Dokumen tersebut membahas tentang media baru dan teori-teori yang berkaitan dengan media baru. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan pengertian komunikasi massa dan karakteristiknya, perbedaan antara media tradisional dan media baru, serta dampak media baru terhadap integrasi sosial dan identitas masyarakat.
1. MEDIA BARU – TEORI BARU
Kelompok
Sirajuddin Lathif
?
3
Anita Wulandari Ratnasari Nur I
Rafika Syahdina
2.
3.
4.
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar,
film, radio, TV (Cangara, 2002)
Pengertian Komunikasi Massa Menurut Joseph A. devito dalam
buku Pengantar Komunikasi Massa oleh Nurudin, M.Si., dia
mengemukakan definisi komunikasi massa sebagai berikut:
“First,mass communication is communication addressed to masses,
to an extremely large science. This does not mean that the
audience includes all people or everyone who reads or everyone
who watches television; rather it means an audience that is large
and generally
rather poorly defined. Second, mass communication is
communication mediated by audio and/or visual transmitter. Mass
communication is perhaps most easily and most logically defined by
its forms: television, radio, newspaper, magazines, films, books, and
tapes.”
5.
McQuail menyebut ciri utama komunikasi massa dari
segi:
1. Sumber : bukan satu orang, tapi organisasi formal, “sender”-nya
seringkali merupakan komunikator profesional.
2. Pesan : beragam, dapat diperkirakan, dan diproses, distandarisasi,
dan selalu diperbanyak; merupakan produk dan komoditi yang
bernilai tukar.
3. Hubungan pengirim-penerima bersifat satu arah, impersonal,
bahkan mungkin selali sering bersifat non-moral dan kalkulatif.
4. Penerima merupakan bagian dari khalayak luas.
5. Mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dengan
banyak penerima
6.
Karakteristik Komunikasi Massa
William R. Rivers dkk.:
1. Satu arah.
2. Selalu ada proses seleksi –media memilih khalayak.
3. Menjangkau khalayak luas.
4. Membidik sasaran tertentu, segmentasi.
5. Dilakukan oleh institusi sosial (lembaga media/pers); media dan
masyarakat saling memberi pengaruh/interaksi
Fungsi komunikasi massa adalah menyebarkan informasi,
mendidik, dan menghibur. Ketiganya mencakup juga
mempengaruhi, membimbing, mengeritik, dan sebagainya
Ciri komunikasi massa ditentukan oleh sifat unsur – unsur
yang dicakupnya, yakni sifat komunikan, sifat media, sifat
pesan, sifat komunikator, dan sifat efek
7.
8.
Dalam pengaruhnya kepada pengarang, media baru mempersulit
dalam memelihara hak cipta
Media baru mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran
dengan :
1. Memungkinkan terjadinya percakapan antar-banyak pihak
2. Memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan dan penyebaran
kembali objek-objek budaya
3. Mengganggu tindakan komunikasi dari posisi pentingnya, dari hubungan
kewilayahan dari modernitas
4. Menyediakan kontak global secara instan
5. Memasukkan subjek modern / akhir modern ke dalam mesin aparat yang
berjaringan
(poster, 1999 : 15)
9.
10.
Ramussen (2000) berpendapat bahwa media baru memiliki efek
kualitatif yang berbeda terhadap integrasi sosial dalam jaringan
masyarakat modern yang mengambil dari teori modernisasi
Giddens (1991).
Dalam kaitannya dengan Integrasi dan Identitas, internet membuat
isu apakah media baru mampu memecahkan atau menyatukan
masyarakat.
Menurut Sunstein (2006), Pengaturan dasar dari internet dan sifat
penggunaannya mengarah pada efek perpecahan sosial.
Menurut Slevin (2000) bahwa internet membuka jalan untuk
hubungan serta jaringan tidak langsung yang baru yang menyatu
dengan cara yang berbeda dan meningkat.
11.
12. 1. Mediakomunikasi antarpribadi
Meliputi telepon dan surat elektronik.
2. Media permainan interaktif
Media ini terutama berbasis komputer dan video game, ditambah peralatan
realitas virtual.
3. Media pencarian informasi
Ini adalah kategori yang luas, tetapi internet (www) merupakan contoh yang
paling penting, dianggap sebagai perpustakaan dan sumber data yang
ukuran, aktualitas, dan aksebilitasnya belum pernah ada sebelumnya.
4. Media partisipasi kolektif
Kategorinya khususnya meliputi penggunaan internet untuk berbagi dan
bertukar informasi, gagasan, pengalaman, serta mengembangkan hubungan
pribadi aktif.
5. Substitusi media penyiaran
Acuan utamanya adalah penggunaan media untuk menerima atau
mengunduh konten yang di masa lalu baisanya disebarkan.
13.
14.
15.
Media massa tradisional dipandang sebagai ambivalen dalam
relasi mereka dengan komunitas biasa (lokal). Semakin besar
skala distribusi, semakin buruk bagi kehidupan sosial lokal dan
komunitas, tetapi bahkan penilaian ini ditantang oleh bukti
perilaku antar pribadi yang terlokalisasi secara terus menerus.
Pada tahun 1960-an dan tahun 1970-an televisi mulai muncul
sebagai alat positif untuk penciptaan komunitas.
Menurut Benedict Anderson (1983) bahwa ‘Komunitas harus
dibedakan bukan dengan asli/palsunya, tetapi dengan gaya
dimana mereka digambarkan.
16.
17.
18.
10 taun memasuki abad ke 21, terdapat daftr pengecualian
kebebasan yang terus bertambah di dalam internet ang bervariasi
dari stu yurisdiksi nasional dan berkorelasi dengan tngkat
kebebasan umum (atau tidak adanya kebebasan) pada tiap
negeara
Peneliti lain mengenai inovasi komunikasi (Winston, 1986)
mengetahui bahwa sebagian besar teknologi baru memiliki potensi
inovatif, tetapi implementas sebenarnya selalu bergantung pada 2
faktor.
1. operasi ‘pengejaran atas kebutuhan sosial’ yang mengatur derajat
dan bentuk pengembangan penemuan.
2. ‘hukum penekanan potensi radikal’ yang bertindak sebagai rem
atas inovasi untuk menjaga status quo social atau perusahaan
19.
20.
21.
Ranganath (1976) menuturkan sifat sifat media tradisional itu akrab
dengan khalayak, kaya akan variasi, dengan segala tersedia, dan
biayanya rendah.
Media modern tidak selamanya mengalahkan media tradisional.
Dalam beberapa kasus media modern judtru memberikan kontribusi
yang cukup besar pada konservasi media tradisional, yaitu dengan
jalan menyiarkan kesenian – kesenian asli (Lent, 1982)
Menurut Everett M. Rogers selain media massa modern ada juga
media massa tradisional yang meliputi teater rakyat, juru dongeng,
juru pantun, dll.
22.
Namun tak selamanya maedia moderen dan media tradisional dapat
dipadukan. Karz dan Wedell (dalam Lent, 1981) mengemukakan empat
alasan mengapa kedua macam media tersebut sering tidak dapat
dipadukan :
1. Kesenian rakyat sering pudar, karena modernisasi yang terjadi dalam
masyarakat
2. Variasi acara dalam media tradisional itu terbatas. Sedangkan media
modern memiliki kemampuan siaran yang besar dan menghendaki
sesuatu yang baru terus
3. Pentas pergelaran kesenain rakyay sering tidak sepadan dengan studio
siaran
4. Kesenian rakyat sering diselenggarakan sebagai bagian dari upacara –
upacara tradisional sehingga tidak dapat disiarkan sewaktu waktu