5. 3 Karakter Berfikir Filsafat
Sifat menyeluruh: seseorang ilmuwan tidak akan
pernah puas jika hanya mengenal ilmu hanya dari
segi pandang ilmu itu sendiri.
Sifat mendasar: yaitu sifat yang tidak saja begitu
percaya bahwa ilmu itu benar
Spekulatif: untuk dapat memisahkan mana yang
logis atau tidak dibutuhkan sebuah sifat
spekulatif baik sisi proses, analisis maupun
pembuktiannya.
7. Sejarah perkembangan
Zamam Yunani Klasik
Manusia yang dulunya pasif dan pasrah dalam
menghadapi fenomena alam menjadi lebih
aktif dan kreatif dan mau menguasai alam.
Filsafat Abad Pertengahan (6-15 M)
Ditandai dengan teosentrisme dan para
pengemban utama adalah para teolog. Ilmu–ilmu
atau filsafat dilihat sebagai pelayan agama dan
terjadinya kemerosotan penemuan–penemuan
pada bidang ilmu yang terlalu besar dan otoriter.
8. Kelahiran Ilmu Pada Jaman Renaisans
Zaman renaisans ditandai oleh zaman kebangkitan dan
kelahiran kembali perkembangan peradaban, seni, sastra
pada masa lalu sekaligus zaman terbebasnya pikiran
manusia dari pelbagai ajaran dogmatis agama.
Zaman Modern
Pada zaman modern terdapat dua unsur penting yaitu
berkurangnya kuasa Gereja dan menguatnya kuasa ilmu
pengetahuan.
Zaman Kontemporer
Filsafat bukanlah membuat pernyataan – pernyataan
tentang sesuatu yang khusus tetapi memecahkan
persoalan yang timbul akibat ketidaksepahaman terhadap
bahasa logika.
10. Filsafat Ilmu
segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan-persoalan mengenai
segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu
dengan segala segi dari kehidupan manusia.
12. Dasar-dasar Ilmu
Apa yang dikaji pengetahuan itu? Objek
apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana
ujud yang hakiki dari objek tersebut?
Bagaimana hubungan antara objek
dengan daya tangkap manusia (seperti
berpikir, merasa, dan mengindera) yang
membuahkan pengetahuan?.
masalah filsafat yang berkenaan dengan
hakekat pengetahuan dan hakekat
mengetahui. Untuk menetapkan
kebenaran mutlak terdapat dua aliran
besar.
cabang filsafat yang berkenaan dengan masalah
nilai (value). Persoalan yang menjadi perhatian
axiologi adalah apakah kebaikan? Apakan yang
manusia sukai? Apakah sesungguhnya yang
diinginkan?
14. FILSAFAT OLAHRAGA
Defenisi Filsafat Olahraga
Suatu bidang kajian yang berusaha untuk
memahami hakikat, mempersolakan suatu
isu secara kritis, guna memperoleh
pengetahuan yang paling hakiki dalam
bidang keolaharagaan.
15. 1. Menganalisis Suatu Masalah
2. Menghasilkan pemahaman lebih mendalam
tentang olahraga
3. Menemukan pedoman olahraga untuk masa
depan
Tujuan Filsafat Olahraga
16. Implementasi Filsafat Olahraga
Terhadap Nilai Sosial
Olahraga berasal dari kegiatan fisik yang menyehatkan
badan, mengisi waktu luang dan media meng-eksistensi-
kan diri akhirnya bergeser menjadi kegiatan yang multi
kompleks.
Peraturan, kebijakan dan pendanaan oleh
pemerintah merefleksikan adanya kaitan yang
sangat erat hubungannya antara olahraga
Pada even olahraga yang diselenggarakan masyarakat
dapat menyatu, berbaur satu sama lain dan menghapus
perbedaan-perbedaan yang selama ini menjadi jurang
pemisah antara si kaya dan si miskin
Aktifitas olahraga juga telah dilakukan
secara profesional, sehingga banyak
masyarakat yang menggantungkan hidupnya
pada olahraga
17. Peran Perguruan Tiggi dalam Pembanguan
Olahraga
• Perguruan tinggi merupakan wadah yang sangat
penting dalam pembangunan olahraga secara umum,
baik di bidang olahraga pendidikan, rekreasi maupun
prestasi. Dibidang olahraga pendidikan, UU no 3 tahun
2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional, Bab VI
Pasal 18 ayat (1) menyebutkan bahwa: Olahraga
pendidikan diselenggarakan sebagai bagian dari proses
pendidikan, dimana pada ayat (4), (5), dan (6)
disebutkan pula bahwa Olahraga pendidikan
dilaksanakan disetiap jenjang pendidikan, secara
terstruktur dan berjenjang dan dibimbing oleh
guru/dosen olahraga dan dapat dibantu oleh tenaga
keolahragaan yang disiapkan oleh setiap satuan
pendidikan.
19. Membudayakan Olahraga Melalui Sport for All
• untuk membangun olahraga menjadi
bagian dalam kehidupan masyarakat
yang aktif melakukan kegiatan olahraga,
yaitu melalui aktifitas jasmani positif
yang akhirnya menjadi gaya hidup sehat.
20. Roger Levermore (2008) juga mengemukakan peran
strategis olahraga untuk memajukan pembangunan. Peran-
peran tersebut terbagi menjadi beberapa kelompok, yakni:
• Olahraga sebagai alat untuk resolusi konflik dan
pemahaman interkultural.
• Membantu untuk membangun infrastruktur fisik, sosial,
olahraga dan komunitas.
• Meningkatkan kesadaran, khususnya melalui pendidikan.
• Pemberdayaan secara langsung yang menyasar kesehatan
fisik dan mental dan tentu saja kesejahteraan umum.
• Pengembangan ekonomi atau pengentasan kemiskinan.
21. Kajian Filsafat
• Ontologi : why…? ,mengapa olahraga penting
dilakukan….?
• Estimologi : How..?, bagaimana caranya
Supaya dapat mencapai tujuan….?
• Axiologi : nilai manfaat yang dapat dirasakan
• Sampai dimana olahraga di Indonesia
dilakukan….? Mengapa masih banyak yg tdk
sesuai dgn tujuan utama yang akan dicapai…?