Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai subdit informasi pasar di Direktorat Pemasaran Domestik Kementerian Pertanian. Subdit ini bertugas menganalisis pasar hasil pertanian, mengembangkan database informasi pasar, dan memfasilitasi workshop analisis pemasaran. Analisis yang dilakukan antara lain laporan harga mingguan, biaya usaha tani, biaya pemasaran, serta margin pemasaran.
2. Ditjen Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Pertanian
Sekretariat Dit. Pengemb Dit. Pemasaran Dit. Pemasaran Dit. Pengolah Dit. Mutu dan
Ditjen Usaha & Investasi Domestik Internasional Hsl Pert Stand
Subdit Jaringan Subdit Pemantauan Subdit Sarana
Pemasaran Pasar & Stabilisasi &Kelembagaan
Harga Pasar
Subdit Informasi
Pasar
Seksi Seksi
Analisis Diseminasi
Informasi
Pasar Pasar
2
3. Melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi
di bidang informasi pasar
3
4. Pengembangan Analisis Pasar Hasil
Pertanian
Analisis/Laporan Perkembangan Harga Mingguan
Analisis Biaya Usaha Tani
Analisis Biaya Pemasaran
Analisis pemasaran komoditas pertanian unggulan
Buletin Informasi Pasar
Database informasi pasar (komoditas
TPH, Perkebunan, dan Peternakan)
Fasilitasi workshop analisis pemasaran
6. Perkembangan Harga Beras Kualitas Medium di Beberapa Kabupaten Sentra Produksi dan Kota
Besar di Indonesia
8,300
Bulan Januari 2010 - Minggu IV Januari 2013
7,800
y = 5234.9e0.0119x
7,300
Harga (Rp / Kg)
6,800
6,300
5,800 y = 5278.2e0.0091x
5,300
4,800
Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Peb Mar April Mei Juni Juli Sept Okt Nov Des Jan
2,010 2,011 2,012
Rerata di Kota Besar 5,60 5,70 5,40 5,25 5,25 5,43 5,57 5,81 5,99 5,98 6,10 6,25 6,47 6,35 6,02 5,83 5,95 6,05 6,21 6,70 6,88 6,96 7,01 7,20 7,31 7,36 7,25 7,35 7,39 7,58 7,58 7,59 7,60 7,65 7,82 7,87
Rerata di Sentra 5,57 5,69 5,35 5,10 5,08 5,21 5,43 5,73 5,87 5,97 6,07 6,23 6,46 6,26 5,94 5,83 5,88 5,97 6,15 6,23 6,39 6,46 6,52 6,63 6,86 6,97 6,79 6,83 6,85 6,89 6,93 6,93 6,95 6,99 7,06 7,17
HPP Beras 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 5,06 6,60 6,60 6,60 6,60 6,60 6,60 6,60 6,60 6,60 6,60
Sumber : Direktorat Pemasaran Domestik, Ditjen PPHP, Kementan 2013
Mulai bulan Januari 2010 – Januari 2013 (Minggu IV), trend harga Beras Kualitas Medium cenderung
meningkat 0,91% di kabupaten sentra produksi dan 1,19% di kota besar
Harga rerata Januari 2013 dibandingkan dengan Desember 2012 di kabupaten sentra produksi
meningkat 0,57%, dan di beberapa Kota Besar meningkat 0,12%. Harga rerata Januari 2013
dibandingkan dengan Januari 2012 di kabupaten sentra produksi meningkat 4,43% dan di beberapa
kota besar juga meningkat 7,54%.
7. Analisa Biaya Usaha Tani
dan Biaya Pemasaran
Biaya Usaha Tani
Komponen Biaya : biaya tetap dan biaya variabel
Penerimaan/Revenue
Analisis : keuntungan, R/C ratio, B/C ratio, BEP
Revenue per Cost lebih besar daripada 1 (R/C > 1)
Evaluasi Benefit per cost lebih besar daripada bunga bank yang berlaku
(B/C > bunga bank)
kelayakan Produktifitas tenaga kerja (Rp/HKO) lebih besar dari tingkat
usaha upah yang berlaku
Pendapatan (Rp) > sewa lahan (Rp) persatuan waktu atau
musim tanam.
Produksi (Kg) > BEP produksi
Penerimaan (Rp) > BEP penerimaan (Rp)
Harga (Rp/Kg) > BEP harga (Rp/Kg)
Jika terjadi penurunan harga produksi maupun peningkatan
harga faktor produksi sampai batas tertentu tidak
menyebabkan kerugian.
Break Event Point (BEP) merupakan kondisi titik impas dimana
suatu kegiatn usaha tidak untung dan tidak rugi
8. contoh
No. Uraian Volume Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
I PENGELUARAN
A. Tenaga Kerja
1) Pesemaian hkp
2) Pengolahan tanah s/d siap tanam ha
3) Penanaman hkp
hkw
4) pemeliharaan
Memupuk hkp
Menyiang hkp
Pengend.hama dan penyakit hkp
5) Panen hkp
Jumlah A. 0
B. Sarana Produksi (Saprodi)
1 Benih/bibit kg
2 Pupuk (Anorganik)
- Urea tablet/prill kg
- NPK kg
3 Pupuk Organik/Kandang/Hijau kg
4 Pestisida Cair liter
Jumlah B 0
C. Lain-lain Pengeluaran
1 Sewa lahan Ha
2 Iuran P3A/HIPPA Ha
Jumlah C 0
Total Pengeluaran / Biaya Produksi (I=A+b+C) 0
II. PENERIMAAN / OUTPUT
Nilai Produksi/Penerimaan (II) kg 0
III. ANALISIS BIAYA USAHA TANI
a. Keuntungan (U) = II-I 0
b. R/C ratio = (II/I)
c. B/C ratio = (U/I)
d. Keuntungan per bulan
e. Keuntungan per kg
f. BEP
10. Biaya Pemasaran
Identifikasi rantai / saluran
pemasaran
Komponen Biaya : biaya tetap dan
biaya variabel
Margin pemasaran
Bagian harga yang diterima oleh
petani produsen dikatakan efisien
apabila harga jual petani lebih
dari 40% dari harga tingkat
konsumen
11. Margin Pemasaran
Secara matematis :
Dengan,
M : Marjin pemasaran
Ci : Biaya pemasaran ke i (i=1,2,3,....,m),
M : jumlah jenis pembiayaan
πj : Keuntungan yang diperoleh lembaga tata
niaga ke j (j=1,2,3,...,n)
n : jumlah lembaga tata niaga yang terlibat
dalam proses pemasaran
12. lembaga tata niaga ke j (j=1,2,3,...,n)
Beberapa bentuk saluran pemasaran
Produsen Pengecer Konsumen
Produsen pedagang besar pedagang
pengecer konsumen
Produsen agen pengecer konsumen
Produsen agen pedagang besar pedagang
pengecer konsumen
13. Margin Pemasaran Dari grafik diketahui bahwa margin
Secara grafis : pemasaran merupakan perbedaan
kurva permintaan primer (Dp) dan
permintaan turunannya (Dd).
Permintaan primer (Dp) merupakan
permintaan yang terjadi pada pasar
konsumen yang ditentukan oleh
perilaku konsumen dan respon
konsumen terakhir yang biasanya
didasarkan pada harga eceran.
Permintaan turunan (Dd) merupakan
permintaan yang terjadi pada pasar
produksi, yang diturunkan dari
permintaan primer.
Penawaran primer (Sp) adalah kurva
yang menunjukkan hubungan
antara volume penawaran dan
harga yang terjadi di tingkat
produsen. Penawaran turunan (Sd)
Keterangan : adalah kurva yang menunjukkan
Pr : harga di tingkat pedagang hubungan antara volume produksi
Pf : harga ditingkat petani yang ditawarkan dengan harga yang
terjadi di tingkat pengecer.
Q : jumlah komoditas
VMM : value of marketing margin (Pr-Pf) Q
Margin : Pr-Pf (harga pedagang-harga petani)
14. Margin pemasaran terdiri atas dua bagian
1. Harga yang diterima oleh petani sebagai
imbalan dari kegiatan usahataninya
dalam menghasilkan komoditi yang
dijual. Harga ini dikenal sebagai pangsa
petani.
2. Imbalan jasa yang diterima oleh
lembaga pemasaran, baik pedagang
pengumpul maupun sebagai pengolah
yang akhirnya didistribusikan oleh
pedagang pengecer kepada konsumen.
15. Farmer share / pangsa petani / bagian harga
yang diterima oleh petani
Pf
Fs x100 %,
Pr
Fs = bagian harga yang diterima petani (%)
Pf = harga di tingkat petani (Rp/kg)
Pr = harga ditingkat retail (Rp/kg)
16. Biaya Harga Harga Biaya Persentase
No. Unsur Biaya % dari harga eceran No. Unsur Biaya Profit Margin
(Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (Rp/Kg) (%)
I Harga tingkat Petani 15,000 71.43 I Harga tingkat Petani 15,000 71.43
II Harga Pedagang Pengumpul 17,500 83.33 II Harga Pedagang Pengumpul 17,500 83.33
a ongkos pengemasan 100.00 0.48 a ongkos pengemasan 100.00 0.48
b biaya susut 350.00 1.67 b biaya susut 350.00 1.67
c Retribusi 50.00 0.24 c Retribusi 50.00 0.24
d keuntungan 2,000.00 9.52 2,000 9.52
e margin pedagang pengumpul 2,500.00 11.90 2,500 11.90
III Harga Pedagang Antar Daerah 19,000 90.48 III Harga Pedagang Antar Daerah 19,000 90.48
a ongkos angkut 250.00 1.19 a ongkos angkut 250.00 1.19
b ongkos bongkar/muat 100.00 0.48 b ongkos bongkar/muat 100.00 0.48
c ongkos pengemasan 100.00 0.48 c ongkos pengemasan 100.00 0.48
d biaya susut 380.00 1.81 d biaya susut 380.00 1.81
e retribusi 50.00 0.24 e retribusi 50.00 0.24
f keuntungan 620.00 2.95 620 2.95
g margin pedagang antar daerah 1,500.00 7.14 1,500 7.14
IV Harga Pedagang besar / grosir 20,000 95.24 IV Harga Pedagang besar / grosir 20,000 95.24
a ongkos angkut 300.00 1.43 a ongkos angkut 300.00 1.43
b ongkos bongkar/muat 100.00 0.48 b ongkos bongkar/muat 100.00 0.48
c ongkos pengemasan 100.00 0.48 c ongkos pengemasan 100.00 0.48
d retribusi 50.00 0.24 d retribusi 50.00 0.24
e keuntungan 450.00 2.14 450 2.14
f margin pedagang besar 1,000.00 4.76 1,000 4.76
V Harga Pedagang Pengecer 21,000 100.00 V Harga Pedagang Pengecer 21,000 100.00
a ongkos angkut 100.00 0.48 a ongkos angkut 100.00 0.48
b ongkos bongkar/muat 100.00 0.48 b ongkos bongkar/muat 100.00 0.48
c ongkos pengemasan 100.00 0.48 c ongkos pengemasan 100.00 0.48
d retribusi 50.00 0.24 d retribusi 50.00 0.24
e keuntungan 650.00 3.10 650 3.10
f margin pedagang pengecer 1,000.00 4.76 1,000 4.76
Total Biaya Pemasaran 6,000.00 Total Biaya Penanganan 2,280 10.86
Total Margin Pemasaran 28.57 Total Keuntungan 3,720 17.71
Margin Pemasaran 6,000 28.57
17. contoh
Harga Biaya Persentase
No. Unsur Biaya Profit Margin
(Rp/Kg) (Rp/Kg) (%)
I Harga tingkat Petani 13,500 67.50
II Harga Pedagang Pengumpul 15,000 75.00
a ongkos angkut 100 0.50
b ongkos bongkar/muat 100 0.50
c ongkos pengemasan 100 0.50
d biaya susut 750 3.75
e retribusi 50 0.25
400 2.00
1,500 7.50
III Harga Pedagang Antar Daerah 17,000 85.00
a ongkos angkut 100 0.50
b ongkos bongkar/muat 100 0.50
c ongkos pengemasan 100 0.50
d biaya susut 850 4.25
e retribusi 50 0.25
800 4.00
2,000 10.00
IV Harga Pedagang besar / grosir 18,500 92.50
a ongkos angkut 50 0.25
b ongkos pengemasan 100 0.50
c biaya susut 555 2.78
d retribusi 50 0.25
745 3.73
1,500 7.50
V Harga Pedagang Pengecer 20,000 100.00
a ongkos angkut 100 0.50
b ongkos bongkar/muat 100 0.50
c ongkos pengemasan 100 0.50
d retribusi 50 0.25
1,150 5.75
1,500 7.50
Total Biaya Penanganan 3,405 17.03
Total Keuntungan 3,095 15.48
Margin Pemasaran 6,500 32.50
18. Analisis Pemasaran Komoditas Pertanian
Unggulan
Metode analisis :
Analisis kuantitatif dengan metode statistik moving
average, logical test, korelasi serta metode regresi
Data yang dianalisis :
data harga bulanan selama beberapa
tahun dari beberapa lokasi pasar baik di
sentra produksi/kabupaten maupun di
pasar konsumsi provinsi
Data Ekspor-impor bulanan
Data Produksi bulanan
19. KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………….
A. Latar Belakang …………………………...……………….
B. Tujuan …................……………………..…………………
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENELITIAN
……………………………………..
A. Tinjauan Pustaka ......................................................................
B. Metode Penelitian ....................................................................
BAB III. GAMBARAN UMUM KOMODITAS BAWANG MERAH ...
A. Produksi komoditas .......Indonesia …………………...........
B. Konsumsi ____________ …………………………………..
C. Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan _____________ .….
1. Ekspor _____________ …………………………...........
2. Impor _______________…………………………...........
3. Neraca perdagangan ___________________ ........
BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ………………………...
(Hasil analisis dibahas sesuai dengan metode analisis yang
digunakan)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………...
A. Kesimpulan .....................................................………...........
B. Saran ...........................................................................………
RINGKASAN ………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….
LAMPIRAN …………………………………………………………………