SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Report On The Achievement Of
The Millennium Dvelopment Goals
In West Sulawesi 2011

Health Sector
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2013
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Jalan Kurungan Bassi No. 19 Mamuju 91511
Telpon / Fax : (0426) 21027 / 22579
Website: dinkes.sulbarprov.go.id
Email : dinkessulbar@gmail.com
Pencapaian MDGs Bidang Kesehatan

DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
Komitmen para Kepala Negara dan Perwakilannya yang berasal dari 189 pada Sidang Umum Persatuan
Bangsa-Bangsa di New York pada bulan September 2000 menghasilkan sebuah Deklarasi yang dikenal
hingga kini dengan nama Deklarasi Millenium (Millenium Declaration). Kesepakatan tersebut dengan
nyata mencerminkan suatu kepedulian dunia internasional terhadap Kehidupan manusia dimuka bumi
ini, dimana semua Negara menyatukan visi dan misi untuk saling bersinergi untuk mencapai satu tujuan,
yakni Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals).
Bangsa Indonesia sesuai dengan landasan konstitusional harus mampu mewujudkan kesejahteraan bagi
seluruh rakyat Indonesia dan turut andil dalam pembangunan secara global. Atas dasar hal tersebut
maka Indonesia bertekad mencapai Tujuan Pembangunan Millenium dengan mengarahkan strategi dan
kebijakan pembangunan pada kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup rakyat, seperti yang telah
dijabarkan dalam rumusan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025,
dan perencanaan pembangunan yang berkesinambungan dalam dua dokumen perencanaan yaitu
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2009 dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN ) Tahun 2010-2014.
Saat ini upaya percepatan pencapaian target Tujuan Pembangunan Milenium semakin dipacu oleh
Pemerintah, terbukti dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2010 Tentang
Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, dan Inpres Nomor 3 Tentang
Program Pembangunan Yang Berkeadilan, dimana salah satu penekanannya adalah Percepatan
Pencapaian Target MDGs. Pada tingkat Nasional Percepatan Target MDGs secara implisit tertuang
kedalam Peta Jalan Percepatan Tujuan Pembangunan Millenium, sedangkan untuk skala Provinsi
dijabarkan dalam dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD). Tujuan Penyusunan Pencapaian MDGs adalah
agar Pemerintah Daerah memiliki acuan posisi pencapaian MDGs sampai dimana dan menjadi dokumen
evaluasi dalam mencapai target MDGs yang lebih baik. Terutama target bidang pembangunan yang masih
tertinggal dan mempertahankan capaian di atas rata-rata target MDGs Nasional.
Penyusunan pencapaian MDGs berkaitan erat dengan Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan
Millenium atau RAD MDGs merupakan tahapan penyusunan dokumen perencanaan yang saling terkait
dengan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Selanjutnya Rencana
Aksi Daerah MDGs akan menjadi pedoman dan acuan bagi SKPD di Provinsi Sulawesi Barat dalam
rangka pembangunan manusia sebagai fokus.
Penyusunan Evaluasi MDGs Bidang kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan disinkronkan dengan
pencapaian target yang disusun ini akan diintegrasikan kedalam RPJMD Provinsi Sulawesi Barat Tahun
2012 – 2017.
Langkah-langkah percepatan target MDGs menjadi prioritas pembangunan daerah Provinsi Sulawesi
Barat, yang sangat membutuhkan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat Provinsi dan Kabupaten
yang diimplementasikan dalam program-program kerja setiap SKPD dengan indikator maupun target
yang telah terukur serta indikasi dukungan pembiayaannya.
Dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Pembangunan Millenium Provinsi
Sulawesi Barat ini tidak seluruh tujuan (8 tujuan) MDGs dibahas, namun hanya tujuan yang
berhubungan dengan kesehatan.
MDG 1 : Menanggulangi Kemiskinan dan kelaparan
Sulawesi Barat telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan dari 20,74 pada
tahun 2006 menjadi 13,24 pada tahun 2012.
Prevalensi kekurangan gizi pada balita telah menurun dari 25,4 persen pada
tahun 2007 menjadi 20,54 persen pada tahun 2010, sehingga Sulawesi Barat
diperkirakan dapat mencapai target MDG sebesar 15,5 persen pada tahun 2015.
Prioritas kedepan untuk menurunkan kemiskinan dan kelaparan adalah dengan
memperluas kesempatan kerja, meningkatkan infrastruktur pendukung, dan
memperkuat sektor pertanian. Perhatianan khusus melaui pemberdayaan
masyarakat miskin dengan meningkatkan akses dan penggunaan sumber daya
untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui intervensi desa Bangun Mandar;
peningkatan akses penduduk miskin terhadap pelayanan sosial.

Gambar 1 : Angka Kemiskinan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2006 - 2012
MDG 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak
Angka kematian bayi di Indonesia menunjukkan penurunan yang cukup
signifi kan dari 68 pada tahun 1991 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun 2007, sehingga target sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun 2015 diperkirakan dapat tercapai. Demikian pula dengan target
kematian anak diperkirakan akan dapat tercapai. Namun demikian, masih
terjadi disparitas regional pencapaian target, yang mencerminkan adanya
perbedaan akses atas pelayanan kesehatan, terutama di daerah-daerah
miskin dan terpencil. Prioritas kedepan adalah memperkuat sistem
kesehatan dan meningkatkan akses pada pelayanan kesehatan terutama
bagi masyarakat miskin dan daerah terpencil.
Angka kematian Bayi di Provinsi Sulawesi Barat juga cenderung mengalami
penurunan selama beberapa tahun terakhir.

Gambar 2 : Angka Kematian Bayi
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2011

Gambar 3 : Angka kematian Balita
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2011
MDG 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak
Angka kematian bayi di Indonesia menunjukkan penurunan yang cukup
signifi kan dari 68 pada tahun 1991 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun 2007, sehingga target sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup
pada tahun 2015 diperkirakan dapat tercapai. Demikian pula dengan target
kematian anak diperkirakan akan dapat tercapai. Namun demikian, masih
terjadi disparitas regional pencapaian target, yang mencerminkan adanya
perbedaan akses atas pelayanan kesehatan, terutama di daerah-daerah
miskin dan terpencil. Prioritas kedepan adalah memperkuat sistem
kesehatan dan meningkatkan akses pada pelayanan kesehatan terutama
bagi masyarakat miskin dan daerah terpencil.
Angka kematian Bayi di Provinsi Sulawesi Barat juga cenderung mengalami
penurunan selama beberapa tahun terakhir.

Gambar 2 : Angka Kematian Bayi
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2011

Gambar 2 : Angka kematian Balita
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2011
STATUS PENCAPAIAN MDGs
Bidang Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
TINJAUAN STATUS PENCAPAIAN MDGs KESEHATAN DI SULAWESI BARAT

Indikator

Acuan Dasar

Saat Ini

Target MDGs
Status
2015

Sumber

Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan
Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015
Prevalensi balita dengan berat badan
25,4 %(Riskesdas 2007) 20,5% (Riskesdas 2010) 15,50%
rendah / kekurangan gizi
1.8a Prevalensi balita gizi buruk
10,0 %(Riskesdas 2007) 7,6% (Riskesdas 2010) 3,60%
1.8b Prevalensi balita gizi kurang
15,4 %(Riskesdas 2007) 13,6% (Riskesdas 2010) 11,90%
Tujuan 4: Menurunkan Angka Kematian Anak
Target 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990-2015
Angka Kematian Bayi (AKB)per 1000
15,2 (Profil Kesehatan
4,2
74 (SDKI 2007)
23
kelahiran hidup
Sulbar 2010)
Persentase anak usia 1 tahun yang
4,3
58 (SDKI 2007)
57,7 (Riskesdas 2010) Meningkat
diimunisasi campak
1,8

Status: ● Sudah tercapai ►Akan tercapai ▼Perlu perhatian khusus

►

Riskesdas

►
►

Riskesdas
Riskesdas

●

SDKI, Profil

▼

SDKI,
Riskesdas
Indikator

Acuan Dasar

Saat Ini

Target MDGs
Status
2015

Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu
Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015
Proporsi kelahiran yang ditolong
5,2
47,45 (Susenas 2009) 57,8 (Riskesdas 2010) Meningkat
tenaga kesehatan terlatih
Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015
- 1 kunjungan:

86,6 (SDKI 2007)

►

►

88,3 (Riskesdas 2010)
Meningkat

- 4 kunjungan:

61,3 (SDKI 2007)

24, 6 ( Riskesdas 2010)

▼

Sumber

Susenas,
Riskesdas
SDKI,
Riskesdas
SDKI,
Riskesdas
SDKI,
Riskesdas

Unmet Need (kebutuhan keluarga
17,4 (SDKI 2007) 25,8 (Riskesdas 2010) Menurun ►
berencana/KB yang tidak terpenuhi)
Tujuan 6: Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya
Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya hingga tahun
Angka kejadian, prevalensi dan
6,8
0,23 (Riskesdas 2007) 0,7 (Riskesdas 2010)
▼ Riskesdas
tingkat kematian akibat Tuberkulosis
5,6

Status: ● Sudah tercapai ►Akan tercapai ▼Perlu perhatian khusus
Tujuan 1 : Menangulangi Kemiskinan dan
Kelaparan

Rumah Suku Bunggu Mamuju Utara
TUJUAN 1:
MENANGGULANGI KEMISKINAN
DAN KELAPARAN
Keadaan Saat Ini
Keadaan gizi masyarakat telah menunjukkan kecenderungan yang semakin membaik, hal ini
ditunjukkan dengan menurunnya prevalensi kekurangan gizi pada anak balita atau balita dengan berat
badan rendah.
Sampai saat ini, Sulawesi Barat telah membuat kemajuan yang bermakna dalam upaya perbaikan gizi
selama tiga terakhir ini yang ditunjukkan dengan menurunnya prevalensi kekurangan gizi pada anak
balita dari 25,4 persen pada tahun 2007 menjadi 20,54 persen pada tahun 2010. (Riskesdas 2010)
Perkembangan keadaan gizi masyarakat yang
dapat dipantau berdasarkan hasil pencatatan
dan pelaporan (RR) program perbaikan gizi
masyarakat yang tercermin dalam hasil
penimbangan balita setiap bulan di posyandu.
Keadaan status gizi masyarakat di Propinsi
Sulawesi Barat pada tahun 2011 menunjukkan
jumlah balita yang ada sebanyak 119.374
balita dari jumlah tersebut jumlah balita yang
datang dan ditimbang di posyandu sebanyak
81.800
balita
dengan
rincian
jumlah
balita
yang
naik
berat
badannya
sebanyak54.328 balita dan balita yang berada
di bawah garis merah (BGM) sebanyak 3.215
balita.

Gambar 4
Prevalensi Kekurangan Gizi Pada Balita
Tahun 2007 dan 2010

Sumber : riskesdas tahun 2007 dan 2010
Pemantauan pertumbuhan balita biasa dilakukan di posyandu maupun diluar posyandu secara teratur
setiap bulan untuk mmngetahui adanya gangguan pertumbuhan. Perubahan berat badan anak dari
waktu ke waktu merupakan petunjuk awal perubahan status gizi anak

Gambar 5
Penimbangan Balita Sulawesi Barat
Tahun 2007 - 2012

Berdasarkan hasil pencatatan pelaporan hasil penimbangan balita di Provinsi Sulawesi Barat dalam
kurun waktu 5 tahun yaitu dari tahun 2007 sampai tahun 2012 sudah mengalami peningkatan
walaupun belum signifikan . Hal ini dapat dilihat dari cakupan D/S provinsi Sulawesi barat tahun
2007 hanya 49,20 % dan meningkat menjadi70,07 % pada tahun 2012. Peningkatan ini belum bisa
mencapai target nasional yaitu 75% . Usaha peningkatan cakupan D/S saat ini dilakukan melaui
beberapa program pengembangan. Salah satu program yang dikembangkan oleh Kementerian
Kesehatan RI adalah Penanggulangan Daerah bermasalah Kesehatan yang melakukan intervensi
utama terhadap indikator IPKM. Penimbangan balita dalam IPKM menjadi prioritas utama yang
dilaksanakan oleh daerah. 4 Kabupaten bermasalah kesehatan di Sulawesi Barat (Polewali Mandar,
Mamasa, Mamuju dan Mamuju Utara) telah melaksanakan sweeping atau kejar timbang bagi balita
yang tidak tertimbang di sarana pelayanan kesehatan.
Kotak 1-1.
Pencapaian Target MDG 1C di Kabupaten Majene
Kabupaten Majene adalah salah satu dari 5 (lima) kabupaten yang ada dalam wilayah Propinsi
Sulawesi Barat, yang terletak di pesisir pantai barat Sulawesi Barat dan memanjang dari selatan ke
utara kurang lebih 146 Km dari Kabupaten Mamuju (Ibukota Propinsi Sulawesi Barat). Kabupaten
Majene yang beribukota di Kecamatan Banggae mempunyai luas wilayah 947,84 Km2.
Secara administrasi wilayah Kabupaten Majene pada tahun 2011 terbagi atas 8 kecamatan, 40
desa/kelurahan (26 desa dan 14 kelurahan) dan 238 dusun/ lingkungan (125 dusun dan 113
lingkungan)
Kabupaten Majene merupakan satu-satunya kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat yang memiliki
prevalensi kekurangan gizi paling rendah pada balita. Berdasarkan hasil riskesdas 2007 prevalensi
balita gizi kurang (BB/U) sebesar 19,6 persen masih diatas rata-rata nasional 18,4 persen.
Selanjutnya anak balita ditimbang selama 6 bulan terakhir di kabupaten Majene mencapai 62,84
persen (Laporan PWS gizi per Juni 2012). Pelaksanaan penimbangan oleh Posyandui digiatkan oleh
Puskesmas.
Selain itu di beberapa wilayah terbentuk desa siaga yang mendorong masyarakatnya untuk aktif
berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan di wilayah masing – masing.
Tantangan
1.

Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran tentang pola gizi seimbang dalam masyarakat, yang
disebabkan masih rendahnya pengetahuan, belum optimalnya pemanfaatan potensi pangan lokal,
belum mantapnya sosialisasi kepada masyarakat.
2. Belum sinkronnya upaya penanganan masalah gizi dari aspek produksi, distribusi, ketahanan
pangan keluarga dan pola konsumsi seimbang dalam keluarga.
3. Belum optimal pola diversifikasi pangan dan pemanfaatan serta pengolahan pangan lokal.
4. Belum tepatnya sasaran penerima bantuan bahan makanan untuk pemulihan gizi buruk dan gizi
kurang pada
5. Terbatasnya akses anggota keluarga terhadap informasi tentang pentingnya gizi bagi
pembentukan otak dan pertumbuhan anak.
6. Rendahnya tingkat ketahanan pangan keluarga.
7. Rendahnya akses keluarga terhadap informasi harga kebutuhan pokok di pasar.
8. Rendahnya akses masyarakat terhadap pangan.
9. Masih terdapat kesenjangan status gizi balita antar Kabupaten menjadi tantangan yang harus
dihadapi Sulbar.
10. Rendahnya pemahaman penduduk, terutama di perdesaan tentang pentingnya gizi bagi anak.
11. Prevalensi kekurangan gizi pada anak balita yang tinggi di wilayah perdesaan terkait erat dengan
kemiskinan, pendidikan yang rendah .
Tujuan 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak

Posyandu di Kecamatan Bonehau Mamuju
Keadaan Saat Ini
Target yang akan dicapai pada tujuan ini
adalah: menurunkan Angka Kematian
Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam
kurun waktu 1990 – 2010 dengan
indikator (1) Angka Kematian Bayi (AKB)
per 1.000 kelahiran hidup; (2) Angka
Kematian Balita per 1.000 kelahiran
hidup; dan (3) Persentase anak usia 1
tahun yang diimunisasi campak.
Angka Kematian Bayi atau AKB di
Provinsi Sulawesi Barat
adalah
banyaknya bayi yang meninggal sebelum
Gambar 4
mencapai usia 1 tahun per 1000
Angka Kematian Bayi Provinsi Sulawesi Barat
kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Tahun 2007 - 2011
Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2011 sebesar 15,2/1000
kelahiran hidup meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 15,1/1000
kelahiran hidup. AKB tahun 2010 dan tahun 2011 merupakan kejadian kematian bayi
disarana kesehatan atau kejadian yang dilaporkan, sehingga angka tersebut tidak
mencerminkan keseluruhan kematian bayi yang terjadi dalam kurun waktu 2010 dan 2011 di
Provinsi Sulawesi Barat.
Angka
kematian
balita
atau
AKABA
menggambarkan peluang untuk meninggal pada
fase antara kelahiran dan sebelum umur 5
tahun. Berdasarkan laporan Dinas kesehatan 5
Kabupaten di Propinsi Sulawesi Barat, Angka
kematian balita tahun 2007 sebesar 17,2 per
1.000 kelahiran hidup, tahun 2008 mengalami
penurunan menjadi 11,4 per 1000 kelahiran
hidup dan pada tahun 2009 meningkat lagi
menjadi 14,02 per 1000 kelahiran hidup, tahun
2010 menurun menjadi 16,42 per 1000
kelahiran hidup dan pada tahun 2011 menjadi
12,1/1000 Kelahiran hidup . Hal ini menandakan
Angka Kematian Balita 3 tahun terakhir sifatnya
fluktuatif
Kasus kematian Balita berhubungan erat dengan
kondisi lingkungan, perilaku, infeksi penyakit,
status gizi dan imunitas serta mutu dari
pelayanan
kesehatan.
Format
pelaporan
program KIA yang selama ini digunakan tidak
bisa mengakomodasi jumlah kematian balita
yang ada di wilayah kerja Puskesmas sehingga
data kematian balita (1 – 4 th) tidak bisa
diketahui.

Angka Kematian Balita
Persentase Imunisasi Campak di Provinsi Sulawesi Barat adalah perbandingan antara
banyaknya anak berumur 1 tahun yang telah menerima minimal satu kali imunisasi
campak terhadap jumlah anak berumur 1 tahun, dan dinyatakan dalam persentase.
Indikator ini merupakan ukuran pemantauan untuk cakupan imunisasi dasar. Karena
imunisasi campak diberikan pada usia 9-11 bulan, sehingga dapat menunjukkan
kelengkapan imunisasi anak. Disamping itu imunisasi campak yang diberikan kepada
anak, dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit campak, yang dapat
memberikan dampak terhadap penurunan angka kematian balita. Cakupan imunisasi
campak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ketersediaan tenaga kesehatan
berkompeten, kualitas sistem pelayanan kesehatan anak, partisipasi masyarakat di suatu
wilayah. Total jumlah bayi di provinsi Sulawesi barat adalah 24,999 jiwa, sementara yang
di telah dimunisasi campak 23,031 jiwa atau sebesar 92,1 % dari total populasi
Tantangan
1. Kurangnya pemahaman dan kesadaran orang tua tentang pola gizi berimbang dan
pola asuh anak yang benar.
2. Masih rendahnya peran orang tua, termasuk kaum bapak dalam mendukung program
posyandu dan desa Siaga.
3. Masih kurangnya peran kader posyandu dan jejaring Siaga.
4. Peran anggota keluarga yang masih kurang terhadap upaya pemeriksaan kehamilan
dan pemeriksaan kesehatan bayi dan balita.
5. Kurangnya kuantitas dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
6. Belum semua bidan mengikuti pelatihan penanganan bayi Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR), asfiksia, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK),
Manajemen Terpadu Bayi Muda dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBM/MTBS).
7. Masih kurangnya akses pelayanan kesehatan anak berkualitas di unit pelayanan
kesehatan dasar (Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan Desa /
Poskesdes).
Tujuan 5 : Menurunkan Angka Kematian Ibu
Tujuan 5 : Menurunkan Angka Kematian Ibu
Tujuan 5 : Menurunkan Angka Kematian Ibu

More Related Content

What's hot

Profil data kesehatan_indonesia_tahun_2011
Profil data kesehatan_indonesia_tahun_2011Profil data kesehatan_indonesia_tahun_2011
Profil data kesehatan_indonesia_tahun_2011afshandewanti
 
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN KesehatanKajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN KesehatanTrisna Nurdiaman
 
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutritionKAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutritionSafira Sahida
 
Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia
Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia
Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia HerdianRama
 
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015Muh Saleh
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015Muh Saleh
 
Rencana Program Prioritas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahum 2017
Rencana Program Prioritas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahum 2017Rencana Program Prioritas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahum 2017
Rencana Program Prioritas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahum 2017Muh Saleh
 
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanMusrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanBudi Perdana
 
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Muh Saleh
 
Sistem kesehatan nasional
Sistem kesehatan nasionalSistem kesehatan nasional
Sistem kesehatan nasionalfikri asyura
 
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013Muh Saleh
 
Keberpihakan kesehatan dari pimpinan baru
Keberpihakan kesehatan dari pimpinan baruKeberpihakan kesehatan dari pimpinan baru
Keberpihakan kesehatan dari pimpinan baruSutopo Patriajati
 
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019Muh Saleh
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Muh Saleh
 
Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013Kamu Aku
 

What's hot (17)

Profil data kesehatan_indonesia_tahun_2011
Profil data kesehatan_indonesia_tahun_2011Profil data kesehatan_indonesia_tahun_2011
Profil data kesehatan_indonesia_tahun_2011
 
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN KesehatanKajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
Kajian SDGs dan RPJMN Kesehatan
 
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutritionKAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
KAJIAN STRATEGIS KESEHATAN MASYARAKAT GLOBAL_Current issues in undernutrition
 
Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia
Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia
Penurunan Balita Gizi Buruk di Indonesia
 
Renstra kemkes 2010 2014
Renstra kemkes 2010 2014Renstra kemkes 2010 2014
Renstra kemkes 2010 2014
 
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2015
 
Rencana Program Prioritas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahum 2017
Rencana Program Prioritas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahum 2017Rencana Program Prioritas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahum 2017
Rencana Program Prioritas Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahum 2017
 
Kb 3 tujuan 1
Kb 3 tujuan 1Kb 3 tujuan 1
Kb 3 tujuan 1
 
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : KesehatanMusrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
Musrenbangnas, Prioritas Nasional : Kesehatan
 
Riskesdas 2013
Riskesdas 2013Riskesdas 2013
Riskesdas 2013
 
Sistem kesehatan nasional
Sistem kesehatan nasionalSistem kesehatan nasional
Sistem kesehatan nasional
 
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
LPPD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013
 
Keberpihakan kesehatan dari pimpinan baru
Keberpihakan kesehatan dari pimpinan baruKeberpihakan kesehatan dari pimpinan baru
Keberpihakan kesehatan dari pimpinan baru
 
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
 
Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013Profil kesehatan-indonesia-2013
Profil kesehatan-indonesia-2013
 

Viewers also liked

The Quantified Self - My 'Little' hobby
The Quantified Self - My 'Little' hobby The Quantified Self - My 'Little' hobby
The Quantified Self - My 'Little' hobby Ian Adams
 
15795088535 398960358-ticket (1)
15795088535 398960358-ticket (1)15795088535 398960358-ticket (1)
15795088535 398960358-ticket (1)ThermesdeSpa1
 
Proyecto de Datos Abiertos del Ayuntamiento de Málaga
Proyecto de Datos Abiertos del Ayuntamiento de MálagaProyecto de Datos Abiertos del Ayuntamiento de Málaga
Proyecto de Datos Abiertos del Ayuntamiento de MálagaDavid Bueno Vallejo
 
daddy's little princess
daddy's little princess daddy's little princess
daddy's little princess Avneet Kaur
 
Infos réseau 200415 situation réseau - lignes qui circulent lundi 20 avril
Infos réseau 200415   situation réseau - lignes qui circulent lundi 20 avril Infos réseau 200415   situation réseau - lignes qui circulent lundi 20 avril
Infos réseau 200415 situation réseau - lignes qui circulent lundi 20 avril Joseph Nodin
 
Parklands tcpa april 2015
Parklands tcpa april 2015Parklands tcpa april 2015
Parklands tcpa april 2015Richard Tracey
 
Проект кваліфікаційної характеристики соціальних працівників
Проект кваліфікаційної характеристики соціальних працівників Проект кваліфікаційної характеристики соціальних працівників
Проект кваліфікаційної характеристики соціальних працівників UNDP Ukraine
 
2. fuerza y movimiento
2.  fuerza y movimiento2.  fuerza y movimiento
2. fuerza y movimientoprofesoraudp
 

Viewers also liked (12)

The Quantified Self - My 'Little' hobby
The Quantified Self - My 'Little' hobby The Quantified Self - My 'Little' hobby
The Quantified Self - My 'Little' hobby
 
documento
documentodocumento
documento
 
аксессуары
аксессуарыаксессуары
аксессуары
 
15795088535 398960358-ticket (1)
15795088535 398960358-ticket (1)15795088535 398960358-ticket (1)
15795088535 398960358-ticket (1)
 
Proyecto de Datos Abiertos del Ayuntamiento de Málaga
Proyecto de Datos Abiertos del Ayuntamiento de MálagaProyecto de Datos Abiertos del Ayuntamiento de Málaga
Proyecto de Datos Abiertos del Ayuntamiento de Málaga
 
daddy's little princess
daddy's little princess daddy's little princess
daddy's little princess
 
Diapositivas 2
Diapositivas 2Diapositivas 2
Diapositivas 2
 
Infos réseau 200415 situation réseau - lignes qui circulent lundi 20 avril
Infos réseau 200415   situation réseau - lignes qui circulent lundi 20 avril Infos réseau 200415   situation réseau - lignes qui circulent lundi 20 avril
Infos réseau 200415 situation réseau - lignes qui circulent lundi 20 avril
 
Elisa test
Elisa testElisa test
Elisa test
 
Parklands tcpa april 2015
Parklands tcpa april 2015Parklands tcpa april 2015
Parklands tcpa april 2015
 
Проект кваліфікаційної характеристики соціальних працівників
Проект кваліфікаційної характеристики соціальних працівників Проект кваліфікаційної характеристики соціальних працівників
Проект кваліфікаційної характеристики соціальних працівників
 
2. fuerza y movimiento
2.  fuerza y movimiento2.  fuerza y movimiento
2. fuerza y movimiento
 

Similar to Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012

Upaya pencapaian mdg’s melalui posdaya di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdg’s melalui posdaya  di kabupaten solokUpaya pencapaian mdg’s melalui posdaya  di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdg’s melalui posdaya di kabupaten solokPosdaya Solok
 
Upaya pencapaian mdg’s melalui posdaya di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdg’s melalui posdaya  di kabupaten solokUpaya pencapaian mdg’s melalui posdaya  di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdg’s melalui posdaya di kabupaten solokPosdaya Solok
 
Pencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdayaPencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdayaPosdaya Solok
 
Pencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdayaPencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdayaPosdaya Solok
 
Review Status MDGs 2007 di Indonesia
Review Status MDGs 2007 di IndonesiaReview Status MDGs 2007 di Indonesia
Review Status MDGs 2007 di IndonesiaRandy Wrihatnolo
 
03.03 Buku Saku MDG’s.pdf
03.03 Buku Saku MDG’s.pdf03.03 Buku Saku MDG’s.pdf
03.03 Buku Saku MDG’s.pdfssuser4ceaef1
 
Generasi Berencana (GenRe)
Generasi Berencana (GenRe)Generasi Berencana (GenRe)
Generasi Berencana (GenRe)Rajabul Gufron
 
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...Irma Damayanti
 
Tujuan pembangunan milenium adalah inisiatif pbb
Tujuan pembangunan milenium adalah inisiatif pbbTujuan pembangunan milenium adalah inisiatif pbb
Tujuan pembangunan milenium adalah inisiatif pbbrino_ovta
 
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang KesehatanPetunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang KesehatanMuh Saleh
 
Modul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
Millenium Development Goals
Millenium Development GoalsMillenium Development Goals
Millenium Development Goalspjj_kemenkes
 
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014Muh Saleh
 
Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015
Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015
Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015Muh Saleh
 
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxEPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxDian631634
 
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi BaratArah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
 
Capaian Renstra Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015
Capaian Renstra Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015Capaian Renstra Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015
Capaian Renstra Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015Muh Saleh
 

Similar to Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012 (20)

Upaya pencapaian mdg’s melalui posdaya di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdg’s melalui posdaya  di kabupaten solokUpaya pencapaian mdg’s melalui posdaya  di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdg’s melalui posdaya di kabupaten solok
 
Upaya pencapaian mdg’s melalui posdaya di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdg’s melalui posdaya  di kabupaten solokUpaya pencapaian mdg’s melalui posdaya  di kabupaten solok
Upaya pencapaian mdg’s melalui posdaya di kabupaten solok
 
Pencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdayaPencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdaya
 
Pencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdayaPencapaian mdg's melalui posdaya
Pencapaian mdg's melalui posdaya
 
Review Status MDGs 2007 di Indonesia
Review Status MDGs 2007 di IndonesiaReview Status MDGs 2007 di Indonesia
Review Status MDGs 2007 di Indonesia
 
03.03 Buku Saku MDG’s.pdf
03.03 Buku Saku MDG’s.pdf03.03 Buku Saku MDG’s.pdf
03.03 Buku Saku MDG’s.pdf
 
Generasi Berencana (GenRe)
Generasi Berencana (GenRe)Generasi Berencana (GenRe)
Generasi Berencana (GenRe)
 
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
 
Tujuan pembangunan milenium adalah inisiatif pbb
Tujuan pembangunan milenium adalah inisiatif pbbTujuan pembangunan milenium adalah inisiatif pbb
Tujuan pembangunan milenium adalah inisiatif pbb
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang KesehatanPetunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
 
Modul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 6 kb 3 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
Millenium Development Goals
Millenium Development GoalsMillenium Development Goals
Millenium Development Goals
 
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
Strategi pembangunan kesehatan sulawesi barat tahun 2013 2014
 
Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015
Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015
Program Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2014-2015
 
Prakarsa policy oktober rev3-1
Prakarsa policy oktober rev3-1Prakarsa policy oktober rev3-1
Prakarsa policy oktober rev3-1
 
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxEPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
 
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi BaratArah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
Arah kebijakan Pembangunan Provinsi Sulawesi Barat
 
13. bab i
13. bab i13. bab i
13. bab i
 
Capaian Renstra Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015
Capaian Renstra Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015Capaian Renstra Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015
Capaian Renstra Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2015
 

More from Muh Saleh

Buku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerjaBuku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerjaMuh Saleh
 
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdfRKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdfMuh Saleh
 
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026Muh Saleh
 
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptxEvaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptxMuh Saleh
 
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019Muh Saleh
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Muh Saleh
 
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025Muh Saleh
 
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdfLKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdfMuh Saleh
 
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...Muh Saleh
 
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfPermenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfMuh Saleh
 
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfCetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfMuh Saleh
 
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfTransformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfMuh Saleh
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfMuh Saleh
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...Muh Saleh
 
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...Muh Saleh
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Muh Saleh
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaMuh Saleh
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Muh Saleh
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali MandarIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali MandarMuh Saleh
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju TengahIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju TengahMuh Saleh
 

More from Muh Saleh (20)

Buku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerjaBuku Panduan Aplikasi eKinerja
Buku Panduan Aplikasi eKinerja
 
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdfRKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
RKPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2024.pdf
 
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat 2023 - 2026
 
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptxEvaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
Evaluasi Capaian Program TBC Januari - Desember 2023.pptx
 
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
Update Revisi Permenkes SPM Kesehatan No 4 Tahun 2019
 
Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023Kompetensi Kader Posyandu 2023
Kompetensi Kader Posyandu 2023
 
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
RPJPD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2005 - 2025
 
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdfLKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
LKJIP Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2022.pdf
 
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...Keseragaman Data SIM Puskesmas  Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
Keseragaman Data SIM Puskesmas Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No 01.07-m...
 
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdfPermenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
Permenkes No 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis.pdf
 
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdfCetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
Cetak Biru Strategi Transformasi Digital Kesehatan 2024.pdf
 
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdfTransformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia V36.pdf
 
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdfPermenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
Permenkes Nomor 13 Tahun 2022.pdf
 
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
STANDAR TEKNIS SPM PUPR Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peru...
 
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah  dan   Launching  Permendagr...
Materi Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah dan Launching Permendagr...
 
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2021 tentang Penerapan Standar ...
 
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten KotaHasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
Hasil Survey Status Gizi Indonesia Tahun 2021 tingkat Kabupaten Kota
 
Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019Permenkes nomor 4 tahun 2019
Permenkes nomor 4 tahun 2019
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali MandarIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Polewali Mandar
 
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju TengahIndeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
Indeks Keluarga Sehat (IKS) Kabupaten Mamuju Tengah
 

Report on the achievement of mdgs west sulawesi health sector - data 2012

  • 1. Report On The Achievement Of The Millennium Dvelopment Goals In West Sulawesi 2011 Health Sector Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2013
  • 2. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Jalan Kurungan Bassi No. 19 Mamuju 91511 Telpon / Fax : (0426) 21027 / 22579 Website: dinkes.sulbarprov.go.id Email : dinkessulbar@gmail.com
  • 3. Pencapaian MDGs Bidang Kesehatan DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2012
  • 5. BAB I PENDAHULUAN Komitmen para Kepala Negara dan Perwakilannya yang berasal dari 189 pada Sidang Umum Persatuan Bangsa-Bangsa di New York pada bulan September 2000 menghasilkan sebuah Deklarasi yang dikenal hingga kini dengan nama Deklarasi Millenium (Millenium Declaration). Kesepakatan tersebut dengan nyata mencerminkan suatu kepedulian dunia internasional terhadap Kehidupan manusia dimuka bumi ini, dimana semua Negara menyatukan visi dan misi untuk saling bersinergi untuk mencapai satu tujuan, yakni Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals). Bangsa Indonesia sesuai dengan landasan konstitusional harus mampu mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dan turut andil dalam pembangunan secara global. Atas dasar hal tersebut maka Indonesia bertekad mencapai Tujuan Pembangunan Millenium dengan mengarahkan strategi dan kebijakan pembangunan pada kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup rakyat, seperti yang telah dijabarkan dalam rumusan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025, dan perencanaan pembangunan yang berkesinambungan dalam dua dokumen perencanaan yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2005-2009 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN ) Tahun 2010-2014. Saat ini upaya percepatan pencapaian target Tujuan Pembangunan Milenium semakin dipacu oleh Pemerintah, terbukti dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010, dan Inpres Nomor 3 Tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan, dimana salah satu penekanannya adalah Percepatan Pencapaian Target MDGs. Pada tingkat Nasional Percepatan Target MDGs secara implisit tertuang kedalam Peta Jalan Percepatan Tujuan Pembangunan Millenium, sedangkan untuk skala Provinsi dijabarkan dalam dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD). Tujuan Penyusunan Pencapaian MDGs adalah agar Pemerintah Daerah memiliki acuan posisi pencapaian MDGs sampai dimana dan menjadi dokumen evaluasi dalam mencapai target MDGs yang lebih baik. Terutama target bidang pembangunan yang masih tertinggal dan mempertahankan capaian di atas rata-rata target MDGs Nasional.
  • 6. Penyusunan pencapaian MDGs berkaitan erat dengan Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Millenium atau RAD MDGs merupakan tahapan penyusunan dokumen perencanaan yang saling terkait dengan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Selanjutnya Rencana Aksi Daerah MDGs akan menjadi pedoman dan acuan bagi SKPD di Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka pembangunan manusia sebagai fokus. Penyusunan Evaluasi MDGs Bidang kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan disinkronkan dengan pencapaian target yang disusun ini akan diintegrasikan kedalam RPJMD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012 – 2017. Langkah-langkah percepatan target MDGs menjadi prioritas pembangunan daerah Provinsi Sulawesi Barat, yang sangat membutuhkan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat Provinsi dan Kabupaten yang diimplementasikan dalam program-program kerja setiap SKPD dengan indikator maupun target yang telah terukur serta indikasi dukungan pembiayaannya. Dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pencapaian Pembangunan Millenium Provinsi Sulawesi Barat ini tidak seluruh tujuan (8 tujuan) MDGs dibahas, namun hanya tujuan yang berhubungan dengan kesehatan.
  • 7. MDG 1 : Menanggulangi Kemiskinan dan kelaparan Sulawesi Barat telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan dari 20,74 pada tahun 2006 menjadi 13,24 pada tahun 2012. Prevalensi kekurangan gizi pada balita telah menurun dari 25,4 persen pada tahun 2007 menjadi 20,54 persen pada tahun 2010, sehingga Sulawesi Barat diperkirakan dapat mencapai target MDG sebesar 15,5 persen pada tahun 2015. Prioritas kedepan untuk menurunkan kemiskinan dan kelaparan adalah dengan memperluas kesempatan kerja, meningkatkan infrastruktur pendukung, dan memperkuat sektor pertanian. Perhatianan khusus melaui pemberdayaan masyarakat miskin dengan meningkatkan akses dan penggunaan sumber daya untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui intervensi desa Bangun Mandar; peningkatan akses penduduk miskin terhadap pelayanan sosial. Gambar 1 : Angka Kemiskinan Provinsi Sulawesi Barat tahun 2006 - 2012
  • 8.
  • 9. MDG 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak Angka kematian bayi di Indonesia menunjukkan penurunan yang cukup signifi kan dari 68 pada tahun 1991 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, sehingga target sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 diperkirakan dapat tercapai. Demikian pula dengan target kematian anak diperkirakan akan dapat tercapai. Namun demikian, masih terjadi disparitas regional pencapaian target, yang mencerminkan adanya perbedaan akses atas pelayanan kesehatan, terutama di daerah-daerah miskin dan terpencil. Prioritas kedepan adalah memperkuat sistem kesehatan dan meningkatkan akses pada pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin dan daerah terpencil. Angka kematian Bayi di Provinsi Sulawesi Barat juga cenderung mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir. Gambar 2 : Angka Kematian Bayi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2011 Gambar 3 : Angka kematian Balita Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2011
  • 10. MDG 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak Angka kematian bayi di Indonesia menunjukkan penurunan yang cukup signifi kan dari 68 pada tahun 1991 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, sehingga target sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 diperkirakan dapat tercapai. Demikian pula dengan target kematian anak diperkirakan akan dapat tercapai. Namun demikian, masih terjadi disparitas regional pencapaian target, yang mencerminkan adanya perbedaan akses atas pelayanan kesehatan, terutama di daerah-daerah miskin dan terpencil. Prioritas kedepan adalah memperkuat sistem kesehatan dan meningkatkan akses pada pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin dan daerah terpencil. Angka kematian Bayi di Provinsi Sulawesi Barat juga cenderung mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir. Gambar 2 : Angka Kematian Bayi Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2011 Gambar 2 : Angka kematian Balita Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2011
  • 11.
  • 12. STATUS PENCAPAIAN MDGs Bidang Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
  • 13. TINJAUAN STATUS PENCAPAIAN MDGs KESEHATAN DI SULAWESI BARAT Indikator Acuan Dasar Saat Ini Target MDGs Status 2015 Sumber Tujuan 1. Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Target 1C: Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015 Prevalensi balita dengan berat badan 25,4 %(Riskesdas 2007) 20,5% (Riskesdas 2010) 15,50% rendah / kekurangan gizi 1.8a Prevalensi balita gizi buruk 10,0 %(Riskesdas 2007) 7,6% (Riskesdas 2010) 3,60% 1.8b Prevalensi balita gizi kurang 15,4 %(Riskesdas 2007) 13,6% (Riskesdas 2010) 11,90% Tujuan 4: Menurunkan Angka Kematian Anak Target 4A: Menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990-2015 Angka Kematian Bayi (AKB)per 1000 15,2 (Profil Kesehatan 4,2 74 (SDKI 2007) 23 kelahiran hidup Sulbar 2010) Persentase anak usia 1 tahun yang 4,3 58 (SDKI 2007) 57,7 (Riskesdas 2010) Meningkat diimunisasi campak 1,8 Status: ● Sudah tercapai ►Akan tercapai ▼Perlu perhatian khusus ► Riskesdas ► ► Riskesdas Riskesdas ● SDKI, Profil ▼ SDKI, Riskesdas
  • 14. Indikator Acuan Dasar Saat Ini Target MDGs Status 2015 Tujuan 5: Meningkatkan Kesehatan Ibu Target 5A: Menurunkan Angka Kematian Ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015 Proporsi kelahiran yang ditolong 5,2 47,45 (Susenas 2009) 57,8 (Riskesdas 2010) Meningkat tenaga kesehatan terlatih Target 5B: Mewujudkan akses kesehatan reproduksi bagi semua pada tahun 2015 - 1 kunjungan: 86,6 (SDKI 2007) ► ► 88,3 (Riskesdas 2010) Meningkat - 4 kunjungan: 61,3 (SDKI 2007) 24, 6 ( Riskesdas 2010) ▼ Sumber Susenas, Riskesdas SDKI, Riskesdas SDKI, Riskesdas SDKI, Riskesdas Unmet Need (kebutuhan keluarga 17,4 (SDKI 2007) 25,8 (Riskesdas 2010) Menurun ► berencana/KB yang tidak terpenuhi) Tujuan 6: Memerangi HIV/AIDS, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya Target 6C: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus baru Malaria dan penyakit utama lainnya hingga tahun Angka kejadian, prevalensi dan 6,8 0,23 (Riskesdas 2007) 0,7 (Riskesdas 2010) ▼ Riskesdas tingkat kematian akibat Tuberkulosis 5,6 Status: ● Sudah tercapai ►Akan tercapai ▼Perlu perhatian khusus
  • 15. Tujuan 1 : Menangulangi Kemiskinan dan Kelaparan Rumah Suku Bunggu Mamuju Utara
  • 17. Keadaan Saat Ini Keadaan gizi masyarakat telah menunjukkan kecenderungan yang semakin membaik, hal ini ditunjukkan dengan menurunnya prevalensi kekurangan gizi pada anak balita atau balita dengan berat badan rendah. Sampai saat ini, Sulawesi Barat telah membuat kemajuan yang bermakna dalam upaya perbaikan gizi selama tiga terakhir ini yang ditunjukkan dengan menurunnya prevalensi kekurangan gizi pada anak balita dari 25,4 persen pada tahun 2007 menjadi 20,54 persen pada tahun 2010. (Riskesdas 2010) Perkembangan keadaan gizi masyarakat yang dapat dipantau berdasarkan hasil pencatatan dan pelaporan (RR) program perbaikan gizi masyarakat yang tercermin dalam hasil penimbangan balita setiap bulan di posyandu. Keadaan status gizi masyarakat di Propinsi Sulawesi Barat pada tahun 2011 menunjukkan jumlah balita yang ada sebanyak 119.374 balita dari jumlah tersebut jumlah balita yang datang dan ditimbang di posyandu sebanyak 81.800 balita dengan rincian jumlah balita yang naik berat badannya sebanyak54.328 balita dan balita yang berada di bawah garis merah (BGM) sebanyak 3.215 balita. Gambar 4 Prevalensi Kekurangan Gizi Pada Balita Tahun 2007 dan 2010 Sumber : riskesdas tahun 2007 dan 2010
  • 18. Pemantauan pertumbuhan balita biasa dilakukan di posyandu maupun diluar posyandu secara teratur setiap bulan untuk mmngetahui adanya gangguan pertumbuhan. Perubahan berat badan anak dari waktu ke waktu merupakan petunjuk awal perubahan status gizi anak Gambar 5 Penimbangan Balita Sulawesi Barat Tahun 2007 - 2012 Berdasarkan hasil pencatatan pelaporan hasil penimbangan balita di Provinsi Sulawesi Barat dalam kurun waktu 5 tahun yaitu dari tahun 2007 sampai tahun 2012 sudah mengalami peningkatan walaupun belum signifikan . Hal ini dapat dilihat dari cakupan D/S provinsi Sulawesi barat tahun 2007 hanya 49,20 % dan meningkat menjadi70,07 % pada tahun 2012. Peningkatan ini belum bisa mencapai target nasional yaitu 75% . Usaha peningkatan cakupan D/S saat ini dilakukan melaui beberapa program pengembangan. Salah satu program yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI adalah Penanggulangan Daerah bermasalah Kesehatan yang melakukan intervensi utama terhadap indikator IPKM. Penimbangan balita dalam IPKM menjadi prioritas utama yang dilaksanakan oleh daerah. 4 Kabupaten bermasalah kesehatan di Sulawesi Barat (Polewali Mandar, Mamasa, Mamuju dan Mamuju Utara) telah melaksanakan sweeping atau kejar timbang bagi balita yang tidak tertimbang di sarana pelayanan kesehatan.
  • 19. Kotak 1-1. Pencapaian Target MDG 1C di Kabupaten Majene Kabupaten Majene adalah salah satu dari 5 (lima) kabupaten yang ada dalam wilayah Propinsi Sulawesi Barat, yang terletak di pesisir pantai barat Sulawesi Barat dan memanjang dari selatan ke utara kurang lebih 146 Km dari Kabupaten Mamuju (Ibukota Propinsi Sulawesi Barat). Kabupaten Majene yang beribukota di Kecamatan Banggae mempunyai luas wilayah 947,84 Km2. Secara administrasi wilayah Kabupaten Majene pada tahun 2011 terbagi atas 8 kecamatan, 40 desa/kelurahan (26 desa dan 14 kelurahan) dan 238 dusun/ lingkungan (125 dusun dan 113 lingkungan) Kabupaten Majene merupakan satu-satunya kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat yang memiliki prevalensi kekurangan gizi paling rendah pada balita. Berdasarkan hasil riskesdas 2007 prevalensi balita gizi kurang (BB/U) sebesar 19,6 persen masih diatas rata-rata nasional 18,4 persen. Selanjutnya anak balita ditimbang selama 6 bulan terakhir di kabupaten Majene mencapai 62,84 persen (Laporan PWS gizi per Juni 2012). Pelaksanaan penimbangan oleh Posyandui digiatkan oleh Puskesmas. Selain itu di beberapa wilayah terbentuk desa siaga yang mendorong masyarakatnya untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan di wilayah masing – masing.
  • 20. Tantangan 1. Masih rendahnya pemahaman dan kesadaran tentang pola gizi seimbang dalam masyarakat, yang disebabkan masih rendahnya pengetahuan, belum optimalnya pemanfaatan potensi pangan lokal, belum mantapnya sosialisasi kepada masyarakat. 2. Belum sinkronnya upaya penanganan masalah gizi dari aspek produksi, distribusi, ketahanan pangan keluarga dan pola konsumsi seimbang dalam keluarga. 3. Belum optimal pola diversifikasi pangan dan pemanfaatan serta pengolahan pangan lokal. 4. Belum tepatnya sasaran penerima bantuan bahan makanan untuk pemulihan gizi buruk dan gizi kurang pada 5. Terbatasnya akses anggota keluarga terhadap informasi tentang pentingnya gizi bagi pembentukan otak dan pertumbuhan anak. 6. Rendahnya tingkat ketahanan pangan keluarga. 7. Rendahnya akses keluarga terhadap informasi harga kebutuhan pokok di pasar. 8. Rendahnya akses masyarakat terhadap pangan. 9. Masih terdapat kesenjangan status gizi balita antar Kabupaten menjadi tantangan yang harus dihadapi Sulbar. 10. Rendahnya pemahaman penduduk, terutama di perdesaan tentang pentingnya gizi bagi anak. 11. Prevalensi kekurangan gizi pada anak balita yang tinggi di wilayah perdesaan terkait erat dengan kemiskinan, pendidikan yang rendah .
  • 21. Tujuan 4 : Menurunkan Angka Kematian Anak Posyandu di Kecamatan Bonehau Mamuju
  • 22.
  • 23. Keadaan Saat Ini Target yang akan dicapai pada tujuan ini adalah: menurunkan Angka Kematian Balita (AKBA) hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990 – 2010 dengan indikator (1) Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup; (2) Angka Kematian Balita per 1.000 kelahiran hidup; dan (3) Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak. Angka Kematian Bayi atau AKB di Provinsi Sulawesi Barat adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum Gambar 4 mencapai usia 1 tahun per 1000 Angka Kematian Bayi Provinsi Sulawesi Barat kelahiran hidup pada tahun yang sama. Tahun 2007 - 2011 Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Sulawesi Barat tahun 2011 sebesar 15,2/1000 kelahiran hidup meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar 15,1/1000 kelahiran hidup. AKB tahun 2010 dan tahun 2011 merupakan kejadian kematian bayi disarana kesehatan atau kejadian yang dilaporkan, sehingga angka tersebut tidak mencerminkan keseluruhan kematian bayi yang terjadi dalam kurun waktu 2010 dan 2011 di Provinsi Sulawesi Barat.
  • 24. Angka kematian balita atau AKABA menggambarkan peluang untuk meninggal pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun. Berdasarkan laporan Dinas kesehatan 5 Kabupaten di Propinsi Sulawesi Barat, Angka kematian balita tahun 2007 sebesar 17,2 per 1.000 kelahiran hidup, tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 11,4 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2009 meningkat lagi menjadi 14,02 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2010 menurun menjadi 16,42 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2011 menjadi 12,1/1000 Kelahiran hidup . Hal ini menandakan Angka Kematian Balita 3 tahun terakhir sifatnya fluktuatif Kasus kematian Balita berhubungan erat dengan kondisi lingkungan, perilaku, infeksi penyakit, status gizi dan imunitas serta mutu dari pelayanan kesehatan. Format pelaporan program KIA yang selama ini digunakan tidak bisa mengakomodasi jumlah kematian balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas sehingga data kematian balita (1 – 4 th) tidak bisa diketahui. Angka Kematian Balita
  • 25. Persentase Imunisasi Campak di Provinsi Sulawesi Barat adalah perbandingan antara banyaknya anak berumur 1 tahun yang telah menerima minimal satu kali imunisasi campak terhadap jumlah anak berumur 1 tahun, dan dinyatakan dalam persentase. Indikator ini merupakan ukuran pemantauan untuk cakupan imunisasi dasar. Karena imunisasi campak diberikan pada usia 9-11 bulan, sehingga dapat menunjukkan kelengkapan imunisasi anak. Disamping itu imunisasi campak yang diberikan kepada anak, dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit campak, yang dapat memberikan dampak terhadap penurunan angka kematian balita. Cakupan imunisasi campak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain ketersediaan tenaga kesehatan berkompeten, kualitas sistem pelayanan kesehatan anak, partisipasi masyarakat di suatu wilayah. Total jumlah bayi di provinsi Sulawesi barat adalah 24,999 jiwa, sementara yang di telah dimunisasi campak 23,031 jiwa atau sebesar 92,1 % dari total populasi
  • 26. Tantangan 1. Kurangnya pemahaman dan kesadaran orang tua tentang pola gizi berimbang dan pola asuh anak yang benar. 2. Masih rendahnya peran orang tua, termasuk kaum bapak dalam mendukung program posyandu dan desa Siaga. 3. Masih kurangnya peran kader posyandu dan jejaring Siaga. 4. Peran anggota keluarga yang masih kurang terhadap upaya pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan kesehatan bayi dan balita. 5. Kurangnya kuantitas dan kualitas fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. 6. Belum semua bidan mengikuti pelatihan penanganan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), asfiksia, Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), Manajemen Terpadu Bayi Muda dan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBM/MTBS). 7. Masih kurangnya akses pelayanan kesehatan anak berkualitas di unit pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Pos Kesehatan Desa / Poskesdes).
  • 27. Tujuan 5 : Menurunkan Angka Kematian Ibu
  • 28. Tujuan 5 : Menurunkan Angka Kematian Ibu
  • 29. Tujuan 5 : Menurunkan Angka Kematian Ibu