SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 1
Peta Pemikiran LEMBAGA (institution) dan ORGANISASI (organization) menurut Perspektif SOSIOLOGI
Oleh: Ir. Syahyuti, MSi. - Peneliti Madya pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (email: syahyuti@yahoo.com Blog: http://websyahyuti.blogspot.com/)
Peta Pemikiran LEMBAGA (institution) dan ORGANISASI (organization) menurut Perspektif SOSIOLOGI
Oleh: Ir. Syahyuti, MSi. - Peneliti Madya pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (email: syahyuti@yahoo.com Blog: http://websyahyuti.blogspot.com/)
Intinya: masyarakat dipenuhi oleh berbagai aturan, dan
manusia berperilaku dengan melihat pada aturan-aturan
tersebut. Manusia akan berusaha memaksimalkan
keuntungan untuk dirinya, dengan menggunakan atau
berkelit dari aturan-aturan yang ada tadi.
Jadi, MANUSIA ADALAH MAKHLUK YANG RASIONAL
Intinya: Manusia memaknai segala hal di seputarnya,
termasuk norma dan regulasi, namun ia tidak
langsung patuh sepenuhnya.Ia memaknai lagi norma
dan aturan yang ada, lalu memilih sikap
dan perilakunya sendiri.
Jadi, MANUSIA ADALAH AKTOR YANG AKTIF
Intinya: perilaku manusia, baik sebagai individu atau sebagai
group ditentukan oleh norma yang hidup di masyarakat
bersangkutan. Manusia adalah aktor yang tunduk patuh pada norma.
Jadi, MANUSIA ADALAH MAKHLUK YANG PASIF.
Objek: aturan (rule) yang ada, “keuntungan
apa” yg akan diperoleh.
Perspektif: sosiologi ekonomi, khususnya
perspektif rational choice.
Objek: pengetahuan yang dimiliki
individu dan masyarakat, serta kultur
Perspektif: sosiologi pengetahuan
Objek: norma-norma yang hidup dan disepakati di
tengah masyarakat
Perspektif: sosiologi dan antropologi
PILAR NORMATIF
Disebut juga genuine institutionalism,
normatif institution, atau
historical institutionalism
PILAR REGULATIF
Disebut juga regulative institution atau
rational choice institutionalism PILAR KULTURAL-KOGNITIF
Disebut juga dengan social institution
NEW INSTITUTIONALISM
(= paham kelembagaan baru)
Sadar
Legal
Tidak sadar
Taken for granted
Bisnwanger dan Rutran (1978): instituion is the set of
behavioral rules that govern a particular pattern of section and
relationship. Fokus pada rule setting, monitoring, dan sanksi-
sanksi. Aktor akan selalu berusaha memaksimalkan
keuntungan dalam bertindak.
Douglass North (1993, 2005; dan L Robin, 2005): dalam
konteks New Institutional Economy, lembaga menyediakan
aturan (rule), dimana organisasi adalah pelaku atau aktor di
dalamnya.
Brinton and Nee (1998, New Institutional in Sociology): aktor
rasional, tapi tidak hiperrasional.
Ostrom (2001) dalam Institutional Analysis and
Development/IAD): perilaku individu dan kelompok dipengeruhi
oleh negara (melalui aturan-aturan) dalam konteks
pembangunan ekonomi.
Vistor Nee (2005): aktor adalah “aktor ekonomi” bukan atom-
atom yg lepas dari konteks masyarakat tempatnya hidup,
namun tidak pula sepenuhnya patuh pada aturan sosial yang
hidup.
Portes (2006): institution adalah the set of rules (formal or
informal) governing relationships among role occupant in social
organizations. Aturan lah yang menjadi penjelas bagaimana
terbentuknya relasi, yang akhirnya akan membetuk struktur
masyarakat.
Spencer (1876, The Principles of Sociology): masyarakat adalah sistem
organis yang yang terbentuk oleh proses waktu. Masyarakat bukan
kelompok yang acak.
WG Sumner (1906, dalam Fokways), institution berisi konsep (ide,
notion, doktrin, interest) dan sebuah struktur
Cooleys dan Hughes (1909): ada kesalinghubungan antara individu dan
lembaga dalam konteks diri dan struktur. Perilaku individu
dipengaruhi oleh lembaga di masyarakat tempat ia hidup.
Parsons (1934): lembaga adalah sistem norma yang mengatur relasi
antar individu. Norma memberi pedoman, bagaimana relasi antar
individu semestinya. Parsons telah meletakkan dasar mikro tentang
bagaimana kultur mempengaruhi perilaku.
Selznick (1948): kontrol norma menginternalisasi aktor dan menekan si
aktor dalam situasi sosial. Ia menggunakan pendekatan struktural
fungsional untuk menyusun old institutional.
Soekanto (1964): lembaga adalah jelmaan dari kesatuan norma-norma
yang diwujudkan dalam hubungan antar manusia.
Durkheim (1968, dalam Suicide): social institution adalah sistem simbol
yang berisi sistem pengetahuan, kepercayaan, dan otoritas moral.
“Institution are product of joint activity and association”. Integrasi sosial
dan regulasi individual terbentuk dari konsensus tentang moral dan nilai-
nilai.
Uphoff (1986) dan Fowler (1992): lembaga adalah kompleks norma dan
perilaku yang stabil dan bertahan lama untuk melayani beberapa tujuan
sosial. Organisasi dan lembaga merupakan sebuah kontinuum.
Sitem kognitif menjadi fondasi bagi pendekatan
sosiologi tentang kelembagaan di bidang organisasi. Inti
dari objek kultural-kognitif ini adalah pada makna
(meaning). Manusia memaknai apapun di sekelilingnya.
Makna cenderung personal.
Meyer dan Rowan (1977): lebih makro, membahas
peran modernisasi dalam merasionalkan individu. Ia
melihat organisasi formal sebagai bagian dari
masyarakat dan sistem kultural. Zucker (1977): lebih
mikro, menggunakan kultur dan cognition pada analisis
kelembagaan. Mengukur level institution dan nature of
institution dan pentingnya peran cultural persistence.
Berger dan Luckmann (1979): realitas sosial adalah
konstruksi manusia semata, sebagai produk interaksi
sosial. Pengetahuan dan kepercayaan membentuk
perilaku, bukan aturan dan norma.
Powell and DiMaggio (1991): menolak model aktor-
rasional, lembaga dijadikan vaiabel independen, menuju
penjelasan kognitif dan kultural.
Bourdieu (1991): melalui perjuangan simbolik, aktor
saling menekankan kerangka pengetahuan dan
konsepnya tentang realitas sosial terhadap pihak lain.
Konsep institutional logics (Thornton and Ocasio,
2008), tentang bagaimana dimensi kultural dari lembaga
meng-enable sekaligus meng-constrain tindakan sosial
aktor. Menjelaskan isi dan makna dari lembaga.
Menjembatani pendekatan makro, struktural, dan mikro.
Organization = assembly of people working together to
achieve common objective through a division of labour
Weber (1864-1920): birokrasi adalah bentuk dari organisasi
yang ideal. Henry Fayol: manajemen menuju organisasi yang sukses (perlu
perencanaan, rekruitmen staf, motivasi staf, dan panduan kerja. Hawthorn
Studies (1930-an): menurunnya pandangan mekanis terhadap organisasi dan
memberi perhatian kepada pengaruh manusia.
Tahun 1940-an dan 1950-an: timbul perhatian pada individual
organization yang dipelajari terpisah dari kelembagaan sosial . Parsons
(1956): organisasi berkembang dalam lingkungannya . Lembaga mengikat
organisasi dgn organisasi lain. Selznick (1948, 1957): melihat relasi
organisasi dgn lingkungan kelembagaannya. Organisasi adalah arena sosial
dimana tindakan rasional berlangsung.
Tahun 1960 an: tiap organisasi unik, ada pengaruh kultur lingkungan
setempat. Teori tradisional (otonom dan terisolasi) telah gagal. Harry M.
Johnson (1960): tujuan sebagai spirit utama suatu organisasi. Berelson dan
Steiner (1964), empat ciri organisasi sosial: formalitas, hierarkhi, besarnya
dan kompleksnya, serta lamanya (duration).
Tahun 1970-an dan 1980-an: menyadari pentingnya organizational
form dan organizational fields. Beals (1977): organisasi dibentuk utk
memfasilitasi aktivitas tertentu. Organisasi adalah suatu struktur dan juga
proses.
Tahun 1980-an: perubahan perhatian dari individual organization
ke jaringan antar organisasi dan relasi dengan negara. DiMaggio (1986),
konsep organizational fields, menghubungan organisasi dgn masyarakat.
Friedland and Alford (1991): lembaga membentuk organisasi yg melekat
pada higher-order societal logics. Casey (2002): organisasi adalah ciri
masyarakat modern.
Keberadaan organisasi bergantung pada lingkungan kelembagaannya.
Pandangan organizational institutionalism = relasi organisasi dgn
organizational fields. “… how institutionalized values in society permeated
organizational structures and forms”. Powell, Walter, and Colyvas (2008):
aktor-aktor dalam organisasi menjaga dan mentransformasi kekuatan
kelembagaan ke dalam organisasi.
In English Biasa
diterjemahkan
menjadi
Terminologi
semestinya
Batasan dan materinya
1. institution Kelembagaan, institusi Lembaga Berisi norma, nilai, regulasi, pengetahuan,
dll. Menjadi pedoman dalam berperilaku
aktor (individu dan organisasi)
2. institutional Kelembagaan, institusi Kelembagaan Hal-hal berkenaan dengan lembaga.
3. organization Organisasi, lembaga Organisasi Adalah social group, aktor sosial, yg
sengaja dibentuk, punya anggota, utk
mencapai tujuan tertentu, aturan dinyatakan
tegas. Misal: koperasi, kelompok tani, kantor
pemerintah.
4. organizational Keorganisasian,
kelembagaan
Keorganisasian Hal-hal berkenaan dengan organisasi.
Misal: kepemimpinan, keanggotaan,
manajemen, keuangan organisasi,
kapasitas organisasi, relasi dgn organisasi
lain.
Interaksi antara perspektif lembaga dan organisasi:
Intinya: untuk mengefektifkan hidupnya, manusia dgn
sadar membentuk organisasi, lalu berkomitmen bersama-
sama mencapai tujuan dgn mengikuti aturan yg disepakati.
Disini reward dan sanksi lebih tegas.
Jadi, MANUSIA ADALAH MAKHLUK YANG PERILAKUNYA
TERGANTUNG DI ORGANISASI
MANA IA MENJADI ANGGOTA
Tahun 1970-an, misalnya Meyer dan Rowan (1977): tentang bagaimana
keputusan-keputusan organisasional dibentuk, dimediasi, dan disampaikan
oleh normative institutional arrangements.
Tahun 1980-an: kalangan sosiologi organisasi mulai menyadari pentingnya
kajian teoritis dan keefektifan organisasi sebagai grup.
DiMaggio dan Powell (1991): teori kelembagaan datang dari network ( =
connectedness + stucture)
Merton dan Selznick (Collumbia School), dari pengaruh Weber tentang
birokrasi: bahwa birokrasi dan birokratisasi berkonsekwensi pada perilaku
dalam organisasi. Akibat pengaruh Merton tentang teori-teori kelembagaan
terhadap organisasi,
Selznick (1992): organisasi pada akhirnya akan ditransformasi menjadi lembaga
Nee (2005): lingkungan kelembagaan dikristalisasi pada organisasi
Dari kalangan sosiologi, Richard Scott (2008: 48, Institutions and
Organizations: Ideas an Interest. Sage Publication): lembaga (institution) = “
... are comprised of regulative, normative and cultural-cognitive elements
that, together with associated Activities and resources, provide stability and
meaning to social life”.
Organisasi adalah elemen dari lembaga. Organisasi dan individu
merupakan aktor dalam masyarakat.
Dari kalangan sosiologi ekonomi, Victor Nee (2005: 49, The New Institutionalism
in Economics and Sociology ), kelembagaan baru = “integrating social relations
and institutions, highlighting the mechanisms that regulate the manner in which
formal elements of institutional structures (distal) and informal social organization
of networks and norms (proximate) facilitate, motivate, and govern economic
action”.
Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian,
Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian
Jl. A. Yani No. 70, Bogor. Tlp. 0251-8333964, Fax. 0251-
8314496
Cetakan ke- 1, September 2011.
Objek: organisasi (tujuan org, kepemimpinan, anggota,
komunikasi, kapasitas org, relasi dengan luar, dll)
Perspektif: sosiologi organisasi
Rekonseptulasisasi “lembaga” dan “organisasi“
Awalnya, istilah “institution’ dan ‘organization’ tidak dibedakan dan
digunakan bolak balik. Pembedaan mulai semenjak tahun 1950-
an, di Indonesia
belum tegas sampai sekarang.
Organi
sasi
Organi
sasi
Lembaga = norma + aturan
+ cultural cognitive

Weitere ähnliche Inhalte

Mehr von Syahyuti Si-Buyuang

PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptSyahyuti Si-Buyuang
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Syahyuti Si-Buyuang
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 13 - 14 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 13 - 14 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 13 - 14 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 13 - 14 Nov 2022 (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxKuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Aktor dan struktur di sawit (yuti).pptx
Aktor dan struktur di sawit (yuti).pptxAktor dan struktur di sawit (yuti).pptx
Aktor dan struktur di sawit (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Kelembagaan agribisnis SERAT (yuti).pptx
Kelembagaan agribisnis SERAT (yuti).pptxKelembagaan agribisnis SERAT (yuti).pptx
Kelembagaan agribisnis SERAT (yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Korporasi petani WANASARI Brebes (22 Sept 2022 - yuti).pptx
Korporasi petani WANASARI Brebes (22 Sept 2022 - yuti).pptxKorporasi petani WANASARI Brebes (22 Sept 2022 - yuti).pptx
Korporasi petani WANASARI Brebes (22 Sept 2022 - yuti).pptxSyahyuti Si-Buyuang
 
Master Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptx
Master Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptxMaster Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptx
Master Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptxSyahyuti Si-Buyuang
 

Mehr von Syahyuti Si-Buyuang (20)

PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptxPKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi  (YUTI) .pptx
PKPM Plgkaraya - Bumdes Koperasi (YUTI) .pptx
 
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptxRancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
Rancangan korporasi petani Sulut - 29 Sept 2023 (yuti).pptx
 
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptxKPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
KPPN - penyuluhan ke depan - 20 Okt 2023 (yuti) .pptx
 
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptxMBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
MBBM Bumdes UMKM Bangka (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Biereun (YUTI) .pptx
 
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptxPKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
PKPM Bumdes Takengon (YUTI) .pptx
 
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptxPendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
Pendampingan untuk petani (yuti) 25 Okt 2023.pptx
 
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptxRCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
RCS8 - aktor sawit nasional YUTI .pptx
 
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).pptFamily farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
Family farming KNPK - 17 Mei 2023 (yuti).ppt
 
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptxPoint-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
Point-point POLICY BRIEF (yuti).pptx
 
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
Buku Pertanian Dunia 2020 (Syahyuti dkk IPB Press 2021)
 
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptxBumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
Bumdes - Tasikmalaya 29 Nov 2022 (yuti) - file 01.pptx
 
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 15 - 28 Nov 2022 (yuti).pptx
 
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 14 - 21 Nov 2022 (yuti).pptx
 
Kuliah DASNYUL 13 - 14 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 13 - 14 Nov 2022 (yuti).pptxKuliah DASNYUL 13 - 14 Nov 2022 (yuti).pptx
Kuliah DASNYUL 13 - 14 Nov 2022 (yuti).pptx
 
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptxKuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
Kuliah DASNYUL 3 - 5 Sept (YUTI).pptx
 
Aktor dan struktur di sawit (yuti).pptx
Aktor dan struktur di sawit (yuti).pptxAktor dan struktur di sawit (yuti).pptx
Aktor dan struktur di sawit (yuti).pptx
 
Kelembagaan agribisnis SERAT (yuti).pptx
Kelembagaan agribisnis SERAT (yuti).pptxKelembagaan agribisnis SERAT (yuti).pptx
Kelembagaan agribisnis SERAT (yuti).pptx
 
Korporasi petani WANASARI Brebes (22 Sept 2022 - yuti).pptx
Korporasi petani WANASARI Brebes (22 Sept 2022 - yuti).pptxKorporasi petani WANASARI Brebes (22 Sept 2022 - yuti).pptx
Korporasi petani WANASARI Brebes (22 Sept 2022 - yuti).pptx
 
Master Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptx
Master Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptxMaster Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptx
Master Plan Korp Petani GRABAG (yuti) - 15 Nov.pptx
 

Kürzlich hochgeladen

MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx12MIPA3NurulKartikaS
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfMarisaRintania
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steriljoey552517
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikajoey552517
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxINDIRAARUNDINASARISA
 
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxfais1231
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxIPutuSuwitra1
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxminiproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxfais1231
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.tency1
 

Kürzlich hochgeladen (13)

MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptxMODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
MODUL AJAR KELARUTAN DAN KSP KIMIA SMA.pptx
 
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdfsistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
sistem Peredaran darah(sistem sirkualsi)pdf
 
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi sterilPenetapan tonisitas sediaan farmasi steril
Penetapan tonisitas sediaan farmasi steril
 
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisikaKuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
Kuliah ke-2 Pembelajaran vektor dalam fisika
 
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptxkup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
kup2 ketentuan umum perpajakan negara.pptx
 
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptxppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
ppt erisepas selulitis rs mardi rahayu internship.pptx
 
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptxPengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
Pengertian ruang dan interaksi antar ruang.pptx
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptxminiproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
miniproINTERNSIP TEMANGGUNG PARAKAN fix.pptx
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
power point ini berisi tentang Kerugian akibat gulma.
 

Mapping inst org 4 (yuti)

  • 1. Peta Pemikiran LEMBAGA (institution) dan ORGANISASI (organization) menurut Perspektif SOSIOLOGI Oleh: Ir. Syahyuti, MSi. - Peneliti Madya pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (email: syahyuti@yahoo.com Blog: http://websyahyuti.blogspot.com/) Peta Pemikiran LEMBAGA (institution) dan ORGANISASI (organization) menurut Perspektif SOSIOLOGI Oleh: Ir. Syahyuti, MSi. - Peneliti Madya pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (email: syahyuti@yahoo.com Blog: http://websyahyuti.blogspot.com/) Intinya: masyarakat dipenuhi oleh berbagai aturan, dan manusia berperilaku dengan melihat pada aturan-aturan tersebut. Manusia akan berusaha memaksimalkan keuntungan untuk dirinya, dengan menggunakan atau berkelit dari aturan-aturan yang ada tadi. Jadi, MANUSIA ADALAH MAKHLUK YANG RASIONAL Intinya: Manusia memaknai segala hal di seputarnya, termasuk norma dan regulasi, namun ia tidak langsung patuh sepenuhnya.Ia memaknai lagi norma dan aturan yang ada, lalu memilih sikap dan perilakunya sendiri. Jadi, MANUSIA ADALAH AKTOR YANG AKTIF Intinya: perilaku manusia, baik sebagai individu atau sebagai group ditentukan oleh norma yang hidup di masyarakat bersangkutan. Manusia adalah aktor yang tunduk patuh pada norma. Jadi, MANUSIA ADALAH MAKHLUK YANG PASIF. Objek: aturan (rule) yang ada, “keuntungan apa” yg akan diperoleh. Perspektif: sosiologi ekonomi, khususnya perspektif rational choice. Objek: pengetahuan yang dimiliki individu dan masyarakat, serta kultur Perspektif: sosiologi pengetahuan Objek: norma-norma yang hidup dan disepakati di tengah masyarakat Perspektif: sosiologi dan antropologi PILAR NORMATIF Disebut juga genuine institutionalism, normatif institution, atau historical institutionalism PILAR REGULATIF Disebut juga regulative institution atau rational choice institutionalism PILAR KULTURAL-KOGNITIF Disebut juga dengan social institution NEW INSTITUTIONALISM (= paham kelembagaan baru) Sadar Legal Tidak sadar Taken for granted Bisnwanger dan Rutran (1978): instituion is the set of behavioral rules that govern a particular pattern of section and relationship. Fokus pada rule setting, monitoring, dan sanksi- sanksi. Aktor akan selalu berusaha memaksimalkan keuntungan dalam bertindak. Douglass North (1993, 2005; dan L Robin, 2005): dalam konteks New Institutional Economy, lembaga menyediakan aturan (rule), dimana organisasi adalah pelaku atau aktor di dalamnya. Brinton and Nee (1998, New Institutional in Sociology): aktor rasional, tapi tidak hiperrasional. Ostrom (2001) dalam Institutional Analysis and Development/IAD): perilaku individu dan kelompok dipengeruhi oleh negara (melalui aturan-aturan) dalam konteks pembangunan ekonomi. Vistor Nee (2005): aktor adalah “aktor ekonomi” bukan atom- atom yg lepas dari konteks masyarakat tempatnya hidup, namun tidak pula sepenuhnya patuh pada aturan sosial yang hidup. Portes (2006): institution adalah the set of rules (formal or informal) governing relationships among role occupant in social organizations. Aturan lah yang menjadi penjelas bagaimana terbentuknya relasi, yang akhirnya akan membetuk struktur masyarakat. Spencer (1876, The Principles of Sociology): masyarakat adalah sistem organis yang yang terbentuk oleh proses waktu. Masyarakat bukan kelompok yang acak. WG Sumner (1906, dalam Fokways), institution berisi konsep (ide, notion, doktrin, interest) dan sebuah struktur Cooleys dan Hughes (1909): ada kesalinghubungan antara individu dan lembaga dalam konteks diri dan struktur. Perilaku individu dipengaruhi oleh lembaga di masyarakat tempat ia hidup. Parsons (1934): lembaga adalah sistem norma yang mengatur relasi antar individu. Norma memberi pedoman, bagaimana relasi antar individu semestinya. Parsons telah meletakkan dasar mikro tentang bagaimana kultur mempengaruhi perilaku. Selznick (1948): kontrol norma menginternalisasi aktor dan menekan si aktor dalam situasi sosial. Ia menggunakan pendekatan struktural fungsional untuk menyusun old institutional. Soekanto (1964): lembaga adalah jelmaan dari kesatuan norma-norma yang diwujudkan dalam hubungan antar manusia. Durkheim (1968, dalam Suicide): social institution adalah sistem simbol yang berisi sistem pengetahuan, kepercayaan, dan otoritas moral. “Institution are product of joint activity and association”. Integrasi sosial dan regulasi individual terbentuk dari konsensus tentang moral dan nilai- nilai. Uphoff (1986) dan Fowler (1992): lembaga adalah kompleks norma dan perilaku yang stabil dan bertahan lama untuk melayani beberapa tujuan sosial. Organisasi dan lembaga merupakan sebuah kontinuum. Sitem kognitif menjadi fondasi bagi pendekatan sosiologi tentang kelembagaan di bidang organisasi. Inti dari objek kultural-kognitif ini adalah pada makna (meaning). Manusia memaknai apapun di sekelilingnya. Makna cenderung personal. Meyer dan Rowan (1977): lebih makro, membahas peran modernisasi dalam merasionalkan individu. Ia melihat organisasi formal sebagai bagian dari masyarakat dan sistem kultural. Zucker (1977): lebih mikro, menggunakan kultur dan cognition pada analisis kelembagaan. Mengukur level institution dan nature of institution dan pentingnya peran cultural persistence. Berger dan Luckmann (1979): realitas sosial adalah konstruksi manusia semata, sebagai produk interaksi sosial. Pengetahuan dan kepercayaan membentuk perilaku, bukan aturan dan norma. Powell and DiMaggio (1991): menolak model aktor- rasional, lembaga dijadikan vaiabel independen, menuju penjelasan kognitif dan kultural. Bourdieu (1991): melalui perjuangan simbolik, aktor saling menekankan kerangka pengetahuan dan konsepnya tentang realitas sosial terhadap pihak lain. Konsep institutional logics (Thornton and Ocasio, 2008), tentang bagaimana dimensi kultural dari lembaga meng-enable sekaligus meng-constrain tindakan sosial aktor. Menjelaskan isi dan makna dari lembaga. Menjembatani pendekatan makro, struktural, dan mikro. Organization = assembly of people working together to achieve common objective through a division of labour Weber (1864-1920): birokrasi adalah bentuk dari organisasi yang ideal. Henry Fayol: manajemen menuju organisasi yang sukses (perlu perencanaan, rekruitmen staf, motivasi staf, dan panduan kerja. Hawthorn Studies (1930-an): menurunnya pandangan mekanis terhadap organisasi dan memberi perhatian kepada pengaruh manusia. Tahun 1940-an dan 1950-an: timbul perhatian pada individual organization yang dipelajari terpisah dari kelembagaan sosial . Parsons (1956): organisasi berkembang dalam lingkungannya . Lembaga mengikat organisasi dgn organisasi lain. Selznick (1948, 1957): melihat relasi organisasi dgn lingkungan kelembagaannya. Organisasi adalah arena sosial dimana tindakan rasional berlangsung. Tahun 1960 an: tiap organisasi unik, ada pengaruh kultur lingkungan setempat. Teori tradisional (otonom dan terisolasi) telah gagal. Harry M. Johnson (1960): tujuan sebagai spirit utama suatu organisasi. Berelson dan Steiner (1964), empat ciri organisasi sosial: formalitas, hierarkhi, besarnya dan kompleksnya, serta lamanya (duration). Tahun 1970-an dan 1980-an: menyadari pentingnya organizational form dan organizational fields. Beals (1977): organisasi dibentuk utk memfasilitasi aktivitas tertentu. Organisasi adalah suatu struktur dan juga proses. Tahun 1980-an: perubahan perhatian dari individual organization ke jaringan antar organisasi dan relasi dengan negara. DiMaggio (1986), konsep organizational fields, menghubungan organisasi dgn masyarakat. Friedland and Alford (1991): lembaga membentuk organisasi yg melekat pada higher-order societal logics. Casey (2002): organisasi adalah ciri masyarakat modern. Keberadaan organisasi bergantung pada lingkungan kelembagaannya. Pandangan organizational institutionalism = relasi organisasi dgn organizational fields. “… how institutionalized values in society permeated organizational structures and forms”. Powell, Walter, and Colyvas (2008): aktor-aktor dalam organisasi menjaga dan mentransformasi kekuatan kelembagaan ke dalam organisasi. In English Biasa diterjemahkan menjadi Terminologi semestinya Batasan dan materinya 1. institution Kelembagaan, institusi Lembaga Berisi norma, nilai, regulasi, pengetahuan, dll. Menjadi pedoman dalam berperilaku aktor (individu dan organisasi) 2. institutional Kelembagaan, institusi Kelembagaan Hal-hal berkenaan dengan lembaga. 3. organization Organisasi, lembaga Organisasi Adalah social group, aktor sosial, yg sengaja dibentuk, punya anggota, utk mencapai tujuan tertentu, aturan dinyatakan tegas. Misal: koperasi, kelompok tani, kantor pemerintah. 4. organizational Keorganisasian, kelembagaan Keorganisasian Hal-hal berkenaan dengan organisasi. Misal: kepemimpinan, keanggotaan, manajemen, keuangan organisasi, kapasitas organisasi, relasi dgn organisasi lain. Interaksi antara perspektif lembaga dan organisasi: Intinya: untuk mengefektifkan hidupnya, manusia dgn sadar membentuk organisasi, lalu berkomitmen bersama- sama mencapai tujuan dgn mengikuti aturan yg disepakati. Disini reward dan sanksi lebih tegas. Jadi, MANUSIA ADALAH MAKHLUK YANG PERILAKUNYA TERGANTUNG DI ORGANISASI MANA IA MENJADI ANGGOTA Tahun 1970-an, misalnya Meyer dan Rowan (1977): tentang bagaimana keputusan-keputusan organisasional dibentuk, dimediasi, dan disampaikan oleh normative institutional arrangements. Tahun 1980-an: kalangan sosiologi organisasi mulai menyadari pentingnya kajian teoritis dan keefektifan organisasi sebagai grup. DiMaggio dan Powell (1991): teori kelembagaan datang dari network ( = connectedness + stucture) Merton dan Selznick (Collumbia School), dari pengaruh Weber tentang birokrasi: bahwa birokrasi dan birokratisasi berkonsekwensi pada perilaku dalam organisasi. Akibat pengaruh Merton tentang teori-teori kelembagaan terhadap organisasi, Selznick (1992): organisasi pada akhirnya akan ditransformasi menjadi lembaga Nee (2005): lingkungan kelembagaan dikristalisasi pada organisasi Dari kalangan sosiologi, Richard Scott (2008: 48, Institutions and Organizations: Ideas an Interest. Sage Publication): lembaga (institution) = “ ... are comprised of regulative, normative and cultural-cognitive elements that, together with associated Activities and resources, provide stability and meaning to social life”. Organisasi adalah elemen dari lembaga. Organisasi dan individu merupakan aktor dalam masyarakat. Dari kalangan sosiologi ekonomi, Victor Nee (2005: 49, The New Institutionalism in Economics and Sociology ), kelembagaan baru = “integrating social relations and institutions, highlighting the mechanisms that regulate the manner in which formal elements of institutional structures (distal) and informal social organization of networks and norms (proximate) facilitate, motivate, and govern economic action”. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian Jl. A. Yani No. 70, Bogor. Tlp. 0251-8333964, Fax. 0251- 8314496 Cetakan ke- 1, September 2011. Objek: organisasi (tujuan org, kepemimpinan, anggota, komunikasi, kapasitas org, relasi dengan luar, dll) Perspektif: sosiologi organisasi Rekonseptulasisasi “lembaga” dan “organisasi“ Awalnya, istilah “institution’ dan ‘organization’ tidak dibedakan dan digunakan bolak balik. Pembedaan mulai semenjak tahun 1950- an, di Indonesia belum tegas sampai sekarang. Organi sasi Organi sasi Lembaga = norma + aturan + cultural cognitive