Daun keji beling (Strobilanthes crispus) dapat digunakan untuk mengobati batu ginjal secara tradisional karena mengandung kalium, natrium, kalsium dan asam silikat yang bermanfaat untuk melancarkan air seni, menghancurkan batu, meningkatkan volume darah, membantu pembekuan darah, dan mengikat zat-zat non-polar. Daunnya dapat direbus untuk diminum atau dikombinasikan dengan tanaman herbal lain dalam peng
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
KHASIAT DAUN KEJI BELING
1. KHASIAT DAUN KEJI BELING
Bagi masyarakat Indonesia tanaman obat sudah lama dikenal dan
dimanfaatkan karena dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sebagian
besar masyarakat menggeluti tanaman obat hanya sebagai kegiatan hobi saja dan
hanya sebagian kecil saja yang terlibat dalam bisnis tanaman obat. Dengan
demikian nilai bisnis tanaman obat yang berkembang belum sebesar dan sebanyak
industri obat modern. Akan tetapi sejalan dengan semakin mahalnya biaya
pengobatan modern dan bergesernya perilaku masyarakat ke pengobatan alamiah
maka industri jamu tradisionil mulai diminati masyarakat. Salah satu obat yang
banyak kita jumpai di pekarangan rumah adalah tanaman keji beling.
Tanaman ini dapat tumbuh di seluruh daerah di Indonesia.Umumnya, keji
beling tumbuh liar di kebun-kebun. Banyak orang yang belum mengetahui
mengenai tanaman ini dan manfaatnya. Oleh karena itu ketika tanaman ini tumbuh
subur di halaman, langsung dibersihkan oleh empunya halaman tersebut karena
diangggap mengganggu tanaman lainnya.
Berdasarkan beberapa penelitian atau uji klinis yang pernah dilakukan,
beberapa tumbuhan diyakini bermanfaat sebagai solusi alami gangguan batu
ginjal. Di antaranya daun tempuyung (Sonchus arvensis L), daun kunis kucing
(Orthosiphom stamineus Benth), daun keji beling (Strobilanthus crispus B1), akar
alang-alang (Imperata cylindrica), dan daun pegagan (Centella asiatica).dalam
makalah ini, pemakalah akan membahas mengenai daun keji beling (Strobilanthus
crispus B1).
Daun keji beling ini sering digunakan sebagai pilihan alternatif pengobatan
secara tradisional. Pemakalah akan menguraikan manfaat daun keji beling ini
untuk mengobati sakit ginjal atau lebih dikenal dengan batu ginjal. Mengingat
bahwa fungsi ginjal sangat kompleks dan vital meliputi filtrasi, ekskresi, sekresi,
dan hormonal, yang semuanya berlangsung secara simultan melalui mekanisme
pengaturan sendiri (Homeostasis). Karena itu, apabila ginjal terganggu, berarti
masalah kesehatan yang serius tengah menghadang.
2. A. Ciri-ciri Tanaman Keji Beling
Tanaman keji beling (Strobilanthes crispus, BL) adalah tanaman terna
yang biasa ditanam masyarakat sebagai tanaman pagar, bisa tumbuh hampir
diseluruh wilayah Indonesia. Dalam bahasa lokal keji beling dikenal dengan
sebutan : ngokilo, enyah kilo, keci beling (Jawa), picah beling (Sunda).
Klasifikasi keji beling adalah sebagai berikut :
K Divisi : Spermatophyta
S Sub Divisi : Angio spermae
A Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
S Familia : Acanthaceae
A Genus : Strobilanthes
S Spesies : Strobilanthes crispus, Bl.
Berdasarkan morfologi tanaman, keji beling dibagi menjadi bagian akar,
batang, daun dan bunga. Akar keji beling berbentuk akar tunggang dan serabut.
Akar berwarna putih kekuningan. Fungsi akar untuk memperkuat berdirinya
tanaman serta menyerap air dan unsure hara dari media tanam atau tanah.
Tanaman ini menyerupai rumput besar. Batang berbentuk bulat, beruas dan
berdiameter 0,2 hingga 0, 7 cm. Berkulit batang ungu dengan memiliki bintik-
bintik hijau pada saat masih muda, dan berubah menjadi coklat setelah tua. Daun
berbentuk bulat telur, dan pada bagian tepinya bergerigi, dan berbulu halus.
Panjang helaian daun adalah sekitar 2 hingga 5 cm. Berdaun hijau, dan berbunga
setelah dewasa. Bunga akan keluar pada waktu-waktu tertentu
B. Keji Beling Salah Satu Tanaman Herbal yang Dapat Mengobati Sakit
Ginjal
Pecah beling atau nama saintifiknya Strobilanthes crispus atau Saricocalix
crispus (Acanthaceae) merupakan tumbuhan yang berasal dari Madagascar hingga
3. ke Indonesia dan telah dikenal pasti buat pertama kalinya oleh Thomas Anderson
(1832 - 1870) yang mengkelaskan tumbuhan ini di bawah Spermatophyta
(tumbuhan berbunga dan gymnosperma). Daun ini dikenali dengan nama pecah
beling, enyoh kilo, kecibeling atau keji beling, picah beling, ngokilo, dan enyoh
kelo. Di Malaysia, tanaman ini lebih dikenali dengan nama pecah kaca, pecah
beling atau jin batu. Tanaman ini mudah ditanam dan hidup subur di Malaysia.
Daunnya telah digunakan secara tradisional untuk merawat kanker,
kencing manis serta batu karang dan juga sebagai agen diuretik. Tumbuhan ini
mempunyai kandungan kalsium karbonat yang tinggi dan air rebusannya bersifat
alkali yang lemah. Daun pecah beling mempunyai kandungan mineral yang sangat
tinggi seperti kalium (51%), kalsium (24%), natrium (24%), ferum (1%) dan
fosforus (1%). Daunnya juga mempunyai kandungan vitamin C, B1, B2 yang
agak tinggi dan banyak bahan yang lain seperti katekin dan tannin. Daun ini juga
mengandungi kafeina, tetapi kandungannya adalah rendah.
C. Kandungan Kimia dalam Daun Keji Beling Untuk Pengobatan Penyakit
Batu Ginjal
Dari berbagai penelitian diketahui tanaman keji beling mengandung zat-
zat kimia antara lain : kalium, natrium, kalsium dan asam silikat. Kalium
berfungsi melancarkan air seni serta menghancurkan batu dalam empedu, ginjal
dan kandung kemih. Natrium berfungsi meningkatkan cairan ekstraseluler yang
menyebabkan peningkatan volume darah. Kalsium berfungsi membantu proses
pembekuan darah, juga sebagai katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh
dan mempertahankan fungsi membran sel. Sedangkan asam silikat berfungsi
mengikat air, minyak, dan senyawa-senyawa non-polar lainnya. Keji beling
memiliki rasa yang pahit karena di dalamnya mengandung :
1. Kalium pekat yang dapat menghancurkan batu yang ada di dalam ginjal,
juga batu yang bersarang di dalam empedu, dan batu yang terdapat dalam
kantung kemih.
2. Keji beling memiliki kandungan natrium. Keji beling bermanfaat
4. meningkatkan cairan ekstraseluler yang dapat meningkatkan volume darah
dalam tubuh.
3. Keji beling memiliki kandungan kalium, bermanfaat untuk membantu
proses pembekuan darah.
Beberapa alternatif cara membuat ramuan obat tradisional dengan
memanfaatkan daun keji beling, antara lain:
1) Alternatif cara pertama: Siapkan 10 gram daun kering atau 30 gram daun
keji beling segar. Cuci sampai bersih lalu rebus dalam 250 ml air bersih
sampai tersisa 150 ml. Setelah dingin, saring. Bagi untuk tiga kali minum
dan habiskan dalam sehari.
2) Alternatif cara kedua
Bahan :
Daun keji beling (Sericocalyx crispus sp)……… 25 gram
Daun sawi (Brasica juncea, L) ………..………... 40 gram
Biji sawi(Brasica juncea, L) ………..………….. 20 gram
Temu lawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb) …… 10 gram
Cara Pembuatan :
Semua bahan direbus dalam 3 gelas air hingga tinggal separuhnya.
Cara Pemakaian :
Di minum 4 kali sehari, lakukan secara teratur
Berdasarkan penjelasan diatas, batu ginjal memang penyakit yang jangan
dianggap remeh karena rasa sakit yang ditimbulkan luar biasa dan tak bisa
ditahan. Banyak orang yang pernah mengalaminya menganjurkan kita untuk
berhati-hati pada penyakit yang satu ini. Kita bisa mencoba alternatif pengobatan
alamiah, di mana produk yang ditawarkan bersifat alami dari sumber alam dan
5. telah banyak yang merasakan khasiatnya, salah satunya daun keji beling. Daun
keji beling mengandung zat-zat kimia baik untuk kesehatan. Daun keji beling ini
berguna untuk menyembuhkan penyakit batu ginjal dan daun keji beling ini dapat
dijadikan alternatif pengobatan alamiah. Daun keji beling dapat dikombinasikan
dengan tanaman herbal lainnya untuk membantu menyembuhkan penyakit batu
ginjal ini.