SlideShare ist ein Scribd-Unternehmen logo
1 von 38
ANALISIS AKTIVITAS
INVESTASI
YANG MALAHATI ZAHRA 023131243
RAHMAWATI LINGGA PUTRI 023131256
SITI RAUDAH YASMIN 023131334
TENGKU MEGA EMBUN SURI 023131199
HUSNUL KHOTIMAH 023131168
Analisis Aktivitas Investasi
Pengenalan Aset
Lancar
1. Kas dan setara
kas
2. Piutang
3. Beban di
bayar di muka
Persediaan
1. Akuntansi
dalam valuasi
persediaan
2. Analisis
persediaan
Pengenalan Aset
Jangka Panjang
1. Akuntansi
asset jangka
panjang
2. Kapitalisasi vs
pembebanan
Aset Tetap dan
Sumber Daya
Alam
1. Valuasi
2. Analisis
3. Penyusutan
dan deplesi
Aset Tak
Berwujud
1. Akuntansi
asset tak
berwujud
2. Analisis asset
tak berwujud
3. Goodwill
4. Aset tak
berwujud tak
tercatat dan
kontinjensi
ASET LANCAR
 merupakan sumber daya yang langsung dapat diubah menjadi kas
dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan
 Selisih antara aset lancar dengan kewajiban lancar disebut modal
kerja (working capital)
 perusahaan meningkatkan profitabilitas dengan mengurangi
investasi pada aset lancar melalui metode : pengelolaan penjaminan
kredit, penagihan utang yang efektif, serta persediaan tepat waktu
(just in time).
KAS & SETARA KAS PIUTANG BEBAN DI BAYAR DI MUKA
Kas dan Setara Kas
 Kas adalah aset yang paling likuid, yang mencakup mata uang,
deposito dana, money order dan check
 Setara kas (cash equivalen) juga sangat lancar, investasi jangka
pendek yang siap dikonversi menjadi kas dan hampir jatuh tempo
sehingga resiko perubahan harga yang disebabkan pergerakan
tingkat bunga hanya minimal
 Contoh setara kas adalah treasury bill jangka pendek, komersial
paper, dan dana pasar uang
 Likuiditas : jumlah kas yang dapat diperoleh dalam periode singkat,
juga terkait dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban saat jatuh tempo
Kas dan Setara Kas
Selain memeriksa jumlah aset likuid yang tersedia untuk
perusahaan, analis juga harus mempertimbangkan hal berikut :
 Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek ekuitas,
perusahaan dapat mengalami penurunan likuiditas jika nilai
pasar dari efek investasi tersebut turun
 Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai saldo
kompensasi untuk mendukung suatu perjanjian pinjaman atau
sebagai jaminan hutang
Piutang
 merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan barang atau
jasa atau dari pemberian pinjaman uang
 mencakup nilai jatuh tempo yang berasal dari aktifitas seperti sewa dan
bunga
 Piutang usaha (account receivable) berasal dari penjualan produk dan
jasa secara kredit
 Wesel tagih ( notes receivable) mengacu pada janji tertulis untuk
membayar
 Piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan akan
direalisasi atau ditagih dalam waktu 1 tahun atau 1 siklus operasi
Piutang
 Penilaian piutang  perusahaan melaporkan piutang sebesar nilai
realisasi bersih (net realizable value) jumah piutang total dikurangi
penyisihan piutang tak tertagih
 Analisis Piutang  Risiko kolektibilitas, keaslian piutang, sekuritisasi
piutang
Beban di Bayar di Muka (prepaid
expense)
 merupakan pembayaran dimuka atas jasa atau barang yang
belum diterima
 Contoh : pembayaran di muka untuk sewa, asuransi utilitas, dan
pajak bangunan
 biasanya dikelompokkan dalam aset lancar karena
mencerminkan jasa yang diberikan
PERSEDIAAN
 Persediaan (inventory) merupakan barang yang dijual dalam
aktivitas operasi normal perusahaan
 Metode akumulasi biaya persediaan digunakan untuk
mengalokasi biaya barang tersedia untuk dijual pada harga
pokok penjualan atau persediaan akhir
 Persamaan Persediaan :
Persediaan
Awal
Pembelian
Bersih
HPP
Persediaan
Akhir
Arus Biaya Persediaan
Masuk Pertama, Keluar Pertama (First-in,
First-Out – FIFO)
Masuk Terakhir, Keluar Pertama (Last-in,
First-Out – LIFO)
Biaya Rata-Rata (Average Cost)
Analisis Persediaan
 Penerapan metode yang berbeda dapat memberikan hasil yang
berbeda.
 Dampak biaya persediaan dapat berpengaruh pada
 Profit
 Neraca
 Arus Kas
Masalah Penilaian Persediaan Lainnya
A. Likuidasi LIFO
 Perusahaan diwajibkan untuk mencatat tiap tingkat biaya
sebagai kelompok persediaan terpisah.
 Saat terjadi kuantitas persediaan, perusahaan akan
menggunakan lapisan biaya yang lebih awal untuk dikaitkan
dengan harga jual saat ini.
 Pada periode harga meningkat, menghasilkan peningkatan
pada laba kotor seperti dampak penggunaan biaya persediaan
FIFO.
Masalah Penilaian Persediaan Lainnya
B. Penyajian Kembali (Restatement) Analitis dari LIFO ke FIFO
Diperlukan tiga penyesuaian :
 Persediaan yang dilaporkan berdasarkan LIFO + Cadangan LIFO
 Pertambahan kewajiban pajak tangguhan + [Cadangan LIFO x Tarif
pajak]
 Saldo laba yang dilaporkan + [Cadangan LIFO x (1 - Tarif pajak)]
 Cadangan LIFO adalah jumlah dimana biaya saat ini melebihi biaya
yang dilaporkan dari persediaan LIFO.
Biaya Persediaan Perusahaan Manufaktur dan
Dampak Peningkatan Produksi
Terdiri dari 3 komponen:
 Bahan baku atau bahan mentah – biaya dari bahan dasar yang digunakan
untuk membuat produk.
 Tenaga kerja – biaya tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan produk jadi.
 Overhead – biaya tidak langsung pada proses manufaktur, seperti
penyusutan peralatan manufaktur, gaji penyelia, dan biaya prasarana
Biaya Perolehan atau Nilai Pasar, Mana yang
Lebih Rendah
 Prinsip akuntansi yang berlaku umum atas valuasi persediaan adalah
menilai pada biaya perolehan atau nilai pasar yang lebih rendah
(lower of cost or market – LOCOM).
 Penilaian ini dapat mempengaruhi secara signifikan laba berjalan
dan nilai persediaan.
 Aturan LOCOM : jika harga pasar persediaan turun melebihi biaya
perolehan persediaan untuk alasan apapun, maka nilai persediaan
diturunkan untuk mencerminkan kerugian
PENGENALAN ASET JANGKA
PANJANG
 merupakan sumber daya yang digunakan untuk menghailkan
penghasilan operasi (atau mengurangi biaya operasi) untuk
lebih dari satu periode
 Bentuk yang paling umum adalah aset tetap berwujud :
bangunan, pabrik, dan peralatan.
 Bentuk aset tak berwujud : paten, merek dagang, copyright
dan goodwill.
Kapitalisasi
 Merupakan proses penangguhan biaya pada periode berjalan, tetapi
manfaatnya dapat berlangsung selama beberapa periode di masa
depan
 Kapitalisasi berarti menempatkan aset di neraca, bukannya segera
membebankan biayanya di laporan laba rugi.
 Aset berwujud (hard asset)  dicatat pada nilai perolehan.
 Aset tak bewujud (soft asset)  tidak dicatat pada neraca.
Alokasi
 Merupakan proses pembebanan biaya tangguhan (aset) secara
periodik sepanjang satu atau lebih.
 Proses ini dinamakan penyusutan untuk aset berwujud, amortisasi
untuk aset tak berwujud, dan deplesi untuk sumber daya alam.
 Terdapat tiga faktor menentukan nilai alokasi biaya : periode
manfaat, nilai sisa, dan metode alokasi.
Penurunan Nilai (impairment)
 Merupakan proses penurunan nilai buku aset arus kas yang
diharapkan tidak lagi cukup untuk menutupi biaya tersisa yang masih
tercatat pada neraca.
 Jika arus kas yang diharapkan lebih kecil dibandingkan nilai tercatat
aset (biaya dikurangi akumulasi penyusutan), aset perlu diturunkan
nilainya dan dinyatakan sebesar nilai pasar wajar.
Dampak kapitalisasi terhadap laba
 kapitalisasi menangguhkan pengakuan biaya artinya kapitalisasi
menghasilkan laba yang lebih tinggi selama periode akuisisi namun
lebih rendah pada periode berikutnya.
 kapitalisasi menghasilkan serial perataan laba.
 Pembebanan langsung menghasilkan serial laba yang lebih
berfluktuasi
 Sebaliknya alokasi biaya aset sepanjang periode manfaat
menghasilkan angka laba akrual yang lebih stabil dan merupakan
pengukuran kinerja perusahaan yang lebih berarti.
Dampak kapitalisasi terhadap tingkat
pengembalian investasi
 Kapitalisasi meningkatkan fluktuasi pengukuran laba dan rasio
tingkat pengembalian investasi.
 Kapitalisasi memengaruhi laba maupun investasi dari rasio tingkat
pengembalian investasi.
 Membebankan biaya aset menghasilkan basis investasi yang lebih
rendah dan meningkatkan fluktuasi laba.
 Pembebanan juga menghasilkan bias terhadap pengukuran laba,
karena laba dinyatakan terlalu rendah pada tahun akuisisi dan
terlalu tingi pada tahun berikutnya
Dampak Kapitalisasi terhadap Rasio
Solvabilitas
 Pembebanan biaya aset secara langsung, rasio solvabilitas, seperti
rasio utang terhadap ekuitas mencerminkan kondisi perusahaan
yang lebih buruk dari kondisi sebenarnya. Ini terjadi karena
pembebanan biaya langsung menyebabkan ekuitas dinyatakan
terlalu rendah untuk perusahaan yang memiliki aset produktif.
Dampak Kapitalisasi terhadap Arus Kas
Operasi
 Saat biaya aset dibebankan langsung, biaya ini dilaporkan sebagai
arus kas keluar aktivitas operasi.
 Sebaliknya, jika aset dikapitalisasi, biaya ini dilaporkan sebagai arus
kas keluar aktivitas investasi.
 Pembebanan langsung biaya aset akan menyatakan arus kas keluar
operasi yang terlalu tinggi dan arus kas keluar investasi terlalu
rendah pada tahun akuisisi dibandingkan dengan lainnya
ASET TETAP DAN SUMBER DAYA
ALAM
 Properti, pabrik, dan peralatan merupakan aset berwujud tak lancar
yang digunakan dalam proses manufaktur, penjualan atau jasa
untuk menghasilkan pendapatan
 Aset ini memiliki periode manfaat uang diharapkan meliputi lebih
dari satu periode.
Menilai Properti, Pabrik, dan Peralatan
 Prinsip biaya historis digunakan saat menilai properti, pabrik, dan
peralatan.
 Penilaian historis mengharuskan suatu perusahaan pertama kali
mencatat aset sebesar harga belinya.
 Biaya ini mencakup beban yang diperlukan agar aset berada dalam
lokasi dan kondisi siap digunakan. Seluruh biaya akuisisi dan
persiapan dikapitalisasi pada saldo akun aset
Menilai Sumber Daya Alam
 merupakan hak untuk mengambil atau mengonsumsi sumber daya
alam.
 Contoh : hak untuk menambang, menebang kayu, mengambil gas
alam dan minyak.
 Perusahaan melaporkan sumber daya alam sebesar biaya historis
ditambah dengan biaya pencarian, eksplorasi, dan pengembangan.
 Perusahaan biasanya mengalokasi biaya sumber daya alam pada
jumlah unit estimasi unit cadangan yang tersedia.
Penyusutan
 Penyusutan merupakan alokasi biaya bangunan dan
peralatan sepanjang masa manfaatnya.
 Penyusutan tidak menghasilkan dana bagi
penggantian aset.
Tingkat penyusutan
Tingkat penyusutan bergantung pada dua faktor
 Umur (Masa) Manfaat
 Metode alokasi
Garis lurus
Dipercepat
Khusus
Deplesi
 Alokasi biaya sumber daya alam berdasarkan tingkat pemungutan
atau produksi.
 Perbedaan dengan penyusutan : penyusutan merupakan alokasi
aseet produktif sepanjang waktu, sementara deplesi alokasi biaya
berdasarkan unit yang dieksploitasi dari sumber daya alam.
 Deplesi tergantung dari produksi, menghasilkan lebih banyak
produksi berarti mengeluarkan biaya deplesi yang lebih
Menganalisis Aset Tetap dan Sumber
Daya Alam
 Valuasi aset tetap dan sumber daya alam menekankan
objektivitas biaya historis.
 Biaya historis sangat tidak relevan dalam penilaian nilai pengganti
atau dalam menentukan kebutuhan aset operasi pada masa
depan.
 Biaya ini tidak dapat dibandingkan untuk mengukur biaya
kesempatan (oppoortunity cost) atas penghapusan atau dalam
menilai kegunaan alternatif dana.
Menganalisis Penyusutan dan Deplesi
Tantangan bagi analisis berasal dari perbedaan metode alokasi
yang digunakan untuk pelaporan keuangan dan tujuan pajak. Tiga
kemungkinan yang umum adalah :
 Penggunaan garis lurus baik dalam pelaporan keuangan maupun
tujuan pajak.
 Penggunaan garis lurus untuk pelaporan keuangan dan metode
dipercepat untuk pajak
 Penggunaan metode dipercepat baik untuk laporan keuangan
dan pajak.
Menganalisis Penyusutan dan Deplesi
Terdapat beberapa pengukuran yang terkait dengan umur aset tetap
yang berguna untuk membandingkan kebijakan penyusutan antar
periode dan antarperusahaan:
 Rata – rata jangkauan waktu total
Nilai kotor aset bangunan dan perlengkapan/ beban penyusutan
periode berjalan.
 Umur rata – rata
Akumulasi penyusutan / beban penyusutan periode berjalan
 Umur sisa rata – rata
Nilai bersih aset bangunan dan perlengkapan / beban penyusutan
periode berjalan
Analisis Penurunan Nilai
 Tiga masalah analisis yang timbul dari penurunan nilai
adalah :
1.Evaluasi jumlah penurunan nilai,
2.Evaluasi kelayakan waktu penurunan nilai, dan
3.Analisis efek penurunan nilai terhadap laba.
Aset Tak Berwujud
 Merupakan hak, keistimewaan dan manfaat kepemilikan atas pengendalian.
 Dua karakteristik : tingginya ketidakpastian masa manfaat dan tidak adanya
wujud fisik.
 Aset berwujud sering kali tidak dapat dipisahkan adri suatu perusahaan,
masa manfaat yang tidak terhingga, mengalami perubahan peniliaian besar
karena kondisi yang kompetitif.
 Perbedaan antara akuntansi aset tak berwujud dan berwujud:
a.berwujud  perusahaan menggunakan bahan baku dan tenaga kerja,
perusahaan akan mengapitalisasi biaya dan menyusutkannya sepanjang
masa manfaat.
b.Tdk berwujud  perusahaan tidak dapat mengapitalisasi biaya ini
meskipun mungkin terdapat manfaat masa depan
Aset Tak Berwujud
Contoh aset-aset tak berwujud
 Goodwill
 Paten, hak cipta, merek dagang, dan merek jual
 Sewa, pemegang hak sewa, dan perbaikan hak sewa
 Hak eksplorasi dan biaya sumber daya alam
 Rumus khusus, proses, teknologi, dan rancangan
 Lisensi, franchises keanggotaan, dan daftar pelanggan
Akuntansi Aset Tak Berwujud
 Aset Tak Berwujud yang Dapat Diindentifikasi
Contohnya adalah paten, merek dagang, hak cipta, dan franchises.
 Aset Tak Berwujud yang Tidak Dapat Diidentifikasi
Merupakan aset yang dapat dikembangkan secara internal atau dibeli namun tidak dapat
diidentifikasi dan sering kali memiliki masa manfaat yang tak terhingga. Contohnya adalah goodwill.
 Amortisasi Aset Tak Berwujud
Saat kapitalisasi biaya aset tak berwujud yang dapat atau tidak dapat diidentifikasi, biaya ini
selanjutnya harus diamortisasi sepanjang periode manfaat aset ini. Contoh, paten merupakan hak
ekslusif yang diberikan pemerintah pada investor selama periode tertentu. Goodwill tidak
diamortisasi melainkan diuji penurunan nilai tiap tahun.
 Menganalisis Aset Tak Berwujud
Jika kelebihan laba tidak terbukti, maka goodwill, baik dibeli atau tidak, tidak atau hanya bernilai
kecil.
Aset Tak Berwujud dan Kontinjensi
yang Tak Tercatat
 Salah satu aset penting dalam kategori ini adalah goodwill yang
diciptakan secara internal.
 Dalam praktik, pengeluaran untuk menciptakan goodwill dibebankan saat
kejadian. Jika goodwill diciptakan dan dapat dijual atau menghasilkan
kekuatan laba yang lebih besar, laba perusahaan saat ini dinyatakan terlalu
rendah karena pembebanan pengembangan goodwill.
 Analisis harus mengakui kasus ini dan menyesuaikan aset dan kewajiban
secara layak. Contoh, program televisi dicatat sebesar biaya tersembunyi
untuk menghasilkan lisensi bernilai jutaan, dan obat-obatan yang butuh
beberapa tahun untuk dikembangkan tetapi biayanya dihapuskan bebrapa
tahun sebelumnya.
ASET TETAP

Weitere ähnliche Inhalte

Was ist angesagt?

Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganyogieardhensa
 
Ch08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - INDCh08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - INDMaiya Maiya
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditDian Rahmah
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasireidjen raden
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Eka Wahyuliana
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9Ica Shakilah
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
C 14 indo INTERMEDIATE 2
C 14 indo INTERMEDIATE 2C 14 indo INTERMEDIATE 2
C 14 indo INTERMEDIATE 2rohima _yesung
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrsalif radix
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
 

Was ist angesagt? (20)

Pengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuanganPengungkapan laporan keuangan
Pengungkapan laporan keuangan
 
Ch08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - INDCh08 - accounting intermediate - IND
Ch08 - accounting intermediate - IND
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Psak 13 - Properti Investasi
Psak 13 - Properti InvestasiPsak 13 - Properti Investasi
Psak 13 - Properti Investasi
 
Strategi audit
Strategi auditStrategi audit
Strategi audit
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
 
6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi6 analisis aktivitas investasi
6 analisis aktivitas investasi
 
laporan-arus-kas
laporan-arus-kaslaporan-arus-kas
laporan-arus-kas
 
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
Analisis aktivitas investasi (topik khusus)
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
 
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
Akuntansi keuangan-lanjutan-i-1223023263359270-9
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 9 teori akuntansi suwardjono
 
Akm2 sekuritas dilutif
Akm2 sekuritas dilutifAkm2 sekuritas dilutif
Akm2 sekuritas dilutif
 
Akuntansi Pensiun
Akuntansi PensiunAkuntansi Pensiun
Akuntansi Pensiun
 
C 14 indo INTERMEDIATE 2
C 14 indo INTERMEDIATE 2C 14 indo INTERMEDIATE 2
C 14 indo INTERMEDIATE 2
 
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2  kerangka (framework) kieso ifrsCh2  kerangka (framework) kieso ifrs
Ch2 kerangka (framework) kieso ifrs
 
KOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNISKOMBINASI BISNIS
KOMBINASI BISNIS
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 

Ähnlich wie ASET TETAP

Alk bab 3 analisis aktivitas investasi
Alk bab 3   analisis aktivitas investasiAlk bab 3   analisis aktivitas investasi
Alk bab 3 analisis aktivitas investasiilhamka4
 
Akuntansi pajak, aktiva tetap, Angga Dikari,Suryanih,STIAMI
Akuntansi pajak, aktiva tetap, Angga Dikari,Suryanih,STIAMIAkuntansi pajak, aktiva tetap, Angga Dikari,Suryanih,STIAMI
Akuntansi pajak, aktiva tetap, Angga Dikari,Suryanih,STIAMIAngga Dikari Santoso
 
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetap
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetapAKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetap
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetapHabibie Reza
 
7. Laporan Keuangan Neraca.pptx
7. Laporan Keuangan Neraca.pptx7. Laporan Keuangan Neraca.pptx
7. Laporan Keuangan Neraca.pptxMinangOutdoor
 
Modul 2009
Modul 2009Modul 2009
Modul 2009diengoes
 
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilai
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilaiRangkuman depresiasi dan penurunan nilai
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilaiIntan Diliyana
 
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMIAkt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMIAngga Septiawan
 
Hal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiHal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiGeoffree Rengku
 
Aktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanAktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanYan Chen
 
COSTS AND RELATED CONCEPTS.pptx
COSTS AND RELATED CONCEPTS.pptxCOSTS AND RELATED CONCEPTS.pptx
COSTS AND RELATED CONCEPTS.pptxSteven948168
 
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud presentation
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud  presentationAktiva tetap dan aktiva tak berwujud  presentation
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud presentationitafathul
 

Ähnlich wie ASET TETAP (20)

Alk bab 3 analisis aktivitas investasi
Alk bab 3   analisis aktivitas investasiAlk bab 3   analisis aktivitas investasi
Alk bab 3 analisis aktivitas investasi
 
Akuntansi pajak, aktiva tetap, Angga Dikari,Suryanih,STIAMI
Akuntansi pajak, aktiva tetap, Angga Dikari,Suryanih,STIAMIAkuntansi pajak, aktiva tetap, Angga Dikari,Suryanih,STIAMI
Akuntansi pajak, aktiva tetap, Angga Dikari,Suryanih,STIAMI
 
Akutansi Dasar.pptx
Akutansi Dasar.pptxAkutansi Dasar.pptx
Akutansi Dasar.pptx
 
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetap
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetapAKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetap
AKT_Pajak,Maghfury,Suryanih,STIAMI AktivaTetap
 
Pengantar Akuntansi
Pengantar AkuntansiPengantar Akuntansi
Pengantar Akuntansi
 
7. Laporan Keuangan Neraca.pptx
7. Laporan Keuangan Neraca.pptx7. Laporan Keuangan Neraca.pptx
7. Laporan Keuangan Neraca.pptx
 
Modul 2009
Modul 2009Modul 2009
Modul 2009
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilai
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilaiRangkuman depresiasi dan penurunan nilai
Rangkuman depresiasi dan penurunan nilai
 
Laporan keuangan
Laporan keuangan Laporan keuangan
Laporan keuangan
 
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMIAkt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMI
Akt_Pajak,Angga Septiawan,Suryanih,STIAMI
 
Proposal aktiva-tetap
Proposal aktiva-tetapProposal aktiva-tetap
Proposal aktiva-tetap
 
Hal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansiHal dasar dalam_akuntansi
Hal dasar dalam_akuntansi
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
Modul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar AkuntansiModul Pengantar Akuntansi
Modul Pengantar Akuntansi
 
Aktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan PenyusutanAktiva tetap dan Penyusutan
Aktiva tetap dan Penyusutan
 
COSTS AND RELATED CONCEPTS.pptx
COSTS AND RELATED CONCEPTS.pptxCOSTS AND RELATED CONCEPTS.pptx
COSTS AND RELATED CONCEPTS.pptx
 
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud presentation
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud  presentationAktiva tetap dan aktiva tak berwujud  presentation
Aktiva tetap dan aktiva tak berwujud presentation
 
Ning
NingNing
Ning
 
Rmk 4 ima
Rmk 4 imaRmk 4 ima
Rmk 4 ima
 

Kürzlich hochgeladen

V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptharis916240
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxMyusuf852079
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexquotex
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 

Kürzlich hochgeladen (13)

V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
 
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 

ASET TETAP

  • 1. ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI YANG MALAHATI ZAHRA 023131243 RAHMAWATI LINGGA PUTRI 023131256 SITI RAUDAH YASMIN 023131334 TENGKU MEGA EMBUN SURI 023131199 HUSNUL KHOTIMAH 023131168
  • 2. Analisis Aktivitas Investasi Pengenalan Aset Lancar 1. Kas dan setara kas 2. Piutang 3. Beban di bayar di muka Persediaan 1. Akuntansi dalam valuasi persediaan 2. Analisis persediaan Pengenalan Aset Jangka Panjang 1. Akuntansi asset jangka panjang 2. Kapitalisasi vs pembebanan Aset Tetap dan Sumber Daya Alam 1. Valuasi 2. Analisis 3. Penyusutan dan deplesi Aset Tak Berwujud 1. Akuntansi asset tak berwujud 2. Analisis asset tak berwujud 3. Goodwill 4. Aset tak berwujud tak tercatat dan kontinjensi
  • 3. ASET LANCAR  merupakan sumber daya yang langsung dapat diubah menjadi kas dalam jangka waktu siklus operasi perusahaan  Selisih antara aset lancar dengan kewajiban lancar disebut modal kerja (working capital)  perusahaan meningkatkan profitabilitas dengan mengurangi investasi pada aset lancar melalui metode : pengelolaan penjaminan kredit, penagihan utang yang efektif, serta persediaan tepat waktu (just in time). KAS & SETARA KAS PIUTANG BEBAN DI BAYAR DI MUKA
  • 4. Kas dan Setara Kas  Kas adalah aset yang paling likuid, yang mencakup mata uang, deposito dana, money order dan check  Setara kas (cash equivalen) juga sangat lancar, investasi jangka pendek yang siap dikonversi menjadi kas dan hampir jatuh tempo sehingga resiko perubahan harga yang disebabkan pergerakan tingkat bunga hanya minimal  Contoh setara kas adalah treasury bill jangka pendek, komersial paper, dan dana pasar uang  Likuiditas : jumlah kas yang dapat diperoleh dalam periode singkat, juga terkait dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban saat jatuh tempo
  • 5. Kas dan Setara Kas Selain memeriksa jumlah aset likuid yang tersedia untuk perusahaan, analis juga harus mempertimbangkan hal berikut :  Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek ekuitas, perusahaan dapat mengalami penurunan likuiditas jika nilai pasar dari efek investasi tersebut turun  Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai saldo kompensasi untuk mendukung suatu perjanjian pinjaman atau sebagai jaminan hutang
  • 6. Piutang  merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan barang atau jasa atau dari pemberian pinjaman uang  mencakup nilai jatuh tempo yang berasal dari aktifitas seperti sewa dan bunga  Piutang usaha (account receivable) berasal dari penjualan produk dan jasa secara kredit  Wesel tagih ( notes receivable) mengacu pada janji tertulis untuk membayar  Piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan akan direalisasi atau ditagih dalam waktu 1 tahun atau 1 siklus operasi
  • 7. Piutang  Penilaian piutang  perusahaan melaporkan piutang sebesar nilai realisasi bersih (net realizable value) jumah piutang total dikurangi penyisihan piutang tak tertagih  Analisis Piutang  Risiko kolektibilitas, keaslian piutang, sekuritisasi piutang
  • 8. Beban di Bayar di Muka (prepaid expense)  merupakan pembayaran dimuka atas jasa atau barang yang belum diterima  Contoh : pembayaran di muka untuk sewa, asuransi utilitas, dan pajak bangunan  biasanya dikelompokkan dalam aset lancar karena mencerminkan jasa yang diberikan
  • 9. PERSEDIAAN  Persediaan (inventory) merupakan barang yang dijual dalam aktivitas operasi normal perusahaan  Metode akumulasi biaya persediaan digunakan untuk mengalokasi biaya barang tersedia untuk dijual pada harga pokok penjualan atau persediaan akhir  Persamaan Persediaan : Persediaan Awal Pembelian Bersih HPP Persediaan Akhir
  • 10. Arus Biaya Persediaan Masuk Pertama, Keluar Pertama (First-in, First-Out – FIFO) Masuk Terakhir, Keluar Pertama (Last-in, First-Out – LIFO) Biaya Rata-Rata (Average Cost)
  • 11. Analisis Persediaan  Penerapan metode yang berbeda dapat memberikan hasil yang berbeda.  Dampak biaya persediaan dapat berpengaruh pada  Profit  Neraca  Arus Kas
  • 12. Masalah Penilaian Persediaan Lainnya A. Likuidasi LIFO  Perusahaan diwajibkan untuk mencatat tiap tingkat biaya sebagai kelompok persediaan terpisah.  Saat terjadi kuantitas persediaan, perusahaan akan menggunakan lapisan biaya yang lebih awal untuk dikaitkan dengan harga jual saat ini.  Pada periode harga meningkat, menghasilkan peningkatan pada laba kotor seperti dampak penggunaan biaya persediaan FIFO.
  • 13. Masalah Penilaian Persediaan Lainnya B. Penyajian Kembali (Restatement) Analitis dari LIFO ke FIFO Diperlukan tiga penyesuaian :  Persediaan yang dilaporkan berdasarkan LIFO + Cadangan LIFO  Pertambahan kewajiban pajak tangguhan + [Cadangan LIFO x Tarif pajak]  Saldo laba yang dilaporkan + [Cadangan LIFO x (1 - Tarif pajak)]  Cadangan LIFO adalah jumlah dimana biaya saat ini melebihi biaya yang dilaporkan dari persediaan LIFO.
  • 14. Biaya Persediaan Perusahaan Manufaktur dan Dampak Peningkatan Produksi Terdiri dari 3 komponen:  Bahan baku atau bahan mentah – biaya dari bahan dasar yang digunakan untuk membuat produk.  Tenaga kerja – biaya tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk menyelesaikan produk jadi.  Overhead – biaya tidak langsung pada proses manufaktur, seperti penyusutan peralatan manufaktur, gaji penyelia, dan biaya prasarana
  • 15. Biaya Perolehan atau Nilai Pasar, Mana yang Lebih Rendah  Prinsip akuntansi yang berlaku umum atas valuasi persediaan adalah menilai pada biaya perolehan atau nilai pasar yang lebih rendah (lower of cost or market – LOCOM).  Penilaian ini dapat mempengaruhi secara signifikan laba berjalan dan nilai persediaan.  Aturan LOCOM : jika harga pasar persediaan turun melebihi biaya perolehan persediaan untuk alasan apapun, maka nilai persediaan diturunkan untuk mencerminkan kerugian
  • 16. PENGENALAN ASET JANGKA PANJANG  merupakan sumber daya yang digunakan untuk menghailkan penghasilan operasi (atau mengurangi biaya operasi) untuk lebih dari satu periode  Bentuk yang paling umum adalah aset tetap berwujud : bangunan, pabrik, dan peralatan.  Bentuk aset tak berwujud : paten, merek dagang, copyright dan goodwill.
  • 17. Kapitalisasi  Merupakan proses penangguhan biaya pada periode berjalan, tetapi manfaatnya dapat berlangsung selama beberapa periode di masa depan  Kapitalisasi berarti menempatkan aset di neraca, bukannya segera membebankan biayanya di laporan laba rugi.  Aset berwujud (hard asset)  dicatat pada nilai perolehan.  Aset tak bewujud (soft asset)  tidak dicatat pada neraca.
  • 18. Alokasi  Merupakan proses pembebanan biaya tangguhan (aset) secara periodik sepanjang satu atau lebih.  Proses ini dinamakan penyusutan untuk aset berwujud, amortisasi untuk aset tak berwujud, dan deplesi untuk sumber daya alam.  Terdapat tiga faktor menentukan nilai alokasi biaya : periode manfaat, nilai sisa, dan metode alokasi.
  • 19. Penurunan Nilai (impairment)  Merupakan proses penurunan nilai buku aset arus kas yang diharapkan tidak lagi cukup untuk menutupi biaya tersisa yang masih tercatat pada neraca.  Jika arus kas yang diharapkan lebih kecil dibandingkan nilai tercatat aset (biaya dikurangi akumulasi penyusutan), aset perlu diturunkan nilainya dan dinyatakan sebesar nilai pasar wajar.
  • 20. Dampak kapitalisasi terhadap laba  kapitalisasi menangguhkan pengakuan biaya artinya kapitalisasi menghasilkan laba yang lebih tinggi selama periode akuisisi namun lebih rendah pada periode berikutnya.  kapitalisasi menghasilkan serial perataan laba.  Pembebanan langsung menghasilkan serial laba yang lebih berfluktuasi  Sebaliknya alokasi biaya aset sepanjang periode manfaat menghasilkan angka laba akrual yang lebih stabil dan merupakan pengukuran kinerja perusahaan yang lebih berarti.
  • 21. Dampak kapitalisasi terhadap tingkat pengembalian investasi  Kapitalisasi meningkatkan fluktuasi pengukuran laba dan rasio tingkat pengembalian investasi.  Kapitalisasi memengaruhi laba maupun investasi dari rasio tingkat pengembalian investasi.  Membebankan biaya aset menghasilkan basis investasi yang lebih rendah dan meningkatkan fluktuasi laba.  Pembebanan juga menghasilkan bias terhadap pengukuran laba, karena laba dinyatakan terlalu rendah pada tahun akuisisi dan terlalu tingi pada tahun berikutnya
  • 22. Dampak Kapitalisasi terhadap Rasio Solvabilitas  Pembebanan biaya aset secara langsung, rasio solvabilitas, seperti rasio utang terhadap ekuitas mencerminkan kondisi perusahaan yang lebih buruk dari kondisi sebenarnya. Ini terjadi karena pembebanan biaya langsung menyebabkan ekuitas dinyatakan terlalu rendah untuk perusahaan yang memiliki aset produktif.
  • 23. Dampak Kapitalisasi terhadap Arus Kas Operasi  Saat biaya aset dibebankan langsung, biaya ini dilaporkan sebagai arus kas keluar aktivitas operasi.  Sebaliknya, jika aset dikapitalisasi, biaya ini dilaporkan sebagai arus kas keluar aktivitas investasi.  Pembebanan langsung biaya aset akan menyatakan arus kas keluar operasi yang terlalu tinggi dan arus kas keluar investasi terlalu rendah pada tahun akuisisi dibandingkan dengan lainnya
  • 24. ASET TETAP DAN SUMBER DAYA ALAM  Properti, pabrik, dan peralatan merupakan aset berwujud tak lancar yang digunakan dalam proses manufaktur, penjualan atau jasa untuk menghasilkan pendapatan  Aset ini memiliki periode manfaat uang diharapkan meliputi lebih dari satu periode.
  • 25. Menilai Properti, Pabrik, dan Peralatan  Prinsip biaya historis digunakan saat menilai properti, pabrik, dan peralatan.  Penilaian historis mengharuskan suatu perusahaan pertama kali mencatat aset sebesar harga belinya.  Biaya ini mencakup beban yang diperlukan agar aset berada dalam lokasi dan kondisi siap digunakan. Seluruh biaya akuisisi dan persiapan dikapitalisasi pada saldo akun aset
  • 26. Menilai Sumber Daya Alam  merupakan hak untuk mengambil atau mengonsumsi sumber daya alam.  Contoh : hak untuk menambang, menebang kayu, mengambil gas alam dan minyak.  Perusahaan melaporkan sumber daya alam sebesar biaya historis ditambah dengan biaya pencarian, eksplorasi, dan pengembangan.  Perusahaan biasanya mengalokasi biaya sumber daya alam pada jumlah unit estimasi unit cadangan yang tersedia.
  • 27. Penyusutan  Penyusutan merupakan alokasi biaya bangunan dan peralatan sepanjang masa manfaatnya.  Penyusutan tidak menghasilkan dana bagi penggantian aset.
  • 28. Tingkat penyusutan Tingkat penyusutan bergantung pada dua faktor  Umur (Masa) Manfaat  Metode alokasi Garis lurus Dipercepat Khusus
  • 29. Deplesi  Alokasi biaya sumber daya alam berdasarkan tingkat pemungutan atau produksi.  Perbedaan dengan penyusutan : penyusutan merupakan alokasi aseet produktif sepanjang waktu, sementara deplesi alokasi biaya berdasarkan unit yang dieksploitasi dari sumber daya alam.  Deplesi tergantung dari produksi, menghasilkan lebih banyak produksi berarti mengeluarkan biaya deplesi yang lebih
  • 30. Menganalisis Aset Tetap dan Sumber Daya Alam  Valuasi aset tetap dan sumber daya alam menekankan objektivitas biaya historis.  Biaya historis sangat tidak relevan dalam penilaian nilai pengganti atau dalam menentukan kebutuhan aset operasi pada masa depan.  Biaya ini tidak dapat dibandingkan untuk mengukur biaya kesempatan (oppoortunity cost) atas penghapusan atau dalam menilai kegunaan alternatif dana.
  • 31. Menganalisis Penyusutan dan Deplesi Tantangan bagi analisis berasal dari perbedaan metode alokasi yang digunakan untuk pelaporan keuangan dan tujuan pajak. Tiga kemungkinan yang umum adalah :  Penggunaan garis lurus baik dalam pelaporan keuangan maupun tujuan pajak.  Penggunaan garis lurus untuk pelaporan keuangan dan metode dipercepat untuk pajak  Penggunaan metode dipercepat baik untuk laporan keuangan dan pajak.
  • 32. Menganalisis Penyusutan dan Deplesi Terdapat beberapa pengukuran yang terkait dengan umur aset tetap yang berguna untuk membandingkan kebijakan penyusutan antar periode dan antarperusahaan:  Rata – rata jangkauan waktu total Nilai kotor aset bangunan dan perlengkapan/ beban penyusutan periode berjalan.  Umur rata – rata Akumulasi penyusutan / beban penyusutan periode berjalan  Umur sisa rata – rata Nilai bersih aset bangunan dan perlengkapan / beban penyusutan periode berjalan
  • 33. Analisis Penurunan Nilai  Tiga masalah analisis yang timbul dari penurunan nilai adalah : 1.Evaluasi jumlah penurunan nilai, 2.Evaluasi kelayakan waktu penurunan nilai, dan 3.Analisis efek penurunan nilai terhadap laba.
  • 34. Aset Tak Berwujud  Merupakan hak, keistimewaan dan manfaat kepemilikan atas pengendalian.  Dua karakteristik : tingginya ketidakpastian masa manfaat dan tidak adanya wujud fisik.  Aset berwujud sering kali tidak dapat dipisahkan adri suatu perusahaan, masa manfaat yang tidak terhingga, mengalami perubahan peniliaian besar karena kondisi yang kompetitif.  Perbedaan antara akuntansi aset tak berwujud dan berwujud: a.berwujud  perusahaan menggunakan bahan baku dan tenaga kerja, perusahaan akan mengapitalisasi biaya dan menyusutkannya sepanjang masa manfaat. b.Tdk berwujud  perusahaan tidak dapat mengapitalisasi biaya ini meskipun mungkin terdapat manfaat masa depan
  • 35. Aset Tak Berwujud Contoh aset-aset tak berwujud  Goodwill  Paten, hak cipta, merek dagang, dan merek jual  Sewa, pemegang hak sewa, dan perbaikan hak sewa  Hak eksplorasi dan biaya sumber daya alam  Rumus khusus, proses, teknologi, dan rancangan  Lisensi, franchises keanggotaan, dan daftar pelanggan
  • 36. Akuntansi Aset Tak Berwujud  Aset Tak Berwujud yang Dapat Diindentifikasi Contohnya adalah paten, merek dagang, hak cipta, dan franchises.  Aset Tak Berwujud yang Tidak Dapat Diidentifikasi Merupakan aset yang dapat dikembangkan secara internal atau dibeli namun tidak dapat diidentifikasi dan sering kali memiliki masa manfaat yang tak terhingga. Contohnya adalah goodwill.  Amortisasi Aset Tak Berwujud Saat kapitalisasi biaya aset tak berwujud yang dapat atau tidak dapat diidentifikasi, biaya ini selanjutnya harus diamortisasi sepanjang periode manfaat aset ini. Contoh, paten merupakan hak ekslusif yang diberikan pemerintah pada investor selama periode tertentu. Goodwill tidak diamortisasi melainkan diuji penurunan nilai tiap tahun.  Menganalisis Aset Tak Berwujud Jika kelebihan laba tidak terbukti, maka goodwill, baik dibeli atau tidak, tidak atau hanya bernilai kecil.
  • 37. Aset Tak Berwujud dan Kontinjensi yang Tak Tercatat  Salah satu aset penting dalam kategori ini adalah goodwill yang diciptakan secara internal.  Dalam praktik, pengeluaran untuk menciptakan goodwill dibebankan saat kejadian. Jika goodwill diciptakan dan dapat dijual atau menghasilkan kekuatan laba yang lebih besar, laba perusahaan saat ini dinyatakan terlalu rendah karena pembebanan pengembangan goodwill.  Analisis harus mengakui kasus ini dan menyesuaikan aset dan kewajiban secara layak. Contoh, program televisi dicatat sebesar biaya tersembunyi untuk menghasilkan lisensi bernilai jutaan, dan obat-obatan yang butuh beberapa tahun untuk dikembangkan tetapi biayanya dihapuskan bebrapa tahun sebelumnya.