4. Layanan HIV-IMS Komprehensive Berkesinambungan 4
HIV
Virus yang hanya terdapat di dalam
tubuh manusia dan menyerang
sel darah putih/limfosit
sehingga menurunkan
kekebalan tubuh tubuh gagal
melawan infeksi
AIDS
Kumpulan gejala (infeksi opotunistik)
yang disebabkan oleh penurunan
kekebalan tubuh, akibat tertular
virus HIV dari orang lain
5. 1. Entry Inhibitor
2. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor
a. Abacavir
b. Emtricitabine
c. Lamivudine
d. Tenovofir
e. Zidovudin
3. Non-nucloside Rerverse Transcriptase
Inhibitor
a. Efavirenz
b. Rilpivirine
4. Integrase Inhibitor
a. Dolutegravir
b. Raltegravir
5. Protease Inhibitor
a. Atazanavir
b. Darunavir
c. Lopinavir
6. Pharmacologic Booster
a. Cobicistat
b. Ritonavir
KLASIFIKASI OBAT ARV
6. Tujuan Terapi ARV
• Menurunkan jumlah virus dalam darah
sampai tidak terdeteksi dan
mempertahankannya
• Memperbaiki kualitas hidup
• Mencegah infeksi oportunistik
• Mencegah progresi penyakit
• Mengurangi transmisi kepada yg lain
7. KONSEP TERAPI 4S
START
SUBSTITUSI
SWITCH
STOP
- Diagnosis: Serologis atau virologis (bayi)
- Indikasi memulai ARV : Semua ODHA dewasa termasuk ODHA hamil, remaja dan anak <10
thn
tanpa melihat stadium dan nilai CD4
- Pasien koinfeksi TB
- Penggantian salah satu atau seluruh komponen rejimen ARV
dalam lini yang sama
- Alasan substitusi : ESO, interaksi, kehamilan
- Apabila pasien mengalami kegagalan terapi dan atau terjadi
resistensi, maka dilakukan Switch obat ke Lini 2
- Kegagalan terapi: gagal secara klinis, imunologis dan virologis
- Menghentikan/penghentian sementara terapi ARV
- Alasan STOP : toksisitas /ESO berat, gagal pengobatan,
adherence yang buruk, kurang biaya etc
8. REJIMEN ARV
LINI 1
2 NRTI + 1 NNRT
LINI 2
Dan /atau + ARV Gol PI
LINI 3
Dan /atau + PI
generasi ke-2
Recommended Rejimen:
Start ARV : TDF +3TC+EFV
Profilaksis PPP : TDF+3TC+LPV/r
Profilaksis PrEP : TDF+3TC/FTC (Tidak ditanggung pemerintah)
9. REGIMAN DENGAN DOLUTEGRAVIR
Pemerintah merencanakan untuk menggunakan Dolutegravir pada lini
pertama. Rejimen yang mengandung Dolutegravir HANYA digunakan
pada pasien baru saja. Pasien lama tidak perlu di ganti.
Rejimen yang mengandung Dolutegravir terdiri dari:
TDF +3TC (FTC) + DTG
NRTI
Tenovofir
atau
Zidovudine
NRTI
Lamivudine
atau
Emtricitabin
NNRTI
Nevirapine
atau
Efavirenz/
Rilpivirine
PI
Lopinavir/r
atau
Darunavir/r
atau
Dolutegravir/r
10.
11. ARV LINI KEDUA DEWASA
Pilihan utama lini kedua untuk pasien dewasa:
2 NRTI + ATV/r atau LPV/r
Saat ini terdapat 3 pilihan obat dari golongan Protease Inhibitor
yang dapat menjadi pilihan, yaitu Lopinavir/ritonavir,
Atazanavir/ritonavir, dan Darunavir/ritonavir
12. ARV LINI KEDUA UNTUK ANAK
Usia Anak Lini Pertama
yang Gagal
Lini Kedua Pilihan Lini Kedua Alternatif
3 – 10 tahun 2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + EFV 2 NRTI + RAL
2 NRTI + EFV
(atau NVP)
2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + ATV/r
Dibawah 3 tahun 2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + RAL Tetap menggunakan
regimen
LPV/r dan switch ke 2
NRTI+ EFV pada usia 3
tahun
2 NRTI + NVP 2 NRTI + LPV/r 2 NRTI + RAL
13. INTERAKSI ARV DENGAN OBAT LAIN
Jenis Obat Efek Cara Mengatasi
Cotrimoxazole Menurunkan eliminasi Zidovudine, shg
dpt meningkatkan ESO Zidovudine
Monitor ESO Zidovudine Terutama pd
pasien dng gangguan hati. Mungkin
diperlukan penurunan dosis Zidovudine
Fluconazole Menurunkan eliminasi Zidovudine, shg
dpt meningkatkan ESO Zidovudine
Monitor ESO Zidovudine
Ketoconazole Menurunkan eliminasi Nevirapine,shg
dpt meningkatkan ESO Nevirapine
Monitor ESO Nevirapine
Metadone Nevirapine & Evafirenz dpt menurunkan
kadar Metadone
Monitor gejala putus obat & naikkan
dosis Metadone
Alprazolam,Triazolam,
Clonazolam,Midazolam
,Zolpidem
ARV menaikkan efek sedasi & menekan
respirasi
Tdk dianjurkan dipakai bersamaan dng
ARV
Rifampicin Kadar NNRTI ↓ 30-37%, penurunan ini
biasanya tdk signifikan scr klinis.
Kadar PI ↓ 90%, yg dpt berakibat
signifikan scr klinis
Gunakan NVP/EVP
Kontrasepsi Oral NNRTI menurunkan konsentrasi
estrogen
Gunakan kontrasepsi ganda (pil KB &
Kondom)
14. Monitoring Terapi
MESO
• Kartu follow up ARV
• Kartu kuning
Gagal Terapi
• Gagal Virologi: Viral Load > 1000
kopi/mL berdasarkan
pemeriksaan 2 kali berurutan
• Gagal Imunologi: Jumlah CD4 <
250 sel/mm3 setelah gagal klinis
atau CD4 persisten < 100
sel/mm3
• Gagal Klinis: Muncul IO baru
atau berulang
15.
16.
17. RTL
• Aktivasi kartu follow up ART pada pasien baru
• Identifikasi ESO dan pelaporan MESO
• Identifikasi pasien gagal terapi dan pertimbangan subtitusi/switch terapi
atau profilaksis kotri
• Identifikasi interaksi obat yang mungkin terjadi di layanan
• Koordinasi terkait monitoring pasien MMD
• Pengajuan hotline khusus PDP untuk monitoring
• Transfer knowledge ke petugas farmasi
• Identifikasi kecukupan stok dan analisis apakah ada obat yang
kemungkinan ED