Makalah pesantren madrasah sekolah

Dari Pesantren Hingga
Madrasah dan Sekolah
OLEH :SYAIFUL ANAM
Senin , 02 September 2019
BAB I
PENDAHULUAN
• Latar Belakang Masalah : . Pondok pesantren, sekolah dan madrasah adalah
instansi yang mempunyai tujuan sama, namun berbeda dalam pengelolaannya.
Diantara ketiga lembaga ini masing-masing mempunyai ciri khas. Ditengah-
tengah perbedaan dan kesamaan dari lembaga pendidikan yang ada, tidak
sedikit diantara lembaga pendidikan yang ada terjadi persaingan. Kenyataan di
lapangan perebutan dan kompetisi memang benar terjadi, dan tidak jarang juga
kita temukan dilapangan kompetisi antar lembaga pendidikan yang ada sering
tidak fair dan menimbulkan kecemburuan satu sama lainnya.
• Sekolah dan madrasah pun tak luput dari stigma negatif yang muncul pada
sebagian masyarakat. Sekolah sering mendapatkan pandangan sebagai lembaga
pencetak kader kapitalis, mementingkan kehidupan sekuler dan masih banyak
lainnya. Kualitas tidak jelas, berpikir mundur, banyak beban pelajaran dan
sekolahnya anak desa adalah beberapa stigma negatif yang muncul terhadap
madrasah.
TUJUAN PEMBAHASAN
• Mengetahui Pondok Pesantren dari tinjauan
Historis, Kritis dan Filosofis serta peran dan
fungsinya
• Mengetahui Madrasah dari berbagai tinjauan
Historis, Kritis dan Filosofis serta peran dan
fungsinya
• Mengetahui Sekolah dari berbagai tinjauan
Historis, Kritis dan Filosofis serta peran dan
fungsinya
RUMUSAN MASALAH
• Bagaimana Pondok Pesantren dari Tinjauan
Histori, Kritis Filosofi, peran dan fungsinya?
• Bagaimana Madrasah dari Tinjauan Histori,
Kritis Filosofi, peran dan fungsinya?
• Bagaimana Sekolah dari Tinjauan Histori, Kritis,
Filosofi peran dan fungsinya?
BAB II PEMBAHASAN
PONDOK PESANTREN DARI TINJAUAN HISTORIS,
KRITIS DAN FILOSOFIS SERTA PERAN DAN
FUNGSINYA
Karel A. Steenbrink Menyatakan dari segi bentuk dan sistemnya
berasal dari India dan dari masyarakat Hindu. Sebelum proses
penyebaran Islam di Indonesia, sistem tersebut telah dipergunakan
untuk pendidikan dan pengajaran agama Hindu di Jawa. Setelah
Islam masuk dan banyak tersebar di Pulau Jawa, sistem tersebut
kemudian diambil alih oleh Islam
Mahmud Yunus menyatakan, bahwa asal-usul pendidikan yang
digunakan pondok pesantren berasal dari Baghdad dan merupakan
bagian dari sistem pendidikan saat itu
Pondok pesantren adalah gabungan dari dua kata, yakni Pondok dan
pesantren. Masing-masing kata ini mengandung makna yang berbeda satu
sama lainnya, namun kedua-duanya memiliki hubungan yang sangat erat
sehingga dikemudian hari membentuk satu kesatuan pemahaman yang
tidak dapat dipisahkan. Istilah pondok berasal dari Bahasa
Arab fundug, yang berarti hotel atau asrama, atau dalam pengertian lain
pondok adalah asrama-asrama para santri yang disebut pondok atau
tempat tinggal yang dibuat dari bambu. Sedangkan istilah Pesantren
berasal dari kata santri, yang dengan awalan Pe di depan dan
akhiran an berarti tempat tinggal para santri Zamaksyari Dhofier, Tradisi
Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta : LP3ES, Cet.III,
1982), hlm.18
menurut Profesor Johns, santri berasal dari bahasa Tamil, yang
berarti guru mengaji, sedangkan menurut C.C. Berg istilah Santri
berasal dari bahasa India, Shastri yang berarti adalah orang yang
tahu buku-buku suci Agama Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab
suci agama Hindu. Kata Shastri berasal dari kata shastra yang
berarti buku-buku suci, buku-buku agama atau buku-buku tentang
ilmu Pengetahuan C.C. Berg, seperti halnya di kutip oleh
Zmakhsyari Dhofier, Ibid.
Lima varian`
Lima varian tersebut meliputi Kyai (Ulama), pondok (asrama),
masjid (mushola), santri dan proses pembelajaran dan pengkajian
kitab-kitab klasik atau biasa dikenal dengan istilah Kitab Kuning
KIYAI
Kyai sebenarnya istilah lain dari kata Ulama, namun orang jawa dan
madura khususnya sering mengistilahkan dan menyebut orang yang
mengasuh pondok pesantren dan sangat mendalam ilmu agamanua
(Islam) adalah kyai. Sebagian besar pondok pesantren di daerah
jawa dan madura sosok Kyai merupakan sosok yang sangat
berpengaruh, kharismatik, berwibawa dan peduli dengan derita
umatnya
PONDOK
Yang menjadi salah satu Ciri khas dari pondok pesantren adalah
semua murid (santri) yang mencari ilmu tinggal bersama dan
belajar dibawah bimbingan seorang kyai dengan model menginap.
Tempat tinggal sesaat untuk para santri ini yang kemudian oleh
orang jawa dipopulerkan dengan istilah pondok
MASJID
Kedudukan masjid sebgai pusat pendidikan dalam tradisi pesantren
merupakan manifestasi univesalisme dari sistem pendidikan Islam
yang pernah dipraktekan oleh Nabi Muhammad SAW. Artinya, telah
terjadi proses yang berkesinambungan fungsi masjid sebagai pusat
aktifitas kaum muslim
SANTRI
Santri adalah istilah lain dari murid atau siswa yang mencari ilmu
pada lembaga pendidikan formal, bedanya santri ini mencari ilmu
pada pondok pesantren
KITAB KUNING
Kitab kuning adalah ungkapan dari beberapa kitab klasik yang
sering dikaji dan dipelajari oleh para santri dan kyai. Biasanya
kertas-kertas pada kitab yang dikaji sudah lama usianya akan
berubah menjadi kuning, oleh karenanya istilah kitab kuning ini
muncul. Yang biasanya dikaji dalam dunia pesantren adalah kitab-
kitab klasik madzhab syafi’i dalam bentuk bahasa arab tanpa
disertai harakat, kitab ini juga sering disebut dengan kitab gundul.
Hal ini adalah merupakan satu-satunya metode yang secara formal
diajarkan dalam komunitas pesantren di Indonesia khususnya Jawa
dan Madura
PERAN DAN FUNGSI PESANTREN
Peran dan keberadaan pondok pesantren sebagai salah satu lembaga
pendidikan asli Indonesia memang harus tetap dilestarikan dan
diperhatikan perkembangannya, karena kehadiran pondok
pesantren di tengah-tengah masyarakat adalah selain untuk
memberdayakan masyarakat juga sebagai wadah untuk
menyiapkan kader-kader Ulama yang mampu menguasai dan
memahami Al-Qur’an dan al hadis secara baik dan benar dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
MADRASAH DARI TINJAUAN HISTORIS, KRITIS DAN
FILOSOFIS SERTA PERAN DAN FUNGSINYA
• Setidaknya hal ini dapat dilihat dari para pendiri awal lembaga pendidikan Madrasah yang sebagian besar
didirikan oleh para Ulama yang menjadi pengasuh dan sekaligus pendiri Pondok Pesantren pada
lembaganya masing-masing. Diawali oleh Syekh Amrullah Ahmad (1907) di Padang mendirikan Madrasah,
KH. Ahmad Dahlan (1912) di Yogyakarta, KH Wahab Hasbullah bersama KH Mansyur (1914) dan KH. Hasym
asy’ari yang pada tahun 1919 mendirikan Madrasah Salafiyah di Tebuireng Jombang.
• Instutisi ini memang lahir pada kurun awal abad 20 M, yang saat itu dapat dianggap sebagai periode
pertumbuhan madrasah dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia. Memasuki abad 20 M, banyak orang-
orang Islam Indonesia mulai menyadari bahwa mereka tidak akan mungkin berkompetisi dengan kekuatan-
kekuatan yang menantang dari pihak kolonialisme Belanda, penetrasi Kristen dan perjuangan untuk maju
di bagian-bagian lain di Asia, apabila mereka terus melanjutkan kegiatan dengan cara-cara tradisional
dalam menegakkan Islam. Munculnya kesadaran kritis tersebut di kalangan umat Islam di Indonesia tidak
bisa dilepaskan dari kiprah kaum terdidik lulusan pendidikan Mesir atau Timur Tengah yang telah banyak
menyerap semangat pembaruan (modernisme) di sana, sekembalinya ke tanah air mereka melakukan
pengembangan pendidikan barr yang lazim disebut madrasah dengan menerapkan metode dan kurikulum
baru Abdul Rachman Saleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan Visi, Misi dan Aksi, (Jakarta : PT.
Gemawindu Pancaperkasa, 2000), hal 112
• Maksum, Madrasah : Sejarah dan Perkembangannya, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999), p.98
• Munculnya madrasah menurut para sejarawan pendidikan sebagai salah satu bentuk
pembaruan pendidikan Islam di Indonesia. Alasannya adalah secara historis awal kemunculan
madrasah dapat dilihat pada dua situasi; adanya pembaruan Islam di Indonesia dan adanya
respon pendidikan Islam terhadap kebijakan pendidikan Hindia Belanda. Dari sini dapat
diartikan bahwa munculnya madrasah mengandung kritik pada lembaga pendidikan
sebelumnya, yakni pondok pesantren. Dapat dikatakan munculnya madrasah sebagai usaha
untuk pembaruan dan menjembatani hubungan antara sistem tradisional (pesantren) dengan
sistem pendidikan modern. Dan hal ini juga merupakan sebagai upaya penyempurnaan
terhadap sistem pendidikan di pondok pesantren kearah suatu sistem pendidikan yang lebih
memungkinkan lulusannya memperoleh kesempatan yang sama dengan sekolah yang umum.
Maka tak heran belakangan banyak bermunculan madrasah dilingkungan pondok pesantren.
• Selain bentuk dari kritikan atas pesantren, Berdirinya madrasah pada lingkungan pondok
pesantren ini awal mulanya adalah untuk menampung keinginan dari para santri yang tidak
hanya ingin mengaji semata namun juga ingin sekolah pada lembaga pendidikan formal yang
kemudian pada akhirnya mendapatkan ijazah. Setidaknya hal ini dapat dilihat dari beberapa
wilayah di pulau jawa, madura, sumatera dan kalimantan yang banyak sekali bermunculan
madrasah pada lingkungan pondok pesantren Maksum, Madrasah, : Sejarah….hlm 82.
Kemunculan madrasah dipandang menjadi salah satu indikator
penting bagi perkembangan positif kemajuan prestasi budaya
umat Islam, mengingat realitas pendidikan, sebagaimana terlihat
pada fenomena madrasah yang sedemikian maju saat itu, adalah
cerminan dari keunggulan capaian keilmuan, intelektual dan
kultural
Selanjutnya setelah kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945 melalui Badan Pekerja Nasional Pusat (BPNIP) sebaga badan
legislatif pada saat itu, dalam pengumumannya tertanggal 22 Desember
1945 (berita RI tahun II No. 4 dan 5 halaman 20 kolom 1) berbunyi, ”
Dalam memajukan pendidikan dan pengajaran sekurang-kurangnya
diusahakan agar pengajaran di lamggar-langgar dan madrasah tetap
berjalan terus dan di perpesat”. Setelah pengumuman di bacakan, BPNIP
memberi masukan kepada pemerintah saat itu agar madrasah dan
pondok pesantren mendapatkan perhatian dan bantuan materil dari
pemerintah guna memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan
pada lembaga tersebut, karena madrasah dan pondok pesantren pada
hakekatnya adalah satu alat dan sumber pendidikan dan pencerdasan
rakyat jelata yang sudah berakar dalam masyarakat Indonesia pada
umumnya
Guna merespon apa yang telah diumumkan dan masukan dari BPNIP
kepada pemerintah yang terbentuk, maka pada tanggal 3 Januari 1946
pemerintah membentuk kementerian Agama, kementrian yang baru ini
dalam sturktur organisasinya pada bagian C memuat tentang tugas pada
bagian pendidikan adalah mengurusi masalah-masalah pendidikan agama
di sekolah umum dan masalah-masalah pendidikan di sekolah agama
(madrasah dan pondok pesantren). Dan tidak lama kemudian Mentri
Agama yang pada saat itu di jabat oleh K.H. Wahid Hasym mengeluarkan
peraturan Mentri Agama No. 1 tahun 1946 tentang pemberian bantuan
kepada madrasah yang kemudian di sempurnakan dan terakihr dengan
peraturan Mentri Agama no. 3 tahun 1979 tentang pemberian bantuan
kepada Perguruan Agama Islam
Kemudian guna memajukan dan peningkatan mutu pendidikan
madrasah dan mengembangkan sistem pendidikan nasional yang
integral, kementrian Agama yang saat itu dijabat oleh Mukti Ali
pada tahun 1975 mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB)
antara Mentri Agama, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan dan
Mentri Dalam Negeri No. 6 Tahun 1975 037/U/1975 dan No. 36
Tahun 1975 pada tanggal 24 Maret 1975 beserta Instruksi Presiden
no. 15 Tahun 1974 pada sidang kabinet terbatas tertanggal 26
November 1974
Kalau kita lihat dari sejarah sosial pendidikan, dinamika munculnya
madrasah adalah merupakan manifestasi dari perubahan tuntutan sosial
umat Islam dari waktu ke waktu untuk menuntut adanya kualitas
pendidikan yang baik dan bermutu dengan tidak melepas pada akarnya
yakni sistem pendidikan pondok pesantren. Sudah menjadi keharusan
bagi pemerintah yang ada untuk peduli dan memperhatikan eksistensi
dari lembaga pendidikan yang asli pribumi (Pondok Pesantren) dengan
lembaga yang merupakan hasil dialektika antara pendidikan tradisional
dengan pengaruh pendidikan modern barat, yakni madrasah, kita perlu
jujur bahwa keberadaan lembaga pendidikan Islam ini sampai sekarang
masih tergolong kelas rendahan dengan mutu dan kualitas yang jauh
berbeda dengan lembaga pendidikan umum
SEKOLAH DARI TINJAUAN HISTORIS, KRITIS DAN
FILOSOFIS SERTA PERAN DAN FUNGSINYA
Sebelum masa penjajahan, pendidikan yang ada di Indonesia berupa
pendidikan non formal. Pendidikan ini telah ada sejak Zaman Kerajaan
Hindu (atau sebelumnya), sekolah/pendidikan dilangsungkan di tempat
Ibadah, perguruan atau padepokan. Ketika Belanda mulai memporak-
porandakan Nusantara (Indonesia) dengan bentuk penjajahan dengan
mengambil semua kekayaan dan rempah-rempah pada sebagian besar
wilayah Indonesia, Belanda pun mulai melakukan penjajahan terhadap
dunia pendidikan yang saebelumnya banyak dilakukan oleh warga
pribumi pada tempat-tempat ibadah dan pondok pesantren. Penjajahan
yang dilakukan dengan membentuk lembaga pendidikan baru yang
dinamakan Sekolah.
Adalah pada tanggal 8 Maret 1819, Gubernur Belanda yang ditugaskan
mengawasi Indonesia dengan nama lengkapnya Jenderal Vander Capellen
memerintahakan kepada anak buahnya untuk mengadakan penelitian
tentang pendidikan masyarakat jawa, tujuan dari adanya penelitian saat
itu adalah guna meningkatkan kemampuan membaca dan menulis di
kalangan mereka. Dengan hasil penelitain tersebut diharapkan,
pelaksanaan undang-undang dan peraturan pendidikan dapat diperbaiki,
secara khusus juga diteliti apakah saebaiknya guru yang ada
dimanfaatkan dan diberikan motivasi melalui peraturan yang sesuai,
atau perlu menciptakan suatu keadaan yang berbeda sama sekali
Satu abad kemudian, Brugmans membicarakan penelitan tersebut
dan menduga bahwa Gubernur Jenderal Van der Capellen hendak
melaksanakan satu jenis pendidikan yang berdasarkan pribumi
murni, secara teratur dan disesuaikan dengan masyarakat desa,
yang dihubungkan erat pada pendidikan Islam yang sudah ada pada
sebelumnya
Dan pada akhir abad yang lalu, beberapa kali terdapat usulan agar
lembaga pendidikan Islam yang ada dimanfaatkan pada
kebijaksanaan untuk mengembangkan system pendidikan umum.
Akan tetapi pada reorganisasi dan pengembangan system
pendidikan colonial, dalam kenyataannya pemerintah selalu
memilih jalan lain dari pada menyesuaikan diri dengan pendidikan
Islam. Kemudian pada saat yang sama, di Minahasa dan Maluku
berdiri sekolah yang dikelola oleh zending
Sekolah ini mendapatkan subsidi dari pemerintah Belanda. Sekolah
yang dibentuk ini tidak jauh beda dengan lembaga pendidikan
tradisional yang sudah ada apda pulau jawa, yakni 100 %
memusatkan diri pada pendidikan agama, bedanya sekolah yang
dikelola oleh zending ini memusatkan pada pendidikan Kristen.
Tahap awal yang ia lakukan adalah, menterjemahkan Bybel ke
dalam bahasa Melayu. Bagi sekolah-sekolah yang dikelola oleh
zending buku terjemahan Bybel kedalam bahasa Melayu adalah
buku yang amat penting. Harapannya dengan diterjemahkannya
Bybel ini masyarakat setempat dapat memiliki kemampuan dalam
membaca dan menulis
Akibat inspeksi pendidikan colonial yang dilakukan oleh Gubernur
Van der Chijs pada tahun 1867, sekolah yang dikelola oleh zending
ini kemudian masuk kedalam system pendidikan umum
gubernemen, masuknya sekolah tersebut secara otomatis sekolah
yang dikelola oleh zending tersebut masuk kedalam system
sekolah umum. Masuknya sekolah yang dikelola oleh zending ini
kedalam system sekolah umum bila dibandingkan dengan Pondok
Pesantren yang masuk kedalam system pendidikan umum ini lebih
mudah
Disaat pergantian abad 20, beberapa tokoh berfikir untuk mencari
kemungkinan melibatkan pendidikan Islam dalam pengembangan
pendidikan. Hal itu disebabkan karena pendidikan Islam tersebut dibiayai
oleh rakyat sendiri, dan dengan demikian pendidikan umum akan dapat
direalisasikan dengan biaya yang relatif lebih murah. Akan tetapi karena
alasan politis, penggabungan sistem tersebut tidak terlaksana, sebagai
akubat konsekwensi logis dari kebijaksanaan pemerintah kolonial
Belanda yang tidak mau campur tangan dalam persoalan Islam.
Kemudian pada tahun 1888 Mentri kolonial menolak memberikan subsidi
kepada sekolah-sekolah Islam karena campur tangan Gubernur Jenderal
yang tidak mau mengorbankan keuangan negarauntuk sekolah-sekolah
tersebut, yang pada akhirnya hanya berhasol mengembangkan suatu
sistem pendidikan yang sebenarnya tidak menguntungkan pengaruh dan
kewajiban kira (Belanda)
Disaat pergantian abad 20, beberapa tokoh berfikir untuk mencari
kemungkinan melibatkan pendidikan Islam dalam pengembangan
pendidikan. Hal itu disebabkan karena pendidikan Islam tersebut dibiayai
oleh rakyat sendiri, dan dengan demikian pendidikan umum akan dapat
direalisasikan dengan biaya yang relatif lebih murah. Akan tetapi karena
alasan politis, penggabungan sistem tersebut tidak terlaksana, sebagai
akubat konsekwensi logis dari kebijaksanaan pemerintah kolonial
Belanda yang tidak mau campur tangan dalam persoalan Islam.
Kemudian pada tahun 1888 Mentri kolonial menolak memberikan subsidi
kepada sekolah-sekolah Islam karena campur tangan Gubernur Jenderal
yang tidak mau mengorbankan keuangan negarauntuk sekolah-sekolah
tersebut, yang pada akhirnya hanya berhasol mengembangkan suatu
sistem pendidikan yang sebenarnya tidak menguntungkan pengaruh dan
kewajiban kira (Belanda)
Memang Pendidikan formal di Indonesia mulai dikenal pada masa
penjajahan, pada awal masa penjajahan sampai tahun 1903
sekolah formal masih dikhususkan bagi warga Belanda di Hindia
Belanda
TERIMA KASIH
SELAMAT BERFIKIR
DAN SEMOGA BERMANFAAT
1 von 31

Recomendados

Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW von
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAWPeradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAWSTAIN Zawiyah Cot Kala Langsa
27.3K views9 Folien
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah von
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah
KD 9 - Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pendidikan Pesantren dan Madrasah Syarifatul Marwiyah
2.5K views18 Folien
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya von
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaMakalah tentang akhlak dan ruang ligkupnya
Makalah tentang akhlak dan ruang ligkupnyaSchool
23.7K views16 Folien
PPT Masa Bani umayyah von
PPT Masa Bani umayyahPPT Masa Bani umayyah
PPT Masa Bani umayyahIstikharohBassamah
10.7K views7 Folien
Ppt ulumul qur'an von
Ppt ulumul qur'anPpt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'anYulan Afriani
20.7K views18 Folien
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidin von
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidinPower point SKI tentang Khulafaur-rasyidin
Power point SKI tentang Khulafaur-rasyidindayat7
46.4K views16 Folien

Más contenido relacionado

Was ist angesagt?

MAKALAH QASHASH AL-QUR’AN von
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANMAKALAH QASHASH AL-QUR’AN
MAKALAH QASHASH AL-QUR’ANAmalia Damayanti
19.7K views13 Folien
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam von
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamRohman Efendi
169.9K views28 Folien
Power point hadist tarbawi bhsa indonesia von
Power point hadist tarbawi bhsa indonesiaPower point hadist tarbawi bhsa indonesia
Power point hadist tarbawi bhsa indonesiaBowo Aquhh
4.9K views16 Folien
Materi Al Qur'an von
Materi Al Qur'anMateri Al Qur'an
Materi Al Qur'anayudya fitri
21.1K views13 Folien
Ulumul hadits von
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul haditsMoh Yakub
30.1K views56 Folien
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah von
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazahRPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazahyasirmaster web.id
26.8K views13 Folien

Was ist angesagt?(20)

Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam von Rohman Efendi
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Rohman Efendi169.9K views
Power point hadist tarbawi bhsa indonesia von Bowo Aquhh
Power point hadist tarbawi bhsa indonesiaPower point hadist tarbawi bhsa indonesia
Power point hadist tarbawi bhsa indonesia
Bowo Aquhh4.9K views
Materi Al Qur'an von ayudya fitri
Materi Al Qur'anMateri Al Qur'an
Materi Al Qur'an
ayudya fitri21.1K views
Ulumul hadits von Moh Yakub
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
Moh Yakub30.1K views
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah von yasirmaster web.id
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazahRPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.9 penyelenggaraan janazah
yasirmaster web.id26.8K views
RPP ilmu pengetahuan masa bani umayah von 2805khusna
RPP ilmu pengetahuan masa bani umayahRPP ilmu pengetahuan masa bani umayah
RPP ilmu pengetahuan masa bani umayah
2805khusna1.2K views
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh von Suya Yahya
Daftar Pertanyaan Ushul FiqhDaftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Daftar Pertanyaan Ushul Fiqh
Suya Yahya215K views
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an von Via Dewi Syahara
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’anKedudukan dan fungsi hadits terhadap al  qur’an
Kedudukan dan fungsi hadits terhadap al qur’an
Via Dewi Syahara36.3K views
tugas presentasi kelompok II ibadah sunnah & bid'ah von Anin Rodahad
tugas presentasi kelompok II ibadah sunnah & bid'ahtugas presentasi kelompok II ibadah sunnah & bid'ah
tugas presentasi kelompok II ibadah sunnah & bid'ah
Anin Rodahad3.7K views
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam von Abulkhair Abdullah
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalamAkidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Akidah, ushuluddin, teologi, tauhid, dan ilmu kalam
Abulkhair Abdullah127.2K views
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.3 iman kepada kitaballah von yasirmaster web.id
RPP PAI XI Kurikulum 2013  Seri 2.3 iman kepada kitaballahRPP PAI XI Kurikulum 2013  Seri 2.3 iman kepada kitaballah
RPP PAI XI Kurikulum 2013 Seri 2.3 iman kepada kitaballah
yasirmaster web.id25.5K views
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin von Sholiha Nurwulan
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa KhulafaurrasyidinSejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Khulafaurrasyidin
Sholiha Nurwulan65.2K views
Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1 von vuah vava
Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1
Ppt Bab 1 Al-Qur'an Hadits Kelas VII Semester 1
vuah vava1.8K views

Similar a Makalah pesantren madrasah sekolah

Pesantren dan tantangan masa depan von
Pesantren dan tantangan masa depanPesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanBagoes Bhaghazkharaa
13.7K views47 Folien
Makalah rara von
Makalah raraMakalah rara
Makalah rarairrijalrijal
47 views15 Folien
Corak pesantren von
Corak pesantrenCorak pesantren
Corak pesantrenGunk Sofyan
634 views11 Folien
Pendidikan Pesantren.docx von
Pendidikan Pesantren.docxPendidikan Pesantren.docx
Pendidikan Pesantren.docxZukét Printing
6 views18 Folien
Pendidikan Pesantren.pdf von
Pendidikan Pesantren.pdfPendidikan Pesantren.pdf
Pendidikan Pesantren.pdfZukét Printing
6 views18 Folien
Sejarah Pendidikan Islam.pdf von
Sejarah Pendidikan Islam.pdfSejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfZukét Printing
5 views18 Folien

Similar a Makalah pesantren madrasah sekolah(20)

Konsep Pendidikan Pesantren von Zaharah Fitria
Konsep Pendidikan PesantrenKonsep Pendidikan Pesantren
Konsep Pendidikan Pesantren
Zaharah Fitria4.2K views
Manajemen Pondok Pesantren.pptx von muhardi6
Manajemen Pondok Pesantren.pptxManajemen Pondok Pesantren.pptx
Manajemen Pondok Pesantren.pptx
muhardi620 views
Kurikulum berbasis kompetensi di pesantren von Omay Komarudin
Kurikulum berbasis kompetensi di pesantrenKurikulum berbasis kompetensi di pesantren
Kurikulum berbasis kompetensi di pesantren
Omay Komarudin6.2K views
Modernisasi pesantren von iwan Alit
Modernisasi pesantrenModernisasi pesantren
Modernisasi pesantren
iwan Alit978 views
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf von Reskipernanda
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
Reskipernanda17 views
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf von Reskipernanda
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
Reskipernanda69 views
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf von Reskipernanda
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdfPESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
PESANTREN SEBAGAI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.pdf
Reskipernanda51 views
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren von Erta Erta
Pembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantrenPembaharuan sistem pendidikan pondok  pesantren
Pembaharuan sistem pendidikan pondok pesantren
Erta Erta2.7K views

Último

Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2 von
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2I Putu Hariyadi
27 views243 Folien
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf von
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdfdanifirdos
17 views44 Folien
1. Adab Terhadap Tetangga von
1. Adab Terhadap Tetangga1. Adab Terhadap Tetangga
1. Adab Terhadap Tetanggaagreenlife5
23 views2 Folien
KIKI PRATIWI_ E1G022035.pptx von
KIKI PRATIWI_ E1G022035.pptxKIKI PRATIWI_ E1G022035.pptx
KIKI PRATIWI_ E1G022035.pptxKikiPratiwi11
12 views9 Folien
Latihan 6_ Aldy 085.pptx von
Latihan 6_ Aldy 085.pptxLatihan 6_ Aldy 085.pptx
Latihan 6_ Aldy 085.pptxjustneptun
14 views6 Folien
Kel.10- PBA Presentation.pdf von
Kel.10- PBA Presentation.pdfKel.10- PBA Presentation.pdf
Kel.10- PBA Presentation.pdfIBNUFAIZMUBAROK
26 views10 Folien

Último(20)

Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2 von I Putu Hariyadi
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 2
I Putu Hariyadi27 views
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf von danifirdos
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf
632259859-PAS-PKWU-pdf.pdf
danifirdos17 views
1. Adab Terhadap Tetangga von agreenlife5
1. Adab Terhadap Tetangga1. Adab Terhadap Tetangga
1. Adab Terhadap Tetangga
agreenlife523 views
Latihan 6_ Aldy 085.pptx von justneptun
Latihan 6_ Aldy 085.pptxLatihan 6_ Aldy 085.pptx
Latihan 6_ Aldy 085.pptx
justneptun14 views
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ... von Kanaidi ken
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Link2 MATERI & RENCANA Training _"Effective LEADERSHIP"di OMAZAKI BSD City - ...
Kanaidi ken27 views
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx von NormanAdji
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptxTugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
TugasPPT6_NormanAdjiPangestu _E1G022079.pptx
NormanAdji20 views
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf von Irawan Setyabudi
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdfCapacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Capacity Building Kekerasan Seksual dan Peranan kampus.pdf
Irawan Setyabudi37 views
PPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptx von WartoyoWartoyo3
PPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptxPPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptx
PPT PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH.pptx
WartoyoWartoyo38 views
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx von rdsnfgzhgj
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptxLatihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx
Latihan 6 PPT_Dwi Maulidini _E1G022094.pptx
rdsnfgzhgj10 views
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf von Irawan Setyabudi
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdfEdukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Edukasi dan Peran Aktif dalam Pencegahan.pdf
Irawan Setyabudi42 views

Makalah pesantren madrasah sekolah

  • 1. Dari Pesantren Hingga Madrasah dan Sekolah OLEH :SYAIFUL ANAM Senin , 02 September 2019
  • 2. BAB I PENDAHULUAN • Latar Belakang Masalah : . Pondok pesantren, sekolah dan madrasah adalah instansi yang mempunyai tujuan sama, namun berbeda dalam pengelolaannya. Diantara ketiga lembaga ini masing-masing mempunyai ciri khas. Ditengah- tengah perbedaan dan kesamaan dari lembaga pendidikan yang ada, tidak sedikit diantara lembaga pendidikan yang ada terjadi persaingan. Kenyataan di lapangan perebutan dan kompetisi memang benar terjadi, dan tidak jarang juga kita temukan dilapangan kompetisi antar lembaga pendidikan yang ada sering tidak fair dan menimbulkan kecemburuan satu sama lainnya. • Sekolah dan madrasah pun tak luput dari stigma negatif yang muncul pada sebagian masyarakat. Sekolah sering mendapatkan pandangan sebagai lembaga pencetak kader kapitalis, mementingkan kehidupan sekuler dan masih banyak lainnya. Kualitas tidak jelas, berpikir mundur, banyak beban pelajaran dan sekolahnya anak desa adalah beberapa stigma negatif yang muncul terhadap madrasah.
  • 3. TUJUAN PEMBAHASAN • Mengetahui Pondok Pesantren dari tinjauan Historis, Kritis dan Filosofis serta peran dan fungsinya • Mengetahui Madrasah dari berbagai tinjauan Historis, Kritis dan Filosofis serta peran dan fungsinya • Mengetahui Sekolah dari berbagai tinjauan Historis, Kritis dan Filosofis serta peran dan fungsinya
  • 4. RUMUSAN MASALAH • Bagaimana Pondok Pesantren dari Tinjauan Histori, Kritis Filosofi, peran dan fungsinya? • Bagaimana Madrasah dari Tinjauan Histori, Kritis Filosofi, peran dan fungsinya? • Bagaimana Sekolah dari Tinjauan Histori, Kritis, Filosofi peran dan fungsinya?
  • 5. BAB II PEMBAHASAN PONDOK PESANTREN DARI TINJAUAN HISTORIS, KRITIS DAN FILOSOFIS SERTA PERAN DAN FUNGSINYA Karel A. Steenbrink Menyatakan dari segi bentuk dan sistemnya berasal dari India dan dari masyarakat Hindu. Sebelum proses penyebaran Islam di Indonesia, sistem tersebut telah dipergunakan untuk pendidikan dan pengajaran agama Hindu di Jawa. Setelah Islam masuk dan banyak tersebar di Pulau Jawa, sistem tersebut kemudian diambil alih oleh Islam Mahmud Yunus menyatakan, bahwa asal-usul pendidikan yang digunakan pondok pesantren berasal dari Baghdad dan merupakan bagian dari sistem pendidikan saat itu
  • 6. Pondok pesantren adalah gabungan dari dua kata, yakni Pondok dan pesantren. Masing-masing kata ini mengandung makna yang berbeda satu sama lainnya, namun kedua-duanya memiliki hubungan yang sangat erat sehingga dikemudian hari membentuk satu kesatuan pemahaman yang tidak dapat dipisahkan. Istilah pondok berasal dari Bahasa Arab fundug, yang berarti hotel atau asrama, atau dalam pengertian lain pondok adalah asrama-asrama para santri yang disebut pondok atau tempat tinggal yang dibuat dari bambu. Sedangkan istilah Pesantren berasal dari kata santri, yang dengan awalan Pe di depan dan akhiran an berarti tempat tinggal para santri Zamaksyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta : LP3ES, Cet.III, 1982), hlm.18
  • 7. menurut Profesor Johns, santri berasal dari bahasa Tamil, yang berarti guru mengaji, sedangkan menurut C.C. Berg istilah Santri berasal dari bahasa India, Shastri yang berarti adalah orang yang tahu buku-buku suci Agama Hindu, atau seorang sarjana ahli kitab suci agama Hindu. Kata Shastri berasal dari kata shastra yang berarti buku-buku suci, buku-buku agama atau buku-buku tentang ilmu Pengetahuan C.C. Berg, seperti halnya di kutip oleh Zmakhsyari Dhofier, Ibid.
  • 8. Lima varian` Lima varian tersebut meliputi Kyai (Ulama), pondok (asrama), masjid (mushola), santri dan proses pembelajaran dan pengkajian kitab-kitab klasik atau biasa dikenal dengan istilah Kitab Kuning
  • 9. KIYAI Kyai sebenarnya istilah lain dari kata Ulama, namun orang jawa dan madura khususnya sering mengistilahkan dan menyebut orang yang mengasuh pondok pesantren dan sangat mendalam ilmu agamanua (Islam) adalah kyai. Sebagian besar pondok pesantren di daerah jawa dan madura sosok Kyai merupakan sosok yang sangat berpengaruh, kharismatik, berwibawa dan peduli dengan derita umatnya
  • 10. PONDOK Yang menjadi salah satu Ciri khas dari pondok pesantren adalah semua murid (santri) yang mencari ilmu tinggal bersama dan belajar dibawah bimbingan seorang kyai dengan model menginap. Tempat tinggal sesaat untuk para santri ini yang kemudian oleh orang jawa dipopulerkan dengan istilah pondok
  • 11. MASJID Kedudukan masjid sebgai pusat pendidikan dalam tradisi pesantren merupakan manifestasi univesalisme dari sistem pendidikan Islam yang pernah dipraktekan oleh Nabi Muhammad SAW. Artinya, telah terjadi proses yang berkesinambungan fungsi masjid sebagai pusat aktifitas kaum muslim
  • 12. SANTRI Santri adalah istilah lain dari murid atau siswa yang mencari ilmu pada lembaga pendidikan formal, bedanya santri ini mencari ilmu pada pondok pesantren
  • 13. KITAB KUNING Kitab kuning adalah ungkapan dari beberapa kitab klasik yang sering dikaji dan dipelajari oleh para santri dan kyai. Biasanya kertas-kertas pada kitab yang dikaji sudah lama usianya akan berubah menjadi kuning, oleh karenanya istilah kitab kuning ini muncul. Yang biasanya dikaji dalam dunia pesantren adalah kitab- kitab klasik madzhab syafi’i dalam bentuk bahasa arab tanpa disertai harakat, kitab ini juga sering disebut dengan kitab gundul. Hal ini adalah merupakan satu-satunya metode yang secara formal diajarkan dalam komunitas pesantren di Indonesia khususnya Jawa dan Madura
  • 14. PERAN DAN FUNGSI PESANTREN Peran dan keberadaan pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan asli Indonesia memang harus tetap dilestarikan dan diperhatikan perkembangannya, karena kehadiran pondok pesantren di tengah-tengah masyarakat adalah selain untuk memberdayakan masyarakat juga sebagai wadah untuk menyiapkan kader-kader Ulama yang mampu menguasai dan memahami Al-Qur’an dan al hadis secara baik dan benar dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
  • 15. MADRASAH DARI TINJAUAN HISTORIS, KRITIS DAN FILOSOFIS SERTA PERAN DAN FUNGSINYA • Setidaknya hal ini dapat dilihat dari para pendiri awal lembaga pendidikan Madrasah yang sebagian besar didirikan oleh para Ulama yang menjadi pengasuh dan sekaligus pendiri Pondok Pesantren pada lembaganya masing-masing. Diawali oleh Syekh Amrullah Ahmad (1907) di Padang mendirikan Madrasah, KH. Ahmad Dahlan (1912) di Yogyakarta, KH Wahab Hasbullah bersama KH Mansyur (1914) dan KH. Hasym asy’ari yang pada tahun 1919 mendirikan Madrasah Salafiyah di Tebuireng Jombang. • Instutisi ini memang lahir pada kurun awal abad 20 M, yang saat itu dapat dianggap sebagai periode pertumbuhan madrasah dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia. Memasuki abad 20 M, banyak orang- orang Islam Indonesia mulai menyadari bahwa mereka tidak akan mungkin berkompetisi dengan kekuatan- kekuatan yang menantang dari pihak kolonialisme Belanda, penetrasi Kristen dan perjuangan untuk maju di bagian-bagian lain di Asia, apabila mereka terus melanjutkan kegiatan dengan cara-cara tradisional dalam menegakkan Islam. Munculnya kesadaran kritis tersebut di kalangan umat Islam di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari kiprah kaum terdidik lulusan pendidikan Mesir atau Timur Tengah yang telah banyak menyerap semangat pembaruan (modernisme) di sana, sekembalinya ke tanah air mereka melakukan pengembangan pendidikan barr yang lazim disebut madrasah dengan menerapkan metode dan kurikulum baru Abdul Rachman Saleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan Visi, Misi dan Aksi, (Jakarta : PT. Gemawindu Pancaperkasa, 2000), hal 112 • Maksum, Madrasah : Sejarah dan Perkembangannya, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999), p.98
  • 16. • Munculnya madrasah menurut para sejarawan pendidikan sebagai salah satu bentuk pembaruan pendidikan Islam di Indonesia. Alasannya adalah secara historis awal kemunculan madrasah dapat dilihat pada dua situasi; adanya pembaruan Islam di Indonesia dan adanya respon pendidikan Islam terhadap kebijakan pendidikan Hindia Belanda. Dari sini dapat diartikan bahwa munculnya madrasah mengandung kritik pada lembaga pendidikan sebelumnya, yakni pondok pesantren. Dapat dikatakan munculnya madrasah sebagai usaha untuk pembaruan dan menjembatani hubungan antara sistem tradisional (pesantren) dengan sistem pendidikan modern. Dan hal ini juga merupakan sebagai upaya penyempurnaan terhadap sistem pendidikan di pondok pesantren kearah suatu sistem pendidikan yang lebih memungkinkan lulusannya memperoleh kesempatan yang sama dengan sekolah yang umum. Maka tak heran belakangan banyak bermunculan madrasah dilingkungan pondok pesantren. • Selain bentuk dari kritikan atas pesantren, Berdirinya madrasah pada lingkungan pondok pesantren ini awal mulanya adalah untuk menampung keinginan dari para santri yang tidak hanya ingin mengaji semata namun juga ingin sekolah pada lembaga pendidikan formal yang kemudian pada akhirnya mendapatkan ijazah. Setidaknya hal ini dapat dilihat dari beberapa wilayah di pulau jawa, madura, sumatera dan kalimantan yang banyak sekali bermunculan madrasah pada lingkungan pondok pesantren Maksum, Madrasah, : Sejarah….hlm 82.
  • 17. Kemunculan madrasah dipandang menjadi salah satu indikator penting bagi perkembangan positif kemajuan prestasi budaya umat Islam, mengingat realitas pendidikan, sebagaimana terlihat pada fenomena madrasah yang sedemikian maju saat itu, adalah cerminan dari keunggulan capaian keilmuan, intelektual dan kultural
  • 18. Selanjutnya setelah kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 melalui Badan Pekerja Nasional Pusat (BPNIP) sebaga badan legislatif pada saat itu, dalam pengumumannya tertanggal 22 Desember 1945 (berita RI tahun II No. 4 dan 5 halaman 20 kolom 1) berbunyi, ” Dalam memajukan pendidikan dan pengajaran sekurang-kurangnya diusahakan agar pengajaran di lamggar-langgar dan madrasah tetap berjalan terus dan di perpesat”. Setelah pengumuman di bacakan, BPNIP memberi masukan kepada pemerintah saat itu agar madrasah dan pondok pesantren mendapatkan perhatian dan bantuan materil dari pemerintah guna memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan pada lembaga tersebut, karena madrasah dan pondok pesantren pada hakekatnya adalah satu alat dan sumber pendidikan dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berakar dalam masyarakat Indonesia pada umumnya
  • 19. Guna merespon apa yang telah diumumkan dan masukan dari BPNIP kepada pemerintah yang terbentuk, maka pada tanggal 3 Januari 1946 pemerintah membentuk kementerian Agama, kementrian yang baru ini dalam sturktur organisasinya pada bagian C memuat tentang tugas pada bagian pendidikan adalah mengurusi masalah-masalah pendidikan agama di sekolah umum dan masalah-masalah pendidikan di sekolah agama (madrasah dan pondok pesantren). Dan tidak lama kemudian Mentri Agama yang pada saat itu di jabat oleh K.H. Wahid Hasym mengeluarkan peraturan Mentri Agama No. 1 tahun 1946 tentang pemberian bantuan kepada madrasah yang kemudian di sempurnakan dan terakihr dengan peraturan Mentri Agama no. 3 tahun 1979 tentang pemberian bantuan kepada Perguruan Agama Islam
  • 20. Kemudian guna memajukan dan peningkatan mutu pendidikan madrasah dan mengembangkan sistem pendidikan nasional yang integral, kementrian Agama yang saat itu dijabat oleh Mukti Ali pada tahun 1975 mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Mentri Agama, Mentri Pendidikan dan Kebudayaan dan Mentri Dalam Negeri No. 6 Tahun 1975 037/U/1975 dan No. 36 Tahun 1975 pada tanggal 24 Maret 1975 beserta Instruksi Presiden no. 15 Tahun 1974 pada sidang kabinet terbatas tertanggal 26 November 1974
  • 21. Kalau kita lihat dari sejarah sosial pendidikan, dinamika munculnya madrasah adalah merupakan manifestasi dari perubahan tuntutan sosial umat Islam dari waktu ke waktu untuk menuntut adanya kualitas pendidikan yang baik dan bermutu dengan tidak melepas pada akarnya yakni sistem pendidikan pondok pesantren. Sudah menjadi keharusan bagi pemerintah yang ada untuk peduli dan memperhatikan eksistensi dari lembaga pendidikan yang asli pribumi (Pondok Pesantren) dengan lembaga yang merupakan hasil dialektika antara pendidikan tradisional dengan pengaruh pendidikan modern barat, yakni madrasah, kita perlu jujur bahwa keberadaan lembaga pendidikan Islam ini sampai sekarang masih tergolong kelas rendahan dengan mutu dan kualitas yang jauh berbeda dengan lembaga pendidikan umum
  • 22. SEKOLAH DARI TINJAUAN HISTORIS, KRITIS DAN FILOSOFIS SERTA PERAN DAN FUNGSINYA Sebelum masa penjajahan, pendidikan yang ada di Indonesia berupa pendidikan non formal. Pendidikan ini telah ada sejak Zaman Kerajaan Hindu (atau sebelumnya), sekolah/pendidikan dilangsungkan di tempat Ibadah, perguruan atau padepokan. Ketika Belanda mulai memporak- porandakan Nusantara (Indonesia) dengan bentuk penjajahan dengan mengambil semua kekayaan dan rempah-rempah pada sebagian besar wilayah Indonesia, Belanda pun mulai melakukan penjajahan terhadap dunia pendidikan yang saebelumnya banyak dilakukan oleh warga pribumi pada tempat-tempat ibadah dan pondok pesantren. Penjajahan yang dilakukan dengan membentuk lembaga pendidikan baru yang dinamakan Sekolah.
  • 23. Adalah pada tanggal 8 Maret 1819, Gubernur Belanda yang ditugaskan mengawasi Indonesia dengan nama lengkapnya Jenderal Vander Capellen memerintahakan kepada anak buahnya untuk mengadakan penelitian tentang pendidikan masyarakat jawa, tujuan dari adanya penelitian saat itu adalah guna meningkatkan kemampuan membaca dan menulis di kalangan mereka. Dengan hasil penelitain tersebut diharapkan, pelaksanaan undang-undang dan peraturan pendidikan dapat diperbaiki, secara khusus juga diteliti apakah saebaiknya guru yang ada dimanfaatkan dan diberikan motivasi melalui peraturan yang sesuai, atau perlu menciptakan suatu keadaan yang berbeda sama sekali
  • 24. Satu abad kemudian, Brugmans membicarakan penelitan tersebut dan menduga bahwa Gubernur Jenderal Van der Capellen hendak melaksanakan satu jenis pendidikan yang berdasarkan pribumi murni, secara teratur dan disesuaikan dengan masyarakat desa, yang dihubungkan erat pada pendidikan Islam yang sudah ada pada sebelumnya
  • 25. Dan pada akhir abad yang lalu, beberapa kali terdapat usulan agar lembaga pendidikan Islam yang ada dimanfaatkan pada kebijaksanaan untuk mengembangkan system pendidikan umum. Akan tetapi pada reorganisasi dan pengembangan system pendidikan colonial, dalam kenyataannya pemerintah selalu memilih jalan lain dari pada menyesuaikan diri dengan pendidikan Islam. Kemudian pada saat yang sama, di Minahasa dan Maluku berdiri sekolah yang dikelola oleh zending
  • 26. Sekolah ini mendapatkan subsidi dari pemerintah Belanda. Sekolah yang dibentuk ini tidak jauh beda dengan lembaga pendidikan tradisional yang sudah ada apda pulau jawa, yakni 100 % memusatkan diri pada pendidikan agama, bedanya sekolah yang dikelola oleh zending ini memusatkan pada pendidikan Kristen. Tahap awal yang ia lakukan adalah, menterjemahkan Bybel ke dalam bahasa Melayu. Bagi sekolah-sekolah yang dikelola oleh zending buku terjemahan Bybel kedalam bahasa Melayu adalah buku yang amat penting. Harapannya dengan diterjemahkannya Bybel ini masyarakat setempat dapat memiliki kemampuan dalam membaca dan menulis
  • 27. Akibat inspeksi pendidikan colonial yang dilakukan oleh Gubernur Van der Chijs pada tahun 1867, sekolah yang dikelola oleh zending ini kemudian masuk kedalam system pendidikan umum gubernemen, masuknya sekolah tersebut secara otomatis sekolah yang dikelola oleh zending tersebut masuk kedalam system sekolah umum. Masuknya sekolah yang dikelola oleh zending ini kedalam system sekolah umum bila dibandingkan dengan Pondok Pesantren yang masuk kedalam system pendidikan umum ini lebih mudah
  • 28. Disaat pergantian abad 20, beberapa tokoh berfikir untuk mencari kemungkinan melibatkan pendidikan Islam dalam pengembangan pendidikan. Hal itu disebabkan karena pendidikan Islam tersebut dibiayai oleh rakyat sendiri, dan dengan demikian pendidikan umum akan dapat direalisasikan dengan biaya yang relatif lebih murah. Akan tetapi karena alasan politis, penggabungan sistem tersebut tidak terlaksana, sebagai akubat konsekwensi logis dari kebijaksanaan pemerintah kolonial Belanda yang tidak mau campur tangan dalam persoalan Islam. Kemudian pada tahun 1888 Mentri kolonial menolak memberikan subsidi kepada sekolah-sekolah Islam karena campur tangan Gubernur Jenderal yang tidak mau mengorbankan keuangan negarauntuk sekolah-sekolah tersebut, yang pada akhirnya hanya berhasol mengembangkan suatu sistem pendidikan yang sebenarnya tidak menguntungkan pengaruh dan kewajiban kira (Belanda)
  • 29. Disaat pergantian abad 20, beberapa tokoh berfikir untuk mencari kemungkinan melibatkan pendidikan Islam dalam pengembangan pendidikan. Hal itu disebabkan karena pendidikan Islam tersebut dibiayai oleh rakyat sendiri, dan dengan demikian pendidikan umum akan dapat direalisasikan dengan biaya yang relatif lebih murah. Akan tetapi karena alasan politis, penggabungan sistem tersebut tidak terlaksana, sebagai akubat konsekwensi logis dari kebijaksanaan pemerintah kolonial Belanda yang tidak mau campur tangan dalam persoalan Islam. Kemudian pada tahun 1888 Mentri kolonial menolak memberikan subsidi kepada sekolah-sekolah Islam karena campur tangan Gubernur Jenderal yang tidak mau mengorbankan keuangan negarauntuk sekolah-sekolah tersebut, yang pada akhirnya hanya berhasol mengembangkan suatu sistem pendidikan yang sebenarnya tidak menguntungkan pengaruh dan kewajiban kira (Belanda)
  • 30. Memang Pendidikan formal di Indonesia mulai dikenal pada masa penjajahan, pada awal masa penjajahan sampai tahun 1903 sekolah formal masih dikhususkan bagi warga Belanda di Hindia Belanda