fungsi dan tugas bidan
 
Aspek legal
Aspek legalAspek legal
Aspek legal
 
Standar praktek bidan
Standar praktek bidanStandar praktek bidan
Standar praktek bidan
 
Otonomi kebidanan
Otonomi kebidananOtonomi kebidanan
Otonomi kebidanan
 
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannyaMasalah kesehatan remaja dan penanganannya
Masalah kesehatan remaja dan penanganannya
 
Masalah kesehatan reproduksi remaja
Masalah kesehatan reproduksi remajaMasalah kesehatan reproduksi remaja
Masalah kesehatan reproduksi remaja
 
Gizi seimbang usia lanjut
Gizi seimbang usia lanjutGizi seimbang usia lanjut
Gizi seimbang usia lanjut
 
Gizi seimbang ibu nifas
Gizi seimbang ibu nifasGizi seimbang ibu nifas
Gizi seimbang ibu nifas
 
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalinGizi seimbang bagi ibu bersalin
Gizi seimbang bagi ibu bersalin
 

Kürzlich hochgeladen

persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypipersentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypianisaEndrasari
 
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfLAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfNurlianiNurliani4
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohUji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohARDS5
 
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakKIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakelin560994
 
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxPPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxresthy1
 
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASNovaFitriana8
 
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.pptMUHAMMADHASINUDDIN
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatanMeiRianitaElfridaSin
 
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptkelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptssuser8a13d21
 
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxmarnitahm32
 
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.haslinahaslina3
 
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan TerbaikSitus Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaikonline resmi
 

Kürzlich hochgeladen (13)

persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypipersentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
persentation TYPHOID yang disebabkan olehSalmonela thypi
 
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdfLAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
LAPORAN KASUS APRAS MONICALAPORAN KASUS APRAS MONICA.pdf
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan ContohUji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
Uji Validitas dan Realibilitas SPSS dan Contoh
 
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anakKIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
KIA ppt penyuluhan buku kesehatan ibu dan anak
 
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptxPPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
PPT Anemia pada ibu hamil untuk proposal.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMASASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
ASUHAN KEPERAWATAN RAWAT JALAN DIPUSKESMAS
 
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
444028203-Penyusunan-Renstra-Puskesmas.ppt
 
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatankebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
kebijakan pemerintah terkait pelaksanaan promosi kesehatan
 
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.pptkelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
kelompok rentan pada perempuan dan a.ppt
 
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptxppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
ppt napza untuk SEKOLAH DASAR DAN CARA MENCEGAHNYA.pptx
 
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
ASUHAN KEFARMASIAN DOSIS.ppt dosis obat.
 
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan TerbaikSitus Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
Situs Resmi Tembak Ikan JDB Deposit Jenius Terpercaya Dan Terbaik
 

Gizi seimbang untuk bayi new

  • 1. GIZI SEIMBANG UNTUK BAYI Triana Septianti P, M.Keb TSP 2017 1
  • 3. PRINSIP GIZI PADA BAYI  ASI mampu memenuhi kebutuhan gizi bayi untuk tumbuh kembang sampai bayi berumur 6 bulan, sehingga periode ini tidak perlu diberikan makanan tambahan apapun kepada bayi. TSP 2017 3
  • 4. PRINSIP GIZI PADA BAYI  Pemberian makanan selain ASI pada umur 0- 6 bulan dapat membahayakan bayi, karena bayi belum mampu memproduksi enzim untuk mencerna makanan selain ASI.  Apabila pada periode ini, bayi dipaksa menerima makanan selain ASI, maka akan timbul gangguan kesehatan pada bayi, seperti diare, alergi dan bahaya lain yang timbul. TSP 2017 4
  • 5. PRINSIP GIZI PADA BAYI  Setelah bayi berumur 6 bulan, ASI saja tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan gizi bayi, oleh karenanya setelah bayi berumur lebih dari 6 bulan perlu mendapatkan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). Selanjutnya pemberian ASI tetap diteruskan sampai anak berumur 2 tahun. TSP 2017 5
  • 6. Mengapa hanya ASI yang diberikan sampai 6 bulan?  ASI mengandung zat gizi yang idealdan mencukupi untuk menjamin tumbuh kembang sampai umur 6 bulan.  Bayi di bawah usia 6 bulan belum mempunyai enzim pencernaan yang sempurna sehingga belum mampu mencerna makanan dengan baik. ASI mengandung beberapa enzim yang memudahkan pemecahan makanan selanjutnya. TSP 2017 6
  • 7. Mengapa hanya ASI yang diberikan sampai 6 bulan?  Ginjalbayi yang masih muda belum mampu bekerja dengan baik. Makanan tambahan termasuk susu sapi biasanya mengandung banyak mineral yang dapat memberatkan fungsi ginjal yang belum sempurna pada bayi.  Makanan tambahan yang tidak dibuat sendiri (membeli dalam bentuk jadi) mungkin mengandung zat tambahan yang berbahaya bagi bayi misalnya zat warna dan zat pengawet.  Makanan tambahan bagi bayi yang muda mungkin menimbulkan alergi.TSP 2017 7
  • 9. TUJUAN PENGATURAN MAKANAN PADA BAYI  memberikan zat gizi yang cukup bagi kebutuhan hidup yaitu untuk  pemeliharaan dan/atau pemulihan serta peningkatan kesehatan.  pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor.  melakukan aktivitas fisik.  Selain itu pengaturan ini juga bertujuan untuk mendidik kebiasaan makan yang baik. TSP 2017 9
  • 10. SYARAT MAKANAN PADA BAYI  Memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur secara adekuat.  Susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan makanan yang tersedia setempat, kebiasaan makan dan selera terhadap makanan. TSP 2017 10
  • 11. SYARAT MAKANAN PADA BAYI  Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya terima, toleransi dan keadaan faali bayi/anak, mudah dicerna.  Memperhatikan kebersihanperorangan dan lingkungan. TSP 2017 11
  • 12. SYARAT MAKANAN PADA BAYI  Selain itu jenis makanan dan cara pemberian sesuai dengan pemberian kebiasaan makan yang sehat, terjamin kebersihandan bebasdari bibit penyakit. TSP 2017 12
  • 13. PERANAN GIZI UNTUK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  Dalam pertumbuhan fisik  Dalam pertumbuhan otak dan kecerdasan  Daya tahan terhadap infeksi TSP 2017 13
  • 14. Dalam pertumbuhan fisik  Tanda-tanda bayi yang mendapat kecukupan makan secara adekuat adalah:  Terdapat kenaikan berat badan aktif, gembira dan nafsu makannya baik: 700-1000 gram/bulan pada triwulan I, 500-600 gram/bulan pada triwulan II, 350-450 gram/bulan pada triwulan III, 250-350 gram/bulan pada triwulan IV  Dalam 24 jam, minimal bayi buang air kecil (BAK) sebanyak 6 kali, buang air besar (BAB) lancar. TSP 2017 14
  • 15. Dalam pertumbuhan fisik  Tanda-tanda bayi yang mendapat kecukupan makan secara adekuat adalah:  Warna kulit tidak pucat dan nampak halus.  Terdapat timbunan lemak yang cukup pada anggota gerak dan di tubuh.  Perut agak menonjol, tidak cekung dan pada perabaan terasa lembut.  Bayi dapat tidur dengan baik, tidak cengeng/sering terbangun.  Bayi tidak cengeng. TSP 2017 15
  • 17. Dalam pertumbuhan otak dan kecerdasan  Telah dibuktikan bahwa pada penderita gizi buruk (stunting) telah terjadi hambatan terhadap pertumbuhan otak dan tingkat kecerdasan. Gizi kurang atau gizi buruk berpengaruh terhadap tumbuh kembang sel jaringan otak menurut Winnick:  Pada masa masih di dalam kandungan, jumlah sel otak yang terbentuk hanya 60% dari jumlah seharusnya.  Tahun pertama setelah lahir, jumlah sel otak yang terbentuk hanya 80-85% dari jumlah yang seharusnya.  Tahun kedua setelah lahir. Jumlah sel otak mencapai jumlah 100% dari seharusnya tetapi besar masing-masing sel tidak mencapai ukuran yang semestinya. TSP 2017 17
  • 18. Lanjutan  Kelainan yang terjadi pada jaringan otak akibat gizi buruk membawa dampak antara lain:  Berpengaruh terhadap kemampuan belajar.  Kemampuan anak bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungannya sangat rendah dan menjadi apatis.  Turunnya fungsi otak membawa TSP 2017 18
  • 19. Lanjutan  Secara keseluruhan, gizi buruk yang terjadi pada anak di usia muda membawa dampak anak mudah menderita lelah mental, sukar berkonsentrasi, rendah diri dan prestasi belajar menjadi rendah.  Kemampuan otak untuk berfungsi optimal sangat dipengaruhi oleh masukan zat gizi dari makanan yang dimakan setiap hari. TSP 2017 19
  • 21. Daya tahan terhadap infeksi  Rendahnya daya tahan tubuh akibat gizi buruk sangat memudahkan dan mempercepatberkembangnya bibit penyakit dalam tubuh. TSP 2017 21
  • 22. Daya tahan terhadap infeksi  Antara gizi buruk dan penyakit sesungguhnya terdapat hubungan timbal balik yang sangat erat sehingga sukar untuk mengidentifikasi mana yang lebih dulu terjadi. TSP 2017 22
  • 23. MASALAH-MASALAH DALAM USIA SATU TAHUN PERTAMA 1. Asupan makanan kurang 2. Asupan makanan lebih 3. Regurgitasi dan muntah 4. Diare atau tinja encer 5. Konstipasi 6. Kolik 7. Defisiensi makro dan mikro nutrien TSP 2017 23
  • 24. MACAM MAKANAN UNTUK BAYI  ASI  MP-ASI TSP 2017 24
  • 26. AIR SUSU IBU (ASI)  Air susu ibu merupakan makanan yang paling ideal bagi bayi karena komposisi ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.  Mempunyai beberapa keunggulan dibanding dengan susu yang lain:  kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi  menunjang aspek psikososial  mudah dicerna dan diserap  selalu dalam keadaan bersih dan segar  Aman TSP 2017 26
  • 27. Lanjutan  Murah  menyempurnakan pertumbuhan bayi sehingga bayi lebih sehat dan cerdas  melindungi tubuh dari berbagai penyakit terutama penyakit infeksi  memperindah kulit, gigi dan bentuk rahang  tersedia pada suhu yang tepat sehingga bayi tidak harus menunggu  bayi jarang diare, tidak akan sembelit dan jarang alergi TSP 2017 27
  • 28.  biasanya periode tidak subur ibu yang menyusui lebih panjang dibanding dengan ibu yang tidak menyusui  proses pemulihan setelah melahirkan akan berlangsung lebih cepat  tercipta hubungan yang erat dan hangat antara bayi dan ibunya. Lanjutan TSP 2017 28
  • 29. KANDUNGAN KOMPONEN UNGGUL PADA ASI  Bifidus faktor. Mendukung proses perkembangan bakteri yang “menguntungkan” dalam usus bayi, untuk mencegah pertumbuhan bakteri yang merugikan.  Laktoferin. Mengikat zat besi dalam ASI sehingga zat besi tidak digunakan oleh bakteri pathogen untuk pertumbuhannya. TSP 2017 29
  • 30. KANDUNGAN KOMPONEN UNGGUL PADA ASI  Lisozim. Membantu pencegahan terjadinya infeksi. Suatu enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri dan virus yang merugikan. Jumlah dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi. Enzim ini aktif mengatasi bakteri E. Coli dan Salmonella.  Komplemen. Memperkuat kegiatan fagosit. TSP 2017 30
  • 31. Lanjutan  Faktor antistaphillococcus. Menghambat pertumbuhan staphylococcus pathogen.  Sel-sel fagosit. Memakan bakteri pathogen.  Sel limfosit dan makrofag. Mengeluarkan zat antibody untuk meningkatkan imunitas terhadap penyakit. TSP 2017 31
  • 32. Lanjutan  Imunitas seluler. Leukosit dalam kolostrum adalah sebanyak 5000 per ml. 90% berupa makrofag dan 10% limfosit B dan limfosit T.  Interferon menghambat aktifitas virus tertentu. TSP 2017 32
  • 33. Lanjutan  Antibody. ASI mengandung sel darah putih. Selama 2 minggu pertama ASI mengandung lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari tiga macam yaitu:  Brochus-Asosiated Lympocyte Tissue (BALT) yang menghasilkan antibody terhadap infeksi saluran pernapasan.  Gut Asosiated Lymphocyte Tissue (GALT) yang mengahsilkan antibody terhadap saluran pencernaan.  Mammary-Asosiated Lymphocyte Tisuue (MALT) yang menyalurkan antibody melalui jaringan payudara ibu. Sel- sel ini memperoduksi Ig A, laktoferin, lisosim dan interferon. TSP 2017 33
  • 34.  Makanan Pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan.  Pada saat bayi bertumbuh dan menjadi lebih aktif, akan dicapai usia tertentu, ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) TSP 2017 34
  • 35.  Manfaat makanan pendamping ASI adalah menambahenergi dan zat gizi yang diperlukan bayi untuk mengisi kesenjangan antara kebutuhan nutrisi total pada anak dengan jumlah yang didapat dari ASI, karena ASI tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi secara terus menerus. MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) TSP 2017 35
  • 36.  Melengkapi zat gizi yang kurang  Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam makanan dengan berbagai rasa dan tekstur TUJUAN PEMBERIAN MAKANAN PELENGKAP TSP 2017 36
  • 37. TUJUAN PEMBERIAN MAKANAN PELENGKAP  Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.  Melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi yang tinggi. TSP 2017 37
  • 38. CARA MEMBERIKAN MAKANAN PELENGKAP  Berikan secara hati-hati, sedikit demi sedikit, dari bentuk encersecara berangsur ke bentuk kental.  Makanan baru diperkenalkan satu per satu dengan memperhatikan bahwa makanan betul- betul dapat diterima dengan baik. TSP 2017 38
  • 39. CARA MEMBERIKAN MAKANAN PELENGKAP  Makanan yang mudah menimbulkan alergi diberikan terakhir, yaitu sumber protein hewani.  Urutan pemberian makanan pelengkap biasanya adalah: buah- buahan, tepung-tepungan, sayuran, daging (telur biasanya baru diberikan pada usia > 6 bulan. Telur diberikan secara bertahap. Pemberian telur dimulai dari bagian kuningnya, kemudian bagian putihnya. Bila tidak ada tanda-tanda alergi, untuk selanjutnya dapat diberikan seluruh telur. Bila ada tanda-tanda alergi, pemberian telur diatngguhkan sampai bayi umur 1 tahun).  Cara memberikan makanan bayi mempengaruhi perkembangan emosionalnya. Makanan jangan dipaksakan. Sebaiknya diberikan waktu ia lapar. TSP 2017 39
  • 41. Beberapa bahaya jika makanan tambahan diberikan terlalu cepat  makanan tambahan ini akan mengurangi konsumsi ASI.  Ibu juga akan memproduksi ASI lebih sedikit sehingga akan lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.  Bayi juga lebih berisiko mengalami infeksi karena lebih sedikit mendapat faktor pelindung dari ASI.  Untuk ibu bayi sendiri, berisiko untuk menjadi hamil lagi jika jarang menyusui. TSP 2017 41
  • 42. Beberapa bahaya jika makanan tambahan diberikan terlalu cepat  Risiko bayi mengalami diarejuga meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.  Makanan tambahan yang diberikan sebagai pengganti ASI lebih sering berbentuk encer, bubur berkuah atau berupa sup karena mudah dimakan oleh bayi. Makanan ini memang membuat lambung menjadi lebih mudah penuh, sehingga nutrisi yang masuk menjadi lebih sedikit dari jika didapat dari ASI yang akan mengakibatkan kebutuhan nutrisi bayi tidak terpenuhi. TSP 2017 42
  • 43.  Pemberian makanan tambahan yang terlalu lambat akan mengakibatkan anak tidak mendapat makananekstra yang dibutuhkan untuk mengisi kesenjangan energi dan nutrient.  Jika kesenjangan ini tidak diisi, maka anak beresiko terjadi malnutrisidan defisiensi mikronutrien meningkat.  Anak juga akan berhenti pertumbuhannya atau lambat tumbuh. Beberapa bahaya jika makanan tambahan diberikan terlalu lambat TSP 2017 43
  • 44. KRITERIA MAKANAN TAMBAHAN  Kaya energi, protein dan mikronutrien (terutama zat besi, zink, kalsium, vitamin A, vitamin C dan folat).  Bersih dan aman: tidak ada pathogen, tidak ada bahan kimia berbahaya/toksin, tidak ada potongan tulang atau bagian yang keras yang membuat anat tersedak serta tidak terlalu panas.  Tidak terlalu pedas atau asin.  Mudah dimakan oleh anak.  Disukai anak TSP 2017 44
  • 45. KRITERIA MAKANAN TAMBAHAN  Tersedia di daerah  Harga terjangkau  Mudah disiapkan  Dapat diterima oleh alat pencernaan bayi dengan baik  Bersifat padat gizi  Kandungan serat kasar/bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah sedikit. TSP 2017 45
  • 46. PENDAMPING AIR SUSU IBU  Pengganti air susu ibu biasa diberikan jika  jumlah dan mutu ASI kurang memadai sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi,  ibu tidak selamanya bersama-sama dengan bayinya,  faktor kesehatan ibu yang kurang memadai.  Pada beberapa masyarakat, ibu tidak memberikan ASInya dan menggantikan dengan PASI karena alasan estetika. TSP 2017 46
  • 47. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian PASI  Harus mengetahui susu buatan yang cocok untuk bayi.  Harus bisa cara mempersiapkan dan cara memberikanPASI. TSP 2017 47
  • 48. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian PASI  Harus bisa cara membersihkan dan cara melakukan sterilisasi.  Harus mempunyai persediaan air bersih yang cukup TSP 2017 48
  • 49. Beberapa kerugian dalam pemberian PASI  Terjadi jika pengenceran salah yang dapat menyebabkan kurang terpenuhinya kebutuhan nutrisi.  Memungkinkan terjadinya kontaminasi mikroorganisme.  Menyebabkan alergi.  Menyebabkan diare kronis. TSP 2017 49
  • 50. Beberapa kerugian dalam pemberian PASI  Kemungkinan salah menggunakan pilihan susu formula karena indikasi yang salah.  PASI tidak mempunyai manfaat seperti ASI karena: kandungan nutrient tidak sesempurna ASI, tidak mengandung zat protektif, mudah menimbulkan alergi, lebih mudah menimbulkan karies pada gigi, kurang memberikan efek psikologis, tidak merangsang involusi rahim, tidak berefek menjarangkan kehamilan, tidak praktis dan tidak ekonomis. TSP 2017 50