Anzeige

Konsep_dasar_service_excellence_ppt_2.ppt

15. Dec 2022
Anzeige

Más contenido relacionado

Anzeige

Konsep_dasar_service_excellence_ppt_2.ppt

  1. KONSEP DASAR SERVICE EXCELLENCE oleh; Sang Ketut Arta, SKM.M.Kes
  2. PENGERTIAN SERVICE (PELAYANAN) ;  PELAYANAN adalah upaya melayani kebutuhan orang lain  MELAYANI adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995)  Pihak yang melakukan pelayanan/ melayani disebut PELAYAN
  3. Pengertian SERVICE EXCELLENCE (PELAYANAN PRIMA) ;  Servive Excellence adalah pelayanan yang sangat baik dan atau pelayanan yang terbaik, sesuai atau melebihi harapan pelanggan, berdasarkan standar pelayanan yang berlaku. (Sutopo & Adi Suryanto, LAN 2006)  Kata EXCELLENCE dan QUALITY tidak bisa dipisahkan , ibarat dua sisi mata uang
  4. WHAT IS QUALITY ? 5
  5. KONSEP & PARADIGMA SERVICE EXCELLENCE KONSEP;  Service Excellence merupakan salah satu bentuk penerapan dari konsep Total Quality Management & Continuos Quality Improvement (W. Edwards Deming) PARADIGMA;  Makin lama makin baik (better), makin lama makin cepat (faster), makin lama makin diperbaharui (newer), makin lama makin murah (cheaper), dan makin lama makin sederhana (more simple) sebagai suatu cycle process yang tidak berhenti
  6. KALKULASI SERVICE EXCELLENCE PERSPEKTIF CUSTOMER SE = P ≥ E SE = Service Excellence P (persepsi) = kualitas yang dirasakan pelanggan E (expectation) = harapan pelanggan
  7. Management Responsibility Resource Management Measuremet, Analisys, Improvement C U S T O M E R S a t i s f a c t I o n C U S T O M E R R e q u i r e m e n t s Product Realization QUALITY MANAGEMENT SYSTEM (QMS) CONTINUAL IMPROVEMENT Input Output (VINCENT GASPERSZ, 2005) VINCENT GASPERSZ, 2005
  8. Yang diminta oleh pelanggan >>> DIMENSI MUTU; (Parasuraman, 1985) 1. Reliability (Kehandalan); akurasi pelayanan 2. Responsiveness (Daya Tanggap); daya tanggap petugas pemberi pelayanan 3. Assurance (Jaminan); kepastian proses pelayanan sesuai standar 4. Empathy (Empati); perhatian personal dan komitmen pemecahan masalah pelanggan 5. Tangibles (Bukti Fisik); penampilan fisik & kenyamanan
  9. PERUBAHAN MIND SET / PARADIGMA dlm SERVICE EXCELLENCE (Bill Marriot, 2000) CUSTOME R STAFF FIRST LINE MANAGER MIDLE MANAGER TOP MANAGE R TOP MANAGE R CUSTOME R STAFF FIRST LINE MANAGER MIDLE MANAGER
  10. 12
  11. Perilaku Lapisan nilai dasar (values), norma dasar (norm), keyakinan dasar (bilief) yang mendasari terbentuknya perilaku Keyakinan & Nilai Dasar Paradigma terpaksa Sesuai nurani (iklas)
  12. ALUR KONSEP MEMBENTUK PERILAKU SERVICE EXCELLENCE INPUT PROSES •Internal ; * karakter bawaan * paradigma hidup * Value of belief •External; * Rekrutmen & penugasan * Kebijakan Remunerasi * iklim kerja / budaya org. * Kepemimpinan * persaingan kompetitor Pembiasaan Penampilan, sikap & cara melayani sesuai standar service excellence PERILAKU SERVICE EXCELLENCE OUTPUT
  13. Kitab Sarasamuccaya, 6; …Pararthanya , pengpengen ta pwa katemwaniking si dadi wwang, durlabda wiya ta, saksat handaning mar a ring swarga ika, sanimittaning tan tiba muwah ta pwa damelakena.. Terjemahan; Pergunakanlah dengan sebaik-baiknya kesempatan menjadi manusia, kesempatan yang sungguh sulit diperoleh, yang merupakan tangga untuk datang menuju sorga. Segala sesuatu yang menyebabkan agar tidak jatuh lagi itulah hendaknya dilakukan..
  14. …”bahwa sakit bukanlah sebuah pilihan, kalau ditanyakan kepada semua orang, tak satupun ingin sakit dan terbaring di rumah sakit,…dan darma (kewajiban) kitalah sebagai orang yang lebih dimampukan oleh Tuhan untuk melayani sesama sesuai dengan profesionalisme kita. Kita hanyalah alat bagi Tuhan, maka sebagai alat Tuhan kita harus focus pada proses pelayanan bukan pada hasil, selanjutnya serahkan kepada Tuhan….. 16
  15. REKRUTMEN & PENUGASAN KARYAWAN;  Apakah organisasi/perusahaan/RS kita menjadi pilihan calon pelamar?  Dimasyarakat luas telah terbentuk OPINI tentang RS pavorit pilihan tempat bekerja, dan RS mana yang menjadi pilihan terakhir utk bekerja  Apakah penugasan/penempatan karyawan sudah menerapkan prinsip; the right man on the right place
  16. Kerangka Konsep Peningkatan Kinerja SDM Lawler & Porter, 1967 Kinerja yg Profesional Imbalan Intrinsik Produktivitas Imbalan Ektrinsik Komitmen SDM Upah yang jelas & wajar Kompetensi SDM Human Capital = Competences x Commitment
  17. PENGERTIAN REMUNERASI;  Pasal 50 ayat (2) Permendagri No.61 th 2007 ttg Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan BLUD Remunerasi merupakan imbalan kerja yang dapat berupa gaji, tunjangan tetap, honorarium, insentif, bonus atas prestasi, pesangon, dan/atau pensiun.
  18. UU. No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan  Pasal 88; Setiap pekerja berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan  Pasal 92: Struktur dan skala upah dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan, dan kompetensi
  19. PENILAIAN KINERJA “PROSES YG DIPAKAI OLEH ORGANISASI UNTUK MENGEVALUASI PELAKSANAAN KERJA INDIVIDU KARYAWAN” (Simamora, 2003)
  20. FILOSOFI Dasar Penilaian Kinerja “If you can’t measure it, you can’t manage it. If you can’t manage it, you can’t achieve it !”. Jika anda tidak bisa mengukurnya, anda tidak akan bisa mengelolanya. Jika anda tidak dapat mengelolanya, maka anda tidak akan dapat mencapai tujuan .
  21. PENILAIAN KINERJA, REWARD & PUNISHMNET Rewards Punishment INDIKATOR KINERJA
  22. 24  Budaya organisasi adalah cara-cara, nilai-nilai, norma- norma dan etika yang dipakai dan ditaati oleh sebagian besar anggota organisasi untuk berpikir, bersikap, bertindak, dan berperilaku. (Cooke & Rousseau, 1998; Harshman & Harshman 2000).  Budaya Organisasi secara umum dapat diperkirakan dengan melihat ciri-ciri atau artefak-artefak yang terbentuk/diwariskan, contoh:  ”tempat parkir khusus direktur” mencerminkan budaya bossmanship/tidak mengutamakan pelanggan.  ”Dilarang merokok” mencerminkan budaya tidak ramah Budaya Organisasi (Corporate Culture)
  23. 25 Membangun Budaya , dimulai dari perubahan “Mindset” Menurut Mulyadi (2000)  Mindset adalah sikap mental mapan (Fixed Mental Attitude) yang dibentuk melalui pendidikan, pengalaman dan prasangka.  Mindset adalah peta mental yang dibawa seseorang sebagai dasar bersikap dan bertindak  Mindset terdiri dari 3 komponen pokok:  paradigma,  keyakinan dasar (core believes)  nilai dasar (core values)
  24. 26 Mindset Attitude/sikap- mental/sifat/watak sebagai landasan yang mendasari perilaku Tampak luar Building Block Budaya Organisasi PERILAKU Behavior/ Psychomotor NILAI DASAR & KEYAKINAN DASAR ESQ Emotional-Spiritual- Quotion Perasaan/Affective PARADIGMA IQ Intelligence-Quotion Cognitive/Rational/Pola-Pikir/Cara-Pandang
  25. KONSEP MISI, VISI, KEYAKINAN DASAR, DAN NILAI DASAR ORGANISASI SEBAGAI ARAH PEMBENTUK BUDAYA ORGANISASI MISI KEYAKINAN DASAR NILAI DASAR Misi merupakan jalan pilihan untuk menuju ke masa depan Visi adalah gambaran kondisi masa depan yang hendak diwujudkan. VISI Keyakinan dasar adalah keyakinan atas kebenaran misi, visi, dan cara yang ditempuh untuk mewujudkan visi Perwujudan visi dilaksanakan dengan perilaku yang dilandasi keyakinan dan nilai dasar Nilai dasar adalah nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam usaha organisasi untuk mewujudkan visi melalui misi.
  26. 28  Visi adalah cita-cita/ gambaran ttg masa depan yang ingin diwujudkan;  Keyakinan Dasar adalah kepercayaan yang dilekatkan seseorang terhadap sesuatu;  Nilai Dasar adalah sikap, sifat dan karakter yang dijunjung tinggi oleh seseorang sebagai rambu-rambu hidupnya.
  27. 29 PROSES TERJADINYA BUDAYA (sebuah contoh) Perilaku tersenyum (Attitude) Kebiasaan ramah (Behavior) Tabiat/Sifat/Watak ramah (Character) Rumah sakit mempunyai budaya ramah (Organizational Culture) Seseorang tersenyum & memberi Salam saat bertemu orang Tersenyum & memberi salam tersebut dilakukan berulang-ulang setiap b o Kebiasaan tersenyum & memberi salam berlangsung terus menerus selama bertahun-tahun Perawat, bidan, dokter dan sebagian besar karyawan RS secara terus menerus selalu Tersenyum & memberi Salam setiap bertemu orang
  28. Leadership Menetapkan arah Visi Mengikut sertakan karyawan dan spesialis dlm menetapkan arah RS Mengelola Manusia  HAM   mengelola emosi spesialis,  perubahan mindset  paradigma, values/keyakinan Mengelola organisasi  membangun system  mistake proof/Pokayoke (Sistem bisnis, Informasi, komunikasi, remunerasi, responsibility, akuntabili- tas, sistem perencanaan, pelayanan, dll) Mengelola sisi bayangan (grey area) membutuhkan seni, the art of management. Pemimpin yang “dicintai”  memberi, melayani, mencintai. Pemimpin yang “dipercayai”  kredibilitas, integritas, contoh-panutan. Pemimpin yang “diikuti”  mastery, visionary, motivator. Pemimpin yang “dihargai”  coaching, kaderisasi, inspiring Transparency Fairness Responsibility Accountability
  29. Blame & Punish Only !!! KEPEMIMPINAN OTORITER !!!
  30. Hanya PERINTAH & MENUNTUT !
  31. Jangan Saling “Membantai” Diantara Kita KARYAWAN MANAJER& PEMILIK
  32. Teroris Inovatoris Tourist 2% 14% 34% 34% 14% 2% DISTRIBUSI KURVA NORMAL KARAKTERISTIK SDM DLM ORGANISASI
  33. LEBIH BAIK; TRANSPARANSI, KOMUNIKATIF & KEBERSAMAAN
  34. Iklim Kerja Lingkungan kerja dan komunikasi Empowerment  Sharing power, partisipasi, inovasi, dan informasi Kompensasi (akuntabilitas) 1. Menciptakan lingkung- an kerja yang baik  bersih, indah, rapi, aman, nyaman, saling asah-asih-asuh. 2. Menciptakan media komunikasi  freedom of speech, morning report case report, feed back, usul-saran, informasi quick solve 3. Membangun hubungan kemitraan, cross functi- onal team, hard work with pleasure. 4. Memecahkan masalah dengan pendekatan win-win Solutions 1. Membuka akses ke sistem informasi seluas- luasnya; 2. Merencanakan program bersama-sama  tarif, pengembangan, dll  menumbuhkan rasa memiliki; 3. Memberikan keleluasaan berinovasi  focus on team, budaya mencegah error; 4. Menghargai privilege  Setiap profesi punya kesempatan yg sama utk berkembang 5. Penerimaan tenaga baru  tim credential 1. Penghargaan berupa pembiayaan diklat, dan kesempatan belajar dalam/luar negeri; 2. Memberikan jasa berbasis kinerja dari berbagai sumber; 3. Jaminan kesejahteraan; sakit, suka duka, dll 4. Kesempatan pengembangan karier 5. Reward-Punishment yg adil & mendidik ibarat menuliskan Rp (Reward diperbesar, Punishment diperkecil)
  35. Memperbaiki sistem komunikasi  morning report
  36. CARA MENGEKSPLORASI KEYAKINAN DASAR, NILAI DASAR & PARADIGMA UTK MELAHIRKAN PERILAKU SERVICE EXCELLENCE
  37. 40 Paradigma: “Organisasi Pembelajar & Perbaikan Berkelanjutan” Keyakinan Dasar: (1) kita harus mengetahui fakta, (2) selalu ada cara yang lebih baik, (3) selalu berusaha sempurna. Nilai Dasar: (1) pembelajar; (2) keberanian; (3) inovatif (4) profesional; Building Block Budaya Organisasi Pembelajar dan Perbaikan Berkelanjutan Perilaku SE
  38. 41 Paradigma: “Melayani dan Menghormati Pelanggan” Keyakinan Dasar: (1) customer merupakan tujuan bekerja, (2) sukses merupakan hasil penilaian customer; (3) customer harus dilayani dengan kemampuan terbaik. Nilai Dasar: (1) ikhlas, (2) kasih sayang, (3) kerendahan hati Perilaku SE Building Block Budaya Melayani dan Menghormati Pelanggan
  39. 42 Paradigma: “Pemberdayaan Karyawan dan Tim” Keyakinan Dasar: (1) karyawan adalah manusia, (2) orang pada dasarnya adalah baik, (3) blaming membunuh inisiatif, (4) tugas manajer; dukungan sarana prasarana, teknologi dan kesejahteraan. Nilai Dasar: (1) integritas; (2) kebersamaan; (3) kerja keras. Building Block Budaya Organisasi berdasarkan “Employee Empowerment Mindset” Perilaku SE
  40. 43 Paradigma: “Pemberdayaan Karyawan” Keyakinan Dasar: (1) pemberdayaan didasarkan atas kepercayaan manajer terhadapkaryawan (2) kepercayaan didasarkan atas kompetensi dan karakter Nilai Dasar: (1) kejujuran, (2) keberanian, (3) integritas, (4) mental yg kuat, (5) kesabaran. Perilaku SE Building Block Budaya Organisasi berdasarkan “Employee Empowerment Mindset” (dari sudut Karyawan)
  41. SIMPULAN 1; Komitmen Pegawai Faktor Personal Leadership Iklim Kerja (Budaya Organisasi) IQ EQ SQ Mene tapkan arah (Visi) Mengelola Manusia (Karyawan  sebagai aset bukan liability) Mengelola organisasi (membangun system  “Pokayoke”) Mengelola sisi baya- ngan (grey area) Lingkung- an kerja dan komunikasi Empowerment (Sharing power, partisipasi, infor- masi & inovasi) Kompen sasi (akuntabi litas) Retensi Pegawai Rasa Memiliki Produktifitas EXCELLENCE SERVICE
  42. SIMPULAN 2; Pembentukan budaya organisasi sangat menentukan apakah SDM akan menjadi PRODUKTIF & PROFESIONAL bagi organisasi sehingga mampu memberikan pelayanan yang excellence atau justru akan menjadi TERORIST bagi organisasi, apakah kemudian SDM menjadi asset organisasi atau menjadi liability.
Anzeige