SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
NAMA : DEVI OKTAVIA UTAMI
                                            NIM : I 31111041
                           UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
                                ILMU KEPERAWATAN REGULER A
                                                  2011



                          PEMBERIAN MAKANAN SECARA ORAL



A.   PENGERTIAN

               Pemberian makanan secara oral adalah pemberian makanan dan minuman pada klien

     secara langsung melalui mulut.

B.    TUJUAN

               Adapun tujuan pemberian makanan melalui oral adalah untuk pemenuhan kebutuhan

     pasien.

C.   INDIKASI

     Pada pasien yang bisa makan sendiri.

     Pada pasien yang tidak bisa makan sendiri.

D.   PERSIAPAN ALAT

      Piring

      Sendok

      Garpu

      Gelas dengan penutupnya

      Serbet

      Mangkok cuci tangan

      Pengalas

      Tempat cuci tangan

      Pipet jika perlu
 Pisau jika perlu

      Obat jika ada

      Makanan dengan porsi dan menu sesuai program

      Meja untuk klien

E.    PROSEDUR KERJA DAN RASIONAL

     1. Alat – alat di dekatkan di tempat tidur klien

           rasional : memudahkan dalam menggapai peralatan yang dibutuhkan.

     2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan

             Rasioal: agar klien mengetahui apa yang hendak perawat laksanakan sehingga

             mengurangi kecemasan.

     3. Cuci tangan

           Rasional : mencegah infeksi silang.

     4. Atur posisi pasien (paien mencoba) dengan posisi semi fowler setengah duduk sesuai

        kondisi pasien.

           Rasional : memudahkan klien untuk menelan.

     5. Pasang pengalas/ serbet di bawah dagu.

           Rasional : agar makanan tidak mengotori pakaian klien

     6. Tawarkan pasien melakukan ritual makan (misalkan berdoa sebelum makan)

           Rasional : berhubungan dengan spiritual klien

     7. Tanyakan lauk dan pauk apa yang boleh dicampur dengan nasi.

           Rasional : sesuai dengan diet pasien.

     8. Bantu aktivitas dengan cara menyuap makan sedikit demi sedikit dan berikan minuman

        setelah makan .

           Rasional : membantu klien dalam mengunyah hingga menelan makanannya

     9. Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien
Rasional : menjaga kebersihan mulut klien.

     10. Jika ada obat lanjutkan pemberian obat

             Rasional : pemberian obat anteceanam, membantu kesembuhan klien (sesuai waktu

             pemberian obat)

     11. Setelah makan, minum dan pemberian obat anjurkan pasien untuk duduk sejenak sebelum

        kembali berbaring

          Rasional : memberikan kesempatan pada klien untuk relaksasi.

     12. Rapikan alat dan kembalikan ke tempatnya

          Rasional : pengembalian alat pada tempatnya untuk penggunaan selanjutnya.

     13. Catat tindakan dan hasil atau respon terhadap tindakan (catat apa jumlah/porsi makanan

        yang dihabiskan)

          Rasional : sebagai data dalam pengkajian klien.

     14. Cuci tangan setelah setelah prosedur dilakukan

          Rasional : mencegah infeksi silang.


F.    HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

     a. ciptakan lingkungan yang nyaman disekitar pasien/

     b. sebelum di hidangkan, makanan di periksa dahulu, apakah sudah sesuai dengan daftar

        makanan/diet pasien

     c. usahakan makanan dihidangkan dalam keadaan hangat kecuali kontra indikasi

     d. sajikan makanan secukupnya, tidak terlalu banyak tetapi juga tidak terlalu sedikit

     e. peralatan makanan dan minuman harus bersih

     f. untuk pasien anak – anak, usahakan menggunakan peralatan yang menarik perhatiannya.

     g. Untuk pasien yang dapat makan sendiri, perhatikan apakah makanan di makan habis atau

        tidak
h. Perhatikan selera dan keluhan pasien pada waktu makan serta reaksinya setelah makan.




G. PERENCANAAN MAKANAN UNTUK LANSIA

  1. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam, yang terdiri
      dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
  2. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya
      diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih seringdengan porsi yang
      kecil. Contoh menu :
       Pagi             : Bubur ayam
       Jam 10.00        : Roti
       Siang            : Nasi, pindang telur, sup, pepaya
       Jam 16.00        : Nagasari
       Malam            : Nasi, sayur bayam, tempe goreng, pepes ikan, pisang
  3. Banyak         minum        dan   kurangi   garam,      dengan   banyak    minum   dapat
      memperlancarpengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu asin
      akanmemperingan kerja ginjal serta mencegah kemungkinan terjadinya darahtinggi.
  4. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yangberlemak
      seperti santan, mentega dll.
  5. Bagi pasien lansia yang prose penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikanhal-hal
      sebagai berikut :
              •   Makanlah makanan yang mudah dicerna
              •   Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goreng-gorengan
              •   Bila kesulitan mengunyah karena gigirusak atau gigi palsu kurang baik,
                  makanan harus lunak/lembek atau dicincang
              •   Makan dalam porsi kecil tetapi sering
              •   Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan
  6. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab berguna
      pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan.
  7. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah
      lemak, bayam, dan sayuran hijau.
8. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau
   dipanggang kurangi makanan yang digoreng

More Related Content

What's hot

Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
zulindarisma
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
Abdul Ghony
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
teguhprayitnopro
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
Cha Cha
 

What's hot (20)

Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasienDialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
Dialog komunikasi terapeutik perawat danpasien
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
 
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi FekalAnatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
Anatomi dan Fisiologi Eliminasi Fekal
 
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyamanKebutuhan rasa aman dan nyaman
Kebutuhan rasa aman dan nyaman
 
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan NutrisiAsuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamilPercakapan konseling antara  bidan dengan pada ibu hamil
Percakapan konseling antara bidan dengan pada ibu hamil
 
Askep polio mielitis
Askep polio mielitisAskep polio mielitis
Askep polio mielitis
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Retensi urine
Retensi  urineRetensi  urine
Retensi urine
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Laporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensiLaporan pendahuluan hipertensi
Laporan pendahuluan hipertensi
 
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asmaAsuhan keperawatan an.m dengan asma
Asuhan keperawatan an.m dengan asma
 
Askep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkapAskep diare bu arma print lengkap
Askep diare bu arma print lengkap
 
Laporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan geaLaporan pendahuluan gea
Laporan pendahuluan gea
 
Gangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiGangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasi
 
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar ManusiaFaktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
Faktor - faktor yang mempengaruhi Kebutuhan Dasar Manusia
 
Oral Hygiene
Oral HygieneOral Hygiene
Oral Hygiene
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 

Similar to Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)

Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanRole play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Yuli Thamrin
 
Nanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepNanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hep
Christine Aie
 

Similar to Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a) (20)

Prosedur pemberian nutrisi
Prosedur pemberian nutrisi Prosedur pemberian nutrisi
Prosedur pemberian nutrisi
 
Makalah Memberi Makanan Melalui NGT
Makalah Memberi Makanan Melalui NGTMakalah Memberi Makanan Melalui NGT
Makalah Memberi Makanan Melalui NGT
 
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
 
ppt gangguan pencernaan fix klp 1.pptx
ppt gangguan pencernaan fix klp 1.pptxppt gangguan pencernaan fix klp 1.pptx
ppt gangguan pencernaan fix klp 1.pptx
 
SOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docxSOP DIARE (REVISI).docx
SOP DIARE (REVISI).docx
 
SPO Obat Oral.pptx
SPO Obat Oral.pptxSPO Obat Oral.pptx
SPO Obat Oral.pptx
 
Askep oksigenasi
Askep oksigenasiAskep oksigenasi
Askep oksigenasi
 
PPT PEMBERIAN OBAT ORAL REVISI.pdf
PPT PEMBERIAN OBAT ORAL REVISI.pdfPPT PEMBERIAN OBAT ORAL REVISI.pdf
PPT PEMBERIAN OBAT ORAL REVISI.pdf
 
Satpel apendisitis
Satpel apendisitisSatpel apendisitis
Satpel apendisitis
 
Satpel apendisitis
Satpel apendisitisSatpel apendisitis
Satpel apendisitis
 
Satpel apendisitis
Satpel apendisitisSatpel apendisitis
Satpel apendisitis
 
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatanRole play 1   strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
Role play 1 strategi pelaksanaan tindakan komunikasi keperawatan
 
Tata Hidang Dasar Term 9 Menerapkan pelayanan 1.pptx
Tata Hidang Dasar  Term 9 Menerapkan pelayanan 1.pptxTata Hidang Dasar  Term 9 Menerapkan pelayanan 1.pptx
Tata Hidang Dasar Term 9 Menerapkan pelayanan 1.pptx
 
kebutuhan dasar manusia
kebutuhan dasar manusiakebutuhan dasar manusia
kebutuhan dasar manusia
 
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu LampungPPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
PPT Kel. 3 Gerontik Yeti Oktarina universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
 
DIARE.pptx
DIARE.pptxDIARE.pptx
DIARE.pptx
 
Nanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hepNanda nic noc si hep
Nanda nic noc si hep
 
112061142 perencanaan-keperawatan
112061142 perencanaan-keperawatan112061142 perencanaan-keperawatan
112061142 perencanaan-keperawatan
 
Diare
Diare Diare
Diare
 

More from Okta-Shi Sama

Kelenjar hipofisis anterior
Kelenjar hipofisis anteriorKelenjar hipofisis anterior
Kelenjar hipofisis anterior
Okta-Shi Sama
 
Kanker serviks (sistem reproduksi)
Kanker serviks (sistem reproduksi)Kanker serviks (sistem reproduksi)
Kanker serviks (sistem reproduksi)
Okta-Shi Sama
 
Diabetes melitus tipe 2
Diabetes melitus tipe 2Diabetes melitus tipe 2
Diabetes melitus tipe 2
Okta-Shi Sama
 
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteralAsuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Okta-Shi Sama
 
Asuhan keperawatan pada penyakit paget
Asuhan keperawatan pada penyakit pagetAsuhan keperawatan pada penyakit paget
Asuhan keperawatan pada penyakit paget
Okta-Shi Sama
 
Komunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatanKomunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatan
Okta-Shi Sama
 
Role play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi TerapeutikRole play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi Terapeutik
Okta-Shi Sama
 
Bahasa indonesia uu perawat
Bahasa indonesia uu perawatBahasa indonesia uu perawat
Bahasa indonesia uu perawat
Okta-Shi Sama
 
Tugas kelompok 5 motivasi
Tugas kelompok 5 motivasiTugas kelompok 5 motivasi
Tugas kelompok 5 motivasi
Okta-Shi Sama
 
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuhKonsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Okta-Shi Sama
 
Nurse led care in dermatology
Nurse led care in dermatologyNurse led care in dermatology
Nurse led care in dermatology
Okta-Shi Sama
 

More from Okta-Shi Sama (20)

HIPERTENSI
HIPERTENSIHIPERTENSI
HIPERTENSI
 
Kelenjar hipofisis anterior
Kelenjar hipofisis anteriorKelenjar hipofisis anterior
Kelenjar hipofisis anterior
 
Kanker serviks (sistem reproduksi)
Kanker serviks (sistem reproduksi)Kanker serviks (sistem reproduksi)
Kanker serviks (sistem reproduksi)
 
Diabetes melitus tipe 2
Diabetes melitus tipe 2Diabetes melitus tipe 2
Diabetes melitus tipe 2
 
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteralAsuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
Asuhan keperawatan nutrisi enteral dan parenteral
 
Asuhan keperawatan pada penyakit paget
Asuhan keperawatan pada penyakit pagetAsuhan keperawatan pada penyakit paget
Asuhan keperawatan pada penyakit paget
 
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 
Osteoporosis
OsteoporosisOsteoporosis
Osteoporosis
 
Komunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatanKomunikasi keperawatan
Komunikasi keperawatan
 
Role play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi TerapeutikRole play Komunikasi Terapeutik
Role play Komunikasi Terapeutik
 
Komunikasi
KomunikasiKomunikasi
Komunikasi
 
Askep meningitis
Askep meningitisAskep meningitis
Askep meningitis
 
Ketahanan nasional
Ketahanan nasionalKetahanan nasional
Ketahanan nasional
 
Bahasa indonesia uu perawat
Bahasa indonesia uu perawatBahasa indonesia uu perawat
Bahasa indonesia uu perawat
 
Tugas kelompok 5 motivasi
Tugas kelompok 5 motivasiTugas kelompok 5 motivasi
Tugas kelompok 5 motivasi
 
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuhKonsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
Konsep ekg, listrik dan magnet dalam tubuh
 
Sejarah keperawatan
Sejarah keperawatanSejarah keperawatan
Sejarah keperawatan
 
English healthy
English healthyEnglish healthy
English healthy
 
Kromomikosis
KromomikosisKromomikosis
Kromomikosis
 
Nurse led care in dermatology
Nurse led care in dermatologyNurse led care in dermatology
Nurse led care in dermatology
 

Pemberian nutrisi secara oral (devi oktavia.u keperawatan a)

  • 1. NAMA : DEVI OKTAVIA UTAMI NIM : I 31111041 UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK ILMU KEPERAWATAN REGULER A 2011 PEMBERIAN MAKANAN SECARA ORAL A. PENGERTIAN Pemberian makanan secara oral adalah pemberian makanan dan minuman pada klien secara langsung melalui mulut. B. TUJUAN Adapun tujuan pemberian makanan melalui oral adalah untuk pemenuhan kebutuhan pasien. C. INDIKASI Pada pasien yang bisa makan sendiri. Pada pasien yang tidak bisa makan sendiri. D. PERSIAPAN ALAT  Piring  Sendok  Garpu  Gelas dengan penutupnya  Serbet  Mangkok cuci tangan  Pengalas  Tempat cuci tangan  Pipet jika perlu
  • 2.  Pisau jika perlu  Obat jika ada  Makanan dengan porsi dan menu sesuai program  Meja untuk klien E. PROSEDUR KERJA DAN RASIONAL 1. Alat – alat di dekatkan di tempat tidur klien rasional : memudahkan dalam menggapai peralatan yang dibutuhkan. 2. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan Rasioal: agar klien mengetahui apa yang hendak perawat laksanakan sehingga mengurangi kecemasan. 3. Cuci tangan Rasional : mencegah infeksi silang. 4. Atur posisi pasien (paien mencoba) dengan posisi semi fowler setengah duduk sesuai kondisi pasien. Rasional : memudahkan klien untuk menelan. 5. Pasang pengalas/ serbet di bawah dagu. Rasional : agar makanan tidak mengotori pakaian klien 6. Tawarkan pasien melakukan ritual makan (misalkan berdoa sebelum makan) Rasional : berhubungan dengan spiritual klien 7. Tanyakan lauk dan pauk apa yang boleh dicampur dengan nasi. Rasional : sesuai dengan diet pasien. 8. Bantu aktivitas dengan cara menyuap makan sedikit demi sedikit dan berikan minuman setelah makan . Rasional : membantu klien dalam mengunyah hingga menelan makanannya 9. Bila selesai makan, bersihkan mulut pasien
  • 3. Rasional : menjaga kebersihan mulut klien. 10. Jika ada obat lanjutkan pemberian obat Rasional : pemberian obat anteceanam, membantu kesembuhan klien (sesuai waktu pemberian obat) 11. Setelah makan, minum dan pemberian obat anjurkan pasien untuk duduk sejenak sebelum kembali berbaring Rasional : memberikan kesempatan pada klien untuk relaksasi. 12. Rapikan alat dan kembalikan ke tempatnya Rasional : pengembalian alat pada tempatnya untuk penggunaan selanjutnya. 13. Catat tindakan dan hasil atau respon terhadap tindakan (catat apa jumlah/porsi makanan yang dihabiskan) Rasional : sebagai data dalam pengkajian klien. 14. Cuci tangan setelah setelah prosedur dilakukan Rasional : mencegah infeksi silang. F. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN a. ciptakan lingkungan yang nyaman disekitar pasien/ b. sebelum di hidangkan, makanan di periksa dahulu, apakah sudah sesuai dengan daftar makanan/diet pasien c. usahakan makanan dihidangkan dalam keadaan hangat kecuali kontra indikasi d. sajikan makanan secukupnya, tidak terlalu banyak tetapi juga tidak terlalu sedikit e. peralatan makanan dan minuman harus bersih f. untuk pasien anak – anak, usahakan menggunakan peralatan yang menarik perhatiannya. g. Untuk pasien yang dapat makan sendiri, perhatikan apakah makanan di makan habis atau tidak
  • 4. h. Perhatikan selera dan keluhan pasien pada waktu makan serta reaksinya setelah makan. G. PERENCANAAN MAKANAN UNTUK LANSIA 1. Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yang beraneka ragam, yang terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. 2. Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih seringdengan porsi yang kecil. Contoh menu : Pagi : Bubur ayam Jam 10.00 : Roti Siang : Nasi, pindang telur, sup, pepaya Jam 16.00 : Nagasari Malam : Nasi, sayur bayam, tempe goreng, pepes ikan, pisang 3. Banyak minum dan kurangi garam, dengan banyak minum dapat memperlancarpengeluaran sisa makanan, dan menghindari makanan yang terlalu asin akanmemperingan kerja ginjal serta mencegah kemungkinan terjadinya darahtinggi. 4. Batasi makanan yang manis-manis atau gula, minyak dan makanan yangberlemak seperti santan, mentega dll. 5. Bagi pasien lansia yang prose penuaannya sudah lebih lanjut perlu diperhatikanhal-hal sebagai berikut : • Makanlah makanan yang mudah dicerna • Hindari makanan yang terlalu manis, gurih, dan goreng-gorengan • Bila kesulitan mengunyah karena gigirusak atau gigi palsu kurang baik, makanan harus lunak/lembek atau dicincang • Makan dalam porsi kecil tetapi sering • Makanan selingan atau snack, susu, buah, dan sari buah sebaiknya diberikan 6. Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab berguna pula untuk merangsang gerakan usus dan menambah nafsu makan. 7. Makanan mengandung zat besi seperti : kacang-kacangan, hati, telur, daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau.
  • 5. 8. Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng