2. Industri gula adalah industry terintegrasi
Integrated bisnis di bidang pengolahan tebu menjadi gula dengan membangun unit pabrik gula
mini dengan bahan baku tebu yang ditanam sendiri , baik di lahan sendiri maupun dilahan sewa,
pasokan tebu sendiri merupakan hal yang mutlak harus dilaksanakan agar didapat tebu dengan
varitas berkadar gula tinggi pada kwalitas optimal dan pada harga yang reasonable,
UNIT PABRIK GULA MINI
MENGGILING TEBU
TANAMAN SENDIRI
(UNIT USAHA TERPADU)
Kenapa harus tanam sendiri.
Sebagai industri pengolahan perlu jaminan pasokan sesuai dengan tuntutan dan target produksi
dan secara ekonomis dapat dipertanggungjawabkan, sehingga sejak awal sumber pasokan harus
sudah direncanakan sebaik mungkin. Disamping itu bahan baku merupakan komponen pembentuk
harga produk gula yang paling dominan (lebih dari 60%)..
Alasan ekonomis.
Harga tebu tanaman sendiri semahal mahalnya Rp 175 sd 200/kg (basic rendemen 8%) sampai di
emplasemen pabrik gula mini, sedangkan harga tebu beli dari petani Rp 280 sd Rp 300/kg yang
berarti lebih mahal 40% dari harga tebu tanam sendiri atau sebesar Rp 80/kg, artinya apabila
digiling 70 ton tebu perhari sudah didapatkan kelebihan sebesar Rp 5.600.000,-per hari, apabila
setahun diproyeksikan 180 hari giling maka akan terjadi pemborosan lebih Rp1.000. 000.000,-
-2-
3. Alasan teknis teknologi.
Dengan tebu tanam sendiri managemen penanaman mulai dari pemilihan varitas, pemupukan dll
s/d tebang angkut (pengangkutan yang tidak terlambat, kebersihan tebangan dll) dapat
dikendalikan, sedangkan apabila mengharapkan pembelian tebu bebas hal hal diatas dipastikan
diluar rentang kendali dan selalu ada kecenderungan terjadi konflik dengan pemasok, akibatnya
dipastikan terjadi penurunan performance.
Tiga pilar keberhasilan PGM.
Pabrik Gula Mini akan berhasil secara teknis dan ekonomis apabila managemen mampu
mengendalikan dan mengintegrasikan Material (tebu dan managemen tebang angkut serta bahan
pembantu pengolahan) , sumber daya manusia (selain berbekal ketrampilan sejak awal
dibudayakan kesiapan bekerja keras, memegang kejujuran dan amanah) serta adanya mesin
instalasi yang memadai berikut methode proses yang diterapkan.
Apabila score ketiga pilar diatas rata rata diatas 80% akan didapatkan hasil yang cukup baik
(good) sedangkan apabila score ketiga pilar rata rata diatas 90% akan didapatkan hasil yang
sangat baik (exelent), kebalikannya apabila salah satu dari ketiga pilar mempunyai score kurang
dari 50% sebaiknya dilakukan treatment untuk perbaikan.
Bagaimana tahapan mengoperasikan pgm baru.
1.Tahapan individual test.
Tahap awal yang harus dilaksanakan adalah individual test ,masing masng equipment
harus memenuhi persaratan operasi misalnya tekanan ketel berikut system keselamatannya,
system control pemurnian, system kehampaan dll, koreksi koreksi kecil wajar dilakukan di pabrik
baru apapun juga, dan umunnya di cantumkan dalam masa pemeliharaan selama satu musim
giling.
-3-
4. 2.Tahapan harmonisasi
Adalah uji dengan pembebanan dimulai dengan penggilingan tebu dan diikuti semua alur
proses untuk evaluasi apabila ada bottle neck serta lebih menitik beratkan skill operator untuk
mengenal karakter dari tiap tiap peralatan,
3.Tahapan trial run
Uji giling dalam periode mingguan dan selalu dievaluasi aspek teknis dan aspek
ekonomisnya.
1.Prediksi tebu.(bahan baku).
Tabel 1-2-3-4 menunjukkan biaya tanam tebu diatas lahan sewa, baik tanah tegalan maupun tanah
sawah, didapat harga pokok tanaman tebu rata rata termasuk bunga, tebang angkut dll sampai di
emplasemen tidak lebih dari Rp 200/kg,
Pengaruh rendemen thd harga pokok gula
Uraian Pembelian Tebu Rakyat Bebas Tebu Tanamn Sendiri
Rendemen 5% 6% 7% 8% 9% 8% 9%
Kg tebu/ kg gula 20.0 16.7 14.3 12.5 11.1 12.5 11.1
Harga tebu 220
Harga tebu 230
Harga tebu 240
Harga tebu 250
Harga tebu 260
Biaya tanam per kg 200 200
Harga tebu/kg gula 4,400 3,833 3,429 3,125 2,889 2,500 2,222
Tetap terlihat dari table diatas bahwa meskipun ada kenaikan kenaikan harga, apabila PGM
dioperasikan dengan tebu tanaman sendiri unsure harga tebu per kg gula yang termurah adalah
yang berasal dari tebu tanam sendiri, maximal unsure harga tebu per kg gula harus dikendalikan
tidak lebih dari Rp 2.500/kg gula atau sebesar 50%.
-4-
5. 2. Bahan pembantu/ penolong.
Uraian Kg/ton tebu Rp/kg Rp/ton tebu
Kapur tohor 0.5 1,500 750
Phosphat 0.15 35,000 5,250
Flokulant dll 0.003 100,000 300
Jumlah (Rp/ton tebu) 6,300
Jumlah (Rp/kg gula) R 9% 70
R 8% 78.75
R 7% 90
R 6% 105
Note
Surfactant facultative
Semahal mahalnya unsure biaya bahan penolong adalah Rp 80/kg gula atau sebesar 2% dari
harga gula.
3.Tenaga Kerja Harian.
Tenaga kerja kontrak (harian)
Hari giling 195
THR ( Rp/karyawan harian) 300,000
Kapasitas (ton tebu/hari) 70
Jumlah Rp/hari Rp/tahun THR Jumlah/tahun
Tehaga kerja shift 1 24 25,000 117,000,000 7,200,000 124,200,000
Tehaga kerja shift 2 24 25,000 117,000,000 7,200,000 124,200,000
Tehaga kerja shift 3 24 25,000 117,000,000 7,200,000 124,200,000
Jumlah 72 372,600,000
7% 7.5% 8% 8.5% 9%
Produksi gula kg/thn 955,500 1,023,750 1,092,000 1,160,250 1,228,500
Biaya upah per kg gula 389.95 363.96 341.21 321.14 303.30
Unsur upah kerja langsung merupakan biaya variable dengan nilai teringgi sampai Rp 350/kg gula.
(pembulatan keatas) atau 7.5% dari harga gula.
-5-
6. 4.Biaya gaji tetap
Uraian Jumlah Rp/bulan Rp/tahun THR Jumlh/tahun
Komisaris 2 2,000,000 48,000,000 4,000,000 52,000,000
Manager 1 3,000,000 36,000,000 3,000,000 39,000,000
As manager tanaman 1 1,500,000 18,000,000 1,500,000 19,500,000
As manager fabrikasi/instala 2 1,500,000 36,000,000 3,000,000 39,000,000
Karyawan bulanan 9 1,000,000 108,000,000 9,000,000 117,000,000
jumlah 266,500,000
7% 7.5% 8% 8.5% 9%
Produksi gula kg/thn 955,500 1,023,750 1,092,000 1,160,250 1,228,500
Biaya upah per kg gula 278.91 260.32 244.05 229.69 216.93
Unsur gaji tetap merupakan dengan nilai teringgi sampai Rp 300/kg gula.(pembulatan keatas)
atau 6% dari harga gula.
5.Biaya energy.
Penyimpangan biaya energy terjadi akibat terjadinya kenaikan BBM dua tahun terakhir dan
kebijakan disparitas harga antara BBM bersubsidi dan BBM industri, managemen harus
memutuskan penggunaan energy PLN dengan segala konsekwensinya dilengkapi dengan diesel
genset sebagai cadangan.
Simulasi table dibawah dengan scenario 8 jam per hari selama giling dengan menggunakan diesel
generator 150 Kva dengan konsumsi rata rata 12 liter solar perjam dengan harga solar industri rata
rata Rp 10.000/liter sedangkan 16 jam lainnya dengan assumsi menggunakan tenaga listrik dari
PLN.
-6-
7. Energy 70 tcd
Hari giling per tahun 195
Harga solar rp/liter 10,000
Harga oli rp/liter 15,000
Jam putar/tahun ( 8 jam/hari) 1,560
Kebutuhansolar liter/tahun ( 12iter/jam) 18,720
Kebutuhan oli (1% solar) 187
Jumlah biaya solar 187,200,000
Jumlah biaya oli 2,808,000
Jumlah biaya BBM 190,008,000
Biaya listrik Rp/tahun ( 7 bulan x 16 jam/hari) 140,000,000
Jumlah biaya energy 330,008,000
Rp/kg gula
Rendemen 7% 345.38
Rendemen 7,5% 322.35
Rendemen 8% 302.21
Rendemen 8,5% 284.43
Rendemen 9% 268.63
Biaya energy dibulatkan keatas sebesar Rp 350 /kg gula atau sebesar 7% dari harga gula.
Kedepan untuk menekan biaya energy harus mulai diaplikasikan diesel dengan dual fuel system
yaitu 30% bahan bakar solar dan 70% bahan bakar sekam yang dikonversi menjadi syntetic gas
dalam reaktor gasifikasi.
6.Biaya kemasan , perawatan , consumable operasional dan biaya rumah tangga.
Biaya biaya butir 6 diatas tidak akan melampaui Rp 350/kg gula atau sebesar 7% harga gula.
7.Cadangan subtitusi bahan bakar kayu.
Dicadangkan apabila terjadi kekurangan bahan bakar ampas akibat kadar sabut rendah atau
kehujanan atau terjadi stagnasi sebesar Rp 150/kg atau sebesar 2.5%.
-7-
8. Resume.
Meskipun akibat pengaruh global terjadi penurunan harga gula dunia, terjadi kenaikan minyak
dunia yang menyebabkan naiknya BBM dalam negeri , Insa Allah PGM masih mampu bertahan
secara ekonomis, dengan satu catatan mutlak tebu harus tanam sendiri dan dikelola dengan
penuh kejujuran dan amanah.
Peluang industri gula mini lebih terbuka dan menguntungkan dikawasan Indonesia Timur atau
apabila di Jawa di daerah pantai utara yang sewa lahan relatif murah tetapi sangat jauh dari pabrik
gula besar.
-8-