SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
PENENTUAN JADWAL PENGGANTIAN OPTIMAL 
KOMPONEN SCRAPER PLATE PADA MESIN GILINGAN 
(Studi kasus di PG. Kebon Agung Malang) 
RINGKASAN SKRIPSI 
Oleh: 
RIZA APRIAWAN 
NIM. 0311033021 – 103 
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN 
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN 
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 
MALANG 
2008
PENENTUAN JADWAL PENGGANTIAN OPTIMAL 
KOMPONEN SCRAPER PLATE PADA MESIN GILINGAN 
(Studi Kasus di Pabrik Gula Kebon Agung Malang) 
Determining Optimal Replacement Schedule of Scraper Plate Component on 
Mill Machine 
(Case Study at Kebon Agung Sugar Factory at Malang City). 
Oleh : 
Riza Apriawan1); Sri Maryani Santoso2); Isti Purwaningsih2) 
1) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP-Unibraw 
2) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP-Unibraw 
ABSTRAK 
Stasiun Giling memegang peranan penting di dalam proses produksi gula di PG. 
Kebon Agung. Proses ini merupakan tahap awal untuk mendapatkan nira dari tebu 
dengan cara dicacah dan digiling. Permasalahan yang terjadi di Stasiun Giling biasanya 
diakibatkan oleh kerusakan pada bagian mesin gilingan, yaitu komponen Scraper Plate. 
Komponen tersebut berfungsi untuk membersihkan ampas yang melekat pada alur rol 
gilingan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan interval penggantian komponen 
Scraper Plate yang optimal sehingga dapat meminimalkan biaya penggantian komponen 
Scraper Plate. Metode yang digunakan untuk mencari interval penggantian yang paling 
optimal adalah dengan menggunakan kurva trade off. Solusi optimal dari penjadwalan 
penggantian komponen Scraper Plate diperoleh pada interval penggantian 99 hari. 
Besarnya biaya total penggantian adalah Rp493.010.076,00 per musim giling, dengan 
biaya penggantian sebesar Rp253.525.885,00 dan biaya operasional sebesar 
Rp239.484.191,00. sebenarnya dapat menghemat biaya total penggantian sebesar Rp 
148.745.874,00 atau terjadi penghematan sekitar 23%. 
Kata Kunci : Scraper Plate, Replacement, Biaya total penggantian. 
ABSTRACT 
Milling station has an important role on sugar processing at Kebon Agung 
Sugar Factory. This is the first step of sugar processing to extract raw sugar with a 
crushing and milling operation. The problem of milling station is breaking of a 
part of milling machine, that is scraper plate component. This part is functioned 
on bagasse cleaning of the miling role surface. The objective is to determine of the 
optimal interval replacement of scraper plate replacement that should be 
performed minimum cost. The method that used to look for most optimal replacement 
interval is by using trade off curve. The result of this research is showed that the optimal 
of replacement interval is 99 day. Total cost of replacement is Rp493.010.076,00 per 
production period, consist of replacement cost and operational cost ,of Rp253.525.885,00 
and Rp239.484.191,00 are respectively. The implementation of schedulled replacement 
programing should be reduce total cost of replacement of Rp148.745.874,00 or the 
organization should be saved about 23%. 
1 
. 
Key Words: Scraper plate, Replacement, Total cost of replacement.
I PENDAHULUAN 
2 
1.1 Latar Belakang 
Proses produksi gula pada PG Kebon Agung terdiri dari 6 stasiun produksi, 
yaitu terdiri dari Stasiun Penggilingan, Stasiun Pemurnian, Stasiun Penguapan, 
Stasiun Masakan, Stasiun Putaran dan Stasiun Pengemasan. Stasiun yang 
memegang peranan penting di dalam proses produksi tersebut adalah Stasiun 
Giling, yang merupakan proses pada tahap awal untuk mendapatkan nira dari tebu 
Permasalahan yang terjadi pada Stasiun Giling biasanya diakibatkan oleh 
kerusakan pada bagian mesin giling, yaitu komponen Scraper Plate. Kerusakan 
pada komponen Scraper Plate dapat disebabkan masuknya benda asing pada 
proses sebelumnya atau kondisi komponen yang sudah aus sehingga rentang 
kerusakannya fluktuatif atau tidak menentu. Komponen ini merupakan komponen 
yang berfungsi untuk membersihkan ampas yang melekat pada alur rol giling. 
Berdasarkan survey pendahuluan, keseluruhan downtime yang terjadi di Stasiun 
Giling, 21 % disebabkan oleh komponen Scraper Plate. Tindakan penggantian 
komponen dilaksanakan apabila terjadi kerusakan atau kelainan pada mesin, untuk 
mengoptimalkan fungsi mesin dan peralatan. Upaya yang bisa dilakukan untuk 
mengatasi kondisi di atas adalah melakukan tindakan perawatan yang tepat agar 
mesin – mesin tersebut dapat bekerja dengan baik. Salah satu kegiatan perawatan 
yang dapat dilakukan adalah melakukan penjadwalan penggantian (replacement) 
secara berkala terhadap mesin atau fasilitas produksi tertentu. 
Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan diketahui bahwa pada 
periode giling 2005, 2006 dan 2007 telah terjadi penggantian komponen Scraper 
Plate pada mesin giling dengan interval penggantian yang tidak sama berkisar 
antara satu bulan hingga lima bulan sekali. Hal ini menunjukkan belum terdapat 
jadwal penggantian yang optimal pada komponen Scraper Plate. Dengan 
menentukan penggantian yang optimal selama periode tertentu dapat dibuat 
jadwal penggantian yang tepat agar jumlah perawatan perbaikan dapat ditekan 
sehingga mengurangi biaya downtime dan optimasi biaya perawatan dapat 
tercapai. 
1.2 Perumusan Masalah 
Mengingat pentingnya perencanaan perawatan mesin atau peralatan 
produksi di PG. Kebon Agung maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu 
bagaimana menentukan jadwal penggantian yang optimal selama periode tertentu. 
1.3 Tujuan Penelitian 
Tujuan penelitian adalah mengetahui biaya operasional dan biaya 
penggantian sesudah adanya penjadwalan penggantian, serta mendapatkan 
interval penggantian (replacement) yang optimal untuk komponen Scraper plate 
pada mesin giling di PG. Kebon Agung Malang.
3 
1.4 Manfaat Penelitian 
Memberikan bahan pertimbangan bagi perusahaan mengenai perencanaan 
perawatan mesin melalui penyusunan jadwal penggantian komponen Scraper 
Plate pada mesin giling, sehingga efektivitas produksi dapat terus berjalan serta 
tercapainya tingkat biaya perawatan penggantian yang optimal dibandingkan 
biaya penggantian sebelumnya.
II METODE PENELITIAN 
4 
2.1 Tempat dan Waktu Penelitian 
Penelitian dilaksanakan di PG. Kebon Agung Malang, Jalan Raya Kebon 
Agung pada bulan Januari- Februari 2008. Pengolahan data penelitian dilakukan 
di Laboratorium Manajemen dan Sistem Industri, Jurusan Teknologi Industri 
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. 
2.2 Prosedur Penelitian 
2.2.1 Survey Pendahuluan 
Survey pendahuluan dilakukan dengan datang langsung ke perusahaan yang 
akan dijadikan obyek penelitian. Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi 
permasalahan yang bisa diangkat menjadi tema atau topik permasalahan. 
2.2.2 Identifikasi Masalah 
Identifikasi masalah adalah menguji hubungan sebab akibat dan mencari 
penyimpangan – penyimpangan dari kondisi normal dengan cara yang sistematik. 
Berdasarkan survey pendahuluan diketahui ada permasalahan pada sistem 
perawatan komponen Scraper Plate pada mesin giling terutama masalah jadwal 
penggantian komponen Scraper Plate. Sistem penggantian komponen saat ini 
cenderung sistem penggantian setelah terjadinya kerusakan pada komponen 
(failure replacement). Sistem penggantian yang tidak terencana dengan baik 
tersebut menyebabkan adanya breakdown dan biaya operasional mesin yang 
meningkat. Hal ini dirasa kurang baik sehingga perlu diketahui interval 
penggantian yang optimal agar didapatkan frekuensi penggantian yang tepat bagi 
perusahaan. 
Pada penelitian ini dapat diusulkan sistem perawatan penggantian komponen 
Scraper Plate. Penjadwalan penggantian komponen Scraper Plate diharapkan 
dapat menekan downtime karena kegagalan suatu peralatan. Adanya pengurangan 
downtime diharapkan dapat meminimalkan total biaya perawatan. 
2.2.3 Pendefinisian Sistem Penggantian Komponen Scraper plate 
Pada tahapan ini ditentukan elemen yang menyusun sistem penjadwalan 
penggantian komponen serta hubungan antar elemen dalam sistem tersebut. 
Sistem yang dimodelkan adalah sistem penggantian komponen Scraper Plate. 
Kerusakan yang terjadi pada komponen Scraper Plate ini akan berpengaruh 
langsung terhadap mesin giling, karena kerusakan yang dialami komponen 
Scraper Plate berdampak pada naiknya biaya operasional mesin. Tidak 
berfungsinya mesin giling tersebut dapat mengakibatkan terhentinya proses 
produksi selama jangka waktu tertentu. Hal tersebut dapat terjadi karena mesin 
giling berfungsi untuk mendapatkan nira dari bahan baku tebu, sehingga dapat 
mengakibatkan terhentinya proses produksi secara keseluruhan. 
Dari permasalahan di atas maka perlu didapatkan periode penggantian yang 
optimal dengan memperhatikan elemen – elemen yang terdapat di dalam sistem 
penggantian komponen.
5 
Biaya 
B i a y a t o t a l B i a y a P e n g g a n t i a n 
B i a y a O p e r a s i o n a l M e s i n 
0 F r e k u e n s i p e n g g a n t i a n T = 2 2 5 h a r i 
Gambar Sistem Penggantian Komponen Scraper plate yang Optimal 
Biaya total adalah tujuan dari sistem penggantian Scraper Plate yang 
optimal, dan didapat dari penjumlahan biaya penggantian dan biaya operasional 
mesin.. Biaya penggantian cenderung naik jika dihubungkan dengan banyaknya 
frekuensi penggantian, karena dengan semakin bertambahnya frekuensi 
penggantian maka biaya penggantian semakin besar. Biaya operasional pada 
horison perencananan satu musim giling atau sekitar 225 hari bersifat tidak tetap. 
P enggant ia n 
k om ponen 
Su r v e y tr tr tr Su r v e y 
0 1 Fn n T 
Gambar Hubungan Penggantian Komponen Terhadap Waktu dan Frekuensi 
Penggantian 
Biaya penggantian diantara survey adalah n interval penggantian 
komponen yang terjadi dikali biaya penggantian, sedangkan biaya operasional 
diantara survey adalah biaya operasional diantara penggantian dikalikan dengan 
banyaknya penggantian yang terjadi diantara survey (Fn). Penjadwalan 
penggantian komponen Scraper Plate yang optimal diperoleh dari minimumnya 
kurva biaya total atau titik keseimbangan antara biaya operasional dan biaya 
penggantian. 
2.2.4 Penentuan Batasan Masalah, Variabel, Parameter dan Asumsi. 
Batasan masalah dari penelitian ini adalah : 
a. Pembahasan masalah hanya dibatasi pada penggantian komponen Scraper 
Plate bagian atas rol gilingan dari mesin giling untuk gilingan no 1. 
b. Tidak dibahas aspek teknis dalam penggantian Scraper Plate.
Penentuan variabel keputusan penggantian komponen Scraper Plate yang 
optimal akan dipilih berdasarkan total biaya penggantian yang minimum. Adapun 
biaya – biaya tersebut antara lain : 
a. Biaya teknisi, terdiri dari jumlah teknisi per penggantian dan upah teknisi 
6 
per penggantian. 
b. Biaya pengadaan komponen Scraper Plate, merupakan hasil penjumlahan 
dari harga spare part Scraper Plate, holding cost dan ordering cost 
komponen Scraper Plate . 
c. Biaya kehilangan kesempatan untuk menjual, merupakan hasil perkalian 
dari kapasitas giling per jam, waktu yang diperlukan untuk replacement 
harga gula per Kg dan persentase rendemen. 
d. Biaya sumber tenaga, terdiri dari biaya yang dikeluarkan per Kwh dari 
turbin, biaya per Kwh dari PLN, harga per Liter residu dan Kebutuhan 
sumber tenaga mesin gilingan pada saat beroperasi. 
e. Biaya operator, merupakan hasil perkalian dari upah operator mesin, 
jumlah operator mesin dan jumlah shift. 
f. Biaya konsumsi pelumas, merupakan hasil perkalian dari harga pelumas 
per Liter dan kebutuhan pelumas selama pemakaian. 
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 
 Komponen dari mesin giling selain Scraper Plate dan bahan baku 
dianggap dalam keadaan normal. 
 Kondisi komponen Scraper Plate untuk penggantian adalah komponen 
yang benar-benar baru, kondisi sesuai dengan spesifikasi alat. 
 Jam kerja produksi dan kapasitas mesin dalam keadaan normal. 
 Horison perencanaan dalam penelitian adalah 1 musim giling atau sekitar 
225 hari masa giling. 
2.2.5 Formulasi Model Matematis Sistem Penggantian Komponen Scraper 
Plate 
Untuk mencari keseimbangan biaya tersebut perlu dibangun suatu model 
matematis sistem penggantian komponen Scraper Plate. Biaya yang terkait 
dengan sistem penggantian antara lain : 
Y Biaya Penggantian (Cp) 
Biaya penggantian adalah biaya yang timbul karena perusahaan melakukan 
kegiatan penggantian komponen Scraper Plate. Biaya penggantian diperoleh dari 
n Penggantian Scraper Plate /musim giling dikali dengan Biaya per penggantian. 
Komponen biaya per penggantian (Cg) terdiri dari : 
1.Biaya Teknisi (Ctn) 
Biaya teknisi adalah biaya tenaga kerja yang timbul karena adanya kegiatan 
penggantian yang dilakukan perusahaan terhadap komponen scraper plate. 
Formulasi model biaya teknisi adalah : 
Ctn = jumlah teknisi per penggantian x upah teknisi per penggantian 
Ctn = Rtn x Ptn
7 
2.Biaya Pengadaan Komponen (Csp) 
Biaya pengadaan komponen adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan 
untuk menyediakan komponen Scraper Plate pada saat dilakukan penggantian 
komponen. 
Formulasi model biaya pengadaan komponen adalah : 
Csp = Harga spare part Scraper Plate + Holding cost + Ordering Cost 
Csp = S + Hc + Oc 
3.Biaya Kehilangan Kesempatan untuk Menjual (Ckk) 
Biaya kehilangan kesempatan untuk menjual merupakan biaya yang 
diakibatkan karena tidak berfungsinya mesin giling sehingga perusahaan tidak 
dapat berproduksi dan terjadi kehilangan pendapatan dari produk yang seharusnya 
bisa diproduksi apabila mesin giling bekerja dalam keadaan normal. 
Formulasi model biaya kehilangan kesempatan untuk menjual adalah : 
Ckk = Kapasitas giling/jam x Waktu yang diperlukan untuk replacement x 
Rata-rata rendemen x Harga gula / kg 
Ckk = K x Wr x R x H 
Dari komponen biaya teknisi, biaya pengadaan komponen dan biaya kehilangan 
kesempatan untuk menjual dapat diformulasikan biaya per penggantian (Cg) 
sebagai berikut : 
Cg = Ctn + Csp + Ckk 
Sehingga formulasi model biaya penggantian (Cp) dapat ditulis sebagai berikut : 
Biaya penggantian = n penggantian Scraper Plate x Biaya per 
penggantian 
Cp = n x Cg 
Cp = n x (Ctn + Csp + Ckk) 
Cp = n x ((Rtn x Ptn) + (S + Bs) + (K x Wr x R x H)) 
Y Biaya Operasional Mesin (Com) 
Formulasi komponen – komponen biaya operasional mesin adalah sebagai 
berikut: 
1.Biaya Pelumas Mesin (Cplm) 
Biaya pelumas mesin adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan karena 
adanya pemakaian sejumlah pelumas untuk dapat mengoperasikan mesin dan 
mengalikannya dengan harga pelumas per liter. Formulasi model biaya pelumas 
mesin adalah : 
Cplm = Harga pelumas per liter x Kebutuhan pelumas selama pemakaian 
Cplm = O x E 
2.Biaya Operator (Cop) 
Biaya operator adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap 
sejumlah operator mesin giling. Formulasi model biaya operator adalah : 
Cop = Upah operator mesin x jumlah operator mesin x Jumlah shift 
Cop = Pom x Rom x Sh
  
8 
 
3.Biaya Sumber Tenaga (Cst) 
Biaya sumber tenaga adalah besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan 
karena pemakaian sejumlah sumber tenaga untuk mengoperasikan mesin gilingan. 
Formulasi model biaya sumber tenaga listrik adalah : 
Cst = Biaya untuk sumber tenaga tiap satuan (Kwh dan Liter) x 
Kebutuhan sumber tenaga mesin gilingan pada saat beroperasi. 
Cst = (StPLTU x D) + (StPLN x D) + (Hr x L) 
Formulasi model biaya operasi per unit waktu (hari) adalah : 
Biaya operasi hari ke-t = biaya pelumashari ke-t + biaya operator hari ke-t + Biaya 
sumber tenaga hari ke-t 
c(t) = Cplm + Cop + Cst 
c(t) = (O x E) (t) + (Pom x Rom x Sh) (t) + ((StPLTU x D) + 
(StPLN x D) + (Hr x L)) (t) 
Karena biaya operasional mesin besarnya tidak tetap maka digunakan integral 
dengan formulasi sebagai berikut : 
t r 
Com(t) = 0 
c t dt 
Y Biaya Total per Unit Waktu (C(t r)) 
Biaya total per unit waktu didapatkan dari penjumlahan biaya operasioanal 
dan biaya per penggantian pada unit waktu tertentu dibagi dengan panjang interval 
(hari). 
Model formulasinya adalah sebagai berikut : 
C(tr) = 
Total cost in interval (0,tr) 
Length of Interval 
C(tr ) = Com + Cg 
tr 
Sehingga dapat ditulis : C (tr) = 1  t r c 
t 0 
t dt  C  
g  
r 
  
 
Y Biaya Total Penggantian (C) 
Biaya total penggantian didapat dari penjumlahan biaya penggantian per 
musim giling dengan biaya operasional per musim giling. Dari formulasi model di 
atas maka didapatkan rumus biaya total penggantian sebagai berikut : 
Biaya Total Penggantian = Biaya Penggantian / musim giling +Biaya 
Operasional Mesin / musim giling 
t r 
C = Cp + (  0 
c t dt x Fn) 
t r 
C = ( n x Cg ) + (  0 
c t dt x Fn)
9 
r 
 c t  dt. 
2.3 Parameterisasi 
1. Menggambarkan satu siklus perencanaan penggantian. 
Operation time 
225 hari 
2. Menentukan biaya per penggantian pada musim giling (Cg). 
3. Menentukan biaya operasional mesin per unit waktu (hari) (c(t)). 
4. Menentukan fungsi biaya operasional mesin per unit waktu (rupiah) 
terhadap waktu. Data biaya operasional mesin per unit waktu Com(t) yang 
t 
dinotasikan: 
0 
5. Menentukan biaya total penggantian per musim giling. Dari perhitungan 
dapat dicari biaya total paling minimum, yang merupakan titik 
keseimbangan antara biaya penggantian dan biaya operasional pada kurva 
trade-off. 
6. Menentukan biaya total per unit waktu pada musim giling (C(t r)). 
7. Membandingkan biaya operasional, biaya penggantian dan biaya total 
penggantian sesudah adanya penjadwalan dengan sebelum adanya 
penjadwalan penggantian komponen Scraper Plate. 
2.4 Penentuan Interval Penggantian Optimum 
Penentuan interval ini merupakan hasil analisa dari perhitungan data yang 
telah dilakukan. Solusi optimal diperoleh dengan mencari biaya total penggantian 
per musim giling (C) yang paling minimum atau bisa juga dengan mencari biaya 
total penggantian per unit waktu (Ctr) yang paling minimum selama horizon 
perencanaan. Periode yang menunjukkan biaya paling minimum tersebut 
dijadikan dasar penjadwalan penggantian Scraper Plate. Berdasarkan interval 
penggantian tersebut dapat diketahui frekuensi optimal penggantian pada musim 
giling.
III HASIL DAN PEMBAHASAN 
3.1 Proses Produksi Gula Stasiun Gilingan PG Kebon Agung 
Pabrik Gula Kebon Agung menerapkan proses produksi secara terus-menerus 
(continuous process) dengan rata-rata lama musim giling 225 hari. 
Periode musim giling tersebut disebabkan karena pabrik gula menyesuaikan 
dengan persediaan bahan baku tebu yang tersedia antara Bulan Mei – Oktober. 
Pada proses penggilingan di Pabrik Gula Kebon Agung Malang, mesin yang 
mengalami beban terberat adalah mesin giling karena berputar dan memeras terus-menerus 
selama proses produksi. Stasiun gilingan ini mempunyai lima unit mesin 
gilingan untuk memeras nira dari tebu yang telah melalui alat kerja pendahuluan. 
Tebu masuk diantara rol-rol depan dan atas gilingan, diperas melalui plat ampas 
ke rol belakang. Ampas yang keluar melalui plat penghantar diteruskan menuju 
gilingan-gilingan berikutnya melalui carrier sehingga nira yang masih melekat 
dalam sel tebu dapat dikeluarkan. Pada tiap unit gilingan terjadi dua kali 
pemerahan nira. Pemerahan pertama dilakukan top roll (roll atas) dan voor roll 
(roll depan). Pemerahan kedua dilakukan top roll dan achter roll (roll belakang). 
3.2 Kondisi Perawatan Komponen Scraper Plate di PG Kebon Agung 
Kerusakan yang paling sering terjadi pada mesin gilingan diakibatkan 
komponen Scraper Plate aus, dengan ciri pada group rol gilingan apabila diamati 
tampak terisi penuh dengan ampas, sehingga terjadi jarak antara rol gilingan 
dengan Scraper Plate yang tidak dapat ditoleransi lagi dan harus dilakukan 
penggantian komponen Scraper Plate, karena dengan ampas yang memenuhi 
group pada rol gilingan akan memperberat kerja rol gilingan dan bisa 
mengakibatkan kerusakan pada rol gilingan. Kerusakan yang sering terjadi selain 
aus adalah komponen Scraper Plate rompal karena adanya benda lain selain 
bahan produksi yang masuk pada alur rol gilingan, biasanya disebabkan pada 
proses sebelumnya yaitu unigrator, karena pada proses produksinya mengalami 
guncangan cukup tinggi sehingga bagian mesin tertentu ada yang terlepas dan ikut 
tergiling. Perawatan penggantian yang dilakukan perusahaan terhadap komponen 
Scraper Plate selama ini adalah penggantian tidak terjadwal atau penggantian 
yang dilakukan menunggu terjadinya kerusakan. Menurut Setiawan (2007), 
Scraper Plate gilingan pada pabrik gula termasuk komponen kritis dengan laju 
kegagalan positif dan unavailability yang besar, sehingga perlu dilakukan 
penjadwalan preventive maintenance untuk kelancaran produksi. 
Tabel 1 Data Interval Penggantian Scraper Plate Musim Giling 2005, 2006 dan 
10 
2007 
Musim Giling Giling hari ke- Interval antar penggantian (hari) 
Tahun 2005 55 55 
101 46 
165 64 
194 29 
Tahun 2006 27 27 
60 33 
169 109 
204 35 
Tahun 2007 56 56 
197 141
Data interval antar penggantian komponen berfluktuatif dan tidak teratur, 
hal tersebut dapat dilihat dari interval penggantian pada musim giling 2005 selang 
intervalnya antara 29 hari sampai dengan 64 hari, interval penggantian pada 
musim giling 2006 selang intervalnya antara 27 hari sampai dengan 109 hari, 
sedangkan pada musim giling 2007 terdapat selang interval penggantian 56 hari 
dan penggantian kedua intervalnya naik menjadi 141 hari. Hal ini menunjukkan 
penggantian yang dilakukan adalah penggantian yang menunggu hingga terjadi 
kerusakan. 
3.3 Perencanaan Jadwal Penggantian Komponen Scraper Plate. 
Perencanaan jadwal penggantian komponen Scraper Plate diperoleh dengan 
melakukan perhitungan biaya penggantian dan biaya operasional komponen 
Scraper Plate. Penentuan biaya penggantian dilakukan dengan mengumpulkan 
data biaya teknisi penggantian, biaya pengadaan komponen dan biaya kehilangan 
kesempatan untuk menjual. 
Biaya per penggantian dinotasikan dengan (Cg) merupakan penjumlahan 
antara biaya teknisi penggantian (Ctn), biaya pengadaan komponen (Csp) dan biaya 
kehilangan kesempatan untuk menjual (Ckk). 
11 
Tabel 2 Total Biaya Per Penggantian 
Biaya Jumlah (Rp) 
Biaya Teknisi 47.910,00 
Biaya Pengadaan Komponen 11.001.000,00 
Biaya Kehilangan Kesempatan Untuk Menjual 188.150.000,00 
Total Biaya per Penggantian 199.198.910,00 
Biaya teknisi untuk setiap kali melakukan penggantian sebesar Rp47.910,00 
dengan upah masing-masing teknisi sebesar Rp9.582,00. Biaya pengadaan 
komponen hanya terdiri dari tiga macam biaya yakni biaya pembelian suku 
cadang Scraper Plate yang, biaya penyimpanan (Holding Cost) dan biaya order 
(Ordering Cost). Biaya pembelian suku cadang Scraper Plate sebesar 
Rp10.000.000,00. sedangkan biaya penyimpanan sebesar Rp1.000.000,00 yang 
digunakan untuk pembelian baut baja dan stempet selama penyimpanan. Biaya 
order sebesar Rp1.000,00, biaya tersebut digunakan untuk order komponen 
melalui telepon. 
Biaya kehilangan kesempatan untuk menjual pada saat penggantian dihitung 
berdasarkan kapasitas giling selama dua jam yang terhenti karena penggantian 
sebesar 500.000 kg atau 8,33% dari kapasitas produksinya, dan besarnya 
rendemen sebesar 7,1 % dengan harga gula/Kg Rp5.300,00 maka didapatkan 
biaya kehilangan kesempatan untuk menjual sebesar Rp188.150.000,00. Dari 
analisis model biaya di atas maka didapatkan biaya per penggantian sebesar 
Rp199.198.910,00. 
Biaya operasional yang telah didapatkan kemudian dicari fungsinya terhadap 
waktu penggantian dengan cara menggambar grafik terlebih dahulu . Dari gambar
grafik dapat ditentukan persamaan fungsinya dengan menggunakan program excel 
12 
B iaya O perasio nal 
Biaya Perawatan (Rp) 
tr 
sehingga didapatkan persamaan fungsinya yaitu 1053730,439e0,001dt. 
0 
1.100.000 
1.080.000 
1.060.000 
1.040.000 
1.020.000 
1.000.000 
980.000 
960.000 
940.000 
1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 
Waktu (hari) 
Series1 
Expon. (Series1) 
y = 1053730,439e0,001 x 
Gambar Grafik Biaya Operasional Komponen Scraper Plate 
1.600.000.000 
1.400.000.000 
1.200.000.000 
1.000.000.000 
Biaya Operasional 
Biaya Penggantian 
800.000.000 Biaya Total 
600.000.000 
400.000.000 
200.000.000 
0 
0 1 2 3 4 5 6 7 8 
Frekuensi penggantian per musim giling 
Gambar Kurva Trade-off Penggantian Komponen Scraper Plate 
Penentuan penjadwalan penggantian komponen yang optimal menggunakan 
kurva trade-off dilakukan dengan memasukkan biaya penggantian, biaya 
operasional dan biaya total, berdasarkan gambar tersebut, titik keseimbangan 
biaya operasional dengan biaya penggantian terletak pada daerah antara 2,1 dan 
2,5 kali penggantian per musim giling. Daerah ini merupakan daerah yang biaya 
perawatannya masih bisa diterima mendapatkan jadwal penggantian yang optimal. 
Analisis model biaya total penggantian (C) yang optimal ditentukan 
berdasarkan besarnya biaya operasional (Com) dan biaya penggantian (Cp). Biaya 
penggantian didapatkan dengan menghitung biaya per penggantian (Cg) dan 
jumlah n penggantiannya. Biaya total penggantian yang optimal diperoleh pada 
interval penggantian 99 hari.
Tabel 3 Biaya Total Penggantian Komponen Scraper Plate 
13 
t 
tr 
Frekuensi 
penggantian (kali) 
Biaya operasional 
(Rp) 
Biaya penggantian 
(Rp) 
Biaya total (Rp) 
1 225 260.941.775 44.819.754.750 45.080.696.525 
3 75 261.229.075 14.740.719.340 15.001.948.415 
11 20,45454545 215.535.772 3.875.324.249 4.090.860.021 
12 18,75 197.574.457 3.535.780.653 3.733.355.110 
41 5,487804878 266.768.702 893.965.840 1.160.734.542 
43 5,23255814 267.064.571 843.120.968 1.110.185.539 
51 4,411764706 278.928.646 679.619.811 958.548.456 
53 4,245283019 268.403.036 646.456.840 914.859.876 
80 2,8125 272.617.549 361.048.024 633.665.574 
81 2,777777778 272.769.744 354.131.396 626.901.140 
97 2,319587629 244.422.009 262.860.417 507.282.426 
99 2,272727273 239.484.191 253.525.885 493.010.076 
105 2,142857143 276.456.374 227.655.897 504.112.272 
108 2,083333333 285.385.327 215.798.819 501.184.146 
Biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan apabila melakukan 
penggantian pada interval 99 hari adalah sebesar Rp239.484.191,00 sedangkan 
biaya penggantian yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp253.525.885,00 
sehingga biaya total untuk melakukan penggantian Scraper Plate selama satu 
musim giling adalah Rp493.010.076,00. 
Besarnya biaya operasional pada suatu interval penggantian dapat dicari 
dengan menghitung besarnya biaya interval penggantian atau biaya total per unit 
waktu C (tr) yang ditentukan dengan memasukkan fungsi persamaan biaya 
operasional di atas ke dalam persamaan : 
tr 
1  
(1053730 ,439 e 
r 0 
0,001 (t) 
 
) dt C g  
 
Tabel 4 Biaya Interval Penggantian 
Interval (hari) Biaya Operasional (Rp) 
Biaya Interval Penggantian 
(Rp) 
12 10.537.304 17.478.018 
30 35.353.224 7.818.404 
56 63.223.826 4.686.120 
72 86.849.290 3.972.892 
81 98.197.107 3.671.555 
95 105.373.044 3.206.021 
99 105.373.044 3.076.484 
100 122.525.742 3.217.247 
103 126.413.799 3.161.288 
106 130.314.708 3.108.619 
109 136.984.957 3.084.256 
Dari hasil perhitungan biaya interval penggantian atau biaya per unit 
waktu didapatkan interval penggantian paling optimal pada interval 99 hari 
dengan biaya interval penggantian sebesar Rp3.076.484,00, sedangkan pada
perhitungan biaya total penggantian pada Tabel 3 juga didapatkan interval 
penggantian optimal adalah 99 hari dengan total biaya penggantian sebesar 
Rp493.010.076,00. Hal ini sesuai dengan penelitian Pranata (2007), bahwa solusi 
optimal yang diperoleh dengan cara mencari biaya total penggantian per siklus 
perencanaan yang paling minimum dan mencari biaya total penggantian per unit 
waktu yang paling minimum selama horizon perencanaan menunjukkan interval 
penggantian optimal yang sama. Jardine (1973), mengemukakan bahwa pada 
dasarnya optimasi waktu penggantian dalam suatu periode sama dengan 
melakukan pengukuran optimasi biaya tiap interval penggantian per unit waktu. 
3.4 Perbandingan Sebelum Penjadwalan dan Sesudah Penjadwalan 
Tabel 5. Perbandingan Sebelum dan Sesudah Penjadwalan Penggantian 
14 
Penggantian 
Komponen (th) 
Biaya Operasional 
(Rp) 
Biaya Penggantian 
(Rp) 
Total Biaya per 
Musim Giling (Rp) 
DMG 2007 243.358.130 398.397.820 641.755.950 
2008 239.484.191 253.525.885 493.010.076 
Selisih 148.745.874 
% Penghematan 23 
Keterangan : DMG= Dalam Masa Giling 
Biaya total penggantian apabila dibandingkan antara sesudah penjadwalan 
dengan corrective maintenance yang dilakukan perusahaan sebelum penjadwalan 
pada musim giling 2007 sebenarnya akan menghemat biaya perawatan sebesar Rp 
148.745.874,00 atau terjadi penghematan sekitar 23%. Penggantian komponen 
yang terlalu cepat ataupun terlalu lama akan berakibat timbulnya ekspektasi biaya 
yang tidak optimal, sehingga penentuan selang waktu penggantian yang optimal 
adalah dengan menerapkan sistem preventive maintenance yang menyebabkan 
pengeluaran biaya dapat ditekan seminimum mungkin (Anggono, 2005). Kondisi 
ini sesuai dengan penelitian Hafifi (2004) apabila kerusakan terjadi pada fasilitas 
selama proses produksi berlangsung maka kebijaksanaan corrective maintenance 
akan mengakibatkan biaya yang lebih tinggi daripada preventive maintenance, 
dikarenakan adanya biaya kehilangan keuntungan dari hasil produksi.
IV KESIMPULAN DAN SARAN 
4.1 Kesimpulan 
1.Solusi optimal dari penjadwalan penggantian komponen Scraper Plate 
diperoleh pada interval penggantian 99 hari. Besarnya biaya total penggantian 
adalah Rp493.010.076,00 per musim giling, dengan biaya penggantian sebesar 
Rp253.525.885,00 dan biaya operasional sebesar Rp239.484.191,00. 
2.Usulan penjadwalan penggantian jika dibandingkan dengan corrective 
maintenance yang dilakukan perusahaan pada musim giling 2007, sebenarnya 
dapat menghemat biaya total penggantian sebesar Rp 148.745.874,00 atau 
terjadi penghematan sekitar 23%. 
4.2 Saran 
1.Perusahaan perlu mempertimbangkan untuk melakukan preventive 
maintenance yaitu dengan penjadwalan penggantian komponen Scraper Plate 
secara rutin atau terjadwal, dan melakukan kontrol bahan baku pada proses 
kerja pendahuluan sehingga komponen mesin gilingan lebih tahan lama dan 
proses produksi dapat berjalan efektif dan efisien. 
2.Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan untuk melakukan penjadwalan 
komponen Scraper Plate didasarkan pada biaya operasional yang cenderung 
meningkat seiring kerusakan komponen. Untuk itu dapat dilakukan penelitian 
lebih lanjut mengenai preventive replacement dengan cara meminimumkan 
total biaya harapan (expected cost) penggantian per satuan waktu apabila umur 
teknis dari komponen tersebut diketahui 
15
DAFTAR PUSTAKA 
Anggono, W., Julianingsih, dan Linawati. 2005. Preventive Maintenance 
System Dengan Modularity Design Sebagai Solusi Penurunan Biaya 
Maintainance (Studi Kasus di Perusahaan Tepung Ikan 
http://puslit.petra.ac.id/journals/industrial/indo5070107.pdf. Tanggal akses 
30 Agustus 2007. 
Hafifi, U. 2004. Estimasi Periode Perawatan Preventif Mesin Press sebagai 
Usaha Meminimalkan Biaya Perawatan. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin. 
Universitas Brawijaya. Malang. 
Jardine, A. K. S. 1973. Maintenance, Replacement and Reliability. Pitman 
16 
Publishing. Birmingham. 
Pranata, R. A. Penentuan Jadwal Penggantian Optimal Komponen Airlock 
HIJ Pada Mesin Pneumatic Conveying (Studi Kasus di PT. ISM 
Bogasari).http://www.digilib.brawijaya.ac.id/newknowledge//Journals/10 
81/050701743.pdf. Tanggal akses 30 Agustus 2007. 
Setiawan, W. 2007. Optimasi Penjadwalan Perawatan Pada Mesin Giling 
dengan Analisa Keandalan (Studi Kasus di PG Kebon Agung 
Malang).http://www.digilib.brawijaya.ac.id/newknowledge//Data/21/51/1 
12/1081/050701754.pdf. Tanggal akses 29 Agustus 2007. 
Suharto. 1991. Manajemen Perawatan Mesin. PT Rineka Cipta. 
Wahjudi, D. dan Amelia. 2000. Analisa Penjadwalan dan Biaya Perawatan 
Mesin Press untuk Pembentukan Kampas Rem. Jurnal Teknik Mesin 
Universitas Kristen Petra Vol. 2, No. 1. hal. 50 – 61.
17

More Related Content

Similar to Penentuan jadwal-penggantian-optimal-komponen-scraper-plate-pada-mesin-gilingan---studi-kasus-di-pg.-kebon-agung-malang 4

Abstrak edit 7
Abstrak  edit 7Abstrak  edit 7
Abstrak edit 7
msskunk
 
2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx
2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah  Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah  Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx
2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx
DanuSetyo3
 
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
dwi_dop19
 

Similar to Penentuan jadwal-penggantian-optimal-komponen-scraper-plate-pada-mesin-gilingan---studi-kasus-di-pg.-kebon-agung-malang 4 (20)

PPT KP AGAM PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEAR COUPLING PADA ROLLER PRESS CEMENT MILL
PPT KP AGAM PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEAR COUPLING PADA ROLLER PRESS CEMENT MILLPPT KP AGAM PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEAR COUPLING PADA ROLLER PRESS CEMENT MILL
PPT KP AGAM PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEAR COUPLING PADA ROLLER PRESS CEMENT MILL
 
manajement preventive maintenance
manajement preventive maintenancemanajement preventive maintenance
manajement preventive maintenance
 
QCC GAYENG.pdf
QCC GAYENG.pdfQCC GAYENG.pdf
QCC GAYENG.pdf
 
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
05. Konsep Perencanaan Fasilitas, Konsep Perancangan Tata Letak Fasilitas, da...
 
kim192 392-1-pb
kim192 392-1-pbkim192 392-1-pb
kim192 392-1-pb
 
mttr
mttrmttr
mttr
 
Abstrak edit 7
Abstrak  edit 7Abstrak  edit 7
Abstrak edit 7
 
2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx
2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah  Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah  Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx
2.Tim RAYTEK ( PT.SAS ) - Makalah Step 1-8 - 2023 (Rev-2) QCC YUTAKA.pptx
 
PPT TUGAS KEWIRAUSAHAAN MAULYDIA
PPT TUGAS KEWIRAUSAHAAN MAULYDIAPPT TUGAS KEWIRAUSAHAAN MAULYDIA
PPT TUGAS KEWIRAUSAHAAN MAULYDIA
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)
Teknologi 2012 9_1_3_taribuka (1)
 
Contoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contoh
Contoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contohContoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contoh
Contoh model GKM ELMA - Gugus Kendali Mutu - sebuah contoh
 
Line balancing
Line balancingLine balancing
Line balancing
 
10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan10. perawatan mesin dan peralatan
10. perawatan mesin dan peralatan
 
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
Pemeliharaan servis sistem_bahan_bakar_diesel2
 
Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line Balancing
 
11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan11.manajemen perawatan
11.manajemen perawatan
 
PROJECT EXECUTION PLAN (.metodologi kerja)
PROJECT EXECUTION PLAN (.metodologi kerja)PROJECT EXECUTION PLAN (.metodologi kerja)
PROJECT EXECUTION PLAN (.metodologi kerja)
 
Research 011
Research 011Research 011
Research 011
 
mtbf
mtbfmtbf
mtbf
 

Recently uploaded

Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
FahrizalTriPrasetyo
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
FujiAdam
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 

Recently uploaded (16)

Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptxSOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
SOAL UJIAN SKKhhhhhhjjjjjjjjjjjjjjjj.pptx
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATASPOWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
POWER POINT TEKLING UNTUK SARJANA KEATAS
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptxMateri Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
Materi Asesi SKK Manajer Pelaksana SPAM- jenjang 6.pptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 

Penentuan jadwal-penggantian-optimal-komponen-scraper-plate-pada-mesin-gilingan---studi-kasus-di-pg.-kebon-agung-malang 4

  • 1. PENENTUAN JADWAL PENGGANTIAN OPTIMAL KOMPONEN SCRAPER PLATE PADA MESIN GILINGAN (Studi kasus di PG. Kebon Agung Malang) RINGKASAN SKRIPSI Oleh: RIZA APRIAWAN NIM. 0311033021 – 103 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008
  • 2. PENENTUAN JADWAL PENGGANTIAN OPTIMAL KOMPONEN SCRAPER PLATE PADA MESIN GILINGAN (Studi Kasus di Pabrik Gula Kebon Agung Malang) Determining Optimal Replacement Schedule of Scraper Plate Component on Mill Machine (Case Study at Kebon Agung Sugar Factory at Malang City). Oleh : Riza Apriawan1); Sri Maryani Santoso2); Isti Purwaningsih2) 1) Alumni Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP-Unibraw 2) Staf Pengajar Jurusan Teknologi Industri Pertanian FTP-Unibraw ABSTRAK Stasiun Giling memegang peranan penting di dalam proses produksi gula di PG. Kebon Agung. Proses ini merupakan tahap awal untuk mendapatkan nira dari tebu dengan cara dicacah dan digiling. Permasalahan yang terjadi di Stasiun Giling biasanya diakibatkan oleh kerusakan pada bagian mesin gilingan, yaitu komponen Scraper Plate. Komponen tersebut berfungsi untuk membersihkan ampas yang melekat pada alur rol gilingan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan interval penggantian komponen Scraper Plate yang optimal sehingga dapat meminimalkan biaya penggantian komponen Scraper Plate. Metode yang digunakan untuk mencari interval penggantian yang paling optimal adalah dengan menggunakan kurva trade off. Solusi optimal dari penjadwalan penggantian komponen Scraper Plate diperoleh pada interval penggantian 99 hari. Besarnya biaya total penggantian adalah Rp493.010.076,00 per musim giling, dengan biaya penggantian sebesar Rp253.525.885,00 dan biaya operasional sebesar Rp239.484.191,00. sebenarnya dapat menghemat biaya total penggantian sebesar Rp 148.745.874,00 atau terjadi penghematan sekitar 23%. Kata Kunci : Scraper Plate, Replacement, Biaya total penggantian. ABSTRACT Milling station has an important role on sugar processing at Kebon Agung Sugar Factory. This is the first step of sugar processing to extract raw sugar with a crushing and milling operation. The problem of milling station is breaking of a part of milling machine, that is scraper plate component. This part is functioned on bagasse cleaning of the miling role surface. The objective is to determine of the optimal interval replacement of scraper plate replacement that should be performed minimum cost. The method that used to look for most optimal replacement interval is by using trade off curve. The result of this research is showed that the optimal of replacement interval is 99 day. Total cost of replacement is Rp493.010.076,00 per production period, consist of replacement cost and operational cost ,of Rp253.525.885,00 and Rp239.484.191,00 are respectively. The implementation of schedulled replacement programing should be reduce total cost of replacement of Rp148.745.874,00 or the organization should be saved about 23%. 1 . Key Words: Scraper plate, Replacement, Total cost of replacement.
  • 3. I PENDAHULUAN 2 1.1 Latar Belakang Proses produksi gula pada PG Kebon Agung terdiri dari 6 stasiun produksi, yaitu terdiri dari Stasiun Penggilingan, Stasiun Pemurnian, Stasiun Penguapan, Stasiun Masakan, Stasiun Putaran dan Stasiun Pengemasan. Stasiun yang memegang peranan penting di dalam proses produksi tersebut adalah Stasiun Giling, yang merupakan proses pada tahap awal untuk mendapatkan nira dari tebu Permasalahan yang terjadi pada Stasiun Giling biasanya diakibatkan oleh kerusakan pada bagian mesin giling, yaitu komponen Scraper Plate. Kerusakan pada komponen Scraper Plate dapat disebabkan masuknya benda asing pada proses sebelumnya atau kondisi komponen yang sudah aus sehingga rentang kerusakannya fluktuatif atau tidak menentu. Komponen ini merupakan komponen yang berfungsi untuk membersihkan ampas yang melekat pada alur rol giling. Berdasarkan survey pendahuluan, keseluruhan downtime yang terjadi di Stasiun Giling, 21 % disebabkan oleh komponen Scraper Plate. Tindakan penggantian komponen dilaksanakan apabila terjadi kerusakan atau kelainan pada mesin, untuk mengoptimalkan fungsi mesin dan peralatan. Upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi di atas adalah melakukan tindakan perawatan yang tepat agar mesin – mesin tersebut dapat bekerja dengan baik. Salah satu kegiatan perawatan yang dapat dilakukan adalah melakukan penjadwalan penggantian (replacement) secara berkala terhadap mesin atau fasilitas produksi tertentu. Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan diketahui bahwa pada periode giling 2005, 2006 dan 2007 telah terjadi penggantian komponen Scraper Plate pada mesin giling dengan interval penggantian yang tidak sama berkisar antara satu bulan hingga lima bulan sekali. Hal ini menunjukkan belum terdapat jadwal penggantian yang optimal pada komponen Scraper Plate. Dengan menentukan penggantian yang optimal selama periode tertentu dapat dibuat jadwal penggantian yang tepat agar jumlah perawatan perbaikan dapat ditekan sehingga mengurangi biaya downtime dan optimasi biaya perawatan dapat tercapai. 1.2 Perumusan Masalah Mengingat pentingnya perencanaan perawatan mesin atau peralatan produksi di PG. Kebon Agung maka dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu bagaimana menentukan jadwal penggantian yang optimal selama periode tertentu. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah mengetahui biaya operasional dan biaya penggantian sesudah adanya penjadwalan penggantian, serta mendapatkan interval penggantian (replacement) yang optimal untuk komponen Scraper plate pada mesin giling di PG. Kebon Agung Malang.
  • 4. 3 1.4 Manfaat Penelitian Memberikan bahan pertimbangan bagi perusahaan mengenai perencanaan perawatan mesin melalui penyusunan jadwal penggantian komponen Scraper Plate pada mesin giling, sehingga efektivitas produksi dapat terus berjalan serta tercapainya tingkat biaya perawatan penggantian yang optimal dibandingkan biaya penggantian sebelumnya.
  • 5. II METODE PENELITIAN 4 2.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PG. Kebon Agung Malang, Jalan Raya Kebon Agung pada bulan Januari- Februari 2008. Pengolahan data penelitian dilakukan di Laboratorium Manajemen dan Sistem Industri, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. 2.2 Prosedur Penelitian 2.2.1 Survey Pendahuluan Survey pendahuluan dilakukan dengan datang langsung ke perusahaan yang akan dijadikan obyek penelitian. Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan yang bisa diangkat menjadi tema atau topik permasalahan. 2.2.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah adalah menguji hubungan sebab akibat dan mencari penyimpangan – penyimpangan dari kondisi normal dengan cara yang sistematik. Berdasarkan survey pendahuluan diketahui ada permasalahan pada sistem perawatan komponen Scraper Plate pada mesin giling terutama masalah jadwal penggantian komponen Scraper Plate. Sistem penggantian komponen saat ini cenderung sistem penggantian setelah terjadinya kerusakan pada komponen (failure replacement). Sistem penggantian yang tidak terencana dengan baik tersebut menyebabkan adanya breakdown dan biaya operasional mesin yang meningkat. Hal ini dirasa kurang baik sehingga perlu diketahui interval penggantian yang optimal agar didapatkan frekuensi penggantian yang tepat bagi perusahaan. Pada penelitian ini dapat diusulkan sistem perawatan penggantian komponen Scraper Plate. Penjadwalan penggantian komponen Scraper Plate diharapkan dapat menekan downtime karena kegagalan suatu peralatan. Adanya pengurangan downtime diharapkan dapat meminimalkan total biaya perawatan. 2.2.3 Pendefinisian Sistem Penggantian Komponen Scraper plate Pada tahapan ini ditentukan elemen yang menyusun sistem penjadwalan penggantian komponen serta hubungan antar elemen dalam sistem tersebut. Sistem yang dimodelkan adalah sistem penggantian komponen Scraper Plate. Kerusakan yang terjadi pada komponen Scraper Plate ini akan berpengaruh langsung terhadap mesin giling, karena kerusakan yang dialami komponen Scraper Plate berdampak pada naiknya biaya operasional mesin. Tidak berfungsinya mesin giling tersebut dapat mengakibatkan terhentinya proses produksi selama jangka waktu tertentu. Hal tersebut dapat terjadi karena mesin giling berfungsi untuk mendapatkan nira dari bahan baku tebu, sehingga dapat mengakibatkan terhentinya proses produksi secara keseluruhan. Dari permasalahan di atas maka perlu didapatkan periode penggantian yang optimal dengan memperhatikan elemen – elemen yang terdapat di dalam sistem penggantian komponen.
  • 6. 5 Biaya B i a y a t o t a l B i a y a P e n g g a n t i a n B i a y a O p e r a s i o n a l M e s i n 0 F r e k u e n s i p e n g g a n t i a n T = 2 2 5 h a r i Gambar Sistem Penggantian Komponen Scraper plate yang Optimal Biaya total adalah tujuan dari sistem penggantian Scraper Plate yang optimal, dan didapat dari penjumlahan biaya penggantian dan biaya operasional mesin.. Biaya penggantian cenderung naik jika dihubungkan dengan banyaknya frekuensi penggantian, karena dengan semakin bertambahnya frekuensi penggantian maka biaya penggantian semakin besar. Biaya operasional pada horison perencananan satu musim giling atau sekitar 225 hari bersifat tidak tetap. P enggant ia n k om ponen Su r v e y tr tr tr Su r v e y 0 1 Fn n T Gambar Hubungan Penggantian Komponen Terhadap Waktu dan Frekuensi Penggantian Biaya penggantian diantara survey adalah n interval penggantian komponen yang terjadi dikali biaya penggantian, sedangkan biaya operasional diantara survey adalah biaya operasional diantara penggantian dikalikan dengan banyaknya penggantian yang terjadi diantara survey (Fn). Penjadwalan penggantian komponen Scraper Plate yang optimal diperoleh dari minimumnya kurva biaya total atau titik keseimbangan antara biaya operasional dan biaya penggantian. 2.2.4 Penentuan Batasan Masalah, Variabel, Parameter dan Asumsi. Batasan masalah dari penelitian ini adalah : a. Pembahasan masalah hanya dibatasi pada penggantian komponen Scraper Plate bagian atas rol gilingan dari mesin giling untuk gilingan no 1. b. Tidak dibahas aspek teknis dalam penggantian Scraper Plate.
  • 7. Penentuan variabel keputusan penggantian komponen Scraper Plate yang optimal akan dipilih berdasarkan total biaya penggantian yang minimum. Adapun biaya – biaya tersebut antara lain : a. Biaya teknisi, terdiri dari jumlah teknisi per penggantian dan upah teknisi 6 per penggantian. b. Biaya pengadaan komponen Scraper Plate, merupakan hasil penjumlahan dari harga spare part Scraper Plate, holding cost dan ordering cost komponen Scraper Plate . c. Biaya kehilangan kesempatan untuk menjual, merupakan hasil perkalian dari kapasitas giling per jam, waktu yang diperlukan untuk replacement harga gula per Kg dan persentase rendemen. d. Biaya sumber tenaga, terdiri dari biaya yang dikeluarkan per Kwh dari turbin, biaya per Kwh dari PLN, harga per Liter residu dan Kebutuhan sumber tenaga mesin gilingan pada saat beroperasi. e. Biaya operator, merupakan hasil perkalian dari upah operator mesin, jumlah operator mesin dan jumlah shift. f. Biaya konsumsi pelumas, merupakan hasil perkalian dari harga pelumas per Liter dan kebutuhan pelumas selama pemakaian. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :  Komponen dari mesin giling selain Scraper Plate dan bahan baku dianggap dalam keadaan normal.  Kondisi komponen Scraper Plate untuk penggantian adalah komponen yang benar-benar baru, kondisi sesuai dengan spesifikasi alat.  Jam kerja produksi dan kapasitas mesin dalam keadaan normal.  Horison perencanaan dalam penelitian adalah 1 musim giling atau sekitar 225 hari masa giling. 2.2.5 Formulasi Model Matematis Sistem Penggantian Komponen Scraper Plate Untuk mencari keseimbangan biaya tersebut perlu dibangun suatu model matematis sistem penggantian komponen Scraper Plate. Biaya yang terkait dengan sistem penggantian antara lain : Y Biaya Penggantian (Cp) Biaya penggantian adalah biaya yang timbul karena perusahaan melakukan kegiatan penggantian komponen Scraper Plate. Biaya penggantian diperoleh dari n Penggantian Scraper Plate /musim giling dikali dengan Biaya per penggantian. Komponen biaya per penggantian (Cg) terdiri dari : 1.Biaya Teknisi (Ctn) Biaya teknisi adalah biaya tenaga kerja yang timbul karena adanya kegiatan penggantian yang dilakukan perusahaan terhadap komponen scraper plate. Formulasi model biaya teknisi adalah : Ctn = jumlah teknisi per penggantian x upah teknisi per penggantian Ctn = Rtn x Ptn
  • 8. 7 2.Biaya Pengadaan Komponen (Csp) Biaya pengadaan komponen adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menyediakan komponen Scraper Plate pada saat dilakukan penggantian komponen. Formulasi model biaya pengadaan komponen adalah : Csp = Harga spare part Scraper Plate + Holding cost + Ordering Cost Csp = S + Hc + Oc 3.Biaya Kehilangan Kesempatan untuk Menjual (Ckk) Biaya kehilangan kesempatan untuk menjual merupakan biaya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya mesin giling sehingga perusahaan tidak dapat berproduksi dan terjadi kehilangan pendapatan dari produk yang seharusnya bisa diproduksi apabila mesin giling bekerja dalam keadaan normal. Formulasi model biaya kehilangan kesempatan untuk menjual adalah : Ckk = Kapasitas giling/jam x Waktu yang diperlukan untuk replacement x Rata-rata rendemen x Harga gula / kg Ckk = K x Wr x R x H Dari komponen biaya teknisi, biaya pengadaan komponen dan biaya kehilangan kesempatan untuk menjual dapat diformulasikan biaya per penggantian (Cg) sebagai berikut : Cg = Ctn + Csp + Ckk Sehingga formulasi model biaya penggantian (Cp) dapat ditulis sebagai berikut : Biaya penggantian = n penggantian Scraper Plate x Biaya per penggantian Cp = n x Cg Cp = n x (Ctn + Csp + Ckk) Cp = n x ((Rtn x Ptn) + (S + Bs) + (K x Wr x R x H)) Y Biaya Operasional Mesin (Com) Formulasi komponen – komponen biaya operasional mesin adalah sebagai berikut: 1.Biaya Pelumas Mesin (Cplm) Biaya pelumas mesin adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan karena adanya pemakaian sejumlah pelumas untuk dapat mengoperasikan mesin dan mengalikannya dengan harga pelumas per liter. Formulasi model biaya pelumas mesin adalah : Cplm = Harga pelumas per liter x Kebutuhan pelumas selama pemakaian Cplm = O x E 2.Biaya Operator (Cop) Biaya operator adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap sejumlah operator mesin giling. Formulasi model biaya operator adalah : Cop = Upah operator mesin x jumlah operator mesin x Jumlah shift Cop = Pom x Rom x Sh
  • 9.   8  3.Biaya Sumber Tenaga (Cst) Biaya sumber tenaga adalah besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan karena pemakaian sejumlah sumber tenaga untuk mengoperasikan mesin gilingan. Formulasi model biaya sumber tenaga listrik adalah : Cst = Biaya untuk sumber tenaga tiap satuan (Kwh dan Liter) x Kebutuhan sumber tenaga mesin gilingan pada saat beroperasi. Cst = (StPLTU x D) + (StPLN x D) + (Hr x L) Formulasi model biaya operasi per unit waktu (hari) adalah : Biaya operasi hari ke-t = biaya pelumashari ke-t + biaya operator hari ke-t + Biaya sumber tenaga hari ke-t c(t) = Cplm + Cop + Cst c(t) = (O x E) (t) + (Pom x Rom x Sh) (t) + ((StPLTU x D) + (StPLN x D) + (Hr x L)) (t) Karena biaya operasional mesin besarnya tidak tetap maka digunakan integral dengan formulasi sebagai berikut : t r Com(t) = 0 c t dt Y Biaya Total per Unit Waktu (C(t r)) Biaya total per unit waktu didapatkan dari penjumlahan biaya operasioanal dan biaya per penggantian pada unit waktu tertentu dibagi dengan panjang interval (hari). Model formulasinya adalah sebagai berikut : C(tr) = Total cost in interval (0,tr) Length of Interval C(tr ) = Com + Cg tr Sehingga dapat ditulis : C (tr) = 1  t r c t 0 t dt  C  g  r    Y Biaya Total Penggantian (C) Biaya total penggantian didapat dari penjumlahan biaya penggantian per musim giling dengan biaya operasional per musim giling. Dari formulasi model di atas maka didapatkan rumus biaya total penggantian sebagai berikut : Biaya Total Penggantian = Biaya Penggantian / musim giling +Biaya Operasional Mesin / musim giling t r C = Cp + (  0 c t dt x Fn) t r C = ( n x Cg ) + (  0 c t dt x Fn)
  • 10. 9 r  c t  dt. 2.3 Parameterisasi 1. Menggambarkan satu siklus perencanaan penggantian. Operation time 225 hari 2. Menentukan biaya per penggantian pada musim giling (Cg). 3. Menentukan biaya operasional mesin per unit waktu (hari) (c(t)). 4. Menentukan fungsi biaya operasional mesin per unit waktu (rupiah) terhadap waktu. Data biaya operasional mesin per unit waktu Com(t) yang t dinotasikan: 0 5. Menentukan biaya total penggantian per musim giling. Dari perhitungan dapat dicari biaya total paling minimum, yang merupakan titik keseimbangan antara biaya penggantian dan biaya operasional pada kurva trade-off. 6. Menentukan biaya total per unit waktu pada musim giling (C(t r)). 7. Membandingkan biaya operasional, biaya penggantian dan biaya total penggantian sesudah adanya penjadwalan dengan sebelum adanya penjadwalan penggantian komponen Scraper Plate. 2.4 Penentuan Interval Penggantian Optimum Penentuan interval ini merupakan hasil analisa dari perhitungan data yang telah dilakukan. Solusi optimal diperoleh dengan mencari biaya total penggantian per musim giling (C) yang paling minimum atau bisa juga dengan mencari biaya total penggantian per unit waktu (Ctr) yang paling minimum selama horizon perencanaan. Periode yang menunjukkan biaya paling minimum tersebut dijadikan dasar penjadwalan penggantian Scraper Plate. Berdasarkan interval penggantian tersebut dapat diketahui frekuensi optimal penggantian pada musim giling.
  • 11. III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Proses Produksi Gula Stasiun Gilingan PG Kebon Agung Pabrik Gula Kebon Agung menerapkan proses produksi secara terus-menerus (continuous process) dengan rata-rata lama musim giling 225 hari. Periode musim giling tersebut disebabkan karena pabrik gula menyesuaikan dengan persediaan bahan baku tebu yang tersedia antara Bulan Mei – Oktober. Pada proses penggilingan di Pabrik Gula Kebon Agung Malang, mesin yang mengalami beban terberat adalah mesin giling karena berputar dan memeras terus-menerus selama proses produksi. Stasiun gilingan ini mempunyai lima unit mesin gilingan untuk memeras nira dari tebu yang telah melalui alat kerja pendahuluan. Tebu masuk diantara rol-rol depan dan atas gilingan, diperas melalui plat ampas ke rol belakang. Ampas yang keluar melalui plat penghantar diteruskan menuju gilingan-gilingan berikutnya melalui carrier sehingga nira yang masih melekat dalam sel tebu dapat dikeluarkan. Pada tiap unit gilingan terjadi dua kali pemerahan nira. Pemerahan pertama dilakukan top roll (roll atas) dan voor roll (roll depan). Pemerahan kedua dilakukan top roll dan achter roll (roll belakang). 3.2 Kondisi Perawatan Komponen Scraper Plate di PG Kebon Agung Kerusakan yang paling sering terjadi pada mesin gilingan diakibatkan komponen Scraper Plate aus, dengan ciri pada group rol gilingan apabila diamati tampak terisi penuh dengan ampas, sehingga terjadi jarak antara rol gilingan dengan Scraper Plate yang tidak dapat ditoleransi lagi dan harus dilakukan penggantian komponen Scraper Plate, karena dengan ampas yang memenuhi group pada rol gilingan akan memperberat kerja rol gilingan dan bisa mengakibatkan kerusakan pada rol gilingan. Kerusakan yang sering terjadi selain aus adalah komponen Scraper Plate rompal karena adanya benda lain selain bahan produksi yang masuk pada alur rol gilingan, biasanya disebabkan pada proses sebelumnya yaitu unigrator, karena pada proses produksinya mengalami guncangan cukup tinggi sehingga bagian mesin tertentu ada yang terlepas dan ikut tergiling. Perawatan penggantian yang dilakukan perusahaan terhadap komponen Scraper Plate selama ini adalah penggantian tidak terjadwal atau penggantian yang dilakukan menunggu terjadinya kerusakan. Menurut Setiawan (2007), Scraper Plate gilingan pada pabrik gula termasuk komponen kritis dengan laju kegagalan positif dan unavailability yang besar, sehingga perlu dilakukan penjadwalan preventive maintenance untuk kelancaran produksi. Tabel 1 Data Interval Penggantian Scraper Plate Musim Giling 2005, 2006 dan 10 2007 Musim Giling Giling hari ke- Interval antar penggantian (hari) Tahun 2005 55 55 101 46 165 64 194 29 Tahun 2006 27 27 60 33 169 109 204 35 Tahun 2007 56 56 197 141
  • 12. Data interval antar penggantian komponen berfluktuatif dan tidak teratur, hal tersebut dapat dilihat dari interval penggantian pada musim giling 2005 selang intervalnya antara 29 hari sampai dengan 64 hari, interval penggantian pada musim giling 2006 selang intervalnya antara 27 hari sampai dengan 109 hari, sedangkan pada musim giling 2007 terdapat selang interval penggantian 56 hari dan penggantian kedua intervalnya naik menjadi 141 hari. Hal ini menunjukkan penggantian yang dilakukan adalah penggantian yang menunggu hingga terjadi kerusakan. 3.3 Perencanaan Jadwal Penggantian Komponen Scraper Plate. Perencanaan jadwal penggantian komponen Scraper Plate diperoleh dengan melakukan perhitungan biaya penggantian dan biaya operasional komponen Scraper Plate. Penentuan biaya penggantian dilakukan dengan mengumpulkan data biaya teknisi penggantian, biaya pengadaan komponen dan biaya kehilangan kesempatan untuk menjual. Biaya per penggantian dinotasikan dengan (Cg) merupakan penjumlahan antara biaya teknisi penggantian (Ctn), biaya pengadaan komponen (Csp) dan biaya kehilangan kesempatan untuk menjual (Ckk). 11 Tabel 2 Total Biaya Per Penggantian Biaya Jumlah (Rp) Biaya Teknisi 47.910,00 Biaya Pengadaan Komponen 11.001.000,00 Biaya Kehilangan Kesempatan Untuk Menjual 188.150.000,00 Total Biaya per Penggantian 199.198.910,00 Biaya teknisi untuk setiap kali melakukan penggantian sebesar Rp47.910,00 dengan upah masing-masing teknisi sebesar Rp9.582,00. Biaya pengadaan komponen hanya terdiri dari tiga macam biaya yakni biaya pembelian suku cadang Scraper Plate yang, biaya penyimpanan (Holding Cost) dan biaya order (Ordering Cost). Biaya pembelian suku cadang Scraper Plate sebesar Rp10.000.000,00. sedangkan biaya penyimpanan sebesar Rp1.000.000,00 yang digunakan untuk pembelian baut baja dan stempet selama penyimpanan. Biaya order sebesar Rp1.000,00, biaya tersebut digunakan untuk order komponen melalui telepon. Biaya kehilangan kesempatan untuk menjual pada saat penggantian dihitung berdasarkan kapasitas giling selama dua jam yang terhenti karena penggantian sebesar 500.000 kg atau 8,33% dari kapasitas produksinya, dan besarnya rendemen sebesar 7,1 % dengan harga gula/Kg Rp5.300,00 maka didapatkan biaya kehilangan kesempatan untuk menjual sebesar Rp188.150.000,00. Dari analisis model biaya di atas maka didapatkan biaya per penggantian sebesar Rp199.198.910,00. Biaya operasional yang telah didapatkan kemudian dicari fungsinya terhadap waktu penggantian dengan cara menggambar grafik terlebih dahulu . Dari gambar
  • 13. grafik dapat ditentukan persamaan fungsinya dengan menggunakan program excel 12 B iaya O perasio nal Biaya Perawatan (Rp) tr sehingga didapatkan persamaan fungsinya yaitu 1053730,439e0,001dt. 0 1.100.000 1.080.000 1.060.000 1.040.000 1.020.000 1.000.000 980.000 960.000 940.000 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 Waktu (hari) Series1 Expon. (Series1) y = 1053730,439e0,001 x Gambar Grafik Biaya Operasional Komponen Scraper Plate 1.600.000.000 1.400.000.000 1.200.000.000 1.000.000.000 Biaya Operasional Biaya Penggantian 800.000.000 Biaya Total 600.000.000 400.000.000 200.000.000 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Frekuensi penggantian per musim giling Gambar Kurva Trade-off Penggantian Komponen Scraper Plate Penentuan penjadwalan penggantian komponen yang optimal menggunakan kurva trade-off dilakukan dengan memasukkan biaya penggantian, biaya operasional dan biaya total, berdasarkan gambar tersebut, titik keseimbangan biaya operasional dengan biaya penggantian terletak pada daerah antara 2,1 dan 2,5 kali penggantian per musim giling. Daerah ini merupakan daerah yang biaya perawatannya masih bisa diterima mendapatkan jadwal penggantian yang optimal. Analisis model biaya total penggantian (C) yang optimal ditentukan berdasarkan besarnya biaya operasional (Com) dan biaya penggantian (Cp). Biaya penggantian didapatkan dengan menghitung biaya per penggantian (Cg) dan jumlah n penggantiannya. Biaya total penggantian yang optimal diperoleh pada interval penggantian 99 hari.
  • 14. Tabel 3 Biaya Total Penggantian Komponen Scraper Plate 13 t tr Frekuensi penggantian (kali) Biaya operasional (Rp) Biaya penggantian (Rp) Biaya total (Rp) 1 225 260.941.775 44.819.754.750 45.080.696.525 3 75 261.229.075 14.740.719.340 15.001.948.415 11 20,45454545 215.535.772 3.875.324.249 4.090.860.021 12 18,75 197.574.457 3.535.780.653 3.733.355.110 41 5,487804878 266.768.702 893.965.840 1.160.734.542 43 5,23255814 267.064.571 843.120.968 1.110.185.539 51 4,411764706 278.928.646 679.619.811 958.548.456 53 4,245283019 268.403.036 646.456.840 914.859.876 80 2,8125 272.617.549 361.048.024 633.665.574 81 2,777777778 272.769.744 354.131.396 626.901.140 97 2,319587629 244.422.009 262.860.417 507.282.426 99 2,272727273 239.484.191 253.525.885 493.010.076 105 2,142857143 276.456.374 227.655.897 504.112.272 108 2,083333333 285.385.327 215.798.819 501.184.146 Biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan apabila melakukan penggantian pada interval 99 hari adalah sebesar Rp239.484.191,00 sedangkan biaya penggantian yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp253.525.885,00 sehingga biaya total untuk melakukan penggantian Scraper Plate selama satu musim giling adalah Rp493.010.076,00. Besarnya biaya operasional pada suatu interval penggantian dapat dicari dengan menghitung besarnya biaya interval penggantian atau biaya total per unit waktu C (tr) yang ditentukan dengan memasukkan fungsi persamaan biaya operasional di atas ke dalam persamaan : tr 1  (1053730 ,439 e r 0 0,001 (t)  ) dt C g   Tabel 4 Biaya Interval Penggantian Interval (hari) Biaya Operasional (Rp) Biaya Interval Penggantian (Rp) 12 10.537.304 17.478.018 30 35.353.224 7.818.404 56 63.223.826 4.686.120 72 86.849.290 3.972.892 81 98.197.107 3.671.555 95 105.373.044 3.206.021 99 105.373.044 3.076.484 100 122.525.742 3.217.247 103 126.413.799 3.161.288 106 130.314.708 3.108.619 109 136.984.957 3.084.256 Dari hasil perhitungan biaya interval penggantian atau biaya per unit waktu didapatkan interval penggantian paling optimal pada interval 99 hari dengan biaya interval penggantian sebesar Rp3.076.484,00, sedangkan pada
  • 15. perhitungan biaya total penggantian pada Tabel 3 juga didapatkan interval penggantian optimal adalah 99 hari dengan total biaya penggantian sebesar Rp493.010.076,00. Hal ini sesuai dengan penelitian Pranata (2007), bahwa solusi optimal yang diperoleh dengan cara mencari biaya total penggantian per siklus perencanaan yang paling minimum dan mencari biaya total penggantian per unit waktu yang paling minimum selama horizon perencanaan menunjukkan interval penggantian optimal yang sama. Jardine (1973), mengemukakan bahwa pada dasarnya optimasi waktu penggantian dalam suatu periode sama dengan melakukan pengukuran optimasi biaya tiap interval penggantian per unit waktu. 3.4 Perbandingan Sebelum Penjadwalan dan Sesudah Penjadwalan Tabel 5. Perbandingan Sebelum dan Sesudah Penjadwalan Penggantian 14 Penggantian Komponen (th) Biaya Operasional (Rp) Biaya Penggantian (Rp) Total Biaya per Musim Giling (Rp) DMG 2007 243.358.130 398.397.820 641.755.950 2008 239.484.191 253.525.885 493.010.076 Selisih 148.745.874 % Penghematan 23 Keterangan : DMG= Dalam Masa Giling Biaya total penggantian apabila dibandingkan antara sesudah penjadwalan dengan corrective maintenance yang dilakukan perusahaan sebelum penjadwalan pada musim giling 2007 sebenarnya akan menghemat biaya perawatan sebesar Rp 148.745.874,00 atau terjadi penghematan sekitar 23%. Penggantian komponen yang terlalu cepat ataupun terlalu lama akan berakibat timbulnya ekspektasi biaya yang tidak optimal, sehingga penentuan selang waktu penggantian yang optimal adalah dengan menerapkan sistem preventive maintenance yang menyebabkan pengeluaran biaya dapat ditekan seminimum mungkin (Anggono, 2005). Kondisi ini sesuai dengan penelitian Hafifi (2004) apabila kerusakan terjadi pada fasilitas selama proses produksi berlangsung maka kebijaksanaan corrective maintenance akan mengakibatkan biaya yang lebih tinggi daripada preventive maintenance, dikarenakan adanya biaya kehilangan keuntungan dari hasil produksi.
  • 16. IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan 1.Solusi optimal dari penjadwalan penggantian komponen Scraper Plate diperoleh pada interval penggantian 99 hari. Besarnya biaya total penggantian adalah Rp493.010.076,00 per musim giling, dengan biaya penggantian sebesar Rp253.525.885,00 dan biaya operasional sebesar Rp239.484.191,00. 2.Usulan penjadwalan penggantian jika dibandingkan dengan corrective maintenance yang dilakukan perusahaan pada musim giling 2007, sebenarnya dapat menghemat biaya total penggantian sebesar Rp 148.745.874,00 atau terjadi penghematan sekitar 23%. 4.2 Saran 1.Perusahaan perlu mempertimbangkan untuk melakukan preventive maintenance yaitu dengan penjadwalan penggantian komponen Scraper Plate secara rutin atau terjadwal, dan melakukan kontrol bahan baku pada proses kerja pendahuluan sehingga komponen mesin gilingan lebih tahan lama dan proses produksi dapat berjalan efektif dan efisien. 2.Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan untuk melakukan penjadwalan komponen Scraper Plate didasarkan pada biaya operasional yang cenderung meningkat seiring kerusakan komponen. Untuk itu dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai preventive replacement dengan cara meminimumkan total biaya harapan (expected cost) penggantian per satuan waktu apabila umur teknis dari komponen tersebut diketahui 15
  • 17. DAFTAR PUSTAKA Anggono, W., Julianingsih, dan Linawati. 2005. Preventive Maintenance System Dengan Modularity Design Sebagai Solusi Penurunan Biaya Maintainance (Studi Kasus di Perusahaan Tepung Ikan http://puslit.petra.ac.id/journals/industrial/indo5070107.pdf. Tanggal akses 30 Agustus 2007. Hafifi, U. 2004. Estimasi Periode Perawatan Preventif Mesin Press sebagai Usaha Meminimalkan Biaya Perawatan. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin. Universitas Brawijaya. Malang. Jardine, A. K. S. 1973. Maintenance, Replacement and Reliability. Pitman 16 Publishing. Birmingham. Pranata, R. A. Penentuan Jadwal Penggantian Optimal Komponen Airlock HIJ Pada Mesin Pneumatic Conveying (Studi Kasus di PT. ISM Bogasari).http://www.digilib.brawijaya.ac.id/newknowledge//Journals/10 81/050701743.pdf. Tanggal akses 30 Agustus 2007. Setiawan, W. 2007. Optimasi Penjadwalan Perawatan Pada Mesin Giling dengan Analisa Keandalan (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang).http://www.digilib.brawijaya.ac.id/newknowledge//Data/21/51/1 12/1081/050701754.pdf. Tanggal akses 29 Agustus 2007. Suharto. 1991. Manajemen Perawatan Mesin. PT Rineka Cipta. Wahjudi, D. dan Amelia. 2000. Analisa Penjadwalan dan Biaya Perawatan Mesin Press untuk Pembentukan Kampas Rem. Jurnal Teknik Mesin Universitas Kristen Petra Vol. 2, No. 1. hal. 50 – 61.
  • 18. 17