Anzeige
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
Anzeige
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
Anzeige
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
Anzeige
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
Anzeige
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
Anzeige
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
Anzeige
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf
Nächste SlideShare
CMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdfCMB-09 Sistem Manajemen Komunikasi.pdf
Wird geladen in ... 3
1 von 32
Anzeige

Más contenido relacionado

Anzeige

CMB-12 Sistem Manajemen Klaim.pdf

  1. CM-12 = Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi Kode : INA.56303.13.09.12.07– Judul : Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) PELATIHAN AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA) (CONSTRUCTION MANAGEMENT) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
  2. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) i KATA PENGANTAR Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan 111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3. Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi. Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain : - UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi - UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10 ayat 2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja - UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). - PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
  3. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ii Jakarta, November 2007 Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE NIP. 110 016 435 Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya. Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
  4. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii PRAKATA Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi. Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain. Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan jalan dan jembatan, hidro mekanik pekerjaan sumber daya air maupun untuk desain pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung bidang cipta karya. Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings). Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. Jakarta, November 2007 Tim Penyusun
  5. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iv DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR................................................................................ i PRAKATA ............................................................................................... iii DAFTAR ISI............................................................................................. iv SPESIFIKASI PELATIHAN ...................................................................... vi PANDUAN PEMBELAJARAN ................................................................. vii BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ I-1 1.1.Umum ....................................................................................... I-1 1.2.Ringkasan Modul........................................................................ I-3 1.3.Batasan Dan Rentang Variabel .................................................. I-5 1.4.Panduan Penilaian .................................................................... I-5 1.4.1. Kualifikasi penilaian ......................................................... I-5 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi ...................................... I-6 1.4.3. Konteks penilaian ............................................................ I-6 1.4.4. Aspek penting penilaian................................................... I-7 1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7 BAB II : IDENTIFIKASI & PERHITUNGAN KLIM ...................................... II-1 2.1. Umum ..................................................................................... II-1 2.2. Identifikasi Klim ........................................................................ II-1 2.2.1 Input/masukan untuk identifikasi klim proyek .................... II-1 2.2.2 Penggunaan teknik dan cara untuk mengidentifikasi klim Proyek .............................................................................. II-2 2.3.3 Output/keluaran dari identifikasi klim proyek .................... II-3 2.3. Perhitungan Klim Proyek ............................................................ II-3 2.3.1 Input/masukan untuk perhitungan klim proyek .................. II-3 2.3.2 Penggunaan teknik dan cara untuk perhitungan klim ........ II-4 2.3.3 Output/keluaran dari perhitungan klim proyek ................... II-5 RANGKUMAN ......................................................................................................... II-6 PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ II-7
  6. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) v BAB III: PENCEGAHAN & PENYELESAIAN KLIM/ SENGKETA ............. III-1 3.1. Umum ..................................................................................... III-1 3.2. Pencegahan Klim Proyek ......................................................... III-1 3.2.1 Input/masukan untuk Pencegahan Klim Proyek ................ III-1 3.2.2 Penggunaan teknik dan cara untuk mencegah klim .......... III-2 3.2.3 Output/ keluaran dari pencegahan klim proyek ................. III-3 3.3. Penyelesaian Klim dan Sengketa ............................................... III-4 3.3.1 Input/masukan untuk penyelesaian klim ........................... III-4 3.3.2 Penggunaan teknik dan cara untuk penyelesaian klim ..... III-4 3.3.3 Output/keluaran dari penyelesaian klim ............................ III-5 RANGKUMAN ......................................................................................................... III-6 PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ III-7 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... DP-1
  7. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi SPESIFIKASI PELATIHAN A. TUJUAN UMUM  Tujuan Umum Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung.  Tujuan Khusus Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu: 1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management). 2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management) 3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) 4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management) 5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management) 6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management) 7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resources Management) 9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) 11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12. Menerapkan Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) B. TUJUAN PEMBELAJARAN Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan Sistem Manajemen Klim (Project Claim Management)”.  Tujuan Pembelajaran
  8. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen Klim (Project Claim Management).  Kriteria Penilaian Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1. Membantu mengidentifikasi klim 2. Membantu mencegah klim / sengketa. 3. Membantu proses penghitungan klim 4. Membantu melakukan penyelesaian klim / sengketa PANDUAN PEMBELAJARAN A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR  Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.  Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.  Konsisten mengacu SKKNI dan SLK  Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang relevan dengan metodologi yang tepat. B. PENJELASAN SINGKAT MODUL B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini : Nomor Modul Kode Judul Modul 1 CMB – 01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) 2 CMB – 02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management). 3 CMB – 03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) 4 CMB – 04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management). 5 CMB – 05 Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management). 6 CMB – 06 Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management). 7 CMB – 07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8 CMB – 08 Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project HR Management) 9 CMB – 09 Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project
  9. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii Communication Management) 10 CMB – 10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) 11 CMB – 11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12 CMB – 12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) B.2 Uraian Modul  Seri / Judul : CMB-12 / Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management)  Deskripsi Modul Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management )merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) dengan harapan dapat : Membantu mengidentifikasi klim, Membantu mencegah klim / sengketa, Membantu proses penghitungan klim, Membantu melakukan penyelesaian klim / sengketa. C. PROSES PEMBELAJARAN KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG 1. Ceramah : Pembukaan/ Bab I, Pendahuluan  Menjelaskan tujuan instruksional umum(TIU) dan Tujuan instruksional khusus (TIK)  Menjelaskan maksud dan tujuan menerapkan sistem manajemen klim  Menjelaskan pengertian menerapkan sistem manajemen klim. Waktu : 5 menit  Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif  Mengikuti penjelasan maksud dan tujuan menerapkan sistem manajemen klim.  Mengikuti penjelasan pengertian menerapkan sistem manajemen klim.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II, Identifikasi klim
  10. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ix KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Hasil Identifikasi Klim  Project plan dan persyaratan /kondisi kontrak kerahasiaan dan audit. Waktu : 60 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 3. Ceramah / Demonstrasi : Bab III, Pencegahan klim / sengketa Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Pelaksanaan Pencegahan Klim / Sengketa  Kesepakatan Hasil Pencegahan Klim / Sengketa Waktu : .50 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 4. Ceramah / Demonstrasi : Bab IV Proses penghitungan klim Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Statement Of Claim Dan Claim Quantification  Pekerjaan Tambah Kurang Waktu : .40 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 5. Ceramah / Demonstrasi : Bab V Penyelesaian klim / sengketa Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Verifikasi Proses Dan Prosedur  Penyelesaian Klim / Sengketa Waktu : 30 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD
  11. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Modul CMB-12: Sistem Manajemen Klim Proyek (Claim Management) mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur- unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Hasil identifikasi klim yang berangkat dengan pengetahuan scope dan kondisi/ persyaratan kontrak jika beberapa aktivitas terlihat berubah dikontribusikan, Pembuatan project plan dan persyaratan /kondisi kontrak kerahasiaan dan audit tersedia dikontribusikan, Kegiatan pencegahan klim/ sengketa dilaksanakan, Hasil pencegahan klim/ sengketa disepakati para pihak, Pembuatan statement of claim dan claim quantification dikontribusikan, Pekerjaan tambah kurang harus mendapatkan persetujuan tertulis sebelum dilaksanakan, Semua proses dan prosedur harus diverifikasi secara tertulis oleh para pihak yang terikat kontrak, Adanya klim/ sengketa diselesaikan sesuai ketentuan dalam dokumen kontrak. Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan kualifikasi Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings). KELOMPOK KOMPETENSI UMUM : NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI 1. INA.56303.13.09.01.07 Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /SMK3 (Project Safety & Health Management) 2. INA.56303.13.09.02.07 Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management)
  12. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 2 3. INA.56303.13.09.03.07 Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) KELOMPOK KOMPETENSI INTI : NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 4. INA.56303.13.09.04.07 Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management) 5. INA.56303.13.09.05.07 Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management) 6. INA.56303.13.09.06.07 Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management) 7. INA.56303.13.09.07.07 Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8. INA.56303.13.09.08.07 Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resources Management) 9. INA.56303.13.09.09.07 Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10. INA.56303.13.09.10.07 Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS : NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 11. INA.56303.13.09.11.07 Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12. INA.56303.13.09.12.07 Menerapkan Sistem Manajemen Klim Proyek (project Claim Management) 1.2. Ringkasan Modul
  13. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 3 Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian sebagai berikut: a. Judul unit : Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul/ title unit dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya menggunakan kata kerja operasional) b. Deskripsi unit : Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang diungkapkan dalam judul unit. c. Elemen kompetensi : Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi. d. Kriteria unjuk kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian) Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut: 1. KODE UNIT : INA.56303.13.09.12.07 2. JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) 3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk mampu menerapkan Keahlian dalam Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management)
  14. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 4 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Membantu mengidentifikasi klim 1.1 Hasil identifikasi claim yang berangkat dengan pengetahuan scope dan kondisi/persyaratan kontrak jika beberapa aktivitas terlihat berubah dikontribusikan 1.2 Memberikan kontribusi didalam mempelajari project plan dan persyaratan /kondisi kontrak, kerahasiaan dan audit tersedia 2. Membantu proses penghitungan klim 3.1 Pembuatan statement of claim dan claim quantification dikontribusikan 3.2 Pekerjaan tambah kurang harus mendapatkan persetujuan tertulis sebelum dilaksanakan. 3. Membantu mencegah klim/ sengketa 3.1 Kegiatan pencegahan klim / sengketa dilaksanakan 3.2 Hasil pencegahan klim / sengketa disepakati para pihak 4. Membantu melakukan penyelesaian klim / sengketa 4.1 Hasil pencegahan klim / sengketa disepakati para pihak 4.2 Adanya klim / sengketa diselesaikan sesuai ketentuan dalam dokumen kontrak Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK) Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/ keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
  15. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 5 1.3. Batasan / Rentang Variabel Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah : 1. Kompetensi ini diterapkan dalam tim proyek kerja pelaksana pekerjaan 2. Dokumen kontrak secara lengkap harus tersedia 3. Ketentuan dan peraturan daerah setempat yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dapat dikumpulkan 4. Perlengkapan dan pengolahan data proyek dengan komputer diaplikasikan 1.4. Panduan Penilaian Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk kerja yang meliputi : - Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu. - Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan. - Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian. 1.4.1. Kualifikasi Penilaian a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi sebagai assesor (penilai) antara lain :  Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji Kompetensi)  Melaksankan penilaian dan  Mereview Penilaian. b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :  Mengetahui praktek-praktek/ kebiasaan industri/ perusahaan yang ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang dinilai.  Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang diperlukan dalam proses penilaian.
  16. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 6 c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut termasuk :  Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek/ kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang  Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan  Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang kompeten menurut standar penilai Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart padapross tersebut Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi. Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI adalah sebagai berikut : 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi terdiri dari : 1. Pekerjaan tambah kurang. 2. Mengajukan klim dan menghitung klim 3. Mencegah klim dan menyelesaikan klim 1.4.3. Konteks Penilaian 1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya 2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori 3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK)
  17. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 7 1.4.4. Aspek Penting Penilaian 1. Ketelitian dan kecermatan alam tugas pekerjaan dilokasi dan lingkungan pekerjaan dijalankan. 2. Kemampuan melakukan pemecahan persoalan mengacu dan ditetapkan sesuai ketentuan dokumen kontrak. 1.5. Sumber Daya Pembelajaran Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : a. Sumber daya pembelajaran teori : - OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top. - Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya. - Materi pembelajaran. - Fasilitator b. Sumber daya pembelajaran praktek : - PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang tidak familiar dengan computer. - Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi bangunan gedung. c. Sumber daya manusia/kualifikasi Pengajar/Instruktur : seperti yang dijelaskan pada Panduan Pembelajaran halaman vii - Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya. Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam
  18. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim Management) BAB II Identifikasi dan Perhitungan Klim Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 1 BAB II IDENTIFIKASI DAN PERHITUNGAN KLIM 2.1. UMUM Klim Management menguraikan proses yang diperlukan untuk memperkecil dan mencegah klim konstruksi yang timbul dan menyelesaikan klim bila klim terjadi. Klim bisa dilihat dari 2 (dua) perpektif yaitu Satu pihak mengajukan tuntutan (klim) dilain pihak mencegah/menolak klim. Kamus webster’s : “A demand for something due or believed to be due” pada umumnya hasil dari tindakan atau perintah/arahan. Di Konstruksi “Something” pada umumnya kompensasi tambahan kegiatan yang diajukan sebagai ekstra dalam persyaratan kontrak atau perpanjangan waktu pelaksanaan, atau kedua-duanya. Biasanya Kontraktor mengajukan klim ke Owner atau Sub Kontraktor/ pihak ke 3 (tiga) mengajukan klim ke kontraktor utama. Juga Owner akan mengajukan klim ke Kontraktor jika persyaratan dalam kontrak tidak dipenuhinya. 2.2. IDENTIFIKASI KLIM PROYEK Identifikasi klim mulai dengan kecukupan pengetahuan tentang cakupan/ lingkup kerja (scope) dan persyaratan kontrak yang akan dapat memperlihatkan adanya perubahan scope atau persyaratan kontrak sehingga diperlukan penyesuaian kontrak. Identifikasi meliputi tidak hanya tafsiran persyaratan kontrak tetapi juga dokumen yang menjelaskan adanya kegiatan ekstra yang harus dilakukan oleh kontrak. 2.2.1 INPUT/MASUKAN UNTUK IDENTIFIKASI KLIM PROYEK 2.2.1.1 Cakupan Kontrak Lingkup/cakupan kerja tertuang didalam kontrak mencakup semua spesifikasi dan rencana.
  19. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim Management) BAB II Identifikasi dan Perhitungan Klim Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 2 2.2.1.2 Kondisi Kontrak Berbagai kondisi-kondisi dan terminologi yang berlaku untuk pekerjaan yang arus dilaksanakan, terutama terminologi yang berkenaan dengan perubahan, kondisi- kondisi yang diubah, jadwal persiapan dan submittal, dan perhatian yang akan diberikan. 2.2.1.3 Uraian Pekerjaan Tambah yang diklim Suatu uraian tertulis dari pekerjaan yang dipercayakan menjadi tambahan pada kontrak, dimana dan kapan ditempatkannya. Suatu pernyataan mengapa hal ini belum termasuk didalam cakupan kontrak dan menurut klausul kontrak hal ini mendukung persengketaan. 2.2.1.4 Uraian tentang permintaan Perpanjangan Waktu Suatu catatan dari ketika pekerjaan tambah yang diklim dimulai, diakhiri atau ketika diperkirakan untuk berakhir. Klim perpanjangan waktu yang diakibatkan oleh keterlambatan pekerjaan dalam kaitan dengan peristiwa seperti cuaca yang tidak biasa, terbentur atau paksaan masalah lain di luar kendali kontraktor mungkin sah sementara mereka tidak boleh mengkompensasikan. Kontrak dan keputusan hukum setempat sering menetapkan pernyataan adalah kompensasi. 2.2.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK MENGIDENTIFIKASI KLIM PROYEK 2.2.2.1 Kondisi /Terminologi Kontrak Ketentuan kontrak yang berkenaan dengan perubahan dan ketetapan perintah. Dalam banyak kasus, klim tidak dibuat dengan cara yang tepat waktu adalah cacat. 2.2.2.2 Kebijakan Pakar (Expert Judgment) Hal ini sering bermanfaat dalam mencapai suatu konsensus sepanjang lebih dari satu orang bahwa kegiatan yang dipertanyakan memiliki status klim. Dalam beberapa kasus dari klim yang lebih penting atau lebih besar, nasehat hukum mungkin dicari untuk menambah dukungan lebih lanjut demi kebenaran dari klaim itu. 2.2.2.3 Dokumentasi Salah satu faktor penting didalam proses klim adalah kebutuhan akan dokumentasi yang baik dan mendukung. Hal ini bisa mengambil dengan format
  20. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim Management) BAB II Identifikasi dan Perhitungan Klim Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 3 foto atau video dari pekerjaan yang dipertanyakan, relevan dengan kontrak dan gambar, pernyataan yang relevan dari orang yang terlibat atau berhubungan dengan pekerjaan yang diklim. Sebagai tambahan, waktu dan hari dari pekerjaan yang dilaksanakan harus dicatat. Hal ini sangat membantu secara terbuka terhadap suatu anggaran biaya yang baru untuk memenuhi pekerjaan yang diklim, agar supaya terlihat jelas pemisahan dari kontrak pekerjaan lainnya. 2.2.3 OUTPUT/ KELUARAN DARI IDENTIFIKASI KLIM PROYEK 2.2.3.1 Pernyataan Klim Dengan pengumpulan informasi seperti dijelaskan sebelumnya, hal ini memungkinkan untuk mepersiapkan suatu pernyataan yang lengkap dari klim dan mengapa hal ini perlu penyesuaian tambahan terhadap kontrak. 2.2.3.2 Dokumentasi Seperti yang dijelaskan sebelumnya. 2.3. PERHITUNGAN KLIM PROYEK Kegiatan sudah ditinjau ulang dan sudah ada keputusan untuk dilakukan klim, langkah berikutnya adalah menghitung (biasanya) kompensasi atau penambahan waktu pelaksanaan kontrak. Adanya extra pekerjaan atau kerugian dari para pihak pada kerangka waktu dan biaya umumnya yang menjadi alasan timbulnya klim. Dan biasanya kegiatan klim akibat dampak tidak langsung dari aspeks lain. 2.3.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK PERHITUNGAN KLIM PROYEK 2.3.1.1 Pernyataan Klim Seperti dijelaskan pada Keluaran dari Identifikasi Klim. 2.3.1.2 Pekerjaan dipengaruhi oleh kegiatan Klim Dalam peristiwa itu terjadi, hal ini timbul tambahan dampak pada keseimbangan kontrak pekerjaan yang disebabkan oleh kegiatan yang diklaim. Dampak ini harus diperlakukan secara seksama dan data dikumpulkan sebagai kegiatannya yang diklim.
  21. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim Management) BAB II Identifikasi dan Perhitungan Klim Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 4 2.3.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK PERHITUNGAN KLIM 2.3.2.1 Pengukuran Kuantitas Volume pekerjaan yang diklim dalam bentuk terminologi Meter kubik beton atau tanah, beratnya besi, panjangnya pipa dengan meter panjang dan pekerjaan listrik, dan lainya. Ketika timbul tidak ada kesesuaian, yang pertama kali dilakukan adalah mencari untuk kesepakatan dengan melibatkan volume pekerjaan. 2.3.2.2 Perkiraan Biaya Biaya Upah, material, dan peralatan dilibatkan didalam klim pekerjaan. Jika catatan biaya tersedia, maka dapat menyiapkan dasar untuk membuat estimasi/ Perkiraan. Jika tidak, biaya akan diestimasi dengan menggunakan harga satuan yang ada di kontrak. Tambahan biaya tak langsung dan keuntungan biasanya secara proporsional disesuaikan dengan besarannya perubahan yang akan diklim. Kadang kadang pekerjaan yang diklim telah berdampak pada pekerjaan lain didalam proyek yang menyebabkan tambahan biaya. Biasanya biaya ini akan diestimasi, sepanjang sebab dan akibat keterkaitan tidak ada. Sering pertimbangan dalam dampak langsung sulit mendapatkan persetujuan para pihak. 2.3.2.3 Hukum Kontrak Sering menolong untuk bisa melihat kasus sebelumnya yang akan bertindak untuk mendukung klim dalam situasi yang lebih rumit di mana kontrak tidak menghasilkan suatu solusi. Kasus seperti itu boleh memberi bimbingan seperti apa yang bisa atau tidak boleh masuk dalam klim atau bagaimana klim mungkin dievaluasi. Di U.S. sebagai contoh, suatu keputusan pengadilan/ biasanya dikenal sebagai “rumusan Eichleay” prinsip untuk menentukan alokasi dari ongkos exploitasi macam macam kepastian tentang klaim. 2.3.2.4 Schedule Analysis Cara yang tidak biasa dari pendekatan schedule, dampak dari perubahan dan klim adalah membandingkan “ Rencana " yang telah dijadwalkan dengan “yang telah dicapai/dibangun”, schedule mendukung perpanjangan waktu yang diminta tidak hanya untuk kegiatan yang diklim tetapi juga untuk dampak keseimbangan proyek. Analisis schedule dengan bantuan dari program komputer yang canggih dapat membantu, tetapi juga bisa membuat analisis
  22. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim Management) BAB II Identifikasi dan Perhitungan Klim Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 5 yang sangat rumit. Faktor keputusan yang terakhir adalah dampak adanya jalur kritis dan dapat menjadi sulit untuk memisahkannya oleh karena semua faktor yang lain dan sangat mempengaruhi jadwal konstruksi. 2.3.3 OUTPUT/ KELUARAN DARI PERHITUNGAN KLIM PROYEK 2.3.3.1 Biaya Langsung atau tidak langsung Biaya atau kerusakan sebagai hasil aktivitas yang diklim dengan dukungan yang penuh dari penggunaan faktor di kalkulasi. Juga biaya, ketika mendapatkan persetujuan efek dari aktivitas yang diklim pada aspek yang lain dari proyek konstruksi dihitung dengan cara yang sama sebagai biaya langsung. 2.3.3.2 Perpanjangan Waktu Perpanjangan waktu dari hasil analisis dari pembahasan sebelumnya. 2.3.3.3 Dokumentasi Kesempurnaan backup dari kalkulasi kuantitas, kartu catatan waktu yang menunjukkan keterlibatan tenaga kerja, penggunaan mesin peralatan, tingkat upah, daftar biaya pengiriman barang dan peralatan, dan faktur pembelian material dan surat perintah perubahan yang tercakup dalam yang diklim adalah jenis-jenis dokumen yang diperlukan untuk menunjang perhitungan.
  23. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim Management) BAB II Identifikasi dan Perhitungan Klim Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 6 RANGKUMAN Klim sebelum diajukan, harus memenuhi syarat dari hasil identifikasi klim yang diproses melalui input/ masukan : (a) Cakupan Kontrak, (b) Kondisi Kontrak, (c) Uraian Pekerjaan Tambah yang diklim, (d) Uraian tentang permintaan Waktu Dan kemudian diproses menggunakan Teknik dan Cara : (a) Kondisi /Terminologi Kontrak, (b) Kebijakan Pakar, (c) Dokumentasi, dan akan menghasilkan keluaran/output : (a) Pernyataan Klim, (b) Dokumentasi. Dari hasil identifikasi klim kemudian di hitung besarnya klim dengan proses masukan/intput untuk perhitungan klim : (a) Pernyataan Klim, (b) Pekerjaan yang dipengaruhi oleh kegiatan Klim. Kemudian diproses dengan menggunakan Teknik dan cara untuk perhitungan klim adalah (a) Pengukuran Kuantitas , (b) Perkiraan Biaya, (c) Hukum Kontrak, (d) Schedule Analysis. Kemudian akan menghasilkan output/ keluaran dari perhitungan klim adalah : (a) Biaya Langsung atau tidak langsung , (b) Perpanjangan Waktu, (c) Dokumentasi. Rangkuman pada Bab ini masih berlanjut bagaimana melakukan pencegahan dan menyelesaikan klim atau sengketa pada bab berikutnya.
  24. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim Management) BAB II Identifikasi dan Perhitungan Klim Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II - 7 LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI Soal : No. Elemen Kompetensi/KUK (Kriteria Unjuk Kerja) Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/ Penilaian Mandiri 1. Berperan dalam mengidentifikasi Klim 1.1 Memberikan kontribusi di dalam mengidentifikasi claim yang berangkat dengan pengetahuan scope dan kondisi/persyaratan kontrak jika beberapa aktivitas terlihat berubah. .1.1 Apa yang dimaksud dengan perubahan? .1.2 Sebutkan masukan dari Identifikasi klim. .1.3 Apakah pekerjaan kurang termasuk perubahan, dan mengapa? 1.2 Memberikan kontribusi didalam mempelajari project plan dan persyaratan /kondisi kontrak, kerahasiaan dan audit tersedia .2.1 Sebutkan cara yang dipakai untuk mengidentifikasi adanya klim. .2.2 Apa yang dimaksud kebijakan pakar didalam mengidentifikasi klim. .2.3 Kondisi kontrak teridentifikasi berpeluang terjadinya klim apa tindakan anda sebagai Kontraktor dan bila anda sebagai Owner ? 2. Berperan dalam proses penghitungan klim. 2.1 Pembuatan statement of claim dan claim quantification dikontribusikan 2.1.1 Dari mana pernyataan klim didapat? 2.1.2 Untuk apa pernyataan klim digunakan? 2.1.3 Sebutkan cara menghitung klim? 2.2 Pekerjaan tambah kurang harus mendapatkan persetujuan tertulis sebelum dilaksanakan. 2.2.1 Bagaimana apabila ada perintah perubahan tidak tertulis? 2.2.2 Apa dampak dari klim, bila dokumentasi tidak lengkap? 2.2.3 Bolehkah memulai pelaksanaan perubahan tanpa persetujuan perintah perubahan terlebih dahulu?
  25. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim (Claim Management) BAB III Pencegahan dan Penyelesaian Klim/Sengketa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 1 BAB III PENCEGAHAN DAN PENYELESAIAN KLIM/SENGKETA 3.1. UMUM Cara yang paling baik dalam mencegah klim/ sengketa adalah penekanan pada bagaimana mencegah timbulnya klim/ sengketa. Dengan kesempurnaan lingkup kerja (scope), alokasi risiko dalam kontrak dan pelaksanaan pekerjaan yang baik, hal ini tidak akan menimbulkan klim. Sepanjang tidak diperoleh kesempurnaan, hampir setiap Owner dan Kontraktor bisa melakukannya sesuai dengan sasarannya masing masing. Lakukan semuanya minimal menguranginya. 3.2. PENCEGAHAN KLIM PROYEK 3.2.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK PENCEGAHAN KLIM PROYEK 3.2.1.1 Rencana Proyek Bagian-bagian pokok dari rencana adalah yang paling penting. Menguraikan lingkup pekerjaan secara jelas dan secara hati-hati, schedule/jadwal yang realistis, dan metoda pelaksanaan proyek sesuai dengan jenis proyek dan tingkat risiko yang dilibatkan, semuanya menuju sasaran untuk mencegah adanya klim. 3.2.1.2 Kondisi/ Terminologi Kontrak Terminologi kontrak secara adil digambarkan dengan memberikan kemungkinan adanya perubahan dan kondisi-kondisi lokasi yang tak dikenal, keterlambatan yang dikarenakan keadaan memaksa, pelaporan secara berkala, teguran/pemberitahuan secara adil dan persetujuan waktu juga menyediakan suatu basis untuk memperkecil klim. 3.2.1.3 Rencana Manajemen Risiko Klim dapat diperkecil oleh penggunaan dari suatu rencana manajemen risiko yang mengalokasikan risiko antara para pihak atas dasar para pihak dapat mengendalikan risiko.
  26. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim (Claim Management) BAB III Pencegahan dan Penyelesaian Klim/Sengketa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 2 Perusahaan Pemilik Proyek sering berusaha untuk memiliki kontraktor yang bertanggung jawab terhadap lebih banyak risiko, sebagian dari kontraktor hanya mempunyai sedikit atau tidak mengendalikannya, hal ini suatu yang mengundang timbulnya klim. 3.2.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK MENCEGAH KLIM 3.2.2.1 Kejelasan dari Bahasa Cakupan/lingkup kontrak dan spesifikasi harus ditulis dengan jelas dan terang. 3.2.2.2 Schedulle Persyaratan penjadwalan harus dinyatakan dengan jelas dan memenuhi kelayakan penyelesaian. Persyaratan usulan penjadwalan ulang harus adil dan yang mampu memberikan posisi jadwal yang baik tanpa adanya sesuatu yang tidak diperlukan. 3.2.2.3 Peninjauan Ulang Keterbangunan Penggunaan suatu tinjauan ulang terhadap keterbangunan dapat menghindari kesalahan dikemudian hari dan perubahan yang tak perlu terhadap metoda konstruksi yang dapat mendorong kearah klim. 3.2.2.4 Prosedur Permintaan Informasi/ Request For Information (RFI) Perencana dan Pemilik Proyek didalam kontrak menghendaki persetujuan Shop Drawing, Material konstruksi, Permintaan Informasi, dan seperti item yang berisi pernyataan waktu yang layak untuk jawaban yang diberikan. Hal ini benar, jika waktu tidak sesuai, kontraktor mungkin punya alasan-alasan untuk mengajukan suatu klim, tetapi alasan-alasan itu harus jelas bagi semuanya. Sebagai konsekwensinya, waktu untuk menjawab harus realistis, tidak terlalu panjang maupun terlalu pendek/ singkat bahwa hal itu akan menyulitkan bagi perencana atau pemilik proyek untuk menyesuaikannya. 3.2.2.5 Kemitraan Proyek proyek menggunakan teknik yang relatif baru tentang kemitraan (proyek khusus), mempunyai suatu peningkatkan peluang untuk menghindari klim oleh karena dedikasi timbal balik dari para pihak dan lebih baik persyaratan komunikasi yang menjadi bagian dari teknik ini.
  27. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim (Claim Management) BAB III Pencegahan dan Penyelesaian Klim/Sengketa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 3 3.2.2.6 Proses Prakualifikasi Proyek proyek yang menggunakan sistem prakualifikasi terhadap kontraktor, mempunyai manfaat yang terkait dengan kualifikasi kontraktor yang memenuhi syarat yang sedikit mungkin menemukan diri mereka pada situasi yang mengarah pada aktifitas klim. 3.2.2.7 Badan Peninjauan Ulang Persengketaan/ Dispute Review Board (DRB) Beberapa proyek, pada umumnya yang lebih besar, menetapkan suatu Badan Peninjauan Ulang Persengketaan (DRB) terutama sekali dari proyek dengan hasil yang baik. Badan ini bertindak semacam Badan Arbitrasi (BANI) yang akan menyelesaikan timbulnya perselisihan apapun sepanjang proyek sedemikian rupa sehingga potensi klim diubah menjadi amandemen atau ditiadakan untuk alasan yang dapat diterima sebelum proyek diakhiri. 3.2.2.8 Mengenali Perubahan Bersama Salah satu cara yang terbaik dari mengurangi potensi klim adalah untuk pihak lain mengenali suatu perubahan yang telah terjadi. Kecenderungan untuk gagal dalam melakukan ini atau adu argumentasi disetiap ada potensi perubahan adalah suatu faktor yang utama dalam mengabadikan klim. Kedua belah pihak perlu untuk bersikap yang realistis. 3.2.2.9 Dokumentasi Dokumentasi yang baik dapat menuntun dengan cepat dalam mengenali perubahan, sedangkan dokumentasi yang lemah/miskin mungkin hanya memperpanjang argumentasi para pihak. Dokumentasi yang baik dapat juga menyediakan suatu pertahanan yang baik melawan terhadap klim. Suatu analisis berdasarkan fakta yang lengkap dapat mengalahkan perihal yang kurang baik untuk mendukung klim. 3.2.3 OUTPUT/ KELUARAN DARI PENCEGAHAN KLIM PROYEK 3.2.3.1 Perubahan Perubahan Potensi Klim untuk ganti-rugi atau permintaan perpanjangan waktu atau kedua- duanya, yang mendapatkan persetujuan, diubah menjadi amandemen dan klim tidak terlihat.
  28. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim (Claim Management) BAB III Pencegahan dan Penyelesaian Klim/Sengketa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 4 3.2.3.2 Tidak ada Klim Menggunakan teknik dan peralatan pada Schedule di atas tidak ada perdebatan dalam permintaan untuk perubahan (klim) pada akhir proyek. Tidak ada yang timbul atau jika mereka mempunyai, mereka telah membuang perubahan itu atau membatalkannya. 3.3 PENYELESAIAN KLIM / SENGKETA Meskipun sudah direncanakan bersama sama untuk mencegah adanya klim, mungkin tetap saja klim akan timbul dengan apakah akan merubah kontrak atau tidak. Jika hal ini terjadi mulailah dengan proses satu demi satu (step by step) dalam menyelesaikannya. Penyelesaian yang memakan waktu lama akan merugikan para pihak yang bersengketa. Proses mulai dari negosiasi yang kemungkinan lebih dari satu level, sebelum melangkah ke penyelesaian arbitratisi dan litigasi hal ini tergantung kontrak dan perkembangan tuntutan dunia konstruksi. 3.3.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK PENYELESAIAN KLIM 3.3.1.1 Pernyataan Klim 3.3.1.2 Perhitungan Klim 3.3.1.3 Kontrak 3.3.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK PENYELESAIAN KLIM 3.3.2.1 Negosiasi Selalu langkah pertama dan yang paling baik adalah melakukan penyelesaian. Kadang-Kadang negosiasi perlu untuk diangkat ke suatu tingkat yang lebih tinggi tetapi hal ini masih dalam berusaha diantara para pihak untuk menemukan suatu solusi yang hampir seimbang. 3.3.2.2 Alternatif Penyelesaian Sengketa / Alternative Disputes Resolution (ADR) Hal ini meliputi penyelesaian sengketa dengan pencegahan, arbitrase, dan percobaan penyelesaian kecil. 3.3.2.3 Pengadilan
  29. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim (Claim Management) BAB III Pencegahan dan Penyelesaian Klim/Sengketa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 5 Ini adalah hasil ketika semua percobaan dari awal atau usaha mengalami jalan buntu. Penuntutan perkara konstruksi biasanya kompleks untuk suatu dewan juri dalam memahami dan sering juga memakan waktu yang lama menyajikannya. Ini adalah “ pengadilan terakhir" dan memakan biaya yang mahal karena melibatkan perusahaan/institusi. Para Pihak didalam proses pengadilan benar-benar ingin pasti bahwa hal ini adalah satu-satunya cara persengketaan dapat diselesaikan. 3.3.2.4 Perkiraan Biaya Penyelesaian Sengketa Ketika melalui negosiasi menemui jalan buntu hal ini akan bijaksana dari para pihak untuk memperkirakan biaya dalam membawa perselisian. Melalui Mediasi adalah mahal (tetapi dapat hemat biaya) dan beberapa kasus arbitrase dapat melalui pendekatan biaya dari proses pengadilan, dalam kaitan dengan jumlah penemuan yang dilibatkan. Suatu perkiraan dari biaya-biaya ini dapat membantu dalam memutuskan betapa pentingnya dalam mengusahakan suatu klim. 3.3.3 OUTPUT/KELUARAN DARI PENYELESAIAN KLIM 3.3.3.1 Klim Diselesaikan Seperti yang dijelaskan pada salah satu cara dan teknik dalam mengatasi klim 3.3.3.2 Kontrak ditutup Dalam keadaan dimana kontrak tidak bisa tertutup oleh karena suatu perselisihan yang menunggu keputusan, penyelesaian (menyangkut) perselisihan itu membuka peluang kontrak untuk tertutup.
  30. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim (Claim Management) BAB III Pencegahan dan Penyelesaian Klim/Sengketa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 6 RANGKUMAN Mencegah Klim adalah penekanan pada bagaimana mencegah timbulnya klim/sengketa. Dengan kesempurnaan lingkup kerja (scope), alokasi risiko dalam kontrak dan pelaksanaan pekerjaan yang baik, hal ini tidak akan menimbulkan klim Proses dalam pencegahan Klim adalah melalui Masukan dari : (a) Rencana Proyek, (b) Terminologi Kontrak, (c) Rencana Manajemen Risiko. Kemudian diproses dengan teknik dan cara (a) Kejelasan dari Bahasa , (b) Schedule, (c) Peninjauan Ulang Keterbangunan, (d) Prosedur Permintaan Informasi (RFI) , (e) Kemitraan, (f) Proses Prakualifikasi, (g) Badan Peninjauan Ulang Persengketaan (DRB), (h) Mengenali Perubahan Bersama, (i) Dokumentasi. Dan akan menghasilkan output /keluaran dari mencegah klim adalah : (a) Dan Keluaran dari Pencegahan Klim adalah (b) Perubahan Perubahan, (c) Tidak ada Klim Kemudian bagaimana menyelesaikan Klim/Sengketa dimana penyelesaian memakan waktu lama dan akan merugikan para pihak yang bersengketa. Proses mulai dari negosiasi yang kemungkinan lebih dari satu level, sebelum melangkah ke penyelesaian arbitration dan litigation hal ini tergantung kontrak dan perkembangan tuntutan dunia konstruksi. Proses melalui input/masukan didalam Penyelesaian Klim yaitu (a) Pernyataan Klim, (b) Perhitungan Klim, (c) Kontrak. Kemudian dengan menggunakan teknik dan cara untuk menyelesaikan klim/sengketa adalah : (a) Negosiasi, (b) Alternatif Penyelesaian Sengketa (ADR), (c) Pengadilan, (d) Perkiraan Biaya Penyelesaian Sengketa. Dan output /keluarannya yaitu : (a) Klim Diselesaikan, (b) Kontrak ditutup.
  31. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klim (Claim Management) BAB III Pencegahan dan Penyelesaian Klim/Sengketa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III - 7 PELATIHAN/PENILAIAN MANDIRI No. Elemen Kompetensi/KUK (Kriteria Unjuk Kerja) Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/ Penilaian Mandiri 3. Membantu mencegah klim/ sengketa 3.1 Kegiatan pencegahan klim / sengketa dilaksanakan 3.1.1 Kontrak dan spesifikasi yang bagaimana yang dapat membantu dalam pencegahan Klim? 3.1.2 Rencana proyek yang bagaimana yang memiliki sasaran untuk mencegah klim? 3.1.3 Apa manfaat dari dokumentasi yang baik terhadap penjegahan Klim? 3.2 Hasil pencegahan klim / sengketa disepakati para pihak 3.2.1 Apa yang akan terjadi bila kontraktor tidak menerapkan manajemen risiko? 3.2.2 Apa yang timbul bila klim tidak mendapatkan kesepakatan dari para pihak? 3.2.3 Apa yang timbul bila klim mendapatkan kesepakatan dari para pihak? 4. Membantu melakukan penyelesaian klim / sengketa 4.1 Hasil pencegahan klim / sengketa disepakati para pihak 4.1.1 Kapan Pekerjaan tambah kurang terjadi? 4.1.2 Apa yang dimaksudkan Amandemen? 4.1.3 Apa yang dimaksudkan addendum? 4.2 Adanya klim / sengketa diselesaikan sesuai ketentuan dalam dokumen kontrak 4.2.1 Sebutkan cara penyelesaian klim/sengketa. 4.2.2 Sebutkan alternatif penyelesaian sengketa ? 4.2.3 Mengapa Penyelesaian sengketa melalui pengadilan dilakukan?
  32. MODUL CMB-12 Sistem Manajemen Klaim Proyek ( Project Claim Management) Daftar Pustaka Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) DP-1 DAFTAR PUSTAKA UU No. 18 tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi. Keppres No. 80 tahun 2003, tentang : Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Bermacam-macam Dokumen Kontrak Pekerjaan dilingkungan Dep PU PMI, A Guide to the Project Management Body of Knowledge, Third Edition. 2004 PMI, A Guide to the Project Management Body of Knowledge, extention Construction . 2000
Anzeige