Konsep dasar yang berguna bagi pelaku dakwah di dalam memahami audiens dengan pendekatan psikologis. Kita terbiasa menyebutnya dengan dakwah psikologis.
2. Psikologi?
o Bahasa Yunani; psyce (jiwa) dan logos (ilmu).
o Ilmu baku untuk meneliti psycho, kejiwaaan manusia.
o Memahami jiwa melalui perilaku, karakter, gesture, body
language, temperamen.
4. Terminologi Dakwah (1)
“Syeikh Ali Mahfud mendefinisikan dakwah adalah
mendorong (memotivasi) manusia untuk melakukan
kebaikan dan mengikuti petunjuk dan menyuruh
mereka berbuat ma‟ruf dan mencegah dari
perbuatan mungkar agar mereka memperoleh
kebahagiaan dunia dan akhirat.”
5. Terminologi Dakwah (2)
“Abdul munir Mulkan mengemukakan bahwa
dakwah adalah mengubah umat dari suatu
situasi kepada situasi lain yang lebih baik di
dalam segala segi kehidupan dengan tujuan
merealisasikan ajaran Islam di dalam kenyataan
hidup sehari-hari, baik bagi kehidupan seorang
pribadi, kehidupan keluarga maupun
masyarakat sebagai suatu keseluruhan tata
kehidupan bersama”.
9. Bentuk Dakwah
Dakwah tidak sama (identik) dengan tabligh,
ceramah dan khutbah. Tetapi mencakup
komunikasi dakwah –dengan pesan-pesan
agama– melalui lisan (bil lisan), tulisan (bil
kitabah) dan dengan keteladanan dan aksi
sosial (bil hal)
10. Unsur Dakwah
Suatu sistem, yaitu da‟i, mad‟u, metode,
pesan yang bersumber pada al-Qur‟an dan
Sunnah serta tujuan yang ingin dicapai, yaitu
untuk kebahagiaan manusia baik di dunia
dan di akhirat
11. Psikologi Dakwah
o Ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
untuk diarahkan kepada iman dan taqwa kepada
Allah SWT.
o Dakwah dengan pendekatan penjiwaan.
12. Objek Kajian Psikologi Dakwah
• Gejala-gejala psikis manusia yang memiliki
potensi besar untuk diarahken ke dalam
‘kebaikan universal’ atau dakwah ila al-khair.
13. Pusat Perhatian Psikologi Dakwah
• Analisa terhadap seluruh komponen yang terlibat dalam proses dakwah kepada
da‟i, psikologi dakwah melacak sifat-sifatnya dan mempertanyakan; mengapa
da‟i A berhasil mempengaruhi orang-orang yang didakwahi sedang da‟i B kok
tidak. Tentang mad‟u (dan juga da‟i) sebagai manusia, sifat-sifatnya dan faktor-
faktor apa (internal dan eksternal) yang mempengaruhi perilaku komunikasinya.
• Bagaimana pesan dakwah menjadi stimulus yang menimbulkan respon mad‟u
• Bagaimana proses penerimaan pesan dakwah oleh mad‟u, faktor-faktor apa
(personal dan situasional) yang mempengaruhinya.
• Bagaimana dakwah dapat dilakukan secara persuasive, yaitu proses
mempengaruhi dan mengendalikan perilaku mad‟u dengan pendekatan psikologis
atau dengan menggunakan cara berpikir dan cara merasa mad‟u.
14. Manfaat Psikologi Agama
• Sebagai psikologi terapan karena ilmu
psikologi dakwah ini adalah ilmu bantu bagi
kegiatan dakwah.
• Boleh jadi pengguna ilmu ini adalah Da‟i
dengan profil psikolog yang suka berdakwah.
15. Tujuan Psikologi Agama
• Penyampaian materi dakwah lebih efektif.
• memberikan pandangan tentang mungkinnya
dilakukan perubahan tingkah laku atau sikap mental
psikologis sasaran dakwah sesuai dengan pola
kehidupan yang dikehendaki oleh ajaran agama yang
didakwahkan oleh da‟i.
16. Tahap tercapainya dakwah
• Tahap kognitif, adalah ketika seorang mad‟u mampu menangkap, mengerti dan
memahami apa yang disampaikan oleh seorang da‟i.
• Tahap afeksi, adalah ketika seorang mad‟u diharapkan mampu merasakan dan
merenungkan secara lebih mendalam apa yang telah disampaikan oleh da‟i, tidak
hanya sekedar memikirkan saja
• Tahap psikomotor, adalah tahap di mana seorang mad‟u telah mampu
mengaplikasikan atau menjalankan apa yang sebelumnya telah disampaikan oleh
seorang da‟i, dan setelah mad‟u melakukan perenungan secara mendalam. Sehingga
kesadaran benar-benar muncul dalam diri seorang mad‟u tentang apa
sesungguhnya kewajibannya terhadap Tuhannya, apa sesungguhnya tugas dan
kewajibannya di dunia ini agar pada saat menjalankan tugas dan amanahnya,
seorang mad‟u benar-benar melakukan dengan berdasarkan kesadarannya sendiri.
17. Dakwah psikologis
• Dakwah psikologis atau dakwah yang dilakukan dengan
pendekatan jiwa memang sangat penting, turunnya ayat Al
Quran secara bertahap merupakan suatu bukti bahwa
pendekatan kejiwaan merupakan sesuatu yang tidak boleh
diabaikan, begitu pula dengan berbagai peristiwa dakwah yang
dialami oleh Rasul Saw. Misalnya dalam turunnya ayat
dilarangnya minum khamar, Allah membuat tiga tahapan:
• peringatan tentang mudharat-nya (Qs. 2: 219)
• pelarangan sholat dalam keadaan mabuk (4:43)
• perintah menjauhi khamar (5:90)
18. Mentalitas Da’i
• Memiliki kecintaan kepada ajaran Islam
• Wibawa dan „sama antara perkataan dengan perbuatan‟
• Lemah lembut dalam berkomunikasi
• Bersikap sabar dan optimisme
• Jeli dan mampu memilih metode dakwah yang efektif
• Ketekunan untuk membina