2. Apa itu biblioterapi?
Biblioterapi adalah terapi menggunakan literatur atau bahan bacaan
untuk membantu orang mengatasi masalah emosional, penyakit
mental, atau perubahan dalam hidup.
Bagaimana awal mula adanya terapi membaca
buku ini?
Secara historis, biblioterapi dimulai pada tahun 1930-an ketika pustakawan mulai
menyusun daftar materi tertulis yang membantu seseorang mengubah pikiran,
perasaan, atau perilaku mereka untuk tujuan terapeutik.
3. biblioterapi dirancang untuk:
▪ Menyediakan informasi
▪ Memberikan wawasan
▪ Merangsang diskusi tentang masalah
▪ Mengkomunikasikan nilai dan sikap baru
▪ Menciptakan kesadaran bahwa orang lain memiliki masalah yang serupa
▪ Memberikan solusi yang realistis untuk masalah
terapi membaca buku ini juga memiliki
kekurangan
Kekurangan biblioterapi adalah ketika tidak tersedianya materi tentang
topik tertentu, serta kurangnya kesiapan dan kesediaan klien untuk
membaca.
4. Bukan hanya buku non fiksi, buku fiksi, cerpen
juga bisa digunakan dalam terapi
penelitian menunjukkan bahwa membaca karya fiksi bisa sangat bermanfaat
bagi orang dengan atau tanpa kesulitan kesehatan mental.
1. Buku fiksi
2. Buku agama dan spritual
Bagian integral dari religiusitas mencakup membaca kitab suci secara teratur,
yang nyatanya dapat memberikan banyak kedamaian dan dukungan kepada
orang-orang beriman yang memiliki masalah kesehatan mental.
5. Proses Biblioterafi
▪ Peneliti membangun kedekatan dengan informan dengan bercerita (menanyakan kabar,
menanyakan keadaan, mencairkan suasana), hal ini bertujuan untuk memberi rasa nyaman
pada informan. Sekitar 15 menit peneliti mengajak informan untuk kembali bercerita
mengenai rasa traumanya. Setelah itu peneliti memberi waktu kepada informan untuk
menyampaian gambaran masalah dan mengajak informan untuk menceritakan serta
mereflesikan pada keadaan sekarang yang masih ada trauma saat ini. Hal ini bertujuan
untuk membuka dan membantu informan lepas dari traumanya dan mengajak informan
untuk damai dengan masa lalunya.
▪ Peneliti menemui informan untuk kedua kalinya, hai ini dilakukan untuk memberikan
intervensi, sugesti dan motivasi serta memberikan buku yang rekomendasi untuk
membantu melepas rasa traumanya. Di sini peneliti mulai sedikit memberi jeda kepada
informan untuk dapat meresapi masalahnya dan perlahan untuk memaafkan masa lalunya
agar tidak membentuk trauma yang lebih besar dikemudian harinya.
6. Tahapan – tahapan bibliotherapy yaitu sebagai
berikut:
1. Kesiapan
Peneliti melakukan pertemuan pertama dengan informan sesuai kesepakatan yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan untuk
memberikan kesiapan informan untuk menceritakan masalahnya.
2. Seleksi Buku
Peneliti mencoba untuk menarik inti masalah yang tengah menjadi trauma RN di masa lalunya sehingga membekas sampai saat ini.
Setelah itu peneliti mulai mencari buku yang cocok untuk membantu dalam pelepasan rasa trauma RN. Buku yang cocok untuk
masalah RN adalah “Tuesdays with Morrie : an old man, a young man and life greatest lesson”. Buku ini berbahasa Inggris, karena RN
yang meminta, karena RN merasa buku yang berbahasa Indonesia kurang mengena
3. Memperkenalkan Buku
Buku berjudul “Tuesdays with Morrie : an old man, a young man and life greatest lesson” . Buku ini menjadi pilihan yang terbaik untuk
pembaca dalam menemukan jawaban atas banyaknya pertanyaan dalam hidup yang sedang dijalani. Pelajaran hidup banyak
terangkum dalam buku ini mulai dari kematian, penyesalan, keluarga, emosi, rasa takut, penuaan, uang, cinta, pernikahan, budaya,
pengampunan dan masih banyak lagi.
4. Strategi Tindak Lanjut
Jika RN membutuhkan pendengar untuk menceritakan masalahnya, kami selaku peneliti bersedia untuk menjadi pendengar sekaligus
teman diskusi untuk segala keresahan dan belajar bersama tentang kehidupan
7. Pada masanya, Nabi Ayub dilimpahkan banyak nikmat oleh Allah Swt. Selama 20 tahun, ia
memiliki kekayaan berlimpah.
Ada tanah yang luas dengan berbagai sayuran dan buah yang tubuh subur. Ada berbagai
hewan ternak yang sehat dan terus berkembang biak secara baik, seperti sapi, kuda, unta,
kambing, dan keledai. Beliau dan istrinya juga dikaruniai 12 anak yang semuanya terlahir sehat.
Selama dilingkupi dengan berbagai harta berlebih dan kenikmatan lain dari Allah Swt itu, tidak
pernah sekalipun Nabi Ayub berperilaku angkuh dan menyalahgunakan kekayaan.
Nabi Ayub adalah seorang dermawan yang bertakwa. Ia tidak pernah lupa bersedekah ataupun
memberikan pekerjaan pada orang-orang yang membutuhkan. Nabi Ayub juga rutin bersujud
kepada Allah sambil menuturkan syukur tiada henti.
Meskipun Nabi Ayub amanah dalam menerima segala titipan duniawi itu dari Allah Swt, beliau
tetap tidak terlepas dari ujian.
Bibliografi dalam kisah Nabi Ayyub A.S
8. Pelajaran dari Kisah Nabi Ayyub
Salah satu tujuan Allah mengutus para Nabi dan Rasul adalah untuk menjadi teladan bagi umat
manusia. Demikian pula Nabi Ayyub, kisah beliau sarat hikmah yang dapat menjadi pelajaran
berharga bagi kita, sebagai berikut:
1. Bersyukur dan bersabar
Seperti telah diceritakan di atas bahwa ketika Allah memberikan limpahan nikmat dan harta kepada
beliau, Nabi Ayyub rajin mensyukurinya. Beliau rajin beribadah sehingga menjadi insan yang taqwa.
Beliau juga rajin menyedekahkan harta kepada mereka yang membutuhkannya.
2. Harta dan anak hanyalah titipan
Dari kisah Nabi Ayyub kita belajar bahwa semua harta dan anak-anak yang dikaruniakan Allah hanyalah
titipan di dunia. Pemilik sejati dari semua yang kita miliki saat ini hanyalah Allah subhanahu
wata’ala. Sewaktu-waktu Dia bisa mengambilnya kembali. Karena itu kita hendaklah selalu rendah hati.
3. Berprasangka baik kepada Allah
Meski menderita dalam waktu yang tidak singkat, Nabi Ayyub senantiasa berprasangka baik kepada
Allah.Tingginya keimanan yang beliau miliki membuat Nabi Ayyub yakin bahwa semua yang Allah
berikan adalah yang terbaik.
9. Pelajaran dari Kisah Nabi Ayyub
4. Selalu menggantungkan diri kepada Allah
Hal ini tercermin dalam kisah yang diceritakan oleh Rasulullah tentang Nabi Ayyub yang memunguti
belalang emas dan dialognya dengan Allah. Meski telah mendapat “jaminan” kekayaan dari Allah,
tetapi Nabi Ayyub masih tetap menggantungkan diri beliau pada berkah dari-Nya.
5. Selalu melaksanakan nazar atau sumpah kepada Allah
Seperti yang dikisahkan dalam Surah Sad ayat 44 tentang solusi yang mudah bagi Nabi Ayyub untuk
melaksanakan nazar memukul istrinya. . Melalui ayat tersebut Allah memberitahukan kepada kita
bahwa seperti apa pun kondisinya, nazar tetaplah harus dilaksanakan.
6. Allah akan memberikan balasan hadiah atas kesabaran
Seperti kisah Nabi Ayyub di atas, setelah mendapatkan bukti kesabaran beliau, Allah pun
menggantikan penderitaannya dengan nikmat yang berlimpah. Kesehatan, harta, dan anak-anak
Nabi Ayyub dikembalikan lagi dengan berlipat ganda.