SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MEDIA BARU – TEORI BARU 
Kelompok 
Sirajuddin Lathif 
? 
3 
Anita Wulandari Ratnasari Nur I 
Rafika Syahdina
 
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian 
pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan 
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, 
film, radio, TV (Cangara, 2002) 
 
Pengertian Komunikasi Massa Menurut Joseph A. devito dalam 
buku Pengantar Komunikasi Massa oleh Nurudin, M.Si., dia 
mengemukakan definisi komunikasi massa sebagai berikut: 
“First,mass communication is communication addressed to masses, 
to an extremely large science. This does not mean that the 
audience includes all people or everyone who reads or everyone 
who watches television; rather it means an audience that is large 
and generally 
rather poorly defined. Second, mass communication is 
communication mediated by audio and/or visual transmitter. Mass 
communication is perhaps most easily and most logically defined by 
its forms: television, radio, newspaper, magazines, films, books, and 
tapes.”
 
McQuail menyebut ciri utama komunikasi massa dari 
segi: 
1. Sumber : bukan satu orang, tapi organisasi formal, “sender”-nya 
seringkali merupakan komunikator profesional. 
2. Pesan : beragam, dapat diperkirakan, dan diproses, distandarisasi, 
dan selalu diperbanyak; merupakan produk dan komoditi yang 
bernilai tukar. 
3. Hubungan pengirim-penerima bersifat satu arah, impersonal, 
bahkan mungkin selali sering bersifat non-moral dan kalkulatif. 
4. Penerima merupakan bagian dari khalayak luas. 
5. Mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dengan 
banyak penerima
 
Karakteristik Komunikasi Massa 
William R. Rivers dkk.: 
1. Satu arah. 
2. Selalu ada proses seleksi –media memilih khalayak. 
3. Menjangkau khalayak luas. 
4. Membidik sasaran tertentu, segmentasi. 
5. Dilakukan oleh institusi sosial (lembaga media/pers); media dan 
masyarakat saling memberi pengaruh/interaksi 
 
Fungsi komunikasi massa adalah menyebarkan informasi, 
mendidik, dan menghibur. Ketiganya mencakup juga 
mempengaruhi, membimbing, mengeritik, dan sebagainya 
 
Ciri komunikasi massa ditentukan oleh sifat unsur – unsur 
yang dicakupnya, yakni sifat komunikan, sifat media, sifat 
pesan, sifat komunikator, dan sifat efek
 
Dalam pengaruhnya kepada pengarang, media baru mempersulit 
dalam memelihara hak cipta 
 
Media baru mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran 
dengan : 
1. Memungkinkan terjadinya percakapan antar-banyak pihak 
2. Memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan dan penyebaran 
kembali objek-objek budaya 
3. Mengganggu tindakan komunikasi dari posisi pentingnya, dari hubungan 
kewilayahan dari modernitas 
4. Menyediakan kontak global secara instan 
5. Memasukkan subjek modern / akhir modern ke dalam mesin aparat yang 
berjaringan 
(poster, 1999 : 15)
 
Ramussen (2000) berpendapat bahwa media baru memiliki efek 
kualitatif yang berbeda terhadap integrasi sosial dalam jaringan 
masyarakat modern yang mengambil dari teori modernisasi 
Giddens (1991). 
 
Dalam kaitannya dengan Integrasi dan Identitas, internet membuat 
isu apakah media baru mampu memecahkan atau menyatukan 
masyarakat. 
Menurut Sunstein (2006), Pengaturan dasar dari internet dan sifat 
penggunaannya mengarah pada efek perpecahan sosial. 
Menurut Slevin (2000) bahwa internet membuka jalan untuk 
hubungan serta jaringan tidak langsung yang baru yang menyatu 
dengan cara yang berbeda dan meningkat.
1. Mediakomunikasi antarpribadi 
Meliputi telepon dan surat elektronik. 
2. Media permainan interaktif 
Media ini terutama berbasis komputer dan video game, ditambah peralatan 
realitas virtual. 
3. Media pencarian informasi 
Ini adalah kategori yang luas, tetapi internet (www) merupakan contoh yang 
paling penting, dianggap sebagai perpustakaan dan sumber data yang 
ukuran, aktualitas, dan aksebilitasnya belum pernah ada sebelumnya. 
4. Media partisipasi kolektif 
Kategorinya khususnya meliputi penggunaan internet untuk berbagi dan 
bertukar informasi, gagasan, pengalaman, serta mengembangkan hubungan 
pribadi aktif. 
5. Substitusi media penyiaran 
Acuan utamanya adalah penggunaan media untuk menerima atau 
mengunduh konten yang di masa lalu baisanya disebarkan.
 
Media massa tradisional dipandang sebagai ambivalen dalam 
relasi mereka dengan komunitas biasa (lokal). Semakin besar 
skala distribusi, semakin buruk bagi kehidupan sosial lokal dan 
komunitas, tetapi bahkan penilaian ini ditantang oleh bukti 
perilaku antar pribadi yang terlokalisasi secara terus menerus. 
 
Pada tahun 1960-an dan tahun 1970-an televisi mulai muncul 
sebagai alat positif untuk penciptaan komunitas. 
 
Menurut Benedict Anderson (1983) bahwa ‘Komunitas harus 
dibedakan bukan dengan asli/palsunya, tetapi dengan gaya 
dimana mereka digambarkan.
 
10 taun memasuki abad ke 21, terdapat daftr pengecualian 
kebebasan yang terus bertambah di dalam internet ang bervariasi 
dari stu yurisdiksi nasional dan berkorelasi dengan tngkat 
kebebasan umum (atau tidak adanya kebebasan) pada tiap 
negeara 
 
Peneliti lain mengenai inovasi komunikasi (Winston, 1986) 
mengetahui bahwa sebagian besar teknologi baru memiliki potensi 
inovatif, tetapi implementas sebenarnya selalu bergantung pada 2 
faktor. 
1. operasi ‘pengejaran atas kebutuhan sosial’ yang mengatur derajat 
dan bentuk pengembangan penemuan. 
2. ‘hukum penekanan potensi radikal’ yang bertindak sebagai rem 
atas inovasi untuk menjaga status quo social atau perusahaan
 
Ranganath (1976) menuturkan sifat sifat media tradisional itu akrab 
dengan khalayak, kaya akan variasi, dengan segala tersedia, dan 
biayanya rendah. 
 
Media modern tidak selamanya mengalahkan media tradisional. 
Dalam beberapa kasus media modern judtru memberikan kontribusi 
yang cukup besar pada konservasi media tradisional, yaitu dengan 
jalan menyiarkan kesenian – kesenian asli (Lent, 1982) 
 
Menurut Everett M. Rogers selain media massa modern ada juga 
media massa tradisional yang meliputi teater rakyat, juru dongeng, 
juru pantun, dll.
 
Namun tak selamanya maedia moderen dan media tradisional dapat 
dipadukan. Karz dan Wedell (dalam Lent, 1981) mengemukakan empat 
alasan mengapa kedua macam media tersebut sering tidak dapat 
dipadukan : 
1. Kesenian rakyat sering pudar, karena modernisasi yang terjadi dalam 
masyarakat 
2. Variasi acara dalam media tradisional itu terbatas. Sedangkan media 
modern memiliki kemampuan siaran yang besar dan menghendaki 
sesuatu yang baru terus 
3. Pentas pergelaran kesenain rakyay sering tidak sepadan dengan studio 
siaran 
4. Kesenian rakyat sering diselenggarakan sebagai bagian dari upacara – 
upacara tradisional sehingga tidak dapat disiarkan sewaktu waktu

More Related Content

What's hot

media dan budaya populer
media dan budaya populermedia dan budaya populer
media dan budaya populer
andre rahman
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
mankoma2013
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
mankoma2013
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
mankoma2013
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theory
mankoma2013
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Muchlis Soleiman
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massa
Reni Kurniati
 
Teori Paradigma Naratif
Teori Paradigma NaratifTeori Paradigma Naratif
Teori Paradigma Naratif
mankoma2012
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
mankoma2013
 

What's hot (20)

media dan budaya populer
media dan budaya populermedia dan budaya populer
media dan budaya populer
 
Teori Media Ekologi
Teori Media EkologiTeori Media Ekologi
Teori Media Ekologi
 
Cakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasionalCakupan komunikasi internasional
Cakupan komunikasi internasional
 
Teori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompokTeori komunikasi kelompok
Teori komunikasi kelompok
 
Teori cultivation
Teori cultivationTeori cultivation
Teori cultivation
 
Coordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning TheoryCoordinated Management of Meaning Theory
Coordinated Management of Meaning Theory
 
Uses and Gratification Theory
Uses and Gratification TheoryUses and Gratification Theory
Uses and Gratification Theory
 
Cultivation theory
Cultivation theoryCultivation theory
Cultivation theory
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan EtikaHUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
HUKUM ETIKA & PENYIARAN - Pengantar Hukum dan Etika
 
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
Komunikasi (media massa dalam pembangunan)
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
 
Teori Ekologi Media
Teori Ekologi MediaTeori Ekologi Media
Teori Ekologi Media
 
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
Teori Komunikasi- Retorika (the Rhetoric)
 
Konsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massaKonsep dan model komunikasi massa
Konsep dan model komunikasi massa
 
Efek media
Efek mediaEfek media
Efek media
 
Konvergensi media
Konvergensi mediaKonvergensi media
Konvergensi media
 
Teori Paradigma Naratif
Teori Paradigma NaratifTeori Paradigma Naratif
Teori Paradigma Naratif
 
Teori agenda setting
Teori agenda setting Teori agenda setting
Teori agenda setting
 
Komunikasi persuasive
Komunikasi persuasiveKomunikasi persuasive
Komunikasi persuasive
 

Viewers also liked

Teknologi internet dan new media
Teknologi internet dan new mediaTeknologi internet dan new media
Teknologi internet dan new media
_hikaru
 
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektifMateri 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
dinnianggra
 
Media Agenda Setting and the rise of Islamophobia
Media Agenda Setting and the rise of IslamophobiaMedia Agenda Setting and the rise of Islamophobia
Media Agenda Setting and the rise of Islamophobia
Ada Siddique
 

Viewers also liked (20)

Teknologi internet dan new media
Teknologi internet dan new mediaTeknologi internet dan new media
Teknologi internet dan new media
 
Konvergensi Media
Konvergensi MediaKonvergensi Media
Konvergensi Media
 
Teori semiotika (Kelompok Komunikasi Massa)
Teori semiotika (Kelompok Komunikasi Massa)Teori semiotika (Kelompok Komunikasi Massa)
Teori semiotika (Kelompok Komunikasi Massa)
 
Mediamorphosis
MediamorphosisMediamorphosis
Mediamorphosis
 
Framing (perspektif media massa)
Framing (perspektif media massa)Framing (perspektif media massa)
Framing (perspektif media massa)
 
New media
New mediaNew media
New media
 
Komunikasi Semiotika
Komunikasi SemiotikaKomunikasi Semiotika
Komunikasi Semiotika
 
Teori Semiotika Media
Teori Semiotika MediaTeori Semiotika Media
Teori Semiotika Media
 
Cultivation Theory
Cultivation Theory Cultivation Theory
Cultivation Theory
 
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektifMateri 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
Materi 3 new saling ketergantungan dan kesadaran kolektif
 
jurnalisme online dan citra polri
jurnalisme online dan citra polrijurnalisme online dan citra polri
jurnalisme online dan citra polri
 
Ekonomi - teori Rostow
Ekonomi - teori RostowEkonomi - teori Rostow
Ekonomi - teori Rostow
 
Media Agenda Setting and the rise of Islamophobia
Media Agenda Setting and the rise of IslamophobiaMedia Agenda Setting and the rise of Islamophobia
Media Agenda Setting and the rise of Islamophobia
 
Pengantar semiotika
Pengantar semiotikaPengantar semiotika
Pengantar semiotika
 
Kepemimpinan: Teori dan Beberapa Aplikasinya
Kepemimpinan: Teori dan Beberapa AplikasinyaKepemimpinan: Teori dan Beberapa Aplikasinya
Kepemimpinan: Teori dan Beberapa Aplikasinya
 
Tugas semiotika komunikasi
Tugas semiotika komunikasiTugas semiotika komunikasi
Tugas semiotika komunikasi
 
Presentasi Semiotika
Presentasi SemiotikaPresentasi Semiotika
Presentasi Semiotika
 
Makalah sistem informasi manajemen dan intelijen
Makalah sistem informasi manajemen dan intelijenMakalah sistem informasi manajemen dan intelijen
Makalah sistem informasi manajemen dan intelijen
 
TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 1
TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 1TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 1
TEKNIK REPORTASE TV - Reporter 1
 
Computer mediated communication
Computer mediated communicationComputer mediated communication
Computer mediated communication
 

Similar to Media baru – teori baru

Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin Amq
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin Amq
 
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
digilib2023
 
Model Komunikasi Massa
Model Komunikasi MassaModel Komunikasi Massa
Model Komunikasi Massa
Hanum Ilmi
 
peranan komunikasi massa dalam peran warga negara
peranan komunikasi massa dalam peran warga negaraperanan komunikasi massa dalam peran warga negara
peranan komunikasi massa dalam peran warga negara
fauziprsty
 

Similar to Media baru – teori baru (20)

komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
Pengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaPengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massa
 
Makalah media masa
Makalah media masaMakalah media masa
Makalah media masa
 
Teori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakatTeori media dan teori masyarakat
Teori media dan teori masyarakat
 
Komunikasi Massa
Komunikasi MassaKomunikasi Massa
Komunikasi Massa
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Bab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasiBab 10 teori komunikasi
Bab 10 teori komunikasi
 
essay done.docx
essay done.docxessay done.docx
essay done.docx
 
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptxPENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
PENGANTAR KOMUNIKASI MASSA.pptx
 
komunikasi massa
komunikasi massakomunikasi massa
komunikasi massa
 
Sejarah media
Sejarah mediaSejarah media
Sejarah media
 
teori komunikasi massa
teori komunikasi massateori komunikasi massa
teori komunikasi massa
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetakSyarifudin, dakwah melalui media cetak
Syarifudin, dakwah melalui media cetak
 
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
Kelompok 2 Literasi Media Kelompok 2 Literasi MediaKelompok 2 Literasi Media
 
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdfMateri 10 -  SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
Materi 10 - SISTEM KOMUNIKASI MASSA.pdf
 
Model Komunikasi Massa
Model Komunikasi MassaModel Komunikasi Massa
Model Komunikasi Massa
 
peranan komunikasi massa dalam peran warga negara
peranan komunikasi massa dalam peran warga negaraperanan komunikasi massa dalam peran warga negara
peranan komunikasi massa dalam peran warga negara
 
pembahasan
pembahasanpembahasan
pembahasan
 
Teori Media Massa
Teori Media MassaTeori Media Massa
Teori Media Massa
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 

Media baru – teori baru

  • 1. MEDIA BARU – TEORI BARU Kelompok Sirajuddin Lathif ? 3 Anita Wulandari Ratnasari Nur I Rafika Syahdina
  • 2.
  • 3.
  • 4.  Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002)  Pengertian Komunikasi Massa Menurut Joseph A. devito dalam buku Pengantar Komunikasi Massa oleh Nurudin, M.Si., dia mengemukakan definisi komunikasi massa sebagai berikut: “First,mass communication is communication addressed to masses, to an extremely large science. This does not mean that the audience includes all people or everyone who reads or everyone who watches television; rather it means an audience that is large and generally rather poorly defined. Second, mass communication is communication mediated by audio and/or visual transmitter. Mass communication is perhaps most easily and most logically defined by its forms: television, radio, newspaper, magazines, films, books, and tapes.”
  • 5.  McQuail menyebut ciri utama komunikasi massa dari segi: 1. Sumber : bukan satu orang, tapi organisasi formal, “sender”-nya seringkali merupakan komunikator profesional. 2. Pesan : beragam, dapat diperkirakan, dan diproses, distandarisasi, dan selalu diperbanyak; merupakan produk dan komoditi yang bernilai tukar. 3. Hubungan pengirim-penerima bersifat satu arah, impersonal, bahkan mungkin selali sering bersifat non-moral dan kalkulatif. 4. Penerima merupakan bagian dari khalayak luas. 5. Mencakup kontak secara serentak antara satu pengirim dengan banyak penerima
  • 6.  Karakteristik Komunikasi Massa William R. Rivers dkk.: 1. Satu arah. 2. Selalu ada proses seleksi –media memilih khalayak. 3. Menjangkau khalayak luas. 4. Membidik sasaran tertentu, segmentasi. 5. Dilakukan oleh institusi sosial (lembaga media/pers); media dan masyarakat saling memberi pengaruh/interaksi  Fungsi komunikasi massa adalah menyebarkan informasi, mendidik, dan menghibur. Ketiganya mencakup juga mempengaruhi, membimbing, mengeritik, dan sebagainya  Ciri komunikasi massa ditentukan oleh sifat unsur – unsur yang dicakupnya, yakni sifat komunikan, sifat media, sifat pesan, sifat komunikator, dan sifat efek
  • 7.
  • 8.  Dalam pengaruhnya kepada pengarang, media baru mempersulit dalam memelihara hak cipta  Media baru mengabaikan batasan percetakan dan model penyiaran dengan : 1. Memungkinkan terjadinya percakapan antar-banyak pihak 2. Memungkinkan penerimaan secara simultan, perubahan dan penyebaran kembali objek-objek budaya 3. Mengganggu tindakan komunikasi dari posisi pentingnya, dari hubungan kewilayahan dari modernitas 4. Menyediakan kontak global secara instan 5. Memasukkan subjek modern / akhir modern ke dalam mesin aparat yang berjaringan (poster, 1999 : 15)
  • 9.
  • 10.  Ramussen (2000) berpendapat bahwa media baru memiliki efek kualitatif yang berbeda terhadap integrasi sosial dalam jaringan masyarakat modern yang mengambil dari teori modernisasi Giddens (1991).  Dalam kaitannya dengan Integrasi dan Identitas, internet membuat isu apakah media baru mampu memecahkan atau menyatukan masyarakat. Menurut Sunstein (2006), Pengaturan dasar dari internet dan sifat penggunaannya mengarah pada efek perpecahan sosial. Menurut Slevin (2000) bahwa internet membuka jalan untuk hubungan serta jaringan tidak langsung yang baru yang menyatu dengan cara yang berbeda dan meningkat.
  • 11.
  • 12. 1. Mediakomunikasi antarpribadi Meliputi telepon dan surat elektronik. 2. Media permainan interaktif Media ini terutama berbasis komputer dan video game, ditambah peralatan realitas virtual. 3. Media pencarian informasi Ini adalah kategori yang luas, tetapi internet (www) merupakan contoh yang paling penting, dianggap sebagai perpustakaan dan sumber data yang ukuran, aktualitas, dan aksebilitasnya belum pernah ada sebelumnya. 4. Media partisipasi kolektif Kategorinya khususnya meliputi penggunaan internet untuk berbagi dan bertukar informasi, gagasan, pengalaman, serta mengembangkan hubungan pribadi aktif. 5. Substitusi media penyiaran Acuan utamanya adalah penggunaan media untuk menerima atau mengunduh konten yang di masa lalu baisanya disebarkan.
  • 13.
  • 14.
  • 15.  Media massa tradisional dipandang sebagai ambivalen dalam relasi mereka dengan komunitas biasa (lokal). Semakin besar skala distribusi, semakin buruk bagi kehidupan sosial lokal dan komunitas, tetapi bahkan penilaian ini ditantang oleh bukti perilaku antar pribadi yang terlokalisasi secara terus menerus.  Pada tahun 1960-an dan tahun 1970-an televisi mulai muncul sebagai alat positif untuk penciptaan komunitas.  Menurut Benedict Anderson (1983) bahwa ‘Komunitas harus dibedakan bukan dengan asli/palsunya, tetapi dengan gaya dimana mereka digambarkan.
  • 16.
  • 17.
  • 18.  10 taun memasuki abad ke 21, terdapat daftr pengecualian kebebasan yang terus bertambah di dalam internet ang bervariasi dari stu yurisdiksi nasional dan berkorelasi dengan tngkat kebebasan umum (atau tidak adanya kebebasan) pada tiap negeara  Peneliti lain mengenai inovasi komunikasi (Winston, 1986) mengetahui bahwa sebagian besar teknologi baru memiliki potensi inovatif, tetapi implementas sebenarnya selalu bergantung pada 2 faktor. 1. operasi ‘pengejaran atas kebutuhan sosial’ yang mengatur derajat dan bentuk pengembangan penemuan. 2. ‘hukum penekanan potensi radikal’ yang bertindak sebagai rem atas inovasi untuk menjaga status quo social atau perusahaan
  • 19.
  • 20.
  • 21.  Ranganath (1976) menuturkan sifat sifat media tradisional itu akrab dengan khalayak, kaya akan variasi, dengan segala tersedia, dan biayanya rendah.  Media modern tidak selamanya mengalahkan media tradisional. Dalam beberapa kasus media modern judtru memberikan kontribusi yang cukup besar pada konservasi media tradisional, yaitu dengan jalan menyiarkan kesenian – kesenian asli (Lent, 1982)  Menurut Everett M. Rogers selain media massa modern ada juga media massa tradisional yang meliputi teater rakyat, juru dongeng, juru pantun, dll.
  • 22.  Namun tak selamanya maedia moderen dan media tradisional dapat dipadukan. Karz dan Wedell (dalam Lent, 1981) mengemukakan empat alasan mengapa kedua macam media tersebut sering tidak dapat dipadukan : 1. Kesenian rakyat sering pudar, karena modernisasi yang terjadi dalam masyarakat 2. Variasi acara dalam media tradisional itu terbatas. Sedangkan media modern memiliki kemampuan siaran yang besar dan menghendaki sesuatu yang baru terus 3. Pentas pergelaran kesenain rakyay sering tidak sepadan dengan studio siaran 4. Kesenian rakyat sering diselenggarakan sebagai bagian dari upacara – upacara tradisional sehingga tidak dapat disiarkan sewaktu waktu